Anda di halaman 1dari 1

MEMBUAT LAPORAN PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ARSITEKTUR

Laporan pengawasan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan arsitektur diperlukan untuk mengendalikan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Secara keseluruhan lingkup yang masuk dalam pekerjaan
pengawasan proyek adalah meliputi :

A. Perencanaan (Planning)
B. Pengorganisasian (Organizing)
C. Penggerakan (Motivating)
D. Pengawasan (Controlling)

Secara umum lingkup pengawasan suatu proyek konstruksi adalah dalam kegiatan membandingkan antara
rencana dengan realisasi yang meliputi Pengawasan kualitas pekerjaan konstruksi, Pengawasan kesesuaian
gambar dengan spesifikasi, Pengawasan waktu penyelesaian proyek sesuai dengan yang diharapkan, Pengawasan
biaya sesuai dengan biaya yang tersedia, Melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi selama
pelaksanaan berlangsung.

Untuk melaksanakan suatu jenis pekerjaan diperlukan sumberdaya, diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
bersangkutan yaitu :

A. Bahan : Pengawasan terhadap mutu bahan, tanggal pengadaan, jumlah bahan yang dibeli untuk suatu
periode tertentu, Pengawasan terhadap penggunaan bahan.
B. Tenaga Kerja : Pengawasan terhadap pengadaan jumlah tenaga dan kualifikasi tenaga tersebut,
Pengawasan terhadap penggunaan tenaga kerja.
C. Peralatan : Pengawasan terhadap mobilisasi peralatan, jumlah dan jenis peralatan, Pengawasan terhadap
penggunaan peralatan, bahan bakar dan hasil kerja, Pengawasan terhadap pemeliharaan.
D. Hasil Kerja : Pengawasan terhadap kemajuan hasil pelaksanaan, Pengawasan terhadap mutu hasil
pelaksanaan.
E. Metode Kerja : Pengawasan terhadap metoda kerja yang dilakukan di lapangan apakah sesuai dengan
kondisi lapangan yang ada.

Semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan (direksi pekerjaan, penyedia jasa, direksi teknis, dan
perencana), wajib menyimpan dan memelihara dokumen pelaksanaan pekerjaan selama umur rencana
konstruksi atau maksimal 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan.

Hal ini diperlukan untuk dapat memenuhi ketentuan-ketentuan UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi :
Sehubungan dengan kegagalan bangunan, maka pertanggungjawaban pihakpihak yang terkait dalam pelaksanaan
konstruksi (pemilik, perencana, pelaksana, dan pengawas) masih terus berlanjut setelah penyerahan akhir
pekerjaan.

Dokumen pelaksanaan pekerjaan yang harus disimpan oleh direksi pekerjaan dan diserahkan kepada
penyelenggara jasa konstruksi, antara lain terdiri dari Dokumen kontrak, termasuk addendum/amandemen,
Seluruh laporan pelaksanaan pekerjaan, Seluruh korespondensi selama pelaksanaan pekerjaan; Berita Acara
pembayaran, beserta lampirannya, Berita acara dan notulen rapat, Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan
(sebelum, sedang, selesai dikerjakan), Gambar terlaksana (as-built drawing), Laporan akhir.

Anda mungkin juga menyukai