OLEH:
1. NI KOMANG AYU TRI SEPTIARINI :
P07120222080
2. NI KADEK AYU NINGSIH MUSTIKA PUTRI W. :
P07120222081
3. NI PUTU SRI WIRYANING DEWI :
P07120222082
4. NI LUH PUTU EKA KUMALA NITI :
P07120222083
5. LUH GEDE LIANA PUSPITA DEWI :
P07120222084
6. PUTU NANDA LAKSMI VAEIJAYANTHI :
P07120222085
7. DEWA AYU ASTRI FITRIA DEWI :
P07120222086
8. NI KADEK ARI RATNADI :
P07120222087
KELAS 1C
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatNya, sehingga Laporan tetang Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia yang
menguraikan fungsi sistem tubuh manusia dan mekanisme fisiologi sistem tubuh manusia
ini terselesaikan. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi Ujian Praktek Ilmu
Biomedik Dasar (IBD) dan memenuhi target-target yang telah ditentukan di Program Studi
Sarjana Terapan Keperawatan.
Bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan karya
tulis ilmiah ini, sangatlah membantu menyelesaikan. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Ns. I Made Sukarja, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal pengetahuan
dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
2. Bapak Dewa Putu Gede Putra Yasa, S.Kep.M.Kep.Sp.MB selaku pembimbing
yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal
pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak Dr. Drs. I Dewa Made Ruspawan, S.Kep.,M.BIOMED. selaku pembimbing
yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal
pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
4. Ibu V.M. Endang Sri Purwadmi Rahayu, S.Kep.M.Pd. selaku pembimbing yang
telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta memberikan banyak bekal
pengetahuan dan wawasan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Dalam penyusunan Laporan ini bilamana terdapat kesalahan atau kekurangan yang
terkandung di dalam laporan ini baik dari segi penulisan ataupun isi yang terkandung di
dalamnya, maka dari itu saya mohon kritik dan saran demi perbaikan laporan ini. Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan suatu struktural sangat kompleks terdiri dari
berbagai sistem yang saling bekerja sama didalam tubuh untuk mengatur kerja
sistem tubuh. Kompleksitas dari susunan tubuh manusia ini menyimpan banyak
misteri dan tanda tanya dari berbagai kalangan, namun seiring berjalannya waktu
dan perkembangan ilmu pengetahuan, banyak ilmuan – ilmuan yang mengkaji hal
tersebut, kemudian menghasilkan penemuan – penemuan baru. Istilah Anatomi
Fisiologi Tubuh Manusia muncul seiring perkembangan ilmu pengetahuan
tersebut, namun saat ini pengetahuan mengenai Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
cukup dinamis sebab terjadi banyak pengembangan – pengembangan ilmu dan
pencabangan ilmu itu sendiri yang membagi diri dengan suatu tujuan untuk
memudahkan manusia agar dapat secara sistematis memahami sistem tubuh
manusia itu sendiri.
Tubuh manusia terdiri dari berbagai sistem, dimana setiap sistem memiliki
struktur anatomi serta mekanisme kerja yang berbeda – beda, diantaranya ada
mekanisme kerja dari sistem kardiovaskuler, sistem ini terdiri atas organ jantung
dan pembuluh darah, dimana jantung berperan sebagai pompa dan pembuluh darah
berperan sebagai salurannya atau pipanya. Sistem ini bertanggung jawab untuk
menstranportasikan darah dan zat yang dikandungnya ke seluruh bagian tubuh
manusia. Selanjutnya ada mekanisme kerja dari sistem pernapapasan, respirasi
adalah suatu peristiwa ketika tubuh kekeurangan oksigen (O2) dan O2 yang ada
diluar tubuh dihirup (Inspirasi) melalui organ pernapasan. Selanjutnya mekanisme
kerja dari sistem pencernaan, sistem ini bertugas untuk menerima makanan,
mencerna makanan untuk dijadikan energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut. Sistem organ pencernaan terbentang dari oris sampai ke anus.
Selanjutnya ada mekanisme kerja dari sistem saraf, hampir semua fungsi
pengendalian tubuh manusia dilakukan oleh sistem saraf, secara umum sistem saraf
mengendalikan aktivitas tubuh yang cepat seperti kontraksi otot, susunan saraf ini
terdiri dari susunan saraf sentral dan susunan saraf perifer. Susunan saraf sentral
terdiri dari otak(otak besar, otak kecil, dan batang otak) dan medulla spinalis.
Susunan saraf perifer terdiri dari saraf somatik dan saraf otonom (saraf simpatis
dan saraf parasimpatis). Selanjutnya mekanisme kerja dari sistem perkemihan,
merupakan sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
Pada manusia sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot
sphincter, dan uretra. Selanjutnya mekanisme kerja dari sistem endokrin, sistem ini
bekerja dengan perantara zat- zat kimia(hormon) yang dihasilakan oleh kelenjar
endokrin. Selanjutnya mekanisme kerja dari sistem musculoskeletal, merupakan
sistem yang teridiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta tulang dan sendi. Sistem
musculoskeletal ini berperan penting dalam gerakan tubuh manusia. Selanjutnya
mekanisme kerja dari sistem reproduksi. Pria dan wanita memiliki organ
reproduksi yang berbeda- beda, dalam sistem reproduksi manusia biasanya
melibatkan fertilisasi internal dengan hubungan seksual dan selanjutnya
mekanisme kerja dari sistem indra, manusia memiliki lima macam indra yang
disebut dengan panca indra yang terdiri dari indra penglihatan (mata), indra
pendengaran (telinga), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra
peraba (kulit).
Begitu kompleks tuhan menciptakan manusia, sebagai manusia kita harus
memelihara Kesehatan semua sistem yang ada pada tubuh kita. Untuk memastikan
sistem dalam keadaan sehat, kita bisa melakukan pemeriksaan , dimasa sekarang
seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dunia medis semakin
berkembang sudah banyak pemeriksaan yang bisa dilakukan misalnya pemeriksaan
Hb dan Oksihemoglobin, Pemeriksaan Reduksi Urin (urinalisa), Pemeriksaan
Enzim, Pemeriksaan Pendengaran dan Pemeriksaan Visus (Ketajaman Mata)
Jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium
(bilik) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel.
1. Atrium Kanan
Muara atrium kanan terdiri dari: Vena cava superior, Vena cava inferior, Sinus
koronarius, Osteum striventrikuler kanan.
2. Atrium Kiri
Terdiri dari rongga utama dan aurikula
3. Ventrikel Kanan
Dinding ventrikel kanan terdiri dari: Valvula triskupidal, valvula pulmonalis.
4. Ventrikel Kiri
Terdiri dari: valvula mitralis, valvula semilunaris aorta.
Atrium dan ventrikel kiri jantung berfungsi untuk memompa darah bersih yang
kaya oksigen keluar dari jantung. Sementara itu, ventrikel kanan dan atrium kanan
berfungsi menerima darah kotor yang masuk ke jantung.
Bunyi Jantung
Tahap bunyi jantung:
1. S1: lub
2. S2: dup
3. S3: Yang lemah dan rendah didengar kira-kira 1/3 jalan diastolic pada individu
muda
4. S4: Kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah bertugas membawa darah ke seluruh tubuh dan sebaliknya.
Secara garis besar pembuluh darah manusia ada tiga jenis, yaitu:
1. Pembulu darah arteri
2. Pembuluh darah vena
3. Pembuluh darah kapiler
3. Darah
Fungsi utama darah sebagai kendaraan pengangkut nutrisi, oksigen, hormon,
dan antibody ke seluruh tubuh. Darah terdiri dari 4 komponen yaitu:
1. Plasma darah
2. Sel darah merah (eritrosit)
3. Sel darah putih (leukosit)
4. Trombosit
Tekanan Darah:
1. Sistole: Tekanan darah saat jantung berdetak dan berkontraksi memompa
darah keseluruh tubuh.
2. Diastole: Tekanan darah saat jantung relaksasi.
Peredaran Darah
1. Peredaran Darah Besar (Aliran Darah Sistemik)
Sistem peredaran darah besar disebut juga peredaran darah sistemik. Sistem
peredaran darah ini dimulai ketika bilik kiri jantung memompa darah yang
mengandung oksigen dan nutrisi melalui aorta (arteri atau pembuluh darah
utama) ke seluruh tubuh. Ketika darah telah rendah oksigen atau hanya tersisa
karbondioksida, maka darah pun terkumpul di pembuluh darah. Lalu, bergerak
ke serambi kanan jantung dan masuk ke bilik kanan jantung. Adapun pembuluh
darah yang bekerja, yaitu vena cava superior (membawa darah dari kepala dan
lengan ke jantung), serta vena cava inferior (membawa darah dari perut dan
kaki ke jantung). Secara sederhana, sirkulasi urutan peredaran darah besar pada
manusia yaitu, Jantung (bilik kiri)-aorta-arteri-vena kava (pembulu balik besar
bawah-atrium kanan jantung. Dengan demikian, peredaran darah manusia
dimulai dari jantung dan dialirkan ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke
jantung membawa darah kotor.
2. Peredaran Darah Kecil (Aliran Darah Pulmonal)
Peredaran darah kecil disebut juga peredaran darah pulmonal. Sistem peredaran
darah kecil ini dimulai ketika darah di bilik kanan jantung yang rendah oksigen
dipompa oleh arteri pulmonalis menuju paru-paru. Disinilah karbondioksida
yang ada dalam darah dilepaskan ke saluran paru, dan akan meninggalkan
tubuh ketika kita bernapas. Sementara, oksigen yang baru akan masuk ke aliran
darah. Lalu, mengalir melalui vena paru-paru dan serambi kiri jantung menuju
bilik kiri jantung. Selanjutnya, dimulai kembali sistem peredaran darah besar.
Proses sirkulasi peredaran darah kecil dimulai dari jantung (bilik kanan) yang
memompa darah lalu mengalirkan darah ke paru-paru dan kembali ke jantung
(serambi kiri) dengan membawa darah kotor dari seluruh tubuh. Secara singkat
urutan peredaran darah kecil adalah: Jantung (bilik kanan melalui arteri
pulmonalis) – Paru-paru – Jantung (serambi kiri melalui vena pulmonalis).
Gangguan Sistem Kardiovaskuler:
1) Penyakit arteri koronaria
Penyakit pada pembulu darah jantung. Penyebabnya yaitu, penumpukan plak.
Hal ini menyebabkan arteri coroner menyempit, membatasi aliran darah ke
jantung.
2) Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Biasanya hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah diatas 140/90, dan
dianggap parah jika tekanan darah diatas 180/120.
OTAK
OTAK DEPAN OTAK TENGAH
BELAKANG
LOBUS
FRONTALIS
LOBUS
PARIETALIS
LOBUS
OKSIPITALIS
LOBUS
TEMPORALIS
1. Ginjal (Renal)
Ginjal menyekresi hormon dan enzim yang membantu pengaturan produksi
eritrosit, tekanan darah, serta metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal
membuang sisa metabolisme dan menyesuaikan ekskresi air dan pelarut.
Ginjal mengatur volume cairan tubuh, asiditas, dan elektrolit sehingga
mempertahankan komposisi cairan yang normal. Ginjal berbentuk seperti
kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm, terletak di ruang
belakang selaput perut tubuh (retroperitonium) sebelah atas.
2. Ureter
Ureter merupakan saluran muskuler berbentuk silinder yang menghantarkan
urine dari ginjal menuju vesika urinaira. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa
masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria)
panjangnya ± 25-30 cm cengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak
di rongga abdomen dan sebagian terletak di rongga pelvis. Lapisan dinding
ureter terdiri dari: dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), lapisan tengah
otot polos dan lapisan sebelah dalam lapisan mukosa, seperti yang tampak
pada gambar.
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki-laki uretra berkelok-kelok
melalui tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus
tulang pubis kebagian penis yang panjangnya ± 20 cm. Uretra pada laki-laki
terdiri dari Uretra Prostatica, Uretra membranosa dan Uretra Kavernosa.
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam) dan
lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfis pubis berjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3-4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari
Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus uretra
dari vena-vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara uretra
pada wanita terletak di sebelah atas vagina (atas klitoris dan vagina) dan uretra
di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
Mekanisme Sistem Perkemihan
a. Proses Pembentukan Urine
1) Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin di awali dengan penyaringan darah yang
terjadi di kapiler glomerolus. Sel-sel kapiler glomerolus yang berpori
(podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerolus
mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomerolus juga
terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian
besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma
darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat,
dan urea dapat melewati filter dan menjadi bagian dari endapan. Hasil
penyaringan di glomerolus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam
lainnya.
2) Reabsorpsi
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin primer akan diserap
kembali di tubulus kontortus proksimal, sednagkan di tubulus kontortus
terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus
ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa
difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi
pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih
diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembaliakn ke darah. Zat
amino, obat-oabatan, kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulusakan
menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan
ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang
bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3) Augmentasi
Proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal. Dari tubulus-tubulus ginjal, urin akan menuju rongg
ginjal, selanjutnya menuju kantog kemih melalui saluran ginjal. Jika
kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan
tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar
melalui uretra. Komposis urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air,
garam, urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang
berfungsi memberi warna dan bau pada urin (Nuari, dkk. 2017).
b. Siklus Perkemihan
Dalam ginjal (renal), terjadi proses pembentukan urine dan juga terdapat
nefron yang berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama
elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorbsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul
dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Hasil akhir yang kemudia
2) Korteks :
Glukokortikoid : mengatur glukosa
darah dari metabolisme karbohidrat,
anti implamasi.
Mineralokortikoid (aldosteron) :
mengatur sodium, air dan pengeluaran
kalium oleh ginjal.
Gonadocorticoid : berperan dalam
karakteristik seks sekunder.
Metode komunikasi sel dinamakan endokrin atau sekresi internal, sementara hasil
sekretnya disebut hormon. Dilihat dari gambar diatas, bahwa mekanisme dasar
kerja hormon terbagi menjadi tiga yaitu (A) Autokrin; (B) Parakrin; dan (C)
Endokrin. Dalam bekerja terhadap sel target, hormon mempunyai tiga mekanisme
kerja utama, yaitu:
a. Mengubah permeabilitas saluran (membran) dengan bekerja pada protein
saluran (protein kanal) yang sudah ada
b. Bekerja melalui sistem pembawa pesan kedua (second messenger) untuk
mempengaruhi aktivitas sel
c. Pengaktifan gen spesifik untuk sintesis protein baru.
Hormon dalam bekerja juga memerlukan reseptor spesifik. Reseptor pada
umumnya adalah molekul protein dengan struktur tertentu sehingga hanya
melakukan pengikatan dengan hormon/analog dengan struktur hormon tertentu.
Reseptor hormon terletak di membrane sel/sitoplasma sel. Dengan demikian
hormon yang dibebaskan ke dalam darah hanya bekerja pada sel atau jaringan
tertentu yang mempunyai reseptor spesifik terhadap hormon tersebut.
Gangguan Sistem Endokrin
- Penyakit Addison : terjadi sekresi yang berkurang dari glukokortikoid yang
disebabkan oleh kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
- Sindrom Cushing : disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid
seperti tumor adrenal dan hipofisis.
- Sindrom Adrenogenital : terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang
biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokortikoid pada kelenjar
adrenal.
- Diabetes Melitus : disebabkan oleh kelainan hormon yang mengakibatkan sel-
sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah.
SISTEM MOSKULOSKELETAL
Muskuloskeletal berasal dari kata muskulo (muskular) yang berarti otot dan skeletal yang
berarti rangka atau tulang. Muskulo adalah jaringan otot-otot tubuh, yang dipelajari secara
khusus melalui ilmu myologi. Sedangkan yang dimaksud dengan skeletal atau osteo
adalah tulang kerangka tubuh, yang dipelajari dalam ilmu sosiologi. Sistem muskulo dan
skeletal mempunyai fungsi yang saling mendukung terutama dalam proses pergerakan dan
pembentukan postur tubuh.
SISTEM MUSKULO (OTOT)
A. HISTOLOGI OTOT
NAMA KONTRAKSI BENTUK LOKASI
Otot Bergerak menurut Serabut panjang (silindris Terdapat pada
lurik/rangka/ kemauan kita (involunter) memanjang) berwarna otot paha, otot
motoritas/sera karena rangsangannya atau lurik dengan garis betis, otot dada
t lintang/melalui saraf motorik, terang dan gelap,
musculus pergerakannya cepat tetapi memiliki banyak inti sel,
striated lekas lelah, kuat, mudah terletak di pinggir
lelah dan tidak beraturan
Otot otonom/ Bekerja di luar kemauan Protoplasmanya licin Otot terdapat di
polos/ visceral kita (otot tak sadar) oleh tidak mempunyai garis- alat-alat dalam
(otot alat-alat karena rangsangannya garis melintang (polos), seperti
dalam)/ melalui saraf otonom, bentuk serabut panjang ventrikulus,
musculus gerakan lambat, ritmis dan seperti kumparan usus, kandung
monstriated tidak mudah lelah. (gelondong) dengan kemih,
kedua ujungnya pembuluh
meruncing, inti darah, dan lain-
berjumlah satu terletak di lain
bagian tengah
Otot jantung/ Dapat bergerak secara Strukturnya sama seperti Hanya terdapat
Musculus otomatis oleh karena otot lurik, serabutnya pada jantung
Cardiata/ mendapat rangsangan dari memanjang (silindris) yang
myocardium susunan otonom, ritmis dan gelap terang secara mempunyai
gerakan lambat, tidak berselang seling dan fungsi tersendiri
mudah lelah terdapat percabangan sel
tetapi kalau melihat
fungsinya sama saja
seperti otot polos
B. SIFAT KHUSUS OTOT
Sifat Khusus otot terdiri dari empat yaitu:
1. Eksitabilitas, kemampuan untuk menerima dan memberikan tanggapan
terhadap stimulus (rangsangan).
2. Kontraktibilitas, kemampuan untuk memendek (berkontraksi).
3. Ekstensibilitas, kemampuan untuk menerima gerakan kebalikan dari gerakan
yang ditimbulkan saat berkontraksi.
4. Elastisitas, kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan
relaksasi.
F. RELAKSASI OTOT
Kepala miosin lepas dari dilament tipis → filement tipis lepas dari filament
tebal → akibatnya otot kembali kebentuk semula (berelaksasi)
Sistem skeletal (Sistem rangka) merupakan sistem yang terdiri dari tulang (rangka) dan
struktur yang membangun hubungan (sendi) di antara tulang-tulang tersebut. Tulang
rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang banyak mengandung bahan kristalin
anor ganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi
1/3 dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
A. HISTOLOGI TULANG
1. Tulang Rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf
kecuali lapisan luarnya. Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan
tersusun atas zat interseluler yaitu kondroitin sulfat yang didalamnya terdapat
serabut kolagen dan elastin. Sel-sel pembentuk jaringan tulang rawan (kartilago)
disebut kondrosit.
2. Jaringan tulang keras (Osteon) tersusun atas sel-sel tulang keras (osteosit) yang
mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Tulang keras memilliki dua
macam tekstur yaitu tulang kompak (Compact Bone) dan tulang spons (Spongy
Bone). Tulang kompak bentuknya padat, keras, dan membentuk perlindungan luar
untuk jaringan tulantg lainnya. Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang
kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga.
tulang Kompak (Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak
mengandung kapur sehingga tulang menjadi padat dan kuat),
Tulang Spongiosa (memiliki banyak rongga yang diisi oleh sumsum merah
yang dapat memproduksi sel- sel darah),
Sumsum Tulang (Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena
berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh).
Sel –sel peyusun tulang:
Osteogenik, merupakan sel yang memberikan tanggapan terhadap trauma,
seperti fraktura (patah tulang). Sel ini memberikan perlindungan pada tulang
dan membentuk sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak.
Total 22
buah
TULANG TELINGA TENGAH
Incus (landasan) 2
Stapess (sanggurdi)
2
TULANG BADAN
MACAM TULANG JENIS JUMLAH
Tulang dada (os sternum ) Tulang hulu (os manubrium sterni) 1
Tulang badan (os corpus sterni)
Tulang taju pedang (os xiphoid prosesus)
Tulang rusuk (os costae) Tulang rusuk sejati (os costae vera) 7
Tulang rusuk palsu (os costae sporia) 3
Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes) 2
Tulang Belakang (os vertebrae)
- Sendi engsel, memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah, misal pada siku dan
lutut.
- Sendi pelana, memungkinkan gerakan pada dua bidang saling tegak lurus. Sendi pada
dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.
- Sendi putar, memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan
pintu, misal pada sendi antara radius dan ulna.
- Sendi luncur/geser, memungkinkan gerakan terbatas ke semua arah misal pada sendi-
sendi tulang karpalia di pergelangan tangan (carval).
- Sendi kondiloid/ ellipsoid, memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakanke kiri
dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Misalnya sendi antara tulang pengumpil dan
tulang pergelangan tangan
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Sistem reproduksi manusia adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk
tujuan reproduksi seksual. Dalam sistem reproduksi, banyak aksesoris penting zat non-hidup
seperti cairan, hormone, dan feromon. Sistem reproduksi adalah proses alami yang terjadi pada
mahkluk hidup yang bertujuan untuk memperbaiki dan melanjutkan keturunan dangan cara
berkembang biak.
A. Organ Reproduksi Laki-Laki
1. Penis merupakan organ seks utama pria, tempat mengeluarkan sperma pada saat
koitus dan mengeluarkan urin pada saat miksi. Penis berbentuk silindris dan terletak
di dua pangkal paha. Ogan penis terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu, bagian akar
(radiks), bagian badan dan glans penis.
2. Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung longgar yang tersusun atas kulit yang
berkerut, fasia dan otot polos. Skrotum terdiri atas dua buah yang masing-masing
berisi testis untuk memproduksi sperma. Skrotum diperdarahi oleh arteri pudenda
eksterna, arteri cabang skortails posterior dan dipersyarafi oleh nervus skortalis
anterior, nervus pundenda eksterna serta nervus skortailis posterior. Pengenduran dan
pendorongan kantung skrotum sisebabkan karena adanya kontraksi otot kremaster
pada dinding skrotalis. otot kremaster pada krotum juga berfungsi sebagai sistem
pengaturan suhu untuk testis agar dapat berfungsi optimal.
1. Testis merupakan organ utama dalam pembentukan sperma dan hormon reproduksi.
Testis berbentuk oval yang terletak didalam skrotum. Testis dilapisi oleh tiga lapisan
yaitu, lapisan terluar adalah tunika vaginalis, pada bagian ini terdapat lapisan
tunika albuginea, lapisan ini membagi testis menjadi lobus-lobus (sekitar 250 lobus)
dan setiap lobus terdiri dari 3-10 tubulus yang disebut tubulus seminiferus dan
lapisan paling dalam disebut tunika vaskulata yang berisi pleksus pembuluh darah
dan jaringan penyambung halus. Tubulus seminiferus menusun 90% dari masa testis
yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa dan didalamnya terdapat sel
sertoli.
2. Saluran reproduksi. Saluran reproduksi pada laki-laki terdiri atas epididimis, vas
deferens, dan uretra:
Duktus Vas deferens adalah sebuah saluran lanjutan epididimis yang mengarah
ke kanalis inguninalis, kemudian berjalan masuk ke rongga abdomen dibelakang
kandung kemih kemudian berhubungan dengan vasikula seminalis dan
selanjutnya membentuk ejakulatoris dan bermuara di prostate. Vas deferens
berfungsi sebagia saluran sempat jalanna serma dari epididimis menuju uretra.
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis yang
berfungsi sebagai saluran pengeluaran urin dan semen (air mani).
Kelenjar prostat merupakan kelenjar penghasil cairan yang encer seperti susu
yang bersifat alkali untuk menetralisir asiditas vagina dan melindungi
spermatozoa terhadap tekanan pada urethra dan vagina.
1. Mons Veneris atau Mons Pubis (Gunung Venus) adalah bagian yang menonjol di
atas simfisis dan pada perempuan setelah pubertas di tutup oleh rambut kemaluan
yang bentuknya segitiga. Terdiri dari jaringan lemak subkutan dan sedikit jaringan
ikat.
2. Labia Mayora (Bibir-Bibir Besar) terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong
mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan lemak yang serupa dengan yang ada pada
mons veneris. Kebawah dan kebelakang ke dua labia mayora bertemu dan
membentuk kommisura posterior.
3. Labia Minora (Bibir-Bibir Kecil) adalah suatu lipatan bagian dalam bibir besar,
tanpa rambut. Bagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium
klitoris dan bagian bawahnya bertemu membetuk penulum klitoris. Kulit yang
meliputi bibir kecil mengandung banyak glandula sebasar (kelenjar-kelenjar lemak)
dan ujung-ujung saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat sensitif.
4. Klitoris, kira-kira sebesar kacang ijo, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri
atas glans klitoridis, korpus klitoridis dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke
mons pubis. Glans klitoridis terdiri jaringan yang dapat mengembang penuh dengan
urat saraf, jadi sangat sensitif. Analog pada klitoris wanita sama dengan bagian penis
pada pria.
5. Vestibulum merupakan area tertutup oleh labiya minora, berbentuk lonjong yang
terletak diantara klitoris, labiya minora dan fourchrtte. Vestibula terdiri dari saluran
atau orificium yaitu lubang muara uretra (orificium uretra), vagina, ducus glandula
bartholini kanan dan kiri.
6. Himen (Selaput Darah) adalah lapisan tipis menutupi sebagian liang senggama. Di
tengahnya berlubung, merupakan tempat keluamya menstruasi bentuknya bervariasi
dan bila teregang akan berbentuk cincin.
2. Uterus merupakan organ muskular berbentuk kantong seperti buah pear yang terletak
di rongga pelvis antara kandung kemih dengan rektum. Uterus terdiri dari dua bagian
yaitu badan(korpus) dan leher (cerviks). Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu
lapisan luar perimetrium lapisan tengah miometrium dan lapisan dalam endometrium.
3. Tuba fallopii atau oviduk, merupakan salura ovum (sel telur) berjalan menuju uterus.
Tubafalopii terdiri atas empat bagian yaitu indundibulum, ampula, isthmus dan
interstitalis. Fungsi tuba falopii adalah untuk menangkap sel ovum, menyalurkan
spermatozoa dan tempat konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan konsepsi sampai
blastula.
4. Indung Telur (Ovarium) adalah organ endokrin yang berbentuk oval, terletak
didalam organ poritoneum. Ovarim terdapat dua yaitu kanan dan kiri. Ovarium
kearah uterus tergantung pada ligamentum infundibulopelvikum dan melekat pada
ilgamentum latum melalui mesovarium. Ovarium adalah organ waita yang berfungsi
dalam pembantukan dan pematangan folikel ovarium, oroses ovulasim sintetis dan
sekresi hormon steroid. Ovarium terdiri dari dua bagian yaitu Korteks dan Medulla.
Spermatogenesis
Oogonium
Merupakan proses pembentukan ovum melalui pematangan folikel-folikel ovarium. Setiap oosit
primer diselubungi oleh satu lapisan tunggal sel-sel folikel yang disebut folikel primodial. Pada
proses oogebesis tidak terlepas dari adanya siklus varium yaitu perkemangan mulai dari folikel
folikel ovarium (fase falikular) vase ovulasi, pembentukan korpus luteum dn korpus albikan
(fase luteal).
Proses Oogenesis
Oogonium mengalami mitosis dan menghasilkan oosit primer
Oosit primer mengalami meiosis I dan menghasilkan oosit sekunder dan 1 badan polar
(polosit primer)
Oosit sekunder dan 1 badan polar akan mengalami meiosis II dan oosit sekunder
menghasilkan 1 ovum dan 1 badan polar (polosit sekunder)
Perkebangan folikel dan siklus oogenesis di kontrol oleh hormone yaitu Gonadotropin Releasing
Hormone (GnRH) dari hypothalamus yang kemudian akan menstimulasi kelenjar hipofisi
arterior untuk mensekresi Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinzing Hormone (LH).
Menstruasi
Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dari uterus (rahim) yang disertai pelepasan
endometrium (lapisan terdalam rahim). Menstruasi terjadi jika ovum (sel telur) tidak dibuahi
oleh sperma. Oleh karena itu, perempuan yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi, karena
ovumnya sudah dibuahi oleh sperma. Sementara itu, ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum
berupa oosit sekunder (sel yang berukuran besar) dari ovarium (indung telur). Ovulasi terjadi
pada pertengahan siklus (1/2 n) menstruasi. Untuk periode/siklus (n)= 28 hari, ovulasi terjadi
pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Ovulasi berkaitan dengan adanya
interaksi antara hipotalamus dan ovarium. Interaksi tersebut akan menghasilkan 4 fase
menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pascaovulasi.
Kehamilan
Kehamilan dimulai oleh adanya fertilisasi atau pembuahan yaitu pertemuan antara sel ovum
dan sperma yang terjadi pada ampula di tuba Fallopi. Setelah terjadi ovulasi ujung infundibulum
yang berbentuk tonjolan-tonjolan seperti jari dan dilapisi silia atau disebut fimbrae akan
menangkap dan menyapu ovum masuk ke tuba Fallopi dan masuk ke ampula karena kontraksi
peristaltik dan gerakan silia. Ovum hanya dapat bertahan selama 24 jam setelah ovulasi.
Sementara itu pada saat terjadi koitus jutaan sperma disemprotkan sampai di forniks vagina
dan sekitar porsio. Hanya beberapa ratus spermatozoon dapat meneruskan ke kavum uteri dan
tuba Fallopi serta hanya beberapa ratus yang dapat sampai ke bagian ampula tuba di mana
spermatozoa dapat memasuki ovum yang siap dibuahi. Hanya satu spermatozoon yang
mempunyai kemampuan untuk membuahi.
Laktasi
Organ yang berperan dalam produksi susu adalah payudara. Payudara tersusun dari jaringan
lemak dan sistem duktus Rudimeter (lobulus alveolus dan duktus). Setiap lobulus terdiri dari
sekelompok alveolus berlapis epitel yang menghasilkan susu dan selanjutnya disalurkan melalui
duktus yang mengumpul pada puting susu.Produksi susu dipengaruhi oleh hormon estrogen,
progesteron, prolaktin, dan oksitosin.