(RPP)
B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati video dan permainan ular tangga, siswa dapat menyebutkan
tokoh-tokoh pada cerita fiksi dengan tepat.
2. Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali cerita fiksi, siswa dapat bercerita dengan
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh percaya diri.
3. Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-ciri cerita fiksi melalui penugasan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD), siswa dapat menjelaskan secara lisan pengertian dan ciri-ciri
cerita fiksi dengan benar.
4. Dengan kegiatan mengamati gambar anak menarik dan mendorong ayunan, siswa dapat
mengetahui pengertian gaya dan gerak dengan benar.
5. Dengan berdiskusi tentang perbedaan gaya dan gerak, siswa dapat menjelaskan perbedaan
gaya dan gerak dengan benar.
6. Dengan mendorong dan menarik meja, siswa dapat mempraktikkan gaya dorongan dan
tarikan dengan tepat.
7. Dengan kegiatan menulis hasil percobaan mendorong dan menarik meja, siswa dapat
menyajikan hasil percobaan tentang gaya dan gerak secara tertulis dengan tepat.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Cooperatif Learning Tipe TGT, Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, Membaca, Tanya Jawab, Diskusi, Presentasi
E. Penilaian
a. Sikap : Observasi : Lembar observasi Lampiran 1
b. Pengetahuan : Tes tulis : Naskah soal Lampiran 2
c. Keterampilan : Praktik : Rubrik Lampiran 3
Lembar observasi
No Tanggal Nama Peserta Catatan Perilaku Butir Tindak
didik Sikap Lanjut
1
2
3.
4.
5.
Lampiran 2
Naskah Soal
NAMA : …………………………………………………….
PEDOMAN PENSKORAN :
SKOR TIAP SOAL =1
SKOR MAKSIMAL = 8
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑷𝑬𝑹𝑶𝑳𝑬𝑯𝑨𝑵
NILAI AKHIR = 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑴𝑨𝑲𝑺𝑰𝑴𝑨𝑳
Lampiran 3
Penilaian Keterampilan
Rubrik mencari tahu isi cerita fiksi
Perlu
Aspek Baik Sekali Baik Cukup
Bimbingan
Isi dan Pengetahuan Berisi informasi Berisi informasi Hanya berisi Berisi informasi
Informasi yang termuat tentang tokoh- tentang tokoh- informasi tentang tentang tokoh-
dalam tulisan. Tokoh- tokoh pengertian, tokoh, tokohtokoh tokoh pengertian,
tokoh dalam cerita fiksi dan ciri-ciri pengertian, dan pengertian cerita dan ciri-ciri
Pengertian cerita fiksi. cerita fiksi yang ciri-ciri cerita fiksi saja atau cerita fiksi yang
Ciri-ciri cerita fiksi. ditulis secara fiksi yang ditulis ciri-ciri cerita ditulis tidak
lengkap , jelas, lengkap, jelas, fiksi saja yang lengkap, tidak
dan rinci. namun kurang ditulis secara jelas, dan tidak
rinci lengkap, jelas, rinci
dan rinci.
Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia
Indonesia yang baik yang baik dan yang baik dan yang baik dan yang baik dan
dan benar: Bahasa benar digunakan benar digunakan benar digunakan benar digunakan
Indonesia yang baik dengan efisien dengan efisien dengan sangat dengan sangat
dan benar digunakan dan menarik dalam efisien dalam efisien dalam
dalam penulisan. dalam keseluruhan sebagian besar sebagian kecil
keseluruhan penulisan. penulisan. penulisan.
penulisan.
Sikap Kegigihan dalam Kegigihan dalam Kegigihan dalam Kegigihan dalam
mencari mencari mencari mencari
informasi, informasi, informasi, informasi,
kecermatan, dan kecermatan, dan kecermatan, dan kecermatan, dan
ketepatan waktu ketepatan waktu ketepatan waktu ketepatan waktu
dalam dalam dalam dalam
pemenuhan tugas pemenuhan tugas pemenuhan tugas pemenuhan tugas
yang diberikan, yang diberikan yang diberikan yang diberikan
disertai juga menunjukkan menunjukkan menunjukkan
dengan kualitas sikap kualitas sikap kualitas sikap
kreativitas dalam yang sangat baik yang masih dapat yang masih harus
bekerja terus terus diperbaik
menunjukkan ditingkatkan.
kualitas sikap
yang sangat baik
dan terpuji
Keterampilan Keseluruhan Keseluruhan Sebagian besar Hanya sebagian
Penulisan: Informasi hasil penulisan hasil penulisan hasil penulisan kecil hasil
ditulis dengan benar, yang sistematis yang sistematis yang sistematis penulisan yang
sistematis dan jelas, dan benar dan benar dan benar sistematis dan
yang menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukkan benar
keterampilan penulisan keterampilan keterampilan keterampilan menunjukkan
yang baik penulisan yang penulisan yang penulisan yang keterampilan
sangat baik, di baik terus penulisan yang
atas rata-rata berkembang masih perlu terus
kelas. ditingkatkan
Kriteria 1 Kriteria 3 Kriteria 4
Kriteria 2 (√)
No Nama Siswa (√) (√) (√)
4 3 4 3 2 1 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 KAFA MAULANA AKBAR
2 M. ZACKY UBAIDILLAH
3 ADINDA NAJWA MAFULA
4 AIBEL NAJWA AZ'ZAHRA
5 AISYAH ZAHRA CANDRA KIRANA
6 ALFI RISKA ASSYAFAR
7 ALISA PERMADANI KASIH
8 BUNGA ALMAR ATUS SHOLIHAH
CALLISTA NIRVANA PRAMUDHANA
9
PUTRI
10 DEWI SHOFURO
11 DIMAS ALFI RAMADHANI
12 DINA FITRIYA SARI
13 DWI SINTIYA SARI
14 FATIA AMELIA PERMATASARI
15 FIO AYUB ADITYA
Rubrik Hasil Percobaan IPA
Aspek Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
Isi dan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Belum dapat
Pengetahua pengaruh gaya sebagian besar sebagian kecil menjelaskan
n Gaya terhadap gerak pengaruh gaya pengaruh gaya pengaruh gaya
Gerak benda berdasarkan terhadap gerak terhadap gerak terhadap gerak
hasil percobaan benda berdasarkan benda berdasarkan benda
dengan benar. hasil percobaan hasil percobaan
dengan benar. dengan benar.
Keterampil Menyajikan Menyajikan Menyajikan Belum dapat
an Laporan laporan hasil laporan hasil laporan hasil menyajikan
hasil percobaan dengan percobaan dengan percobaan dengan laporan hasil
percobaan menjawab menjawab menjawab percobaan dengan
tentang pertanyaanpertany pertanyaanpertany pertanyaanpertany menjawab
perbedaan aan secara tertulis aan secara tertulis aan secara tertulis pertanyaanpertany
gaya berdasarkan hasil berdasarkan hasil berdasarkan hasil aan secara tertulis
terhadap percobaan dengan percobaan dengan percobaan dengan berdasarkan hasil
gerak sistematis. Bahasa cukup sistematis. kurang sistematis percobaan dengan
benda. Indonesia yang sistematis
baik dan benar
digunakan dengan
efisien dan
menarik dalam
keseluruhan
penulisan
Sikap rasa Tampak antusias Tampak cukup Tampak kurang Tidak tampak
ingin tahu dan mengajukan antusias dan antusias dan tidak antusias dan perlu
dan berfikir banyak ide dan terkadang mengajukan ide dimotivasi untuk
kritis pertanyaan selama mengajukan ide dan pertanyaan mengajukan ide
kegiatan. dan pertanyaan selama kegiatan dan pertanyaan
selama kegiatan
Kriteria 1 Kriteria 3
Kriteria 2 (√)
No Nama Siswa (√) (√)
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 KAFA MAULANA AKBAR
2 M. ZACKY UBAIDILLAH
3 ADINDA NAJWA MAFULA
4 AIBEL NAJWA AZ'ZAHRA
5 AISYAH ZAHRA CANDRA KIRANA
6 ALFI RISKA ASSYAFAR
7 ALISA PERMADANI KASIH
8 BUNGA ALMAR ATUS SHOLIHAH
9 CALLISTA NIRVANA PRAMUDHANA PUTRI
10 DEWI SHOFURO
11 DIMAS ALFI RAMADHANI
12 DINA FITRIYA SARI
13 DWI SINTIYA SARI
14 FATIA AMELIA PERMATASARI
15 FIO AYUB ADITYA
Lampiran 4
Materi Pembelajaran
1. Pengertian Cerita Fiksi
Cerita fiksi adalah rekaan atau khayalan pengarang. Isi cerita dapat murni berasal dari khayalan
pengarang, tetapi juga dapat berdasarkan fakta. Cerita fiksi yang dikarang berdasarkan fakta
diperoleh dari berbagai pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang
lain. Kemudian, pengalaman tersebut diolah menjadi bahan cerita menarik.
Ciri-ciri cerita fiksi:
a. merupakan cerita rekaan atau cerita nyata yang diolah oleh pengarang.
b. bertujuan untuk menghibur dengan menceritakan suatu peristiwa.
c. disajikan dalam alur cerita.
d. menggunakan bahasa yang komunikatif.
e. menggunakan bahasa tidak baku.
2. Contoh Cerita Fiksi
a. Cerita fiksi khayalan
Contoh cerita fiksi berdasarkan khayalan adalah Legenda. Legenda adalah cerita khayalan
yang semata – mata dihubungkan dengan asal usul daerah. Misalnya Legenda Gunung
Arjuna.
Dahulu ada sebuah gunung yang menjulang tinggi, dilerengnya terdapat sebuah
desa. Beberapa anak sedang bermain – main disana, ditengah suasana anak – anak
yang sedang bermain tiba – tiba datanglah seorang pemuda asing berbadan besar
gagah dan jumawa.
Pemuda asing itu tampak sedang mencari sesuatu, kemudian datanglah salah satu
anak dari mereka
“Tuan, tuan ini siapa? dan mau apa?”
“Perkenalkan namaku Arjuna!”
“Apa???Arjuna?? dari keluarga Pandawa itu?? Yang sakti mandraguna? Tapi tuan
untuk apa tuan dating kesini???”
“Aku sedang mencari tempat yang cocok untuk bertapa. Apakah ada yang tau???”
“Apa??? Bertapa??dimana yaaa???”
“Teman – teman, tau tidak dimana tempat yang cocok untuk bertapa???”
“ ahaaaaa…. Di atas sana tuan, di gunung itu . ada tempat yang pasti sangat cocok
untuk bertapa. Tapi tuan, sebenarnya untuk apa tuan ingin bertapa??
“aku ingin para dewa memberiku kesaktian”
“bukankan tuan sudah memiliki kesaktian yang tak tertandingi??”
“Tidak!! Aku masih belum puas. Aku ingin memiliki kesaktian yang melebihi
semua orang termasuk para dewa. Hahahahhahah”
Suara khas arjuna yang tertawa menunjukkan keangkuhannya membuat takut
semua orang.
Berangkatlah arjuna dengan kesaktiannya mencapai tempat yang tinggi di
pegunungan itu.
“hmmmmmmm…. Benar juga kata mereka, tempat ini sangat cocok
untuk bertapa. Baiklah akan aku mulai pertapa ku.”
Teman – teman awalnya pertapaan arjuna membuat lingkungan di
sekitar menjadi sejuk, subur dan rindang. Tapi, dalam waktu yang lama
kesaktian arjuna semakin bertambah. Tiba – tiba awan mulai hitam
kemudian duuuuuuuaaarrrrr.. duaarrrrr… duuuuuaarrrrrr petir pun
menyambar , angin berhembus kencang dan terjadi gempa yang
mengguncang bumi . Ketika itu, terjadi sesuatu yang sangat aneh
teman – teman. Puncak gunung tempat arjuna bertapa itu bertambah
tinggi dan semakin tinggi hingga menyentuh kahyangan. Tejadilah
guncangan di tempat para dewa bersemayam, para dewa pun panik
dan ketakutan. Para dewa di negeri khayangan merasa terganggu.
Lalu, bathara guru mengutus Batara Narada turun ke bumi untuk
meminta Arjuna menghentikan semedinya.
“ Narada …. Narada !!!”
“hamba guru”
“Cepat periksa apa yang terjadi di bumi mengapa sampai
mengguncang kahyangan ini!”
“Baik, Batahra guru”
Tak lama kemudian bathara narada turun ke bumi. Mencari dan
mencari hingga ia berhasil menemukan arjuna yang sedang bertapa.
“Arjuna!!! Ternyata kau penyebabnya. Arjuna! hentikanlah semedimu,
karena akan merusak negeri khayangan dan semua orang bisa celaka
karena mu!” Batara Narada berusaha membangunkan arjuna, tapi ia
gagal dan Kembali ke kahyangan.
“Ampun bathara guru aku telah menemukan penyebabnya tapi, aku
gagal menhentikannya”
“Apa yang kau temukan?”
“Arjuna yang bertapa di puncak gunung itu dan kekuatannya
bertambah. Puncak gunung itu bertambah tinggi sehingga menyentuh
kahyangan ini”
“Ohh ternyata kesaktian pemuda itu bertambah. Baiklah akan aku
kirimkan bidadari untuk menggodanya”
Tak lama kemudian para bidadari muncul dan mulai menggoda arjuna
“Arjuna…. Kau kah itu?? Nahhh di situ kau rupanya. Arjuna bangunlah,
hmm ternyata kau tak menghiraukanku .. ya sudahhh!!”
Ternyata para bidadari gagal untuk membangunkan arjuna.
“Naradha para bidadari telah gagal menggoda arjuna. Sekarang
panggilkan seluruh dedemit untuk menakut – nakuti dia!!”
“Baik bathara guru:
Tak lama kemudian para dedemit membujuk dan mulai menakut nakuti
arjuna .
“haaaaaargghhh arjuna waakkakakakakakakka harggggggghhhh”
Ternyata dedemit juga gagal untuk membangunkan arjuna
“Naradha para dedemit juga gagal, semua usaha kita tidak berhasil
untuk membangunkan arjuna. Hmmmm bukankah dahulu arjuna di
asuh oleh dewa semar???’
“Benar sekali guru”
“Cepat kau panggil dewa semar untuk membujuk arjuna”
“Baik bathara guru”
Tak lama kemudian dewa semar muncul dan mulai membujuk arjuna
“arjuna, arjuna anak ku … oh rupanya kau tak mendengarkanku .
baiklah akan ku potong gunung itu dan kulemparkan kehadapanmu”
Dengan kesaktiannya dewa semarpun mengubah tubuhnya menjadi
raksasa
hmmmmm hiyaaaa demmmm demmmmm (Semar memotng gunung
dan meletakkan gunung d depan arjuna) arjuna kaget dan terbangun.
“Bunyi apa itu?” tanya Arjuna dengan sangat terkejut.
“Kami barus saja memotong puncak gunung ini,” jawab Batara Semar.
“Bunyinya membuyarkan semediku, Guru. Dewa pastinya tidak akan
menambahkan kesaktianku,” kata Arjuna
“Pertapaanmu itu sangat meresahkan negeri khayangan. Kekuatannya
dapat menimbulkan kerusakan. Kesaktian seperti apa lagi yang kau
inginkan? Kau sudah sangat sakti. Seharusnya kau semakin rendah
diri, bukan justru menimbulkan kerusakan,” nasihat Batara Semar.
Arjuna tertegun. Ia menyadari kesalahannya. Ucapan Batara Semar
menggugah hatinya.
“Maafkan aku guru aku menyesal… Terimakasih, Guru,” ujar Arjuna. Ia
pun menghentikan pertapaannya dan membantu para penduduk
memperbaiki desanya. Sejak saat itu, para penduduk sepakat untuk
menamakan gunung itu dengan sebutan Gunung Arjuna.
Di sebuah hutan, seekor anak monyet sedang bermain bersama ibunya. Dia
bergelantungan di dahan pohon jati. Ibunya hanya mengawasi dari dahan lainnya.
Nama anak monyet itu Amo. Ia masih kecil, oleh karena itu ibunya selalu
mengawasi Amo saat bermain. Amo tergolong anak monyet yang bandel.
“Bu, boleh Amo bermain di sungai?” tanya Amo kepada ibunya sambil memainkan
daun jati yang lebar.
“Tidak boleh Amo. Sungai itu sangat berbahaya. Di sana tinggal buaya yang bisa
memakanmu. Ibu harap mengurungkan niatmu untuk bermain di sungai,” Ibu
monyet menasehati Amo.
Amo sangat kecewa mendengar jawaban ibunya. Ia sangat ingin bermain air di
sungai. Namun, ia tidak berani merengek lagi. Amo tahu ibunya sangat tegas
melarangnya bermain di sungai. Untuk menghilangkan kekecewaanya, Amo masuk
ke dalam lubang pohon jati, tempat tinggalnya bersama Ibunya.
Suatu hari, Amo tinggal sendiri di rumah. Ibunya sedang keluar untuk mencari buah-
buahan. Amo sengaja tidak ikut, karena ingin bermain di sungai.
Mengetahui ibunya sudah pergi jauh, Amo bergegas menuju ke sungai. Dengan
sangat senang, ia bermain air sungai yang jernih itu.
Karena asyik bermain, Amo tidak menyadari kemunculan buaya di belakangnya.
Dengan cepat buaya itu, menerkam Amo. Namun beruntung, buaya hanya dapat
menerkam ekor Amo hingga putus.
Amo yang sangat terkejut melompat ke tepi sungai. Sambil menahan sakit, ia pulang
ke rumah. Ekornya putus di makan buaya.
Sampai di rumah, Amo menangis kesakitan. Ibunya yang melihat Amo datang
dengan basah kuyup dan ekor putus, tahu kalau Amo bermain di sungai.
“Kamu pasti bermain di sungai ya Amo? Ibu sudah menasehati kamu, agar tidak
bermain di sungai. Beruntung hanya ekormu yang putus karena diserang buaya,” ibu
monyet memarahi Amo.
Sambi menahan sakit, Amo menangis tersedu. “Maafin Amo Bu, Amo salah. Amo
berjanji akan menuruti nasihat ibu.”
Ibu monyet segera mengobati ekor Amo yang terputus. Amo, anak monyet yang
bandel berjanji tidak akan bermain di sungai lagi. Dia juga berjanji akan menuruti
nasihat ibunya.
Tokoh yang terdapat dalam cerita “Amo yang bandel” yaitu :
1. Amo
2. Ibu
Gerak adalah perpindahan kedudukan suatu benda terhadap benda lainnya, baik perpindahan
kedudukan yang mendekati maupun menjauhi suatu benda atau tempat asal akibat benda itu
dikenai gaya
Contoh gerak adalah :
a. Berjalan kaki dari rumah ke sekolah
b. Kendaraan yang berjalan dari satu tempat ke tempat lain
c. Kelereng yang menggilinding dari dataran yang lebih tinggi ke dataran yang lebih rendah
3. Internet
Lampiran 5
LKPD 1
Cerita Fiksi :
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Jawaban yang diharapkan
Cerita Fiksi :
Cerita fiksi adalah rekaan atau khayalan pengarang. Isi cerita dapat murni
berasal dari khayalan pengarang, tetapi juga dapat berdasarkan fakta. Cerita
fiksi yang dikarang berdasarkan fakta diperoleh dari berbagai pengalaman,
baik pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain. Kemudian,
pengalaman tersebut diolah menjadi bahan cerita menarik.
a. merupakan cerita rekaan atau cerita nyata yang diolah oleh pengarang.
b. bertujuan untuk menghibur dengan menceritakan suatu peristiwa.
c. disajikan dalam alur cerita.
d. menggunakan bahasa yang komunikatif.
e. menggunakan bahasa tidak baku.
LKPD 2
Lakukan percobaan mendorong dan menarik meja di bawah ini Bersama teman sekelompokmu!
Langkah Kegiatan :
1. Doronglah salah satu meja yang ada dikelompokmu
No Gaya Gerak
Jawaban Yang diharapkan
Gaya Gerak
Gaya merupakan kekuatan yang menyebabkan Gerak merupakan perpindahan kedudukan suatu
suatu benda yang dikenai gaya menjadi benda terhadap benda lain atau tempat asal
bergerak, berubah kedudukannya, ataupun sebagai akibat benda tersebut dikenai gaya.
berubah bentuk.