Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“SEMPOA PERKALIAN”
Laporan Ini Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Media
Pembelajaran

Disusun Oleh :

MELANIA BAREDES SERE

2020270648

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS FLORES

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
media pembelajaran yang berjudul “Sempoa Perkalian”.
Saya menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
saya menerima kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik lagi. Semoga
laoporan ini dapat memberikan pengetahuan serta menambah wawasan kepada
para pembaca, terutama calon guru dan khususnya untuk kami.

Ende, Juli 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I pendahuluan
1. Bentuk media
2. Teori
 Sejarah perkalian
 Perkalian
Bab II isi
1. Desain media
2. Alat dan bahan media
3. Cara pembuatan
Bab III fungsi dan penggunaan
1. Fungsi
2. Cara penggunaan media
Bab IV penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Lampiran

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Bentuk media
Bentuk media yang saya pakai adalah membuat media pembelajaran
sempoa perkalian. . Karena di era modern saat ini , masih banyak pelajar
terutaman siswa dan siswi pada jenjang sekolah dasar masih belum memahami
konsep perkalian 1 sampai 10 ditambah era yang lebih modern membuat siswa
lebih mengandalkan teknologi seperti kalkulator daripada menghafal dan
memahami konsep perkalian itu sendiri. Oleh sebab itu, saya membuat
rancangan media pembelajaran terkait materi perkalian dengan
mengembangkan konsep dari tabel perkalian menjadi media pembelajaran
matematika “Sempoa

Perkalian” yang lebih inovatif.

2. Teori
 Sejarah Perkalian

Dilansir dari Wikipedia, Babilonia adalah sebuah peradaban kuno yang


berada di kawasan tengah-selatan Mesopotamia termasuk Sumeria, Akkad,
dan Assyria. Kawasan ini sangatlah penting karena merupakan salah satu
tempat awal manusia hidup bersama-sama dalam satu peradababan.
Penduduk Bablonia, atau yang sering kita sebut Babilon memiliki satu
bahasa penulisan yang mereka gunakan untuk mempelajari masalah yang
berkaitan dengan dunia di sekeliling mereka. Sejarah mengatakan bahwa
orang-orang babilon merupakan orang yang pertama kali menulis dari kiri
ke kanan, dan banyak membuat banyak dokumendokumen tertulis.
Matematika Babilonia merujuk pada seluruh matematika yang
dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia, yang sekarang bernama Iraq
sejak permulaan Sumeria hingga permulaan peradaban helenistik. Alas an
kenapa dinamai “Matematika Babilonia”, adalah karena peran utama
kawasan Babilonia sebagai tempat untuk belajar. Lebih dari 400
lempengan tanah liat ditemukan sebagai sumber sejarah bangsa Babilonia

1
yang digali sejak 1850-an. Lempengan-lempengan tersebut ditulis dengan
menggunakan tulisan yang berbentuk paku dan diberi tulisan ketika tanah
liat masih basah, yang kemudian dibakar dalam tungku atau dijemur di
bawah terik matahari.
Bukti terdini matematika menyebutkan bahwa lempengan bertulisan
tersebut adalah karya bangsa Sumeria, yang membangun peradaban kuno
di Mesopotamia. Mereka mengembangkan sistem rumit metrologi sejak
tahun 3000 SM. Dari kira-kira 2500 SM ke muka, bangsa Sumeria
menuliskan tabel perkalian pada lempengan tanah liat yang berkaitan
dengan geometri dan pembagian. Jejak terdini sistem bilangan Babilonia
juga merujuk pada periode ini.

Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui adalah berasal
dari tahun 1800 sampai 1600 SM, dan meliputi topik-topik pecahan,
aljabar, persamaan kuadrat dan kubik, dan perhitungan bilangan regular,
invers perkalian, dan bilangan prima kembar.Lempengan itu juga meliputi
tabel perkalian dan metode penyelesaian persamaan linear dan persamaan
kuadrat. Lempengan Babilonia 7289 SM memberikan
hampiran bagi √2 yang akurat sampai lima tempat desimal.

 Perkalian

Perkalian konsep matematika yang harus diajarkan kepada peserta didik


setelah mereka mempelajari penjumlahan dan pengurangan. Yasin Matika
dan Abraham (2009:3) dalam artikelnya mengatakan bahwa : “Perkalian
adalah penjumlahan berulang ata penjumlahan dari beberapa bilanan yang
sama”. Sedangkan Steve slavin (2005:233)
berpendapat bahwa : “Perkalian adalah penjumlahan yang sangat cepat.”
Menurut Muchtar (1996:101), Operasi perkalian didefinisikan sebagai
penjumlahan berlang; misalkan, 3 × 4 (sering dibaca "3 kali 4") dapat
dihitung dengan cara menjumlahkan 3 salinan dari 4 bersama-sama:

3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12

2
Sedangkan 4 × 3 dihitung dengan cara :

4 × 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12

Walaupun demikian, namun dengan struktur gramatikal yang berbeda,


secara konseptual 3 × 4 dengan 4 × 3 itu berbeda. Tetapi jika dilihat
hasilnya 3 × 4 = 4 × 3 adalah 12. Dengan demikian operasi perkalian ini
memenuhi sifat pertukaran (sifat komutatif) (Muchtar, 1996:102).

Operasi perkalian memenuhi sifat identitas. Artinya ada sebuah


bilangan yang jika dikalikan dengan bilangan apapun, hasilnya akan teta
bilangan itu sendiri. bilangan tersebut adalah 1. Jadi sifat identitas ini
memenuhi :

𝑎×1=𝑎

Misalkan 3 × 1 = 3 .

Operasi perkalian juga memenuhi sifat pengelompokan (sifat asosiatif).


Untuk setiap bilangan a, b dan c berlaku :

(𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐)

Contoh untuk operasi perkalian bilangan cacah (2 × 3) × 4 = 2 × (3 ×


4).

Selain sifat-sifat tersebut, operasi perkalian juga masih mempunyai


satu sifat yang berkaitan dengan operasi penjumlahan. Sifat ini
menyatakan bahwa untuk setiap a, b dan c berlaku :

𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)

Sifat ini adalah sifat penyebaran (sifat distributif) (Muchtar, 1996:102).

Contoh untuk operasi bilangan cacah 2 × (3 + 4) = (2 × 3) + (2 × 4).

Dari pendapat-pendapat diatas ditarik suatu kesimpulan, bahwa perkalian


adalah penjumlahan berulag dari suatu bilangan yang sama, maksudnya
suatu bilangan terkali dijumlahkan secara berulang-ulang oleh bilangan
pengalinya.

3
Untuk memudahkan anak dalam dalam memahami perkalian, dapat
dilakukan cara yang sederhana. Cara tersebut adalah seorang anak mampu
memahami sifat atau ciri khas operasi peralian, yaitu

a. Sifat Komutatif
Sifat komutatif berarti urutan tidak mempengaruhi hasil perkalian.
Contoh : 2 × 4 = 8 dan 4 × 2 = 8 maka 2 × 4 = 4 × 2.
b. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif berarti pengelompokan tidak mempengaruhi hasil
perkalian.
Contoh : (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4)

c. Sifat distributif
Identitas ini adalah sangat penting dalam menyederhanakan
ekspresi aljabar:
𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)

Contoh : 2 × (3 + 4) = (2 × 3) + (2 × 4).

d. Unsur identitas
Identitas perkalian adalah 1; apa pun jika dikalikan dengan satu
akan menghasilkan bilangan itu sendiri. Hal ini dikenal sebagai sifat
identitas:
𝑎×1=𝑎
Contoh : 3 × 1 = 3
e. Unsur nol
Bilangan apapun jika dikalikan dengan nol adalah nol. Hal ini
dikenal sebagai sifat nol perkalian:
𝑎 × 0 =0 Contoh
:7×0=0
f. Perkalian dengan 10
Setiap bilangan yang dikalikan dengan angka 10, maka hasilnya
adalah bilangan itu sendiri dengan ditambah 0 dibelakangnya.
Contoh : 15 × 10 = 50

4
g. Tertutup
Artinya adalah semua jawaban adalah anggota dari himpunan
aslinya. Jika dua bilangan genap dikalikan, maka jawabannya masih
berupa anggota himpunan bilangan aslinya yaitu bilangan genap; maka
himpunan bilangan genap tertutup dalam perkalian. Jika dua bilangan
ganjil dikalikan, maka jawabannya adalah bilangan ganjil; maka
himpunan bilangan ganjil tertutup dalam operasi perkalian.
h. Invers Perkalian
Invers perkalian adalah kebalikan bilangan. Setiap bilangan dikalikan
dengan kebalkannya hasilnya adalah 1.

Contoh : 2 × = 1

5
BAB II

ISI

1. Desain Media

Desain media pembelajaran matematika “Sempoa Perkalian” yang kami


buat berbentuk balok tanpa sisi depan/balok tanpa atap (penggunaannya
dapat dari depan atau dari atas). Didalam balok tersebut akan diisi oleh 100
buah prisma kecil tanpa alas dan atap dengan tutup botol sebagai alas
rotasinya (tuas). Dimana masing-masing prisma ini tertulis angka-angka
hasil dari perkalian. Tutup botol yang digunakan sebagai tuas ini
dihubungkan oleh bambu kecil dengan panjang berukuran 50 cm.
Bentuknya akan hampir sama dengan sempoa pada umumnya namun
dengan cara penggunaan yang berbeda, oleh karena itu kami menamakan
media ini sebagai “Sempoa Perkalian”.

6
2. Alat dan Bahan Media
a. Alat :
1. Gunting;
2. Jangka;
3. Spidol berwarna;
4. Kuas;
5. Lem lilin;
6. Lem kertas.
b. Bahan :
1. 100 buah tutup botol air mineral;
2. 10 buah batang bambu kecil dengan Panjang 50cm;
3. Kertas lipat;
4. 2 lembar kertas karton;
5. Cat poster;
6. Sterofom;

7
7. Paku.
8. Triplek ukuran 70cm × 70cm

3. Cara Pembuatan

Cara pembuatan Media Pembelajaran “Sempoa Perkalian” antara lain


sebagai berikut :
1. Membuat batang bambu kecil dengan ukuran 50cm
2. Lubangi tutup botol sebesar batang bambu yang telah di buat.
3. Gunting kertas karton membentuk persegi panjang dengan ukuran
15cm × 4cm sebanyak 100 lembar.
4. Gunting kertas lipat dengan 10 warna yang berbeda, dengan ukuran
5cm ×4cm sebanyak 100 lembar.
5. Tuliskan hasil-hasil perkalian dari 1-10 pada kertas lipat, lalu
tempelkan pada kertas karton.
6. Lipat kertas karton sehingga membentuk segitiga (prisma alas
segitiga), kemudian tempelkan pada tutup botol dengan tutup botol
sebagai lingkaran didalam segitiga, dan lem.

7. Jika sudah, masukan 10 buah prisma yang telah sesuai dengan hasil
perkalian kedalam batang bambu. Ulangi sampai semua prisma habis.
8. Membuat kerangka luar “Sempoa Perkalian” dengan menggunakan
triplek. Untuk sisi bagian atas dan bawah, memerlukan triplek
berukuran 70cm × 10cm. Untuk sisi bagian samping kanan dan kiri,
memerlukan triplek berukuran 70cm × 10cm. dan untuk sisi bagian
depan dan belakang memerlukan triplek berukuran 70cm × 70cm.
9. Setelah itu potong sterofoam dengan ukuran 70cm × 5cm × 10cm
sebanyak 2 buah.
10. Jika sudah, tempelkan bambu yang sudah disiapkan (langkah 7) pada
sterofoam dengan jarak yang disesuaikan. Setelah itu lem ujung –
ujung bambu agar tidak goyah saat akan digunakan.
11. Tempelkan sterofoam pada kerangka luar “sempoa perkalian”, dan
rapihkan.

8
12. Agar terlihat lebih menarik, hias media dengan menggunakan cat
poster.
13. Langkah terakhir memberi angka 1-10 satu baris di bagian atas
kerangka depan dan satu kolom di bagian samping kerangka depan
yang dijadikan sebagai tempat untuk menuliskan soal.
14. Media pembelajaran matematika “Sempoa Perkalian” siap untuk
digunakan.

BAB III

FUNGSI DAN PENGGUNAAN

1. Fungsi
 Bagi Siswa
Menarik perhatian siswa dalam memahami materi perkalian
matematika. Selain itu, dapat memberikan pengertian yang lebih
mendalam terkait materi perkalian matematika agar tidak mudah
dilupakan.
 Bagi Guru

9
Dapat membantu guru dalam menarik perhatian siswa sehingga siswa
termotivasi untuk mempelajari lebih dalam materi perkalian matematika
 Bagi Sekolah
Membantu melengkapi media pembelajaran matematika pada
laboratorium sekolah.

2. Cara penggunaa media

Cara penggunaan “Sempoa Perkalian” ini sebenarnya sederhana


saja, karena media ini adalah pengembangan dari tabel perkalian
sehingga cara penggunaannya pun tidak jauh berbeda. Angka yang
tertera pada prisma segitiga adalah jawaban sebuah perkalian dengan
menghubungkan baris dan kolomnya. Awalnya bagian depan sempoa
perkalian tersebut adalah bagian sisi prisma yang kosong, hasil
perkalian akan terlihat saat prisma tersebut diputar. Misalkan siswa
menghitung 4 × 7, untuk melihat hasilnya kita bisa melihat pada baris
ke-4, dan pada kolom ke-7, lalu putar prisma untuk melihat hasilnya.
Bisa juga sebaliknya, hasilnya akan sama saat siswa melihat pada baris
ke-7 dan pada kolom ke-4. Selain untuk menghitung perkalian media
ini juga bisa digunakan untuk menghitung pembagian, misalkan siswa
akan menghitung 20 ÷ 5, untuk melihat hasilnya kita bisa melihatnya
pada kolom ke-5 yang memuat angka 20 berada di baris keberapa dan
itu lah hasil dari pembagian tersebut.

10
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan

Sempoa Perkalian adalah suatu media pembelajaran matematika yang


dibuat untuk mempermudah siswa dalam memahami materi perkalian
khususnya perkalian 1-10, yang disajiakan secara menarik, penuh warna,
dan dengan menggunakan metode yang berbeda dari biasanya. Dengan
harapan siswa dapat termotivasi dan semangat dalam pembelajaran
matematika khususnya pada materi perkalian.

2. Saran

Penulis menyarankan agar nantinya media pembelajaran matematika


“Sempoa Perkalian” ini dapat bermanfaat dan berfungsi sebagaimana
mestinya, dan penulis berharap agar media ini bisa lebih dikembangkan
lagi tidak hanya sampai perkalian 1-10 saja tetapi mungkin bisa sampai
perkalian 1-100

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai