Literature Review Pengaruh Screen Time
Literature Review Pengaruh Screen Time
64-80)
Abstract
Introduction: Technological developments and easy access to digital devices cause excessive
screen time in children. Excessive screen time in children can cause various problems in
children. This review aimed to examine the association between screen time and behavioral
problems of children. Methods: Three databases were searched, including ScienceDirect,
Medline/Pubmed, and Google Scholar databases. Articles were selected using inclusion
criteria, namely articles that have been limited since the last five years (2019-2023), are pure
research articles, full text, and in English. Results: Eight articles were included in this review.
The research was conducted in 8 countries namely Spain, Korea, China, Saudi Arabia, Turkey,
the United States, Canada, and Israel with an age range from 1-18 years. Research instruments
used to measure behavioral problems in children vary. Conclusion: This review identified that
there is a relationship between increased screen time and increased behavior problems in
children.
Keywords: behavior problem; children; screen time
Abstrak
Pendahuluan: Perkembangan teknologi dan kemudahan akses terhadap perangkat digital
menyebabkan durasi screen time pada anak mengalami peningkatan durasi screen time per-hari
yang signifikan. Anak Peningkatan durasi screen time pada anak dapat menimbulkan berbagai
masalah pada anak. Tujuan dari studi reviu ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan
dari screen time pada anak terhadap masalah perilaku pada anak. Metode: Pencarian artikel
dilakukan dengan menggunakan database ScienceDirect, Medline/Pubmed, dan Google
Scholar. Artikel diseleksi dengan menggunakan kriteria inklusi yakni artikel dibatasi sejak lima
tahun terakhir (2019-2023), merupakan artikel penelitian murni, full teks dan berbahasa inggris.
Hasil: didapatkan 8 artikel yang memenuhi kriteria dalam studi reviu ini. Penelitian dilakukan
di 8 negara yakni Spanyol, Korea, China, Saudi Arabia, Turki, United States, Kanada, Israel
dengan rentang usia mulai dari 1- 18 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur masalah perilaku pada anak bervariasi. Simpulan: Studi reviu ini mengidentifikasi
bahwa ada hubungan antara peningkatan screen time dengan peningkatan masalah perilaku
pada anak.
yang baik maka anak membutuhkan lebih internalizing problem pada anak seperti
banyak waktu untuk melakukan aktifitas fisik depresi, cemas, pemikiran untuk bunuh diri,
dibandingkan dengan menghabiskan waktu merasa kesepian, dan harga diri rendah.
dengan screen time. Rekomendasi yang Penggunaan handphone lebih dari 2 jam per
dikeluarkan oleh WHO (2020) menyatakan haripada hari biasa dan 5 jam per hari pada
bahwa anak hingga usia 1 tahun tidak hari libur berhubungan dengan timbulnya
direkomendasikan untuk memiliki screen masalah depresi pada remaja (Liu et al.,
time, anak usia 2-4 tahun durasi screen time 2019).
tidak lebih dari 1 jam, anak usia 5-17 tahun Oleh sebab itu, studi reviu ini
durasi screen time tidak lebih dari 2 jam. bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana
Penelitian yang dilakukan di China hubungan antara durasi screen time dengan
melaporkan bahwa mayoritas anak usia masalah perilaku yang timbul pada anak.
prasekolah memiliki setidaknya 2 perangkat
digital (Tan et al., 2023).
Akan tetapi seiring dengan METODE
perkembangan dan kemudahan akses Penelusuran literature dilakukan
terhadap teknologi, durasi screen time pada dengan menggunakan database:
anak mengalami peningkatan melewati batas ScienceDirect, Medline/Pubmed, dan
durasi yang direkomendasikan oleh WHO. Google Scholar. Penelusuran artikel
Anak usia 3 tahun dilaporkan mengalami menggunakan kata kunci (keyword)
peningkatan screen time dengan rata-rata 3,6 “Children” AND “Screen time” OR “Screen
jam per-hari (Madigan et al., 2019). Rideout exposure” AND “Behavioral problem”. Dari
& Robb (2020) melaporkan bahwa anak yang hasil pencarian yang ditemukan pada
baru lahir hingga anak berusia 8 tahun database Medline/Pubmed sebanyak 566
menghabiskan waktu 2,5 jam per-hari untuk artikel, Science Direct 2104 artikel, Google
screen time. Sering sekali orangtua Scholar 243 artikel . Selanjutnya dilakukan
mengizinkan anak untuk melakukan screen penentuan kriteria inklusi yakni artikel
time pada jam makan dan sebagai aktifitas dibatasi sejak lima tahun terakhir (2019-
bermain pada anak (Mortensen et al., 2023). 2023), merupakan artikel penelitian murni,
Belakangan ini, peningkatan durasi screen full teks dan berbahasa inggris. Setelah
time terjadi karena orangtua menggunakan kriteria inklusi ditentukan maka artikel yang
perangkat digital sebagai media distraksi tersedia sebanyak 235 artikel. Selanjutnya
anak terutama ketika orangtua sedang dilakukan seleksi terhadap artikel penelitian
kelelahan, bekerja, membantu untuk yang sama, dari hasil seleksi tersebut
menenangkan anak yang sedang ditemukan 93 artikel. Tahapan berikutnya
rewel/gelisah, dan pengantar tidur anak adalah melakukan skrining dengan meninjau
(Rideout & Robb, 2020). Peningkatan durasi kembali kesesuain artikel dengan tujuan dan
screen time pada anak akan mengurangi populasi dari studi reviu ini. Dari hasil
kualitas interaksi antara orangtua dan anak skrining tersebut ditemukan 8 artikel
sehingga memungkinkan terjadinya masalah penelitian.
perilaku pada anak.
Berdasarkan dari penelusuran
literature ditemukan bahwa peningkatan HASIL
screen time pada anak berhubungan dengan
Hasil penelusuran literature
timbulnya berbagai masalah pada anak. Salah
didapatakan 8 artikel dari 8 negara yakni
satu masalah yang timbul akibat dari
Spanyol, Korea, China, Saudi Arabia, Turki,
peningkatan screen time pada anak adalah
United States, Kanada, Israel. Artikel
masalah perilaku. Liu et al (2022)
tersebut berfokus untuk mencari hubungan
menyatakan bahwa peningkatan screen time
dari screen time dengan masalah perilaku
berhubungan dengan peningkatan
pada anak. Lima artikel pada literature ini
Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 65
Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)
IDENTIFCATION
Artikel yang
Artikel yang diskrining dieksklusikan (n= 2143),
(n= 2378 ) karena publikasi lebih
dari 5 tahun terakhir.
Song et al (2020) Mengidentifikasi Desain cross-sectional. • Masalah perilaku • Mayoritas responden • Penelitian ini
hubungan antara Responden pada penelitian ini dan emosional dalam penelitian merupakan
China screen time, anak usia sekolah dan remaja. diukur dengan memiliki screen time penelitian cross
pengalaman hidup Metode pengambilan sampel menggunakan lebih dari 2 jam. sectional sehingga
yang negative dan dilakukan dengan teknik kuesioner • Peningkatan jumlah tidak bisa
masalah perilaku pada stratified stage sampling. Strengths & screen time mengidentifikas
anak dan remaja. Difficulties berhubungan positif hubungan sebab
Questionnaire dengan masalah akibat dari faktor
(SDQ). emosional, conduct yang dianalisis.
• Pengalaman hidup problem, masalah • Penelitian ini bersifat
yang negative hiperaktif, perilaku restrospective
diukur dengan prososial, dan total sehingga jawaban
menggunakan difficulties. responden dapat
kuesioner bias.
Adolescent Self-
Rating Life Events
(ASLEC).
• Screen time pada
anak diukur
dengan
menggunakan
kuesioner yang
dikembangkan
oleh peneliti
Alaki et al (2023) Mengidentifikasi Cross sectional study. • Masalah • Terdapat hubungan • Penelitian ini
hubungan antara Responden pada penelitian ini perilaku pada yang positif antara merupakan
Saudi Arabia screen time dengan adalah anak usia 6-12 tahun anak diukur screen time dengan penelitian cross
kecemasan dan yang melakukan pemeriksaan dengan masalah perilaku pada sectional
masalah perilaku anak gigi. menggunakan anak. sehingga tidak
saat pemeriksaan gigi. the Frankl bisa
(Qu et al., 2023) Untuk mengetahui Desain penelitian ini adalah • Masalah • Pada penelitian ini, • Penelitian ini
durasi screen time cross sectional survey. perkembangan dan mayoritas anak usia merupakan
United States pada anak Responden penelitian ini perilaku diukur prasekolah, anak usia penelitian cross
dilakukan pada anak usia 0-17 dengan sekolah, dan remaja sectional sehingga
Untuk mengetahui tahun. Metode pengambilan menanyakan memiliki durasi screen tidak bisa menarik
hubungan antara sampel dilakukan dengan time yang berlebih. kesimpulan apakah
durasi screen time stratified random sampling. • Screen time pada • Anak usia usia 0-5 penggunaan media
dengan masalah anak diukur dengan tahun yang memiliki digital sebagai
perkembangan & menggunakan durasi screen time penyebab terjadinya
perilaku pada anak kuesioner yang berlebih menunjukkan masalah perilaku
dikembangkan oleh masalah perkembangan dan perkembangan.
peneliti yakni dan perilaku • Penelitian ini
dengan • Anak usia 0-5 tahun bersifat cross
menanyakan dengan 2,3,4 jam atau sectional sehingga
kepada orangtua lebih durasi screen time tidak dapat
apakah anak per hari secara menganalisis
didiagnosis signifikan hubungan sebab
mengalami 10 menunjukkan 1,34 – 2, akibat dari faktor
masalah mental 12 kali dari masalah yang dianalisis
yakni Tourette developmental delay, yakni apakah
Syndrome, 1,54-2,38 kali masalah masalah
kecemasan, gangguan berbicara, perkembangan dan
depresi, masalah dan 2,08-3,49 kali perilaku yang
perilaku & masalah ASD menyebabkan anak
conduct, • Anak usia 0-5 tahun memiliki durasi
developmental dengan ≥ 4 jam screen screen time yang
delay, intellectual time per hari secara berlebih.
disability, signifikan memiliki • Data pada penelitian
gangguan berbicara 1,76 kali masalah ini didapatkan dari
atau bahasa, perilaku dan conduct; orangtua sehingga
gangguan beljar, 1,96 kali masalah memiliki
Autism Spectrum gangguan belajar; dan kemungkinan bias.
Disorder (ASD), 1,85 kali masalah • Penelitian ini tidak
ADHD. ADHD. menganalisis tipe
• Ada hubungan antara dari media digital
tingkat durasi screen yang digunakan
time pada anak secara oleh anak.
signifikan dengan jenis
yakni:ADHD,
physical
aggression,
masalah emosional
dan kecemasan,
separation anxiety.
• Masalah
perkembangan
diukur dengan
menggunakan
kuesioner Ages and
Stages
Questionnaire,
third edition (ASQ-
3) untuk melihat
perkembangan
motoric kasar &
halus, pemecahan
masalah, dan
personal-sosial.
(Kahn et al., 2021) Untuk Desain cross-sectional. • Masalah perilaku • Anak dengan jam tidur • Penelitian ini
mengidentifikasi Responden penelitian ini adalah pada anak pra yang lebih lambat, merupakan
Israel hubungan antara pasangana anak pra sekolah usia sekolah diukur durasi tidur yang lebih penelitian cross
screen time, masalah 3-6 tahun dengan orangtua. dengan singkat, kualitas tidur sectional sehingga
tidur dengan masalah menggunakan the yang buruk memiliki tidak bisa
perilaku pada anak pra Strengths and durasi screen time yang mengidentifikas
sekolah. Diffculties lebih besar. hubungan sebab
Questionnaire. • Peningkatan durasi akibat dari faktor
• Masalah tidur pada screen time yang dianalisis.
anak diukur dengan berhubungan dengan
menggunakan peningkatan total skor
actigraphy selama SDQ masalah perilaku
1 minggu dan yakni pada anak yang
laporan orangtua memiliki durasi tidur
mengenai masalah kurang dari 9,88 jam
tidur pada anak. per hari.
• Screen time pada • Peningkatan durasi
anak diukur dengan screen time
pada langsung atau tidak langsung pada yang tidak koperatif selama pemeriksaan
orang lain seperti perilaku agresif, gigi berlangsung.
berbohong, membangkang, tidak patuh,
berbohong, mencuri, dan kurangnya kendali Masalah Perkembangan
diri. Sementara itu, masalah Internalizing
Pada studi reviu ini ditemukan artikel yang
problem pada anak merupakan masalah
menilai masalah perilaku anak berdasarkan
seperti kecemasan, depresi, menarik diri dari
outcomes masalah perkembangan yang
interaksi sosial, gangguan makan, dan
terjadi pada anak. anak usia 0-5 tahun yang
kecenderungan untuk bunuh diri
mengalami peningkatan screen time
(Kochanova et al., 2021). Munculnya
memiliki risiko terjadinya masalah perilaku
externalizing problem pada anak mungkin
dan perkembangan yakni developmental
disebabkan oleh jenis tayangan yang kurang
delay, ASD, ADHD, gangguan berbicara
mendidik pada anak sehingga perilaku
dan gangguan belajar (Qu et al., 2023).
tersebut dianggap normal oleh anak. oleh
Peningkatan durasi screen time pada anak
sebab itu sangat diperlukan peran orangtua
dapat menyebabkan beberapa tugas
dalam mendampingi dan mengawasi jenis
perkembangan anak tidak berjalan dengan
tontonan anak.
optimal sesuai dengan tahapan umur anak
Emotional & Conduct Problem (McArthur et al., 2022; Setyarini et al.,
2023). Jika dilihat dari aspek perkembangan
Tiga artikel penelitian menyebutkan sosial maka peningkatan durasi screen time
bahawa durasi screen time hingga 2 jam per pada anak berhubungan dengan menurunnya
hari berhubungan dengan peningkatan kemampuan sosial pada anak (Resly &
masalah perilaku pada anak yakni emotional Suminar, 2018). Selain itu peningkatan
problem, conduct problem, dan masalah durasi screen time pada anak juga
dengan teman sebaya (Choi et al., 2021; Qu berhubungan dengan timbulnya masalah
et al., 2023; Song et al., 2020). Sementara itu tantrum pada anak prasekolah disebabkan
penelitian yang dilakukan oleh (Cartanyà- ketergantungan terhadap teknologi
Hueso et al., 2022) melaporkan bahwa anak- (Setyarini et al., 2023).
anak yang menghabiskan durasi screen time
≥3 jam memiliki risiko untuk mengalami SIMPULAN
masalah emosional, conduct problem, Peningkatan durasi screen time pada
masalah dengan teman sebaya, dan risiko anak berhubungan dengan peningkatan
masalah perilaku sosial dibanding dengan masalah perilaku pada anak. Masalah
anak yang menghabiskan durasi screen time perilaku yang tidak ditangani dapat
hingga 59 menit. menyebabkan masalah atau hambatan pada
perkembangan anak. Oleh sebab itu
Perbedaan jenis perangkat digital yang dibutuhkan peran orangtua dalam
digunakan dalam screen time juga dapat melakukan pengawasan dan pedampingan
mempengaruhi masalah perilaku pada anak. terhadap penggunaan perangkat digital dan
Penelitian yang dilakukan oleh (Taner et al., tayangan yang ditonton oleh anak selama
2022) melaporkan bahwa durasi screen time melakukan screen time.
menggunakan smartphone berhubungan
positif dengan timbulnya masalah perilaku DAFTAR PUSTAKA
dan durasi screen time dengan televisi tidak
berhubungan dengan timbulnya masalah Alaki, S. M., Al-Raddadi, R. A., &
perilaku. Penelitian lain yakni oleh (Alaki et Sabbagh, H. J. (2023). Children’s
al., 2023) melaporkan bahwa penggunaan electronic screen time exposure and its
handphone pada anak menyebabkan relationship to dental anxiety and
peningkatan screen time yang berhubungan behavior. Journal of Taibah University
dengan masalah perilaku yakni perilaku Medical Sciences, 18(4), 778–786.
Simanjuntak, Literatur Review: Pengaruh Screen… 78
Jurnal Keperawatan,Volume 11, No. 1, Februari 2023, (Hal. 64-80)