EKSPLORASI EMPON-EMPON
SEBAGAI BUDAYA KEARIFAN LOKAL DESA BANJAREJO
GURU PJOK
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
SD NEGERI 1 BANJAREJO
SD NEGERI 1 BANJAREJO
Pendahuluan
Desa Banjarejo merupakan salah satu Desa di Kabupaten Malang. Desa Banjarejo terkenal
sebagai desa yang memiliki keindahan alam yang mempesona. Desa Banjarejomengandalkan
sektor pertanian sebagai salah satu ikon khas daerah..
Berlatar belakang Desa Banjarejo yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian
dan perrkebunan, maka disini kami membuat olahan kuliner yang dihasilkan dari berbagai jenis
tanaman empon-empon. Minuman hangat dari bahan empon-empon ini menjadi salah satu
budaya yang melekat bagi masyarakat Desa Banjarejo. Daerah yang subur membuat banyak
tanaman mampu tumbuh dengan baik di Desa Banjarejo, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pembuatan minuman. Salah satu jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai bahan
pembuatan minuman hangat adalah empon-empon.
Empon-empon merupakan jenis tanaman rimpang yang dapat dengan mudah dibudidayakan.
Tanaman empon-empon memiliki umur panen yang relative singkat dan beragam manfaat bagi
kesehatan tubuh, sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan minuman. Emponempon yang
umumnya sering digunakan sebagai bahan minuman diantaranya adalah jahe,kunyit, dan
temulawak.
Proyek Eksplorasi Empon-empon sebagai Budaya Kearifan Local di Desa Banjarejo ini disusun
dengan tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila dengan menanamkan pemahaman nilai
kearifan lokal empon-empon sebagai salah satu bentuk budaya daerah. Proyek eksplorasi
empon-empon dilaksanakan melalui tahapan kegiatan pengenalan, pemanfaatan, dan edukasi
tentang empon-empon sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya daerah.
Pada tahap pengenalan, peserta didik dibimbing untuk dapat mengenal tentang tanaman empon-
empon, manfaat tanaman bagi kesehatan, dan cara membudidayakannya. Pada tahap
Pemanfaatan peserta didik dibimbing untuk dapat memproses tanaman empon-empon menjadi
produk yang bermanfaat bagi kesehatan salah satunya yaitu olahan kuliner. Pada tahap Edukasi
peserta didik dibimbing untuk dapat mengkomunikasikan dan mensosialisasikan manfaat
empon-empon, berbagi produk hasil olahan, dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat
empon-empon sebagai bentuk melestarikan budaya kearifan lokal di Desa Banjarejo.
Melalui Proyek Eksplorasi Empon-empon, peserta didik diharapkan untuk mencapai dimensi
profil pelajar pancasila yaitu Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak
mulia dan bergotong-royong.
Dimensi, Elemen dan Tujuan
Topik Dimensi PPP Elemen PPP Sub Elemen Tujuan
Kenali Empon-empon
Pertemuan I
Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon
Persiapan :
Pelaksanaan :
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a.
Pernahkah kalian meminum jamu?
b. Tahukah kalian terbuat dari apakah jamu itu?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk
mengidentifikasi gambar.
3. Peserta didik berdiskusi tentang tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai jenis
tanaman empon-empon dan perbedaannya satu sama lain.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas Hasil
Bahan Bacaan
Tanaman Empon-empon
Menurut Fauziyah Muhlisah(1999), istilah empon-empon berasal dari bahasa Jawa. Asal
kata empon-empon dari empu yang berarti rimpang induk atau akar tinggal. Istilah ini
digunakan untuk menyebut kelompok tanaman yang mempunyai rimpang atau akar tinggal.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empon-empon adalah rimpang
yang digunakan sebagai ramuan tradisional. Rimpang adalah batang tanaman yang menjalar
ke bawah tanah. Batang ini menghasilkan kuncup ke arah atas dan akar ke bawah.
Penggolongan nama Empon-empon tidak dilakukan berdasarkan klasifikasi ilmiah
tertentu. Melainkan lebih merujuk pada penggolongan tanaman tertentu yang dilakukan
masyarakat Jawa. Tanaman yang ternasuk empon -empon pada umumnya di manfaatkan
untuk obat-obatan dan bumbu dapur.
Beberapa bumbu dapur yang ada dirumah kita termasuk tanaman empon -empon.
Contoh empon-empon antara lain jahe, serai, serta lengkuas, kencur, kunyit, temulawak.
Selaian digunakan untuk bumbu dapur sebagian empon -empon bisa digunakan untuk
jamu.
Pada dasarnya empon -empon hampir sama dengan tanaman lainnya yang sering di
manfaatkan dari bagiannya. Akan tetapi biasanya empon -empon dimanfaatkan untuk
obat-obatan dan untuk rempah -rempah makanan. Kebanyakan empon -empon tergolong
dalam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) kita semua sering menyebutnya seperti itu.
Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon
Pembelajaran :
Persiapan :
Pelaksanaan :
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: c.
Tahukah kalian tanaman empon-empon?
d. Apa saja tanaman empon-empon yang kalian ketahui?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk
mengidentifikasi gambar.
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai
bentuk tanaman empon-empon, ciri khas, dan perbedaannya satu sama lain.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas
Jenis-jenis Empon-empon
Ada banyak sekali empon-empon yang memiliki kasiat dan dimanfaat untuk obat maupun untuk
rempah
1. Temu Lawak (Curcuma xanthorrizha)
Temu Lawak, maka yang terbayang adalah khasiatnya untuk menambah nafsu makan
pada anak -anak.Keberadaan rimpang ini cukup melimpah di pasaran. Warga sudah
terlanjur mempercayai akan khasiat yang didapat dari mengkonsumsi Temu Lawak.
Manfaat yang dapat diperoleh dari temu lawak adalah menambah nafsu makan,
mengobati gangguan pencernaan, mengatasi kram perut saat haid, mengatasi masuk
angin, membantu pengobatan kanker, mengatasi masalah usus besar, memengaruhi
metabolisme lemak, mengatasi radan g sendi, mengeluarkan toksin tubuh, mengatasi
demam, meningkatkan fungsi ginjal, meningkatkan stamina (Anonim, 2019).
2. Kunyit (Curcuma Longa)
Sering kali temu putih dipertukarkan namanya dengan kunir putih. Atau dengan kata lain
dua spesies ini dianggap sama. Padahal keduanya sangat berbeda. Temu putih dari marga
Curcuma, sedangkan kunir putih dari marga Kaempferia. Rasa temu putih sangat pahit,
sedangkan kunir putih tidak terlalu pahit. Banyak manfaat yang diperoleh dari temu
putih, di antaranya kandungan curcumol dan curdione berfungsi untuk antikanker, untuk
mengurangi nyeri pada saat haid, dapat mengobati kanker seperti kanker serviks,
mengobati kista, mengatasi diare, mengatasi masalah lambung, dan mengatasi sakit perut
(Anonim, 2016).
4. Temu Ireng (Curucma aeruginosa).
Temu ireng atau temu hitam karena warna rimpang bagian dalamnya berwarna biru kehitam-
kehitaman. Daunnya mirip temu putih dan temu lawak karena sama-sama mempunyai
semburat ungu pada mid-rib (ibu tangkai daun). Temu ireng dipakai masyarakat sebagai obat
jamu cekok (Limananti & Triratnawati, 2003). Selain itu juga terkenal untuk mengobati
penyakit Banjarejok. Manfaat lain misalnya menambah nafsu makan, mengatasi penyakit
kulit, menyuburkan kandungan, mengatasi nyeri saat haid, pembersih darah paska
melahirkan, meredakan Banjarejok dan sesak nafas, menghilangkan racun dalam tubuh,
mengobati cacingan, penambah darah, dan mengatasi gangguan wasir (Ana, 2015).
5. Temu kunci (Boesenbergia rotunda).
Temu kunci bentuknya memang seperti kunci. Kalau rimpang lain bentuknya kerucut,
temu kunci memiliki bentuk silinder kecil -kecil layaknya kunci. Baunya harum, dipakai
untuk pelengkap ibu -ibu di dapur dalam memasak sayur bayam. Sayur bayam yang
ditambahkan kunci lebih beraroma harum dan terasa lebih hangat. Manfaat yang
diperoleh dari temu kunci selain bumbu dapur adalah mengatasi gangguan pencernaan,
mencegah gigi berlubang, mencegah maag, dan meningkatkan gairah seks (Setiaputri,
2018).
6. Temu mangga (Curcuma mangga).
Tanaman ini asli Malaysia. Disebut temu mangga karena aroma daging rimpangnya seperti
mangga Kueni, harum dan tidak pahit. Orang Sunda memanfaatkan temu mangga sebagai
lalapan. Beberapa manfaat temu mangga sebagai obat tradisional di antaranya sebagai obat
maag, mengatasi diare, penghilang nyeri saat haid dan keputihan, mengobati jerawat dan
bisul, untuk mengecilkan rahim, dan penambah nafsu makan (CCRC, 2019).
Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang
dimanfaatkan sebagai stimulan (Wikipedia, 2018). Jumlah helaian daun kencur tidak lebih
dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas
permukaan tanah. Kencur biasanya dipakai untuk bumbu pecel, urap, atau karedok. Manfaat
yang diperoleh dari ekstrak kencur yakni relaksasi dan memberikan efek sedatif atau
menenangkan, manambah nafsu makan, mengatasi diare, mengatasi radang lambung, obat
anti nyeri, obat anti radang, obat Banjarejok, menyembuhkan luka, dan sebagai perawatan
wajah berjerawat (Anonim, 2019).
Rimpang bangle menjalar dan berdaging, bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak
beraturan, tebal 2-5 mm. Warna daging rimpangnya kuning muda sampai kuning
kecokelatan (Raina, 2011, p. 36). Bangle mengandung minyak atsiri (sineol,pinen), damar,
pati, dan tanin (Raina, 2011, p. 36). Berikut 10 manfaat bangle bagi kesehatan, yaitu sebagai
obat demam, obat sakit perut, sakit kepala, obat sakit kuning, obat rematik, obat cacingan,
melancarkan BAB, antioksidan, meningkatkan nafsu makan, dan mengatasi begah (Ginaini,
2016).
Laos atau lengkuas adalah rimpang yang cukup familiar bagi ibu-ibu pencinta kuliner.
Bumbu laos dipakai untuk memasak ayam goreng atau masak sayur opor. Oleh karena itu
lengkuas terkenal sebagai penyedap masakan yang alami. Rimpang umbi lengkuas selain
berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas. Lengkuas mengandung minyak atsir
sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Lengkuas dipercaya sebagai obat rematik, sakit
limpa, gairah seks, nafsu makan, bronkitis, dan panu (Raina, 2011, p. 222).
Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon
Pembelajaran :
Persiapan :
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan:
a. Apa saja tanaman empon-empon yang kalian ketahui?
b. Tahukah kalian apa manfaat empon-empon?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan
nama-nama tanaman empon-empon
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali berbagai
perbedaan manfaat tanaman empon-empon satu sama lain.
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas
Bahan Bacaan
Banyaknya empon-empon yang digunakan untuk obat dan rempah-rempah hal ini
tidak terlepas dari manfaat dari empon-empon. Berikut adalah manfaat dari
emponempon :
a. Mengandung senyawa bioaktif yang kuat, sehingga cocok sebagai bahan obatobatan.
b. Merupakan senyawa anti-inflamasi atau anti-peradangan alami
c. Meningkatkan kapasitas anti-oksidan dalam tubuh
d. Meningkatkan faktor neurotrophic pada otak, yang terkait dengan fungsi otak yang
lebih baik dan risiko penyakit yang lebih rendah.
Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon
Tujuan Pembelajaran :
Pelaksanaan :
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui
tentang tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan:
a. Tahukah kalian dari mana tanaman empon-empon berasal?
b. Bagaimana tanaman empon-empon bisa sampai di Banjarejo
?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon -empon dan mengajak siswa untuk
menyebutkan nama-nama tanaman empon-empon
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon -empon dan menemukenali sejarah
tanaman empon-empon
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas
Bukti historis Catatan ramuan obat asli masyarakat Jawa ditulis oleh para pujangga, raja atau
orang-orang berpengaruh. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amengkunegara III yang
dibantu para pujangga Keraton Surakarta dan anggotanya menyusun manuskrip kuno yaitu Serat
Centhini. Sri Susuhunan Pakubuwono V memerintahkan penulisan catatan ramuan obat berjudul
Serat Kawruh Bab Jampi-jampi Jawi pada 1831. Wanita Belanda Jans KloppenburgVersteegh
mengamati perilaku dalam kehidupan masyarakat Jawa yang melakukan penyembuhan penyakit
dengan menggunakan ramuan bahan tradisional dari tanman dan hewan di lingkungan sekitar.
pipisan/gandik lumpang
Masyarakat Indonesia sejak zaman Kerajaan Mataram hingga kini masih menggunakan Jamu.
Minuman khas Indonesia ini telah menjadi kebanggaan tersendiri seperti halnya dengan
Ayurveda dari India dan Zhongyi dari Cina. Sejak saat itu, perempuan lebih berperan dalam
memproduksi jamu, sedangkan pria berperan mencari tumbuhan herbal alami. Fakta itu diperkuat
dengan adanya temuan artefak lumpang dan pipisan/gandik–alat tumbuk untuk membuat jamu.
Artefak itu bisa dilihat di situs arkeologi Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro,
Jawa Tengah.
Desa Banjarejo merupakan salah satu daerah yang terletak di Prov Jawa Timur. Banjarejo adalah
salah satu Banjarejo yang terletak daerah pegunugan dengan udara yang dingin dan sejuk.
Dengan letak daerah yang berada di ketinggian Banjarejo berpotensi untuk mengembangkan
pertanian. Pertanian yang banyak di kembangkan di Desa Banjarejo adalah sayur dan buah-
buahan. Selain itu Banjarejo juga mengembangkan tanaman empon-empon atau TOGA
(Tanaman Obat Keluarga).
Pada awalnya masyarakat menggunakan empon-empon sebagai bahan bumbu masakan. Seiring
berkembangan waktu sekarang banyak masyarakat yang menggunakan empon-empon sebagai
olahan yang siap minum seperti jahe, kunyit, sere dll. Banyak minuman herbal yang berasal dari
empon-empon seperti( kunyit,jahe,sereh,kencur,temulawak) dan banyak diproduksi secara
rumahan oleh para pengrajin jamu tradisional di Desa Banjarejo.banyak petani yang menanam
dan membudidayakan tanaman tersebut . agar empon-empon yang hamper punah Kembali
semarak dan lestari.
Pertemuan V
Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon
Pembelajaran :
Persiapan :
Pelaksanaan :
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan: a.
Pernahkah kalian meminum minuman jahe?
b. Bagaimana cara mengolah jahe menjadi minuman hangat?
2. Guru menunjukkan gambar olahan tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk
menyebutkan nama-nama olahan tersebut
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis produk olahan tanaman empon-empon 4. Peserta didik
menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas
Pertemuan VI
Waktu : 6 JP x 40 menit
Bahan : Modul ajar, Gambar empon – empon ( jahe, temulawak, sereh, kencur dll),
Tanaman nyata empon – empon
Tujuan Pembelajaran :
Pelaksanaan :
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui tentang
tanaman empon-empon
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat diberikan:
a. Tahukah kalian dimana biasanya tanaman empon-empon ditanam?
b. Bagaimana menanam tanaman empon-empon?
2. Guru menunjukkan gambar tanaman empon-empon dan mengajak siswa untuk menyebutkan
nama-nama tanaman empon-empon
3. Peserta didik berdiskusi tentang jenis tanaman empon-empon dan menemukenali cara
penanaman dan budidaya tanaman empon-empon
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi dan mempresentasikannya di depan kelas
Bahan Bacaan
Budidaya Empon-Empon
Tanaman empon-empon merupakan sekumpulan akar tanaman yang menjadi rempah dan
berperan penting dalam perawatan kesehatan. Empon-empon juga dikenal sebagai bumbu dapur.
Contoh tanaman yang termasuk empon empon diantaranya yaitu jahe, kencur, kunyit dan lain
sebagainya. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, tanaman empon-empon juga menyimpan
manfaat yang baik untuk kesehatan. Jamu khas Indonesia menggunakan tanaman empon-empon
sebagai salah satu bahannya.
• Media tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman empon-empon yaitu
campuran tanah , pasir juga pupuk organik atau pupuk kandang.
• Pastikan tanah yang digunakan adalah tanah yang gembur dan subur. Tanah yang
gembur yaitu tanah yang memiliki komposisi tanah liat, pasir dan debu secara
seimbang. Sedangkan tanah yang subur yaitu tanah yang mengandung unsur hara
yang kaya.
• Pastikan pasir yang digunakan adalah pasir yang mengandung tanah liat, pastikan
juga pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang telah difermentasi
agar mudah diserap tanaman empon-empon.
Pilihlah tanaman empon-empon yang sudah tua dan sehat untuk dijadikan bibit yaitu
tanaman empon yang memiliki pertumbuhan baik dan tidak terdapat penyakit. Daun tidak
terserang hama, akar tumbuh simetris dan tanaman tampak lebat.
5. Pemanenan Empon-Empon
Masa panen rata-rata tanaman empon-empon yaitu sekitar 10 bulan tapi bergantung pada
jenis tanaman empon-empon yang ditanam. Ciri-ciri tanaman empon-empon yang siap
dipanen yaitu tanaman yang sudah melewati masa mengering yakni daun dan batangnya
sudah menguning
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN EKSPLORASI EMPON-EMPON