“SEMPOA PERKALIAN”
Laporan Ini Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Media
Pembelajaran
Disusun Oleh :
2020270648
UNIVERSITAS FLORES
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
media pembelajaran yang berjudul “Sempoa Perkalian”.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
saya menerima kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik lagi. Semoga
laoporan ini dapat memberikan pengetahuan serta menambah wawasan kepada
para pembaca, terutama calon guru dan khususnya untuk kami.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I pendahuluan
1. Bentuk media
2. Teori
Sejarah perkalian
Perkalian
Bab II isi
1. Desain media
2. Alat dan bahan media
3. Cara pembuatan
Bab III fungsi dan penggunaan
1. Fungsi
2. Cara penggunaan media
Bab IV penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Lampiran
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Bentuk media
Bentuk media yang saya pakai adalah membuat media pembelajaran
sempoa perkalian. . Karena di era modern saat ini , masih banyak pelajar
terutaman siswa dan siswi pada jenjang sekolah dasar masih belum memahami
konsep perkalian 1 sampai 10 ditambah era yang lebih modern membuat siswa
lebih mengandalkan teknologi seperti kalkulator daripada menghafal dan
memahami konsep perkalian itu sendiri. Oleh sebab itu, saya membuat
rancangan media pembelajaran terkait materi perkalian dengan
mengembangkan konsep dari tabel perkalian menjadi media pembelajaran
matematika “Sempoa
2. Teori
Sejarah Perkalian
1
yang digali sejak 1850-an. Lempengan-lempengan tersebut ditulis dengan
menggunakan tulisan yang berbentuk paku dan diberi tulisan ketika tanah
liat masih basah, yang kemudian dibakar dalam tungku atau dijemur di
bawah terik matahari.
Bukti terdini matematika menyebutkan bahwa lempengan bertulisan
tersebut adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno
di Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak
tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria
menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat yang berkaitan
dengan geometri dan pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia
juga merujuk pada periode ini.
Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui adalah berasal
dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan,
aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular,
invers perkalian, dan bilangan prima kembar.Lempengan itu juga meliputi
tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan
kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan
hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal.
Perkalian
3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12
2
Sedangkan 4 × 3 dihitung dengan cara :
4 × 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
𝑎×1=𝑎
Misalkan 3 × 1 = 3 .
(𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐)
𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)
3
Untuk memudahkan anak dalam dalam memahami perkalian, dapat
dilakukan cara yang sederhana. Cara tersebut adalah seorang anak mampu
memahami sifat atau ciri khas operasi peralian, yaitu
a. Sifat Komutatif
Sifat komutatif berarti urutan tidak mempengaruhi hasil perkalian.
Contoh : 2 × 4 = 8 dan 4 × 2 = 8 maka 2 × 4 = 4 × 2.
b. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif berarti pengelompokan tidak mempengaruhi hasil
perkalian.
Contoh : (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4)
c. Sifat distributif
Identitas ini adalah sangat penting dalam menyederhanakan
ekspresi aljabar:
𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)
Contoh : 2 × (3 + 4) = (2 × 3) + (2 × 4).
d. Unsur identitas
Identitas perkalian adalah 1; apa pun jika dikalikan dengan satu
akan menghasilkan bilangan itu sendiri. Hal ini dikenal sebagai sifat
identitas:
𝑎×1=𝑎
Contoh : 3 × 1 = 3
e. Unsur nol
Bilangan apapun jika dikalikan dengan nol adalah nol. Hal ini
dikenal sebagai sifat nol perkalian:
𝑎 × 0 =0 Contoh
:7×0=0
f. Perkalian dengan 10
Setiap bilangan yang dikalikan dengan angka 10, maka hasilnya
adalah bilangan itu sendiri dengan ditambah 0 dibelakangnya.
Contoh : 15 × 10 = 50
4
g. Tertutup
Artinya adalah semua jawaban adalah anggota dari himpunan
aslinya. Jika dua bilangan genap dikalikan, maka jawabannya masih
berupa anggota himpunan bilangan aslinya yaitu bilangan genap; maka
himpunan bilangan genap tertutup dalam perkalian. Jika dua bilangan
ganjil dikalikan, maka jawabannya adalah bilangan ganjil; maka
himpunan bilangan ganjil tertutup dalam operasi perkalian.
h. Invers Perkalian
Invers perkalian adalah kebalikan bilangan. Setiap bilangan dikalikan
dengan kebalkannya hasilnya adalah 1.
Contoh : 2 × = 1
5
BAB II
ISI
1. Desain Media
6
2. Alat dan Bahan Media
a. Alat :
1. Gunting;
2. Jangka;
3. Spidol berwarna;
4. Kuas;
5. Lem lilin;
6. Lem kertas.
b. Bahan :
1. 100 buah tutup botol air mineral;
2. 10 buah batang bambu kecil dengan Panjang 50cm;
3. Kertas lipat;
4. 2 lembar kertas karton;
5. Cat poster;
6. Sterofom;
7
7. Paku.
8. Triplek ukuran 70cm × 70cm
3. Cara Pembuatan
7. Jika sudah, masukan 10 buah prisma yang telah sesuai dengan hasil
perkalian kedalam batang bambu. Ulangi sampai semua prisma habis.
8. Membuat kerangka luar “Sempoa Perkalian” dengan menggunakan
triplek. Untuk sisi bagian atas dan bawah, memerlukan triplek
berukuran 70cm × 10cm. Untuk sisi bagian samping kanan dan kiri,
memerlukan triplek berukuran 70cm × 10cm. dan untuk sisi bagian
depan dan belakang memerlukan triplek berukuran 70cm × 70cm.
9. Setelah itu potong sterofoam dengan ukuran 70cm × 5cm × 10cm
sebanyak 2 buah.
10. Jika sudah, tempelkan bambu yang sudah disiapkan (langkah 7) pada
sterofoam dengan jarak yang disesuaikan. Setelah itu lem ujung –
ujung bambu agar tidak goyah saat akan digunakan.
11. Tempelkan sterofoam pada kerangka luar “sempoa perkalian”, dan
rapihkan.
8
12. Agar terlihat lebih menarik, hias media dengan menggunakan cat
poster.
13. Langkah terakhir memberi angka 1-10 satu baris di bagian atas
kerangka depan dan satu kolom di bagian samping kerangka depan
yang dijadikan sebagai tempat untuk menuliskan soal.
14. Media pembelajaran matematika “Sempoa Perkalian” siap untuk
digunakan.
BAB III
1. Fungsi
Bagi Siswa
Menarik perhatian siswa dalam memahami materi perkalian
matematika. Selain itu, dapat memberikan pengertian yang lebih
mendalam terkait materi perkalian matematika agar tidak mudah
dilupakan.
Bagi Guru
9
Dapat membantu guru dalam menarik perhatian siswa sehingga siswa
termotivasi untuk mempelajari lebih dalam materi perkalian matematika
Bagi Sekolah
Membantu melengkapi media pembelajaran matematika pada
laboratorium sekolah.
10
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
11
LAMPIRAN
12