Anda di halaman 1dari 26

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

EKSPLORASI EMPON-EMPON
SEBAGAI BUDAYA KEARIFAN LOKAL DESA BANJAREJO

GURU PJOK
TAHUN AJARAN 2022 / 2023

SD NEGERI 1 BANJAREJO

KECAMATAN DONOMULYO – KABUPATEN MALANG

Nama Guru : AMIR SYAIFUDIN, S.Pd,


NIP : 19870401 202012 1 007
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
EKSPLORASI EMPON-EMPON
SEBAGAI BUDAYA KEARIFAN LOKAL DESA BANJAREJO

SD NEGERI 1 BANJAREJO

Pendahuluan
Desa Banjarejo merupakan salah satu Desa di Kabupaten Malang. Desa Banjarejo terkenal
sebagai desa yang memiliki keindahan alam yang mempesona. Desa Banjarejomengandalkan
sektor pertanian sebagai salah satu ikon khas daerah..

Berlatar belakang Desa Banjarejo yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian
dan perrkebunan, maka disini kami membuat olahan kuliner yang dihasilkan dari berbagai jenis
tanaman empon-empon. Minuman hangat dari bahan empon-empon ini menjadi salah satu
budaya yang melekat bagi masyarakat Desa Banjarejo. Daerah yang subur membuat banyak
tanaman mampu tumbuh dengan baik di Desa Banjarejo, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pembuatan minuman. Salah satu jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan
pembuatan minuman hangat adalah empon-empon.

Empon-empon merupakan jenis tanaman rimpang yang dapat dengan mudah dibudidayakan.
Tanaman empon-empon memiliki umur panen yang relative singkat dan beragam manfaat bagi
kesehatan tubuh, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan minuman. Emponempon yang
umumnya sering digunakan sebagai bahan minuman diantaranya adalah jahe,kunyit, dan
temulawak.

Tujuan, Alur dan Target Pencapaian

Proyek Eksplorasi Empon-empon sebagai Budaya Kearifan Local di Desa Banjarejo ini disusun
dengan tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila dengan menanamkan pemahaman nilai
kearifan lokal empon-empon sebagai salah satu bentuk budaya daerah. Proyek eksplorasi
empon-empon dilaksanakan melalui tahapan kegiatan pengenalan, pemanfaatan, dan edukasi
tentang empon-empon sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya daerah.

Pada tahap pengenalan, peserta didik dibimbing untuk dapat mengenal tentang tanaman empon-
empon, manfaat tanaman bagi kesehatan, dan cara membudidayakannya. Pada tahap
Pemanfaatan peserta didik dibimbing untuk dapat memproses tanaman empon-empon menjadi
produk yang bermanfaat bagi kesehatan salah satunya yaitu olahan kuliner. Pada tahap Edukasi
peserta didik dibimbing untuk dapat mengkomunikasikan dan mensosialisasikan manfaat
empon-empon, berbagi produk hasil olahan, dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat
empon-empon sebagai bentuk melestarikan budaya kearifan lokal di Desa Banjarejo.

Melalui Proyek Eksplorasi Empon-empon, peserta didik diharapkan untuk mencapai dimensi
profil pelajar pancasila yaitu Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak
mulia dan bergotong-royong.
Dimensi, Elemen dan Tujuan
Topik Dimensi PPP Elemen PPP Sub Elemen Tujuan

Mengenal Beriman dan Akhlak Bersyukur atas 1.Mengenal ragam tanaman


empon – bertaqwa kepada alam nikmat Tuhan yang empon-empon dan
empon kepada telah menciptakan manfaatnya bagi kesehatan
Desa Tuhan yang berbagai tanaman 2.Membudidayakan tanaman
Banjarejo Maha Esa empon-empon
dan
berakhlak
Akhlak 1. Menjalin kolaborasi dengan
kepada berbagai pihak untuk
mulia
manusia pemanfaatan tanaman
emponempon
2. Mengajak masyarakat untuk
turut serta menjaga
kesehatan dengan
memanfaatkan tanaman
empon-empon
Gotong Kepedulian Melestarikan 1. Mengenal sejarah dan
royong emponempon sebagai melestarikan empon-
salah satu budaya empon sebagai salah satu
kearifan lokal budaya kearifan lokal
masyarakat di Desa masyarakat di Desa Banjarejo
Banjarejo
Berbagi Menunjukkan sifat 1. Membuat produk olahan
sosial kepada empon-empon yang
masyarakat luas dapat bermanfaat bagi
khususnya di Desa kesehatan.
Banjarejo melalui
2. Menumbuhkan sikap
kegiatan berbagi dan
edukasi kebersamaan dan
tentang tanaman melatih kebiasaan untuk
empon-empon berbagi kepada sesama
melalui kegiatan ekspo.
Kerangka Pengalaman Belajar
No Nama Obyektif Kegiatan Durasi Alat Keterangan
Aktifitas Jp
1. Kenali Mencari Mengenal 6 JP - Modul ajar Materi
Empon informasi tanaman - Gambar terintegrasi
Empon tentang empon-empon empon – dengan
emponempon empon matapelajaran
( jahe,temulawak Mengenal jenis 6 JP ( jahe, Mulok
, sereh,kencur tanaman temulawak
dll)yang ada di empon-empon , sereh,

Desa Banjarejo Mengenal 6 JP kencur dll)


Menggali manfaat - Tanaman
informasi dan tanaman empon- nyata
rasa ingin tahu empon empon –
peserta didik Mengenal 6 JP empon
tentang sejarah olahan
emponempon empon-empon
di Desa
Banjarejo
Mengenal 6 JP
proses
pengolahan
empon-empon
Mengenal cara 6 JP
budidaya
tanaman
empon-empon
2. Emponem Mengenal 6 JP - Buku Kunjungan ke
pon empon-empon panduan Toga Vitan
Field melalui - alat tulis Dilaksanaka
Trip pengalaman - kamera/hp n pada 27
(online/ berinteraksi untuk Januari 2022
onsite) langsung dengan dokumenta
pemilik si
pertanian
(online/ onsite)

Belajar 6 JP - Buku Kunjungan ke


langsung cara panduan AMKE KTH
menanam dan - alat tulis Panderman
membudidaya - kamera/hp dilaksanakan
kan tanaman untuk pada 24
empon-empon dokumenta Februari 2022
si
3. Membuat Mengolah Mengenal 6 JP - Modul ajar Materi
Olahan empon-empon ragam olahan - Video terintegrasi
emponemp sesuai literatur tradisional - pembelajar dengan
on dari masa lalu berbahan an Internet matapelajaran
hingga masa empon-empon - Buku Mulok

kini Mengenal 6 JP tentang


Menemukan olahan emponempon
formula modern - Lingkunga
campuran berbahan n sekitar
terbaik empon dasar
empon emponempon

Praktek 6 JP - Bahan baku Demo


mengolah emponempon mengolah
empon-empon - Peralatan empon-empon
menjadi memasak dengan
produk yang mendatangkan
bermanfaat tenaga ahli
bagi dilaksanakan
kesehatan pada 24 Maret
2022
4. Desain Desain untuk Membuat 3 JP - Modul ajar Dilaksanakan
produk produk hasil desain - Buku gambar baik secara
olahan dari kemasan - Alat daring maupun
empon- produk menggamb tatap muka
empon Membuat 3 JP ar dengan
label - Komputer pemberian
informasi materi dan
produk praktek
6 JP
Merencanakan 6 JP
harga jual
produk
5. Produksi Membuat Membuat 12 JP - Bahan dasar Proses
minuman macam- emponempon pengolahan
empon – empon macam olahan (kunyit, jahe,langsung oleh
tradisional dan empon - dsb) peserta didik
modern didesa empon - Alat memasak berdasarkan
Banjarejo - Kemasan hasil praktek
- Resep yang telah
dilaksakan
pada
pertemuan
sebelumnya
tentang
pengolahan
empon-empon.
6. Gebyar Memamerkan Memamerkan 6 JP - Produk olahan Dilakukan
Acara produk hasil dan emponempon saat even
(Ekspo) mengolah membagikan - Booklet besar untuk
empon empon macam macam - Stand mensosialisasi
dan olahan empon - kan berbagai
membagikan macam
produk
untuk empon - bazaar Alat dan
masyarakat dokumentas membagikan
Desa Banjarejo i kepada
masyarakat
sekitar
Jumlah JP Proyek Kearifan Lokal 102JP
Modul 1

Kenali Empon-empon

Mengenal tanaman empon-empon

Mengenal jenis tanaman empon-empon

Subtema: Mengenal manfaat tanaman empon-empon

Mengenal sejarah olahan empon-empon di Desa Banjarejo

Mengenal proses pengolahan empon-empon

Mengenal cara budidaya tanaman empon-empon

Pertemuan I

Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon

Peran Guru : Fasilitator Tujuan Pembelajaran : Mengenal tanaman empon-empon

Persiapan :

Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon

Pelaksanaan :

1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a.
Pernahkah kalian meminum jamu?
b. Tahukah kalian terbuat dari apakah jamu itu?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk
mengidentifikasi gambar.
3. Peserta didik berdiskusi tentang tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai jenis
tanaman empon-empon dan perbedaannya satu sama lain.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil

capaian pada kegiatan ini:


1. Peserta didik diharapkan mampu menemukenali berbagai tanaman empon-empon
2. Peserta didik diharapkan mampu membedakan antara satu tanaman dengan tanaman
empon-empon yang lain.

Tips untuk guru :


Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif
dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman empon-
empon.
Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon
terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran.

Bahan Bacaan

Tanaman Empon-empon

Menurut Fauziyah Muhlisah(1999), istilah empon-empon berasal dari bahasa Jawa. Asal
kata empon-empon dari empu yang berarti rimpang induk atau akar tinggal. Istilah ini
digunakan untuk menyebut kelompok tanaman yang mempunyai rimpang atau akar tinggal.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empon-empon adalah rimpang
yang digunakan sebagai ramuan tradisional. Rimpang adalah batang tanaman yang menjalar
ke bawah tanah. Batang ini menghasilkan kuncup ke arah atas dan akar ke bawah.
Penggolongan nama Empon-empon tidak dilakukan berdasarkan klasifikasi ilmiah
tertentu. Melainkan lebih merujuk pada penggolongan tanaman tertentu yang dilakukan
masyarakat Jawa. Tanaman yang ternasuk empon -empon pada umumnya di manfaatkan
untuk obat-obatan dan bumbu dapur.
Beberapa bumbu dapur yang ada dirumah kita termasuk tanaman empon -empon.
Contoh empon-empon antara lain jahe, serai, serta lengkuas, kencur, kunyit, temulawak.
Selaian digunakan untuk bumbu dapur sebagian empon -empon bisa digunakan untuk
jamu.
Pada dasarnya empon -empon hampir sama dengan tanaman lainnya yang sering di
manfaatkan dari bagiannya. Akan tetapi biasanya empon -empon dimanfaatkan untuk
obat-obatan dan untuk rempah -rempah makanan. Kebanyakan empon -empon tergolong
dalam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) kita semua sering menyebutnya seperti itu.

Peserta didik mengenali tanaman empon – empon seperti gambar:

Tanaman jahe Tanaman Kunyit

Tanaman Sereh Tanaman Temulawak

Tanaman Kencur Umbi Kencur


Pertemuan II

Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon

Peran Guru : Fasilitator Tujuan

Pembelajaran :

Mengenal jenis tanaman empon-empon

Persiapan :

Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon

Pelaksanaan :

1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: c.
Tahukah kalian tanaman empon-empon?
d. Apa saja tanaman empon-empon yang kalian ketahui?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk
mengidentifikasi gambar.
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai
bentuk tanaman empon-empon, ciri khas, dan perbedaannya satu sama lain.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas

Hasil capaian pada kegiatan ini:

1. Peserta didik diharapkan mampu menemukenali berbagai jenis tanaman empon-empon


2. Peserta didik diharapkan mampu membedakan antara satu tanaman dengan tanaman empon-
empon yang lain.

Tips untuk guru :


Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman emponempon.
Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon
terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran.
Bahan Bacaan

Jenis-jenis Empon-empon

Ada banyak sekali empon-empon yang memiliki kasiat dan dimanfaat untuk obat maupun untuk
rempah
1. Temu Lawak (Curcuma xanthorrizha)

Temu Lawak, maka yang terbayang adalah khasiatnya untuk menambah nafsu makan
pada anak -anak.Keberadaan rimpang ini cukup melimpah di pasaran. Warga sudah
terlanjur mempercayai akan khasiat yang didapat dari mengkonsumsi Temu Lawak.
Manfaat yang dapat diperoleh dari temu lawak adalah menambah nafsu makan,
mengobati gangguan pencernaan, mengatasi kram perut saat haid, mengatasi masuk
angin, membantu pengobatan kanker, mengatasi masalah usus besar, memengaruhi
metabolisme lemak, mengatasi radan g sendi, mengeluarkan toksin tubuh, mengatasi
demam, meningkatkan fungsi ginjal, meningkatkan stamina (Anonim, 2019).
2. Kunyit (Curcuma Longa)

-rempah. Berikut ini jenis-jenis empon-empon :


Empon – empon ini mungkin paling mudah ditemui dibandingkan empon-empon jenis lain.
Hal ini disebabkan kunyit memiliki banyak khasiat sebagai obat dan bumbu dapur seperti
memasak ikan untuk menghilangkan bau amis dll. Kunyit juga sering kali dipakai untuk
asesori upacara adat pada masyarakat Jawa. Khasiat yang dapat diperoleh di antaranya
ramuan anti peradangan tubuh, mengobati asam lambung, mengurangi produksi gas pada
pencernaan, meredakan sakit perut akibat irritable bowel syndrom, mengurangi mual, dan
meredakan diare (Joseph, 2017).
3. Temu Putih (Curcuma zedoaria).

Sering kali temu putih dipertukarkan namanya dengan kunir putih. Atau dengan kata lain
dua spesies ini dianggap sama. Padahal keduanya sangat berbeda. Temu putih dari marga
Curcuma, sedangkan kunir putih dari marga Kaempferia. Rasa temu putih sangat pahit,
sedangkan kunir putih tidak terlalu pahit. Banyak manfaat yang diperoleh dari temu
putih, di antaranya kandungan curcumol dan curdione berfungsi untuk antikanker, untuk
mengurangi nyeri pada saat haid, dapat mengobati kanker seperti kanker serviks,
mengobati kista, mengatasi diare, mengatasi masalah lambung, dan mengatasi sakit perut
(Anonim, 2016).
4. Temu Ireng (Curucma aeruginosa).

Temu ireng atau temu hitam karena warna rimpang bagian dalamnya berwarna biru kehitam-
kehitaman. Daunnya mirip temu putih dan temu lawak karena sama-sama mempunyai
semburat ungu pada mid-rib (ibu tangkai daun). Temu ireng dipakai masyarakat sebagai obat
jamu cekok (Limananti & Triratnawati, 2003). Selain itu juga terkenal untuk mengobati
penyakit Banjarejok. Manfaat lain misalnya menambah nafsu makan, mengatasi penyakit
kulit, menyuburkan kandungan, mengatasi nyeri saat haid, pembersih darah paska
melahirkan, meredakan Banjarejok dan sesak nafas, menghilangkan racun dalam tubuh,
mengobati cacingan, penambah darah, dan mengatasi gangguan wasir (Ana, 2015).
5. Temu kunci (Boesenbergia rotunda).

Temu kunci bentuknya memang seperti kunci. Kalau rimpang lain bentuknya kerucut,
temu kunci memiliki bentuk silinder kecil -kecil layaknya kunci. Baunya harum, dipakai
untuk pelengkap ibu -ibu di dapur dalam memasak sayur bayam. Sayur bayam yang
ditambahkan kunci lebih beraroma harum dan terasa lebih hangat. Manfaat yang
diperoleh dari temu kunci selain bumbu dapur adalah mengatasi gangguan pencernaan,
mencegah gigi berlubang, mencegah maag, dan meningkatkan gairah seks (Setiaputri,
2018).
6. Temu mangga (Curcuma mangga).

Tanaman ini asli Malaysia. Disebut temu mangga karena aroma daging rimpangnya seperti
mangga Kueni, harum dan tidak pahit. Orang Sunda memanfaatkan temu mangga sebagai
lalapan. Beberapa manfaat temu mangga sebagai obat tradisional di antaranya sebagai obat
maag, mengatasi diare, penghilang nyeri saat haid dan keputihan, mengobati jerawat dan
bisul, untuk mengecilkan rahim, dan penambah nafsu makan (CCRC, 2019).

7. Temu giring (Curcuma heyneana).


Temu giring merupakan tanaman endemik Indonesia (Bos et al., 2007). Kulit rimpang
berbuku-buku dengan panjang sekitar 10 cm. Warna rimpang kuning kehijauan dan
rasanya pahit.Temu giring identikdengan khasiatnya sebagai obat kecantikan. Namun
ternyata banyak kandungan senyawa kimia yang bermanfaat sebagai tanaman obat
keluarga. Di antaranya adalah berpotensi sebagai antioksidan, dapat mengangkat sel kulit
mati, bermanfaat sebagai obat cacing bagi
anak, sumber aktioksidan yang cukup tinggi,
sebagai obat luka, obat cacing, dan obat sakit perut, sebagai obat pelangsing, mengatasi
perasaan tidak tenang atau cemas, obat cacar air, dan obat Banjarejok (wardani, 2016).
8. Kencur Kaempferia
( galanga
).

Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang
dimanfaatkan sebagai stimulan (Wikipedia, 2018). Jumlah helaian daun kencur tidak lebih
dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas
permukaan tanah. Kencur biasanya dipakai untuk bumbu pecel, urap, atau karedok. Manfaat
yang diperoleh dari ekstrak kencur yakni relaksasi dan memberikan efek sedatif atau
menenangkan, manambah nafsu makan, mengatasi diare, mengatasi radang lambung, obat
anti nyeri, obat anti radang, obat Banjarejok, menyembuhkan luka, dan sebagai perawatan
wajah berjerawat (Anonim, 2019).

9. Kunir putih (Kaempferia rotunda).


Rimpangnya pendek dan bercabang
- cabang, juga berbau harum. Akarnya berbau harum
dan bentuknya seperti kacang tanah atau bisa juga seperti telur merpati (Lim, 2016, p.
- akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang
436). Dari rimpang, keluar akar
berair dan tampak tumbuh menggerombol menutup rimpang induk. Rimpangnya berasa
pahit. Jika telah keluar bunga, tandanya rim pang telah siap dipanen. Umbi mudanya dapat
dimakan sebagai lalap.
Yunus et al. (2016) mengungkapkan bahwa Kaempferia rotunda
atau Kunir yang sejak dahulu telah digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan
dan juga mengobati kanker. Selaintu juga bermanf aat untuk mengobati radang, meredam
demam, dan meningkatkan nafsu makan (Arsyad, 2017).
10. Bangle ( Zingiber purpureum Roxb.).

Rimpang bangle menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak
beraturan, tebal 2-5 mm. Warna daging rimpangnya kuning muda sampai kuning
kecokelatan (Raina, 2011, p. 36). Bangle mengandung minyak atsiri (sineol,pinen), damar,
pati, dan tanin (Raina, 2011, p. 36). Berikut 10 manfaat bangle bagi kesehatan, yaitu sebagai
obat demam, obat sakit perut, sakit kepala, obat sakit kuning, obat rematik, obat cacingan,
melancarkan BAB, antioksidan, meningkatkan nafsu makan, dan mengatasi begah (Ginaini,
2016).

11. Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum).


Lempuyang atau lempuyang wangi (Zingiber zerumbet) adalah sejenis rempah rempah
yang berkhasiat obat. Rimpangnya dimanfaatkan sebagai campuran obat pahitan yang
dijual oleh penjaja jamu keliling. Lempuyang atau puyang adalah salah satu bahan utama
jamu yang cukup populer, jamu cabe puyang (Wikipedia, 2019b). Lempuyang di ketahui
mampu menginduksi apoptosis-sel
sel kanker. Tidak hanya itu, lempuyang berguna bagi
kesehatan, misalnya sebagai obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran
mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, dan pembersih darah (Raina, 2011, p. 220).
12. Lengkuas ( Alpinia galanga ).

Laos atau lengkuas adalah rimpang yang cukup familiar bagi ibu-ibu pencinta kuliner.
Bumbu laos dipakai untuk memasak ayam goreng atau masak sayur opor. Oleh karena itu
lengkuas terkenal sebagai penyedap masakan yang alami. Rimpang umbi lengkuas selain
berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas. Lengkuas mengandung minyak atsir
sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Lengkuas dipercaya sebagai obat rematik, sakit
limpa, gairah seks, nafsu makan, bronkitis, dan panu (Raina, 2011, p. 222).

13. Jahe (Zingiber officinale).


Jahe ada tiga jenis, yaitu jahe merah, emprit, dan gajah. Batang jahe merupakan batang semu
dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna
kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga
23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus (Wikipedia, 2019a).
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm
dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga
berwarna hijau kekuningan.
Rimpang ini sangat populer karena digunakan sebagai bahan untuk membuat wedang jahe.
Jika kalian suka jajan di angkringan atau kucingan, maka tidak lengkap rasanya apabila tidak
merasakan sensasi kehangatan wedang jahe. Jahe sekarang sudah dikemas lebih praktis
dalam bentuk sachet. Beberapa juga digunakan sebagai campuran susu dan minuman lain.
Sejumlah manfaat jahe bagi kesehatan karena mengandung senyawa kimia zingirona,
gingerol, dan zingiberol, yakni untuk mengatasi Banjarejok, membangkitkan nafsu makan,
mulas, perut kembung, obat gatal, dan salesma (Raina, 2011, pp. 134–135).
Pertemuan III

Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon

Peran Guru : Fasilitator Tujuan

Pembelajaran :

Mengenal manfaat tanaman empon-empon

Persiapan :

Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon


Pelaksanaan :

1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan:
a. Apa saja tanaman empon-empon yang kalian ketahui?
b. Tahukah kalian apa manfaat empon-empon?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan
nama-nama tanaman empon-empon
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai
perbedaan manfaat tanaman empon-empon satu sama lain.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas

Hasil capaian pada kegiatan ini:


1. Peserta didik diharapkan mampu menemukenali berbagai manfaat tanaman emponempon
2. Peserta didik diharapkan mampu membedakan manfaat antara satu tanaman dengan tanaman
empon-empon yang lain.

Tips untuk guru :


Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman emponempon.
Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon
terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran.

Bahan Bacaan

Banyaknya empon-empon yang digunakan untuk obat dan rempah-rempah hal ini
tidak terlepas dari manfaat dari empon-empon. Berikut adalah manfaat dari
emponempon :
a. Mengandung senyawa bioaktif yang kuat, sehingga cocok sebagai bahan obatobatan.
b. Merupakan senyawa anti-inflamasi atau anti-peradangan alami
c. Meningkatkan kapasitas anti-oksidan dalam tubuh
d. Meningkatkan faktor neurotrophic pada otak, yang terkait dengan fungsi otak yang
lebih baik dan risiko penyakit yang lebih rendah.

e. Menurunkan risiko penyakit jantung


f. Membantu mencegah (dan bahkan mengobati) kanker
g. Bermanfaat dalam mencegah dan mengobati penyakit alzheimer
h. Suplemen kurkumin (berbahan empon-empon), cocok bagi pasien Arthritis
i. Studi menunjukkan bahwa curcumin memiliki manfaat luar biasa terhadap depresi
j. Menunda penuaan dan memerangi penyakit kronis terkait usia
Pertemuan IV

Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon

Peran Guru : Fasilitator

Tujuan Pembelajaran :

Mengenal sejarah tanaman empon-empon di Desa Banja


rejo
Persiapan :

Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon

Pelaksanaan :

1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui
tentang tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan:
a. Tahukah kalian dari mana tanaman empon-empon berasal?
b. Bagaimana tanaman empon-empon bisa sampai di Banjarejo
?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon -empon dan mengajak siswa untuk
menyebutkan nama-nama tanaman empon-empon
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon -empon dan menemukenali sejarah

tanaman empon-empon
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas

Hasil capaian pada kegiatan ini:


1. Peserta didik diharapkan mampu mengenal sejarah tanaman empon-empon
2. Peserta didik diharapkan mampu menceritakan kembali sejarah tanaman empon-empon Tips
untuk guru :
Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang tanaman emponempon.
Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon
terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran.
Bahan Bacaan

Sejarah Olahan Empon-empon

Bukti historis Catatan ramuan obat asli masyarakat Jawa ditulis oleh para pujangga, raja atau
orang-orang berpengaruh. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amengkunegara III yang
dibantu para pujangga Keraton Surakarta dan anggotanya menyusun manuskrip kuno yaitu Serat
Centhini. Sri Susuhunan Pakubuwono V memerintahkan penulisan catatan ramuan obat berjudul
Serat Kawruh Bab Jampi-jampi Jawi pada 1831. Wanita Belanda Jans KloppenburgVersteegh
mengamati perilaku dalam kehidupan masyarakat Jawa yang melakukan penyembuhan penyakit
dengan menggunakan ramuan bahan tradisional dari tanman dan hewan di lingkungan sekitar.

pipisan/gandik lumpang

Masyarakat Indonesia sejak zaman Kerajaan Mataram hingga kini masih menggunakan Jamu.
Minuman khas Indonesia ini telah menjadi kebanggaan tersendiri seperti halnya dengan
Ayurveda dari India dan Zhongyi dari Cina. Sejak saat itu, perempuan lebih berperan dalam
memproduksi jamu, sedangkan pria berperan mencari tumbuhan herbal alami. Fakta itu diperkuat
dengan adanya temuan artefak lumpang dan pipisan/gandik–alat tumbuk untuk membuat jamu.
Artefak itu bisa dilihat di situs arkeologi Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro,
Jawa Tengah.

Desa Banjarejo merupakan salah satu daerah yang terletak di Prov Jawa Timur. Banjarejo adalah
salah satu Banjarejo yang terletak daerah pegunugan dengan udara yang dingin dan sejuk.
Dengan letak daerah yang berada di ketinggian Banjarejo berpotensi untuk mengembangkan
pertanian. Pertanian yang banyak di kembangkan di Desa Banjarejo adalah sayur dan buah-
buahan. Selain itu Banjarejo juga mengembangkan tanaman empon-empon atau TOGA
(Tanaman Obat Keluarga).

Pada awalnya masyarakat menggunakan empon-empon sebagai bahan bumbu masakan. Seiring
berkembangan waktu sekarang banyak masyarakat yang menggunakan empon-empon sebagai
olahan yang siap minum seperti jahe, kunyit, sere dll. Banyak minuman herbal yang berasal dari
empon-empon seperti( kunyit,jahe,sereh,kencur,temulawak) dan banyak diproduksi secara
rumahan oleh para pengrajin jamu tradisional di Desa Banjarejo.banyak petani yang menanam
dan membudidayakan tanaman tersebut . agar empon-empon yang hamper punah Kembali
semarak dan lestari.
Pertemuan V

Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon

Peran Guru : Fasilitator Tujuan

Pembelajaran :

Mengenal cara pengolahan empon-empon

Persiapan :

Guru menunjukkan gambar contoh hasil olahan tanaman empon-empon

Pelaksanaan :

1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a.
Pernahkah kalian meminum minuman jahe?
b. Bagaimana cara mengolah jahe menjadi minuman hangat?
2. Guru menunjukkan gambar olahan tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk
menyebutkan nama-nama olahan tersebut
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis produk olahan tanaman empon-empon 4. Peserta didik
menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas

Hasil capaian pada kegiatan ini:


1. Peserta didik diharapkan mampu mengenal produk olahan tanaman empon-empon
2. Peserta didik diharapkan mampu mengenal manfaat olahan tanaman empon-empon
Tips untuk guru :
Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif
dalam pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang produk olahan
tanaman empon-empon.
Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai hasil olahan tanaman
empon-empon terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran.

Pertemuan VI

Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon

Peran Guru : Fasilitator

Tujuan Pembelajaran :

Mengenal cara budidaya tanaman empon-empon di Desa


Banjarejo
Persiapan :

Guru menunjukkan gambar contoh tanaman empon-empon

Pelaksanaan :

1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan:
a. Tahukah kalian dimana biasanya tanaman empon-empon ditanam?
b. Bagaimana menanam tanaman empon-empon?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan
nama-nama tanaman empon-empon
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali cara
penanaman dan budidaya tanaman empon-empon
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas

Hasil capaian pada kegiatan ini:


1. Peserta didik diharapkan mampu mengenal cara menanam tanaman empon-empon dengan
baik.
2. Peserta didik diharapkan mampu mengenal cara budidaya tanaman empon-empon

Tips untuk guru :


Guru berperan sebagai fasilitator bertugas untuk mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam
pembelajaran melalui proses belajar penyelidikan dan diskusi tentang cara penanaman dan
budidaya tanaman empon-empon.
Guru membuat catatan penting berdasarkan hasil diskusi mengenai tanaman empon-empon
terkait kesulitan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran.

Bahan Bacaan

Budidaya Empon-Empon

Tanaman empon-empon merupakan sekumpulan akar tanaman yang menjadi rempah dan
berperan penting dalam perawatan kesehatan. Empon-empon juga dikenal sebagai bumbu dapur.
Contoh tanaman yang termasuk empon empon diantaranya yaitu jahe, kencur, kunyit dan lain
sebagainya. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, tanaman empon-empon juga menyimpan
manfaat yang baik untuk kesehatan. Jamu khas Indonesia menggunakan tanaman empon-empon
sebagai salah satu bahannya.

Cara Budidaya Tanaman Empon-Empon Bagi Pemula

1. Persiapan Media Tanam Tanaman Empon-Empon

• Media tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman empon-empon yaitu
campuran tanah , pasir juga pupuk organik atau pupuk kandang.

• Pastikan tanah yang digunakan adalah tanah yang gembur dan subur. Tanah yang
gembur yaitu tanah yang memiliki komposisi tanah liat, pasir dan debu secara
seimbang. Sedangkan tanah yang subur yaitu tanah yang mengandung unsur hara
yang kaya.

• Pastikan pasir yang digunakan adalah pasir yang mengandung tanah liat, pastikan
juga pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang telah difermentasi
agar mudah diserap tanaman empon-empon.

2. Pembibitan Tanaman Empon-Empon

Pilihlah tanaman empon-empon yang sudah tua dan sehat untuk dijadikan bibit yaitu
tanaman empon yang memiliki pertumbuhan baik dan tidak terdapat penyakit. Daun tidak
terserang hama, akar tumbuh simetris dan tanaman tampak lebat.

3. Penanaman Tanaman Empon-Empon


Jika semua sudah siap, segera lakukan penanaman. Tanam bibit tanaman empon-empon
pada media tanam yang telah dipilih dengan membuat lubang tanam untuk bibit tanaman.
Ini juga bisa dilakukan dengan menanam empon empon di polybag dan pot. Lubang dibuat
disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman tersebut. Setelah itu, tutup kembali lubang
tersebut lalu sedikit padatkan. Jangan lupa lakukan penyiraman agar bibit tanaman tidak
kekurangan air untuk pertumbuhanya.

4. Pemeliharaan Tanaman Empon-Empon

Perawatan yang dilakukan pada tanaman empon-empon agar tumbuh maksimal


diantaranya yaitu penyiraman secara teratur, pemupukan dan pencegahan serta penanganan
hama dan penyakit yang menyerang tanaman empon-empon. Selain itu,jika media tanam
terlihat terlalu padat, maka lakukan penggemburan.

5. Pemanenan Empon-Empon

Masa panen rata-rata tanaman empon-empon yaitu sekitar 10 bulan tapi bergantung pada
jenis tanaman empon-empon yang ditanam. Ciri-ciri tanaman empon-empon yang siap
dipanen yaitu tanaman yang sudah melewati masa mengering yakni daun dan batangnya
sudah menguning
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN EKSPLORASI EMPON-EMPON

SEBAGAI BUDAYA KEARIFAN LOKAL

Anda mungkin juga menyukai