Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal.

64-80)

LITERATUR REVIEW: PENGARUH SCREEN TIME TERHADAP


MASALAH PERILAKU ANAK
Susi Roida Simanjuntaka*
a Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
*susiroidasimanjuntak@gmail.com

Abstract
Introduction: Technological developments and easy access to digital devices cause excessive
screen time in children. Excessive screen time in children can cause various problems in
children. This review aimed to examine the association between screen time and behavioral
problems of children. Methods: Three databases were searched, including ScienceDirect,
Medline/Pubmed, and Google Scholar databases. Articles were selected using inclusion
criteria, namely articles that have been limited since the last five years (2019-2023), are pure
research articles, full text, and in English. Results: Eight articles were included in this review.
The research was conducted in 8 countries namely Spain, Korea, China, Saudi Arabia, Turkey,
the United States, Canada, and Israel with an age range from 1-18 years. Research instruments
used to measure behavioral problems in children vary. Conclusion: This review identified that
there is a relationship between increased screen time and increased behavior problems in
children.
Keywords: behavior problem; children; screen time

Abstrak
Pendahuluan: Perkembangan teknologi dan kemudahan akses terhadap perangkat digital
menyebabkan durasi screen time pada anak mengalami peningkatan durasi screen time per-hari
yang signifikan. Anak Peningkatan durasi screen time pada anak dapat menimbulkan berbagai
masalah pada anak. Tujuan dari studi reviu ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan
dari screen time pada anak terhadap masalah perilaku pada anak. Metode: Pencarian artikel
dilakukan dengan menggunakan database ScienceDirect, Medline/Pubmed, dan Google
Scholar. Artikel diseleksi dengan menggunakan kriteria inklusi yakni artikel dibatasi sejak lima
tahun terakhir (2019-2023), merupakan artikel penelitian murni, full teks dan berbahasa inggris.
Hasil: didapatkan 8 artikel yang memenuhi kriteria dalam studi reviu ini. Penelitian dilakukan
di 8 negara yakni Spanyol, Korea, China, Saudi Arabia, Turki, United States, Kanada, Israel
dengan rentang usia mulai dari 1- 18 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur masalah perilaku pada anak bervariasi. Simpulan: Studi reviu ini mengidentifikasi
bahwa ada hubungan antara peningkatan screen time dengan peningkatan masalah perilaku
pada anak.

Kata kunci: anak; masalah perilaku; screen time


digital. Kehidupan modern saat ini
PENDAHULUAN menjadikan screen time menjadi hal yang
Perkembangan teknologi saat ini wajar dalam kehidupan sehari-hari (Madigan
memungkinkan perangkat digital untuk et al., 2019). Perangkat digital seringsekali
memiliki nilai hiburan dan interaktif digunakan oleh anak untuk aktifitas hiburan
sehingga televisi, handphone, tablet, laptop, dan interaksi sosial (Tan et al., 2023). Namun
dan komputer menjadi bagian yang sangat tentu saja ada batas rekomendasi durasi
penting dalam kehidupan sehari-hari (Liu et screen time pada anak. World Health
al., 2022). Screen time merupakan waktu Organization (2019) mengatakan bahwa
yang dihabiskan oleh anak dengan perangkat untuk mencapai kesehatan mental dan fisik
Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 64
Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

yang baik maka anak membutuhkan lebih internalizing problem pada anak seperti
banyak waktu untuk melakukan aktifitas fisik depresi, cemas, pemikiran untuk bunuh diri,
dibandingkan dengan menghabiskan waktu merasa kesepian, dan harga diri rendah.
dengan screen time. Rekomendasi yang Penggunaan handphone lebih dari 2 jam per
dikeluarkan oleh WHO (2020) menyatakan haripada hari biasa dan 5 jam per hari pada
bahwa anak hingga usia 1 tahun tidak hari libur berhubungan dengan timbulnya
direkomendasikan untuk memiliki screen masalah depresi pada remaja (Liu et al.,
time, anak usia 2-4 tahun durasi screen time 2019).
tidak lebih dari 1 jam, anak usia 5-17 tahun Oleh sebab itu, studi reviu ini
durasi screen time tidak lebih dari 2 jam. bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana
Penelitian yang dilakukan di China hubungan antara durasi screen time dengan
melaporkan bahwa mayoritas anak usia masalah perilaku yang timbul pada anak.
prasekolah memiliki setidaknya 2 perangkat
digital (Tan et al., 2023).
Akan tetapi seiring dengan METODE
perkembangan dan kemudahan akses Penelusuran literature dilakukan
terhadap teknologi, durasi screen time pada dengan menggunakan database:
anak mengalami peningkatan melewati batas ScienceDirect, Medline/Pubmed, dan
durasi yang direkomendasikan oleh WHO. Google Scholar. Penelusuran artikel
Anak usia 3 tahun dilaporkan mengalami menggunakan kata kunci (keyword)
peningkatan screen time dengan rata-rata 3,6 “Children” AND “Screen time” OR “Screen
jam per-hari (Madigan et al., 2019). Rideout exposure” AND “Behavioral problem”. Dari
& Robb (2020) melaporkan bahwa anak yang hasil pencarian yang ditemukan pada
baru lahir hingga anak berusia 8 tahun database Medline/Pubmed sebanyak 566
menghabiskan waktu 2,5 jam per-hari untuk artikel, Science Direct 2104 artikel, Google
screen time. Sering sekali orangtua Scholar 243 artikel . Selanjutnya dilakukan
mengizinkan anak untuk melakukan screen penentuan kriteria inklusi yakni artikel
time pada jam makan dan sebagai aktifitas dibatasi sejak lima tahun terakhir (2019-
bermain pada anak (Mortensen et al., 2023). 2023), merupakan artikel penelitian murni,
Belakangan ini, peningkatan durasi screen full teks dan berbahasa inggris. Setelah
time terjadi karena orangtua menggunakan kriteria inklusi ditentukan maka artikel yang
perangkat digital sebagai media distraksi tersedia sebanyak 235 artikel. Selanjutnya
anak terutama ketika orangtua sedang dilakukan seleksi terhadap artikel penelitian
kelelahan, bekerja, membantu untuk yang sama, dari hasil seleksi tersebut
menenangkan anak yang sedang ditemukan 93 artikel. Tahapan berikutnya
rewel/gelisah, dan pengantar tidur anak adalah melakukan skrining dengan meninjau
(Rideout & Robb, 2020). Peningkatan durasi kembali kesesuain artikel dengan tujuan dan
screen time pada anak akan mengurangi populasi dari studi reviu ini. Dari hasil
kualitas interaksi antara orangtua dan anak skrining tersebut ditemukan 8 artikel
sehingga memungkinkan terjadinya masalah penelitian.
perilaku pada anak.
Berdasarkan dari penelusuran
literature ditemukan bahwa peningkatan HASIL
screen time pada anak berhubungan dengan
Hasil penelusuran literature
timbulnya berbagai masalah pada anak. Salah
didapatakan 8 artikel dari 8 negara yakni
satu masalah yang timbul akibat dari
Spanyol, Korea, China, Saudi Arabia, Turki,
peningkatan screen time pada anak adalah
United States, Kanada, Israel. Artikel
masalah perilaku. Liu et al (2022)
tersebut berfokus untuk mencari hubungan
menyatakan bahwa peningkatan screen time
dari screen time dengan masalah perilaku
berhubungan dengan peningkatan
pada anak. Lima artikel pada literature ini
Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 65
Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

menggunakan desain cross-sectional


(Cartanyà-Hueso et al., 2022; Song et al.,
2020; Alaki et al., 2023; Qu et al., 2023; Kahn
et al., 2021), 2 artikel menggunakan desain
cohort study (Choi et al., 2021; McArthur et
al., 2022), 1 artikel menggunakan desain
quasi eksperimen (Taner et al., 2022).
Responden pada penelitian ini melibatkan
anak usia prasekolah hingga remaja. 4 artikel
penelitian melibatkan anak usia pra sekolah
(Cartanyà-Hueso et al., 2022; Kahn et al.,
2021; McArthur et al., 2022; Qu et al., 2023).
3 artikel penelitian melibatkan anak usia
sekolah hingga remaja (Cartanyà-Hueso et
al., 2022; Qu et al., 2023; Song et al., 2020).
Terdapat 2 artikel yang dilakukan pada anak
yang sedang menjalani intervensi medis
yakni renal replacement therapy dan
pemeriksaan gigi (Alaki et al., 2023; Taner et
al., 2022). Tujuh artikel mengukur screen
time pada anak dengan menggunakan
kuesioner yang dikembangakan oleh peneliti
(Alaki et al., 2023; Cartanyà-Hueso et al.,
2022; Choi et al., 2021; Kahn et al., 2021; Qu
et al., 2023; Song et al., 2020; Taner et al.,
2022) sementara itu 1 artikel mengukur
screen time pada anak dengan menggunakan
satu butir pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner Nutrition Screening Tool for Every
Preschooler (McArthur et al., 2022).
Kuesioner yang digunakan untuk mengukur
masalah perilaku pada anak pada literature
review ini cukup bervariasi. Tiga artikel
menggunakan kuesioner Strengths &
Difficulties Questionnaire (SDQ) (Cartanyà-
Hueso et al., 2022; Kahn et al., 2021; Song et
al., 2020). Satu artikel menggunakan
kuesioner The Korean version of the Child
Behavior Checklist (K-CBCL) (Choi et al.,
2021). Satu artikel menggunakan kuesioner
the Frankl Behavioural Rating Scale (Alaki et
al., 2023). 1 artikel menggunakan kuesioner
Conners Short-Form Parent Rating Scale
(Taner et al., 2022). 1 artikel menggunakan
kuesioner The National Longitudinal Survey
of Children and Youth Behavior Checklist
(CBCL) (McArthur et al., 2022). Hanya ada
1 artikel penelitian yang mengukur masalah
perilaku menggunakan hasil diagnosis dari
dokter (Qu et al., 2023).

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 66


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

IDENTIFCATION

Artikel diidentifikasi dari science Artikel duplikasi yang


direct (n= 2104) dihapus (n= 535 )
Medline/Pubmed (n= 566)
google schoolar (n= 243 )

Artikel yang
Artikel yang diskrining dieksklusikan (n= 2143),
(n= 2378 ) karena publikasi lebih
dari 5 tahun terakhir.

Skrining berdasarkan identifikasi


SCREENING

judul dan abstrak Artikel yang tidak


(n= 235 ) diambil (n= 142 )

Artikel full text dinilai untuk kriteria Artikel yang dieksklusikan


kelayakan (n= 85 )
(n= 93)
INCLUDED

Artikel yang diinklusikan dalam


review
(n=8 )

Gambar 1. Consort Flow Diagram

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 67


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

Tabel 1. Hubungan Screen time dengan Masalah Perilaku pada Anak


Sitasi dan Lokasi Studi Tujuan Metode Instrumen Hasil Keterbatasan
Cartanyà-Hueso et al (2022) Menilai hubungan Desain cross-sectional. • Masalah perilaku • Risiko terjadinya • Pengukuran
antara screen time Responden pada penelitian ini pada anak diukur masalah perilaku pada masalah perilaku
Spanyol dengan masalah pasangan orangtua/caregiver dan dengan anak mengalami hanya berdasarkan
perilaku pada anak di anak usia 4-14 tahun di Spanyol. menggunakan peningkatan seiring laporan dari
Spanyol Metode pengambilan sampel kuesioner Strengths dengan bertambahnya orangtua sehingga
dilakukan dengan teknik & Difficulties durasi screen time memungkinkan
stratified stage sampling. Questionnaire harian. terjadinya bias.
(SDQ) • Anak-anak yang Akan lebih baik
• Screen time pada menghabiskan durasi apabila masalah
anak diukur dengan screen time ≥3 jam perilaku diukur
menggunakan memiliki risiko untuk berdasarkan laporan
kuesioner yang mengalami masalah dari guru atau
dikembangkan oleh emosional, conduct laporan dari anak
peneliti problem, masalah yang sudah berusia
dengan teman sebaya, 10-16 tahun.
dan risiko masalah • Penelitian ini hanya
perilaku sosial menampilkan data
dibanding dengan anak durasi screen time
yang menghabiskan tanpa menampilkan
durasi screen time secara spesifik jenis
hingga 59 menit. perangkat yang
• Anak laki-laki lebih digunakan, aktivitas
berisiko untuk yang dilakukan, dan
mengalami masalah waktu penggunaan
emosional dan perangkat.
perilaku.
Choi et al (2021) Mengidentifikasi • Desain studi kohort yang • Masalah perilaku • Anak yang • Pengukuran
hubungan antara dimulai dari tahun 2015 dan emosional menggunakan gadget masalah perilaku
Korea screen time dengan kemudian dilakukan diukur dengan lebih dari 5 hari dalam hanya berdasarkan
masalah perilaku dan pengukuran setiap tahun menggunakan seminggu dengan laporan dari
emosional pada anak selama 4 tahun terakhir. kuesioner The durasi hingga 2 jam orangtua sehingga
sekolah dasar. • Responden penelitian ini Korean version of per hari dikategorikan memungkinkan
adalah pasangan orangtua the Child Behavior sebagai durasi screen terjadinya bias.
dan anak usia 7-10 tahun. Checklist (K- time yang berlebihan.
CBCL) yang terdiri • Anak dengan durasi
dari 113 pertanyaan. screen time yang

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 68


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

• Screen time pada berlebihan memiliki


anak diukur dengan skor masalah perilaku
menggunakan dan emosional yang
kuesioner yang lebih tinggi terutama
dikembangkan oleh pada masalah sosial
peneliti dan melanggar
peraturan.

Song et al (2020) Mengidentifikasi Desain cross-sectional. • Masalah perilaku • Mayoritas responden • Penelitian ini
hubungan antara Responden pada penelitian ini dan emosional dalam penelitian merupakan
China screen time, anak usia sekolah dan remaja. diukur dengan memiliki screen time penelitian cross
pengalaman hidup Metode pengambilan sampel menggunakan lebih dari 2 jam. sectional sehingga
yang negative dan dilakukan dengan teknik kuesioner • Peningkatan jumlah tidak bisa
masalah perilaku pada stratified stage sampling. Strengths & screen time mengidentifikas
anak dan remaja. Difficulties berhubungan positif hubungan sebab
Questionnaire dengan masalah akibat dari faktor
(SDQ). emosional, conduct yang dianalisis.
• Pengalaman hidup problem, masalah • Penelitian ini bersifat
yang negative hiperaktif, perilaku restrospective
diukur dengan prososial, dan total sehingga jawaban
menggunakan difficulties. responden dapat
kuesioner bias.
Adolescent Self-
Rating Life Events
(ASLEC).
• Screen time pada
anak diukur
dengan
menggunakan
kuesioner yang
dikembangkan
oleh peneliti
Alaki et al (2023) Mengidentifikasi Cross sectional study. • Masalah • Terdapat hubungan • Penelitian ini
hubungan antara Responden pada penelitian ini perilaku pada yang positif antara merupakan
Saudi Arabia screen time dengan adalah anak usia 6-12 tahun anak diukur screen time dengan penelitian cross
kecemasan dan yang melakukan pemeriksaan dengan masalah perilaku pada sectional
masalah perilaku anak gigi. menggunakan anak. sehingga tidak
saat pemeriksaan gigi. the Frankl bisa

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 69


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

Behavioural • Anak dengan jumlah mengidentifikas


Rating Scale. screen time yang hubungan
• Screen time meningkat sebab akibat
pada anak menunjukkan perilaku dari faktor yang
diukur dengan yang tidak koperatif dianalisis.
menggunakan selama pemeriksaan • Waktu
kuesioner yang gigi berlangsung. penilaian
dikembangkan • Handphone merupakan masalah
oleh peneliti. perangkat yang paling perilaku pada
banyak digunakan oleh anak terlalu
anak. singkat karena
• Usia anak pertama kali hanya
menggunakan gadget berlangsung
adalah < 2 tahun. selama proses
• Rata-rata jumlah screen pemeriksaan
time yang dihabiskan gigi
oleh anak untuk berlangsung
kegiatan hiburan adalah yakni 30-45
9 jam dna meningkat menit.
hingga 9,5 jam selama
pandemic.
(Taner et al., 2022) Mengidentifikasi Desain penelitian ini adalah • Masalah perilaku • Anak di kelompok Pengukuran masalah
hubungan antara Quasi Eksperimental dengan diukur dengan RRT menghabiskan perilaku hanya
Turki screen time dengan menggunakan kelompok menggunakan lebih banyak durasi dilakukan ketika anak
kecemasan, depresi, intervensi dan kelompok Conners Short- screen time di TV. menajalani proses renal
dan masalah perilaku. kontrol. Form Parent Rating • Durasi screen time replacement therapy
Responden penelitian ini adalah Scale. menggunakan (RRT).
anak yang menjalani proses smartphone
renal replacement therapy (RRT) • Screen time pada berhubungan positif
pada kelompok intervensi dan anak diukur dengan dengan timbulnya
anak sehat pada kelompok menggunakan masalah perilaku
kontrol. kuesioner yang • Durasi screen time
dikembangkan oleh dengan televisi
peneliti berhubungan negative
dengan timbulnya
masalah perilaku pada
anak.

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 70


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

(Qu et al., 2023) Untuk mengetahui Desain penelitian ini adalah • Masalah • Pada penelitian ini, • Penelitian ini
durasi screen time cross sectional survey. perkembangan dan mayoritas anak usia merupakan
United States pada anak Responden penelitian ini perilaku diukur prasekolah, anak usia penelitian cross
dilakukan pada anak usia 0-17 dengan sekolah, dan remaja sectional sehingga
Untuk mengetahui tahun. Metode pengambilan menanyakan memiliki durasi screen tidak bisa menarik
hubungan antara sampel dilakukan dengan time yang berlebih. kesimpulan apakah
durasi screen time stratified random sampling. • Screen time pada • Anak usia usia 0-5 penggunaan media
dengan masalah anak diukur dengan tahun yang memiliki digital sebagai
perkembangan & menggunakan durasi screen time penyebab terjadinya
perilaku pada anak kuesioner yang berlebih menunjukkan masalah perilaku
dikembangkan oleh masalah perkembangan dan perkembangan.
peneliti yakni dan perilaku • Penelitian ini
dengan • Anak usia 0-5 tahun bersifat cross
menanyakan dengan 2,3,4 jam atau sectional sehingga
kepada orangtua lebih durasi screen time tidak dapat
apakah anak per hari secara menganalisis
didiagnosis signifikan hubungan sebab
mengalami 10 menunjukkan 1,34 – 2, akibat dari faktor
masalah mental 12 kali dari masalah yang dianalisis
yakni Tourette developmental delay, yakni apakah
Syndrome, 1,54-2,38 kali masalah masalah
kecemasan, gangguan berbicara, perkembangan dan
depresi, masalah dan 2,08-3,49 kali perilaku yang
perilaku & masalah ASD menyebabkan anak
conduct, • Anak usia 0-5 tahun memiliki durasi
developmental dengan ≥ 4 jam screen screen time yang
delay, intellectual time per hari secara berlebih.
disability, signifikan memiliki • Data pada penelitian
gangguan berbicara 1,76 kali masalah ini didapatkan dari
atau bahasa, perilaku dan conduct; orangtua sehingga
gangguan beljar, 1,96 kali masalah memiliki
Autism Spectrum gangguan belajar; dan kemungkinan bias.
Disorder (ASD), 1,85 kali masalah • Penelitian ini tidak
ADHD. ADHD. menganalisis tipe
• Ada hubungan antara dari media digital
tingkat durasi screen yang digunakan
time pada anak secara oleh anak.
signifikan dengan jenis

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 71


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

masalah perkembangan • Penelitian ini tidak


dan perilaku anak usia memiliki niali
0-5 tahun. cutoff untuk durasi
• Anak usia 0-5 tahun screen time yang
dengan durasi screen memiliki efek
time <1 jam secara signifikan terhadap
signifikan memiliki masalah
peluang yang lebih perkembangan dan
rendah untuk perilaku.
mengalami masalah
disabilitas intelektual
• Anak usia 6-17 tahun
dengan durasi screen
time berlebih
menunjukkan
peningkatan peluang
terjadinya peningkatan
masalah perilaku dan
conduct,
developmental delay,
gangguan berbicara,
gangguan belajar,
ASD, dan ADHD.
• Anak usia 6-17 tahun
dengan durasi screen
time 3 jam per hari
secara signifikan
menunjukkan 1,11 kali
peluang terjadinya
masalah perilaku dan
conduct; 1,16 kali
peluang dari ADHD.
• Anak dengan usia 6-17
tahun dengan ≥4 jam
durasi screen time per-
hari secara signifikan
menunjukkan 1,46 kali
peluang mengalami

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 72


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

masalah perilaku dan


conduct, 1,13 kali
peluang masalah
developmental delay;
1,12 kali peluang
masalah gangguan
belajar; 1,27 kali
peluang masalah ASD;
dan 1,32 kali peluang
masalah ADHD.
• Hasil yang sama juga
didapatkan pada anak
usia 6-17 tahun bahwa
ada hubungan
signifikan antara
jumlah durasi screen
time dengan jenis
masalah perkembangan
dan perilaku.
• Anak usia 6-17 tahun
dengan durasi screen
time < 2 jam memiliki
peluang yang lebih
rendah untuk
mengalami masalah
disabilitas intelektual.
• Anak usia 6-11 tahun
dengan durasi screen
time berlebih
menunjukkan peluang
peningkatan terjadi nya
masalah perilaku dan
conduct,
developmental delay,
gangguan berbicara,
gangguan belajar,
ASD, dan ADHD.

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 73


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

• Anak usia 12-17 tahun


dengan durasi screen
time berlebih secara
signifikan tidak
menunjukkan
hubungan dengan
masalah perilaku dan
perkembangan
terkecuali masalah
masalah perilaku dan
conduct, disabilitas
intelektual, dan
ADHD.
(McArthur et al., 2022) Penelitian ini untuk Desain Cohort Study. • Masalah • Anak dengan durasi • Pada penelitian ini
mengidentifikasi Responden penelitian ini adalah perkembangan dan screen time lebih dari 1 tidak menyertakan
Kanada hubungan antara pasangan ibu dan anak usia 3 perilaku diukur jam per hari memiliki anak yang tidak
durasi scree time tahun. Proses nya sebagai dengan peluang terjadi nya memiliki screen
dengan masalah berikut, menggunakan salah masalah internalizing time sehingga
perilaku dan Ibu hamil direkrut menjadi satu iten yang dan externalizing dan penelitian
perkembangan pada responden mulai dari Agustus terdapat di risiko terjadinya selanjutnya dapat
anak. 2008 – Desember 2010. Kuesioner keterlambatan dalam dilakukan untuk
Ibu melengkapi pengisian 2 Nutrition Screening perkembangan. melihat perbedaan
kuesioner mulai dari kehamilan Tool for Every pada anak tanpa
dan 4,12,24,36 bulan setelah Preschooler screen time dengan
melahirkan. (NutriSTEP). anak ≤ 1 jam per
• Masalah perilaku hari.
pada anak diukur • Pengumpulan data
dengan ini dilakukan pada
menggunakan The tahun 2014 dan
National tidak termasuk
Longitudinal penggunaan
Survey of Children perangkat seluler
and Youth • Data penelitian
Behavior Checklist didapatkan dari
(CBCL) yang orangtua sehingga
mengukur 4 memungkinkan
doamin masalah adanya faktor bias.
perilaku •

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 74


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

yakni:ADHD,
physical
aggression,
masalah emosional
dan kecemasan,
separation anxiety.
• Masalah
perkembangan
diukur dengan
menggunakan
kuesioner Ages and
Stages
Questionnaire,
third edition (ASQ-
3) untuk melihat
perkembangan
motoric kasar &
halus, pemecahan
masalah, dan
personal-sosial.
(Kahn et al., 2021) Untuk Desain cross-sectional. • Masalah perilaku • Anak dengan jam tidur • Penelitian ini
mengidentifikasi Responden penelitian ini adalah pada anak pra yang lebih lambat, merupakan
Israel hubungan antara pasangana anak pra sekolah usia sekolah diukur durasi tidur yang lebih penelitian cross
screen time, masalah 3-6 tahun dengan orangtua. dengan singkat, kualitas tidur sectional sehingga
tidur dengan masalah menggunakan the yang buruk memiliki tidak bisa
perilaku pada anak pra Strengths and durasi screen time yang mengidentifikas
sekolah. Diffculties lebih besar. hubungan sebab
Questionnaire. • Peningkatan durasi akibat dari faktor
• Masalah tidur pada screen time yang dianalisis.
anak diukur dengan berhubungan dengan
menggunakan peningkatan total skor
actigraphy selama SDQ masalah perilaku
1 minggu dan yakni pada anak yang
laporan orangtua memiliki durasi tidur
mengenai masalah kurang dari 9,88 jam
tidur pada anak. per hari.
• Screen time pada • Peningkatan durasi
anak diukur dengan screen time

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 75


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

menggunakan berhubungan dengan


kuesioner yang externalizing problem
dikembangakan pada anak dengan
oleh peneliti. durasi tidur kurang dari
9,94 jam per hari.

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 76


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

Pada review ini, hanya 2 penelitian


PEMBAHASAN yang menampilkan informasi terkait dengan
Hasil dari literature review ini jenis perangkat digital yang digunakan oleh
menemukan bahwa terdapat hubungan yang anak dalam screen time (Alaki et al., 2023;
signifikan antara durasi screen time dengan Taner et al., 2022). Alaki et al (2023)
masalah perilaku pada anak. melaporkan bahwa handphone merupakan
perangkat digital yang mayoritas digunakan
Screen time oleh anak saat screen time (Alaki et al.,
2023). Hasil yang berbeda ditemukan pada
Berdasarkan rekomendasi dari World Health
penelitian yang dilakukan oleh Taner et al
Organization, anak hingga usia 1 tahun tidak
(2022) bahwa mayoritas anak yang
direkomendasikan untuk memiliki screen
menjalani renal replacement therapy
time, anak usia 2-4 tahun durasi screen time
melaporkan bahwa TV merupakan
tidak lebih dari 1 jam, anak usia 5-17 tahun
perangkat yang mereka gunakan saat screen
durasi screen time tidak lebih dari 2 jam
time. Keseluruhan artikel pada review ini
(WHO, 2020). (American Academy of
tidak menampilkan secara spesifik program
Child & Adolescent Psychiatry, 2020)
atau hiburan apa saja yang diikuti oleh anak
menyatakan bahwa bayi hingga usia 18
selama screen time berlangsung. Perangkat
bulan dibatasi penggunaan screen time
digital menjadi bagian yang sangat erat
hanya untuk komunikasi dengan
dalam kehidupan anak bahkan penelitian di
menggunakan video, anak usia 18-24 bulan
China melaporkan bahwa mayoritas anak
penggunaan screen time hanya untuk
prasekolah memiliki akses terhadap 2
menonton tayangan edukasi bersama
perangkat digital di rumah baik itu tablet,
pengasuh, anak usia 2-5 tahun screen time
handphone, game console, komputer. Upaya
dibatasi 1 jam untuk hari biasa dan hingga 3
untuk menurunkan durasi screen time pada
jam pada hari libur.
anak masih menjadi tantangan yang sulit
Keseluruhan artikel penelitian dalam bagi orangtua karena perangkat digital
review ini melaporkan bahwa mayoritas seringsekali digunakan sebagai alat bantu
anak mengalami peningkatan durasi screen dalam melakukan pengasuhan karena
time. Rata-rata jumlah screen time yang diyakini memiliki nilai edukasi dan manfaat
dihabiskan oleh anak untuk kegiatan hiburan (Tan et al., 2023).
adalah 9 jam dan meningkat hingga 9,5 jam
Internalizing & Externalizing Problem
selama pandemic (Alaki et al., 2023). Hasil
penelitian di Malang menunjukkan bahwa Keseluruhan artikel memaparkan hasil yang
terjadi peningkatan screen time pada anak sama bahwa peningkatan durasi screen time
prasekolah (Setyarini et al., 2023). pada anak berhubungan signifikan dengan
Peningkatan durasi screen time pada anak masalah perilaku pada anak. Penelitian yang
menjadi masalah serius karena studi lain dilakukan oleh McArthur et al (2022)
menunjukkan bahwa peningkatan durasi melaporkan bahwa anak dengan durasi
screen time dapat menimbulkan masalah screen time lebih dari 1 jam per hari
yang serius seperti timbulnya depresi dan memiliki peluang terjadi nya masalah
kecemasan pada anak (Amalia & Hamid, internalizing dan externalizing dan risiko
2020). Sementara itu hasil dari studi riviu terjadinya keterlambatan dalam
yang lain menunjukkan bahwa peningkatan perkembangan. Peningkatan durasi screen
screen time pada anak terjadi karena time pada anak juga berhubungan dengan
keterbatasan pengetahuan orangtua dalam terjadinya masalah tidur pada anak yang
pola asuh yakni dalam pendampingan dan dapat menjadi faktor timbulnya
pengawasan penggunaan perangkat digital externalizing problem pada anak (Kahn et
(Sholihah et al., 2022). al., 2021). Externalizing problem pada anak
merupakan perilaku yang dapat berdampak
Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 77
Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

pada langsung atau tidak langsung pada yang tidak koperatif selama pemeriksaan
orang lain seperti perilaku agresif, gigi berlangsung.
berbohong, membangkang, tidak patuh,
berbohong, mencuri, dan kurangnya kendali Masalah Perkembangan
diri. Sementara itu, masalah Internalizing
Pada studi reviu ini ditemukan artikel yang
problem pada anak merupakan masalah
menilai masalah perilaku anak berdasarkan
seperti kecemasan, depresi, menarik diri dari
outcomes masalah perkembangan yang
interaksi sosial, gangguan makan, dan
terjadi pada anak. anak usia 0-5 tahun yang
kecenderungan untuk bunuh diri
mengalami peningkatan screen time
(Kochanova et al., 2021). Munculnya
memiliki risiko terjadinya masalah perilaku
externalizing problem pada anak mungkin
dan perkembangan yakni developmental
disebabkan oleh jenis tayangan yang kurang
delay, ASD, ADHD, gangguan berbicara
mendidik pada anak sehingga perilaku
dan gangguan belajar (Qu et al., 2023).
tersebut dianggap normal oleh anak. oleh
Peningkatan durasi screen time pada anak
sebab itu sangat diperlukan peran orangtua
dapat menyebabkan beberapa tugas
dalam mendampingi dan mengawasi jenis
perkembangan anak tidak berjalan dengan
tontonan anak.
optimal sesuai dengan tahapan umur anak
Emotional & Conduct Problem (McArthur et al., 2022; Setyarini et al.,
2023). Jika dilihat dari aspek perkembangan
Tiga artikel penelitian menyebutkan sosial maka peningkatan durasi screen time
bahawa durasi screen time hingga 2 jam per pada anak berhubungan dengan menurunnya
hari berhubungan dengan peningkatan kemampuan sosial pada anak (Resly &
masalah perilaku pada anak yakni emotional Suminar, 2018). Selain itu peningkatan
problem, conduct problem, dan masalah durasi screen time pada anak juga
dengan teman sebaya (Choi et al., 2021; Qu berhubungan dengan timbulnya masalah
et al., 2023; Song et al., 2020). Sementara itu tantrum pada anak prasekolah disebabkan
penelitian yang dilakukan oleh (Cartanyà- ketergantungan terhadap teknologi
Hueso et al., 2022) melaporkan bahwa anak- (Setyarini et al., 2023).
anak yang menghabiskan durasi screen time
≥3 jam memiliki risiko untuk mengalami SIMPULAN
masalah emosional, conduct problem, Peningkatan durasi screen time pada
masalah dengan teman sebaya, dan risiko anak berhubungan dengan peningkatan
masalah perilaku sosial dibanding dengan masalah perilaku pada anak. Masalah
anak yang menghabiskan durasi screen time perilaku yang tidak ditangani dapat
hingga 59 menit. menyebabkan masalah atau hambatan pada
perkembangan anak. Oleh sebab itu
Perbedaan jenis perangkat digital yang dibutuhkan peran orangtua dalam
digunakan dalam screen time juga dapat melakukan pengawasan dan pedampingan
mempengaruhi masalah perilaku pada anak. terhadap penggunaan perangkat digital dan
Penelitian yang dilakukan oleh (Taner et al., tayangan yang ditonton oleh anak selama
2022) melaporkan bahwa durasi screen time melakukan screen time.
menggunakan smartphone berhubungan
positif dengan timbulnya masalah perilaku DAFTAR PUSTAKA
dan durasi screen time dengan televisi tidak
berhubungan dengan timbulnya masalah Alaki, S. M., Al-Raddadi, R. A., &
perilaku. Penelitian lain yakni oleh (Alaki et Sabbagh, H. J. (2023). Children’s
al., 2023) melaporkan bahwa penggunaan electronic screen time exposure and its
handphone pada anak menyebabkan relationship to dental anxiety and
peningkatan screen time yang berhubungan behavior. Journal of Taibah University
dengan masalah perilaku yakni perilaku Medical Sciences, 18(4), 778–786.
Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 78
Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

https://doi.org/10.1016/j.jtumed.2022. Externalizing and Internalizing


12.021 Problems Among Low-Income
Families : Exploring Transactional
Amalia, R. F., & Hamid, A. Y. S. (2020). Associations. Child Psychiatry &
Adiksi Smartphone, Kesehatan Mental Human Development, 0123456789.
Anak, dan Peranan Pola Asuh. Jurnal https://doi.org/10.1007/s10578-020-
Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(2), 221– 01115-0
240.
Liu, J., Liu, C., Wu, T., Liu, B. P., Jia, C.
American Academy of Child & Adolescent X., & Liu, X. (2019). Prolonged
Psychiatry. (2020). Screen Time and mobile phone use is associated with
Children. depressive symptoms in Chinese
https://www.aacap.org/AACAP/Famili adolescents. Journal of Affective
es_and_Youth/Facts_for_Families/FF Disorders, 259(June), 128–134.
F-Guide/Children-And-Watching-TV- https://doi.org/10.1016/j.jad.2019.08.0
054.aspx#:~:text=For children 2- 17
5%2C limit,about and use parental
controls. Liu, J., Riesch, S., Tien, J., Lipman, T.,
Pinto-Martin, J., & O’Sullivan, A.
Cartanyà-Hueso, À., Lidón-Moyano, C., (2022). Screen Media Overuse and
González-Marrón, A., Martín- Associated Physical, Cognitive, and
Sánchez, J. C., Amigo, F., & Emotional/Behavioral Outcomes in
Martínez-Sánchez, J. M. (2022). Children and Adolescents: An
Association between Leisure Screen Integrative Review. Journal of
Time and Emotional and Behavioral Pediatric Health Care, 36(2), 99–109.
Problems in Spanish Children. Journal https://doi.org/10.1016/j.pedhc.2021.0
of Pediatrics, 241, 188-195.e3. 6.003
https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2021.09
.031 Madigan, S., Browne, D., Racine, N., Mori,
C., & Tough, S. (2019). Association
Choi, Y., Lee, D. Y., Lee, S., Park, E. J., between Screen Time and Children’s
Yoo, H. J., & Shin, Y. (2021). Performance on a Developmental
Association between screen overuse Screening Test. JAMA Pediatrics,
and behavioral and emotional 173(3), 244–250.
problems in elementary school https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.
children. Journal of the Korean 2018.5056
Academy of Child and Adolescent
Psychiatry, 32(4), 154–160. McArthur, B. A., Tough, S., & Madigan, S.
https://doi.org/10.5765/jkacap.210015 (2022). Screen time and
developmental and behavioral
Kahn, M., Schnabel, O., Gradisar, M., outcomes for preschool children.
Rozen, G. S., Slone, M., Atzaba-Poria, Pediatric Research, 91(6), 1616–1621.
N., Tikotzky, L., & Sadeh, A. (2021). https://doi.org/10.1038/s41390-021-
Sleep, screen time and behaviour 01572-w
problems in preschool children: an
actigraphy study. European Child and Mortensen, S. R., Schmidt-Persson, J.,
Adolescent Psychiatry, 30(11), 1793– Olesen, L. G., Egebæk, H. K., Boye,
1802. https://doi.org/10.1007/s00787- H., Bilenberg, N., & Grøntved, A.
020-01654-w (2023). Parental Recreational Screen
Media Practices and Behavioral
Kochanova, K., Pittman, L. D., & Mcneela, Difficulties Among Danish 7-Year-
L. (2021). Parenting Stress and Child

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 79


Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)

Old Children. Academic Pediatrics, 82


23(3), 667–674.
https://doi.org/10.1016/j.acap.2023.01. Tan, T. X., Jing, X., & Guan, W. (2023).
004 Young Children’s screen habits:
Identifying child and family
Qu, G., Hu, W., Meng, J., Wang, X., Su, contributors. Computers in Human
W., Liu, H., Ma, S., Sun, C., Huang, Behavior Reports, 10(April), 100284.
C., Lowe, S., & Sun, Y. (2023). https://doi.org/10.1016/j.chbr.2023.10
Association between screen time and 0284
developmental and behavioral
problems among children in the Taner, H. A., Baskin, E., Kaya, Z. T., Sari,
United States: evidence from 2018 to B. A., Taskiran, C., Akdur, A., Moray,
2020 NSCH. Journal of Psychiatric G., & Haberal, M. (2022). Relation of
Research, 161(February), 140–149. Anxiety, Depression, and Behavioral
https://doi.org/10.1016/j.jpsychires.20 Problems With Time Allocated to
23.03.014 Television, Computer, and
Smartphone in Children Receiving
Resly, I. V., & Suminar, I. T. (2018). Renal Replacement Therapy.
HUBUNGAN SCREEN TIME Experimental and Clinical
DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL Transplantation, 20(3), 100–106.
ANAK USIA SEKOLAH DI SD https://doi.org/10.6002/ECT.MESOT2
NEGERI WONOSARI BARU 021.P42
GUNUNGKIDUL. Universitas
‘Aisyiyah Yogyakarta. WHO. (2020). Who guidelines on physical
activity and sedentary behaviour.
Rideout, V., & Robb, M. B. (2020). THE
COMMON SENSE CENSUS : MEDIA World Health Organization (WHO).
USE BY KIDS AGE ZERO TO EIGHT. (2019). To grow up healthy, children
need to sit less and play more.
Setyarini, D. I., Rengganis, S. G., Tiara, I., https://www.who.int/news-
& Kamila, E. (2023). Analisis Dampak room/detail/24-04-2019-to-grow-up-
Screen Time terhadap Potensi healthy-children-need-to-sit-less-and-
Tantrum dan Perkembangan Anak play-more
Usia Dini. 7(2), 2496–2504.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i2.3
376
Sholihah, W., Allenidekania, &
Rachmawati, I. N. (2022). FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI ORANG
TUA MEMBERIKAN GADGET
PADA ANAK. Jurnal Keperawatan
Silampari, 5(2), 1121–1131.
Song, Y., Li, L., Xu, Y., Pan, G., Tao, F., &
Ren, L. (2020). Associations between
screen time, negative life events, and
emotional and behavioral problems
among Chinese children and
adolescents. Journal of Affective
Disorders, 264, 506–512.
https://doi.org/10.1016/j.jad.2019.11.0

Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 80

Anda mungkin juga menyukai