Anda di halaman 1dari 15

Menu

Khutbah Idul Adha 1440 H, Khutbah Idul Adha 2019

Khutbah Idul Adha 1440 H: Ibadah Qurban dalam Perspektif Maqasid Syariah

Facebook-f

Twitter

Whatsapp

Youtube

Instagram

Khutbah idul adha 1440 H

Khutbah Idul Adha 1440 H / 2019 M ini disusun dan disampaikan oleh M. Taufiq Affandi, S.H.I., M,Sc.,
dosen Universitas Darussalam Gontor, dan telah diperiksa oleh Al-Ustadz Imam Kamaluddin, Lc. MA
(Dekan Fakultas Syariah UNIDA Gontor) dan Al-Ustadz Dr. M. Kholid Muslih, Lc. MA (Direktur Pusat
Islamisasi Ilmu UNIDA Gontor)

Teks Khutbah Idul Adha 1440 H / 2019 M ini telah disampaikan pada, 10 Dzulhijjah 1440 H / 11
Agustus 2019 M di Masjid Universitas Darussalam Gontor yang dihadiri oleh Prof. Dr. Amal Fathullah
Zarkasyi, MA (Rektor UNIDA Gontor), Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A., M.Phil. (Wakil Rektor I), Dr.
Setiawan bin Lahuri, Lc. MA. (Wakil Rektor II), Dr. Abdul Hafidz Zaid, Lc. MA (Wakil Rektor III), beserta
dosen, mahasiswa santri, dan masyarakat.

Khutbah Idul Adha 1440 ini mengangkat tema Ibadah Qurban dalam Perspektif Maqasid Syariah.

Table of Contents

Teks Lengkap Khutbah Idul Adha 1440 H:

Khutbah Pertama

(Hifdz Diin)

(Hifdz Nafs)

(Hifdz Aql)

(Hifdz Nasl)

(Hifdz Maal)

Khutbah Kedua
Point-point utama

Mukaddimah

Hifdz Diin

Hifdz Nafs

Hifdz Aql

Hifdz Nasl

Hifdz Maal

Artikel terkait Khutbah Idul Adha 1440 H:

Khutbah Idul Adha 2019: Hikmah dari Sejarah dan Prosesi Idul Adha

Khutbah Idul Adha Singkat 2018: Tadabbur Makna Qurban

Khutbah Idul Adha 2018: Berkorban adalah Ciri Seorang MuslimKhutbah Idul Adha 1438 H,

Qurban: Membunuh Sifat Egois

Khutbah Idul Adha Ustadz Khoirul Umam: “Mentalitas Berqurban Solusi Bangsa”

Baca Juga

Khutbah Jumat Singkat: Luangkan Waktu untuk Ibumu

Khutbah Jumat tentang Kematian

Teks Lengkap Khutbah Idul Adha 1440 H:

Khutbah Pertama

‫ هللا أكبر‬/‫ هللا أكبر‬/‫ هللا أكبر‬/‫ هللا أكبر‬/‫ هللا أكبر‬/‫ هللا أكبر‬/‫ هللا أكبر‬/‫ هللا أكبر‬/‫هللا أكبر‬.

ِ ‫ من يَ ْه ِد ِه هللاُ فال ُم‬،‫ ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا‬،‫ ونستغفره ونتوب إليه‬،‫ نحمده ونستعينه‬،‫إن الحمد هلل‬
‫ ومن‬،‫ض َّل له‬ َّ
،‫أن محمداً عبده ورسوله وصفيّه وخليله‬ ْ ‫ وأشهد‬،‫هادي له‬
َّ ‫ وأشه ُد‬،‫أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له وال مثيل له وال نِ َّد له‬ َ ‫فال‬ ْ‫ل‬ِ ‫ي‬
‫ل‬ ْ‫ُض‬
ً ً ً ً ً ً
‫ بلغ الرسالة وأدى األمانة ونصح األمة وجاهد في هللا حق‬.‫أرسله هللا بشيرا ونذيرا وداعيا إلى هللا بإذنه وسراجا َوهَّاجا وقمرا منيرا‬ ً
‫جهاده‬.

‫يوم‬
ِ ‫اللهم صل على محمد وعلى آله وأزواجه وأصحابه األخيار رضوان هللا عليهم ومن دعا بدعوته وسلك سلوكَه واتبع سنتَه إلى‬
‫ الدين‬.

‫ وأحثّكم على طاعة هللا الكريم‬،‫ أوصي نفسي وإيّاكم بتقوى هللا العظيم‬،‫أما بعد فيا عباد هللا‬

Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah SWT

Adalah sebuah kebahagiaan yang tak terukur dengan variabel duniawi, sebuah kebahagiaan yang tak
terdeskripsikan dengan kata-kata, hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini guna melaksanakan
shalat Idul Adha di hari yang mulia ini dan bulan yang mulia ini.
Dalam beberapa hari terakhir, hingga beberapa hari ke depan, seluruh penjuru dunia menyaksikan
berbagai rangkaian ritual agama Islam yang dilaksanakan dengan skala yang begitu besar. Terdapat
sekitar 2,5 juta muslim saat ini yang sedang menunaikan ibadah haji.

Kemarin kita berpuasa Arafah saat saudara kita yang sedang menunaikan haji wukuf di Arafah.

Hari ini kita menapaktilasi momentum perlawanan terhadap setan dengan menyembelih hewan
Qurban, saudara kita yang sedang haji menapaktilasi momentum itu dengan melempar jumrah di
mina.

Allahu Akbar…. Allahu Akbar… Allahu Akbar…

Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah…

Jika kita menelaah rangkaian ibadah dalam beberapa hari terakhir, Hari Raya Idul Adha, Ibadah
Qurban, serta ibadah haji, terdapat berbagai hikmah, asraar, serta pelajaran yang dapat kita ambil. Di
antaranya, kita dapat melihatnya dari 5 dimensi; yaitu dimensi penjagaan agama, jiwa, akal,
keturunan, serta harta. Atau biasa disebut Hifdz diin, hifdz nafs, hifdz aql, hifdz nasl, dan hifdz maal.
Lima dimensi yang oleh para ulama dijabarkan sebagai Dharuriyyat Al-Khams dalam Maqasid Sharia.

(Hifdz Diin)

Yang pertama, dalam perspektif Hifdz diin, menjaga agama, ibadah haji serta hari raya Qurban
menjadi sebuah perayaan yang sangat besar, yang menggerakkan semua orang, membuat
penyangkalan terhadap agama menjadi sebuah kemustahilan.

Peristiwa haji adalah sesuatu yang agung, dan Allah memerintahkan kita untuk mengagungkannya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 30:

‫ت هّٰللا ِ فَه َُو َخ ْي ٌر لَّه ِع ْن َد َربِّه‬


ِ ٰ‫ٰذلِكَ َو َم ْن يُّ َعظِّ ْم ُحرُم‬

“Demikianlah (perintah haji tersebut). Dan barang siapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi
Allah (hurumat) maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya.”

Haji juga memperlihatkan betapa seluruh umat muslim di seluruh dunia, dari latar belakang etnis
yang berbeda, dapat melaksanakan ibadah dengan penuh perdamaian, penuh persatuan. Sebuah
pembuktian yang menegaskan kepada seluruh dunia betapa agungnya agama Islam; mematahkan
semua stigma buruk yang coba dikaitkan kepada Islam oleh pihak-pihak yang dalam hatinya terdapat
rasa benci terhadap Islam.

Ibadah Haji juga merupakan penyempurnaan rukun Islam. Kegiatan keagamaan terbesar di muka
bumi ini merupakan sebuah ibadah yang melibatkan bukan hanya energi jasmani, namun juga energi
spiritual yang tinggi. Setiap detik, setiap jengkal tempat ibadah, diisi dengan dzikir kepada Allah SWT.
Bagi siapapun yang menunaikan haji, momentum ini menjadi ukiran yang begitu dalam dalam tiap
sanubari, betapa kedekatan kepada Allah mendatangkan nikmat yang begitu besar.

Semoga Allah memanggil kita semua untuk beribadah haji.

Bagi umat muslim lainya yang tidak sedang menunaikan haji. Hari ini seluruhnya hadir di berbagai
tempat shalat idul adha, untuk menampakkan komitmen kita terhadap agama kita serta untuk
menampakkan kepada siapapun, bahwa umat Islam adalah umat yang kuat dan kokoh.

(Hifdz Nafs)

Allahu Akbar…. Allahu Akbar… Allahu Akbar… Walillahilhamd

Jamaah Shalat Idul Adha yang dirahmati Allah SWT

Selanjutnya, dimensi kedua, kita melihat dari kaca mata Hifdz Nafs, penjagaan terhadap jiwa dan
nyawa. Dalam Al-Quran, kata nafs disebutkan dalam beberapa konteks. Dalam surat Yusuf ayat 53,
Allah merekam ucapan Nabi Yusuf:

ِ ‫س اَل َ َّما َرةٌ ۢ بِالس ُّۤوْ ِء اِاَّل َما َر ِح َم َرب ۗ ِّْي اِ َّن َرب ِّْي َغفُوْ ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬ َ ‫َو َمآ اُبَرُِّئ نَ ْف ِس ۚ ْي اِ َّن النَّ ْف‬

“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafs itu selalu
mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafs) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya
Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Dalam surat Al-Fajr (89), ayat 27-30, Allah SWT berfirman:

ۙ ْ ‫ٰيٓاَيَّتُها النَّ ْف ْالم‬


‫ضيَّةً ۚ فَا ْد ُخلِ ْي فِ ْي ِع ٰب ِد ۙيْ َوا ْد ُخلِ ْي َجنَّْࣖت‬
ِ‫ي‬ ِ ْ‫اضيَةً َّمر‬ ِ ِّ‫ط َم ِٕىنَّةُ ارْ ِج ِع ْٓي اِ ٰلى َرب‬
ِ ‫ك َر‬ ُ ُ‫َ س‬
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka
masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.”

Dari dua ayat di atas, kita dapat melihat, bahwa terdapat nafs yang selalu mendorong kepada
kejahatan, dan terdapat nafs muthmainnah, nafs yang tenang. Maka momentum Hari Raya Qurban,
merupakan momentum untuk menyucikan jiwa, tazkiyatun nafs. Menyucikan diri dari noda-noda
yang dapat menghalangi jiwa dari masuknya cahaya Ilahi.

Noda itu sebagian datang dari cinta dunia. Maka noda itu dikikis dengan berkorban. Jikalau Nabi
Ibrahim A.S. diperintahkan untuk mengorbankan yang paling dicintainya, yaitu putranya, Nabi Ismail
A.S., seluruh umat muslim yang mampu juga diperintahkan untuk hari ini melaksanakan qurban.

Kecintan terhadap dunia, tentu tidak akan berakar jika setiap dari kita insaf, bahwasanya nafs, jiwa,
seluruhnya akan merasakan mati.

Dalam surat Al-Ankabut ayat 57, Allah SWT berfirman:

ِ ۗ ْ‫س َذ ۤا ِٕىقَةُ ْال َمو‬


َ‫ت ثُ َّم اِلَ ْينَا تُرْ َجعُوْ ن‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.”

Noda lain juga datang dari ketidakikhlasan dalam beribadah. Qurban hadir sebagai sarana dari Allah
untuk mengajarkan kita ikhlas. Sejatinya dalam qurban, yang diterima adalah ketakwaannya. Dalam
surat Al-Hajj ayat 37, Allah SWT berfirman:

‫لَ ْن يَّنَا َل هّٰللا َ لُحُوْ ُمهَا َواَل ِد َم ۤاُؤ هَا َو ٰل ِك ْن يَّنَالُهُ التَّ ْق ٰوى ِم ْن ُك ۗ ْم‬

Artinya: “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi
yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.”

Maka marilah kita bertakwa, dan menjalankan segenap ibadah Idul Qurban ini dengan penuh takwa.
Agar nafs kita dipenuhi dengan cahaya takwa.
(Hifdz Aql)

Allahu Akbar…. Allahu Akbar… Allahu Akbar… Laa Ilaaha Illallah…. Allahu Akbar

Allahu Akbar… walillahi-l-hamd

Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah SWT

Dalam perspektif ketiga, hifdz aql, pemeliharaan terhadap akal. Kita dapat melihat betapa semua
keteraturan penciptaan Allah SWT yang kita saksikan ini merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah
agar kita berpikir dan menjadi lebih yakin kepada Allah SWT.

Bayangkan, jutaan muslim berkumpul dalam satu tempat dalam haji, dan Allah telah menciptakan air
zamzam yang dapat memenuhi kebutuhan para jamaah. Bukankah itu suatu ayat agar kita berpikir?

Allah mensyariatkan kita untuk menyembelih hewan ternak. Dan Allah menciptakan ternak tersebut
memiliki kecepatan tumbuh dan kembang biak yang seimbang dengan kebutuhan kita untuk
melaksanakan kurban.

Bayangkan jika tumbuh dan kembang biak hewan ternak itu terlalu lambat, sehingga umat Islam
tidak dapat menemukan hewan ternak yang dapat dikurbankan! Maka kurban tidak dapat terlaksana.

Bayangkan juga jika kembang biaknya terlalu cepat, sehingga timbul inflasi ternak, yaitu begitu
banyaknya persediaan hewan ternak sehingga harganya jatuh! Bayangkan jika harganya jatuh hingga
seharga sehelai daun! Lalu apa substansi dari qurban jika untuk berkurban teramat sangat murah dan
tidak memerlukan pengorbanan?

Mungkin pemikiran tersebut tampak mustahil. Namun jika kita menggunakan akal kita, tentu kita
akan menyadari bahwa kesempurnaan penciptaan itu bukanlah suatu kebetulan. Pasti ada kekuatan
Pencipta Yang Agung dan Sempurna yang mendesain ini semua.

Allah SWT secara eksplisit juga memerintahkan kepada kita untuk menyaksikan tanda-tanda
kebesaran Allah dalam ibadah Haji. Dalam Surat Al-Hajj ayat 27, Allah berfirman

ٍ ‫ضا ِم ٍر يَّْأتِ ْينَ ِم ْن ُك ِّل فَ ٍّج َع ِم ْي‬


‫ق‬ َ ْ‫اس بِ ْال َح ِّج يَْأتُو‬
َ ‫ك ِر َجااًل َّوع َٰلى ُك ِّل‬ ِ َّ‫ۙ واَ ِّذ ْن فِى الن‬
َ
“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang
jauh.”

Yang kemudian dilanjutkan dalam ayat setelahnya, ayat 28:

َ ‫ط ِع ُموا ْالبَ ۤا ِٕى‬


‫س ْالفَقِي َْر‬ ٍ ٰ‫ۖ لِّيَ ْشهَ ُدوْ ا َمنَافِ َع لَهُ ْم َويَ ْذ ُكرُوا ا ْس َم هّٰللا ِ فِ ْٓي اَي ٍَّام َّم ْعلُوْ م‬
ْ َ‫ت ع َٰلى َما َر َزقَهُ ْم ِّم ۢ ْن بَ ِه ْي َم ِة ااْل َ ْن َع ۚ ِام فَ ُكلُوْ ا ِم ْنهَا َوا‬

“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah
pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa
hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-
orang yang sengsara dan fakir.”

Maka berbagai kedahsyatan yang terjadi di bulan haji ini, dan di hari Raya Idul Adha ini, adalah
sebuah api yang selalu menyalakan akal kita untuk terus berpikir, dan menyadari keagungan Allah
melalui ayat-ayatnya di muka bumi.

(Hifdz Nasl)

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar

Sidang solat idul qurban rahimakumullah

Kini kita beranjak kepada dimensi keempat dari 5 dimensi yang kita telaah, yaitu Hifdz Nasl, atau
memelihara keturunan. Dimensi ini merupakan representasi dari besarnya perhatian Islam terhadap
institusi keluarga. Dalam kaitannya dengan Qurban, saat menyembelih hewan Qurban, dalam sebuah
hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW berdoa:

“‫ َو ِم ْن ُأ ّم ِة ُم َح َّم ٍد‬,‫ اَللَّهُ َّم تَقَبَّلْ ِم ْن ُم َح َّم ٍد َوآ ِل ُم َح َّم ٍد‬,ِ ‫”بِس ِْم هَّللَا‬

Dengan nama Allah, Ya Allah, terimalah dari Muhammad, Keluarga Muhammad, dan Umat
Muhammad.

Doa itu menunjukkan ibadah qurban erat kaitannya dengan bangunan keluarga. Hewan yang
dikurbankan bukan hanya diatasnamakan yang bersangkutan, namun juga atas nama keluarganya.
Tentunya tidak ada larangan jika masing-masing anggota keluarga juga masing-masing berkurban.
Namun pelajaran penting dari doa di atas adalah bahwa saat seseorang berkurban, sejatinya itu hasil
dari proses pengorbanan istri dan anak-anaknya juga, yang turut merelakan sebagian harta mereka
untuk membeli hewan kurban.

Tanpa ada kekompakan dalam keluarga, tanpa ada kerelaan dari keluarga, tak mungkin rasanya
seorang kepala keluarga dapat mengeluarkan sebagian harta untuk hewan qurban.

Di sisi lain, jika kita mentadabburi perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk mengorbankan Ismail,
putranya tercinta, kita dapat belajar bahwa Allah mengajarkan pada kita agar cinta kepada keluarga
adalah cinta yang proporsional. Tidak kurang, namun juga tidak berlebihan.

Kecintaan kepada keluarga, kecintaan kepada lawan jenis yang dinaungi dalam mahligai pernikahan,
kecintaan kepada anak-anak dan keturunan, semua itu adalah sunnatullah yang tidak boleh
dihilangkan.

ُ ‫ك َمتَا‬
‫ع‬ َ ِ‫ث ۗ ٰذل‬
ِ ْ‫ض ِة َو ْال َخ ْي ِل ْال ُم َس َّو َم ِة َوااْل َ ْن َع ِام َو ْال َحر‬
َّ ِ‫ب َو ْالف‬ ِ ‫ت ِمنَ النِّ َس ۤا ِء َو ْالبَنِ ْينَ َو ْالقَن‬
ِ َ‫َاطي ِْر ْال ُمقَ ْنطَ َر ِة ِمنَ ال َّذه‬ ِ ‫اس حُبُّ ال َّشهَ ٰو‬
ِ َّ‫ُزيِّنَ لِلن‬
ٰ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ْال َح ٰيو ِة ال ُّد ْنيَا َۗو ُ ِع ْند َٗه ُحسْنُ ْال َما‬
‫ب‬

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa
perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak,
kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik.” (QS Ali Imran: 14)

Fitrah itu tidak boleh dikikis oleh orang-orang yang memiliki orientasi yang rusak yang tidak
menginginkan adanya keluarga, yang tidak menginginkan adanya ikatan pernikahan, serta yang
menginginkan adanya pernikahan sejenis yang merusak tatanan kemanusiaan serta mustahil
mendatangkan keturunan.

Namun kecintaan kepada keluarga dan anak-anak, juga tidak boleh berlebihan. Firman Allah SWT
dalam surat Al-Munafiqun ayat 9:

ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ٰخ ِسرُوْ ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تُ ْل ِه ُك ْم اَ ْم َوالُ ُك ْم َوآَل اَوْ اَل ُد ُك ْم ع َْن ِذ ْك ِر هّٰللا ِ َۚو َم ْن يَّ ْف َعلْ ٰذل‬
‫ك فَا‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu
dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang
rugi.”
Maka sejatinya, institusi keluarga hadir agar kita dapat menguatkan ibadah kita kepada Allah.
Sebagaimana doa Nabi Ibrahim, dengan mengemban tanggung jawab sebagai kepala keluarga, beliau
berdoa:

‫َربِّ اجْ َع ْلنِ ْي ُمقِ ْي َم الص َّٰلو ِة َو ِم ْن ُذرِّ يَّتِ ۖ ْي َربَّنَا َوتَقَبَّلْ ُدع َۤا ِء‬

Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku. (QS Ibrahim: 40)

(Hifdz Maal)

Allahu Akbar… Allahu Akbar… Allahu Akbar…

Jamaah Shalat Idul Adha yang dirahmati Allah SWT

Dimensi terakhir yang tampak begitu kental dengan ibadah Qurban adalah hifdz maal, penjagaan
terhadap harta. Ibadah Qurban mengajarkan kita untuk mendudukkan kembali posisi harta dalam
kehidupan serta, serta sebuah mekanisme yang begitu canggih dari Allah untuk memutar harta dan
menggerakkan ekonomi ummat.

Serta sebuah pengingat bagi kita, dalam tiap tetes air zamzam yang diminum para jamaah haji,
bahwa Allah telah menyiapkan rezeki bagi kita, dan tugas kita adalah untuk pasrah, berdoa,
bersyukur, dan berusaha.

Pasrah, sebagaimana Siti Hajar yang ditinggal oleh Nabi Ibrahim di lembah tandus; pasrah saat
mengetahui itu adalah perintah Allah. Berdoa dan bersyukur, sebagaimana doa Nabi Ibrahim dalam
surat Ibrahim ayat 37 agar Allah memberi mereka rezeki dan agar mereka bersyukur. Berusaha,
sebagaimana usaha Siti Hajar mencari air dari Sofa ke Marwa, hanya untuk menemukan bahwa rezeki
yang dicarinya telah disediakan oleh Allah di kaki putranya.

Belum lagi, jika kita mencoba mengkalkulasi potensi ekonomi dari Idul Qurban, maka sungguh kita
akan tersadar betapa besar cinta Allah kepada hambanya. Betapa Idul Qurban ini merupakan sebuah
wujud penyembahan kepada Allah SWT dan sekaligus bentuk Rahman Rahimnya Allah pada kita.

‫ َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم ِمنَ عباده‬.‫س ع َِن ْالَه َوى فَاِ َّن ْال َجنَّةَ ِه َي ْال َمْأ َوى‬ َ ‫ َواَ َّما َم ْن خَ افَ َمقَا َم ربِّ ِه ونَهَ َي النَّ ْف‬.‫َّجي ِْم‬
ِ ‫طا ِن الر‬ َ ‫اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْي‬
ُ‫ت فَا ْستَ ْغفِروه‬ ْ ْ ُ
َّ ‫المتقين َواَدْخَ لَنَا َواِيَّا ُك ْم فِى ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد ِه الصَّالِ ِح ْينَ َواَقوْ ُل قَوْ لِى هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر لِى َولَ ُك ْم َولِ َوالِ َد‬
ِ ‫ي َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما‬
‫اِنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم‬
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫‪.‬هللا أكبر‪ /‬هللا أكبر‪ /‬هللا أكبر‪ /‬هللا أكبر‪ /‬هللا أكبر‪ /‬هللا أكبر‪ /‬هللا أكبر‬

‫الى – عَلَّ َم اِإل ْنسَانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‪َ ،‬وَأ ْش ُك ُرهُ َعلَى َما َأ ْسدَى َوَأ ْن َع َم‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالَّ‬
‫ح والقَلَ ِم‪َ ،‬أحْ َم ُدهُ – تَ َع َ‬
‫ق اللَّوْ ِ‬
‫ال َحم ُد هلل با َ ِرِئ ا لنَّ َس ِم‪َ ،‬وخَالِ ِ‬
‫َر ْيكَ لَ ُه‬
‫ِ‬ ‫ش‬‫َ‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫د‬
‫ُ َ َُ‬‫حْ‬ ‫و‬ ‫هللا‬‫‪.‬‬

‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‬ ‫‪.‬وَأ ْشهَ ُد َأ َّن نَبِيَّنا َ ُم َح َّمدًا َع ْب ُد هللاِ َو َرسُوْ لُهُ الها َ ِدي ِإل َى ال َسبِي ِْل اَأل ْق َو ِم‪َ ،‬‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه‪َ ،‬و َ‬ ‫َ‬

‫‪.‬أما بع ُد فيا عباد هللا أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى هللا ح ّ‬


‫ق تقاته فقد فاز المتقون‬

‫‪Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah‬‬

‫‪Dari Khutbah pertama tadi, dapat kita simpulkan bahwa dalam rangkaian Hari Raya Idul Adha, Ibadah‬‬
‫‪Qurban, serta Haji terdapat berbagai hikmah yang setidaknya dapat terlihat dari 5 dimensi, dimensi‬‬
‫‪agama, jiwa, akal, keturunan, serta harta.‬‬

‫‪Kesemuanya itu menunjukkan bahwa ketaatan kita kepada Allah, sejatinya adalah untuk‬‬
‫‪kemaslahatan kita sendiri, dan perintah Allah sejatinya adalah bentuk cintaNya kepada hambaNya.‬‬
‫‪Maka marilah kita jalani ibadah ini dengan penuh cinta kepadaNya.‬‬

‫‪Akhirnya marilah kita berdoa, memohon kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, untuk‬‬
‫‪kebaikan kita dan umat Islam dimana saja berada:‬‬

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبَ ِ‬
‫ار ْك َعلَى َع ْب ِدكَ ونَبِيِّكَ َو َرسُوْ لِكَ ُم َح َّم ٍد َ‬

‫‪.‬اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَنَا َولِ َوالِ ِد ْينَا َوارْ َح ْمهُ ْم َك َما َربَّوْ نَا ِ‬
‫صغَارًا‬

‫‪.‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا وَِإ ْن لَّ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِر ْينَ‬
‫َ‬

‫ان َوالَ تَجْ َعلْ فِ ْي قُلُوْ بِنَا ِغالًّ لِلَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َربَّنـَا ِإنَّ َ‬
‫ك َرُؤ وْ ٌ‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬ ‫‪.‬ربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نَا بِاِإل ْي َم ِ‬
‫َ‬

‫َّب ِإلَ ْيهَا ِم ْن قَوْ ٍل َو َع َم ٍل‬ ‫ك َوالنَّ ِ‬


‫ار َو َما قَر َ‬ ‫ك ِم ْن َسخَ ِط َ‬ ‫ك َو ْال َجنَّةَ َو َما قَر َ‬
‫َّب ِإلَ ْيهَا ِم ْن قَوْ ٍل َو َع َم ٍل َونَعُوْ ُذ بِ َ‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَألُكَ ِر َ‬
‫ضا َ‬
‫ك يَا َح ُّي يَا قَيّوْ ُم يَا َذا ْال َجالَ ِل َواِإل ْك َر ِام‬
‫‪.‬اَللَّهُ َّم َأ ِعنَّا َعلَى ِذ ْك ِركَ َو ُش ْك ِركَ َو ُح ْس ِن ِعبَا َدتِ َ‬

‫آجلِ ِه َما َعلِ ْمنَا ِم ْنهُ َو َما لَ ْم نَ ْعلَ ْم َونَعُوْ ُذ بِ َ‬


‫ك ِمنَ ال َّشرِّ ُكلِّ ِه عَا ِجلِ ِه َوآ ِجلِ ِه َما َعلِ ْمنَا ِم ْنهُ َو َما لَ ْم نَ ْعلَ ْم‬ ‫ك ِمنَ ْال َخي ِْر ُكلِّ ِه ع ِ‬
‫َاجلِ ِه َو ِ‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم ِإنَّا نَ ْسَألُ َ‬

‫ك يَا َح ُّي يَا قَيّوْ ُم يَا َذا ْال َجالَ ِل َواِإل ْك َر ِام‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم ا ْكفِنَا بِ َحالَلِكَ ع َْن َح َرا ِمكَ َوبِطَا َعتِكَ ع َْن َمع ِ‬
‫ْصيَتِكَ َوبِفَضْ لِ َ‬
‫ك َع َّم ْن ِس َوا َ‬

‫‪.‬اَللَّهُ َّم ا ْنصُرْ ِإ ْخ َوانَنَا ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ْال ُم َجا ِه ِد ْينَ فِي َسبِ ْيلِكَ فِي ُك ِّل َمك ٍ‬
‫َان‬

‫ِّت َأ ْقدَا َمهُ ْم َوا ْنصُرْ هُ ْم َعلَى َع ُدوِّكَ َو َع ُد ِّو ِه ْم‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم َأ ْف ِر ْغ َعلَ ْي ِه ْم َ‬
‫ص ْبرًا َوثَب ْ‬

‫ب ال َّسالَ َمةَ َعلَى َأحْ يَاِئ ِه ْم‬ ‫‪.‬اَللَّهُ َّم ا ْكتُ ِ‬


‫ب ال َّشهَا َدةَ َعلَى َموْ تَاهُ ْم َوا ْكتُ ِ‬

‫ار‬ ‫‪.‬ربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬ ‫َ‬

‫ك َأ ْنتَ التَّوَّابُ الر ِ‬


‫َّح ْي ُم‬ ‫ك َأ ْنتَ ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم َوتُبْ َعلَ ْينَا ِإنَّ َ‬
‫‪َ .‬ربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا ِإنَّ َ‬

‫صفُوْ نَ ‪َ .‬و َسالَ ٌم َعلَى ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َربِّ‬
‫ك َربِّ ْال ِع َّز ِة َع َّما يَ ِ‬
‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ ‪ُ .‬س ْبحَانَ َربِّ َ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬
‫َو َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫‪.‬ال َعال ِم ْينَ‬

‫عباد هللا‪ ،‬إن هللا يأمر بالعدل واإلحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا هللا‬
‫‪.‬العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر هللا أكبر‬

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫‪Demikian Teks Khutbah Idul Adha 1440 ini. Semoga dapat bermanfaat. Salah satu inti dari Khutbah‬‬
‫‪Idul Adha 144 adalah bahwa perintah Allah pada hambaNya, adalah bentuk cinta-Nya.‬‬

‫‪Point-point utama‬‬

‫‪Untuk memudahkan pembaca dalam memahami struktur isi khutbah ini, berikut kami lampirkan‬‬
‫‪ringkasan poin-poin dari Khutbah Idul Adha 1440 H ini:‬‬

‫‪Mukaddimah‬‬
Kemarin kita berpuasa Arafah saat saudara kita yang sedang menunaikan haji wukuf di Arafah

Hari ini kita menapaktilasi momentum perlawanan terhadap setan dengan menyembelih hewan
Qurban, saudara kita yang sedang haji menapaktilasi momentum itu dengan melempar jumrah di
mina

Hifdz Diin

Sebuah perayaan yang sangat besar, yang menggerakkan semua orang, membuat penyangkalan
terhadap agama menjadi sebuah kemustahilan

Haji, penyempurnaan rukun Islam. Kegiatan keagamaan terbesar di muka bumi ini.

Hifdz Nafs

Jiwa dan Nyawa

Dua jenis nafs

Tazkiyatun nafs

Hifdz Aql

Menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah

Keseimbangan populasi hewan ternak adalah sebuah tanda kesempurnaan desain Allah SWT

Hifdz Nasl

Doa Rasulullah saat menyembelih hewan Qurban

Insitusi keluarga. Nabi ibrahim dan putranya.

Rasa cinta keluarga secara proporional

Tanggung jawab keluarga

Doa nabi Ibrahim

Hifdz Maal

Pendidikan untuk mengerti posisi harta dalam kehidupan

Pendidikan untuk memutar harta

Pasrah, Berdoa, Bersyukur, dan Berusaha

Kasih sayang Allah

Artikel terkait Khutbah Idul Adha 1440 H:

Khutbah Idul Adha 2019: Hikmah dari Sejarah dan Prosesi Idul Adha

Khutbah Idul Adha Singkat 2018: Tadabbur Makna Qurban

Khutbah Idul Adha 2018: Berkorban adalah Ciri Seorang MuslimKhutbah Idul Adha 1438 H,

Qurban: Membunuh Sifat Egois

Khutbah Idul Adha Ustadz Khoirul Umam: “Mentalitas Berqurban Solusi Bangsa”
Baca Juga

Khutbah Jumat Singkat: Luangkan Waktu untuk Ibumu

Khutbah Jumat tentang Kematian

Doa Kebahagiaan Dunia Akhirat

Video Khutbah Idul Adha di Universitas Darussalam Gontor

Related Posts:

Jumuah Khutbah: Unity is the Key to Strong Ummah

Jumuah Khutbah: Unity is the Key to Strong Ummah

Taufiq Affandi

Taufiq Affandi

6 Responses

Ping-balik:

Khutbah Idul Adha 2019: Hikmah dari Sejarah & Prosesi Idul Adha – Gontor

Ping-balik:

Khutbah Idul Adha Singkat 2018: Tadabbur Makna Qurban

Ping-balik:

Khutbah Jumat Muharram – Universitas Darussalam Gontor

Ping-balik:

Khutbah Jumat Singkat: Luangkan Waktu untuk Ibumu

Ping-balik:

Khutbah Jumat tentang Kematian – Universitas Darussalam Gontor

Fuad berkata:

Juli 13, 2022 pukul 6:28 pm

Izin copy Ustadz untuk dipakai khutbah

Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar *

Nama *

Email *

Situs Web

Search...

Recent Posts

Jumuah Khutbah: Unity is the Key to Strong Ummah

Read More »

Coventry University and UNIDA Gontor Forge Strong International Partnership

Read More »

UNIDA Gontor Implements Accreditation of Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Read More »

Congratulations and Gratitude, Occupational Safety and Health Study Program Achieved Superior
Accreditation

Read More »

Opening of PORDA 2023: Students’ Enthusiasm to Maintain Health by Exercising

Read More »

Opening of the New Academic Year 1444-1445/2023-2024 Universitas Darussalam Gontor

Read More »
Follow Us

Address

Jl. Raya Siman, Demangan – Siman – Ponorogo, Jawa Timur 63471

Telp. (0352) 483762

rektorat@unida.gontor.ac.id

About

History

Vision and mission

Organizational structure

Networking

National Network

International Network

Alumni

Department

Faculty

A to Z

Study Center

A to Z

Institution

A to Z

Admission

Undergraduate

Master

Doctoral

© 2020 | UNIVERSITY OF DARUSSALAM GONTOR

Facebook

Instagram

Youtube

Anda mungkin juga menyukai