Anda di halaman 1dari 3

BAB 10 PERENCANAAN PESAN OPERASIONAL

1. STRUKTUR pesan merupakan kumpulan ide dan gagasan yang tersusun menjadi satu
kesatuan pesan yang utuh (Bajari, 2007). Di mana setiap gagasan yang dibuat dirinci satu
per satu ke dalam bentuk kalimat yang saling berkaitan dan mendukung. Dan diharapkan
setiap tahapan pesan tersebut mempunyai sistematika urutan yang tidak tumpang tindih
2. Dalam struktur pesan terdapat beberapa penelitian seputar konsep primacy‐ recency seperti
yang dikatakan oleh Cohen dalam Rakhmat (1986: 297):
- Bila komunikator menyampaikan pesan dari dua sisi pro dan kontra, maka tidaklah
menguntungkan untuk berbicara yang pertama karena berbagai kondisi (waktu,
khalayak, tempat, dan sebagainya) akan menentukan komunikator yang paling
berpengaruh
- Bila khalayak sudah jelas menentukan sikap dan pilihannya dengan memihak kepada
satu sisi argumen, maka sisi yang lain tidak mungkin bisa untuk mempengaruhi
mereka. Dengan maksud mempertahankan ego dan harga diri, maka khalayak
mengambil sikap tidak berkompromi dengan hal yang kontra. Mengubah pendirian
akan memperlihatkan ketidakkonsistenan
- Perubahan sikap dari khalayak ini akan terjadi bila komunikator menyajikan pesan
yang menyenangkan mereka dan sesuai dengan yang dikehendaki (pro) pada awal
penyajian. Khalayak akan cenderung lebih memperhatikan dan menerima pesan
selanjutnya meski pesan tersebut pada akhirnya pesan yang berlawanan. Sebaliknya,
khalayak akan bersikap kritis dan menolak gagasan berikutnya jika dimulai dengan
menyampaikan pesan yang tidak menyenangkan khalayak
- Jika komunikator menyajikan dua sisi persoalan, biasanya khalayak lebih mudak
mengingat pada hal yang disajikan pertama kali. Jika khalayak tertarik maka mereka
akan selalu mengingatnya dan menerapkannya
- Urutan pro-kontra lebih efektif daripada kontra-pro apabila digunakan oleh
komunikator yang memiliki otoritas dan dihormati khalayak.
3. Memahami sebuah pesan adalah memahami makna dan kita tidak dapat memisahkan pesan
dari pelaku komunikasi yang mengirim dan menerimanya (Litllejohn: 2001).  
4. Manfaat menggayakan pesan dalam kegiatan komunikasi seperti yang dikutip oleh Curtis,
dkk. (1996) dari beberapa sumber adalah:
- Suatu pesan yang digayakan akan memperoleh perhatian yang lebih besar
- Pesan yang digayakan dapat mempertinggi pengertian atau pemahaman, gagasan yang
rumit sekalipun dapat dijelaskan melalui kiasan
- Pesan yang digayakan membantu pengingatan
- Pesan yang digayakan meningkatkan daya tarik persuasive
5. Terdapat perbedaan yang cukup mendasar dalam masalah gaya antara komunikasi lisan
dan tulisan, yakni:
- Gaya tulisan lebih formal dalam struktur dan isi daripada gaya lisan. Pada gaya tulisan,
kalimat biasanya lebih panjang dan lebih rumit. Katakata pun mungkin terdiri atas
beberapa suku kata. Sebaliknya komunikasi lisan ditandai dengan kalimat-kalimat yang
lebih pendek, lebih sedikit kalimat kompleks, dan kata-kata yang lebih sederhana serta
sering digunakan kata-kata singkatan atau frase dari bahasa daerah
- Gaya lisan lebih berulang-ulang. Ketika berkomunikasi, gaya lisan lebih pleonatis dan
tepat, selanjutnya para pembicara membuat pengulangan untuk meyakinkan bahwa
para penyimak atau pendengar mengikuti dan memahami pesan. Sebaliknya dalam
membaca teks, pembaca dapat memeriksa kembali bagian kalimat, kata-kata, dan
mencari keterangan mengenai definsi kata asing, apabila mereka belum memahami apa
yang disampaikan oleh penulis
- Gaya lisan lebih personal Pada komunikasi lisan kita mempertahankan kontak mata
atau menjaga bahasa tubuh (non verbal) dengan khalayak dan menggunakan banyak
referensi personal (saya, kepunyaan saya, dan anda) Pada komunikasi tulisan, kita
cenderung menggunakan lebih banyak kata ganti yang tidak mengarah kepada orang
tertentu (seseorang atau ia). (Curtis, dkk., 1996).
6. Berbagai gaya bahasa dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan komunikasi efektif
antara lain:
- Aliterasi
- Omisi
- Inversi
- Suspensi
- Anthesis
- Paralelisme.
- Repetisi.
7. IMBAUAN pesan adalah aspek yang digunakan untuk menyentuh (stimulasi) khalayak
oleh komunikator dalam menyampaikan pesan, agar khalayak berubah. Apabila kita
menyampaikan pesan untuk mempengaruhi orang lain maka kita harus menggunakan
pendekatan psikologis dalam mengimbau khalayak untuk menerima ide kita
8. Menurut Maslow kebutuhan manusia dapat dikelompokkan menjadi lima jenis, yakni:
- Kebutuhan Dasar, seperti kebutuhan makan, minum, dan udara
- Kebutuhan keamanan.
- Kebutuhan untuk berorganisasi/berkelompok.
- Kebutuhan akan cinta dan penghargaan.
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Anda mungkin juga menyukai