PT Pelabuhan Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia
memiliki keterkaitan vertikal dengan berbagai pihak dalam rantai pasokan dan logistik.
Berikut beberapa pihak yang dapat berhubungan secara vertikal dengan Pelindo:
1. Pemasok dan Produsen Barang: Pemasok dan produsen barang adalah pihak yang
memasok barang atau produk yang akan diangkut melalui pelabuhan yang dikelola
oleh Pelindo. Mereka dapat berhubungan secara vertikal dengan Pelindo dalam
menyediakan barang-barang yang akan diimpor atau diekspor melalui pelabuhan.
2. Perusahaan Logistik dan Pengangkutan: Perusahaan logistik dan pengangkutan,
seperti perusahaan pengiriman, agen pengiriman, perusahaan angkutan darat, dan
perusahaan pengiriman kontainer, memiliki hubungan vertikal dengan Pelindo.
Mereka menggunakan layanan pelabuhan yang disediakan oleh Pelindo untuk
mengurus pengiriman, distribusi, dan penyimpanan barang.
3. Operator Terminal: Operator terminal merupakan pihak yang mengelola terminal-
terminal di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo. Mereka berhubungan secara
vertikal dengan Pelindo dalam hal pengelolaan dan operasional terminal, termasuk
pengaturan kapal, bongkar muat barang, dan penyimpanan barang di terminal
tersebut.
4. Ekspedisi dan Perusahaan Pengurusan Dokumen: Perusahaan ekspedisi dan
perusahaan pengurusan dokumen seperti perusahaan kargo, perusahaan agen bea
cukai, dan perusahaan pengurusan dokumen kepabeanan berhubungan secara vertikal
dengan Pelindo. Mereka membantu dalam proses pengiriman dan pengurusan
dokumen impor dan ekspor yang berhubungan dengan kegiatan pelabuhan.
Hubungan vertikal ini mencerminkan keterkaitan Pelindo dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam kegiatan logistik dan transportasi barang di pelabuhan yang dikelola oleh perusahaan
tersebut.
Hubungan horizontal ini mencerminkan keterkaitan Pelindo dengan berbagai pihak di sektor
pelabuhan dan industri terkait, baik dalam hal kerjasama, kompetisi, atau interaksi dalam
pengaturan dan pengembangan industri.
Kapal tongkang memiliki beberapa fungsi yang penting dalam industri perkapalan dan
transportasi air. Berikut adalah beberapa fungsi umum dari kapal tongkang:
Fungsi kapal tongkang dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan aplikasi yang
spesifik. Kapal tongkang memiliki fleksibilitas dalam penggunaannya dan memiliki peran
penting dalam memfasilitasi transportasi barang dan pengembangan infrastruktur maritim.
Perusahaan Pelindo (atau PT Pelabuhan Indonesia) adalah perusahaan pelabuhan negara yang
mengelola sejumlah pelabuhan di Indonesia. Namun, informasi terkini tentang pemegang
saham Pelindo tidak dapat dipastikan karena pemegang saham bisa berubah seiring waktu.
Sebagai perusahaan milik negara, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) memiliki kepemilikan
mayoritas oleh Pemerintah Indonesia. Namun, untuk informasi yang lebih akurat dan terbaru
tentang pemegang saham Pelindo, disarankan untuk mengacu pada sumber resmi seperti situs
web perusahaan, laporan keuangan, atau otoritas terkait yang mengatur perusahaan pelabuhan
di Indonesia.
1. Pemasok dan Produsen Barang: Pemasok dan produsen barang adalah pihak yang
memasok barang atau produk yang akan diangkut melalui pelabuhan yang dikelola
oleh Pelindo. Mereka dapat berhubungan secara vertikal dengan Pelindo dalam
menyediakan barang-barang yang akan diimpor atau diekspor melalui pelabuhan.
2. Perusahaan Logistik dan Pengangkutan: Perusahaan logistik dan pengangkutan,
seperti perusahaan pengiriman, agen pengiriman, perusahaan angkutan darat, dan
perusahaan pengiriman kontainer, memiliki hubungan vertikal dengan Pelindo.
Mereka menggunakan layanan pelabuhan yang disediakan oleh Pelindo untuk
mengurus pengiriman, distribusi, dan penyimpanan barang.
3. Operator Terminal: Operator terminal merupakan pihak yang mengelola terminal-
terminal di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo. Mereka berhubungan secara
vertikal dengan Pelindo dalam hal pengelolaan dan operasional terminal, termasuk
pengaturan kapal, bongkar muat barang, dan penyimpanan barang di terminal
tersebut.
4. Ekspedisi dan Perusahaan Pengurusan Dokumen: Perusahaan ekspedisi dan
perusahaan pengurusan dokumen seperti perusahaan kargo, perusahaan agen bea
cukai, dan perusahaan pengurusan dokumen kepabeanan berhubungan secara vertikal
dengan Pelindo. Mereka membantu dalam proses pengiriman dan pengurusan
dokumen impor dan ekspor yang berhubungan dengan kegiatan pelabuhan.
5. Pengguna Jasa Pelabuhan: Pengguna jasa pelabuhan, seperti perusahaan pengimpor,
eksportir, dan perusahaan logistik, memiliki hubungan vertikal dengan Pelindo.
Mereka menggunakan layanan pelabuhan yang disediakan oleh Pelindo untuk
memasukkan barang ke dalam rantai pasokan atau untuk mengirimkan barang ke
pasar internasional.
Hubungan vertikal ini mencerminkan keterkaitan Pelindo dengan berbagai pihak yang terlibat
dalam kegiatan logistik dan transportasi barang di pelabuhan yang dikelola oleh perusahaan
tersebut.
Hubungan antara Kemenhub dan Pelindo penting dalam menjaga koordinasi, pengaturan, dan
pengembangan industri pelabuhan di Indonesia. Kemenhub memiliki peran sebagai regulator
dan pengawas, sementara Pelindo sebagai perusahaan pelabuhan negara bekerja dalam
kerangka kebijakan dan regulasi yang ditetapkan oleh Kemenhub untuk memastikan
operasional yang aman, efisien, dan terintegrasi dalam sektor perhubungan.
Pelindo (PT Pelabuhan Indonesia) adalah perusahaan pelabuhan negara Indonesia yang
memiliki sejarah panjang dan merupakan salah satu pemain utama dalam industri pelabuhan
di Indonesia. Berikut ini rangkuman mengenai Pelindo:
1. Sejarah Terbentuknya: Pelindo didirikan pada tanggal 1 Januari 1961 sebagai Badan
Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Kemudian, pada tahun 1992, BPP diubah menjadi
perusahaan pelabuhan negara dengan nama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Pelindo bertanggung jawab atas pengelolaan, operasional, dan pengembangan
sejumlah pelabuhan di Indonesia.
2. Lini Bisnis: Pelindo bergerak dalam berbagai lini bisnis terkait dengan pengelolaan
pelabuhan, termasuk terminal peti kemas, terminal minyak dan gas, terminal curah,
serta layanan dan fasilitas pendukung pelabuhan. Pelindo juga terlibat dalam
pengelolaan fasilitas pelabuhan terpadu, pengelolaan logistik, pengembangan
infrastruktur pelabuhan, dan penyediaan layanan pendukung pelabuhan.
3. Subholding dan Anak Perusahaan: Pelindo beroperasi dengan struktur subholding
yang terdiri dari beberapa anak perusahaan yang mengelola pelabuhan-pelabuhan
tertentu di Indonesia. Subholding Pelindo terdiri dari PT Pelindo I (Persero) yang
mengelola pelabuhan di wilayah Sumatera Bagian Barat dan Kepulauan Riau, PT
Pelindo II (Persero) yang mengelola pelabuhan di wilayah Jawa dan Bali, PT Pelindo
III (Persero) yang mengelola pelabuhan di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara,
serta PT Pelindo IV (Persero) yang mengelola pelabuhan di wilayah Kalimantan dan
Sulawesi.
4. Pemilik Saham: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dimiliki oleh Pemerintah Indonesia
sebagai perusahaan pelabuhan negara. Informasi terkini tentang pemegang saham
Pelindo dapat dilihat melalui sumber resmi seperti laporan keuangan atau
pengumuman terbaru dari perusahaan.
5. Kerjasama dengan Pihak Lain: Pelindo bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di
tingkat nasional maupun internasional. Pelindo melakukan kerjasama dengan
perusahaan logistik, agen pelayaran, operator terminal, perusahaan pengangkutan, dan
mitra bisnis lainnya. Selain itu, Pelindo juga menjalin kerjasama dengan institusi
pemerintah, otoritas pelabuhan, lembaga keuangan, dan mitra strategis dalam rangka
pengembangan infrastruktur pelabuhan dan peningkatan pelayanan.
Kerjasama secara vertikal merujuk pada kolaborasi antara perusahaan atau entitas yang
beroperasi dalam tingkat yang berbeda dalam rantai pasokan atau industri yang saling terkait.
Kerjasama ini terjadi antara pihak yang berada pada tahap yang berbeda dalam aliran
produksi, distribusi, atau penyaluran produk atau layanan. Berikut adalah beberapa maksud
dari kerjasama secara vertikal:
Kerjasama vertikal memiliki potensi untuk meningkatkan sinergi, efisiensi, dan daya saing di
dalam rantai pasokan atau industri yang terkait. Dengan saling berbagi sumber daya,
pengetahuan, dan kompetensi, pihak yang terlibat dapat mencapai manfaat yang lebih besar
daripada jika bekerja secara terpisah
Kerjasama secara horizontal merujuk pada kolaborasi antara perusahaan atau entitas yang
beroperasi pada tingkat yang sama dalam industri atau sektor yang sama. Kerjasama ini
terjadi antara pihak yang memiliki posisi yang relatif setara dan memiliki tujuan bersama
untuk mencapai keuntungan bersama atau mengatasi tantangan yang sama. Berikut adalah
beberapa maksud dari kerjasama secara horizontal:
Kerjasama horizontal dapat memberikan keuntungan signifikan bagi perusahaan dalam hal
pertumbuhan, inovasi, efisiensi, dan daya saing di dalam industri yang sama. Dengan
memanfaatkan keahlian, sumber daya, dan jaringan mitra mereka, perusahaan dapat
mencapai tujuan bersama yang mungkin sulit atau mahal untuk dicapai secara individu
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
mengelola pelabuhan di Indonesia. Sebagai perusahaan besar, PT Pelindo memiliki berbagai
mitra bisnis yang terlibat dalam berbagai aspek operasionalnya. Berikut ini adalah beberapa
mitra bisnis utama PT Pelindo:
1. Mitra Pengapalan dan Pengiriman PT Pelindo bekerja sama dengan berbagai
perusahaan pengapalan dan pengiriman baik di dalam negeri maupun internasional.
Mitra ini terlibat dalam pengiriman kargo, logistik, dan penyediaan layanan angkutan
laut di pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo.
2. Mitra Logistik dan Distribusi PT Pelindo menjalin kemitraan dengan perusahaan
logistik dan distribusi untuk menyediakan solusi logistik terintegrasi bagi para
pelanggan. Mitra ini membantu dalam pengangkutan, pergudangan, dan distribusi
barang di dalam dan luar negeri.
3. Mitra Perusahaan Pelayaran PT Pelindo bekerja sama dengan perusahaan pelayaran
untuk menyediakan layanan bongkar muat di pelabuhan. Mitra ini membantu dalam
mengatur kegiatan pemuatan dan pembongkaran kapal serta memfasilitasi pergerakan
barang antara pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo.
4. Mitra Konstruksi dan Pengembang Infrastruktur PT Pelindo bekerja sama dengan
mitra konstruksi dan pengembang infrastruktur dalam membangun dan
mengembangkan fasilitas pelabuhan. Mitra ini terlibat dalam pembangunan dermaga,
terminal peti kemas, gudang, dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk mendukung
operasional pelabuhan.
5. Mitra Teknologi dan Sistem Informasi PT Pelindo menjalin kemitraan dengan
perusahaan teknologi dan sistem informasi untuk memperbarui dan meningkatkan
sistem manajemen operasional. Mitra ini membantu dalam pengembangan sistem
informasi, keamanan jaringan, perangkat keras, dan aplikasi yang mendukung
efisiensi dan keamanan operasional pelabuhan.
6. Mitra Pelanggan dan Pengguna Jasa PT Pelindo menjalin hubungan kerjasama dengan
berbagai pelanggan dan pengguna jasa, seperti perusahaan-perusahaan pengusaha,
importir, eksportir, dan produsen. Mitra ini berperan sebagai pihak yang
menggunakan jasa dan fasilitas pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo.
Daftar ini hanya beberapa contoh mitra bisnis utama PT Pelindo. Perusahaan ini terus
menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait guna meningkatkan efisiensi dan kepuasan
pelanggan dalam pengelolaan pelabuhan di Indonesia
Mempunyai 4 Subholding
Yang bekerjasama dengan Pelindo secara horizontal adalah: mitra bisnis ex: pertamina, PT
Dok Perkapalan Surabaya, PT PAL maupun PT Biro Klasifikasi Indonesia, dengan Pindad,
Pelindo III bekerja sama dalam penyediaan mesin dek kapal (deck machinery) serta peralatan
berat
3132
Mempunyai 4 subholding:
meliputi:
dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1
(satu) kontrak sebagai dokumen;
5. Layanan
6. Layanan
Kapal meliputi:
yang meliputi kegiatan mendorong, menarik, menggandeng, mengawal dan membantu kapal
yang berolah-gerak dalam alur pelayaran, daerah labuh jangkar, maupun kolam untuk tambat
atau untuk lepas dari dermaga. Proses Pelayanan Jasa Tunda Kapal wajib dilakukan terhadap
seluruh kapal-kapal yang berada di wilayah perairan wajib Pandu dan Tunda dimana
Perseroan mendapatkan wilayah pelimpahan wajib Pandu dan Tunda.
b. Jasa Pandu, merupakan Produk atau Jasa Utama Perseroan yang wajib diberikan untuk
melayani kapal masuk menuju dan keluar dermaga malalui alur Pelabuhan, agar navigasi
pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan
lingkungan.
c. Layanan Jasa Pengangkutan Kapal, merupakan kegiatan usaha perusahaan dalam bidang
pelayanan pengangkutan material atau barang dan hasil produksi antar wilayah Pelabuhan
d. Layanan Jasa Pengelolaan Kapal, merupakan kegiatan usaha perusahaan bekerja sama
dengan Perusahaan Holding dalam bidang pengelolaan dan perawatan kapal motor Pandu
yang digunakan untuk mobilisasi petugas pandu dalam pelaksanaan tugas pelayanan
pemanduan kapal diseluruh wilayah perairan.
2. Layanan Jasa Peralatan, merupakan kegiatan usaha perusahaan dalam hal penyediaan suku
cadang, perbaikan mesin/alat, serta perdagangan besar mesin dan peralatan.
dan lokasi lain yang memerlukan jasa keruk, reklamasi transportasi hasil keruk,
pengadaan/pengembangan lahan dan bangunan serta jasa lain yang terkait.
kegiatan usaha perusahaan dalam penyediaan air bersih, kelistrikan, serta jasa lainnya yang
terkait