id
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Manajemen
Minat Utama :
Manajemen Sumber Daya Manusia
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Direktur Program Studi Magister Manajemen
ii
perpustakaan.uns.ac.id iii
digilib.uns.ac.id
Disusun Oleh:
Mengetahui
Direktur PPS UNS Ketua Program Studi Magister Manajemen
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id iv
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh atas tesis tersebut.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id v
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat, karunia dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul
“Komitmen Organisasi Sebagai Pemediasi Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan
Budaya Organisasi Pada Kinerja (Studi Pada Karyawan Rumah Sakit TNI AU Adi
Soemarmo)” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Magister Program Studi Magister Manajemen.
Penyusunan tesis ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Direktur Program Studi Magister Manajemen, Prof.Dr. Hartono, MS beserta
staf Program Studi Magister Manajemen UNS.
2. Prof. Dr. Hartono, MS selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan
waktu dan tenaganya, memberikan masukan dan motivasi kepada penulis
dalam penyusunan tesis ini.
3. Intan Novela QA, SE, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dan tenaganya, memberikan masukan dan motivasi
kepada penulis dalam penyusunan tesis ini.
4. Dr. Mugi Harsono, S.E, M.Si selaku Ketua Tim Penguji yang telah
memberikan banyak masukan demi kesempurnaan tesis ini.
5. Kepala beserta karyawan Rumah Sakit TNI AU Adi Soemarmo yang telah
mendukung terlaksananya penelitian ini.
6. Keluarga di Purworejo (Ibu, Bapak, Mbak Dinar, Mbak Gayuh, Mbak Ewi,
Mas Tri, Westra, Mas Aries dan keponakanku Jeany) yang telah
menyayangiku dengan tulus.
7. Kenanga Arum Tulodo tercinta yang senantiasa membantu dan memberi
semangat serta keluarga di Sukorejo (Bapak Sumarsono, Ibu Daryati dan
Ndu).
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id vi
digilib.uns.ac.id
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id vii
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
vii
perpustakaan.uns.ac.id viii
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id ix
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
ix
perpustakaan.uns.ac.id x
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.19 : Ringkasan Hasil Analisis Efek Tak Langsung Variabel Eksogen
pada Variabel Endogen .................................................................. 91
Tabel 4.20 : Ringkasan Hasil Analisis Efek Total Variabel Eksogen pada
Variabel Endogen .......................................................................... 93
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id xi
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id xii
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id xiii
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id xiv
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki abad ke-21 dan era globalisasi, persaingan dalam dunia usaha
swasta dan sektor pemerintah akan semakin ketat. Dalam persaingan bebas, setiap
perusahaan atau organisasi bebas berkompetisi agar tetap dapat eksis dan
Perusahaan untuk memenangkan persaingan harus siap dengan barang, jasa, dan
sumber daya yang berkualitas. Sumber daya manusia merupakan aset yang
institusi yang turut berbenah diri dalam menyesuaikan dengan keadaan perubahan
jaman. Rumah Sakit TNI AU yang pada awal berdirinya beroperasi dengan skala
TNI AU saja tetapi juga untuk masyarakat umum di sekitarnya, sehingga hal ini
dapat disejajarkan dengan rumah sakit umum yang lain. Strategi yang dilakukan
pembenahan sarana dan prasarana, antara lain penambahan jumlah gedung dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
inisiatif dan mengelola sumber daya manusia secara lebih efektif (Walker dalam
Praningrum, 2002). Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal,
metode dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila tidak didukung
oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. Hal ini
tidak terlepas dari peranan pemimpin. Hal ini disebabkan karena setiap pemimpin
yang dapat menerima perilaku kepemimpinan sebagai sesuatu hal yang baik
akan lebih berkomitmen terhadap organisasi, dimana hal ini akan meningkatkan
kepuasan kerja dan kinerja, yang selanjutnya akan berdampak baik bagi
commit to user
organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen dianggap penting
Heriyanti, 2007). Locke, Latham, dan Eres menyatakan bahwa ada hubungan
suatu sistem nilai yang dipegang dan dilakukan oleh anggota organisasi, sehingga
bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja. Temuan ini
untuk meneliti apakah gaya kepemimpinan dan budaya organisasi yang dimediasi
oleh komitmen organisasi berpengaruh pada kinerja karyawan Rumah Sakit TNI
AU Adi Soemarmo. Penelitian semacam ini pernah dilakukan pada kantor akuntan
publik dan juga pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Hasil penelitian ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
dan budaya organisasi pada kinerja karyawan Rumah Sakit TNI AU Adi
Soemarmo?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
komitmen organisasi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit TNI AU Adi Soemarmo dalam
komprehensif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
A. Penelitian Terdahulu
penelitian di bawah ini yang merupakan penelitian dari dalam dan luar negeri,
sebagai sesuatu hal yang baik akan lebih berkomitmen terhadap organisasi,
dimana hal ini akan meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja, yang selanjutnya
dengan kinerja, di mana anggota organisasi lebih puas dengan pekerjaannya dan
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
komitmen organisasi.
prestasi kerja dan komitmen bawahan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Lok
dan Crawford (2004) yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan budaya
Selain itu, penelitian Xiaohui Wang (2007) menunjukkan bahwa ada hubungan
Secara implisit temuan yang menarik dari hasil penelitian ini adalah bahwa auditor
terbukti bahwa komitmen organisasi tidak berfungsi sebagai variabel mediasi dalam
mempunyai komitmen yang tinggi terhadap organisasinya, tetapi jika pimpinan dalam
signifikan terhadap kinerja karyawan dan budaya organisasi, kepuasan kerja dan
B. Perumusan Hipotesis
1. Gaya Kepemimpinan
(democratic), dan ada kalanya pemimpin itu membiarkan kondisi yang ada
berbeda diantara para manajer, yaitu: perilaku berorientasi pada tugas (task
perhatian terhadap tugas (Concern for Task) dan perhatian terhadap karyawan
Thoyib, 2005).
kelompok dan organisasi adalah sesuatu yang sangat penting sehingga untuk
itu perlu dikerahkan sejumlah usaha yang besar untuk menjamin adanya
bahwa satu gaya kepemimpinan akan efektif pada semua situasi, dan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
lain lagi percaya bahwa setiap situasi menuntut suatu gaya kepemimpinan
2. Budaya Organisasi
wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan
khusus. Benda-benda khusus itu terdiri dari perwujudan fisik dari budaya
2005).
commit
bisa dipelajari untuk mengatasi to user
dan hidup dalam organisasi, budaya organisasi
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
menjelaskan bahwa budaya organisasi itu merupakan suatu sistem nilai yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
3. Komitmen Organisasi
Menurut Allen dan Meyer (dalam Kaihatu dan Rini, 2007) bahwa
perilaku yang saling mendorong (reinforce) antara satu dengan yang lain.
commit
Karyawan yang komit terhadap to user akan menunjukkan sikap dan
organisasi
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
kewajiban sosial.
4. Kinerja
Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik akan mampu
istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang) yaitu hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
kepadanya.
yang berarti apa yang telah dihasilkan oleh individu karyawan. Result ini
and Procedures seperti yang dikatakan Cash and Fischer (dalam Thoyib,
prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas
pegawai secara individu yakni : (1) Kualitas. Hasil pekerjaan yang dilakukan
diselesaikan. (3) Ketepatan waktu, yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang
telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang
lain. (4) Efektivitas. Pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada
hasil yang merugikan. (6) Komitmen kerja, yaitu komitmen kerja antara pegawai
keamanan kerja).
periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
dan Rini, 2007) bahwa “Selain kepemimpinan transformasional, hal lain yang
tiga dekade terakhir, komitmen organisasi telah dipandang sebagai salah satu
mengubah situasi agar sesuai dengan gaya kepemimpinannya. Hal ini akan
yang menaunginya.
komitmen organisasi
kepercayaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai organisasi, (b) keinginan
organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
komitmen organisasi.
penelitian ini tidak selaras dengan Siagian (2002) bahwa tidak semua gaya
dalam hal ini penggunaan gaya kepemimpinan yang tidak tepat oleh manajer
kinerja.
kinerja.
dan cita-cita sosial yang ingin dicapai. Setiap perusahaan pasti memiliki
makna sendiri terhadap kata budaya itu sendiri, yang meliputi : identitas,
ideologi, etos, budaya, pola perilaku, eksistensi, aturan, filosofi, tujuan. spirit,
sumber informasi, gaya dan visi perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
budaya organisasi (corporate culture) adalah sebagai aturan main yang ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
dalam perusahaan.
diri sendiri, kemandirian dan mengagumi dirinya sendiri. Sifat-sifat ini akan
kinerja.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena
terikat dengan nilai-nilai organisasional yang ada maka dia akan merasa
dan Eres menyatakan bahwa ada hubungan yang mendalam antara tujuan
dalam kesungguhan untuk bekerja secara lebih baik. Komitmen yang tepat
akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan dampak yang positif
dalam pekerjaan dan ada loyalitas serta afeksi positif terhadap organisasi.
kinerja.
Padahal pemahaman tersebut sangat penting agar tercipta kondisi kerja yang
mendukung hasil penelitian Lok dan Crawford (2004), dan Fernando et al.
dalam mendesain berbagai tujuan, visi, dan nilai-nilai inti dalam organisasi.
seluruh aspek dalam organisasi. Lok dan Crawford (2004) bahwa gaya
dari suatu kelompok sosial yang membedakan dengan kelompok sosial yang
lain. Budaya organisasi juga merupakan salah satu variabel penting bagi
dalam hubungan antara budaya organisasi pada kinerja karyawan. Hasil penelitian
ini didukung oleh Heriyanti (2007) yang dalam hasil penelitiannya menyatakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
C. Kerangka Berpikir
Dari kajian teori dan studi empiris dapat dikemukakan suatu hubungan
GAYA
KEPEMIMPINAN
KOMITMEN KINERJA
ORGANISASI
BUDAYA
ORGANISASI
Gambar 2.1
Conceptual Framwork yang menunjukkan hubungan variabel Gaya
Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan Kinerja
Sumber : dikembangkan dari penelitian Lok dan Crawford (2004), Trisnaningsih (2007), Su-
Chao Chang (2007), Yousef (2000) dan Heriyanti (2007)
seperti yang dikemukankan oleh Su-Yung Fu (dalam Kaihatu dan Rini, 2007).
manajer tingkat atas dengan komitmen affective dan komitmen continuance pada
hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja dan kinerja, hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
B Lokasi Penelitian
Surakarta.
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ini adalah seluruh pegawai di lingkungan Rumah Sakit TNI AU Adi Soemarmo
yang memiliki masa kerja lebih dari satu tahun. Hal tersebut didasari
pertimbangan bahwa karyawan yang memiliki masa kerja kurang dari satu tahun
TNI AU Adi Soemarmo adalah sebanyak 132 orang. Dari jumlah tersebut
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
terdapat tiga orang karyawan yang berstatus CPNS dengan masa kerja kurang
dari satu tahun. Dengan demikian diperoleh populasi sebesar 129 karyawan yang
akan dijadikan responden. Mengingat jumlah populasi yang tidak begitu besar,
demikian obyek penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 129 orang
D Pengumpulan Data
responden akan memberikan respon verbal dan atau respon tertulis sebagai tanggapan
tempat penelitian.
2. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui
perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Dalam penelitian ini, data sekunder
1. Kinerja
diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada
2. Gaya kepemimpinan
konsiderasi dan gaya kepemimpinan struktur inisiatif yang disajikan dalam 9 item
pertanyaan kuesioner.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
3. Budaya organisasi
(Kreitner dan Kinicki (2005). Variabel budaya organisasi dalam penelitian ini
yang berorientasi pada orang dan elemen budaya organisasi yang berorientasi
4. Komitmen organisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
F. Analisa Data
dinterpretasikan. Metode yang dipilih untuk analisis data harus sesuai dengan pola
Pola pengaruh antar variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
merupakan pengaruh sebab akibat dari satu atau beberapa variabel independen
kepada satu atau beberapa variabel dependen. Bentuk pengaruh seperti ini
analisis jalur (path analysis). Dengan demikian di dalam analisis SEM dapat
dan kegiatan untuk mendapatkan suatu model yang cocok untuk prediksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
2007).
2. Model Struktural
yang dapat digunakan untuk prediksi atau pembuktian model. Selain itu juga
dapat digunakan untuk melihat besar kecilnya pengaruh, baik langsung, tak
dibedakan menjadi dua macam, yaitu variabel laten eksogen dan variabel laten
endogen. (Ghozali dan Fuad, 2005). Dalam penelitian ini terdiri dari dua
variabel eksogen yaitu Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi serta dua
η1 = γ11ξ 1 + γ12ξ 2 + ζ1
Keterangan:
η1 = komitmen organisasi
commit to user
η2 = kinerja
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
ξ 1 = gaya kepemimpinan
ξ 2 = budaya organisasi
ζ = measurement error
commit to user
37
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
Y1
YB1
Y2
ξ1 YB2
Y3 ζ1 ζ2 YB3
Y4
γ11 γ21 YB4
Y5
YB5
Y6 η1 β21 η2
YB6
Y7
YB7
Y8 γ12
γ22 YB8
Y9
YB9
Y10 ξ2 YB1
Y11
Y12
Gambar
37 3.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
antara lain:
a. Normalitas
normalitas, yang merupakan bentuk suatu distribusi data pada suatu variable
matrik tunggal dalam menghasikan distribusi normal (Hair dalam Ghozali dan
Fuad, 2005). Normalitas dibagi menjadi dua, yaitu univariate normality dan
maka data tersebut pasti juga memiliki univariate normality. Tetapi hal
digunakan nilai statistic z skewness dan kurtosisnya. Jika nilai z, baik zkurtosis
maupun zskewness tidak signifikan (lebih besar dari pada 0,05), maka distribusi
b. Multikolinieritas
antara variabel observed yang tidak diperbolehkan adalah sebesar 0,9 atau
lebih.
commit to user
38
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
4. Model Pengukuran
loading factor yang menunjukkan besar korelasi antara indikator dengan variabel
yang dijelaskan. Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara
langsung dan memerlukan beberapa indikator sebagai proksi. (Ghozali dan Fuad,
2005).
teori atau konsep yang sudah ada terhadap keakuratan (validitas dan reliablilitas)
kuesioner yang dibuat. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika mampu mengukur
apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
dianjurkan Bollen dan lainnya oleh Mueller (dalam Suaedi, 2008), pengujian
dan variabel laten (latent variabel). Nilai loading factor yang tinggi atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
digunakan atau valid untuk digunakan sebagai indikator dari varabel/ faktor/
konstruk latent.
Validitas dapat diketahui melalui t-value dimana bila t-value < t-tabel
maka H0 ditolak dan estimasi paremeter hubungan kausal (koefisien regresi) tidak
diketahui dari nilai squared multiple correlated (R2) dari indikator. R2 ini
dapat diterima atau diakatan reliabel apabila memiliki nilai minimal 0,05 .
construct reliability. Menurut Bagozzi dan Yi (dalam Ghozali dan Fuad, 2005)
tingkat cut-off untuk dapat mengatakan bahwa composite reliability cukup bagus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Keterangan:
ρ = composite reliability
λ = loading indikator
Suatu model dikatakan fit apabila kovarian matriks suatu model adalah
sama dengan kovarian matriks data. Menilai model fit adalah sesuatu yang
kompleks dan memerlukan perhatian yang besar. Suatu indeks yang menunjukkan
bahwa model adalah fit tidak memberikan jaminan bahwa model memang benar-
benar fit. Sebaliknya, suatu indeks fit yang menyimpulkan bahwa model adalah
buruk, tidak memberikan jaminan bahwa model tersebut benar-benar tidak fit.
Sehingga dalam penelitian ini model fit akan dinilai berdasarkan berbagai index
fit.
Model yang diuji akan dipandang baik jika nilai chi-square rendah
atau P-value lebih dari 0,05. (Ghozali dan Fuad, 2005). Nilai chi-square yang
rendah akan menghasilkan sebuah tingkat signifikansi yang lebih besar dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
b. RMSEA
Dari beberapa indikator model fit yang ada, RMSEA (Root Mean
matriks kovarian populasinya (Brown dan Cudeck dalam Ghozali dan Fuad,
2005). Nilai RMSEA yang kurang dari 0,05 mengindikasikan adanya model
fit. Nilai yang berkisar antara 0,05 sampai 0,08 menyatakan bahwa model
RMSEA yang berkisar antara 0,08 sampai 0,1 menyatakan bahwa model
memiliki fit yang cukup (mediocre), (Mac Callum et al dalam Ghozali dan
Fuad,2005). RMSEA yang lebih dari 0,1 mengindikasikan bahwa model fit
c. GFI
oleh matriks varian-kovarian model (Mueller dalam Ghozali dan Fuad, 2005).
sampai 1. Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah ‘better fit’.
d. AGFI
AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) sama seperti GFI, tetapi telah
43
GFI, nilai AGFI sebesar satu berarti model memiliki perfect fit. Tingkat
dengan atau lebih besar dari 0,90 (Hair et al. dalam Ghozali dan Fuad, 2005).
Perlu diketahui bahwa baik GFI maupun AGFI adalah kriteria yang
kovarian sampel.
e. CFI
yang paling tinggi a very good fit. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥
0,90. Keunggulan dari indeks ini bahwa indeks ini tidak dipengaruhi oleh
ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan
sebuah model.
f. ECVI
divalidasi silang) pada ukuran sampel dan populasi yang sama (Browne dan
Cudeck, dalam Ghozali dan Fuad, 2005). Model yang memiliki ECVI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
koefisien ECVI tidak dapat ditentukan maka tidak dapat memberikan suatu
judgment nilai ECVI berapa yang diharuskan agar model dapat dikatakan
baik. Namun nilai ECVI model yang lebih rendah dari pada ECVI yang
bahwa model adalah fit (Byrne dalam Ghozali dan Fuad, 2005).
perbandingan dari dua atau lebih model, dimana nilai AIC dan CAIC yang
lebih kecil dari pada AIC model saturated dan independence berarti memiliki
model fit yang lebih baik (Hu dan Bentler dalam Ghozali dan Fuad, 2005).
h. NFI
Normed Fit Index (NFI) yang ditemukan oleh Bentler dan Bonnets
merupakan salah satu alternative untuk menentukan model fit. Namun karena
NFI ini memiliki tendensi untuk merendahkan fit pada sampel yang kecil,
Bentler merevisi indeks ini dengan nama Comparative Fit Index (CFI). Nilai
NFI dan CFI berkisar antara 0 dan 1 dan diturunkan dari perbandingan antara
fit apabila memiliki NFI dan CFI lebih besar dari pada 0,9 (Bentler dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
i. NNFI
j. IFI
berhubungan dengan NFI. batas cut-off IFI adalah 0,9 (Byrne dalam Ghozali
k. RFI
nilainya 0 sampai 1, dimana nilai yang lebih besar menunjukkan superior fit.
Tabel 3.1
Kriteria Goodness of Fit Index
46
interpretasi pada analisis jalur yang dilihat antara lain adalah efek langsung, efek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
BAB IV
Pada bab ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari observasi,
hasil jawaban reponden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data.
Hasil pengolahan data selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation
dengan confirmatory factor analysis. Model SEM juga akan dianalisis untuk
dinas (meliputi anggota Lanud Adi Soemarmo, Depohar 50, keluarga dan siswa)
maupun pasien umum yang meliputi kegiatan preventif, kegiatan kesehatan promotif
laboratorium klinik, apotek serta fisioterapi. Rumah Sakit Pangkalan TNI AU Adi
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Soemarmo berada pada lokasi strategis di luar Markas Komando Lanud Adi
Adapun visi Rumah Sakit TNI AU Adi Soemarmo adalah menjadi rumah
sakit andalan masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Sedangkan misi Rumah Sakit TNI
AU yang meliputi:
1) penyuluhan kesehatan
2) imunisasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) pembinaan gizi
5) kegiatan rujukan
6) kegiatan restitusi
a. Penunjang kegiatan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan kegiatan uji badan
meliputi:
1) unit rontgen
2) unit apotek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4) unit fisioterapi
Fasilitas Rumah Sakit TNI AU Adi Soemarmo sudah cukup lengkap dan terus
4. Kamar Operasi
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. Fisioterapi
8. Apotek
Untuk mendukung tugas dan fungsinya, Rumah Sakit Tk III Pangkalan TNI AU
Adi Soemarmo memiliki personel/ karyawan berjumlah 132 orang dengan kualifikasi
a. Bedah Umum
b. Bedah Tulang
c. THT
d. Mata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Anak
g. Penyakit Dalam
i. Kejiwaan
2. Dokter Umum
3. Dokter Gigi
4. Apoteker
5. Dokter Hewan
7. Sarjana Gizi
8. Akademi Gizi
9. Akademi Perawat
16. SPK
17. AMF
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18. SAA
19. SPRG
20. Bidan
21. SMA
22. SMP
Data deskriptif penelitian disajikan agar dapat dilihat profil dari data penelitian dan
hubungan yang ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian (Hair et al, 1995).
Responden dalam penelitian ini berjumlah 129 orang, akan tetapi hanya data
dari 115 responden yang layak untuk dianalisis. Respon rate dalam penelitian ini
adalah 89,14%.
dengan pengakuan bahwa terdapat beberapa perbedaan penting antara pria dan
adalah pilihan atas jadwal kerja. Ibu-ibu yang bekerja lebih mungkin untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memilih pekerjaan paruh waktu, jadwal kerja lembur agar bisa menampung
wanita dan pria. Menurut Hilda (2004), pria pada umumnya bersifat individualis,
agresif, kurang sabar, lebih tegas, rasa percaya diri lebih tinggi dan lebih
jawab mengurus keluarga yang lebih besar dari pada pria. Perbedaan ini
Tabel berikut.
Tabel 4.1
Responden Menurut Jenis Kelamin
Persentase
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Komulatif
1. Pria 75 65,2 65,2
2. Wanita 40 34,8 100,0
Jumlah 115 100,0
(65,2%) adalah pria. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah karyawan/ personel
pria lebih dominan dari pada karyawan/personel wanita pada Rumah Sakit TNI
AU Adi Soemarmo.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi mampu bekerja dengan tingkat
kesulitan dan tanggung jawab yang lebih tinggi (Robbins, 2001). Komposisi
responden berdasarkan aspek pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.2
Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Tingkat Persentase
Frekuensi Persentase
Pendidikan Kumulatif
1. SMP 0 0 0
2. SMA 52 45,2 45,2
3. D3 47 40,9 86,1
4. S1 15 13,0 99,1
5. S2 1 0,9 100,0
Jumlah 115 100,0
adalah lulusan SMA. Hal ini menggambarkan bahwa karyawan Rumah Sakit TNI
AU Adi Soemarmo belum cukup mampu bekerja dengan tingkat kesulitan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atas 3 alasan yaitu: (1) ada keyakinan yang meluas bahwa Kinerja karyawan
menurun dengan meningkatnya usia, (2) realita bahwa usia karyawan semakin
bertambah dan (3) pensiun (Robbins, 2001). Kedewasaan seseorang dapat dilihat
dari usia seseorang yang merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi
serta mengambil keputusan. Karyawan yang lebih tua lebih berpengalaman dalam
berpikir dan bertindak serta lebih terbiasa menghadapi persoalan yang muncul
ditempat kerja, sehingga mereka telah terbiasa dan lebih mampu melakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3
Responden Menurut Usia
Persentase
No. Umur Frekuensi Persentase
Komulatif
1 21 th - 25th 6 5,2 5,2
2 26 th - 30 th 28 24,4 29,6
3 31 th - 35 th 24 20,8 50,4
4 36 th - 40 th 26 22,5 73.00
5 41 th - 45 th 20 17,3 90,4
6 > 46 th 11 9,5 100.00
Jumlah 115 100.0
seorang karyawan, dimana responden dengan masa kerja yang lebih lama
kerja, disamping usia karyawan. Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hilda (2004) bahwa faktor usia dan pengalaman kerja saling terkait, dimana
masa kerja yang lebih lama, cendrung lebih memahami struktur harapan-imbalan
yang berlaku di perusahaan, sehingga mereka memiliki prilaku yang lebih efektif
maka masa kerja merupakan bagian dari gambaran umum responden penelitian
ini. Profil responden menurut masa kerja sebagaimana nampak dalam tabel
berikut.
Tabel 4.4
Responden menurut Masa Kerja
Persentase
No. Masa Kerja Frekuensi Persentase
Kumulatif
1 1 th - 5 th 27 23.48% 23.48%
2 6 th - 10 th 19 16.52% 40.00%
3 11 th - 15 th 32 27.83% 67.83%
4 16 th - 20 th 22 19.13% 86.96%
5 > 21 th 15 13.04% 100.00%
Jumlah 115 100.00%
(27,83%) adalah karyawan dengan masa kerja 11-15 tahun. Hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Analisis Data
sebagai berikut.
Skor minimal = 1
Skor maksimal= 5
5 -1
Rentang skor = = 1,3
3
Rentang kategori skor diperoleh sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Mengenai Komitmen Organisasi
Std.
No. Indikator Min Max Mean Keterangan
Deviation
1. Saya merasa ikut memiliki organisasi di
tempat saya bekerja 1 5 3.29 1.033 Sedang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengabdian terhadap profesi yang cukup baik, loyal pada organisasi, adanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Gaya Kepemimpinan
Std.
No. Indikator Min Max Mean Keterangan
Deviation
1. Hubungan antara atasan dengan
bawahan di tempat saya bekerja sangat 2 5 3.29 .866 Sedang
dekat
2. Adanya saling percaya antara atasan,
bawahan dan rekan kerja seprofesi 2 5 3.54 .692 Sedang
berkategori tinggi. Hal ini dikarenakan tugas di bidang medis adalah bidang yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dimana tingkat risiko dan situasi kerja berbeda dengan tugas-tugas kemiliteran
lainnya yang lebih berisiko tinggi. Keadaan ini membuat suasana kerja menjadi
Sakit TNI AU Adi Soemarmo cukup puas dengan gaya kepemimpinan yang
diterapkan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya cukup kedekatan hubungan antara
yang terbuka dan parsial. Sedangkan dalam Initiating structure (struktur inisiatif)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Kinerja
Std.
No. Indikator Min Max Mean Keterangan
Deviation
1. Semakin tinggi tingkat pendidikan
karyawan/ personil, maka kinerjanya 1 5 3.50 1.029 Sedang
semakin baik
2. Karyawan/ personil yang mempunyai
pengalaman cukup lama dalam
bidangnya, kinerjanya semakin baik dan 1 5 3.45 1.237 Sedang
profesional
3. Faktor usia sangat mempengaruhi
kinerja karyawan/ personil dalam 1 5 3.02 .936 Sedang
melaksanakan profesinya
4. Saya akan tetap bekerja di tempat ini,
walaupun gaji saya dipotong untuk 1 5 3.03 .932 Sedang
keperluan tugas
5. Pekerjaan yang saya lakukan
memotivasi saya untuk berbuat yang 2 5 3.23 .899 Sedang
terbaik sebagai karyawan di tempat ini
6. Perlakuan organisasi memotivasi saya
untuk berbuat yang terbaik dalam 1 5 3.25 1.025 Sedang
melaksanakan kewajiban
7. Gaji yang saya terima memotivasi saya
untuk berbuat yang terbaik terhadap 1 5 3.13 1.181 Sedang
organisasi tempat saya bekerja
8. Saya merasa puas dengan bidang
pekerjaan saya saat ini 1 5 2.94 1.103 Sedang
2004) yaitu antara lain: (a) Kemampuan, yaitu kecakapan seseorang dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengalaman kerja, bidang pekerjaan, dan faktor usia. (b) Komitmen profesional,
yaitu tingkat loyalitas individu pada profesinya. (c) Motivasi, yaitu keadaan
kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. (d) Kepuasan kerja, yaitu
memiliki tingkat kepuasan kerja yang tinggi sehingga lebih fokus dan
Rumah Sakit TNI AU Adi Soemarmo sudah mempunyai kinerja cukup baik.
cukup baik yang ditunjukkan dengan tingkat loyalitas terhadap profesi yang
cukup baik. Karyawan juga memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tidak perlu merasa tertarik utuk menyukai bidang pekerjaan rekan kerja
Budaya (culture) adalah sebuah pengertian dalam arti yang luas sekali,
dalam konteks ini, jika kita membicarakan organisasi maka secara langsung
adalah suatu alat dalam menafsirkan kehidupan dan perilaku dari organisasinya.
Variabel budaya organisasi pada penelitian ini diukur melalui 8 buah indikator.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Budaya Organisasi
Std.
No. Indikator Min Max Mean Keterangan
Deviation
1. Organisasi di tempat saya bekerja,
keputusan penting lebih sering dibuat 1 5 2.50 .882 Sedang
oleh individu daripada secara kelompok
2. Di tempat saya bekerja, saya lebih
tertarik pada hasil pekerjaan
dibandingkan dengan orang yang 1 4 2.76 .875 Sedang
mengerjakannya
3. Organisasi di tempat saya bekerja,
keputusan lebih sering dibuat oleh 2 5 3.34 .826 Sedang
bawahan
4. Para pimpinan di tempat saya bekerja,
cenderung mempertahankan pegawai 1 5 3.18 .904 Sedang
yang berprestasi
5. Organisasi di tempat saya bekerja,
perubahan-perubahan ditentukan 2 5 3.38 .812 Sedang
berdasarkan surat keputusan pimpinan
6. Organisasi di tempat saya bekerja,
pimpinan memberikan petunjuk kerja 1 5 3.10 .986 Sedang
yang jelas kepada pegawai baru
7. Organisasi di tempat saya bekerja,
mempunyai ikatan tertentu dengan 1 5 3.28 1.013 Sedang
masyarakat di sekitar perusahaan
8. Organisasi di tempat saya bekerja,
peduli terhadap masalah pribadi pegawai 1 5 3.23 .930 Sedang
Sumber : Data primer yang diolah
dapat menerima dan memaknai dengan cukup baik budaya organisasi yang ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pekerjaan.
a. Normalitas
bahwa data memenuhi asumsi univariate normality. Hal tersebut dapat dilihat
dari p-value Skewness dan Kurtosis yang tidak signifikan (lebih besar dari
pada 0,05).
b. Multikolinieritas
16. Dari output SPSS diketahui bahwa antar variabel independen tidak ada
korelasi yang cukup tinggi (lebih dari 0,9), hal ini merupakan indikasi bahwa
kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independent
yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan
commit to user