Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Kelembagaan Sosial Masyarakat

Nama : Devi Apriliawati


Nim : 203112084
Dosen : Intan Rachmina Koho, S.IP, M.Si
UNPRI ANGKATAN 29

BUDAYA IKIPALIN DI PAPUA


Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku bangsa dan kebudayaan yang unik.
Kebudayaan tiap daerah berbeda-beda dan memiliki keunikannya masing-masing bagi suku bangsa lainnya.
Kebudayaan yang tumbuh dalam suatu masyarakat biasanya diwariskan oleh nenek moyang ke anak cucu mereka.
Ada kebudayaan yang masih dipertahankan untuk tetap lestari dan ada pula kebudayaan yang sudah ditinggalkan.
Suatu suku meninggalkan kebudayaan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti karena bertentangan dengan
nilai moral dan agama yang dianut dan canggihnya teknologi. Di era saat ini, teknologi memang menjadi salah
satu tantangan terbesar bagi sebagian suku bangsa untuk mempertahankan budaya yang diwarisi nenek moyang
mereka.  Teknologi memang menjadi sebuah tantangan bagi suatu suku bangsa, namun tidak untuk Suku Dani.
Yang berkedudukan di Wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah Papua dan tersebar di Kabupaten
Jayawijaya serta Kabupaten Puncak Jaya masih meneruskan tradisi ekstrem yang diwariskan oleh nenek moyang
mereka.

Salah satu budaya yang masih dilestarikan Suku Dani adalah Ikipalin, yaitu tradisi pemotongan jari bagi
keluarga yang ditinggalkan. Bagi penduduk yang berasal dari luar Suku Dani, mungkin budaya ini dapat dianggap
ekstrem, saya sebagai penduduk Jawa pun merasa seperti itu. Namun, di balik hal itu, tersimpan makna tersirat
yang begitu dalam. Budaya Ikipalin adalah satu-satunya budaya potong jari yang ada di Indonesia. Hingga saat ini,
tidak ada suku lain yang mempunyai budaya potong jari serupa dengan ikipalin.  Tradisi ini merupakan salah satu
tradisi yang menurut saya cukup unik, di mana seseorang memotong salah satu atau bahkan keempat jarinya
untuk mengekspresikan kesedihannya ketika ditinggalkan seseorang yang mereka sayangi. Dan setelah itu mereka
harus melanjutkan kehidupan mereka dengan jari-jari yang sudah terpotong. Cukup unik karena di masa yang
sudah serba teknologi dan agama-agama sudah masuk, namun tradisi ini masih dipertahankan, meskipun
perlahan sudah mulai hilang, yang mana kedua hal tersebut merupakan tantangan terbesar untuk
mempertahankan tradisi-tradisi asli Indonesia.

Tradisi ikipalin biasanya dilakukan oleh wanita-wanita di Suku Dani, namun terkadang pria juga
melakukan tradisi ini sebagai simbol kesedihan. Bagi mereka, kebersamaan sangatlah penting sehingga mereka
akan memotong jarinya ketika ada seorang anggota keluarganya yang meninggal dunia. Bagi penduduk di sana,
menangis saja tidak cukup untuk melambangkan kesedihannya. Sehingga mereka memotong jari mereka, karena
rasa sakit dari memotong jari mewakili rasa sakit dari kehilangan orang tersayang mereka. Ketika jari mereka
sudah sembuh, maka rasa sakit karena kehilangan pun juga sudah hilang.

TERIMAKASIH
TUGAS
Mata Kuliah : Kelembagaan Sosial Masyarakat
Nama : Devi Apriliawati
Nim : 203112084
Dosen : Intan Rachmina Koho, S.IP, M.Si

UNPRI ANGKATAN 29

Tugas saya sebelumnya yang berkaitan dengan kasus norma dan nilai yang ada di masyarakat yaitu
BUDAYA IKIPALIN DIPAPUA. Dimana Salah satu budaya yang masih dilestarikan Suku Dani adalah Ikipalin,
yaitu tradisi pemotongan jari bagi keluarga yang ditinggalkan. Bagi penduduk yang berasal dari luar Suku
Dani, mungkin budaya ini dapat dianggap ekstrem, saya sebagai penduduk Jawa pun merasa seperti itu.
Namun, di balik hal itu, tersimpan makna tersirat yang begitu dalam. Budaya Ikipalin adalah satu-satunya
budaya potong jari yang ada di Indonesia. Hingga saat ini, tidak ada suku lain yang mempunyai budaya
potong jari serupa dengan ikipalin.  Tradisi ini merupakan salah satu tradisi yang menurut saya cukup unik, di
mana seseorang memotong salah satu atau bahkan keempat jarinya untuk mengekspresikan kesedihannya
ketika ditinggalkan seseorang yang mereka sayangi.
Menurut pendapat saya dalam kasus yang saya ambil ini termasuk dalam Pranata Basic Institutions
yaitu Pranata Social yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam
masyarakat. Yaitu ikatan sebuah keluarga.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai