Perbaikan CJR Dini
Perbaikan CJR Dini
DISUSUN OLEH:
NIM : 222103024
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS NIAS
T/A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas dan rahmat
berka-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Critical Journal Review ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.
Penulis
Judul : Etika Kristen dalam Pendidikan Karakter dan Moral siswa di era digital
No ISSN : 2686-3707
Email : sioratna.sari99@gmail.com
JURNAL II
No ISSN: 2527-6018
Lembaga Pendidikan : Dosen program studi guru sekolah dasar STKIP Rokania
Email : apghasibuan@yahoo.com
PENDAHULUAN
Seperti yang kita tau bersama bahwa penanaman nilai karakter mungkin sudah
dimulai sejak dini dari sejak kita lahir, namun seperti yang kita lihat sekarang ini nilai
karakter dalam diri seseorang itu sudah mulai terkikis. Didalam CJR saya ini saya ingin
mengupas dua jurnal yang diman dua jurnal ini memiliki dua sudut pandang yang berbeda
mengenai pendidikan karakter.
Pentingnya kita mengetahui pendidikan karakter adalah agar tercipta anak yang tidak
hanya memiliki akal yang cerdas namun juga memiliki budi pekerti yang luhur. Didalam
pembahasan kali ini semua itu akan kita kupas sedalam-dalam nya dengan membandingkan
dua sudut pandang yang berbeda.
Pada dasarnya seperti yang kita tahu etika itu adalagh segala perbuatan baik dan
benar, dan jika kita kaji dalam sudut pandang agama etika merupakan perilaku yang baik dan
benar dihadapan Tuhan. Nah diera teknologi yang semakin canggih salah satu dampak
negatifnya adalah dengan menurunnya etika dan karakter seseorang dikarenakan didunia
teknologi sudah tidak ada lagi hal yang tidak dapat dicari tau. Nah jika kita sendiri kaji
sekarang ada banyak pejabat-pejabat yang korupsi, pejabat yang korupsi bukan orang yang
bodoh melaikan seorang yang pintar namun memiliki karakter yang buruk. Demikian juga
dengan para teroris yang menciptakan bom mereka menggunakan kepintaran mereka untuk
hal yang salah. Nah dari dasar inilah mengapa sekolah maupun lembaga-lembaga pendidikan
menekan yang namanya pendidikan karakter sejak dini agar setiap pribadi memiliki karakter
yang baik.
Bersadarkan pernyataan diatas makanya saya sebagai penulis ingin mengkaji lebih
jauh mengenai pentingnya pendidikan karakter bagi individu atau pribadi seseorang.
JURNAL 1
ETIKA KRISTEN
Etika merupakan bagian studi aksiologi yang membahas seputar moralitas dan
diartikan sebagai ilmu tentang kebiasaan atau perilaku manusia. Berdasarkan asal katanya,
etika dapat diartikan sebagai sifat, kebiasaan ataupun watak. Etika merupakan filsafat moral
yang berkenaan dengan nilai-nilai moral (akhlak), pertimbangan hal benar dan salah yang
memengaruhi perilaku dan tindakan seseorang. Secara lengkap, etika dapat dipahami sebagai
kajian moralitas yang membahas seputar keyakinan dan konsep nilai tentang hal baik dan
buruk, benar atau salah, seharusnya atau tidak seharusnya. Selain itu, etika dapat
didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang nilai moral sebagai tolak ukur untuk
menghasilkan tidakkan yang tepat. Melalui pernyataan tersebut, diketahui bahwa etika
berhubungan dengan moralitas yang terkait dengan perilaku manusia, sifat atau kebiasaan
manusia yang berkenaan dengan nilai-nilai moral, konsep nilai tentang hal baik dan buruk
yang dijadikan sebgai tolak ukur, untuk menghasilkan suatu tindakan yang tepat.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapt disimpulkan bahwa etika kristen dan etika secara
umum dinilai cukup selaras, tetapi etika kristen menekankan pada nilai-nilai moral yang
bersumber dari Tuhan. Etika kristen yang harus dijalankan adalah etika yang berdasarkan
standar kebenaran alkitab untuk menyatakan karya penebusan kristus, sekaligus membawa
pemulihan dalam diri manusia sehingga dapat menyatakan bahwa kristus sebagai tanggapan
manusia kepada tindakan anugerah Allah.
PENDIDIKAN KARAKTER
Bila ditinjau dari segi katanya, istilah pendidikan dalam bahasa latin menunjukkan
kata “educare” yang berarti “ membimbing keluar dari...” sehingga dapat dikatakan bahwa
pendidikan merupakan suatu tindakan sadar atau disengaja untuk membawa kehidupan
manusia pada tahapan yang lebih baik. Selain itu dalam bahasa yunani kata pendidikan pada
dua istilah yang hampir sama bentuknya yaitu “paedogogi” yang diartikan sebgai “ilmu dan
seni mengajar anak, serta “ paedagogiek” ytang berarti mengajar anak, sehingga kedudukan
dari pendidikan dapat dipahami sebagai suatu ilmu. Pejelasan lain juga menjabarkan bahwa
pendidikan merupakan suatu proses pembentukan manusia secara utuh meliputi atau koqnitif,
daya emosional serta pembinaan tabiat dan kepribadian anak didik secara utuh.
NATUR SISWA
Eksistensi dari sebuah sekolah tidak pernah terlepas dari keberadaan siswa sebagai
pribadi yang didik sehingga sangat penting untuk mengetahui natur dari siswa yang
sesungguhnya didalam praktik pendidikan. Secara khusus, pendidikan kristen memhami natur
siswa sebagai mahkota ciptaan Allah sempurna dan utuh memiliki pikiran mental, moral,
sosial fisik dan spiritual. Namun kesombongan dan pemberontakan manusia kepada Allah
mengakibatkan manusia memiliki potensi untuk meniru dan melakukan dosa kapan saja.
Potensi ini juga ada dalam diri siswa sehingga pilihan-plihan yang diambil tidak lagi sesuai
dengan kehendak Tuhan.
Akibat dari pemberontakan manusia, maka diperlukan suatu pemulihan dalam diri
siswa untuk dapat kemabali pada identitasnya yang sejati. Pemulihan yang dimaksud yakni
kesadaran diri siswa akan karya penebusan yang menebus dan yang memampukan mereka
untuk hidup taat dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Walaupun efek dosa masih nyata dan
memengaruhi pikiran dan tindakan siswa, namun potensi dan karakter keserupaan dengan
Allah masih siswa miliki sehingga diperlukan tindakan restorasi yang memulihkan keutuhan
gambar diri siswa.
Era digital merupakan bagian daerah industri 4.0. era ini memunculkan sebagai
dampak dari revolusi teknologi kearah digital melalui pengaplikasian kecerdasan (artificial
intelligence) didalam berbagai perangkat teknologi digital. Perpaduan teknologi dengan
kecerdasan perbuatan telah membawa peradaban manusia pada digitalisasi komunikasi dan
informasi tanpa batas. Digitalisasi merupakan sebuah fenomena nyata dari revolusi digital
yang memungknkan para pengguna dapat saling terhubung melalui perangkat teknologi
digital yang terhubung dalam jaringan internet.
Pada dasarnya kehadiran teknologi digital bersifat netral, artinya dapat memberi
dampak positif dan negatif dalam kehidupan manusia tergantung pada penggunaan dan
pemanfaatannya. Kehadiran teknologi digital dalam bidang pendidikan dapat memberi
dampak postif dalam hal pengembangan keterampilan dan potensi sosial maupun guru serta
pelaksanaan pembelajaran yang lebih aktif dan konstruktif. Akan tetapi disatu sisi, teknologi
digital dapat memberi peluang besar bagi siswa untuk mengakses situs pornografi, game
online, cyberbullying dan berbagai konten yang memberikan dampak negatif bagi moral
siswa. Era digita; bila tidak dapat disikai dengan teapt maka akan sangat berdampak pada
degradasi karakter siswa.
Permasalahan sekarang ini konsep tentang nulai etika menjadi sangat kursial dalam
kehidupan manusia. Dasar nilai nilai yang menentukan hal baik dan benar semakin bersifat
relatif sehingga konsep nilai dalam diri seseorang berbeda-beda. Esensi dari dasar nilai yang
dipandang absolut, kini telah bergeser lebih relatif sesuai dengan konteks kehidupan
masyarakat teknologi digital saat ini, telah memengaruhi cara pandang manusia terhadap
konsep nilai. Hampir sebagian besar nilai moral manusia saat ini ditentukan oleh kemajuan
teknologi. Perubahan tersebut telah mengaburkan sifat dasar dari moral sehingga konsep
relatifitas dan subyektifitas telah menguasai pemikiran mausia.
Pemahaman ini jelas menegaskan bahwa sifat Allah harus menjadi dasar dari sistem
nilai moral dalam kehidupan manusia karena Allah adalah sumber moral dan manusia
diciptakan dengan memiliki aspek moral tersebut. Bagian tersebut penting untuk ditekankan
didalam pendidkan karakter, karena siswa dapat dilibtkan dalam membuat pilhan-pilihannya
sendiri, dibimbing untuk memahami esensi keberadaan dirinya sebagai makhluk ciptaan,
serta bertanggujawab secara moral dihadapan Allah. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa
harus dituntun untuk memiliki karakter yang bertanggung jawab karakter inilah yang perlu
dibangun dari seorang siswa, yaitu memiliki kesadaran perihal pengambilan keputusan dalam
penggunaaan teknologi digital, serta bertanggjawab penuh atas pilihan-pilihan yang diambil
kepada Allah. Bagian ini hanya dapat dipahami oleh siswa jika siswa mengenal esensi
keberadaan dirinya sebagi makhluk ciptaan. Pengenalan akan esensi keberadaan diri yang
sesungguhnya akan menuntun manusia untuk menyadari bahwa menyadari bahwa segala
tindakannya tersebut harus dipertanggungjwabkan dihadapan Allah.
JURNAL II
Sebagaimana yang disampaikan oleh guru PKN tentang teknik pengajaran dalam
perbedaan suku bangsa tersebut. Bahwa untuk menanamkan nilai toleransi kepada siswa ada
beberapa cara yang dilakukan anatra lain:
JURNAL 1
KELEBIHAN:
1. Jurnal ini memaparkan etika berdasarakan pemahaman umat kristen
2. Buku atau website referensi buku ini sangat banyak sumbernya
3. Jurnal ini juga mengakat tema yang bagus tentang dampak teknologi bagi diri
seseorang
4. Jurnal ini mengajarkan hal-hal yang bersifat kerohanian dan mendekatkan diri
kita dengan Tuhan
5. Materi yang diangkatpun sangat nyata dan sering terjadi dikalangan manusia.
KEKURANGAN:
1. jurnal ini terlalu mengacu pada agama kristen dan tidak mengambil pandangan
dari agama lain.
2. Jurnal ini hanya sekedar teori atau pendapat sepihat yang belum terlaksana
3. Materi yang disampaikan pun hanya seputar masalah pada diri siswa tidak
mencangkup aspek lain
JURNAL 2
KELEBIHAN:
1. Jurnal ini langsung mempraktekan atau mengimpelentasikan hasil dari teori
atau rencanan mereka
2. Perumusan masalah, pemecahan masalah, dan keputusan yang diambilpun
sangat mempertimbangkan pada keinginan beljar siswa
3. Pengimpelementasiannya pun berlangsung dengan baik sesuai isi jurnal
KELEMAHAN:
KESIMPULAN:
Pendidikan karakter sangat berguna bagi pribadi diri seseorang. Pentingnya karakter
merupakan suatu hal yang ditekankan baik dalam segi agama maupun pendidikan.
Pembentukan karakter bisa dimulai sejak dini dengan memberikan lingkungan belajar yang
tepat dalam hal ini sekolah juga harus mampu memberikan kosep yang benar mengenai
pendidikan karakter.