Anda di halaman 1dari 24

PERBEDAAN PEMBERIAN BUAH PEPAYA DAN JANTUNG PISANG

TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PA DA IBU NIFAS DI


PUSKESMAS BAYONGBONG KABUPATEN GARUT TAHUN 2022

Oleh: AI PUTRIANI
NPM 6221417
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Laktasi merupakan Teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan
bayi menghisap dan menelan ASI. Menyusui diartikan sebagai proses anak untuk mendapatkan
air susu melalui cara menyusu atau menghisap dari payudara ibu. Air Susu Ibu (ASI) adalah
cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. Sedangkan ASI eksklusif merupakan ASI yang
diberikan kepada bayi sejak dilahirkan sampai usia 6 bulan tanpa menambahkan atau mengganti
dengan makanan atau minuman lain (Anugrah, 2021).

Menurut World Healt Organitation (WHO) pada tahun 2018 sebanyak 126, 7 juta bayi
lahir diseluruh dunia dan hanya sebanyak 32,6% yang mendapatkan ASI secara eksklusif dalam 6
bulan pertama. Sedangkan di negara berkembang sebanyak 39% bayi mendapatkan ASI secara
eksklusif. Angka pemberian ASI secara eksklusif di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 29,5%
dan cakupan pemberian ASI eksklusif meningkat menjadi 35,7% pada tahun 2018 walaupun terjadi
peningkatan, namun angka ini terbilang masih rendah, karena masih dibawah target nasional
sebesar 50% (Kemenkes RI, 2018). Cakupan ASI eksklusif pada tahun 2017 di Provinsi Jawa Barat
baru mencapai 53% sedangkan Kabupaten Garut pada tahun 2017 baru mencapai 82,5% dari
target yang ditetapkan sebanyak 85% (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2017).
Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang
sukar keluar di minggu pertama setelah melahirkan dengan alasan bahwa produksi Air Susu Ibu tidak
mencukupi.

Untuk menanggulanginya antara lain dengan meningkatkan kualitas ASI. Peningkatan produksi ASI dipengaruhi
oleh adanya polifenol dan steroid yang mempengaruhi reflek prolaktin untuk merangsang alveoli yang bekerja
aktif dalam pembentukan ASI, selain itu juga peningkatan produksi ASI dirangsang oleh hormon oksitosin.
Oksitosin merupakan hormon yang berperan untuk mendorong sekresi air susu (milk let down). Peran oksitosin
pada kelenjar susu adalah mendorong kontraksi sel-sel miofitel yang mengelilingi alveolus dari kelenjar susu.
Sehingga dengan berkontraksinya sel-sel miofitel isi dari alveolus akan terdorong keluar untuk menuju saluran
susu, sehingga alveolus menjadi kosong dan memacu untuk sintesis air susu berikutnya (Cadwell, 2017).

Upaya untuk meningkatkan produksi ASI Pada ibu nifas bisa dilakukan dengan cara Farmakologi dan Non
farmakologi. Salah satu metode non Farmakologi yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan pemberian
Buah Pepaya dan Jantung Pisang.
Buah Pepaya merupakan salah satu buah yang mengandung polifenol dan steroid. Steroid
mempengaruhi reflek prolaktin untuk merangsang alveolus yang bekerja aktif dalam pembentukan ASI
dan polifenol mempengaruhi hormon oksitosin yang akan membuat ASI mengalir lebih deras
dibandingkan dengan sebelum mengkonsumsi Buah Pepaya (Istiqomah et al., 2015).
Salah satu manfaat buah pepaya adalah untuk melancarkan produksi ASI, karena
mengandung zat laktogogum yang dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan laju sekresi dan
produksi ASI dan menjadi strategi untuk meningkatkan efektifitas pemberian ASI eksklusif (Erniwati, 2021
dalam Khuzaima, 2022).
Selain Buah Pepaya, Jantung pisang merupakan jenis tanaman yang mengandung
laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormone oksittosin dan prolactin seperti alkaloid,
polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya paling efektif dalam meningkatkan dan memperlancar
produksi ASI. Sewaktu bayi menghisap putting payudara ibu, maka akan terjadi rangsangan
neurohormonal pada putting susu dan areola ibu. Rangsangan ini akan diteruskan ke hipofisis melalui
nervos vagus, kemudian ke lobus anterior, dari lobus ini akan mengeluarkan hormone prolactin dan
masuk ke peredaran darah dan sampai kepada kelenjar-kelenjar pembuat ASI. Kelenjar ini akan
terangsang untuk menghasilkan ASI (Wahyuni, 2012).
IDENTIFIKASI MASALAH

Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Bayongbong


Kabupaten Garut pada 22 juli 2022 terhadap 10 orang ibu menyusui sebanyak 4
orang (40%) yang mengatakan ASInya sedikit, salah satu faktor yang dapat
menjadi penyebab rendahnya cakupan ASI ekskulsif adalah Air Susu Ibu yang
sukar keluar di minggu pertama setelah melahirkan dengan alasan bahwa
produksi Air Susu Ibu tidak mencukupi. Dari 10 orang responden tersebut
menyatakan sebanyak 9 responden (90%) tidak mengetahui tentang manfaat Buah
Pepaya dan Jantung Pisang untuk meningkatkan produksi ASI, dan 3 responden
mengatakan apabila ASInya tidak keluar lebih memilih memberikan susu formula
agar bayinya tetap mendapatkan susu. Berdasarkan laporan tahun 2021 di
Puskesmas Bayongbong cakupan ASI eksklusif baru mencapai 54,6% dari target
yang ditetapkan sebanyak 85%. Jika tidak diberikan ASI eksklusif akan berdampak
pada peningkatan Angka Kematian Bayi (AKB) (Adriani, 2014).
LANJUTAN………..

”Bagaimana Perbedaan Pemberian Buah Pepaya dan Jantung


RUMUSAN MASALAH
Pisang Terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Nifas di
Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun 2022?”

TUJUAN UMUM
TUJUAN PENELITIAN Untuk Mengetahui Perbedaan Pemberian Buah Pepaya dan
Jantung Pisang terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu
Nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun 2022.

TUJUAN KHUSUS

1. Mengetahui rerata produksi ASI sesudah pemberian Buah Pepaya pada Ibu Nifas di
Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut tahun 2022
2. Mengetahui rerata produksi ASI sesudah pemberian Jantung Pisang pada Ibu Nifas di
Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut tahun 2022
3. Mengetahui perbedaan pemberian Buah Pepaya dan Jantung Pisang terhadap
Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut
Tahun 2022.
Lanjutan…..
“Terdapat Perbedaan Produksi ASI antara
HIPOTESIS PENELITIAN Pemberian Buah Pepaya dan Jantung Pisang di
Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun
2022”.

MANFAAT PENELITIAN
BAGI TEMPAT PENELITIAN

Sebagai masukan dan pertimbangan bagi tempat penelitian untuk


menambah wawasan pengetahuan tentang Perbedaan Pemberian
Buah Pepaya dan Jantung Pisang terhadap Peningkatan Produksi ASI
BAGI PENELITI pada Ibu Nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut

Hasil penelitian ini diharapkan


dapat menjadi referensi bagi
petugas kesehatan khususnya BAGI RESPONDEN
bagi bidan dalam memberikan
penyuluhan yang intensif kepada Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan menambah
Ibu dan calon Ibu tentang cara pengetahuan Ibu Nifas dalam mengatasi kekurangan produksi ASI
meningkatkan produksi ASI secara mandiri dengan mengkonsumsi Buah Pepaya dan Jantung
dengan menggunakan Buah Pisang terhadap Peningkatan Produksi ASI.
Pepaya maupun Jantung Pisang
sebagai terapi non Farmakologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN

RANCANGAN PENELITIAN Kerangka penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah


penelitian kuantitatif Quasy Eksperimen
dengan rancangan Posttes Only Control Group
Design, dengan membandingkan variabel yang
akan diukur atau dari kelompok sampel yang
berbeda yang bertujuan untuk mengetahui
Perbedaan Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu
Nifas setelah diberikan intervensi pada
kelompok pemberian Buah Pepaya dan
kelompok pemberian Jantung Pisang (Hidayat,
2018)
Lanjutan…….
Populasi dan sample

Populasi dalam penelitian ini adalah Dengan kriteria pada penelitian ini sebagai
seluruh ibu nifas di Wilayah Kerja berikut:
Puskesmas Bayongbong Kabupaten 1. Kriteria Inklusi
Garut sebanyak 1.059 orang. a. Ibu tinggal di wilayah kerja
Sampel dalam penelitian ini adalah Puskesmas Bayongbong
ibu nifas yang sesuai dengan kriteria b. Ibu nifas hari ke 4-42 hari.
inklusi di wilayah kerja Puskesmas c. Ibu bersedia menjadi responden
Bayongbong Kabupaten Garut 1. Kriteria Eksklusi
berjumlah 44 orang yang dibagi a. Ibu nifas yang mengalami komplikasi
dalam dua kelompok. Kelompok b. Ibu dengan post partum blus
pertama dengan perlakuan c. Bayi yang memerlukan penanganan
pemberian Buah Pepaya dan khusus
kelompok kedua dengan perlakuan
pemberian Jantung Pisang
…….
Lanjutan

Teknik sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Cluster
Random Sampling sebagai teknik penentu sampel, dikarenakan populasi
yangcukup luas, dan juga teknik penentu sampel dengan metode Cluster
RandomSampling ini kerap digunakan dalam berbagai penelitian di bidang
kesehatan.
Lanjutan ……. Definisi oprasional variabel

Variable penelitian

1. Variabel Bebas (Independen) :


Pemberian Buah Pepaya dan ’
Pemberian Jantung Pisang.
2. Varibel Terikat (Dependent) :
produksi ASI
LANJUTAN….

Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur


Penelitian

1. Jenis pengumpulan data


3. Prosedur penelitian
1. Data primer
1. Perizinan
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan data primer dengan dilakukan perlakuan. 2. Pelaksanaan penelitian

2. Data sekunder

Data yang diambil dari Puskesmas Bayongbong


Kabupaten Garut yang meliputi jumlah seluruh ibu
nifas yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Bayongbong Kabupaten Garut.
2. Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuisoner.
Pengolahan dan Analisa Data Lokasi penelitian
1. Editing
Puskesmas Bayongbong Kecamatan Bayongbong
2. Coding Kabupaten Garut Tahun 2022.
3. Entry
Waktu penelitian
4. Tabulating
Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilakukan pada
5. cleaning bulan Desember 2022

Analisis data
1. Univariat

Data yang ditampilkan dari Analisis Univariat pada penelitian ini adalah mencari nilai rata-rata

2. Bivariat
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk.

Setelah dilakukan uji normalitas jika data berdistribusi normal (p>0,05), maka pengujian data dilakukan dengan menggunakan
uji statistic Uji T-test Independent.

Sedangkan jika hasil uji normalitas didapatkan data berdistribusi tidak normal maka pengujian data menggunakan uji Mean
Whytney untuk mengetahui perbedaan 2 kelompok bebas apabila data variabel terikatnya adalah ordinal ataupun interval/
rasio tetapi tidak berdistribusi normal
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Analisis Univariat
Rerata produksi ASI dengan pemeberian buah papaya terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas di puskesmas
Bayongbong Garut tahun 2022
Berdasarkan tabel dapat dilihat dari 22
responden yang diteliti diperoleh nilai rerata
produksi ASI setelah pemberian intervensi
pada kelompok buah papaya adalah 473,77 cc
dengan standar deviasi 110,21.

Rerata produksi ASI dengan pemeberian jantung pisang terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas di puskesmas
Bayongbong Garut tahun 2022

Berdasarkan tabel, dapat dilihat dari 22


responden yang diteliti diperoleh nilai rerata
produksi ASI setelah pemberian intervensi
pada kelompok jantung pisang adalah 363,86
cc dengan standar deviasi 80,41.
4.1.2 Analisis Bivariat
Uji normalitas data
Berdasarkan uji normalitas data pada tabel,
diperoleh pada kelompok Buah Pepaya p=0,592
dan kelompok Jantung Pisang p=0,134 (p> 0.05),
artinya data produksi ASI sesudah diberikan
intervensi berdistribusi normal, sehingga syarat uji
t dua sampel berhubungan terpenuhi, maka
digunakan uji statistic Uji T-test Independen
Perbedaan pemberian buah papaya dan jantung pisang
terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas di
puskesmas bayongbong kabupaten garut tahun 2022
Berdasarkan tabel, dari 44 sampel didapatkan
rerata produksi ASI pada kelompok pemberian
Buah Pepaya adalah 473,7 dan rerata produksi
ASI pada kelompok pemberian Jantung Pisang
adalah 363,8. Hasil uji statistik didapatkan nilai p =
0.000 < nilai α = 0.05 berarti ada perbedaan
konsumsi Buah Pepaya dan Jantung Pisang
terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu nifas
di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut
Tahun 2022.
PEMBAHASAN
Analisis Univariat
Rerata Produksi Asi Setelah Pemberian buah Pepaya Terhadap
Peningkatan Produksi Asi Pada Ibu Nifas Di
Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut

Berdasarkan hasil penelitian dari 22 responden didapatkan nilai rerata produksi ASI setelah pemberian intervensi
pada kelompok buah pepaya adalah 473,77 dengan standar deviasi 110,21. Nilai produksi ASI terendah adalah 240 cc
dan nilai produksi ASI tertinggi adalah 650 cc. Ini menunjukkan pemberian intervensi pada kelompok buah pepaya
dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun 2022.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Perdani, (2021) menunjukkan bahwa pemberian buah pepaya
dapat mempengaruhi peningkatan sekresi dan produksi ASI ibu menyusui. Dengan nilai rerata setelah diberikan
Buah Pepaya adalah 450,65 dengan nilai P 0,001 (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian
buah papaya dapat meningkatkan produksi ASI pada Ibu Nifas.

Hasil analisis dari penelitian ini adalah konsumsi buah pepaya sebanyak 100 gram setiap pemberian dan diberikan 3
kali sehari selama 7 hari dapat meningkatkan produksi ASI karena buah pepaya dikonsumsi dengan benar oleh ibu
nifas sesuai dengan anjuran peneliti. Buah pepaya juga dapat memiliki rasa yang manis dan segar sehingga dapat
langsung dikonsumsi oleh ibu-ibu menyusui tanpa harus melalui pengolahan terlebih dahulu.
Rerata Produksi ASI Setelah Pemberian Jantung Pisang Terhadap Peningkatan Produksi
ASI pada Ibu Nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut.

Berdasarkan hasil penelitian dari 22 responden yang diteliti diperoleh nilai rerata produksi ASI
setelah pemberian intervensi pada kelompok jantung pisang adalah 363,86 cc dengan standar deviasi
80,41. Nilai produksi ASI terendah adalah 200 cc 50 dan nilai produksi ASI tertinggi adalah 600 cc.
Ini menunjukkan pemberian intervensi pada kelompok jantung pisang dapat meningkatkan produksi
ASI pada ibu nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun 2022.

Penelitian Apriza (2017) di Desa Kuapan wilayah kerja Puskesmas Tambang menunjukkan rerata
ekskresi ASI sebelum konsumsi jantung pisang adalah 385 cc dengan standar deviasi 82,876 dan
sesudah konsumsi rebusan jantung pisang adalah 720,00 cc dengan standar deviasi 86,450. Hasil uji
statistik didapatkan nilai p value 0,001, maka dapat disimpulkan ada pengaruh konsumsi jantung
pisang terhadap ekskresi ASI pada ibu menyusui.

Hasil analisis dari penelitian ini pemberian jantung pisang dapat meningkatkan produksi ASI karena
ibu nifas mengkonsumsi jantung pisang dengan benar sesuai dengan anjuran peneliti dan ibu nifas
juga mengkonsumsi pola makan dengan menu gizi seimbang. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Nasrullah (2021) yang menyatakan bahwa keberhasilan ibu menyusui sangat ditentukan oleh pola
makan, baik di masa hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI ibu terjamin kualitas maupun
kuantitasnya, makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi setiap harinya. Jantung Pisang
mempunyai kandungan laktagogum didalamnya yang berpotensi dalam menstimulasi hormone
oksitosin dan prolactin yaitu alkaloid, folifenol, flavonoid dan subtansi lainnya yang paling efektif
dalam meningkatkan produksi ASI Dan memperlancar produksi ASI.
Analisis Bivariat
Perbedaan Pemberian Buah Pepaya dan Jantung Pisang terhadap Peningkatan
Produksi ASI pada Ibu Nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun 2022.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari 44 sampel, didapatkan rerata produksi ASI pada kelompok
buah papaya adalah 473,7 dan rerata produksi ASI pada kelompok jantung pisang adalah 363,8. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui terjadi peningkatan produksi ASI setiap hari selama intervensi. Hasil uji statistik didapatkan nilai
p = 0.000 < nilai α = 0.05 berarti ada perbedaan konsumsi buah pepaya dan jantung pisang terhadap peningkatan
produksi ASI pada ibu nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun 2022. Maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan produksi ASI pada ibu nifas setelah diberikan Buah Pepaya dan Jantung Pisang, dimana
buah papaya lebih efektif untuk meningkatkan produksi ASI dibandingkan dengan jantung pisang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khuzaima (2021) di PMB Kota
Bengkulu menunjukkan bahwa pada kelompok buah pepaya hampir seluruh responden (86,7%) ASI lancar dan nilai
p=0,005 (<0,05) berarti ada pengaruh buah pepaya terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui. Di dukung
oleh penelitian Harismayanti (2018) di Wilayah Kerja Puskesmas Global Boliyohuto menunjukkan ibu nifas yang
menyusui mengkonsumsi olahan jantung pisang dengan jumlah 100 gram yang diberikan selama satu minggu dan
dikonsumsi tiga kali sehari. Produksi ASI pada ibu nifas yang menyusui sebelum konsumsi jantung pisang rata-rata
100% tidak lancar, setelah konsumsi jantung pisang produksi ASI 90% menjadi meningkat dan lancar dan 10%
produksi ASInya tetap tidak lancar. Terdapat pengaruh konsumsi jantung pisang terhadap peningkatan produksi ASI.

Hasil analisis nutrisi jantung pisang dan buah pepaya diperoleh vitamin, nutrisi ini berkaitan dengan
pembentukan volume ASI. Oleh karena itu jantung pisang dan buah pepaya baik untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Bahkan ada motivasi dan arahan yang lebih dalam untuk ibu menyusui mengingat jantung pisang dan buah pepaya
memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi karena tingginya nutrisi yang terkandung di dalamnya
LANJUTAN……………

Hasil penelitian Marniati et al (2022) di Kecamatan Panton Reuh Kabupaten Aceh Barat menunjukkan
bahwa jantung pisang dan buah pepaya memiliki kandungan gizi yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis dari
nutrisi, ternyata jantung pisang dan buah pepaya memiliki nilai gizi yang tinggi, dimana nutrisi jantung pisang dan
buah pepaya tidak jenuh dan tidak berbahaya nutrisi yang bersumber dari tanaman pangan lokal yang mudah
diperoleh dengan harga terjangkau dan relatif lebih murah.

Penelitian Carolin (2021) di Praktik Mandiri Bidan Rika Jambe Tangerang menunjukkan rerata skor
kecukupan ASI pada kelompok pemberian buah papaya adalah 14,60. Sedangkan rerata kecukupan ASI pada
kelompok jantung pisang adalah 7,86. Analisis bivariat menggunakan Independent t-test diperoleh p value = 0,00.
Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan kecukupan ASI pada kelompok pemberian buah papaya dan
kelompok pemberian jantung pisang. Buah papaya lebih terbukti menstimulasi produksi ASI.
LANJUTAN……….

Hasil analisis dari penelitian ini, bahwa kedua intervensi yang dilakukan yaitu pemberian buah pepaya dan
pemberian jantung pisang pada ibu nifas sama-sama memberikan pengaruh untuk meningkatkan produksi ASI, walaupun
pemberian buah papaya lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pemberian jantung pisang. Hal ini karena masyarakat
sudah mengetahui manfaat dari Buah Pepaya terhadap produksi ASI dari orang-orang disekitarnya terutama dari orang tua,
saudara, dan teman-teman sehingga sudah terbentuk sugesti bahwa buah papaya bisa meningkatkan produksi ASI. Sugesti
psikologis yang terbentuk dapat meningkatkan produksi ASI. Dikatakan juga bahwa pepaya memiliki efek gastroprotektif,
antibakterial, laksatif, dan laktagogum yang khasiatnya terlah terbukti secara ilmiah. Kandungan laktagogum (lactagogue)
dalam pepaya dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI dan menjadi strategi untuk
menanggulangi gagalnya pemberian ASI eksklusif yang disebabkan oleh produksi ASI yang rendah. Sedangkan jantung pisang
mempunyai kandungan laktagogum didalamnya yang berpotensi dalam 55 menstimulasi hormone oksitosin dan prolactin yaitu
alkaloid, folifenol, flavonoid dan subtansi lainnya yang paling efektif dalam meningkatkan produksi ASI Dan memperlancar
produksi ASI. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh pemberian buah pepaya lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan pemberian jantung pisang terhadap kelancaran produksi ASI di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut Tahun
2022.
Keterbatasan penelitian
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki keterbatasanketerbatasan
diantaranya:
1. Peneliti mengalami kesulitan dalam memperoleh jantung pisang yang sesuai dengan
kriteria penelitian.
2. Pengolahan jantung pisang harus benar-benar diperhatikan agar sesuai dengan kriteria
penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN SARAN

1. Rerata Produksi ASI sesudah pemberian Buah Pepaya pada ibu 1. Bagi responden Peneliti berharap penelitian ini dapat
nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut sebesar 473,7 menambah wawasan responden khususnya dalam
2. Rerata Produksi ASI sesudah pemberian Jantung Pisang pada ibu meningkatkan produksi ASI secara non farmakologi dengan
nifas di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut sebesar 363,8. terapi konsumsi Buah Pepaya dan Jantung Pisang.
3. Terdapat Perbedaan Produksi ASI antara pemberian Buah Pepaya
dan Jantung Pisang di Puskesmas Bayongbong Kabupaten Garut 2. Bagi Lahan Penelitian Hasil penenlitian ini diharapkan
Tahun 2022, dimana Buah Pepaya lebih efektif untuk memberikan masukan bagi Puskesmas kabupaten Garut untuk
meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas dibandingkan dengan meningkatkan promosi dan motivasi ibu untuk menyusui secara
pemberian Jantung Pisang. eksklusif untuk meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak.

3. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan referensi


untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut agar dapat
melakukan penelitian serupa atau dengan farmakologi lain.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai