Anda di halaman 1dari 2

Cidera Janji (Wanprestasi) Bapak Suherman

Di Desa Kecamatan Karangbatu, Kelurahan Makmur Jaya, terjadi suatu


perjanjian antara dua kepala keluarga berkenaan dengan perjanjian tempat tinggal
antara keduanya (25/05/2013). Sebut saja pihak pertama yaitu Bapak Suherman
beserta istri dan kedua anaknya sebagai pihak yang membutuhkan tempat tinggal
sementara karena keluarga ini sedang mengalami masalah ekonomi sehingga
hilang kepemilikan tempat tinggal sebelumnya. Bapak Suherman memiliki teman
akrab bernama Bapak Jali yang berperan sebagai pihak kedua dalam kejadian ini.
Bapak Jali bersedia membantu keluarga Bapak Suherman dengan beberapa
ketentuan yang harus dipenuhi oleh pak Suherman dan keluarganya.
Bahwa keluarga Pak Suherman bisa menempati salah satu dari rumah yang
dimiliki oleh pak Jali, tetapi Pak Suherman harus mampu membayar uang sewa
rumah tersebut sebesar Rp.500.000/bulan tepat setiap tanggal 25. Apabila terjadi
tunggakan/penundaan pembayaran sewa rumah tersebut berdasarkan waktu yang
telah ditetapkan, maka Bapak Jali berhak mengusir keluarga Pak Suherman dari
rumahnya.
Hingga pada bulan ketiga Bapak Suherman menempati rumah tersebut, ia
dan keluarganya belum juga mampu membayar sewa rumah sesuai kesepakatan
dengan pak Jali. Pak Jali pun menderita kerugian dengan kejadian ini. Sehingga
beliau dengan terpaksa harus mengusir keluarga pak Suherman setelah
memberikan beberapa dispensasi sebagai seorang teman seperti memaklumi
penundaan pembayaran selama 3 bulan lamanya dan tidak menuntut ganti rugi
bayaran selama 3 bulan tersebut.

Analisa:
- Jenis perbuatan : Wanprestasi/Cidera Janji
- Subyek hukum : Bapak Suherman dan Bapak Jali
- Peristiwa hukum adalah Segala kejadian kemasyarakatan yang akibatnya
diatur oleh hukum.
Perjanjian sewa-menyewa diatur di dalam babVII Buku III KUH Perdata yang
berjudul "Tentang Sewa-Menyewa" yang meliputi pasal 1548 sampai dengan pasal
1600 KUH Perdata Definisi perjanjian sewa-menyewa menurut Pasal 1548 KUH
Perdata menyebutkan bahwa :

“Perdata yang menyatakan bahwa pihak yang mengikatkan dirinya untuk


memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang, yang
dalam hal ini adalah berupa sebuah bangunan rumah kantor, selama suatu waktu
tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga, yang oleh pihak yang disebut
belakangan (si penyewa) itu disanggupi pembayarannya (KUHPerdata dan KUHA
Perdata, 2015).”

Anda mungkin juga menyukai