Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PROFESI BIDANG IKGM-P PUSKESMAS


KECAMATAN JATINEGARA
KELURAHAN KAMPUNG MELAYU
PUTARAN 1 2023

Disusun oleh:
Kelompok Puskesmas Jatinegara Putaran 1

Alvin Jesson 1806190273


Maria Natasya Roselind 1806190216
Nadya Firiza Salsabila 1806190254
Naurah Nadzifah 1806190286
Sarah Sania 1806190292
Valerie Kartini 1806190241
Vincent Geraldy Junior 1806190790
Zihan Safirah 1806190260

Pembimbing:
Dr. drg. Febriana Setiawati, M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI MULUT-PENCEGAHAN


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS INDONESIA
JUNI 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kebesaran dan
rahmat-Nya, laporan akhir kegiatan klinik kepaniteraan ilmu kedokteran gigi masyarakat
dan pencegahan dapat dirampungkan sesuai dengan waktunya. Laporan ini dirangkai
sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jatinegara selama
6 minggu beserta studi literatur dan hasil diskusi bersama pembimbing.
Dalam proses penyusunan makalah ini, banyak bimbingan, masukan, bantuan dan
dukungan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penulis juga berterima kasih kepada:
1. Dr. drg. Febriana Setiawati, M.Kes selaku pembimbing yang telah bersedia
memberikan arahan, ilmu dan saran bagi penulis;
2. drg. Edwin Nugraha selaku DPJP Kecamatan Jatinegara yang sudah
banyak membantu dalam semua kegiatan survey hingga pelaksanaan
program kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan;
3. Kepala sekolah, guru, orang tua murid, dan seluruh siswa yang terlibat
yang telah membantu berjalannya kegiatan survei hingga terlaksananya
program;
4. Serta semua pihak yang telah membantu kami sebelum, selama dan
sesudah dilaksanakannya rotasi IKGM-P ini.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah ilmu
pengetahuan dalam bidang ilmu kesehatan gigi masyarakat dan pencegahan. Penulis juga
berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi laporan ini menjadi
lebih baik.

Jakarta, Juli 2023

Penulis
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini diajukan oleh :


Nama/NPM :
Alvin Jesson, S.K.G. 1806190273
Maria Natasya Roselind, S.K.G. 1806190216
Nadya Firiza Salsabila, S.K.G. 1806190254
Naurah Nadzifah, S.K.G. 1806190286
Sarah Sania, S.K.G. 1806190292
Valerie Kartini, S.K.G. 1806190241
Vincent Geraldy Junior, S.K.G. 1806190790
Zihan Safirah, S.K.G. 1806190260

Program Studi : Profesi Dokter Gigi

Judul Makalah : Laporan Kegiatan Program Profesi Bidang IKGM-P Puskesmas

Kecamatan Jatinegara Kelurahan Kampung Melayu

Mengetahui

Dr. drg. Febriana Setiawati, M.Kes


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 5
BAB II LAPORAN SURVEI........................................................................................................ 7
2.1 Masalah kesehatan gigi dan mulut kelurahan Kampung Melayu.............................................. 7
BAB III LAPORAN KEGIATAN PROGRAM.........................................................................24
3.1 Program Untuk Kelompok Usia 5 Tahun…………………………………………………….24
3.1.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak…………………………………...24
3.1.2 Sikat Gigi Bersama ………………………………………………………………..….25
3.1.3 Training of Trainers (ToT)…………………………………………………………….26
3.1.4 Kartu Gigi Sehat …………………………………………………………………..….27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................... 28
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 28
4.2 Saran........................................................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
Karies gigi atau gigi berlubang merupakan penyakit kronis infeksius paling umum di
dunia dan dialami oleh hampir setengah populasi penduduk dunia. Karies gigi yang parah dapat
memengaruhi kesehatan secara umum, menyebabkan rasa sakit dan infeksi jika tidak diberi
perawatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa karies
memiliki proporsi masalah gigi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 45,3%. Selain itu
berdasarkan survei Global Oral Health Data Bank, prevalensi karies bervariasi dalam kisaran
49% hingga 83%. Data ini menunjukkan bahwa karies merupakan masalah penyakit yang telah
tersebar luas secara global. Di Provinsi DKI Jakarta sendiri, proporsi masalah gigi mencapai
41,3% berdasarkan hasil Riskesdas 2018. Hal ini penting untuk menjadi perhatian, mengingat
banyaknya studi yang telah melaporkan dampak negatif terhadap kualitas hidup pasien yang
ditimbulkan karies.
Penilaian status kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan menggunakan indeks
DMF-T/dmf-t. Indeks ini merupakan penjumlahan dari jumlah Decay/D (jumlah gigi permanen
yang mengalami karies dan belum mendapatkan perawatan), Missing/M (jumlah gigi yang hilang
akibat karies), dan Filling/F (jumlah gigi permanen yang telah dilakukan
penambalan/penumpatan). Pada tahun 2018, Indeks DMF-T di Indonesia adalah 7,1 yang berarti
rata – rata penduduk Indonesia memiliki lebih dari 7 gigi yang bermasalah terkait dengan karies.
Angka ini masih belum memenuhi target RAN (Rencana Aksi Nasional) Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut pada tahun 2020 yaitu indeks DMF-T 4,1 pada semua umur.
Dalam merencanakan aksi upaya kesehatan gigi dan mulut yang tepat, dibutuhkan
langkah awal yang dapat dilakukan melalui survei tingkat kesehatan gigi dan mulut. Jenis survei
yang akan dilakukan adalah pathfinder survey yaitu metode survei dengan teknik pengambilan
sampel berupa stratified cluster sampling. Survei ini akan mengambil sampel dari kelompok
sosio ekonomi yang berbeda serta kelompok usia yang berbeda. Pada pathfinder survey, indeks
kelompok usia yang disarankan oleh WHO untuk diperiksa yaitu kelompok usia 5 tahun, 12
tahun, 15 tahun, 35-44 tahun dan 65-74 tahun. Usia 5 tahun berfokus untuk melihat status karies
pada gigi sulung, usia 12 tahun merupakan global monitoring age untuk karies dimana seluruh
gigi tetap telah erupsi (kecuali molar ketiga), usia 15 tahun diperiksa dengan pertimbangan gigi
tetap telah terpapar lingkungan rongga mulut selama 3-9 tahun dan dapat melihat kondisi
penyakit periodontal pada usia remaja. Kelompok usia 35-44 tahun merupakan standar
kelompok usia untuk surveilans kondisi kesehatan gigi dan mulut pada orang dewasa dan
kelompok usia 65-74 tahun memungkinkan untuk mengestimasikan manifestasi penyakit gigi
dan mulut dari perspektif perjalanan hidup. Berdasarkan survei lokasi, survei status karies kali
ini akan dilakukan di beberapa TK, SD dan SMP di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada
kelompok usia 5 tahun, 12 tahun dan 15 tahun
BAB II
LAPORAN SURVEI
2.1 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Kelurahan Kampung Melayu
2.1.1 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Kelompok Usia 5 tahun
A. Prevalensi Karies TK Kelurahan Kampung Melayu
Prevalensi karies pada anak TK di kelurahan Kampung Melayu sebesar 85,4%

Prevalensi Karies Frekuensi Persen

Karies 70 85,4 %

Tidak Karies 12 14,6%

B. Rata-rata Skor dmf-t TK Kelurahan Kampung Melayu


Dari sebanyak 82 sampel, rerata jumlah decay sebanyak 7,28. Dari
sebanyak 82 sampel, rerata jumlah missing adalah 0,27. Dari sebanyak 82 sampel,
rerata jumlah filled adalah 0,06. Dari sebanyak 82 sampel, rerata skor dmft pada
anak adalah 7,61

(N= 82) Rerata dmf-t

d m f dmf-t

Total 7,28 0,27 0,06 7,61

C. Frekuensi dmf-t TK Kelurahan Kampung Melayu


Terdapat 69 dari 82 sampel mengalami karies gigi. Terdapat 8 dari 82
sampel yang mengalami kehilangan gigi. Terdapat 4 dari 82 sampel pernah
dilakukan restorasi pada gigi sulung yang mengalami karies.

(N= 82) Rerata dmf-t

d m f

Total 69 8 4
D. Frekuensi BOP TK Kelurahan Kampung Melayu
Terdapat 24 dari 82 sampel mengalami perdarahan gingiva. Terdapat 58
dari 82 sampel tidak mengalami perdarahan gingiva. Prevalensi gingival bleeding
29,3%. Rata-rata skor BOP 1,63

(N= 82) Frekuensi BOP

BOP (+) 24

BOP (-) 58

Prevalensi Gingival Bleeding 29,3%

Rata-rata skor BOP 1,63

E. Perilaku Terkait Kesehatan Gigi dan Mulut TK Kelurahan Kampung


Melayu
Mayoritas anak yaitu 70 (85,4%) anak sudah membersihkan gigi sebanyak
dua kali atau lebih dalam sehari. Seluruh anak yaitu 82 (100%) anak
membersihkan gigi/gusi dengan sikat gigi dan juga menggunakan pasta gigi.
Merek pasta gigi yang mayoritas digunakan oleh 49 (59,4%) anak adalah
kodomo.

Item Frekuensi
N = 82 (100%)

Sehari Sekali Dua kali atau lebih dalam 1 hari

Frekuensi Menyikat Gigi 12 (14,6%) 70 (85,4%)

Item Frekuensi
N = 82 (100%)

Ya Tidak

Penggunaan Sikat Gigi 82 (100%) 0 (0%)

Item Frekuensi
N = 82 (100%)

Pepsodent Kodomo Enzim Anak Cusson Pigeon

Merek Pasta 25 (30,5%) 49 (59,4%) 6 (7,3%) 1 (1,2%) 1 (1,2%)


Gigi

Item Frekuensi
N = 82 (100%)

Ya Tidak

Penggunaan Pasta Gigi 82 (100%) 0 (0%)

F. Persepsi Subjek Tentang Kesehatan Gigi dan Gusi TK Kelurahan Kampung


Melayu
Mayoritas anak yaitu 33 (40,2%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan giginya rata-rata dan 36 (43,9%) anak memiliki persepsi bahwa
keadaan kesehatan gusinya termasuk baik

Persepsi Frekuensi
Subjek N = 21 (100%)

Sangat Baik Rata-rata Buruk Sangat Tidak


Baik Buruk Tahu

Keadaan 2 (9,5%) 12 (57,1%) 3 (14,3%) 4 (19%) 0 0


Kesehatan
Gigi

Keadaan 2 (9,5%) 18 (85,7%) 1 (4,8%) 0 0 0


Kesehatan
Gusi

Mayoritas anak yaitu 40 (48,8%) anak menyatakan tidak pernah


merasakan sakit gigi/rasa tidak nyaman selama 12 bulan terakhir dan hanya 1
(1,2%) anak yang sering merasakan sakit atau tidak nyaman pada gigi mereka
selama 12 bulan terakhir
Persepsi Subjek Frekuensi
N = 82 (100%)

Sering Kadang Jarang Tidak Tidak Tahu


- kadang Pernah

Frekuensi sakit 1 (1,2%) 17 (20,7%) 23 (28,0%) 40 (48,8%) 1 (1,2%)


gigi selama 12
bulan terakhir

G. Utilisasi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut TK Kelurahan Kampung


Melayu
Mayoritas anak yaitu sebanyak 52 (63,4%) anak tidak pernah datang ke
dokter gigi. Mayoritas anak yaitu 35 (30,5%) anak, tidak tahu untuk alasan
pemeriksaan atau perawatan rutin.

Persepsi Subjek Frekuensi


N = 82 (100%)

Satu Dua Tiga Empat Tidak Tidak Tidak


Kali Kali Kali Kali datang ke pernah ke Ingat
dokter gigi dokter
12 bulan gigi
terakhir

Frekuensi datang 17 3 2 0 (0%) 7 (8,5%) 52 1


ke dokter gigi (20,7 (3,7% (2,4%) (63,4%) (1,2%
selama 12 bulan %) ) )
terakhir

Persepsi Subjek Frekuensi


N = 82 (100%)

Sakit atau Melanjutkan Pemeriksaan Tidak


terdapat masalah Perawatan rutin / Tahu/Tidak
pada gigi, gusi, Perawatan ingat
atau mulut Rutin

Alasan 17 (20,7%) 3 (3,7%) 2 (2,4%) 35 (30,5%)


Kunjungan ke
dokter Gigi

H. Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan Gigi dan Mulut TK


Kelurahan Kampung Melayu
Sebanyak 41 subjek 50% merasa puas dengan tampilan giginya. Sebanyak
81 subjek (98,8%) tidak menghindar untuk tersenyum karena kondisi giginya.
Sebanyak 80 subjek (97,6%) tidak mendapatkan ejekan dari teman akibat kondisi
giginya. Sebanyak 77 subjek (93,9%) tidak pernah merasa tidak nyaman pada gigi
hingga membuatnya tidak masuk sekolah. Sebanyak 70 subjek (85,4%) tidak
merasa sulit untuk menggigit makanan keras. Sebanyak 78 subjek (95,1%) tidak
merasa sulit untuk mengunyah

Item Kualitas Hidup Frekuensi


N = 82 (100%)

Ya Tidak Tidak Tahu

Tidak puas dengan tampilan gigi 38 (46,3%) 41 (50%) 3 (3,7%)

Menghindari untuk senyum dan 0 (0%) 81 (98,8%) 1 (1,2%)


tertawa karena kondisi gigi

Ejekan dari teman karena 0 (0%) 80 (97,6%) 2 (2,4%)


kondisi gigi

Sakit / Tidak nyaman pada gigi 4 (4,9%) 77 (93,9%) 1 (1,2%)


yang membuat tidak masuk
sekolah

Kesulitan untuk menggigit 12 (14,6%) 70 (85,4%) 0 (0%)


makanan keras

Kesulitan Mengunyah 4 (4,9%) 78 (95,1%) 0 (0%)

I. Pola Diet Anak TK Kelurahan Kampung Melayu


Jenis Frekuensi
N = 82 (100%)
Maka
nan

Beberapa Setiap hari Beberapa Seminggu Beberapa Tidak


kali dalam kali dalam sekali kali dalam pernah
sehari seminggu sebulan

Buah 3 (3,7%) 31 (37,8%) 27 (32,9%) 12 (14,6%) 6 (7,3%) 3 (3,7%)

Bisku 14 (17,1%) 54 (65,9%) 11 (13,4%) 2 (2,4%) 0 (0%) 1 (1,2%)


it,
kue
mani
s,
roti,
dll

Selai 3 (3,7%) 9 (11%) 23 (28%) 12 (14,6%) 21 (25,6%) 14 (17,1%)


atau
madu

Perm 0 (0%) 6 (7,3%) 5 (6,1%) 1 (1,2%) 8 (9,8%) 62 (75,6%)


en
karet

Perm 4 (4,9%) 31 (37,8%) 20 (24,4%) 7 (8,5%) 12 (14,6%) 8 (9,8%)


en
atau
mani
san

Susu 3 (3,7%) 3 (3,7%) 57 (69,5%) 4 (4,9%) 11 (13,4%) 4 (4,9%)


Mani
s

Teh 0 (0%) 15 (18,3%) 21 (25,6%) 8 (9,8%) 17 (20,7%) 21 (25,6%)


mani
s

2.1.2 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Kelompok Usia 12 tahun
A. Prevalensi Karies SD Kelurahan Kampung Melayu
Prevalensi karies pada anak SD di kelurahan Kampung Melayu sebesar 76%

Prevalensi Karies Frekuensi Persen

Karies 83 76 %

Tidak Karies 26 24%

B. Rata-rata Skor DMFT SD Kelurahan Kampung Melayu


Dari sebanyak 109 sampel, rerata jumlah decay sebanyak 2.2; rerata
jumlah missing adalah 0 ; rerata jumlah filled adalah 0,06. Dari sebanyak 109
sampel, rerata skor dmft pada anak adalah 2,39

(N= 82) Rerata dmf-t

d m f dmf-t

Total 2.20 0 0,009 2,39


C. Frekuensi DMFT SD Kelurahan Kampung Melayu
Terdapat 80 dari 109 sampel mengalami karies gigi. Terdapat 0 dari 109
sampel yang mengalami kehilangan gigi. Terdapat 1 dari 109 sampel pernah
dilakukan restorasi pada gigi sulung yang mengalami karies.

(N= 82) Rerata dmf-t

d m f

Total 80 0 1

D. Frekuensi BOP SD Kelurahan Kampung Melayu


Terdapat 39 dari 109 sampel mengalami perdarahan gingiva. Terdapat 70
dari 109 sampel tidak mengalami perdarahan gingiva. Prevalensi gingival
bleeding 35,7%.

Frekuensi (n) Persentase

Bleeding on probing 39 35,7%


+

Bleeding on probing 70 64,3%


-

Total 109 100%

E. Perilaku Terkait Kesehatan Gigi dan Mulut SD Kelurahan Kampung Melayu


Mayoritas anak yaitu 72 (66%) anak sudah membersihkan gigi sebanyak
dua kali atau lebih dalam sehari. Sebanyak 106 (97.3%) anak membersihkan
gigi/gusi dengan sikat gigi. Merek pasta gigi yang mayoritas digunakan oleh 103
(94,6%) anak adalah pepsodent.

Item N = 109
N (100%)
Frekuensi membersihkan gigi
Tidak Pernah 1 (0,9%)
Beberapa kali dalam sebulan 4 (3.6%)
Seminggu Sekali 3 (2,7%)
Beberapa kali seminggu 12 (10.8%)
Sehari Sekali 17 (15.5%)
Dua kali atau lebih dalam sehari 72 (66%)

Alat bantu membersihkan


gigi/gusi 106 (97.3%)
Sikat gigi 3 (2.7%)
Tusuk Gigi

Penggunaan pasta gigi


Ya 107 (98.2%)
Tidak 2 (1.8%)

Merek pasta gigi


Pepsodent 103 (94.6%)
Colgates 2(1.8%)
Enzim 1(0.9%)
Close Up 3 (2.7%)

F. Persepsi Subjek Tentang Kesehatan Gigi dan Gusi SD Kelurahan Kampung Melayu
Mayoritas anak yaitu 38 (35,7%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan giginya baik dan 44 (40,3%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan gusinya termasuk baik. Mayoritas anak yaitu 40 (36,6%) anak
menyatakan jarang merasakan sakit gigi/rasa tidak nyaman selama 12 bulan
terakhir.

Item N = 109
N (100%)

Keadaan kesehatan gigi


Sempurna 6 (5.4%)
Sangat baik 16 (14.6%)
Baik 38 (35.7%)
Rata-rata 31 (28.4 %)
Buruk 11 (10%)
Tidak tahu 7 (6.4%)
Keadaan kesehatan gusi
Sempurna 10 (9 %)
Sangat baik 13 (11.8%)
Baik 44 (40.3%)
Rata-rata 25 (22.9%)
Buruk 7 (6.4%)
Sangat Buruk 1 (0.9%)
Tidak tahu 9 (8.2%)

Frekuensi sakit gigi/rasa tidak nyaman selama


12 bulan terakhir

Sering 11 (10%)
Kadang-kadang 19 (17.4%)
Jarang 40 (36.6%)
Tidak pernah 39 (35.7%)

G. Utilisasi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut SD Kelurahan Kampung Melayu


Mayoritas anak yaitu sebanyak 42 (38,5%) anak tidak pernah datang ke
dokter gigi selama 12 bulan terakhir.

Item N = 109
N (100%)

Frekuensi datang ke dokter gigi (12 bulan terakhir)


Sekali 17 (15.5%)
Dua kali 15 (13.7%)
Tiga kali 2 (1.8%)
Lebih dari 4x 4 (3.6%)
Tidak datang ke dokter gigi 12 bln terakhir 29 (26.6%)
Tidak pernah datang ke dokter gigi 42 (38.5%)

Alasan terakhir kali ke dokter gigi


Sakit/terdapat masalah gigi/gusi/mulut 34 (31.1%)
Pemeriksaan/perawatan rutin 5 (4.5%)
Tidak tahu/ tidak ingat 22 (20.1%)
Tidak pernah datang ke dokter gigi 48 (44%)

H. Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan Gigi dan Mulut SD


Kelurahan Kampung Melayu
Sebanyak 102 subjek 93,6% merasa puas dengan tampilan giginya.
Sebanyak 87 subjek (80%) tidak menghindar untuk tersenyum karena kondisi
giginya. Sebanyak 99 subjek (91%) tidak mendapatkan ejekan dari teman akibat
kondisi giginya. Sebanyak 102 subjek (93,6%) tidak pernah merasa tidak nyaman
pada gigi hingga membuatnya tidak masuk sekolah. Sebanyak 98 subjek (90%)
tidak merasa sulit untuk menggigit makanan keras. Sebanyak 98 subjek (90%)
tidak merasa sulit untuk mengunyah

Item Kualitas Hidup Frekuensi


N = 109 (100%)

Ya Tidak

Tidak puas dengan 7 (6.4%) 102 (93.6%)


tampilan gigi

Menghindari untuk 22 (20%) 87 (80%)


senyum dan tertawa
karena kondisi gigi

Ejekan dari teman 10 (9%) 99 (91%)


karena kondisi gigi

Tidak nyaman pada gigi 7 (6.4%) 102 (93.6%)


yang membuat tidak
masuk sekolah

Kesulitan untuk 11 (10%) 98 (90%)


menggigit makanan
keras

Kesulitan Mengunyah 11 (10%) 98 (90%)

I. Pola Diet Anak SD Kelurahan Kampung Melayu

Jenis Frekuensi
Makan N = 109 (100%)
an

Beberapa Setiap hari Beberapa kali Seminggu Beberapa Tidak


kali dalam sekali kali pernah
dalam seminggu dalam
sehari sebulan
Buah 25 27 (24.7%) 25 (22.9%) 16 (14,7%) 10 6
(22.9%) (9.35%) (5.5%)

Biskuit 35 40 (36.6%) 18 (16.5%) 10 (9.1%) 3 (2.7%) 3


, kue (32.1%) (2.7%)
manis,
roti, dll

Selai 10 (9.1%) 21 (19.1%) 8 (7.2%) 15 (13.7%) 23 (21.1%) 32


atau (29.3%
madu )

Perme 9 (8.2%) 23 (21.1%) 11 (10%) 15 (13.7%) 24 (22%) 27


n karet (24.7%
)

Perme 21 (19.2%) 31 (28.4%) 20 (18.3%) 19 (17.4%) 6 (5.4%) 12


n atau (11%)
manisa
n

Teh 30 (27.5%) 42 (38.5%) 13 (11.9%) 13 (11.9%) 9 (8.2%) 2


manis (1.8%)

Kopi 5 (4.5%) 10 (9%) 6 (5.4%) 10 (9%) 10 (9%) 68


manis (62.3%
)

2.1.3 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Kelompok Usia 15 tahun
A. Prevalensi Karies SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu
Prevalensi karies pada anak SD di kelurahan Kampung Melayu sebesar 86,7%

Prevalensi Karies Frekuensi (n) Persen

Karies 52 86,7 %

Tidak Karies 8 13,3%

Total 60 100%

B. Rata-rata Skor DMFT SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu


Dari sebanyak 60 sampel, rerata jumlah decay sebanyak 4,27; rerata
jumlah missing adalah 0 ; rerata jumlah filled adalah 0,02. Dari sebanyak 60
sampel, rerata skor dmft pada anak adalah 4,28
(N= 82) Rerata DMFT

D M F DMFT

Total 4,27 0 0,02 4,28

C. Frekuensi DMFT SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu


Terdapat 52 dari 60 sampel mengalami karies gigi. Terdapat 0 dari 60
sampel yang mengalami kehilangan gigi. Terdapat 1 dari 60 sampel pernah
dilakukan restorasi pada gigi sulung yang mengalami karies.

(N= 82) Rerata dmf-t

D M F

Total 52 0 1

D. Frekuensi BOP SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu


Terdapat 22 dari 60 sampel mengalami perdarahan gingiva. Terdapat 38
dari 60 sampel tidak mengalami perdarahan gingiva. Prevalensi gingival bleeding
36,7%.

Prevalensi BOP Frekuensi (n) Persen

BOP + 22 36,7 %

BOP - 38 63,3%

Total 60 100%

E. Frekuensi Poket SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu

Poket Gingiva Frekuensi (n) Persen

Gusi Sehat (0-3 mm) 51 85 %

Poket Dangkal (4-5 mm) 9 15 %


Poket Dalam (> 6 mm) 0 0

Total 60 100%

F. Frekuensi Loss of Attachment SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu

Prevalensi LoA Frekuensi (n) Persen

Tingkat perlekatan normal (0-3 55 91,67%


mm)

Kehilangan perlekatan 4-5 mm 5 8,33%

Kehilangan perlekatan 6-8 mm 0 0

Kehilangan perlekatan 9-11 mm 0 0

Kehilangan perlekatan >11 mm 0 0

Total 60 100%

G. Perilaku Terkait Kesehatan Gigi dan Mulut SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung
Melayu
Mayoritas anak yaitu 50 (83,3%) anak sudah membersihkan gigi sebanyak
dua kali atau lebih dalam sehari. Sebanyak 60 (100%) anak membersihkan
gigi/gusi dengan sikat gigi. Merek pasta gigi yang mayoritas digunakan oleh 54
(88,5%) anak adalah pepsodent.

Item N = 60
N (100%)

Frekuensi membersihkan gigi


Sehari sekali 10 (16,7%)
Dua kali atau lebih dalam sehari 50 (83,3%)

Alat bantu membersihkan


gigi/gusi 60 (100%)
Sikat gigi
Penggunaan pasta gigi
Ya 60 (100%)

Merek pasta gigi


Pepsodent 54 (88,5%)
Ciptadent 5 (8,2%)
Close Up 1 (1,6%)

H. Persepsi Subjek Tentang Kesehatan Gigi dan Gusi SMPN 26 Jakarta Kelurahan
Kampung Melayu
Mayoritas anak yaitu 40 (65,6%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan giginya baik dan 45 (73,8%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan gusinya termasuk baik. Mayoritas anak yaitu 35 (57,4%) anak
menyatakan jarang merasakan sakit gigi/rasa tidak nyaman selama 12 bulan
terakhir.

Item N = 60
N (100%)

Keadaan kesehatan gigi


Sempurna 1 (1,6%)
Sangat baik 4 (6,6%)
Baik 40 (65,6%)
Rata-rata 10 (16,4%)
Buruk 4 (6,6%)
Tidak tahu 1 (1,6%)

Keadaan kesehatan gusi


Sempurna 1 (1,6%)
Sangat baik 5 (8,2%)
Baik 45 (73,8%)
Rata-rata 6 (9,8%)
Buruk 2 (3,3%)
Tidak tahu 1 (1,6%)

Frekuensi sakit gigi/rasa tidak nyaman selama


12 bulan terakhir
Sering
Kadang-kadang 2 (3,3%)
Jarang 9 (14,8%)
Tidak pernah 14 (23%)
35 (57,4%)

I. Utilisasi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut SMPN 26 Jakarta Kelurahan


Kampung Melayu
Mayoritas anak yaitu sebanyak 24 (39,3%) anak tidak pernah datang ke
dokter gigi selama 12 bulan terakhir.

Item N = 60
N (100%)

Frekuensi datang ke dokter gigi (12 bulan terakhir)


Sekali 4 (6,6%)
Dua kali 7 (11,5%)
Lebih dari Empat kali 1 (1,6%)
Tidak datang ke dokter gigi 12 bln terakhir 24 (39,3%)
Tidak pernah datang ke dokter gigi 24 (39,3%)

Alasan terakhir kali ke dokter gigi


Sakit/terdapat masalah gigi/gusi/mulut 11 (18%)
Pemeriksaan/perawatan rutin 4 (6,6%)
Tidak tahu/ tidak ingat 3 (4,9%)
Tidak pernah datang ke dokter gigi 42 (68,9%)

J. Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan Gigi dan Mulut SMPN 26
Jakarta Kelurahan Kampung Melayu
Sebanyak 49 subjek 80,3% merasa puas dengan tampilan giginya.
Sebanyak 49 subjek (80,3%) tidak menghindar untuk tersenyum karena kondisi
giginya. Sebanyak 59 subjek (96,7%) tidak mendapatkan ejekan dari teman akibat
kondisi giginya. Sebanyak 56 subjek (91,8%) tidak pernah merasa tidak nyaman
pada gigi hingga membuatnya tidak masuk sekolah. Sebanyak 57 subjek (93,4%)
tidak merasa sulit untuk menggigit makanan keras. Sebanyak 57 subjek (93,4%)
tidak merasa sulit untuk mengunyah

Item Kualitas Hidup Frekuensi


N = 82 (100%)
Ya Tidak

Tidak puas dengan 11 (18%) 49 (80,3%)


tampilan gigi

Menghindari untuk 11 (18%) 49 (80,3%)


senyum dan tertawa
karena kondisi gigi

Ejekan dari teman 1 (1,6%) 59 (96,7%)


karena kondisi gigi

Tidak nyaman pada gigi 4 (6,6%) 56 (91,8%)


yang membuat tidak
masuk sekolah

Kesulitan untuk 3 (4,9%) 57 (93,4%)


menggigit makanan
keras

Kesulitan Mengunyah 3 (4,9%) 57 (93,4%)

K. Pola Diet Anak SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu

Jenis Frekuensi
Makan N = 60 (100%)
an
Beberapa Setiap hari Beberapa kali Seminggu Beberapa Tidak
kali dalam sekali kali pernah
dalam seminggu dalam
sehari sebulan

Buah 4 (6,6%) 16 (26,2%) 18 (29,5%) 7 (11,5%) 8 (13,1%) 7


(11,5%)

Biskuit 8 (13,1%) 24 (39,3%) 22 (36,1%) 3 (4,9%) 2 (3,3%) 1


, kue (1,6%)
manis,
roti, dll

Selai 5 (8,2%) 2 (3,3%) 7 (11,5%) 11 (18%) 19 16


atau (31,1%) (26,2%
madu )

Perme 2 (3,3%) 3 (4,9%) 16 (26,2%) 8 (13,1%) 20 11


n karet (32,8%) (18%)

Perme 5 (8,2%) 13 (21,3%) 22 (36,1%) 7 (11,5%) 11 (18%) 2


n atau (3,3%)
manisa
n

Es 3 (4,9%) 18 (29,5%) 24 (39,3%) 10 (16,4%) 3 (4,9%) 2


Jeruk / (3,3%)
Soda

Teh 3 (4,9%) 24 (39,3%) 18 (29,5%) 10 (16,4%) 3 (4,9%) 2


manis (3,3%)
BAB III
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM

3.1 Program Untuk Kelompok Usia 5 Tahun


Dari hasil survei yang dilakukan, terdapat 4 program yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut siswa/i TK/PAUD usia 5 tahun yaitu, penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut pada anak, sikat gigi bersama, Training of Trainers (ToT), dan pembagian kartu gigi
sehat. Keempat program tersebut dilakukan di TK Ruhul Islam pada 5 Juni 2023, dengan diikuti
peserta kegiatan yaitu siswa, guru, dan orang tua

3.1.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak


Kegiatan penyuluhan ini berisikan pemberian informasi kepada siswa TK Ruhul Islam
mengenai kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan media penyampaian berupa presentasi
dengan flipchart dan model gigi. Alur kegiatan dilakukan dengan pembukaan, pemberian materi,
demonstrasi cara menyikat gigi, penutupan dan foto bersama. Waktu Pelaksanaan pada tanggal 5
Juni 2023 jam 07.00- 07.20. Materi penyuluhan yang diberikan yaitu mengenai gigi dan
fungsinya, penyebab dan proses gigi berlubang, cara mencegah gigi berlubang. manfaat
menyikat gigi, dan teknik yang tepat dalam menyikat gigi, pola makan, dan periksa ke dokter
gigi secara rutin.
Pada pelaksanaannya kegiatan diikuti oleh 11 murid dari 22 atau sebanyak 50% dari total
jumlah siswa. Penyuluhan ini dilaksanakan bersama 4 mahasiswi profesi, dengan alat bantu
flipchart, laptop, phantom, sikat gigi. Murid-murid dapat mengerti mengenai fungsi gigi,
penyebab gigi berlubang, dan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan berjalan
dengan baik walaupun lebih lama dari yang diperkirakan. Pada awalnya murid-murid tidak
terlalu fokus saat pemaparan, namun setelah diberikan mini games, murid dapat mulai menyimak
pemberian materi dengan baik
Dokumentasi :
3.1.2 Sikat Gigi Bersama
Kegiatan sikat gigi bersama ini berisikan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan
benar, melakukan sikat gigi bersama dengan metode single-rinse menggunakan sikat gigi, pasta
gigi, gelas kumur dan juga rak gelas yang telah diberikan dan akan ditinggalkan sehingga siswa
dapat melanjutkan sikat gigi bersama ini selama 21 hari dengan bantuan guru di sekolah. Media
penyampaian yang digunakan yaitu berupa model gigi dan sikat gigi. Waktu pelaksanaannya
yaitu pada tanggal 5 Juni 2023, Jam 07.20 - 08.00. Alur Kegiatan berupa pembukaan, pembagian
sikat gigi dan pasta gigi, mempraktikan kembali cara menyikat gigi yang benar sambil
bernyanyi, kegiatan sigiber, dan penutupan. Kegiatan ini difasilitasi oleh 5 mahasiswa profesi
kedokteran gigi.
Pada pelaksanaannya, kegiatan ini diikuti oleh 11 murid dari 22 atau sebanyak 50% dari
total jumlah siswa. Kegiatan sigiber ini berjalan dengan baik, murid-murid antusias dalam
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sigiber. Murid-murid dapat mempraktikkan langsung cara
menyikat gigi yang tepat.
Dokumentasi :
3.1.3 Training of Trainers (ToT)
Kegiatan Training of Trainers berisikan penyuluhan kepada guru dan orangtua murid
oleh mahasiswa profesi kedokteran gigi FKG UI menggunakan metode focus group discussion
dan demonstrasi cara menyikat gigi menggunakan model gigi dan flipchart. Program ToT juga
disertai pretest dan post test sebagai metode evaluasi program. Alur pelaksanaan program
diawali dari pembukaan, pre-test, presentasi materi oleh mahasiswa profesi, demonstrasi cara
menyikat gigi yang baik dan benar, sesi focus group dan pemaparan kembali oleh peserta, post
test, pembahasan post-test, dan penutup. Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah peserta
diharapkan mampu memahami pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dan melakukan
penyuluhan mengenai materi yang telah diberikan.
Pada pelaksanaannya, kegiatan ini dihadiri oleh 6 wali murid dari total 21 wali murid,
jumlah wali murid yang hadir kurang dari 50% dari total jumlah wali murid. Pada
pelaksanaannya pemberian materi tidak hanya satu arah, terdapat banyak pertanyaan dan juga
tanggapan dari peserta. Berdasarkan rata-rata nilai post test > nilai pre test, guru-guru dan
orangtua telah mampu memahami materi training sebanyak 80% dari apa yang telah
disampaikan karena telah mampu menjawab >80% pertanyaan yang diberikan oleh pemberi
materi.
Dokumentasi :

3.1.4 Kartu Gigi Sehat


Pembagian kartu gigi sehat berisikan tabel sikat gigi pagi dan malam selama 21 hari dan
tabel kunjungan ke dokter gigi. Kartu diberikan kepada orang tua dan orang tua mengisi kegiatan
sikat gigi serta kunjungan ke dokter gigi. Setelah 21 hari, orangtua wajib mengumpulkan kartu
kembali ke wali kelas. Program Kartu gigi sehat di followup kembali 7 hari setelah pembagian
kartu dan tidak dapat dievaluasi setelah 21 hari dikarenakan liburnya murid TK. Murid yang
mengumpulkan 10 dari 22 anak (50%) dari total seluruh anak. Kartu gigi selanjutnya tetap
dipantau oleh orangtua dan dikumpulkan kembali kepada guru.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan survei di Kecamatan Jatinegara tepatnya pada Kelurahan Kampung
Melayu, didapatkan hasil terdapat presentase prevalensi karies sebesar 82% dari total 251
responden dan masih relatif tinggi. Pelaksanaan survei dilakukan secara luring untuk tiga
kelompok usia diantaranya kelompok usia 5 tahun di 2 TK, 12 tahun di 2 SD, dan 15 tahun di 1
SMP. Terdapat 4 program yang telah dilaksanakan di TK, SD, SMP di Kelurahan Kampung
Melayu dan semua program berjalan dengan lancar.

4.2 Saran untuk Puskesmas


Program pemeriksaan gigi dan mulut dengan pencatatan di kartu gigi sehat secara berkala
dapat diadopsi lebih lanjut untuk kebutuhan survei di Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Selain
itu program training of trainers (ToT) mengenai pemeriksaan gigi dan mulut dapat dilaksanakan
ke dalam UKGS, dengan melibatkan pada kader agar program dapat berkelanjutan. Materi
promosi kesehatan yang telah digunakan dalam program ini diharapkan dapat digunakan untuk
edukasi kesehatan gigi dan mulut dan disesuaikan dengan kondisi komunitas wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Jatinegara. Dalam kegiatan UKM terutama yang diikuti yakni monitoring
balita stunting dan dokter kecil, puskesmas berperan dengan baik terhadap keberlanjutan
program-program tersebut.

4.2 Saran untuk Mahasiswa Selanjutnya


Pada pelaksanaan survei secara luring, banyak faktor yang harus dipertimbangkan seperti
pengisian kuesioner oleh orang tua secara langsung pada kelompok usia 5 tahun, perlu
diperhatikan mengenai ketersediaan kehadiran orang tua pada hari survei. Pada kelompok usia
12 tahun, anak-anak sangat aktif dan cukup sulit diatur, sehingga mahasiswa perlu menunjuk
ketua kelas atau beberapa pemimpin dalam kelas agar dapat menegur temannya sendiri agar
situasi survei tetap kondusif. Pada pelaksanaan program-program intervensi, diharapkan program
yang dilakukan dapat sebaik-baiknya dengan menyesuaikan kebutuhan pada kelompok
masyarakat. Untuk kunjungan kegiatan UKM pada puskesmas, diharapkan mahasiswa
selanjutnya dapat melakukan kunjungan ke kegiatan UKM puskesmas beberapa kelurahan
sehingga kegiatan yang diikuti dapat lebih banyak dan bervariasi, serta dapat memaksimalkan
waktu offline selama 15 hari untuk kegiatan survey dan program serta observasi kegiatan UKM.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1. Riskesdas 2018. HASIL UTAMA RISKESDAS 2018 Kesehatan. 2018;20–1.


2. Lamont RJ, England PG. Dental Caries. In: Molecular Medical Microbiology: Second
Edition. StatPearls Publishing; 2014. hal. 945–55.
3. Martins MT, Sardenberg F, Vale MP, Paiva SM, Pordeus IA. Dental caries and social
factors: impact on quality of life in Brazilian children. Braz Oral Res.
2015;29(1):S1806-310.
4. World Health Organization. Oral Health Surveys Basic Methods. 5th ed. World Health
Organization
5. Mclntyre, JM. Dental Caries The Major Cause of Tooth Damage. In: Mount GJ, Hume
WR,eds. Preservation and Restoration of Tooth Structure. 2nd ed. Queensland:
Knowledge Book and Software; 2005.
6. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai