Anda di halaman 1dari 9

SIROSIS

HEPATIS
GANGGUAN PADA
PENCERNAAN HATI

LARASATI
221336305001
DEFINISI
Sirosis hati merupakan penyakit kronis hati yang ditandai dengan fibrosis,
disorganisasi dari lobus dan arsitektur vaskular, dan regenerasi nodul hepatosit.
Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati yang luas,
pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati
akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur
akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut.
Telah diketahui bahwa penyakit ini merupakan stadium terakhir dari penyakit
hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati yang akan menyebabkan
penurunan fungsi hati dan bentuk hati yang normal akan berubah disertai
terjadinya penekanan pada pembuluh darah dan terganggunya aliran darah
vena porta yang akhirnya menyebabkan hipertensi portal. Pada sirosis dini
biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila
ditekan.
ETIOLOGI

KONSUMSI ALKOHOL

01 Hepar merupakan organ yang menjadi target


utama yang akan mengalami kerusakan akibat
konsumsi alkohol yang berlebihan, karena
sebagian besar metabolisme etanol terjadi di
hepar. Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya penyakit hati kronis.

INFEKSI VIRUS HEPATITIS

02 Infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C merupakan


etiologi sirosis hepatis terkait infeksi pada organ hepar.
Virus hepatitis B (HBV) merupakan penyakit infeksi
menular yang menyebabkan kondisi hepatitis anikterik
hingga kondisi yang mengancam jiwa seperti hepatitis
fulminan, atau kondisi kronis
PATOFISIOLOGI

CEDERA KRONIK REVERSIBEL PADA HEPAR

01 Cedera kronik reversibel yang terjadi pada


parenkim hepar dapat disebabkan oleh infeksi
virus hepatitis B dan hepatitis C, paparan zat
toksik, dan konsumsi alkohol yang berlebihan.

PEMBENTUKAN FIBROSIS HEPAR

02 Penelitian terbaru melaporkan bahwa


pembentukan fibrosis bersifat dinamis, namun para
proses

peneliti belum dapat memberikan konklusi sampai pada


tahapan mana proses ini menjadi ireversibel atau
mengeluarkan obat yang dapat menghentikan
perkembangan fibrosis. Mekanisme utama inisiasi fibrosis
pada hepar adalah aktivasi sel stellata hepar.
KOMPLIKASI

ENSEPALOPATI HEPATIKUM

01 Ensepalopati hepatikum merupakan suatu


kelainan neuropsikiatri yang bersifat reversibel
dan umumnya didapat pada pasien dengan
sirosis hati setelah mengeksklusi kelainan
neurologis dan metabolik.

VARISES ESOPHAGUS

02 Varises esophagus merupakan komplikasi


diakibatkan oleh hipertensi porta yang biasanya akan
yang

ditemukan pada kira-kira 50% pasien saat diagnosis sirosis


dibuat.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
01
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan histopatologi melalui prosedur
biopsi dilakukan terutama apabila diagnosis tidak
dapat ditegakkan baik secara klinis, maupun
dengan bantuan pemeriksaan laboratorium atau
pemeriksaan pencitraan.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

02 Pemeriksaan laboratorium pada sirosis hepatis meliputi


dua parameter yaitu pemeriksaan laboratorium spesifik
yang dapat membantu menegakkan diagnosis sirosis
hepatis serta pemeriksaan laboratorium yang bertujuan
untuk mengetahui etiologi dari sirosis hepatis.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENCITRAAN
Pemeriksaan pencitraan seperti

03
ultrasonografi (USG), CT scan
(computerized tomography) konvensional,
dan MRI (magnetic resonance imaging)
dapat dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosis sirosis hepatis.
PENATALAKSAAN
Tujuan penatalaksanaan sirosis hepatis terfokus
pada memperbaiki gejala dan meningkatkan
kualitas hidup pasien. Keputusan untuk
penatalaksanaan pasien sirosis hepatis
didasarkan pada perkembangan penyakit dan
klinis fungsional. Penatalaksanaan sirosis hepatis
kompensata ditujukan pada etiologi yang
mendasari. Sementara itu, penatalaksanaan
sirosis hepatis dekompensata ditujukan untuk
mengatasi komplikasi yang terjadi.
THANK YOU
FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai