Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTIK ILMU BIOMEDIK DASAR

“ANATOMI DAN FISIOLOGI TUBUH MANUSIA DAN MEKANISME


FISIOLOGI TUBUH MANUSIA”

OLEH:
1. NI KOMANG AYU TRI SEPTIARINI :
P07120222080
2. NI KADEK AYU NINGSIH MUSTIKA PUTRI W. :
P07120222081
3. NI PUTU SRI WIRYANING DEWI :
P07120222082
4. NI LUH PUTU EKA KUMALA NITI :
P07120222083
5. LUH GEDE LIANA PUSPITA DEWI :
P07120222084
6. PUTU NANDA LAKSMI VAEIJAYANTHI :
P07120222085
7. DEWA AYU ASTRI FITRIA DEWI :
P07120222086
8. NI KADEK ARI RATNADI :
P07120222087

KELAS 1C
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatNya, sehingga Laporan tetang Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia yang
menguraikan fungsi sistem tubuh manusia dan mekanisme fisiologi sistem tubuh manusia
ini terselesaikan. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi Ujian Praktek Ilmu
Biomedik Dasar (IBD) dan memenuhi target-target yang telah ditentukan di Program Studi
Sarjana Terapan Keperawatan.
Bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini, sangatlah membantu menyelesaikan. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Ns. I Made Sukarja, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal pengetahuan
dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
2. Bapak Dewa Putu Gede Putra Yasa, S.Kep.M.Kep.Sp.MB selaku pembimbing
yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal
pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak Dr. Drs. I Dewa Made Ruspawan, S.Kep.,M.BIOMED. selaku pembimbing
yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal
pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Ibu V.M. Endang Sri Purwadmi Rahayu, S.Kep.M.Pd. selaku pembimbing yang
telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal
pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Dalam penyusunan Laporan ini bilamana terdapat kesalahan atau kekurangan yang
terkandung di dalam laporan ini baik dari segi penulisan ataupun isi yang terkandung di
dalamnya, maka dari itu saya mohon kritik dan saran demi perbaikan laporan ini. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Denpasar, 23 Oktober 2022


Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Mekanisme kerja kardiovaskuler
2.2 Mekanisme kerja sistem pernapasan
2.3 Mekanisme kerja sistem pencernaan
2.4 Mekanisme kerja sistem saraf
2.5 Mekanisme kerja sistem perkemihan
2.6 Mekanisme kerja sistem endokrin
2.7 Mekanisme kerja muskuluskeletal
2.8 Mekanisme kerja sistem reproduksi
2.9 Mekanisme kerja sistem indra
2.10 Pemeriksaan Hb dan Oksihemoglobin
2.11 Pemeriksaan reduksi urine (rinalisa)
2.12 Pemeriksaan enzyme
2.13 Menilai dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan
2.14 Pemeriksaan pendengaran: tes bisik, Rine, Weber Schwabach
2.15 Pemeriksaan virus
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan suatu struktural sangat kompleks terdiri dari
berbagai sistem yang saling bekerja sama didalam tubuh untuk mengatur kerja
sistem tubuh. Kompleksitas dari susunan tubuh manusia ini menyimpan banyak
misteri dan tanda tanya dari berbagai kalangan, namun seiring berjalannya waktu
dan perkembangan ilmu pengetahuan, banyak ilmuan – ilmuan yang mengkaji hal
tersebut, kemudian menghasilkan penemuan – penemuan baru. Istilah Anatomi
Fisiologi Tubuh Manusia muncul seiring perkembangan ilmu pengetahuan
tersebut, namun saat ini pengetahuan mengenai Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
cukup dinamis sebab terjadi banyak pengembangan – pengembangan ilmu dan
pencabangan ilmu itu sendiri yang membagi diri dengan suatu tujuan untuk
memudahkan manusia agar dapat secara sistematis memahami sistem tubuh
manusia itu sendiri.
Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem, dimana setiap sistem memiliki
struktur anatomi serta mekanisme kerja yang berbeda – beda, diantaranya ada
mekanisme kerja dari sistem kardiovaskuler, sistem ini terdiri atas organ jantung
dan pembuluh darah, dimana jantung berperan sebagai pompa dan pembuluh darah
berperan sebagai salurannya atau pipanya. Sistem ini bertanggung jawab untuk
menstranportasikan darah dan zat yang dikandungnya ke seluruh bagian tubuh
manusia. Selanjutnya ada mekanisme kerja dari sistem pernapapasan, respirasi
adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekeurangan oksigen (O2) dan O2 yang ada
diluar tubuh dihirup (Inspirasi) melalui organ pernapasan. Selanjutnya mekanisme
kerja dari sistem pencernaan, sistem ini bertugas untuk menerima makanan,
mencerna makanan untuk dijadikan energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut. Sistem organ pencernaan terbentang dari oris sampai ke anus.
Selanjutnya ada mekanisme kerja dari sistem saraf, hampir semua fungsi
pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf, secara umum sistem saraf
mengendalikan aktivitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot, susunan saraf ini
terdiri dari susunan saraf sentral dan susunan saraf perifer. Susunan saraf sentral
terdiri dari otak(otak besar, otak kecil, dan batang otak) dan medulla spinalis.
Susunan saraf perifer terdiri dari saraf somatik dan saraf otonom (saraf simpatis
dan saraf parasimpatis). Selanjutnya mekanisme kerja dari sistem perkemihan,
merupakan sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
Pada manusia sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot
sphincter, dan uretra. Selanjutnya mekanisme kerja dari sistem endokrin, sistem ini
bekerja dengan perantara zat- zat kimia(hormon) yang dihasilakan oleh kelenjar
endokrin. Selanjutnya mekanisme kerja dari sistem musculoskeletal, merupakan
sistem yang teridiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta tulang dan sendi. Sistem
musculoskeletal ini berperan penting dalam gerakan tubuh manusia. Selanjutnya
mekanisme kerja dari sistem reproduksi. Pria dan wanita memiliki organ
reproduksi yang berbeda- beda, dalam sistem reproduksi manusia biasanya
melibatkan fertilisasi internal dengan hubungan seksual dan selanjutnya
mekanisme kerja dari sistem indra, manusia memiliki lima macam indra yang
disebut dengan panca indra yang terdiri dari indra penglihatan (mata), indra
pendengaran (telinga), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra
peraba (kulit).
Begitu kompleks tuhan menciptakan manusia, sebagai manusia kita harus
memelihara Kesehatan semua sistem yang ada pada tubuh kita. Untuk memastikan
sistem dalam keadaan sehat, kita bisa melakukan pemeriksaan , dimasa sekarang
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dunia medis semakin
berkembang sudah banyak pemeriksaan yang bisa dilakukan misalnya pemeriksaan
Hb dan Oksihemoglobin, Pemeriksaan Reduksi Urin (urinalisa), Pemeriksaan
Enzim, Pemeriksaan Pendengaran dan Pemeriksaan Visus (Ketajaman Mata)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan
laporan ini adalah:
1. Bagaimana mekanisme kerja kardiovaskuler?
2. Bagaimana mekanisme kerja sistem pernapasan?
3. Bagaimana mekanisme kerja sistem pencernaan?
4. Bagaimana mekanisme kerja sistem saraf?
5. Bagaimana mekanisme kerja sistem perkemihan?
6. Bagaimana mekanisme kerja sistem endokrin?
7. Bagaimana mekanisme kerja muskuluskeletal?
8. Bagaimana mekanisme kerja sistem reproduksi?
9. Bagaimana mekanisme kerja sistem indra?
10. Bagaimana melakukan pemeriksaan Hb dan Oksihemoglobin?
11. Bagaimana melakukan pemeriksaan reduksi urine (rinalisa)?
12. Bagaimana melakukan pemeriksaan enzyme?
13. Bagaimana menilai dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan?
14. Bagaimana melakukan pemeriksaan pendengaran: tes bisik, Rine, Weber
Schwabach?
15. Bagaimana melakukan pemeriksaan virus?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam pembahasan
laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler pada manusia.
2. Untuk mengetahui sistem pernapasan pada manusia.
3. Untuk mengetahui sistem pencernaan pada manusia.
4. Untuk mengetahui sistem persyarafan pada manusia.
5. Untuk mengetahui sistem perkemihan pada manusia.
6. Untuk mengetahui sistem endokrin pada manusia.
7. Untuk mengetahui sistem muskuluskeletal pada manusia.
8. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada manusia.
9. Untuk mengetahui sistem indra pada manusia.
10. Untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan Hb dan Oksihemoglobin.
11. Untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan reduksi urune.
12. Untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan enzyme.
13. Untuk menilai dan mengintrepretasikan hasil pemeriksaan.
14. Untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan pendengaran.
15. Untuk mengetahui cara melakukan pemeriksaan virus.

1.4 Manfaat Penulisan


Laporan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan bermanfaat bagi
program kesehatan, masyarakat dan peneliti lain.
1. Teoritis
Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan ilmu pendidikan.
2. Praktis
Secara praktis, hasil dari laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan dan dapat memberi informasi pada masyarakat dan pembaca
khususnya tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia, fungsi sistem tubuh
manusia serta mekanisme fisiologi sistem tubuh manusia.

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika dalam pembuatan laporan ini yaitu:
i : Halaman Judul
ii : Kata Pengantar
iii : Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penulisan, Manfaat Penulisan, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II ISI :
- Mekanisme Kerja Kardiovaskuler
- Mekanisme Kerja Sistem Pernapasan
- Mekanisme Kerja Sistem Pencernaan
- Mekanisme Kerja Sistem Saraf
- Mekanisme Kerja Sistem Perkemihan
- Mekanisme Kerja Sistem Endokrin Pada
Manusia
- Mekanisme Kerja Muskuloskeletal
- Mekanisme Kerja Sistem Reproduksi
- Mekanisme Kerja Sistem Indra
- Pemeriksaan Hb dan Oksihemoglobin
- Pemeriksaan Reduksi Urin
- Pemeriksaan Enzim
- Menilai dan Menginterpretasikan Hasil
Pemeriksaan
- Pemeriksaan Pendengaran
- Pemeriksaan Visus
BAB III PENUTUP : Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN PENGESAHAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mekanisme Kerja Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah, dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolisme tubuh.
1. Jantung
Jantung adalah organ peredaran darah yang berfungsi memompa darah. Jantung
terletak di dalam rongga thorax, ukurannya sekitar 250-300 gr. Jantung terdiri
dari 3 lapisan yaitu:
1. Pericardium (luar)
2. Miokardium (tengah)
3. Endokardium (dalam)

Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium
(bilik) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel.
1. Atrium Kanan
Muara atrium kanan terdiri dari: Vena cava superior, Vena cava inferior, Sinus
koronarius, Osteum striventrikuler kanan.
2. Atrium Kiri
Terdiri dari rongga utama dan aurikula
3. Ventrikel Kanan
Dinding ventrikel kanan terdiri dari: Valvula triskupidal, valvula pulmonalis.
4. Ventrikel Kiri
Terdiri dari: valvula mitralis, valvula semilunaris aorta.
Atrium dan ventrikel kiri jantung berfungsi untuk memompa darah bersih yang
kaya oksigen keluar dari jantung. Sementara itu, ventrikel kanan dan atrium kanan
berfungsi menerima darah kotor yang masuk ke jantung.

Sistem Konduksi Jantung


Alur konduksi jantung:
SA Node(pace maker) >> AV Node >> Serabut His >> Serabut Punkinje >>
Miokardium

Bunyi Jantung
Tahap bunyi jantung:
1. S1: lub
2. S2: dup
3. S3: Yang lemah dan rendah didengar kira-kira 1/3 jalan diastolic pada individu
muda
4. S4: Kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama.

2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah bertugas membawa darah ke seluruh tubuh dan sebaliknya.
Secara garis besar pembuluh darah manusia ada tiga jenis, yaitu:
1. Pembulu darah arteri
2. Pembuluh darah vena
3. Pembuluh darah kapiler
3. Darah
Fungsi utama darah sebagai kendaraan pengangkut nutrisi, oksigen, hormon,
dan antibody ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari 4 komponen yaitu:
1. Plasma darah
2. Sel darah merah (eritrosit)
3. Sel darah putih (leukosit)
4. Trombosit
Tekanan Darah:
1. Sistole: Tekanan darah saat jantung berdetak dan berkontraksi memompa
darah keseluruh tubuh.
2. Diastole: Tekanan darah saat jantung relaksasi.

Peredaran Darah
1. Peredaran Darah Besar (Aliran Darah Sistemik)
Sistem peredaran darah besar disebut juga peredaran darah sistemik. Sistem
peredaran darah ini dimulai ketika bilik kiri jantung memompa darah yang
mengandung oksigen dan nutrisi melalui aorta (arteri atau pembuluh darah
utama) ke seluruh tubuh. Ketika darah telah rendah oksigen atau hanya tersisa
karbondioksida, maka darah pun terkumpul di pembuluh darah. Lalu, bergerak
ke serambi kanan jantung dan masuk ke bilik kanan jantung. Adapun pembuluh
darah yang bekerja, yaitu vena cava superior (membawa darah dari kepala dan
lengan ke jantung), serta vena cava inferior (membawa darah dari perut dan
kaki ke jantung). Secara sederhana, sirkulasi urutan peredaran darah besar pada
manusia yaitu, Jantung (bilik kiri)-aorta-arteri-vena kava (pembulu balik besar
bawah-atrium kanan jantung. Dengan demikian, peredaran darah manusia
dimulai dari jantung dan dialirkan ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke
jantung membawa darah kotor.
2. Peredaran Darah Kecil (Aliran Darah Pulmonal)
Peredaran darah kecil disebut juga peredaran darah pulmonal. Sistem peredaran
darah kecil ini dimulai ketika darah di bilik kanan jantung yang rendah oksigen
dipompa oleh arteri pulmonalis menuju paru-paru. Disinilah karbondioksida
yang ada dalam darah dilepaskan ke saluran paru, dan akan meninggalkan
tubuh ketika kita bernapas. Sementara, oksigen yang baru akan masuk ke aliran
darah. Lalu, mengalir melalui vena paru-paru dan serambi kiri jantung menuju
bilik kiri jantung. Selanjutnya, dimulai kembali sistem peredaran darah besar.
Proses sirkulasi peredaran darah kecil dimulai dari jantung (bilik kanan) yang
memompa darah lalu mengalirkan darah ke paru-paru dan kembali ke jantung
(serambi kiri) dengan membawa darah kotor dari seluruh tubuh. Secara singkat
urutan peredaran darah kecil adalah: Jantung (bilik kanan melalui arteri
pulmonalis) – Paru-paru – Jantung (serambi kiri melalui vena pulmonalis).
Gangguan Sistem Kardiovaskuler:
1) Penyakit arteri koronaria
Penyakit pada pembulu darah jantung. Penyebabnya yaitu, penumpukan plak.
Hal ini menyebabkan arteri coroner menyempit, membatasi aliran darah ke
jantung.
2) Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah diatas 140/90, dan
dianggap parah jika tekanan darah diatas 180/120.

2.2 Mekanisme Kerja Sistem Pernapasan


Sistem pernapasan (Respirasi) adalah sekumpulan organ yang terlibat dalam proses
pertukaran O2 dan CO2 dalam darah. Pernapasan normal biasanya dilakukan
sebanyak 12-20 kali/menit.
Organ-Organ Sistem Pernapasan Pada Manusia

Organ Pernapasan Bagian Atas:


A. Rongga Hidung
Rongga hidung terdiri dari selaput lender dan rambut halus yang berfungsi
untuk menyaring partikel debu atau kotoran dari udara yang masuk ke hidung.
B. Sinus
Merupakan rongga berisi udara di sepanjang sisi hidung yang berperan untuk
mengatur suhu dan kelembapan udara yang dihirup.
C. Faring
Faring berfungsi untuk menyalurkan udara yang masuk dari hidung atau mulut
guna diteruskan ke trakea. Daerah faring dibagi atas tiga bagian:
a. Nasofaring
b. Orofaring
c. Laringofaring
D. Laring
Laring merupakan ruang kecil sebelum trakea yang berisi pita suara.

Organ Pernapasan Bagian Bawah:


E. Trakea
Trakea merupakan jalan napas utama paru-paru yang terletak di bawah laring.
F. Bronkus
Bronkus (cabang dari trakea yang berfungsi untuk meneruskan udara ke paru-
paru dan cabang terkecilnya dikenal dengan bronkiolus.
G. Alveolus
Alveolus merupakan tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida di dalam
paru-paru.
H. Paru-Paru
Paru-paru manusia terdiri dari dua buah organ atau sepasang, yaitu kanan dan
kiri. Paru-paru terletak dibagian dada tubuh manusia. Paru-paru memiliki
tekstur yang kenyal dan berwarna abu-abu merah muda. Paru-paru terdiri dari
jaringan-jaringan lain di dalamnya yang berfungsi untuk melakukan pertukaran
oksigen dan karbondioksida. Proses pertukaran gas penting untuk menjaga
manusia tetap hidup dan asupan oksigen dalam tubuh terpenuhi. Paru-paru
meruupakan salah satu organ penting dalam sistem pernapasan manusia. Fungsi
utama paru-paru adalah sebagai tempat pertukaran gas dalam tubuh manusia.
Selain sebagai tempat pertukaran gas, paru-paru dalam sistem pernapasan juga
melakukan peran lain ang penting, yaitu:
- Menjaga suhu dan tingkat kelembaban dalam tubuh tetap normal.
- Melindungi tubuh dari zat berbahaya, dengan adanya batuk dan bersin.
- Mendukung fungsi dari indra penciuman.
Mekanisme Pernapasan
Rongga hidung – Faring – Laring – Trakea – Bronkus – Bronkiolus – Alveolus –
Paru-Paru (pulmo).

Gangguan Sistem Pernapasan


1. Influenza: Disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C dan mudah
menular.
2. Laringitis: Terjadi di laring atau pangkal tenggorokan karena infeksi bakteri,
virus, jamur.
3. TBC: Disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis menyerang paru-
paru.
4. Asma: Terjadi karena penyempitan saluran pernapasan yang disebabkan alergi
terhadap debu, bulu, serangga kecil, ataupun rambut.
5. Pneumonia: Disebabkan oleh infeksi bakteri diplococcus pneumonia.

2.3 Mekanisme Kerja Sistem Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan sistem yang sangat berperan penting dalam
tubuh manusia yang terdiri dari beberapa organ yang mempunyai tugas dan fungsi
masing-masing. Sistem pencernaan atau sering disebut dengan sistem
gastrointestinal (GI) adalah tempat masuknya karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air yang kemudian di serap oleh usus.
Organ-Organ Sistem Pencernaan Pada Manusia
Organ sistem pencernaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: tractus
gastro intestinal dan struktur asesori. Traktus gastrointestinal, berupa pipa yang
memanjang dari mulut sampai anus, sedangkan struktur asesori berupa organ yang
terdapat di dalam mulut, maupun organ yang terpisah.
A. Mulut
Mulut adalah bagian organ sistem pencernaan yang pertama yang merupakan
tempat masuknya makanan maupun minuman. Rongga dalam mulut terdapat
gigi, kelenjar saliva dan lidah.
 Gigi
a. Gigi susu pada usia 6 hingga 7 bulan kemudia setelah berusia 2,5
tahun berjumlah 20 buah yang terdiri atas:
 Gigi seri (incisivus) berjumlah 8
 Gigi taring (caninus) berjumlah 4
 Gigi geraham (molare) berjumlah 8.
b. Gigi orang dewasa disebut gigi permanen tumbuh mulai usia 6
hingga 18 tahun berjumlah 32 buah. Terdiri atas:
 Gigi seri (incisivus) berjumlah 8
 Gigi taring (caninus) berjumlah 4
 Gigi geraham depan (premolar) berjumlah 8,
 Gigi geraham belakang (molar) berjumlah 12.
Setiap jenis gigi memiliki fungsi diantaranya sebagai media pemotong
makanan pada gigi seri, merobek makanan yang keras oleh gigi taring,
mengunyah makanan pada gigi geraham. Sedangkan struktur gigi
tersusun atas bagian mahkota gigi, email dan akar gigi disertai saraf.
 Lidah
Lidah berperan untuk membantu mencampurkan makanan dalam mulut,
mendorong makanan masuk menuju kerongkongan, sebagai indra
pengecap rasa, dan membantu membersihkan gigi dan rongga mulut.\
 Kelenjar Saliva
Terdapat tiga jenis kelenjar saliva yang meliputi:
- Parotid gland yang terletak tepat dibawah telinga yang
menghasilkan ludah berbentuk cair dan mengandung enzim
ptyalin/amilase
- Submandibular gland yang terletak di rahang bawah, di atas otot
digatrik yang menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir
- Sublingual gland terletak dibawah lidah yang menghasilkan getah
yang mengandung air dan lender
Ludah berperan mendorong makanan menjadi mudah masuk ke dalam
lambung karena menggunakan enzim ptyalin, zat asam lambung akan
membantu menghambat degradasi pati, memiliki efek antibakteri dan
mematikan bakteri yang masuk dalam mulut.
B. Kerongkongan (Esophagus)
Esophagus terletak pada medium toraks, didepan kolum vertebrata yang berada
sekitar di belakang trake dan jantung. Kerongkongan atau esophagus
merupakan tabung yang berotot yang merupakan tempat yang dilewati oleh
makanan dari mulut menuju ke lambung. Gerakan peristaltic yang terjadi
dalam kerongkongan seperti gerakan memutar, menyempit, melebar,
bergelombang dan meremas-remas sehingga makanan yang masuk bisa sampai
ke lambung.
C. Lambung (Ventrikulus)
Lambung adalah saluran pencernaan yang berotot dan berongga yang
berbentuk seperti J yang terletak pada epigastric, umbikal dan hipokondriak
kiri rongga abdomen. Lambung dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai
berikut:
a. Cardia, merupakan bagian lambung pertama sebagai tempat masuknya
makanan dari esophagus.
b. Fundus, adalah bagian tengah yang bertujuan untuk menampung
makanan dan proses pencernaan
c. Pilorus, bagian terakhir dari penampungan makanan dan jalan keluar
makanan ke usus halus.
Beberapa bagian dalam lambung terdapat:
 Fundus ventriculi
 Korpus ventriculi
 Antrum pylorus
 Kurvatura minor
 Kurvatura mayor
 Osteum kardiak
D. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus atau disebut juga dengan usus kecil adalah bagian dari saluran
pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus secara
anatomi terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejenum) dan usus penyerapan (ileum).
E. Usus Besar (Colon)
Usus besar terdiri dari enam bagian yaitu sekum, kolon asenden, kolon
transversum, kolon desenden, kolon sigmoid dan rectum. Tugas utama usus
besar adalah menyerap air dan mineral yang berasal dari sisa-sisa makanan lalu
dijadikannya dalam bentuk padat dan membentuk feses.
F. Anus (Rectum)
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sfingter.
Beberapa bagian dalam Anus terdapat:
 Kanalis Anal
 Sfingter Anal Internal
 Sfingter Anal Eksternal
 Pectinate Line
 Kolon Anal
Mekanisme Sistem Pencernaan
a. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk
kasar menjadi bentuk halus. Pencernaan mekanik terjadi di dalam mulut,
dimana makanan yang padat akan dilumatkan oleh gigi menjadi lembut. Gigi
dapat dibedakan menjadi:
 Gigi Seri (Incisor) – berfungsi untuk memotong makanan.
 Gigi Taring (Canine) – berfungsi untuk mencabik-cabik dan mengoyak
makanan.
 Gigi Geraham (Premolar & Molar) – berfungsi untuk melumatkan
makanan.
Selain di mulut, pencernaan mekanik juga terjadi di dalam lambung ketika
makanan dihaluskan oleh Gerakan dinding/otot-otot lambung yang meremas
dan mengaduk makanan.
b. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi merupakan proses pencernaan makanan yang
melibatkan enzim-enzim pencernaan sehingga terjadi perubahan molekul kimia
atau zat makanan menjadi bentuk yang lebih sempurna. Selama pencernaan
kimiawi, karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat dipecah menjadi bentuk
monomeric. Karena itu, pencernaan bahan kimia dapat dianggap sebagai proses
katabolic. Macam-macam enzim pencernaan yaitu:
 Enzim Ptialin – mengubah amilum menjadi glukosa.
 Enzim Amilase – memecah amilum menjadi sakarida (maltose).
 Enzim Maltase – memcah molekul maltose menjadi glukosa.
 Enzim Pepsin – memcah protein menjadi pepton.
 Enzim Tripsin – mengubah protein menjadi asam amino.
 Enzim Renin – mengendapkan kasein dari air susu.
 Asam Klorida – membunuh mokroorganisme pada makanan.
 Cairan Empedu – memecah lemak menjadi bentuk emulsi.
 Enzim Lipase – mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
Proses Pencernaan
Proses terjadinya pencernaan makanan dalam system alat pencernaan manusia:
 Makanan masuk melalui mulut. Organ yang ada di dalam rongga mulut
seperti gigi, lidah dan kelenjar saliva. Di dalam mulut, makanan dikunyah
secara mekanik dan kimiawi.
 Makanan yang sudah dikunyah akan melewati faring atau persimpangan
saluran dari rongga mulut ke kerongkongan.
 Setelah melewati faring, makanan kemudian masuk ke kerongkongan. Di
dalam kerongkongan, makanan akan didorong ke lambung yang disebut
gerakan peristaltic.
 Setelah sampai lambung, makanan akan diolah secara kimiawi dan
mekanik. Secara kimiawi, makanan dicerna oleh asam lambung, enzim
pepsin dan renin. Secara mekanik, makanan akan diremas-remas di dalam
lambung.
 Dari lambung, makanan akan didorong ke usus halus. Di dalam usus halus,
sari-sari makanan diserap.
 Dari usus halus, makanan akan didorong ke dalam usus besar. Fungsi usus
besar salah tempat untuk menyerap air dan mineral dari sisa-sisa makanan
 Makanan yang sudah dicerna akan dikeluarkan melalui anus.
Gangguan Sistem Pencernaan
a. Diare: Diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang
berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang
berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.
b. Maag: Masyarakat umumnya mengenal maag disebabkan karena terlambat
makan. Akan tetapi, maag juga bisa disebabkan karena stres, konsumsi
alkohol, merokok, konsumsi minuman tinggi kafein (Teh, kopi), penyakit
autoimun, obat-obatan tertentu (Misalnya aspirin dan ibuprofen), infeksi
bakteri.
c. Sembelit: Jarang mengonsumsi sayur dan minum air putih yang cukup
dapat menyebabkan sembelit. Selain itu, perubahan pola makan seperti
terlalu banyak mengonsumsi olahan susu serta jarang berolahraga juga
dapat menjadi penyebab susah BAB.
d. Konstipasi: Penyebab konstipasi dapat disebabkan banyak faktor seperti
kurang minum, kurang konsumsi serat, perubahan pola makan, serta
kebiasaan menunda buang air besar, efek samping obat-obatan, kecemasan
dan depresi.
e. Sariawan: Penyebab utama dari sariawan yaitu adanya jamur Candida
albicans, yang memang berada di dalam mulut dalam jumlah yang kecil dan
pertumbuhan yang tidak terkendali. Selain kekurangan vitamin B12,
kekurangan zat besi, asam folat, dan seng juga dapat menyebabkan
sariawan. Nah, memperbanyak konsumsi vitamin C justru dapat
menyebabkan sariawan.
2.4 Mekanisme Kerja Sistem Saraf
Secara umum sistem saraf mengendalikan aktivitas tubuh yang cepat
seperti kontraksi otot. Rangsangan ini dinamakan stimulus. Reaksi yang dihasilkan
dinamakan respons. Sistem saraf merupakan kontrol utama dalam tubuh manusia.
Sel ini dinamakan neuron. Serangkaian neuron terdiri dari neuron reseptor dan
neuron efektor yang akan membentuk Arkus refleks yang terdiri dari dua neuron
yaitu neuron reseptor dan neuron sensorik.
Susunan saraf terdiri dari susunan saraf sentral dan saraf perifer. Susunan saraf
sentral terdiri dari otak (otak besar, otak kecil dan batang otak) dan medulla
spinalis. Susunan perifer terdiri dari saraf somatic dan saraf otonom (saraf simpatis
dan parasimpatis).
Organ – Organ Sistem Saraf
OTAK

OTAK
OTAK DEPAN OTAK TENGAH
BELAKANG

SEREBRUM THALAMUS HIPOTALAMUS PONS VALORI

KORTEKS BASAL MEDULA


RINENSEFALON
SEREBRI GANGLIA OBLONGATA

LOBUS
FRONTALIS

LOBUS
PARIETALIS

LOBUS
OKSIPITALIS

LOBUS
TEMPORALIS

Mekanisme Sistem Saraf

Gangguan Sistem Saraf


2.5 Mekanisme Kerja Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan merupakan organ-organ vital yang berperan penting

dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme


tubuh, dan dalam keseimbangan cairan elektrolit. Secara kontinu, sistem ini
berperan membuang dan mereabsorbsi air dan substansi terlarut dalam darah, serta
mengeliminasi setiap substansi yang tidak dibutuhkan dalam tubuh (Wylie, 2011).

Organ - Organ Sistem Perkemihan :

1. Ginjal (Renal)
Ginjal menyekresi hormon dan enzim yang membantu pengaturan produksi
eritrosit, tekanan darah, serta metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal
membuang sisa metabolisme dan menyesuaikan ekskresi air dan pelarut.
Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan elektrolit sehingga
mempertahankan komposisi cairan yang normal. Ginjal berbentuk seperti
kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm, terletak di ruang
belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas.

2. Ureter
Ureter merupakan saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan
urine dari ginjal menuju vesika urinaira. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa
masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria)
panjangnya ± 25-30 cm cengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak
di rongga abdomen dan sebagian terletak di rongga pelvis. Lapisan dinding
ureter terdiri dari: dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah
otot polos dan lapisan sebelah dalam lapisan mukosa, seperti yang tampak
pada gambar.

3. Vesika Urinaira (Kandung Kemih)


Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,
terletak di belakang simfisis publis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
ligamentum vesika umbikalis medius. Dinding kandung kemih terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, perutonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis,
tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Kandung
kemih terdiri dari beberapa bagian, diantaranya :
 Fundus, yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rectum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat
duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
 Korpus, yaitu bagian antara vertex dan fundus.
 Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum
vesika umbukalis.

4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra berkelok-kelok
melalui tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus
tulang pubis kebagian penis yang panjangnya ± 20 cm. Uretra pada laki-laki
terdiri dari Uretra Prostatica, Uretra membranosa dan Uretra Kavernosa.
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam) dan
lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfis pubis berjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3-4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari
Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus uretra
dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara uretra
pada wanita terletak di sebelah atas vagina (atas klitoris dan vagina) dan uretra
di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
Mekanisme Sistem Perkemihan
a. Proses Pembentukan Urine
1) Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin di awali dengan penyaringan darah yang
terjadi di kapiler glomerolus. Sel-sel kapiler glomerolus yang berpori
(podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerolus
mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomerolus juga
terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian
besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma
darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat,
dan urea dapat melewati filter dan menjadi bagian dari endapan. Hasil
penyaringan di glomerolus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam
lainnya.

2) Reabsorpsi
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin primer akan diserap
kembali di tubulus kontortus proksimal, sednagkan di tubulus kontortus
terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus
ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa
difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi
pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih
diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembaliakn ke darah. Zat
amino, obat-oabatan, kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulusakan
menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan
ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang
bersifat racun bertambah, misalnya urea.

3) Augmentasi
Proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal, urin akan menuju rongg
ginjal, selanjutnya menuju kantog kemih melalui saluran ginjal. Jika
kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan
tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar
melalui uretra. Komposis urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air,
garam, urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warna dan bau pada urin (Nuari, dkk. 2017).

b. Siklus Perkemihan
 Dalam ginjal (renal), terjadi proses pembentukan urine dan juga terdapat
nefron yang berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama
elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorbsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul
dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Hasil akhir yang kemudia

diekskresikan disebut urin.


 Selanjutnya urine masuk ke ureter, dimana pada ureter terjadi penyaluran
urine dari ginjal ke vesika urinaria. Pada lapisan dinding ureter terjadi
gerakan peristaltik setiap 5 menit sekali yang mendorong urin melalui
ureter. Ureter memasuki dinding vesika urinaria secara serong, sehingga
ketika vesika urinaria terisi dan urine tidak kembali.
 Selanjutnya urine ditampung dalam vesika urinaria sebelum dikeluarkan
dari tubuh. Dengan terisinya vesika urinaria (samapi 500 cc) maka otot
detrusor akan rileks dan otot polos spinter interna akan berkontraksi untuk
mempertahankan kontinen.
 Lalu pada uretra terjadi proses pengeluaran urine dari vesika urinaria ke
luar tubuh.

Gangguan Sistem Perkemihan


- Infeksi Saluran Kemih : Biasanya disesbabkan oleh bakteri ascending atau
pola buang air kecil yang obstruktif yang menyebabkan aliran urine yang
menurun atau retensi urine.
- Gagal ginjal kronik : Disebabkan oleh kemunduran fungsi ginjal yang
progresif dan irreversible di mana terjadi kegagalan kemampuan tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan dan elektrolit
yang menyebabkan uremia atau azotemia (Smeltzer & Bare, 2016).
- Urolitiatis (Batu saluran ginjal) : adanya batu (kalkuli) pada saluran
perkemihan. Batu dapat terbentuk pada saluran perkemihan karena
peningkatan konsentrasi pada urin seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan
asam urat (Hinkle & Cheever, 2014; Lewis, et al., 2017).
- Nefrotik : Gangguan klinik yang ditandai dengan peningkatan protein urine
(proteinuria), edema, penurunan albumin dalam darah (hipoalbuminemia),
dan kelebihan lipid dalam darah (hiperlipidemia). Kejadian ini diakibatkan
oleh kelebihan pecahan plasma protein ke dalam urine karena peningkatan
permeabilitas membran kapiler glomerulus. (Nursalam & Fransisca, 2009).

2.6 Mekanisme Kerja Sistem Endokrin


Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang menyekresi zat kimia yang
disebut hormon langsung dalam aliran darah. Hormon bertindak sebagai "pembawa
pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya
akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.

No. Kelenjar Endokrin Hormon yang Dihasilkan Fungsi


1. Kelenjar Hipofisis 1) Hormon pertumbuhan 1) Hormon pertumbuhan (somatropin) :
(lobus anterior) (somatropin) mengendalikan pertumbuhan tubuh mulai
2) Prolaktin dari tulang, otot, dan organ lainnya.
3) Thyroid Stimulating 2) Prolaktin : meningkatkan sekresi dan
Hormon (TSH) produksi suhu setelah bayi lahir.
4) Adrenokortikotropin 3) Thyroid Stimulating Hormon (TSH) :
(ACTH) menstimulasi produksi dan sekresi
5) Luteinizing Hormon hormon tiroid.
(LH). 4) Adrenokortikotropin (ACTH) :
6) Follicle stimulating menstimulasi korteks adrenal untuk
hormon (FSH) mensekresi kortisol dan hormon steroid
lainnya.
5) Luteinizing Hormon (LH) : membantu
ovulasi dan sekresi hormon seks baik pada
laki-laki maupun perempuan.
6) Follicle stimulating hormon (FSH) :
menstimulasi perkembangan ovum dan
ovarium dan sperma dalam testis.

2. Kelenjar Hipofisis 1) Antidiuretik Hormon 1) Antidiuretik Hormon (ADH) :


(lobus posterior) (ADH) meningkatkan absorbs air dari ginjal dan
2) Oxitosin meningkatkan tekanan darah.
2) Oxitosin : menstimulasi kontraksi otot
polos iterus saat kehamilan dan
merangsang produksi air susu setelah bayi
lahir.
3. Kelenjar Tiroid 1) Tiroksin (T4) dan 1) Tiroksin (T4) dan triodotiroksin (T3) :
triodotiroksin (T3) meningkatkan konsumsi oksigen dan
2) Kalsitosin produksi panas, menstimulasi,
meningkatkan dan mempertahankan
metabolisme.
2) Kalsitosin : menghambat pelepasan dari
tulang, pengaturan kadar kalsium darah.

4. Kelenjar Paratiroid Paratiroid Hormon (PTH) Paratiroid Hormon (PTH) : meningkatkan


kalsium darah dengan mestimulasi pelepasan
kalsium tulang dan menurunkan kadar fosfat
darah.
5. Kelenjar Pineal Melatonim Melatonim : menghambat pelepasan
gonadotropin dan menghambat produksi
melanin oleh melanosit kulit.

6. Kelenjar Adrenal 1) Medula : epinefrin 1) Medula :


(adrenalin) dan  Epinefrin (adrenalin), mengkontriksi
norepinefrin. pembuluh darah kulit dan ginjal,
meningkatkan suplay darah ke
2) Korteks : jantung, otak dan otot rangka,
glukokortikoid, meningkatkan nadi dan tekanan darah,
mineralokortikoid serta menstimulasi otot polos.
(aldosteron), dan  Norepinefrin : mengkontriksi
gonadocorticoid. pembuluh darah, meningkatkan heart
rate dan kontraksi otot jantung, serta
meningkatkan metabolisme rate.

2) Korteks :
 Glukokortikoid : mengatur glukosa
darah dari metabolisme karbohidrat,
anti implamasi.
 Mineralokortikoid (aldosteron) :
mengatur sodium, air dan pengeluaran
kalium oleh ginjal.
 Gonadocorticoid : berperan dalam
karakteristik seks sekunder.

7. Kelenjar Pankreas 1) Insulin 1) Insulin : menururtnkan gula darah,


2) Glukagon meningkatkan simpanan glikogen dalam
hati, mestimulasi sintesis protein.
2) Glukagon : menstimulasi pemecahan
glikogen dalam hati dan meningkatkan
glukosa darah.
8. Ovarium 1) Estrogen 1) Estrogen : perkembangan dan
2) Progesteron mempertahankan organ seks dan
karakteristik seks sekunder, membangun
lapisan uterus.
2) Progesteron : perkembangan kelenjar
mamae dan siklus menstruasi,
perkembangan lapisan uterus, dan
mempertahankan kehamilan.
9. Testis Androgen (testosteron) Androgen (testosteron) : perkembangan dan
mempertahankan organ seks laki-laki,
karakteristik seks sekunder dan pembentukan
sperma.

Mekanisme Sistem Endokrin


Cara Hormon Bekerja

Metode komunikasi sel dinamakan endokrin atau sekresi internal, sementara hasil
sekretnya disebut hormon. Dilihat dari gambar diatas, bahwa mekanisme dasar
kerja hormon terbagi menjadi tiga yaitu (A) Autokrin; (B) Parakrin; dan (C)
Endokrin. Dalam bekerja terhadap sel target, hormon mempunyai tiga mekanisme
kerja utama, yaitu:
a. Mengubah permeabilitas saluran (membran) dengan bekerja pada protein
saluran (protein kanal) yang sudah ada
b. Bekerja melalui sistem pembawa pesan kedua (second messenger) untuk
mempengaruhi aktivitas sel
c. Pengaktifan gen spesifik untuk sintesis protein baru.
Hormon dalam bekerja juga memerlukan reseptor spesifik. Reseptor pada
umumnya adalah molekul protein dengan struktur tertentu sehingga hanya
melakukan pengikatan dengan hormon/analog dengan struktur hormon tertentu.
Reseptor hormon terletak di membrane sel/sitoplasma sel. Dengan demikian
hormon yang dibebaskan ke dalam darah hanya bekerja pada sel atau jaringan
tertentu yang mempunyai reseptor spesifik terhadap hormon tersebut.
Gangguan Sistem Endokrin
- Penyakit Addison : terjadi sekresi yang berkurang dari glukokortikoid yang
disebabkan oleh kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
- Sindrom Cushing : disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid
seperti tumor adrenal dan hipofisis.
- Sindrom Adrenogenital : terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang
biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokortikoid pada kelenjar
adrenal.
- Diabetes Melitus : disebabkan oleh kelainan hormon yang mengakibatkan sel-
sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah.
SISTEM MOSKULOSKELETAL
Muskuloskeletal berasal dari kata muskulo (muskular) yang berarti otot dan skeletal yang
berarti rangka atau tulang. Muskulo adalah jaringan otot-otot tubuh, yang dipelajari secara
khusus melalui ilmu myologi. Sedangkan yang dimaksud dengan skeletal atau osteo
adalah tulang kerangka tubuh, yang dipelajari dalam ilmu sosiologi. Sistem muskulo dan
skeletal mempunyai fungsi yang saling mendukung terutama dalam proses pergerakan dan
pembentukan postur tubuh.
 SISTEM MUSKULO (OTOT)
A. HISTOLOGI OTOT
NAMA KONTRAKSI BENTUK LOKASI
Otot Bergerak menurut Serabut panjang (silindris Terdapat pada
lurik/rangka/ kemauan kita (involunter) memanjang) berwarna otot paha, otot
motoritas/sera karena rangsangannya atau lurik dengan garis betis, otot dada
t lintang/melalui saraf motorik, terang dan gelap,
musculus pergerakannya cepat tetapi memiliki banyak inti sel,
striated lekas lelah, kuat, mudah terletak di pinggir
lelah dan tidak beraturan
Otot otonom/ Bekerja di luar kemauan Protoplasmanya licin Otot terdapat di
polos/ visceral kita (otot tak sadar) oleh tidak mempunyai garis- alat-alat dalam
(otot alat-alat karena rangsangannya garis melintang (polos), seperti
dalam)/ melalui saraf otonom, bentuk serabut panjang ventrikulus,
musculus gerakan lambat, ritmis dan seperti kumparan usus, kandung
monstriated tidak mudah lelah. (gelondong) dengan kemih,
kedua ujungnya pembuluh
meruncing, inti darah, dan lain-
berjumlah satu terletak di lain
bagian tengah
Otot jantung/ Dapat bergerak secara Strukturnya sama seperti Hanya terdapat
Musculus otomatis oleh karena otot lurik, serabutnya pada jantung
Cardiata/ mendapat rangsangan dari memanjang (silindris) yang
myocardium susunan otonom, ritmis dan gelap terang secara mempunyai
gerakan lambat, tidak berselang seling dan fungsi tersendiri
mudah lelah terdapat percabangan sel
tetapi kalau melihat
fungsinya sama saja
seperti otot polos
B. SIFAT KHUSUS OTOT
Sifat Khusus otot terdiri dari empat yaitu:
1. Eksitabilitas, kemampuan untuk menerima dan memberikan tanggapan
terhadap stimulus (rangsangan).
2. Kontraktibilitas, kemampuan untuk memendek (berkontraksi).
3. Ekstensibilitas, kemampuan untuk menerima gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat berkontraksi.
4. Elastisitas, kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi.

C. MEKANISME GERAK OTOT


Untuk menggerakkan sebuah anggota badan, kota harus merencanakan gerakan
yang sesuai dengan berbagai sendi pada saat yang sama, dan menyesuaikan
gerakan dengan membandingkan rencana yang ada.

Gerakan merupakan pola koordinasi yang sangat kompleks dan melibatkan


sistem muskulo, skeletal, dan saraf. Mekanisme gerak dapat dibedakan menjadi
gerak yang disadari atau volunter dan gerak yang tidak disadari atau volunter
atau yang disebut dengan refleks. Proses gerak yang didasari mekanismenya
melalui jalur yang panjang mulai dari reseptor, saraf sensori, kemudian dibawa
ke otak untuk selanjutnya diasosiasi menjadi respon yang akan dibawa oleh
saraf motorik ke efektor. Perintah untuk gerakan volunter berasal dari area
asosiasi korteks. Sedangkan gerakan refleks berjalan dengan cepat dan respon
terjadi secara otomatis terdapat rangsangan, tanpa melakukan kontrol dari otak.
E. ALUR KONTRAKSI OTOT

Implus (rangsangan)→ sinspsis (daerah ubungan antara syaraf dan serabut


otot) dipenuhi asetil kolin →asetil kolin menyebabkan pemasukan ion
kalsium ke serabut orot (myofibril) → ion kalsium bersenyawa dengan
molekul troponin dan tropomiosin yang menyebabkan sisi aktif pada
dilament tipis →filament tipis bergabung dengan kepala miosin (filament
tebal) pada sisi aktif (jembatan penyebrangan (cross bridge) →cross bridge
membebaskan sejumlah energi kearah filament tipis →filament tipis
memendek dan akibatnya otot berkontraksi.

F. RELAKSASI OTOT

Kepala miosin lepas dari dilament tipis → filement tipis lepas dari filament
tebal → akibatnya otot kembali kebentuk semula (berelaksasi)

G. MACAM-MACAM GERAK OTOT

1. Gerak Sinergis, terjadi jika sekelompok atau pasangan otot berkontraksi


ataupun berelaksasi dalam waktu yang bersamaan dan mengakibatkan satu
gerak bagian tubuh. Contohnya, gerakan otot-otot punggung dan otot-otot
leher.
2. Gerakan Anatagonis, terjadi jika sebagian atau sebuah otot yang melekat
pada tulang yang sama berkontraksi, sementara sebuah otot pasangannya
berelaksasi. Contohnya, gerak pada siku dan lutut.
Pada lengan terdapat otot bisep dan trisep yang menyebabkan gerakan pada
siku. Jika bisep berkontraksi, trisep akan berelaksasi. Begitupun sebaliknya,
jika trisep berkontraksi, bisep akan berelaksasi.

SISTEM SKELETAL (TULANG)

Sistem skeletal (Sistem rangka) merupakan sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan
struktur yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Tulang
rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang banyak mengandung bahan kristalin
anor ganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi
1/3 dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
A. HISTOLOGI TULANG

1. Tulang Rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf
kecuali lapisan luarnya. Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan
tersusun atas zat interseluler yaitu kondroitin sulfat yang didalamnya terdapat
serabut kolagen dan elastin. Sel-sel pembentuk jaringan tulang rawan (kartilago)
disebut kondrosit.

2. Jaringan tulang keras (Osteon) tersusun atas sel-sel tulang keras (osteosit) yang
mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Tulang keras memilliki dua
macam tekstur yaitu tulang kompak (Compact Bone) dan tulang spons (Spongy
Bone). Tulang kompak bentuknya padat, keras, dan membentuk perlindungan luar
untuk jaringan tulantg lainnya. Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang
kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga.

Lapisan tulang dari luar ke dalam, yaitu:

 periosteum (Tempat melekatnya otot-oto rangka {skelet} ke tulang dan


berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan respirasi tulang rusak),

 tulang Kompak (Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak
mengandung kapur sehingga tulang menjadi padat dan kuat),

 Tulang Spongiosa (memiliki banyak rongga yang diisi oleh sumsum merah
yang dapat memproduksi sel- sel darah),

 Sumsum Tulang (Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena
berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh).
Sel –sel peyusun tulang:
 Osteogenik, merupakan sel yang memberikan tanggapan terhadap trauma,
seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindungan pada tulang
dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak.

 Osteoblas, merupakan sel-sel pembentuk sel tulang. Menghasilkan jaringan


osteosid dan mengekresikan fosfatase dalam pengendapan kalsium dan fosfat
ke dalam matriks tulang.
 Osteosit merupakan sel tulang dewasa yang terbentuk dari sel osteoblast. Sel-
sel tulang ini membentuk jaringan tulang disekitarnya. Sel osteosit
memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim dan mengendalikan
kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol pelepasan kalsium dari
tulang ke darah.
 Osteoklas merupakan sel tulang yang besar, berfungsi untuk menghancurkan
jaringan tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzim proteolitik yang memecah
matrix menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat terlepas ke dalam darah.
Sel osteoklas berperan penting dalam pertumbuahn tulang, penyembuhan, dan
pengaturn kembali bentuk tulang
Berdasarkan jenis tulannya, tulang diklasifikasi menjadi empat macam yaitu:
JENIS TULANG CIRI-CIRI CONTOH TULANG
Ossa Longa/ Berbentuk seperti pipa atau tabung Tulang tangan :
tulang panjang/ dan biasanya berongga. Pada ujung - tulang hasta (ulna)
tulag pipa/ long tulang pipa akan terjadi perluasan - tulang penympul (radius)
bone yang untuk menghubungkan dengan Tulang kaki :
tulang lain. Tulang pipa terbagi -Tulang paha (os femur)
menjadi tiga bagian yaitu bagian - tulang kering (tibia)
tengah (diafisis) dan kedua
ujungnya disebut (epifisis).
Diantara epifisis dan diafisis disebut
cakram epifisis.
Ossa Brevia/ Ukrannya pendek dan berbentuk os tarsal
tulang pendek kubus os carpi
Ossa Plana/ tulang Bentuknya seperti lempengan. Tulang rusuk (costa)
gepeng/ tulang Tersusun atas dua lempengan tulang Tulang belikat (scapula)
pipi/ flat bone kompak dan tulang spons, di Tulang dada (os strernum)
dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang terngkorak
Kebanyakan tulang pipih menyusun
dinding rongga, sehingga sering
berfungsi sebagai pelindung atau
memperkuat.
Ossa irregular/ Memiliki bentuk yang tidak os sphenoidale
tulang tak termasuk ke dalam tulang pipa, os vertebrae.
beraturan tulang pipih, dan tulang pendek.
B. OSIFIKASI/OSTEOGENESIS (PERKEMBANGAN TULANG)
Osifikasi/osteogenesis merupakan proses pembentukan tulang keras dari tulang
rawan.
1. Osifikasi intramembran, Perkembangan tulang berasal dari mesenkim yang
merupakan cikal bakal dari tulang. Pada proses perkembangan, terdapat 3 lapisan
lembaga yaitu, ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Mesenkim merupakan bagian
dari lapisan mesoderm lalu berkembang menjadi jaringan ikat dan darah.
2. Osifikasi endokondral Proses pembentukan tulang terjadi melalui pergantian
tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. Proses osifikasi ini
bertanggung jawab pada pembentukan sebagian besar tulang manusia. Pada proses
ini sel-sel tulang (osteoblast) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari
tulang rawan yang disebut Center Osifikasi membentuk Osteoblas menjadi
Osteosit hingga akhirnya sel-sel tulang deawas ini tertanam dengan kuat pada
matriks tulang
3. Osifikasi gabungan. Sebagian besar tulang jiga dapar terbentuk dari gabungan
osifikasi intramembrane dan osifikasi endokondral. Pada proses ini sel mesenkrim
berkembang menjadi kndroblas yang aktif membelah sel -sel→ kondroblas yang
mensekresikan matriks yang berupa kondrin → kondroblas berubah menjadi
osteoblas yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineal yntuk membentuk
matriks ulang.

C. TULANG PENYUSUN TUBUH


Rangka tubuh manusia dibentuk oleh sekitar 206 buah tulang. Tulang-tulang tersebut
biasa dikelompokkan menjadi tulang sumbu (Axial Skeletal) dan tulanh tambahan
pendukung gerak (Appendicular Skeletal). Macam-macam tulang tersebut adalah sebagai
berikut.
 TULANG SUMBU (AXIAL SKELETAL)
Semua anggota tulang aksial, kecuali tulang rusuk berada di garis sumbu bilateral.
Tulang-tulang kelompok ini terdiri atas :
TENGKORAK
MACAM TULANG JENIS JUMLAH
AKSIAL (BUAH)
Tulang tempurung Tulang Dahi (os frontale) 1
Kepala
(Os Cranium) Tulang kepala belakang (os occipitale) 1
Tulang ubun-ubun (os parietale) 2
Tulang lapis (os ethmoidale) 1
Tulang baji (os sphenoidale) 1
Tulang pelipis (os temporale) 2
Tulang Wajah Tulang hidung (os nasale) 2
(os Splanchocranium)
Tulang langit-langit (os pallatum) 2
Tulang air mata (os lacrimale) 2
Tulang rahang atas (os maxilla) 2
Tulang pipi (os zygomaticum) 2
Mandibula Mandibula 1

Total 22
buah
TULANG TELINGA TENGAH

MACAM TULANG JENIS JUMLAH

Tulang telinga dalam Malleus (martil) 2

Incus (landasan) 2

Stapess (sanggurdi)
2

Jumlah tulang telinga dalam 6

TULANG BADAN
MACAM TULANG JENIS JUMLAH
Tulang dada (os sternum ) Tulang hulu (os manubrium sterni) 1
Tulang badan (os corpus sterni)
Tulang taju pedang (os xiphoid prosesus)
Tulang rusuk (os costae) Tulang rusuk sejati (os costae vera) 7
Tulang rusuk palsu (os costae sporia) 3
Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes) 2
Tulang Belakang (os vertebrae)

Macam tulang Jumlah Sebutan


Tulang leher (os cervical)
7 C1-C7
Tulang punggung (os thoraxalis)
12 T1-T12
Tulang pinggang (os lumbar)
5 L1-L5
Tulang kelangkang (os sacrum)
5 S1-S5
Tulang ekor (os cocigeus)
4 Tidak ada

Tulang Gelang Panggul (os pelvic girdle)

Nama tulang Jumlah


tulang usus (os illium) 2

tulang duduk (os ishium) 2

tulang kemaluan (os pubis) 2

TULANG TAMBAHAN PENDUKUNG GERAK (APPENDICULAR SKELETAL)


Tulang apendikular merupakan tulang tambahan selain tulang aksial. Tulang kelompok
ini secara umum berfungsi untuk menggerakkan tubuh.

EKSTREMITAS ATAS (Anggota Gerak Atas)


 Tulang belikat (os scapula)
 Tulang lengan (os clavicula)
 Tulang lengan atas (os humerus)
 Tulang hasta (os ulna)
 Tulang pengumpil (os radius)
 Tulang pergelangan tangan (os carpal)
 Tulang telapak tangan (os metacarpal)
 Tulang jari tangan (os phalanges manus)
EKSTREMITAS BAWAH (Anggota Gerak Bawah)

 Tulang paha (os femur)

 Tulang tempurung lutut (os patella)

 Tulang kering (os tibia)

 Tulang betis (os fibula)

 Tulang pergelangan kaki (os tarsal)

 Tulang telapak kaki (os metatarsal)

 Tulang jari kaki (os phalanges pedis)

FUNGSI SISTEM SKELETAL (SISTEM RANGKA)


A. FUNGSI UMUM
 Sebagai penunjang dan pemberi benuk tubuh. Adanya rangka membuat
tubuh tidak terkulai.
 Sebagai alat gerak pasif. Pada tulang melekat otot yang bertindak sebagai
alat gerak aktif.
 Sebagai pelindung organ dalam vital yang lunak, seperti otak, paru-paru
dan organ-organ lain yang dilindungi oleh rangka.
 Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Pembentukan sel-sel darah
berlangsung pada sumsum tulang merah.
 Fungsi imunologi, dimana sumsum tulang membentuk limfosit B dan
makrofag.
 Penyimpangan mineral, seperti kalsium dan fosfat serta lipid pada
sumsum tulang kuning.
B. FUNGSI KHUSUS
 Sinus-sinus Paranasalis: menimbulkan nada pada suara.
 Email gigi: memotong, menggigit dan mengunyang makanan.
 Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang suara.
 Panggul wanita: memudahkan proses melahirkan.
2.2 Persendian
Persambungan, sendi (article), atau artikulasi merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan pertemuan antar dua atau beberapa tulang atau rangka tubuh.
Tulang-tulang tersebut dapat saling bergabung karena dihubungkan oleh jaringan ikat.
Akibatnya, sifat hubungan antar tulang ini bergantung pada jaringan ikat tersebut.

Secara keseluruhan bagian-bagian suatu sendi, terdiri atas:


a. Kepala sendi (caput articularis), merupakan ujung-ujung tulang yang membentuk
sendi.
b. Rongga sendi (cavitas articularis), berisi cairan kental yang berfungsi sebagai
pelumas dan pemberi nutrisi pada sendi, cairan ini disebut cairan sinovial.
c. Kapsul sendi (capsula articularis), membungkus rongga sendi. Bagian sebelah
luar adalah membran fibrosa yang terdiri atas jaringan ikat padat. Bagian sebelah
dalam disebut membran sinovial yang terdiri atas jaringan ikat longgar dan dapat
menghasilkan cairan sinovial.
d. Ligamen, merupakan jaringan ikat padat yang menghubungkan antara tulang-
tulang yang membentuk sendi.
Berdasarkan pergerakannya persendian dapat dikelompokkan menjadi 3:
Sendi mati (sinartrosis), merupakan persendian yang sama sekali tidak digerakan, karena tidak
memiliki celah antara sendinya dan dihubungkan oleh jaringan ikat yang keras .
Sinartrosis dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan jaringannya:
a. Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut
ikat padat. Contoh: tulang tengkorak.
b. Sinkondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan olah kartilago hialin.
Contoh : hubungan antara epifisis pada tulang dewasa, hubungan antar tulang rusuk
(os. costae) dan ruas-ruas tulang belakang (os. vertebra).
Sendi kaku (amfiartrosis) yaitu sendi yang pergerakannya sedikit karena dihubungkan olah
kartilago (tulang rawan ).
Amfiartrosis dapat dikelompokan menjasi dua tipe:
a. Simfisis, yaitu sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contoh : sendi
antar tulang belang dengan tulang kemaluan.
b. Sindemosis, yaitu sendi yang dihibingkan oleh jaringan ikat seabut dan ligamen. Contoh:
sendi antara tulang betis dan tulang kering.
Diartrosis atau sendi gerak (sendi sinovial)merupakan jenis persendian yang paling bebas
gerakannya

Berdasarkan tulang pembentuk sendi dan gerakannya, diartrosis dikelompokkan menjadi:


- Sendi peluru, memungkinkan gerakan bebas penuh, misal pada persendian panggul dan
bahu.

- Sendi engsel, memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah, misal pada siku dan
lutut.

- Sendi pelana, memungkinkan gerakan pada dua bidang saling tegak lurus. Sendi pada
dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.

- Sendi putar, memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan
pintu, misal pada sendi antara radius dan ulna.

- Sendi luncur/geser, memungkinkan gerakan terbatas ke semua arah misal pada sendi-
sendi tulang karpalia di pergelangan tangan (carval).

- Sendi kondiloid/ ellipsoid, memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakanke kiri
dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Misalnya sendi antara tulang pengumpil dan
tulang pergelangan tangan
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Sistem reproduksi manusia adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk
tujuan reproduksi seksual. Dalam sistem reproduksi, banyak aksesoris penting zat non-hidup
seperti cairan, hormone, dan feromon. Sistem reproduksi adalah proses alami yang terjadi pada
mahkluk hidup yang bertujuan untuk memperbaiki dan melanjutkan keturunan dangan cara
berkembang biak.
A. Organ Reproduksi Laki-Laki

 Organ Genitalia Eksternal (Alat Reproduksi Pris Bagian Luar)

1. Penis merupakan organ seks utama pria, tempat mengeluarkan sperma pada saat
koitus dan mengeluarkan urin pada saat miksi. Penis berbentuk silindris dan terletak
di dua pangkal paha. Ogan penis terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu, bagian akar
(radiks), bagian badan dan glans penis.

2. Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung longgar yang tersusun atas kulit yang
berkerut, fasia dan otot polos. Skrotum terdiri atas dua buah yang masing-masing
berisi testis untuk memproduksi sperma. Skrotum diperdarahi oleh arteri pudenda
eksterna, arteri cabang skortails posterior dan dipersyarafi oleh nervus skortalis
anterior, nervus pundenda eksterna serta nervus skortailis posterior. Pengenduran dan
pendorongan kantung skrotum sisebabkan karena adanya kontraksi otot kremaster
pada dinding skrotalis. otot kremaster pada krotum juga berfungsi sebagai sistem
pengaturan suhu untuk testis agar dapat berfungsi optimal.

 Organ Genitalia Internal (Alat Reproduksi Pria Bagian Dalam)

1. Testis merupakan organ utama dalam pembentukan sperma dan hormon reproduksi.
Testis berbentuk oval yang terletak didalam skrotum. Testis dilapisi oleh tiga lapisan
yaitu, lapisan terluar adalah tunika vaginalis, pada bagian ini terdapat lapisan
tunika albuginea, lapisan ini membagi testis menjadi lobus-lobus (sekitar 250 lobus)
dan setiap lobus terdiri dari 3-10 tubulus yang disebut tubulus seminiferus dan
lapisan paling dalam disebut tunika vaskulata yang berisi pleksus pembuluh darah
dan jaringan penyambung halus. Tubulus seminiferus menusun 90% dari masa testis
yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa dan didalamnya terdapat sel
sertoli.

2. Saluran reproduksi. Saluran reproduksi pada laki-laki terdiri atas epididimis, vas
deferens, dan uretra:

 Epididimis merupakan saluran halus yang berkelok-kelok, berhubungan denga


tubulus seminiferus melalui duktus eferen, rete testis dan tubulus rektus.
Epididimis berfungsi untuk mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan
ruang (penyimpanan sperma sementara) serta lingkungan untuk proses
pematangan sperma dan memproduksi semen.

 Duktus Vas deferens adalah sebuah saluran lanjutan epididimis yang mengarah
ke kanalis inguninalis, kemudian berjalan masuk ke rongga abdomen dibelakang
kandung kemih kemudian berhubungan dengan vasikula seminalis dan
selanjutnya membentuk ejakulatoris dan bermuara di prostate. Vas deferens
berfungsi sebagia saluran sempat jalanna serma dari epididimis menuju uretra.

 Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis yang
berfungsi sebagai saluran pengeluaran urin dan semen (air mani).

3. Kelenjar reproduksi. Laki-laki memiliki 3 buah kelenjar reproduksi, di antaranya


vesikula seminalis, prostat, dan cowper (bulbouretral):

 Vesikula seminalis merupakan saluran yang berkelok-kelok, teletak antara vasiula


urinaria dan rectum. Pada bagian bawahnya menyemit dan bergabung dengan duktus
deferen membentuk duktus ejakulatorius. Kelenjar ini berfungsi sebagai persediaan
makanan bagi sperma untuk bergerak.

 Kelenjar prostat merupakan kelenjar penghasil cairan yang encer seperti susu
yang bersifat alkali untuk menetralisir asiditas vagina dan melindungi
spermatozoa terhadap tekanan pada urethra dan vagina.

 Kelenjar cowper/bulbouretral menghasilkan cairan yang bening dan berlendir,


serta berfungsi menetralkan uretra dari sisa-sisa urine. Setelah uretra bersih,
barulah sperma (semen) dikeluarkan.
B. Organ reproduksi wanita

 Organ Genitalia Eksternal (Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar)

1. Mons Veneris atau Mons Pubis (Gunung Venus) adalah bagian yang menonjol di
atas simfisis dan pada perempuan setelah pubertas di tutup oleh rambut kemaluan
yang bentuknya segitiga. Terdiri dari jaringan lemak subkutan dan sedikit jaringan
ikat.

2. Labia Mayora (Bibir-Bibir Besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong
mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada pada
mons veneris. Kebawah dan kebelakang ke dua labia mayora bertemu dan
membentuk kommisura posterior.

3. Labia Minora (Bibir-Bibir Kecil) adalah suatu lipatan bagian dalam bibir besar,
tanpa rambut. Bagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium
klitoris dan bagian bawahnya bertemu membetuk penulum klitoris. Kulit yang
meliputi bibir kecil mengandung banyak glandula sebasar (kelenjar-kelenjar lemak)
dan ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat sensitif.

4. Klitoris, kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri
atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke
mons pubis. Glans klitoridis terdiri jaringan yang dapat mengembang penuh dengan
urat saraf, jadi sangat sensitif. Analog pada klitoris wanita sama dengan bagian penis
pada pria.

5. Vestibulum merupakan area tertutup oleh labiya minora, berbentuk lonjong yang
terletak diantara klitoris, labiya minora dan fourchrtte. Vestibula terdiri dari saluran
atau orificium yaitu lubang muara uretra (orificium uretra), vagina, ducus glandula
bartholini kanan dan kiri.
6. Himen (Selaput Darah) adalah lapisan tipis menutupi sebagian liang senggama. Di
tengahnya berlubung, merupakan tempat keluamya menstruasi bentuknya bervariasi
dan bila teregang akan berbentuk cincin.

7. Perineum merupakan daerah muscular yang menutupi kulit, terletak diantara


introiyus vagina dan anus. Jaringan otot ini uga menopang rongga pinggul dan
menjanga pinggul tetap pada tempatnya.

 Organ Genitalia Internal (Alat Reproduksi Wanita Bagian Dalam)

1. Vagina merupakansaluran muscular elatris mulai dari vestibulum sampai serviks.


Vagina terletak diatara kandung kemih, uretra dan rectum. Dinding vagina terdapat
otot polos dan jaringan epitel skumosa. Vagina mepunyai tiga fungsi utama yaitu
sebagai tempat pengeluaran cairan atau darah menstruasi, tempat penyaluran sperma
pada saat berhubungan seks untuk masuk ke uterus dan merupakan tempat jalan lahir,
serta membantu mencegah infeksi karena suasana vagina yang asam.

2. Uterus merupakan organ muskular berbentuk kantong seperti buah pear yang terletak
di rongga pelvis antara kandung kemih dengan rektum. Uterus terdiri dari dua bagian
yaitu badan(korpus) dan leher (cerviks). Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu
lapisan luar perimetrium lapisan tengah miometrium dan lapisan dalam endometrium.

3. Tuba fallopii atau oviduk, merupakan salura ovum (sel telur) berjalan menuju uterus.
Tubafalopii terdiri atas empat bagian yaitu indundibulum, ampula, isthmus dan
interstitalis. Fungsi tuba falopii adalah untuk menangkap sel ovum, menyalurkan
spermatozoa dan tempat konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan konsepsi sampai
blastula.
4. Indung Telur (Ovarium) adalah organ endokrin yang berbentuk oval, terletak
didalam organ poritoneum. Ovarim terdapat dua yaitu kanan dan kiri. Ovarium
kearah uterus tergantung pada ligamentum infundibulopelvikum dan melekat pada
ilgamentum latum melalui mesovarium. Ovarium adalah organ waita yang berfungsi
dalam pembantukan dan pematangan folikel ovarium, oroses ovulasim sintetis dan
sekresi hormon steroid. Ovarium terdiri dari dua bagian yaitu Korteks dan Medulla.

Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah peroses perkembangan spermatogenesis menjadi spermatozoa yang


matang atau menjadi sperma.

 Spermatogonium :merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan


oleh testis. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid. Setelah
reproduksi, spermatogonium ini diberi makan (nutrien) oleh sel-sel Sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit primer.
 Spermatosit primer : merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak
terjadi pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N
kromatid.
 Spermatosit sekunder: merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini
terjadi pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom
dan 2N kromatid.
 Spermatid : merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan
1N kromatid.
 Sperma : merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini
terjadi diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan
merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
Proses spermatogenesis tergantung pada lingkungan, hormon dan temperatur. Kontrol hormon
terhadap spermatogenesis terjadi melalui interaksi antara hipothalamus, kelenjar pituitary dan
sel leyding. Hipothalamus menstimulasi kelenjar pituitary untuk mengahasilkan hormone folikel
stimulating hormon (FSH) dan kelenjar leyding menghasilkan hormone testosteron.

Oogonium

Merupakan proses pembentukan ovum melalui pematangan folikel-folikel ovarium. Setiap oosit
primer diselubungi oleh satu lapisan tunggal sel-sel folikel yang disebut folikel primodial. Pada
proses oogebesis tidak terlepas dari adanya siklus varium yaitu perkemangan mulai dari folikel
folikel ovarium (fase falikular) vase ovulasi, pembentukan korpus luteum dn korpus albikan
(fase luteal).
Proses Oogenesis
 Oogonium mengalami mitosis dan menghasilkan oosit primer

 Oosit primer mengalami meiosis I dan menghasilkan oosit sekunder dan 1 badan polar
(polosit primer)

 Oosit sekunder dan 1 badan polar akan mengalami meiosis II dan oosit sekunder
menghasilkan 1 ovum dan 1 badan polar (polosit sekunder)

Perkebangan folikel dan siklus oogenesis di kontrol oleh hormone yaitu Gonadotropin Releasing
Hormone (GnRH) dari hypothalamus yang kemudian akan menstimulasi kelenjar hipofisi
arterior untuk mensekresi Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinzing Hormone (LH).
Menstruasi

Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus (rahim) yang disertai pelepasan
endometrium (lapisan terdalam rahim). Menstruasi terjadi jika ovum (sel telur) tidak dibuahi
oleh sperma. Oleh karena itu, perempuan yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi, karena
ovumnya sudah dibuahi oleh sperma. Sementara itu, ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum
berupa oosit sekunder (sel yang berukuran besar) dari ovarium (indung telur). Ovulasi terjadi
pada pertengahan siklus (1/2 n) menstruasi. Untuk periode/siklus (n)= 28 hari, ovulasi terjadi
pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Ovulasi berkaitan dengan adanya
interaksi antara hipotalamus dan ovarium. Interaksi tersebut akan menghasilkan 4 fase
menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pascaovulasi.

Kehamilan
Kehamilan dimulai oleh adanya fertilisasi atau pembuahan yaitu pertemuan antara sel ovum
dan sperma yang terjadi pada ampula di tuba Fallopi. Setelah terjadi ovulasi ujung infundibulum
yang berbentuk tonjolan-tonjolan seperti jari dan dilapisi silia atau disebut fimbrae akan
menangkap dan menyapu ovum masuk ke tuba Fallopi dan masuk ke ampula karena kontraksi
peristaltik dan gerakan silia. Ovum hanya dapat bertahan selama 24 jam setelah ovulasi.
Sementara itu pada saat terjadi koitus jutaan sperma disemprotkan sampai di forniks vagina
dan sekitar porsio. Hanya beberapa ratus spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri dan
tuba Fallopi serta hanya beberapa ratus yang dapat sampai ke bagian ampula tuba di mana
spermatozoa dapat memasuki ovum yang siap dibuahi. Hanya satu spermatozoon yang
mempunyai kemampuan untuk membuahi.
Laktasi
Organ yang berperan dalam produksi susu adalah payudara. Payudara tersusun dari jaringan
lemak dan sistem duktus Rudimeter (lobulus alveolus dan duktus). Setiap lobulus terdiri dari
sekelompok alveolus berlapis epitel yang menghasilkan susu dan selanjutnya disalurkan melalui
duktus yang mengumpul pada puting susu.Produksi susu dipengaruhi oleh hormon estrogen,
progesteron, prolaktin, dan oksitosin.

Anda mungkin juga menyukai