Anda di halaman 1dari 1

ARTIKEL INTER 1

Semua masalah yang dihadapi siswa meliputi bidang kepribadian, sosial, belajar, dan karir. [20] Tantangan
bimbingan dan konseling di sekolah menengah pertama difokuskan pada perkembangan fisik, intelektual,
emosional, dan sosial yang muncul pada masa remaja awal. Pihak yang paling berkompeten dalam dunia
pendidikan untuk membantu memfasilitasi siswa dalam memecahkan masalah adalah guru Bimbingan dan
Konseling. Guru Bimbingan dan Konseling memberikan pelayanan kepada siswa tanpa membedakan jenis kelamin,
ras, atau suku.

Guru Bimbingan dan Konseling Khartoum menunjukkan sikap positif terhadap layanan bimbingan dan
konseling, dan tidak ada diskriminasi yang diberikan. Layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat
memberikan solusi bagi siswa atas permasalahannya. [22] Efikasi diri positif yang dimiliki guru terhadap
bimbingan dan konseling bermanfaat bagi perkembangan sosial, akademik, dan karir siswa.

Seorang guru Bimbingan dan Konseling memiliki peran vital dalam mendidik peserta didik untuk mencapai
perkembangan yang optimal. Salah satu peran guru Bimbingan dan Konseling yang harus dilakukan adalah
mengidentifikasi masalah yang dialami siswa.

Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling terutama tergantung pada keterampilan guru bimbingan dan konseling
dalam memfasilitasi dan membantu siswa untuk memecahkan masalah mereka. Namun, guru Bimbingan dan Konseling
mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi kesulitan siswa.

Peserta didik mengalami berbagai masalah yang dapat mengubah pola pikir mereka menjadi perilaku jika masalah
tersebut tidak dapat ditangani dengan baik. Oleh karena itu, layanan bimbingan dan konseling harus diberikan
sesuai kebutuhan.

Peserta didik membutuhkan bantuan guru Bimbingan dan Konseling untuk memudahkan mereka dalam
memecahkan masalah yang dialami. Dengan demikian, siswa SMA dapat mengembangkan potensinya secara
optimal.

Terdapat tiga masalah paling umum yang dihadapi siswa sekolah menengah pertama kepribadian (26%), hubungan
sosial (25%), dan kesehatan fisik (22%). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tahun pertama masih dalam fase
perubahan dari masa kanak-kanak ke masa remaja, yang menimbulkan banyak permasalahan di bidang-bidang
tertentu. Permasalahan tersebut tidak lepas dari pengawasan dan penanganan guru BK dalam memberikan
pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan yang dialami siswa. Namun,
semua permasalahan siswa SMP pada setiap jenjang tidak teridentifikasi. Identifikasi masalah siswa tahun pertama
akan sangat membantu guru BK untuk memfasilitasi mereka sampai masalah yang mereka hadapi dapat teratasi.

ARTIKEL INTER 2

Anda mungkin juga menyukai