Penyusun : Kelompok 4
1. Naomi Mei Roma Uli samosir (2102041047)
2. Nilfan Telaumbanua (21020420050)
3. Riski Elvi Yuna (2102041010)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “pengawasamn kualitas
udara di Rumah Sakit” dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Manajemen Sanitasi dan Lingkungan Rumah Sakit. Selain itu,
makalah ini bertujua menambah wawasan tentang kualitas udara di Rumah Sakit
bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Cut Saura Salmira, SKM.,
MKM, selaku dosen pengampu mata kuliah. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Pengawasan Udara
1.3 Manfaat Pengawasan Udara
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Udara dan Sanitasi
2.2 Kualitas Udara dalam Sanitasi Lingkungan
2.3 Parameter Udara
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di
bidang kesehatan. Udara sebagai kompenen lingkungan yang penting dalam
kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan dukungan bagi makhluk hidup untuk secara optimal.
Pencemaran udara semakin menampakkan kondisi yang sangat
memprihatinkan. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran menyebabkan
penurunan kualitas udara, yang berdampak negatif terhadap kesehatan
manusia (Depkes, 2004).
Salah satu sasaran pembangunan kesehatan adalah lingkungan sehat
termasuk lingkungan rumah sakit. Rumah Sakit adalah sarana pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat
menjadi tempat penular penyakit (penderita TB, BTA positif, hepatitis,
Pnuemonia, kulit) memungkinan besar sebagai penyebab Infeksi Silang
antara penderita dengan petugas, penderita dengan pengunjung (Kiki, 2012).
Kesehatan lingkungan rumah sakit upaya penyehatan udara yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan pengawasan kualitas udara
(KepMenKesNo.1204/MENKES/SK/X/2004).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1335/Menkes/Sk/X/2002
menyatakan bahwa kualitas udara ruang rumah sakit yang tidak memenuhi
persyaratan kesehatan dapat menimbulkan gangguan kesehatan terhadap
pasien, tenaga yang bekerja di rumah sakit maupun pengunjung rumah sakit.
Untuk mewujudkan rumah sakit yang aman, nyaman dan sehat, perlu di
lakukan pemantauan kualitas udara secara rutin yang telah ditetapkan
standar operasional prosedur pengambilan dan pengukuran sampel kualitas
udara ruangan rumah sakit dengan Keputusan Menteri Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Udara dan Sanitasi
Sanitasi menurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pemelihara
kesehatan menurut WHO sanitasi lingkungan adalah upaya pengendalian semua
faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat
menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik kesehatan dan
daya tahan hidup manusia.Sanitasi rumah sakit adalah upaya pengawasan berbagai
faktor lingkungan fisik kimiawi dan biologi di rumah sakit yang menimbulkan
atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan
petugas penderita pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar rumah sakit.
Udara merupakan campuran gas yang terdapat di permukaan bumi yang
mengandung gas nitrogen, gas oksigen, uap air, gas karbon dioksida, dan gas-gas
lain. Udara mempunyai arti yang sangat penting di dalam kehidupan mahluk dan
keberadaan benda-benda lainnya. Sehingga udara merupakan sumber daya alam
yang harus dilindungi kualitasnya. Udara yang mempunyai kualitas yang baik
adalah udara dalam keadaan yang bersih dan mengandung macam- macam gas
dengan komposisi yang normal.
Udara dibedakan menjadi udara luar ruangan (outdoor air) dan udara
dalam ruangan (indoor air). Kualitas udara dalam ruangan sangat mempengaruhi
kesehatan manusia karena hampir 90% hidup manusia berada dalam ruangan.
Menurut penelitian NIOSH dalam buku Candra (2007) menunjukkan bahwa
sumber pencemaran udara dalam ruangan yaitu pencemaran dari peralatan dalam
gedung 17%, pencemaran di luar gedung 11%, pencemaran akibat bahan bangunan
3%, pencemaran akibat mikroba 5%, gangguan Ventilasi 52% dan sumber yang
tidak diketahui 12%.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kualitas udara merupakan faktor penting dalam kesehatan sanitasi rumah
sakit. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan inti
kegitan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Gas CO dan CO2
merupakan salah satu indikator dalam penilaian kesehatan lingkungan
sanitasi rumah sakit.
DAFTAR PUTAKA
https://repository.unmuhpnk.ac.id/622/2/BAB%20I
%20PENDAHULUAN.pdf
http://eprints.polsri.ac.id/158/3/Bab%20II.pdf
https://journal.ikopin.ac.id/index.php/humantech/article/view/1928/1600
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4213/5/BAB%20II-
dikonversi.pdf
https://yankes.kemkes.go.id/unduhan/
fileunduhan_1658478203_829878.pdf
PERTANYAAN KELOMPOK