DAN
A SKALA
PENGUKURAN
B
12
Pengukuran
Dengan telah ditetapkannya masalah penelitian,
tujuan penelitian dan hipotesis penelitian, serta rancangan
penelitian maka langkah selanjutnya yang harsu dilaku-
kan oleh peneliti adalah menentukan variabel penelitian
dan memilih teknik pengukuran variabel penelitian.
Setelah berhasil menetapkan konsep–konsep atau variabel-
variabel penelitian dan cara pengukurannya, maka peker-
jaan selanjutnya adalah menyusun alat ukur yang tepat
dan melakukan pengukuran variabel sehingga hipotesis
dapat diuji dengan sebaik-baiknya.
Mengukur adalah mengidentifikasi konsep-konsep
atau variabel-variabel dengan besaran nilai kuantitatif.
Sedangkan Proses pengukuran merupakan rangkaian dan
empat aktivitas pokok yang meliputi:
1). Menentukan dimensi variabel penelitian.
2). Menetapkan ukuran-ukurannya yang relevan dengan
dimensi.
3). Menentukan tingkat ukuran (nominal, ordinal, interval
atau rasio).
4). Menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari alat ukur
yang dipakai.
Proses pengukuran sangat berhubungan dengan rancang-
an atau disain penelitian dan alat analisis data yang akan
digunakan.
Komponen Pengukuran
Tujuan dari pengukuran suatu variabel adalah
untuk menterjemahkan karekteristik variabel ke dalam
bentuk yang dapat di analisis oleh peneliti. Dengan demi-
kian pengukuran selalu menggunakan prosedur yang
dapat merefleksikan fakta-fakta atau realitas yang ada ke
dalam model analisis yang akan digunakan oleh peneliti.
Oleh karena itu menggunakan prosedur yang tepat dalam
pengukuran amat penting untuk menghasilkan data yang
dapat digunakan dalam analisis dan pengambilan kepu-
tusan.
Pengukuran adalah pemberian angka atau bentuk
lain (misalnya, baik, tidak baik, rangking I, II atau
panjang, pendek dan lain sebagainya) terhadap variabel
berdasarkan sejumlah aturan atau prosedur tertentu dan
hasil pengukuran itu dinamakan data. Ini berarti dalam
pengukuran ada proses pengukuran yang harus dilakukan
oleh peneliti atau si pengukur (sebab tidak semua
pengukuran untuk penelitian). Dalam proses pengukuran
tersebut ada beberapa komponen (Mudrajad. 2003) yang
dibutuhkan, yaitu;
1). Kejadian empiris (emprical events) yang dapat diamati
yaitu mengidentifikasi unit analisis yang menjadi objek
penelitian, misalnya individu, kelompok dan lain-lain.
2). Penggunaan angka (use of numbers) atau bentuk lain-
nya. Penggunaan angka atau bentuk lainnya bertujuan
untuk memberi arti bagi karekteristik atau cirri-ciri
variable yang menjadi pusat perhatian peneliti.
3). Sejumlah aturan pengukuran (set of rules) yang meru-
pakan syarat-syarat atau penentuan dalam rangka
melakukan pengukuran. Misalnya untuk mengukur
berat orang, maka alat ukurnya harus timbangan
badan dan menggunakan ukuran kilogram bukan ton
atau gram. Atau dalam bentuk lain dalam bentuk
penilaian kepuas-an kerja dengan alat pengukuran
tingkat kepuasan yaitu:
a). sangat memuaskan,
b). memuaskan,
c). kurang memuaskan,
d). sangat tidak memuaskan.
Skala Pengukuran
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya di atas,
bahwa setelah ditetapkan masalah penelitian, tujuan
penelitian dan hipotesis penelitian secara umum telah
diketahui pula variabel-variabel penelitian. Setelah
berhasil menentukan variabel-variabel penelitian, maka
selanjutnya dijelaskan mengenai cara-cara yang akan
digunakan oleh peneliti untuk mengukur (operasionalisasi)
variabel penelitian.
Defenisi operasional variabel pada umumnya meru-
pakan pedoman atau ketentuan yang dapat digunakan
oleh peneliti lain untuk mengukur suatu konsep variabel
yang sama dengan cara yang sama. Suaatu variabel
penelitian dapat diukur dengan “angka” atau “atribut”
yang menggu-nakan skala tertentu.
Sesuai dengan sifat dan jenis gejala atau fenomena
yang dijadikan variabel penelitian, maka skala pengukuran
variabel penelitian dapat berupa:
Validitas
Suatu skala pengukuran dikatakan benar atau valid
bila pengukuran atau apa yang diukur tersebut dilakukan
sesuai dengan yang seharusnya atau sesuai dengan
ketentuan. Jadi validitas (validity) itu menyangkut kebe-
naran pengukuran yang dilakukan. Misalnya, mengukur
berat badan, bilat badan yang diukur itu dalam kilogram
dan alat ukurnya timbangan badan, maka hasil pengu-
kuran dikatakan valid. Tetapi bila pengukuran berat
badan dengan ukuran ton dan alat pengukurnya adalah
tim-bangan mobil, jelas pengukuran tidak valid.
Valid tidaknya suatu pengukuran dapat dilihat dari
3 (tiga) kriteria, yaitu: validitas isi (content validity),
validitas kriteria (criterion validity) dan validitas konstruk-
tur atau validitas kerangka (construct validity).
Reliabilitas
Ketetapan skala pengukuran yang digunakan akan
menentukan benar dan tepatnya hasil analisis. Reliabilitas
(reliability) menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari
suatu skala pengukuran. Jika validitas melihat kebenaran
pengukuran, maka reliabilitas menunjukkan ketepatan
pengukuran. Ketepatan skala pengukuran dapat dilihat
dari konsistensi dan stabilitas ukuran.