Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANTONIA BENEDIKTHA ELISABETH NONGA

NIM : 2111080006
TUGAS MATA KULIAH ILMU SIOSIAL DAN PERILAKU

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif, yang menggunakan Q-DAS


(Perangkat Lunak Analisis Data Kualitatif) untuk menganalisis datanya. Toleransi
analisis menggunakanNvivo 12plus dan menggunakan 9 Hashtag yang relevan
dengan topik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: 1) Topik Kebijakan Vaksinasi
didominasi narasi Vaksinasi dengan hasil 51,62%. 2) Ada juga yang lebih mendekati
hubungan dari semua hastag tersebut dengan hubungan yang cukup kuat, nilai
tertinggi 0,809096. 3) Kata populer dalam fenomena ini menggunakan hashtag seperti
#vaksinasidimulai. Batasan penelitian ini hanya menggunakan data hashtag dalam
analisis. Saran penelitian lain yang mengambil tema yang sama adalah dapat
menggunakan data digital. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sosial
media namun kekurangannya metode ini tidak secara siginfikan memberikan
pengaruh secara langsung terhadap masyarakat yang belum melakukan vaksinasi dan
juga tidak secara langsung memberikan dorongan atau memberikan kesadaran kepada
masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Media sosial dalam hal ini digunakan untuk
mempromosikan kebijakan vaksinasi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tiga poin
bahwa: pertama, topik atau konten media sosial didefinisikan dalam tiga topik
dominan seperti Covid, Sinovac, dan Vaksinasi. Hasil tertinggi adalah node vaksinasi
sebesar 51,62%. Posisi kedua dari hasil total adalah simpul Covid sebesar 30,67%.
Tempat ketiga adalah node Sinovac dengan 17,71%. Saran kepada penulis : sebaiknya
menggunakan metode analisis yang lebih signifikan dan menggunakan metode
pengujian yang lain sehingga lebih menggambarkan pengaruh antara penggunaan
media social dengan dampak terhadap vaksinasi. Serta menggunakan variabel lainnya
selain variabel hastag pada pengaruh penggunaan social media.
Materi BAB IV mengenai komunikasi untuk perubahan perilaku. Komunikasi
Kesehatan adalah seni dan Teknik untuk memberikan informasi dan diharapkan dapat
memberikan pengaruh hingga motivasi kepada seseorang, institusi dan publik
mengenai pentingnya Kesehatan. Dalam komunikasi Kesehatan ada bebarapa syarat
agar menjadi efektif yaitu :
1. Harus akurat
2. Pesan yang disampaikan harus sesuai dengan target
3. Pesan yang disampaikan harus seimbang
4. Konsisten, pesan yang disampaikan harus konsisten secara waktu
5. Pesan yang disampaikan harus sesuai dengan kompetensi budaya
6. Pesan yang disampaikan harus berbasis pada bukti yang nyata
7. Pesan yang disampaikan berada dalam jangkauan
8. Pesan yang disampaikan harus dapat dipercaya
9. Pesan yang disampaikan harus secara berulang-ulang
10. Pesan yang disampaikan harus tepat waktu
11. Pesan yang disampaikan harus dapat dimengerti.

A. Behaviour Change Communication (BCC) merupakan suatu bentuk komunikasi


Kesehatan yang digunakan untuk mengubah perilaku. Dalam artikel Penggunaan
Sosial Media Dalam Menyebarkan Program Vaksinasi Covid-19 Di Indonesia
menggunakan metode opik atau konten media sosial ditentukan dalam tiga topik
dominan seperti Covid, Sinovac, dan Vaksinasi, dengan hasil tertinggi adalah simpul-
simpul vaksinasi dengan 51,62%. Kutub kedua dari hasil total adalah simpul Covid
sebesar 30,67%. Tempat ketiga adalah node Sinovac dengan 17,71%. Dari hal ini
terlihat bahwa media sosial dulu ramai mengangkat topik program vaksinasi. Media
sosial memiliki relasi, dalam hal ini relasi media sosial cukup kuat terlihat pada relasi
dengan batas bawah 0,5 dan batas atas 1 poin. Dengan relasi tertinggi adalah #Vaksin
Sinovac dan # Vaksin Covid19 dengan skor 0,809096. Jurnal ini menggunakan
metode yang sama yaitu dengan memanfaatkan media sosial sebagai promosi untuk
masyarakat melakukan vaksinasi. Dan ternyata memberikan hasil yang cukup besar
pengaruh sosial media terhadap masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi.

Anda mungkin juga menyukai