Anda di halaman 1dari 11

Manajemen proyek adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan,

keahlian dan juga ketrampilan, cara teknis yang terbaik serta dengan sumber
daya yang terbatas untuk mencapai sasaran atau tujuan yang sudah
ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu,
mutu dan keselamatan kerja. (sora, 2014)
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-manajemen-proyek-dan-
contohnya.html

Manajemen proyek pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok kegiatan
yakni:
1. Kegiatan Perencanaan:
Penetapan tujuan (goal setting)
Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
2. Kegiatan Pelaksanaan:
Pengisian staff (staffing)
Pengarahan (directing)
3. Kegiatan Perngendalian
Pengawasan (supervising)
Pengendalian (controlling)
Koordinasi (coordinating)

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai interaksi langsung antara pelaku kegiatan


proyek untuk mencapai kinerja tujuan proyek. Proses ini berlangsung secara
berkesinambungan dari waktu ke waktu guna mendapat keyakinan bahw pelaksanaan
kegiatan pelaksanaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, dalam rangka pencapaian keberhasilan proyek, pengawasan


pelaksanaan selama siklus proyek terdiri atas:
Pengawasan mutu
Pengawasan metoda kerja
1. Pengawasan Mutu.

Secara umum yang dimaksud dengan mutu adalah sifat dan karakteristik produk yang
dihasilkan yang memenuhi kebutuhan pemberi tugas sesuai standar acuan yang telah
diberikan dalam kriteria dan spesifikasi

Jadi pengawasan mutu meliputi tindakan-tindakan yang berupa pengetesan,


pengukuran, dan pemeriksaan untuk memantau apakah kegiatan-kegiatan konstruksi
telah dilakukan sesuai kriteria yang di tetapkan, demikian juga halnya dengan
material, dan peralatan yang digunakan apakah telah sesuai dengan prosedur dan
kontrak pekerjaan, bila ternyata terdapat penyimpangan maka segera diadakan
koreksi dan rencana tindak lanjut.

ada
beberapa metode yang sering digunakan dalam pengendalian mutu yaitu:

Pengecekan dan Pengkajian


Hal ini dilakukan terhadap gambar teknis atau gambar kerja, tindakan ini dilakukan
untuk mengetahui dan meyakini bahwa dimensi dan desain yang telah ditetapkan
telah sesuai.
Pemeriksaan/Inspeksi.
Kegiatan ini berupa pemeriksaan fisik saat pelaksanaan termasuk menyaksikan uji
coba pelaksanaan dan pengadaan material, serta proses produksi.
Pengujian dengan Pengambilan Contoh
Cara ini dimaksudkan untuk menguji hasil pelaksanaan apakah material,
komposisi, metode pelaksanaan sudah sesuai spesifikasi.

2. Pengawasan Metode Kerja


Pengawasan ini bermaksud mengkaji apakah kegiatan telah dilaksanakan sesuai
prosedur dan metoda yang telah ditetapkan dalam spesifikasi dan peraturan yang
ada, jadi yang dilihat bukan saja pencapaian hasil pekerjaan tetapi juga diteliti apakah
cara-cara pencapaian hasil tersebut telah mengikuti prosedur dan metode secara
tepat, memantau atau mengawasi metode kerja dan mutu, secara terpisah tidak dapat
memberikan penjelasan perihal kinerja suatu kegiatan pada saat pelaporan, karena
walaupun suatu pekerjaan berlangsung secara cepat, tetapi apabila tidak
menggunakan metode yang dipersyaratkan belum tentu mendapatkan mutu hasil
pekerjaan sesuai spesifikasi.

1.3 LINGKUP PENGAWASAN PEKERJAAN JEMBATAN

Sesuai dengan kegiatan pelaksanaan pekerjaan jembatan, maka pengawasan


pelaksanaan pekerjaan jembatan mencakup pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan:
1. Pekerjaan pondasi jembatan;
2. Pekerjaan bangunan bawah jembatan;
3. Pekerjaan bangunan atas;
4. Pekerjaan bangunan pelengkap dan pengaman jembatan; dan
5. Pekerjaan pengendalian lalu lintas.

Pengawasan pelaksanaan pekerjaan jembatan tersebut mencakup pengawasan


terhadap
semua aspek pelaksanaan pekerjaan jembatan yakni:
1. Kelengkapan alat, bahan dan tenaga kerja;
2. Kesiapan lapangan;
3. Kesesuaian kegiatan pelaksaanaan dengan metode kerja; dan
4. Pemeriksaan posisi dan dimensi.

Khusus untuk pengawasan pelaksanaan pengendalian lalu lintas, pengawasan atas


kegiatan ini mencakup metode kerja, pembuatan jalan dan jembatan darurat serta
pengaturan kelancaran dan keamanan lalu lintas
9.3 FORMULIR ADMINISTRASI
9.3.1 Catatan Harian
Konsultan Supervisi dan stafnya harus menggunakan catatan harian guna mencatat
kemajuan
pekerjaan tiap hari, termasuk catatan semua diskusi dengan Kontraktor. Pengawas di
lokasi
harus mempunyai catatan harian terperinci mengenai kemajuan pekerjaan, dengan
mencantumkan jumlah pekerja, jenis alat dan sebagainya. Informasi ini penting untuk
menentukan keabsahan klaim-klaim tambahan pembayaran di masa mendatang.

Konsultan Supervisi harus menyimpan catatan harian yang memberikan catatan


permanen yang
rinci daripada perkembangan pekerjaan. Informasi yang harus dicatat adalah:
􀁸 Jumlah serta klasifikasi pekerja, alat yang digunakan serta lokasinya di lapangan
􀁸 Bahan yang dikirim kepada Kontraktor dan alat yang ada (lihat Bab 9.3.3)
􀁸 Pengiriman pemasangan dan pemindahan alat Kontraktor, perincian kerusakkan
alat yang besar serta berfungsinya kembali.
􀁸 Lokasi dan penjelasan pekerjaan yang dilakukan tiap hari.
􀁸 Tanggal dimulai dan selesainya tiap bagian pekerjaan.
􀁸 Perincian setiap instruksi dan pemberitahuan, dan pembicaraan yang penting
yang dilakukan dengan Kontraktor atau yang mewakilinya (Representative)
􀁸 Tanggal dan cara pengiriman contoh-contoh pengujian.
􀁸 Hasil-hasil pengujian bahan dilapangan dan di laboratorium
􀁸 Perincian bahan yang tidak diterima atau pekerjaan kurang baik, dan
pembuangan bahan yang ditolak.

􀁸 Keterangan mengenai ruang bebas horisontal atau vertikal termasuk tanggal


ditetapkan dan dicabut kembali.
􀁸 Dokumentasi yang diambil menurut petunjuk Pimpro/Engineer (foto pekerjaan
dalam perselisihan; tanda-tanda sementara yang menunjukan lokasi ta.nda yang
ada, marka jalan, pagar pembatasah dan item yang diambil atau diganti)
􀁸 Kondisi cuaca, termasuk perkiraan curah hujan, suhu yang dibaca dan
pengaruhnya terhadap pekerjaan, termasuk masa berhenti.
􀁸 Permukaan serta waktu banjir.
􀁸 Rincian mengenai keadaan darurat dan pada kecelakaan
􀁸 Rincian mengenai keterlambatan pekerjaan dan sebab-sebabnya.
􀁸 Rincian mengenai hal-hal yang tidak lazim pada pekerjaan atau peristiwa yang
berhubungan.
􀁸 Tanggal kunjungan ke lokasi oleh Pimpro/Engineer, staf DPU lainnya dan
anggota-anggota penting dari perusahaan/Kontraktor.

􀁸 Petunjuk-petunjuk yang diterima dari Pimpro/Engineer, dan


􀁸 Bila ada bahan serupa yang diambil dari sumber berlainan, lokasi penggunaan
bahan demikian di dalam Pekerjaan-pekerjaan.

9.3.3 Buku Pengukuran


Konsultan Supervisi harus mengadakan pengukuran yang perlu dan menyimpan catatan
penerimaan dan pemakaian bahan yang memungkinkannya menjamin bahwa jumlah
yang
ditetapkan dari berbagai bahan telah digunakan pada pekerjaan itu. la akan memastikan
bahwa
Kontraktor mengerti dasar pengukuran dalam setiap kasus.
Untuk maksud ini, la akan mencatat dalam buku hal-hal sebagai berikut (duplikasi):
􀁸 Semua pengukuran dari pekerjaan yang selesai.
􀁸 Kuantitas dan jenis bahan yang telah diterima.
􀁸 Perincian dari pengurangan dan penambahan yang disetujui.
􀁸 Rincian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor atas dasar biaya yang
sebenarnya (actual cost), dengan disebutkan pemberi wewenang, dan
􀁸 Rincian bahan yang ditolak atau pekerjaan yang ditolak dan pembuangan bahan
yang ditolak.
Untuk pencatatan detail pekerjaan yang dilaksanakan Kontraktor atas dasar actual cost,
Konsultan Supervisi harus mencatat secara terpisah, untuk setiap pekerjaan:
􀁸 Jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah jam kerja per/orang, klasifikasi dan tarif
pembayaran.
􀁸 Volume bahan yang dipakai dan biayanya kepada Kontraktor di lokasi.
􀁸 Jenis, kelas dan perincian tiap, macam alat yang dipakai serta waktu
pemakaiannya, dan
􀁸 Keterangan dan Pengukuran akhir dari pekerjaan yang selesai

ISI TENTANG LAMPIRAN I PPPJ


Pengertian website dan jenisnya – Website adalah sering juga disebut Web, dapat
diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam
informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun
gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang
dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-
masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink.

Jenis-jenis website ada 3 (tiga) macam diantaranya, bisa dibaca dibawah ini:

 Website Statis adalah suatu website yang mempunyai halaman yang tidak
berubah. Yang artinya adalah untuk melakukan sebah perubahan pada suatu
halaman hanya bisa dilakukan secara manual yitu dengan cara mengedit kode-
kode yang menjadi struktur dari website itu sendiri.
 Website Dinamis adalah merupakan suatu website yang secara strukturnya
diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain dimana utamanya
yang bisa diakses oleh para pengguna (user) pada umumnya, juga telah
disediakan halaman backend yaitu untuk mengedit kontent dari website tersebut.
Contoh dari website dinamis seperti web berita yang didalamnya terdapat fasilitas
berita, dsb.
 Website Interaktif adalah suatu website yang memang pada saat ini memang
terkenal. Contohnya website interaktif seperti forum dan blog. Di website ini para
pengguna bisa berinteraksi dan juga beradu argument mengenai apa yang
menjadi pemikiran mereka.

Manfaat dari website biasanya sebagaian orang memiliki suatu alasan untuk membuat
web itu sendiri, diantaranya:

 Memperluas jangkauan promosi sesuatu, dengan memiliki website maka produk


kita lebih bisa dikenal oleh masyarakat khususnya pengguna internet.
 Bisa menjadi media tanpa batas, sebab internet adalah media informasi yang
tanpa batas. Dengan memiliki website kita berarti sama saja memiliki banayk
karyawan yang mempromosikan produk kita selama 24 jam. Yang artinya diman
website kita akan memberikan suatu informasi kepada calon konsumen selama
24 jam.
 Promosi yang luas, internet adalah suatu media promosi terluas di dunia jika dilihat
dari jangkauan area.
 Media pengenalan perusahaan, Jika kita memeliki suatu perusahaan akan lebih
mudah kita mengenalkan perusahaan lewat website, kerana jangkauannya
internet yang luas dan pemakainya yang banyak, sehingga perusahaan kita akan
dikenaloleh masyarakat banyak sehingga dapat mendatangkan calon konsumen
dengan cara promosi produk lewat website.
 Dan lain-lain.
https://oliviaagnez.wordpress.com/2016/02/18/pengertian-website-dan-contohnya/

Pemrograman Web adalah pemrograman komputer yang berjalan dengan menggunakan


browser. Pemrograman komputer di lakukan dengan penerapan ilmu-ilmu komputer
tertentu, seperti Algoritma dan Struktur data yang di terapkan di dalam sebuah bahasa
pemrograman tertentu. Untuk Web programming, ada beberapa bahasa pemrograman
yang dapat di gunakan, seperti : PHP, JSP, ASP dan Ruby

PHP (PHP:Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang umum di


gunakan untuk pengembangan web yang di jalankan dalam sebuah browser dan di
terjemahkan oleh Web Server. Web Server adalah sebuah perangkat keras atau
perangkat lunak yang menyediakan layanan akses kepada pengguna melalui protokol
komunikasi HTTP atau HTTPS atas file-file yang terdapat pada suatu situs web. PHP di
dalam penggunaan nya untuk pembuatan web, juga bekerja sama dengan html,css dan
javascript serta database dalam proses pembuatan nya, yang peran PHP sendiri adalah
untuk

pemrograman di sisi server, yaitu pemrograman yang di ekseskusi script nya oleh web
server, sementara untuk design, di gunakan html,css,java script dan grafis
MySQL adalah sebuah Database Open Source populer yang versi terbaru saat ini untuk
versi Mysql Community Server adalah Mysql Community Server 5.1.49. Database ini
dapat berjalan di beberapa platform atau Sistem Operasi, seperti Windows, Mac OSX,
Linux dan OpenSolaris.

https://ilmukomputer.org/wp-
content/uploads/2019/03/pemrograman_web_dengan_php_sofwan.pdf
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-sop.html

Prinsip-Prinsip SOP

Mengacu pada pengertian SOP, maka dalam menerapan Standar Operasional Prosedur
dalam perusahaan perlu memenuhi prinsip-prinsip SOP berikut ini:

1. Konsistensi

Karena tujuannya sebagai pedoman kerja, maka SOP harus dibuat dan dilaksanakan
secara konsisten dari waktu ke waktu dan oleh siapapun dengan kondisi apapun.

2. Komitmen

SOP harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen, baik untuk pegawai
maupun jajaran petinggi perusahaan.

3. Perbaikan Berkelanjutan

SOP tidak bersifat kaku dimana dalam pelaksanaannya SOP harus terbuka dengan
penyempurnaan untuk membentuk prosedur yang lebih efektif dan efisien.

4. Mengikat

Meskipun SOP bersifat dinamis terhadap penyempurnaan, namun dalam praktiknya,


SOP bersifat mengikat bagi siapapun. Pekerjaan atau tugas harus diselesaikan sesuai
dengan prosedur yang sudah tertulis dalam SOP.

5. Setiap Unsur Memiliki Peran Penting


SOP mengandung peran-peran penting setiap pegawai sehingga jika terdapat satu
pegawai yang tidak melaksanakan perannya dengan baik maka dapat menganggu
proses lainnya.

6. Terdokumentasi

Setiap prosedur yang tercantum di dalam SOP hendaknya dilakukan dokumentasi


dengan baik sehingga dapat dijadikan referensi bagi anggota lain yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai