Anda di halaman 1dari 2

Summary – Application of Public Interest Theory

Dalam Public Interest Theory, Pemerintah akan ikut serta dalam regulasi pelaporan
keuangan sebagai respon atas kegagalan pasar dan “kepentingan umum”. Keikutsertaan
pemerintah dalam hal ini diperlukan untuk kebaikan bersama. The introduction of Sarbanes-
Oxley Act di America Serikat (2022) setelah peristiwa runtuhnya Enron Corporation dan
Perusahaan Audit Arthur Andersen dapat dilihat sebagai wujud atas “Public Interest”. Pelaporan
keuangan yang baru dan persyaratan tata Kelola perusahaan mulai diperkenalkan, serta
standar baru dan pengawasan struktur untuk auditor pun diciptakan. Canada, Kuhn, adan
Sutton berpendapat bahwa Sarbanes-Oxley Act yang diciptakan menjadi salah satu
perlindungan terbesar dalam pasar keuangan dan perilaku perusahaan.
Contohnya, penetapan Accounting Standards Review Boards (ASRB) oleh Pemerintah
Australia pada 1984, intervensi pemerintah dalam proses menciptakan standar akuntansi
dipandang benar oleh kegagalan pasar terhadap informasi akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan
runtuhnya sejumlah besar perusahaan meskipun auditor telah menyatakan laporan keuangan
perusahaan tersebut telah “benar dan adil”.
Keruntuhan korporasi dianggap dapat menunjukkan telah terjadinya pelanggaran serius
dalam persaingan usaha. Pelanggaran dapat berasal dari asimetri informasi antara pemasok
(manajemen perusahaan dan professional akuntansi) dan eksternal pengguna laporan
keuangan (Investor) yang tidak memahami informasi akuntansi apa yang dibutuhkan dan/atau
tidak dapat menentukan pentingnya infromasi akuntansi yang mereka terima. Bahkan, informasi
keuangan dapat dianggap sebagai “barang public” yang telah menyebabkan perbedaan antara
biaya marjinal dan manfaat untuk: (a) pengguna informasi keuangan dan (b) pemberi informasi.
Sebelum pemerintah ikut campur (misal dengan menetapkan ASRB), standar tidak secara
legislative didukung, dan teori kepentingan public berpendapat bahwa hal tersebut tidak
mengherankan untuk menemukan bahwa jumlah infromasi yang dihasilkan oleh entitas
perusahaan jauh lebih sedikit dibanding kualitas yang diperlukan untuk membuat keputusan
investasi dan mengalokasikan sumber daya yang optimal dalam perekonomian.
Dengan demikian, kerangka teori kepentingan umum menunjukkan bahwa intervensi
pemerintah dalam proses penetapan satandar akuntansi untuk memperbaiki kegagalan dalam
pasar terkait informasi akuntansi.
Dengan berfokus pada pentingnya intervensi pemerintah terhadap pasar untuk
melindungi konsumen, teori kepentingan public pada umumnya mengabaikan temuan banyak
penelitian yang menunjukkan bahwa manajer suatu badan usaha memiliki motivasi yang kuat
untuk mengembalikan persepsi pasar terkait kegagalan kegiatan bisnis mereka. Koreksi ini
dilakukan dengan mengungkap informasi yang melindungi pengguna informasi keuangan.
Sebagai contoh, pasar akan memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengurangi
ketidakpastian tentang kualitas produk perusahaan, kelangsungan hidup perusahaan, dan
kemampuan manajemen saat ini untuk memastikan return bagi investor. Pada gilirannya, hal ini
dapat mengakibatkan biaya tambahan bagi perusahaan dalam bentuk (misal) biaya bunga yang
lebih tinggi, peningkatan persyaratan keamanan untuk pinjaman dan peningkatan ancaman
pengembilalihan dari pesaing. Dengan demikian, kita menemukan contoh dimana kita dapat
menerapkan teori kepentingan umum, tetapi tidak bearti bahwa teori tersebut merupakan satu-
satunya penjelasan untuk mengamati perilaku.

Anda mungkin juga menyukai