Anda di halaman 1dari 149

Nama : IR.

SURIYANSYAH
Status : Menikah
Rumah : Komplek PUSPIPTEK BLOK III F -12 RT. 022 / RW. 06,
Kel. Setu – Kec. Setu, Tangerang Selatan - Banten
Mobile Phone : 0812 8927 8928 / 0812 2222 1160
Email : suriyansyah2211@gmail.com & sur2211@yahoo.com
Bidang Keahlian : Ahli K3 Umum “REG. 897/PK3/AJ/31/2013 (P0)”
Ahli K3 Pesawat Angkat dan Angkut
“REG. 324/PK3/AF/31/III/2016 (P0)”
Ahli K3 Listrik “REG. 5567/AK3-LIST/III/2018 (P0)”
Ahli K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
“REG. 105/PK3/AF/31/III/2018 (P0)”

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)


PENGETAHUAN DASAR
PESAWAT ANGKAT

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 2


▪ Menjamin keselamatan kerja operator
dan orang lain
▪ Menjamin penggunaan peralatan PAA
aman dioperasikan
▪ Menjamin proses produksi aman dan
lancar

IR.. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 3


DASAR HUKUM / REFRENSI

▪ Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


▪ Permen No. 08 Tahun 2020 tentang Pesawat Angkat dan
Angkut
▪ Standar Nasional dan Internasional (ASME, ANSI, BS, API, dsb)
▪ Mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 4


OBJEKTIF / TUJUAN
▪ Mempersiapkan dan menghasilkan Teknisi Riksa Uji yang
kompeten.
▪ Mempersiapkan Teknisi Riksa Uji yang mampu melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian peralatan yang berpedoman sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan di
bidangnya.
▪ Mempersiapkan Teknisi Riksa Uji yang dapat menerapkan
prosedur pemeriksaan dan pengujian dengan
mempertimbangkan prosedur K3 pada Pesawat Angkat dan
Angkut.

5
Permen
No. Per. 08 Tahun 2020 • Pesawat Angkat (Bab III Psl. 21 s.d 66)
• Pesawat Angkut (Bab IV Psl. 67 s.d 123)
• Alat Bantu Angkat & Angkut (Bab V Psl. 124 s.d 139)
• Personel (Bab VI Psl. 140 s.d. 172)
Mengatur perencanaan, • Pemeriksaan dan Pengujian (Bab VII Psl. 173 s.d 184)
pembuatan, pemasangan,
peredaran, pemakaian,
perubahan atau perbaikan
teknis dan pemeliharaan
pesawat angkat dan angkut
(Bab II Psl. 5 s.d 20)
Potensi Bahaya
▪ Bagian yg bergerak
▪ Bagian yg menanggung beban
Syarat2 K3 ▪ Gas buang
▪ Kemampuan / ketrampilan

▪ Konstruksi harus kuat


▪ Safety device terpasang dan
• Menjamin keselamatan dan
berfungsi baik
▪ Layak pakai kesehatan Tenaga Kerja dan
▪ Riksa uji orang lain
▪ APD • Menjamin penggunaan
▪ Perawatan dengan baik pesawat angkat dan angkut
▪ Pengoperasian sesuai aman dipakai
manual/SOP dan oleh orang
• Menjamin proses produksi
yang berwenang
aman dan lancar

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 6


PENGERTIAN
▪ Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat,
dan di pasang untuk mengangkat, menurnankan, mengatur
posisi dan/atau menahan benda kerja dan/atau muatan.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 7


PESAWAT ANGKAT
(BAB III - Pasal 21 – 66)
A. Dongkrak (Lifting Jack), terdiri dari :
1. Dongkrak Hidraulik,
2. Dongkrak Pneumatik,
3. Dongkrak Post Lift,
4. Dongkrak Truck/Car Lift,
5. Lier
B. Keran Angkat, terdiri dari :
1. Overhead Crane 8. Stacker Crane
2. Overhead Travelling Crane 9. Gantry Crane
3. Hoist Crane 10. Semi Gantry Crane
4. Chain Block 11. Launcher Gantry Crane
5. Lever Block 12. Roller Gantry Crane
6. Monorail Crane 13. Rail Mounted Gantry Crane
7. Wall Crane/Jib Crane 14. Rubber Tire Gantry Crane
8
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
PESAWAT ANGKAT

14. Ship Unloader Crane 27. Crawler Crane,


15. Gantry Luffing Crane, 28. Mobile Crane
16. Container Crane, 29. Lokomotif Crane
17. Portal Crane, 30. Railway Crane,
18. Ship Crane, 31. Truck Crane,
19. Barge Crane, 32. Tractor Crane,
20. Derrick Ship Crane, 33. Side Boom Crane
21. Dredging Crane, 34. Crab Crane,
22. Ponton Crane, 35. Derrick Crane,
23. Floating Crane, 36. Tower Crane,
24. Floating Derricks Crane, 37. Pedestal Crane,
25. Floating Ship Crane, 38. Hidrolik Drilling Rig,
26. Cargo Crane 39. Pilling Crane/mesin pancang

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 9


PESAWAT ANGKAT

C. Alat Angkat Pengatur Posisi Benda Kerja, terdiri dari


1. Rotator
2. Robotik,
3. Takel

D. Personal platform, terdiri dari


1. Passenger Hoist,
2. Gondola

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


B. KERAN ANGKAT
(Pasal 27 – 54)
1. Overhead Crane
Adalah salah satu jenis crane (alat angkat) berfungsi
mengangkat benda dari satu tempat ke tempat lain (di dalam
gedung), seperti pada pabrik baja, perakitan mobil, dll.

Overhead Crane
11
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
2. Semi Gantry Crane
Fungsinya sama spt Overhead Crane, namun bentuk konstruksi
salah satu penyangga ujung Girder menggunakan kaki
penyangga, dan sisi lainnya
sama dengan Overhead Crane.

Semi Gantry Crane


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 12
3. Gantry Crane
Prinsip sama seperti Overhead Crane, menggunakan kaki
penyangga (kuda-kuda), pada kedua ujung girdernya, &
umumnya dioperasikan ditempat terbuka seperti : Pelabuhan
(dermaga).

Gantry Crane
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 13
4. Cartilever Gantry Crane
Prinsip kerja hampir sama dengan Gantry Crane, namun
jembatan (girder) tempat bergerak alat pengangkat
panjangnya melebihi salah satu kaki penyangga (Gantry),
sehingga mampu mengangkat barang yang berada di luar kaki
penyangga. Umumnya dioperasikan di pelabuhan (dermaga)
untuk bongkar muat peti kemas.

Cartilever Gantry Crane


SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 14
5. Nuclear Plant Crane
Digunakan untuk pekerjaan reaktor Nuklir, Crane ini dapat
berputar pada rel yang berbentuk lingkaran.
Bentuknya ada 2 :
1) Polar Gantry Crane
2) Polar Overhead Crane

15
6. Special Electric Crane / Wall Crane
Disebut juga Pillar Crane karena ditempatkan pada pilar /
tiang bangunan (gedung) pada pabrik-pabrik.
Kapasitas angkatnya adalah 10 ton, dan dapat berputar pada
sumbu porosnya 0 - 180 derajat.

Wall / Jib Crane


16
7. Manual Operator Crane
Suatu Crane yang dijalankan / digerakkan dengan tangan.
Crane ini tidak memakai motor listrik tali angkat (Hoist)
menggunakan rantai dengan kapasitas 10 ton.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 17


8. Stacker Crane
adalah suatu perlengkapan hidrolis yang digunakan untuk
mengangkat barang-barang berat hingga ketinggian tertentu.

Stacker Crane
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 18
9. Ship Unloader Crane
adalah peralatan utama dalam kegiatan pembongkaran batu
bara yang dikirim melalui kapal pengangkut batu bara di
sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Batu bara ke
hopper ship unloader yang kemudian di umpankan ke belt
conveyor.

Ship Unloader Crane


SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 19
10. Launcher Gantry
Alat untuk girder beton yang terdiri dari beberapa bagian
yaitu under roller launcher, main winch, main truss,
spreader dan longitudinal beam. Pertama, under
roller launcher merupakan elemen dari launcher
gantry sebagai roda “main trusses”

Launcher Gantry Crane


SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 20
11. Kran Peti Kemas (Container Crane atau Portainer)
Adalah kran yang digunakan untuk membongkar atau
memuat peti kemas dari dan ke dermaga ke kapal peti kemas
atau memindahkan peti kemas dari satu tempat ke tempat
lain di dalam terminal peti kemas.

Container Crane
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 21
12. Barge Crane
merupakan salah satu tempat bekerja yang umum digunakan
divatas air selain kapal,vkarena crane barge dianggap mampu
menunjang segala kegiatan pekerjaan di atas air, terutama
untuk pengangkatan/lifting dan pengerukan / dredging yang
tentunya di sesuaikan dengan lokasi pekerjaan dan
spesifikasi crane barge itu sendiri dalam penggunaannya.

Barge Crane
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 22
13. Floating Crane
Merupakan alat untuk mengangkut muatan, Yang mana
floating crane tidak mempunyai mesin induk dan alat kemudi
melainkan pergerakannya di atur oleh Tugboat. Floating crane
juga mampu mengangkat muatan berat sehingga dengan
menggunakan floating crane suatu muatan dapat dengan
mudah diangkat, atau di pindahkan ke mother vessel.

Floating Crane
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 23
14. Dredging Crane
Adalah sebuah alat angkat untuk melakukan mengambil
material atau tanah di dasar air dengan cara pengerukan
(Dredging), biasanya di perairan dangkal seperti danau,
sungai, muara maupun laut dangkal dan memindahkan atau
membuangnya di tempat lain.

Dredging Crane
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 24
15. Tongkang atau Ponton Crane
Adalah suatu jenis kapal yang dengan lambung datar atau
suatu kotak besar yang mengapung, digunakan untuk
mengangkut barang dan ditarik dengan kapal tunda atau
digunakan untuk mengakomodasi pasang-surut seperti
pada dermaga apung.

Ponton Crane
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 25
16. Crawler Crane
Adalah salah satu jenis dari crane, dimana alat ini merupakan
pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi.
Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang
akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian
menurunkan material ditempat yang diinginkan.

Crawler Crane Telescopic Crawler Crane Latice


SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 26
17. Mobile Crane
Adalah sebuah alat pengangkat (crane) yang langsung
dilengakapi dengan mobil (Truck) sehingga untuk menuju ke
lokasi lebih mudah tanpa harus memerlukan transportasi
angkut lainnya. Mobile crane lebih efisien dari Tipe Fixed
crane karena bisa bergerak dengan bebas walaupun dengan
kemampuan angkat bervariasi.

Mobile Crane

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 27


18. Rough Terrain Cranes,
Adalah sebuah crane/derek yang dipasang di atas kendaraan
roda 4 yang dirancang untuk dapat bekerja / beroperasi di
medan kasar (off-road).

Rough Terrain Cranes

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 28


19. All Terrain Crane
Adalah sebuah mobil crane/derek dengan peralatan yang
digunakan di jalan raya beraspal halus maupun off road,
biasanya alat ini menggunakan all-wheel drive dan didukung
oleh satu atau dua mesin dan memiliki derek hidrolik untuk
dioprasikan dan boom telescopic yang dapat mencapai hampir
20 kaki dan membawa sampai 130 ton.

All Terrain Crane


SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 29
20. Truck Mounted Crane (TMC)
Biasa di sebut juga dengan Hiab Crane atau Foco Crane,
adalah crane yang di pasangkan di atas Truck, jadi ini adalah
gabungan antara truk dan crane. Salah satu
kelebihan crane ini adalah selain sebagai alat angkat juga
sebagai alat angkut. Truck mounted crane memiliki Kapasitas
3 Ton – 15 Ton.

Truck Mounted Crane


SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 30
21. Tower Crane
Adalah alat pengangkat dan pemindahan material, yang
bekerja dengan prinsip kerja tali. Tower Crane memerlukan
pertimbangan perencanaan yang matang karena Tower Crane
diletakkan secara tetap pada suatu lokasi selama aktivitas
konstruksi dikerjakan.

Tower Crane
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
ISTILAH-ISTILAH PADA CRANE
1. Axle, Fixed
Poros tetap dalam gerobak ujung & dimana roda berputar.
2. Bearing Life
Daya tahan bantalan anti gesek sesuai standar mencapai
minimum 90% dari daya tahan maksimum selama digunakan
dengan normal (kecepatan & pembebanan normal).
3. Block Load
Gabungan antara Pancing/hook, Swivel, Bantalan, Pulli, Pasak,
Kerangka penguat dan Tali, terikat menjadi satu dalam satu
rumah.
▪ Type Blok Pendek : Pancing & Pulli terpasang menjadi satu
bagian (disebut juga Swivel).
▪ Type Blok Panjang : Pancing & Pulli terpasang pada
masing-masing bagian (dudukan Pulli isebut Pasak Pulli &
dudukan Pancing disebut Trunnion)

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 32


4. Block, Upper
Bagian dari Pulli, Bantalan, Pasak dan Kerangka penguat yang
diletakkan pada bagian silang gerobak kerja (Trolley) yang
digantung, blok beban (Blok Load) dengan bantuan tali
pembebanan.
5. Bogie
Gerobak ujung pendek terpasang pada ujung balok lintang
(Girder) / pada bagian penyambung bila lebih dari satu Bogie
yang digunakan pada setiap balok lintang.
Tipe ini digunakan pada Gerobak Ujung bila dilengkapi dengan
lebih kurang 4 roda pada Crane sesuai dengan rancang bangun
jalur lintasan.
6. Brake
Perlengkapan pada motor penggerak untuk memperlambat /
menghentikan gerakan dengan tenaga gesekan.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 33


7. Cabin
Tempat Operator mengendalikan crane
8. Camber
Toleransi penambahan lengkung ke atas pada bagian Girder
yang mengalami kelengkungan karena pemberatan dan berat
komponen itu sendiri.
9. Crane
Mesin untuk mengangkat, menurunkan dan menggerakkan
beban secara tegak lurus dan mendatar dengan mekanisme
pengangkat dari bagian-bagian itu sendiri.
10. Crane, Crab Operated
Pengendali Crane oleh operator yang berada di dalam kabin
yang terpasang pada balok lintang atau Gerobak kerja.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 34


11. Crane, Floor Operated
Pengendali Crane dengan alat bantu yang terpasang dari Crane
oleh operator pada lantai atau yang sejenis.
12. Crane, Gantry
Sejenis dengan Crane Overhead dimana balok lintang (Bridge)
terpasang tetap pada satu kaki /lebih.
13. Crane, Hot Molten Material Handling (Handle)
Crane Overhead yang digunakan untuk mengangkat /
menuang cairan yang panas.
14. Crane, Manually Operated
Crane yang dilengkapi mekanisme tali pengangkat beban yang
digerakan oleh rantai tanpa ujung, dan atau gerakan
mekanisme penggerak yang sejenis atau oleh gerakan beban
atau pancing secara manual dengan arah mendatar

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 35


15. Crane, Polar
Tipe Crane Overhead atau Gantry yang bergerak pada jalur
lintasan melingkar.
16. Crane, Remote Operate
Pengendalian Crane dengan operator berada disekitar Crane
dengan metode lain menggunakan alat bantu yang dipasang
dari Crane. Pengendalian alat bantu ini dilakukan dengan
sistem jarak jauh.
17. Drum
Benda yang berbentuk silinder dimana tali digulung untuk
mengangkat / menurunkan beban.
18. Hoist, Main
Tali angkat utama yang digunakan untuk mengangkat dan
menurunkan beban sampai dengan maksimum kapasitas
Crane.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 36


19. Latch, Hook
Perangkat / Pengaman yang dipasang pada mulut pancing.
20. Limit Switch
Perangkat / peralatan listrik yang fungsinya dihubungkan
dengan jembatan, Gerobak Kerja atau gerakan tali angkat
beban yang digunakan sebagai pengaman atau alat peringatan
dari gerakan-gerakan tersebut di atas.
21. Load Rate
Maksimum beban diam secara tegak lurus yang dapat diangkat
sesuai dengan rancang bangun Crane.
22. Normal Operating Condition
Kondisi Crane yang digunakan secara normal dan
menampilkan fungsi sesuai dengan rancang bangun dari
pabrik. Tidak dianjurkan adanya personel dari Crane kecuali
operator yang mengendalikan.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)


23. Overload
Beban yang diangkat melebihi kapasitas Crane.
24. Span
Jarak mendatar antara garis tengah ke garis tengah yang lain
dari rel jalur lintasan.
25. Spring Return
Suatu peralatan yang digunakan pada control manual yang
fungsinya untuk mengembalikan tuas ke posisi netral secara
otomatis.
26. Trolley
Unit yang dilengkapi dengan rangka, gerobak ujung
penggerak mekanisme pengangkat beban tali dan pancing
beban yang bergerak padad rel jembatan dan mendukung
beban.
27. Two Blocking
Keadaan dimana pancing beban bersentuhan langsung
dengan pancing yang diam atau komponen lain dari Trolley.
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 38
TERMINOLOGI

1. Lifting Capacity
Massa / beban maksimum yang mampu diangkat oleh sebuah
keran sesuai dengan struktur dan materialnya (termasuk
berat peralatan angkat pelengkap : hook, grab bucket dll).
2. Rated Capacity
Massa beban yang sesuai nilainya : berat maksimum yang
mampu diangkat oleh sebuah keran sesuai dengan struktur
dan materialnya DIKURANGI berat dari peralatan angkat tetap
tambahan
3. Rated Speed
Kecepatan maksimum dari sebuah gerakan keran selama
pengangkatan beban sesuai dengan kapasitas yang diijinkan.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 39


4. Sling Work / Rigging Work
Mengikat / melepaskan suatu beban pada alat pengangkat /
hook pada keran dengan wire rope sling, chain slings, sling
instruments.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 40


CRANE MOTION
1. Hoisting / Lowering
Gerakan naik / turun suatu beban (pengangkatan dan
penurunan). Jarak gerakan pengangkatan tergantung pada
panjang tali kawat di atas drum dan jarak yang efektif menurut
panjang tali kawat tidak termasuk putaran mati yang
ditetapkan sebagai susunan pengangkatan.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 41


2. Traversing
Gerakan troli sepanjang girder pada sebuah keran. Troli
bergerak bersama dengan jib horozontal dari keran jib atau
bergerak bersama dengan tali keran kabel.

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 42


3. Travelling
Gerakan keran yang bergerak seluruhnya pada rel travelling.
4. Luffing
➢ Gerakan jib yang bergerak naik (raising a jib) / turun
(lowering a jib) pada pusat pen kakinya.
➢ Gerakan naik / turun cantilever pada portal bridge /
jembatan portal.
5. Slewing Radius
Jarak horizontal antara pusat slewing dan pusat ujung hook.
6. Level Luffing
Gerakan luffing jib dengan menjaga beban tetap pada posisi
horizontal.
7. Slewing
Gerakan jib berputar pada porosnya (rotating pivot).

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 43


Komponen Utama dan Bagian-Bagian Struktur Keran

1. Bagian Struktur
▪ Girder crane, saddle, jib, leg (rigid leg & hinged leg),
sambungan bagian struktur (baut, paku keling, las).
2. Trolly
▪ Crab, rope trolley, man trolley, hoist.
3. Komponen Mekanik
▪ Perlengkapan Hoisting
▪ Perlengkapan Traversing
▪ Perlengkapan Travelling
▪ Mekanisme Luffing
▪ Mekanisme Luffing Level
▪ Mekanisme Slewing

44
4. Tali Kawat & Rantai Beban
5. Peralatan Angkat Beban
▪ Hook block,
▪ Grab bucket,
▪ Magnit angkat,
▪ Clawer

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 45


SISTIMATIKA CRANE

DARAT LEPAS PANTAI


(ON SHORE) (OFF SHORE)

Mobile Crane Pedestal


Overhead Crane Floating
Tower Crane Scotch Derrick
Container Crane Dredging
Portal Crane
Locomotive Crane
Knuckle Crane

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 46


FUNGSI CRANE

Umum
Memindahkan beban atau barang dari satu tempat ketempat
yang lain

Khusus
▪ Mengangkat beban secara tegak lurus dengan aman
▪ Memindahkan beban secara mendatar dengan aman
▪ Meletakkan beban secara tegak lurus dengan aman

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 47


Tenaga Penggerak

❖ Penggerak Utama
▪ Diesel dan Gas
▪ Uap (Steam)
▪ Generator

❖ Sistem Penggerak
▪ Mechanic + Pneumatic
▪ Hydraulic
▪ Electric

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 48


GERAKAN DARI OVERHEAD CRANE

Travelling Hoisting - Lowering

Travesing
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 49
ISTILAH CRANE
2. TRAVERSING
Utara
Adalah gerakan bridge
Traverse sepanjang
Timur girder
Barat

Selatan

3. HOISTING
Adalah gerakan untuk
mengangkat dan
menurunkan beban. 1. TRAVELING (RUNNING)
3a. Lowering Adalah crane yang
3b. Lifting
bergerak seluruhnya
SAFETY POINT :
pada rel crane
Dilarang keras melakukan 2 Gerakan bersamaan
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 50
ISTILAH CRANE

5. Lifting load
Lifting Load
adalah beban maksimal
yang mampu di angkat

6. Rated Load
adalah beban maksimum
benda kerja yang mampu
4. Span
diangkat ( Lifting load
Adalah Jarak horizontal
beban peralatan angkat )
dari dua rell

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 51


PERLENGKAPAN KONSTRUKSI
OVERHEAD TRAVELLING CRANE

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 52


PERLENGKAPAN KONSTRUKSI
OVERHEAD TRAVELLING CRANE

1. Bridge Girder/Span 11. Bridge Drive Wheel,


2. Trolley Frame 12. End Truck,
3. Hoist 13. End Truck Bumper
4. Bridge Idler Wheel, 14. Runway Beam
5. Downshop Conductors 15. Runway Rail
6. Panel, 16. Wire Rope
7. Pendant Festoon, 17. Hook Block
8. Trolley Festoon 18. Pendant Cable
9. Pendant Conductor Track, 19. Pendant
10. Bridge Drive, 20. Radio Control

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 53


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 54
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 55
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 56
TERMINOLOGI CRANE

▪ Main & auxilary hoist ropes ▪ Outreach


▪ Anemometer ▪ Hoisting & lowering
▪ Bobby (Headage ball) ▪ Working radius
▪ Boom angle ▪ Safe working load
▪ Boom or jib length ▪ Single line pull
▪ Boom rest ▪ Swing (slewing)
▪ Bridle (harness) ▪ Tipping load
▪ Derricking (luffing) ▪ Tail radius
▪ Rope reeving or falls of ropes ▪ Pendant lines
▪ Free falls ▪ Hight of lift
▪ Gantry or “A” frame

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 57


PERLENGKAPAN KONSTRUKSI
TOWER CRANE
1. Anchor/Pondasi
2. Counter Weight
3. Tower Mast Section,
4. Operator Cabin,
Drum 5. Counter Ballast
Slewing 6. Counter Jib,
7. Jib Tie,
8. Jib Arm
9. Crane Runway,
10. Trolley,
11. Trolley Pulley,
12. Hoisting Rope,
13. Hoisting Block,
Anchor / Pondasi
14. Drum
15. Slewing
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
58
PERLENGKAPAN KONSTRUKSI
OVERHEAD TRAVELLING CRANE

1. Bridge Girder/Span
2. Trolley Frame
3. Hoist
4. Bridge Idler Wheel,
5. Downshop Conductors
6. Panel,
7. Pendant Festoon,
8. Trolley Festoon
9. Pendant Conductor Track,
10. Bridge Drive,
11. Bridge Drive Wheel, 13. Wire Rope
12. End Truck, 14. Hook Block
13. End Truck Bumper 15. Pendant Cable
14. Runway Beam 16. Pendant
15. Runway Rail 17. Radio Control
59
PERLENGKAPAN KONSTRUKSI
CRAWLER CRANE LATICE

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 60


SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 61
PERLENGKAPAN KONSTRUKSI
CRANE MOBIL BOOM TELESCOPIC

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)


62
PERLENGKAPAN KONSTRUKSI
CRANE MOBIL / TRUCK BOOM KISI

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 63


ALAT SENSOR PADA CRANE

1. Anti-Two Block Switch


2
2. Anemometer (Wins speed)
3. Force Transducer (Load Cell)
7
4
4. Angle Sensor
5 5. Load Indicator Display
6. Out Rigger
7. Main dan Auxiliary Hook
3

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)


64
2
1. Sudut Boom 1
2. Panjang Boom
3. Tinggi Angkat (Tip Height) 7
4. Load Radius 6
5. Tail Radius
6. Anti Two Block 3
8
7. Tilt Sensor
8. Display/Controller Indicator
Tail
Radius

4 5

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 65


Latch

Anti Two Block

Hook

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 66


Mekanisasi Penggerak Girder

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 67


SAFETY DEVICE – MOBILE / CRAWLE CRANE

Hook & Safety Latch Outrigger

Anemometer Anti Two Block Safety Belt


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 68
SAFETY DEVICE – MOBILE / CRAWLE CRANE

Pressure Transducer Angle Sensor Pressure Transducer

Load Indicator Display Indicator Load Cell

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 69


KOMPONEN ALAT PENGAMAN / SAFETY DIVICE

Crane Travel Limit Switch Lifting Limit Switch

Overload Limiter Bumper Electrical Protection

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 70


KOMPONEN ALAT PENGAMAN / SAFETY DIVICE

Single Hook Hook & Safety Latch Double Hook

Bogie Crane Block Load / Hook Block


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 71
SAFETY DEVICE – HOIST CRANE

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 72


SAFETY DEVICE – LIMIT SWITCH CRANE

LIMIT SWITCH TRAVERSING LIMIT SWITCH TRAVELLING

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 73


SAFETY DEVICE – TOWER CRANE

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 74


SAFETY DEVICE – DOUBLE GIRDER HOIST

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 75


SAFETY DEVICE – CHAIN HOIST

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 76


Axel Fixed Pendant Lines

Out Rigger Bearing life

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 77


BAGIAN-BAGIAN CRANE
Pendant Switch (Cable /Wireless)
Bagian yang berfungsi sebagai tombol Control Operasional Crane.

Tombol ON
Tombol Stop
Tombol Buzzer Kunci pengaman
Tombol Lift (Naik) Tombol Lamp (Lampu)
Tombol East (Timur) Tombol Lower (Turun)
Tombol North (Utara) Tombol West (Barat)
Tombol South (Selatan)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 78


Remote Pendant Control System

79
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
Pertimbangan Penempatan Motor
Berdasarkan Kapasitas, Konstruksi
(Kekuatan & Bentuk) dan Lokasi Crane

Di bawah Girder
Di samping Girder

Di atas Girder

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 80


Drum /Tromol

Bagian yang berada di Bridge Traverse dan berfungsi sebagai


tempat menggulung Sling Utama

X
Hati – hati gulungan wire tidak
tepat pada alur pada drum

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 81


Drum Crane Trolley Crane

Cabin Crane Camber Crane

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 82


MOTOR PENGGERAK GIRDER
Mekanisme gerakannya disebut Travelling

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 83


MOTOR PENGGERAK TROLLY
Mekanisme gerakannya disebut Traversing

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 84


MOTOR PENGGERAK WINCH TALI HOIST
Mekanisme gerakannya disebut Hoisting / Lowering

SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 85


PHASE TALI (ROPE REEVING)

Puli Tunggal Puli Ganda

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 86


Double Rail Rope Hoist Low Head Room Rope Hoist

Curved Monorail Rope Hoist

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 87


Trolley Overhead Crane

Double Girder

Single Girder

88
Anemometer Load Moment Indicator

Boom Load Indicator


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 89
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
90
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
91
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
MENGHITUNG BERAT BEBAN

Untuk itu dapat diuraikan yang terkait dengan perhitungan


memperkirakan berat beban, antara lain :
1. Massa
2. Berat
3. Perhitungan Masa Beban
4. Faktor Sudut
5. Stability
6. Inertia
7. Gaya Centripetal & Gaya Centrifugal

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 93


1. MASA
Pengertian :
Massa (kg) adalah Berat benda yang tidak akan berubah di
manapun di tempatkan ( tidak terpengaruh gravitasi
Masa di bumi 200 kg Masa di bulan 200 kg

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)


9
4
2. BERAT
Pengertian :
Berat (N) adalah : Massa benda yang dikalikan dengan gravitasi
dari masing-masing lokasi

Berat benda Di Bulan = 50 N


(1/6 of the planet )

Di Bumi = 300 N

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 95


3. PERHITUNGAN MASA BEBAN
Pengertian :
Massa adalah Volume x berat jenis benda, berat jenis setiap
benda berbeda tergantung pada materialnya .
Rumus matematik menghitung massa dari beban adalah :
Mass = m (ton ), Volume = V (m3), Masa Jenis = (d )

Jenis Benda Masa Jenis (Density) # Air = 1000 kg/m3

Besi 7.8 Air


1m
Besi Cor 7.2 1 ton

Aluminum 2.7 1m
1m
Beton 2.3 Masa jenis dalam
volum = 1 x 1 x 1 m
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 96
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.1. PERSEGI PANJANG

Volume Persegi Panjang : P x L x T


Masa : V x Masa Jenis

Tinggi ( T )
Lebar ( L )

Panjang ( P )

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 97


4.3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.1. PERSEGI PANJANG


Contoh : Menghitung masa steel persegi panjang

0.5 m
0.5 m

2m

Jawab : Masa = Volume x Masa jenis


V = PxLxT = 0.5 x 7.8
= 2 x 0.5 x 0.5 = 3.9 ton
Volume = 0.5 m3

98
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.2. CYLINDER

Volume = 22/7 . R² . T R

Keterangan :
V = 22/7 atau 3,14
R = Jari – jari ( 0.5 x diameter )
L = Tinggi dalam meter

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 99


4.3. PERHITUNGAN MASA BEBAN
3.2. CYLINDER
Contoh : Menghitung masa alumunium cylinder
Diketahui :
R
R = 0.2 m
T = 1,5 m
T
Jawab :
V = π x R² x L
= 3.14 x ( 0.2 x 0.2 ) x 1
= 0.1884 m3
Masa = Volume x Berat jenis
= 0.1884 x 2.7
= 0.51 ton
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10
0
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.3. BOLA

Keterangan :
V = 4/3 .π . r²
R = Jari-jari ( 0.5 x diameter )

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


1
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.3. BOLA
Contoh : Menghitung masa besi cor, bentuk lingkaran
Diketahui :
Jari-jari ( R ) = 0.8 m
Besi Cor = 7.2
Jawab :
1.6 m
Volume = 4/3. π . R3
= 4/3 x 3.14 x ( 0.8 x 0.8 x 0.8 )
= 2.14 m3
Masa = Volume x Berat jenis
= 2.14 x 7.2
= 15.4 ton
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10
2
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.4. KERUCUT

Volume = 1/3 . π. R² . T

T Keterangan :
π = 22/7 atau 3,14
R = Jari – jari ( 0.5 x diameter )
T = Tinggi dalam meter

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


3
3. PERHITUNGAN MASA BEBAN

3.4. KERUCUT
Contoh : Menghitung masa Air bentuk kerucut
Diketahui :
Jari-jari ( R ) = 0.8 m
Besi Cor = 7.2 ton T
Tinggi = 1m
Jawab :
Volume = 1/3. π. R². T R
= 1/3 x 3.14 x (0.8x0.8) x 1
= 0.67 m3
Masa = Volume x Berat jenis
= 0.67 x 7.2
= 4.82 ton
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10
4
4. FAKTOR SUDUT
Pengertian dan Cara Menghitung :
▪ Angle Factor adalah Beban kerja aman maksimum yang dapat
diangkat, dengan mempertimbangkan jumlah dan sudut sling
▪ Cara menghitung beban kerja aman SWL (Jumlah sling ≥ 2 baris)
a
Angle factor = Jumlah Sling × cos (angle)
2
Contoh : Sling 2 pcs , angle 60๐

= 2 × cos 60° 60๐


2
= 1.732
(Lihat tabel 3-7)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


5
4. FAKTOR SUDUT

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


6
4. FAKTOR SUDUT

SWL = Massa / Angle factor

Contoh :
60°
Diketahui : Berat beban 5 ton , Angle faktor 60°

Massa
SWL =
Angle factor
5 ton
= 5 ton = 2.94 ton
1.7 (Lihat tabel 3-7)
Diameter = 20 mm

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


7
4. FAKTOR SUDUT

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


8
4. FAKTOR SUDUT

SWL = Massa / Angle factor

Contoh :
60°
Diketahui : Berat beban 5 ton , Angle faktor 30°

Mass
SWL =
Angle factor 5t
5 ton
= = 2.63 ton (Lihat tabel 3-7)
1.9
Diameter = 18 mm

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 10


9
4. FAKTOR SUDUT

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11


0
5. STABILITY

Center of Gravity

Bahkan posisi atau metode menempatkan obyek akan berubah, tapi


pusat gravitasinya tidak akan berubah

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11


1
5. STABILITY

Center of Gravity

Posisi atau metode menempatkan obyek akan berubah, tapi pusat


gravitasinya tidak akan berubah

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11


2
5. STABILITY
Center of Gravity

Stabil kah posisi seperti ini ?

Un Stabil Posisi Center

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11


3
5. STABILITY
Stabilitas objek (dalam kasus miring )
Jika garis vertikal dari pusat gravitasi dari garis dasar objek, objek
akan jatuh
Center of
gravity

G
Garis
Vertical
Garis Jatuh
dasar

Garis Vertical pada garis dasar Garis Vertical tidak pada garis dasar
Stabil Tidak Stabil
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11
4
5. STABILITY

Stabilitas tergantung pada lebar dasar.

Stabil
G G
G

Dasar yang lebih lebar akan semakin stabil

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11


5
6. INERTIA

Gerak Berhenti Gaya semu

Benda selalu mempunyai sifat dasar untuk mempertahankan


status yang ada. Ini disebut inertia. Sebagai contoh, sebuah benda
yang menggantung ke bawah dari sebuah crane dan mengayun akan
terus menahan ayunan dari sisi ke sisi
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11
6
6. INERTIA

Saat mulai Kecepatan Saat


bergerak konstan berhenti

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11


7
7. GAYA CENTRIPETAL & GAYA CENTRIFUGAL

Centrifugal force
Perubahan radius

Centripetal force

Centrifugal force Ketika massa benda meningkat. Radius


akan meningkat. Karena gaya sentrifugal

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 11


8
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
STABILITAS / KESEIMBANGAN

Stabilitas adalah :
Suatu pengangkatan beban dimana kondisi alat dalam keadaan
seimbang (Stabil) yang baik pada posisi dalam operasinya.
Dimana oleh pabrik pembuat sudah dirancang / di design sesuai
dengan konstruksinya / kapasitasnya .
Berat Counter Calance = Berat + Alat Bantu Angkat (ABA)
Untuk nilai stabilitas alat pada umumnya di ambil 85 % (Lihat
pada manual book)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 120


STABILITAS / KESEIMBANGAN
Kemampuan crane mengangkat beban tergantung pada prinsip
pengungkit (Pinciple of Laverage)
Prinsip kerja adalah :
Beban Berat x Jarak Terpendek = Jarak Terpanjang x Beban
Ringan

W1 X L1 = W2 X L2

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 121


Stabilitas swing pada mobile crane ada 3 posisi sesuai dengan
load chart / table beban .
▪ Boom harus sejajar dengan chasis dan out rigger terpasang
secara penuh (Full) → Posisi paling stabil.
▪ Boom bekerja pada bidang yang tegak lurus ( ┴ ) dengan chasis
dan out rigger terpasang → Masih cukup stabil.
▪ Boom bekerja pada bidang yang tegak lurus ( ┴ ) dengan
chasis dan out rigger tidak terpasang →Posisi ini adalah labil.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 122


Pada pesawat angkat untuk pengangkatan beban sangat
memerlukan kestabilan.
Yang perlu diperhatikan saat berdiri di atas landasan :
1. CRANE MOBILE :
▪ Dengan penumpu (Out rigger)
▪ Tanpa penumpu (Free on wheel/on rubber)
2. CRAWLER CRANE :
▪ Ditentukan Panjang/lebar dari kedua kaki rantai
(Retrack/extended)
3. SELF PREFULLED CRANE
▪ Dapat membawa beban dengan roda ban.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 123


Yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian crane yang
memakai out rigger :
▪ Penumpu harus terpasang dan keluar secara penuh (Full).
▪ Roda / ban terlepas / pergantung
▪ Landasan tanah perlu diperhitungkan
→ Berat crane + berat beban
▪ Posisi crane harus rata / leveling

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 124


FAKTOR UTAMA UNTUK STABILITAS ADALAH :
1. Mengetahui berat beban (Perkiraan)
2. Panjang – Pendek dari boom
3. Sudut boom (besar/kecil)
4. Jangkauan / radius angkat
CATATAN :
1. Counter weight → Standard.
2. Pengangkatan beban harus sesuai dengan tabel beban/load
chart.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 125


❖ STABILITAS / KESEIMBANGAN :
▪ AKSI :
Adalah gaya-gaya yang berusaha mengubah keseimbangan
system/struktur/0byek
▪ REAKSI :
Adalah halangan yang berusaha mempertahankan
keseimbangan sistem/struktur/Obyek
❖ SEIMBANG :
Sistem dikatakan seimbang jika AKSI = REAKSI

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 126


Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek), crane sudah dilengkapi dengan peralatan mutakhir dan
modern, sehingga stabilitas crane yang mendekati labil dapat
diketahui lebih dini.
Bahkan ada crane yang dapat menghentikan aktifitas yang
mencapai dalam keadaan kritis.
Semua ini adalah factor utamanya : MANUSIA

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 127


Pada bagian-bagian pesawat angkat dan angkut :
➢ Perhitungan Keseimbangan/Stabilitas :
a. Perhitungan Beban
b. Titik Berat
c. Gaya
d. Momen Lentur dan Torsi
e. Konsep Keseimbangan

a. Perhitungan Beban :
Jenis beban (beban mati/hidup, beban rencana), Beban
ultimate, beban merata, beban terpusat dan sebagainya.
1. Cara menghitung beban
2. Konversi beban

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 128


Setiap crane (Pesawat Angkat dan Angkut) harus stabil dalam
setiap posisi pengoperasian dan Interprespective terhadap beban
mati maupun beban hidup.
Beberapa type crane tidak harus di periksa kestabilannya karena
crane tersebut telah didukung oleh komponen-komponen lain
secara lengkap tanpa adanya tipping/jungkit.
Contoh : Overdhead Travelling Crane
Perhitungan girder/span dan Truss (Tiang penyangga dan bagian
lainnya sesuai standard) .

b. Titik Berat / Center of Gravity :


Semua obyrk dimana berat/beban dapat diasumsikan untuk
dipusatkan atau dinyatakan dengan cara lain adalah beban
dibagi rata dan jika kita meletakan suatu pendukung kita bisa
menyeimbangkan berat/ beban tersebut.
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 129
STABILITAS CRANE MOBIL
Lanjutan
Pengecekan terhadap stabilitas dimaksudkan agar dalam
pengoperasiannya aman, efektif dan efisien. Jenis-jenis crane
yang harus dicek kestabilannya, antara lain :
1. Stationery Rotary Crane dengan dudukan pilar fixs
2. Locomotive Cranes
3. Crawler Cranes
4. Mobile Cranes
5. Gantry Cranes
6. Load Transfer Bridge Cranes
7. Tower Cranes
8. Semi Gantry Cranes

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 130


STABILITAS CRANE MOBILE
Lanjutan

Pada umumnya beban kerja aman sebuah crane ditentukan oleh 2


(dua) faktor puncak, yaitu :

1. Pihak yang akan menggunakan (permintaan)


2. Berdasarkan standar yang sifatnya :
▪ Nasional
▪ Internasional

Yang ditetapkan oleh standar ialah bagi negara-negara yang telah


maju dalam teknik dan teknologi dalam pembuatan pesawat
crane.

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 131


STABILITAS CRANE MOBIL
Contoh :
1. Crane-crane mobile buatan Inggris BKA ditetapkan dengan
standar. British Standard (BS) No. 1757 tahun 1964 dibesar
66,6 % s/d 73 %.
2. Crane-crane mobile buatan Amerika BKA → ANSI 75% - 85%.

Oleh karena itu BKA pada umumnya ditetapkan berkisar 66% -


85%. Pengukuran kapasitas crane (crane rating) yang
keterkaitannya dengan adanya faktor stabilitas juga adanya faktor
konstruksi, yang merupakan batas kapasitas beban yang aman
dari adanya jungkit (tipping load).

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 132


▪ Prinsip – prinsip operasi
▪ Quadrant – quadrant operasi
▪ Load chart (Daftar beban) : Dasar terminology dan kondisi
▪ Load chart : Menentukan kapasitas boom utama
▪ Faktor – factor yang mengurangi kapasitas angkat

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 133


Stabilitas dan Load Chart di Mobile Crane … Kenapa ?
1. Panjang boom bervariasi
2. Sudut boom bervariasi
3. Ada mekanisme hoisting-lowering
4. Ada mekanisme “swing”
5. Ada mekanisme “travelling”

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 134


Basic Type Mobile Crane

1. Boom trucks
2. Mobile crane lattice boom (on tyre)
3. Mobile crane telescopic boom (on tyre)
4. Crawler crane lattice boom
5. Crawler crane telescopic boom
6. Rough terrain crane
7. Mobile tower crane
8. JLG (Man lift)
9. dst

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 135


Knuckle Boom / Hiab
Truck Mounted Crane / Foco Crane

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 136


Carry Deck

Pick and Carry

Carry Deck Carry Deck


(Rotating Boom) (Fixed Boom)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 137


Mobile Crane Lattice Boom

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 138


IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 139
Mobile Crane Lattice Boom

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 140


Rough Terrain Crane (RTC)

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 141


RTC, Rotate Cab

142
Working radkius
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 143
Working radkius
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 144
Load Chart Crawler Crane
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
145
Load Chart Tower Crane
146
Load Chart Crane
IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO)
147
CONTOH :
Dengan penyangga terpasang
maksimum, Berapakah beban
yang diijinkan (Dalam ton) pada
kondisi kerja, Panjang boom
16,5 meter dan radius kerja 7
meter ?
Apabila penyangga tyerpasang
setengah, berapakah beban yang
diijinkan (Dalam ton) untuk
pengangkatan ke samping ?

IR. SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 14


8
SURIYANSYAH (AK3 PAA) - NO. REG. 324/PK3/AE/31/VI/2016 (PO) 149

Anda mungkin juga menyukai