Disusun oleh:
Kelompok Puskesmas Jatinegara Putaran 1
Pembimbing:
Dr. drg. Febriana Setiawati, M.Kes
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kebesaran dan
rahmat-Nya, laporan akhir kegiatan klinik kepaniteraan ilmu kedokteran gigi masyarakat
dan pencegahan dapat dirampungkan sesuai dengan waktunya. Laporan ini dirangkai
sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jatinegara selama
6 minggu beserta studi literatur dan hasil diskusi bersama pembimbing.
Dalam proses penyusunan makalah ini, banyak bimbingan, masukan, bantuan dan
dukungan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penulis juga berterima kasih kepada:
1. Dr. drg. Febriana Setiawati, M.Kes selaku pembimbing yang telah bersedia
memberikan arahan, ilmu dan saran bagi penulis;
2. drg. Edwin Nugraha selaku DPJP Kecamatan Jatinegara yang sudah
banyak membantu dalam semua kegiatan survey hingga pelaksanaan
program kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan;
3. Kepala sekolah, guru, orang tua murid, dan seluruh siswa yang terlibat
yang telah membantu berjalannya kegiatan survei hingga terlaksananya
program;
4. Serta semua pihak yang telah membantu kami sebelum, selama dan
sesudah dilaksanakannya rotasi IKGM-P ini.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menambah ilmu
pengetahuan dalam bidang ilmu kesehatan gigi masyarakat dan pencegahan. Penulis juga
berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi laporan ini menjadi
lebih baik.
Penulis
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang........................................................................................................................... 5
BAB II LAPORAN SURVEI........................................................................................................ 7
2.1 Masalah kesehatan gigi dan mulut kelurahan Kampung Melayu.............................................. 7
BAB III LAPORAN KEGIATAN PROGRAM.........................................................................24
3.1 Program Untuk Kelompok Usia 5 Tahun…………………………………………………….24
3.1.1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak…………………………………...24
3.1.2 Sikat Gigi Bersama ………………………………………………………………..….25
3.1.3 Training of Trainers (ToT)…………………………………………………………….26
3.1.4 Kartu Gigi Sehat …………………………………………………………………..….27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................... 28
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................. 28
4.2 Saran........................................................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 29
BAB I
PENDAHULUAN
Karies gigi atau gigi berlubang merupakan penyakit kronis infeksius paling umum di
dunia dan dialami oleh hampir setengah populasi penduduk dunia. Karies gigi yang parah dapat
memengaruhi kesehatan secara umum, menyebabkan rasa sakit dan infeksi jika tidak diberi
perawatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa karies
memiliki proporsi masalah gigi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 45,3%. Selain itu
berdasarkan survei Global Oral Health Data Bank, prevalensi karies bervariasi dalam kisaran
49% hingga 83%. Data ini menunjukkan bahwa karies merupakan masalah penyakit yang telah
tersebar luas secara global. Di Provinsi DKI Jakarta sendiri, proporsi masalah gigi mencapai
41,3% berdasarkan hasil Riskesdas 2018. Hal ini penting untuk menjadi perhatian, mengingat
banyaknya studi yang telah melaporkan dampak negatif terhadap kualitas hidup pasien yang
ditimbulkan karies.
Penilaian status kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan menggunakan indeks
DMF-T/dmf-t. Indeks ini merupakan penjumlahan dari jumlah Decay/D (jumlah gigi permanen
yang mengalami karies dan belum mendapatkan perawatan), Missing/M (jumlah gigi yang hilang
akibat karies), dan Filling/F (jumlah gigi permanen yang telah dilakukan
penambalan/penumpatan). Pada tahun 2018, Indeks DMF-T di Indonesia adalah 7,1 yang berarti
rata – rata penduduk Indonesia memiliki lebih dari 7 gigi yang bermasalah terkait dengan karies.
Angka ini masih belum memenuhi target RAN (Rencana Aksi Nasional) Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut pada tahun 2020 yaitu indeks DMF-T 4,1 pada semua umur.
Dalam merencanakan aksi upaya kesehatan gigi dan mulut yang tepat, dibutuhkan
langkah awal yang dapat dilakukan melalui survei tingkat kesehatan gigi dan mulut. Jenis survei
yang akan dilakukan adalah pathfinder survey yaitu metode survei dengan teknik pengambilan
sampel berupa stratified cluster sampling. Survei ini akan mengambil sampel dari kelompok
sosio ekonomi yang berbeda serta kelompok usia yang berbeda. Pada pathfinder survey, indeks
kelompok usia yang disarankan oleh WHO untuk diperiksa yaitu kelompok usia 5 tahun, 12
tahun, 15 tahun, 35-44 tahun dan 65-74 tahun. Usia 5 tahun berfokus untuk melihat status karies
pada gigi sulung, usia 12 tahun merupakan global monitoring age untuk karies dimana seluruh
gigi tetap telah erupsi (kecuali molar ketiga), usia 15 tahun diperiksa dengan pertimbangan gigi
tetap telah terpapar lingkungan rongga mulut selama 3-9 tahun dan dapat melihat kondisi
penyakit periodontal pada usia remaja. Kelompok usia 35-44 tahun merupakan standar
kelompok usia untuk surveilans kondisi kesehatan gigi dan mulut pada orang dewasa dan
kelompok usia 65-74 tahun memungkinkan untuk mengestimasikan manifestasi penyakit gigi
dan mulut dari perspektif perjalanan hidup. Berdasarkan survei lokasi, survei status karies kali
ini akan dilakukan di beberapa TK, SD dan SMP di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur pada
kelompok usia 5 tahun, 12 tahun dan 15 tahun
BAB II
LAPORAN SURVEI
2.1 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Kelurahan Kampung Melayu
2.1.1 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Kelompok Usia 5 tahun
A. Prevalensi Karies TK Kelurahan Kampung Melayu
Prevalensi karies pada anak TK di kelurahan Kampung Melayu sebesar 85,4%
Karies 70 85,4 %
d m f dmf-t
d m f
Total 69 8 4
D. Frekuensi BOP TK Kelurahan Kampung Melayu
Terdapat 24 dari 82 sampel mengalami perdarahan gingiva. Terdapat 58
dari 82 sampel tidak mengalami perdarahan gingiva. Prevalensi gingival bleeding
29,3%. Rata-rata skor BOP 1,63
BOP (+) 24
BOP (-) 58
Item Frekuensi
N = 82 (100%)
Item Frekuensi
N = 82 (100%)
Ya Tidak
Item Frekuensi
N = 82 (100%)
Item Frekuensi
N = 82 (100%)
Ya Tidak
Persepsi Frekuensi
Subjek N = 21 (100%)
2.1.2 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Kelompok Usia 12 tahun
A. Prevalensi Karies SD Kelurahan Kampung Melayu
Prevalensi karies pada anak SD di kelurahan Kampung Melayu sebesar 76%
Karies 83 76 %
d m f dmf-t
d m f
Total 80 0 1
Item N = 109
N (100%)
Frekuensi membersihkan gigi
Tidak Pernah 1 (0,9%)
Beberapa kali dalam sebulan 4 (3.6%)
Seminggu Sekali 3 (2,7%)
Beberapa kali seminggu 12 (10.8%)
Sehari Sekali 17 (15.5%)
Dua kali atau lebih dalam sehari 72 (66%)
F. Persepsi Subjek Tentang Kesehatan Gigi dan Gusi SD Kelurahan Kampung Melayu
Mayoritas anak yaitu 38 (35,7%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan giginya baik dan 44 (40,3%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan gusinya termasuk baik. Mayoritas anak yaitu 40 (36,6%) anak
menyatakan jarang merasakan sakit gigi/rasa tidak nyaman selama 12 bulan
terakhir.
Item N = 109
N (100%)
Sering 11 (10%)
Kadang-kadang 19 (17.4%)
Jarang 40 (36.6%)
Tidak pernah 39 (35.7%)
Item N = 109
N (100%)
Ya Tidak
Jenis Frekuensi
Makan N = 109 (100%)
an
2.1.3 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Kelompok Usia 15 tahun
A. Prevalensi Karies SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung Melayu
Prevalensi karies pada anak SD di kelurahan Kampung Melayu sebesar 86,7%
Karies 52 86,7 %
Total 60 100%
D M F DMFT
D M F
Total 52 0 1
BOP + 22 36,7 %
BOP - 38 63,3%
Total 60 100%
Total 60 100%
Total 60 100%
G. Perilaku Terkait Kesehatan Gigi dan Mulut SMPN 26 Jakarta Kelurahan Kampung
Melayu
Mayoritas anak yaitu 50 (83,3%) anak sudah membersihkan gigi sebanyak
dua kali atau lebih dalam sehari. Sebanyak 60 (100%) anak membersihkan
gigi/gusi dengan sikat gigi. Merek pasta gigi yang mayoritas digunakan oleh 54
(88,5%) anak adalah pepsodent.
Item N = 60
N (100%)
H. Persepsi Subjek Tentang Kesehatan Gigi dan Gusi SMPN 26 Jakarta Kelurahan
Kampung Melayu
Mayoritas anak yaitu 40 (65,6%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan giginya baik dan 45 (73,8%) anak memiliki persepsi bahwa keadaan
kesehatan gusinya termasuk baik. Mayoritas anak yaitu 35 (57,4%) anak
menyatakan jarang merasakan sakit gigi/rasa tidak nyaman selama 12 bulan
terakhir.
Item N = 60
N (100%)
Item N = 60
N (100%)
J. Kualitas Hidup yang Berhubungan dengan Kesehatan Gigi dan Mulut SMPN 26
Jakarta Kelurahan Kampung Melayu
Sebanyak 49 subjek 80,3% merasa puas dengan tampilan giginya.
Sebanyak 49 subjek (80,3%) tidak menghindar untuk tersenyum karena kondisi
giginya. Sebanyak 59 subjek (96,7%) tidak mendapatkan ejekan dari teman akibat
kondisi giginya. Sebanyak 56 subjek (91,8%) tidak pernah merasa tidak nyaman
pada gigi hingga membuatnya tidak masuk sekolah. Sebanyak 57 subjek (93,4%)
tidak merasa sulit untuk menggigit makanan keras. Sebanyak 57 subjek (93,4%)
tidak merasa sulit untuk mengunyah
Jenis Frekuensi
Makan N = 60 (100%)
an
Beberapa Setiap hari Beberapa kali Seminggu Beberapa Tidak
kali dalam sekali kali pernah
dalam seminggu dalam
sehari sebulan
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan survei di Kecamatan Jatinegara tepatnya pada Kelurahan Kampung
Melayu, didapatkan hasil terdapat presentase prevalensi karies sebesar 82% dari total 251
responden dan masih relatif tinggi. Pelaksanaan survei dilakukan secara luring untuk tiga
kelompok usia diantaranya kelompok usia 5 tahun di 2 TK, 12 tahun di 2 SD, dan 15 tahun di 1
SMP. Terdapat 4 program yang telah dilaksanakan di TK, SD, SMP di Kelurahan Kampung
Melayu dan semua program berjalan dengan lancar.