Anda di halaman 1dari 14

NAMA : AMRIANDA EKA RAHMADON

NIM : 2110190P
NO UJIAN :2
SOAL UAS KEPERAWATAN KRITIS
S1 KEPERAWATAN STIKES CITRA DELIMA 2022

MULTIPLE CHOICE
1. Apa saja perbedaan pemberian terapi listrik defibrillator ?
a. Pemberian di lakukan segera pada kasus aritmia VF
b. Pemberian dengan dosis titrasi
c. Pemberian secara syncronice
d. Pemberian setelah di lakukan CPR 5 siklus
e. Hanya petugas bersertifikat dapat memberikan

2. Karakteristik KAD yang paling mendasar adalah ?


a. Overload cairan
b. Penurunan kesadaran
c. Pemeriksaan kadar gula darah yang meningkat > 250 mg/dl.
d. Pemeriksaan kadar gula darah yang meningkat > 500 mg/dl
e. Terjadi fase alkalosis

3. Seorang laki – laki berusia 46 tahun di rawat diruang ICU dengan keluhan sesak nafas.
Hasil pengkajian di dapat data batuk berdahak berwarna kuning, ronchi positif pada
kedua lapang paru. Tekanan darah 120/ 70 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit ,
frekuensi nafas 28 x/ menit, suhu 38 0 C. di lakukan pemeriksaan AGD pH 7, 35, PCO2
46 mmhg, PO2 80 mmhg, HCO3 20 mEq/dl.
Apa masalah keperawatan yang tepat pada pasien diatas
a. Hipertermi
b. Kelemahan
c. Gangguan pola nafas
d. Gangguan pertukaran gas
e. Bersihan jalan nafas tidak efektif
4. Mekanisme apa yang mendasari pada gagal jantung
a. Terjadi fase arrest
b. Faktor remodeling pembuluh darah
c. Gangguan kontraktilitas sehingga terjadi penurunan CO.
d. Mekanisme vagal maneuver
e. Terjadi kongesti pada jantung
5. Manifestasi dari toksin kuman Clostredium Tetani yaitu ?
a. Kejang otot paroksismal
b. Trismus
c. Gagal nafas
d. Respon asidosis
e. Hiperventilasi
6. Seorang perempuan berusia 45 tahun di ruang HCU dengan diagnose diare. Hasil
pengkajian : pasien mengeluh lemas, BAB sudah 12 x, konsistensi cair, terdapat lender,
TD 90/ 60 mmHg, frekuensi nadi 112X/ menit, frekuensi nafas 24 x/ menit, suhu 38,3
0
C. keseimbangan cairan minus 500 cc/ 24 jam. Pasien mendapat infus cairan NACL
30 tetes per menit.
Apakah evaluasi pada pasien tersebut
a. Diare hilang
b. Frekuensi BAB berkurang
c. Toleransi terhadap aktivitas
d. Kebutuhan cairan terpenuhi
e. Tanda vital dalam batas normal
7. Pasien laki – laki 80 tahun dirawat di ruang ICU dengan diagnose CHF grade IV. Pasien
menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bertemu Tuhan dan menolak
dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien semakin menurun kesadaran spoor koma
dan mengalami henti jantung. Perawat telah melakukan tindakan RJP
Manakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut
a. Justice
b. Fidelity
c. Otonomi
d. Benificience
e. Non maleficience
8. Seorang laki – laki berusia 65 tahun di rawat di RS dengan DM. Hasil pengkajian di
dapat pasien tampak lemah, gemetar, keluar keringat dingin, kesadaran somnolen. Td
100/ 60 mmHg nadi 100 x/ menit, RR 22x/ menit, suhu 36 0C, pasien sudah di injeksi
actrapid 30 menit yang lalu. Apa evaluasi pada kasus tersebut
a. Monitor tetesan infus
b. Monitor glukosa darah
c. Monitor tingkat kesadaran
d. Monitor balance cairan
e. Monitor tanda vital
9. Seorang perempuan berusia 36 tahun mengalami luka bakar. Hasil pengkajian : luka
bakar derajat II dengan luas 25 %, berat badan 50 kg, tinggi badan 160 cm, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 60 x/ menit, frekuensi nafas 20 x/ menit
Berapa cairan yang harus di berikan pada 8 jam pertama dengan formula Baxter ?
a. 2500 ml
b. 2000 ml
c. 1875 ml
d. 1250 ml
e. 1500 ml
10. Perbedaan Persiapan tindakan yang paling mendasar pada kardioversi dan defibrilasi
adalah ?
a. Dosis pemberian joule
b. Penempatan paddle
c. Gambaran ekg
d. Status kesadaran
e. Pemberian sedasi
11. Berapa kadar guloksa pada HONK yang menjadi pembeda dengan KAD
a. > 300 mg/dl
b. > 600 mg/dl
c. > 500mg/dl
d. > 250 mg/dl
e. >400 mg/dl
12. Apa saja bagian dari komponen EBP
a. Bukti eksternal dan internal, manfaat dan keinginan pasien
b. Hasil peneltian dan diskusi panel
c. Penilaian klinis dan teori
d. Literature jurnal
e. Bukti penelitian, manfaat pasien, serta intervensi di klinik
13. Berapa tekanan rongga thorak ketika proses inspirasi ?
a. 790 mmHg
b. 765 mmHg
c. 786 mmHg
d. 790 mmHg
e. 745 mmHg
14. Miastenia gravis merupakan penyakit autoimun yang bercirikan kelemahan dan
kelelahan. Reseptor apa yang terinvasi pada system neuromuscular junction ?
a. Reseptor alfa
b. Reseptor beta
c. Reseptor alfa 2
d. Reseptor asetilkolin pada post sinaptik
e. Parasimpatis
15. Pasien laki – laki 80 tahun dirawat di ruang ICU dengan diagnose CHF grade IV. Hasil
pengkajian di dapat data tanda vitsl TD 95/ 67 mmHg, P 100x/menit , rr 20 x/menit
spo2 90% dari hasil pengkajian tersebut dapat disimpulkan terdapat masalah
keperawatan penurunan cardiac output. Hal tersebut terdapat masalah pada
patofisiologi CHF berupa ?
a. Kontraktilitas
b. Afterload
c. Preload
d. Cardiac marker
e. Coroner
16. Tatalaksana awal penanganan KAD dan HHS pada kondisi gula darah meningkat
adalah berupa
a. Regulasi gula darah
b. Rehidrasi cairan
c. Koreksi eletrolit imbalance
d. Observasi ttv
e. Observasi gula darah
17. Pasien dirawat di ruang ICU dengan penurunan kesadaran post operasi laparotomy 3
hari tampak luka bekas operasi, terdapat drain warna merah bercampur plasma 300 cc/
24 jam. Pasien terpasang dower catheter dengan produksi urin 250 cc / 24 jam. TD
100/56 mmHg, HR 128 / menit, rr 24x/menit. Dari data pengkajian di atas apa focus
intervensi utama pada pasien tersebut ?
a. Observasi kondisi hemodinamik pasien
b. Lakukan resusitasi cairan
c. Penangan kegawatan aritmia
d. Cek ronchi di 2 lapang paru
e. Kolaborasi tim medis untuk pelaksaan reoperasi laparotomy
18. Krisis miastenia gravis suatu kegawatan neurologi pada kasus MG yang di tandai
berupa
a. Kelemahan otot bulbar dan pernafasan
b. Kelemahan dan kelelahan
c. Intoleran aktivitas
d. Gangguan sirkulasi
e. Imobilitas fisik
19. Fase lanjut dari proses luka bakar berupa ?
a. Fase awal / syok
b. Fase maturasi
c. Fase proliferasi
d. Fase maturasi luka dan pemulihan fungsi organ – organ fungsional.
e. Fase proses infeksi
20. Minute volume pada ventilasi mekanik merupakan hasil dari pemberian
a. RR x FIO2
b. RR x DO2
c. RR x TV
d. RR x PO2
e. RR x BB/ kg
21. Ada 2 komponen dalam mekanisme proses ventilasi pada pernafasan yaitu ?
a. Difusi dan compliance
b. Air way resistance dan compliance
c. Air way dan difusi
d. Compliance dan hasil AGD
e. Semua benar
22. Seorang laki – laki berusia 45 tahun di rawat di ICU dengan STEMI. Hasil pengkajian
: nyeri dada kiri menjalar ke tangan kanan dan punggung kiri, tiba – tiba EKG monitor
menunjukan gambaran seperti di bawah ini :

Apakah interprestasi dari gambaran EKG pada pasien tersebut


a. Sinus aritmia
b. Sinus takikardi
c. Sinus bradikardi
d. Ventrikel fibrilasi
e. Ventrikel takikardi
23. Pada gambaran EKG di atas apa tindakan yang segera di lakukan oleh tim medis?
a. Defibrilasi 360 joule
b. Cek tanda – tanda vital
c. Cek nadi
d. Cek nafas
e. Kardioversi dosis titrasi
24. Salah satu Trauma sekunder akibat dari cedera kepala setelah proses patofisologi
trauma primer adalah
a. Hipoksia
b. Amnesia retrograde
c. Muntah proyektil
d. Gangguan asam basah
e. Demam
25. Berapa ml autotranfusi pada pasien syok hipovolemi dengan meng-elevasi kaki 30 cm
dari arah lateral jantung
a. 200 – 300 ml
b. 600 ml
c. 300 – 500 ml
d. 150 – 300 ml
e. 750 – 1000 ml
26. Pada kasus luka bakar salah satu respon sistemik adalah respon pulmonal berupa?
a. Bradipnea
b. Hiperventilasi
c. Gagal nafas tipe 1
d. Obstruksi jalan nafas
e. Edema laring
27. Diagnose keperawatan utama pada luka bakar yaitu kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi. Salah satu NOC yang akan di
capai adalah kebutuhan cairan yang adekuat. Intervesni NIC yang tepat adalah ?
a. Fluid managemen
b. Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
c. Monitoring area kulit yang terkena luka bakar
d. Pertahankan teknik isolasi
e. Observasi tanda – tanda vital
28. Craniotomy di indikasikan kuratif pada kasus
a. Ckb
b. Peningkatan TIK
c. Post kll dengan penurunan GCS
d. Epidural hematom.
e. Stroke non hemoragic
29. Setting pemberian oksigenasi pada ventilasi mekanik yaitu :
a. TV dan MV
b. Fio2 dan TV
c. Fio2 dan RR
d. I:E ratio
e. Fio2
30. Manifestasi klinik dari gagal jantung kiri adalah ?
a. Ortopnea.
b. Edema tungkai
c. JVP meningkat
d. Edema anasarka
e. Kelemahan
31. Seorang laki – laki berusia 26 tahun dirawat di unit luka bakar karena mengalami luka
bakr tersiram air pana. Hasil pengkajian : luka bakar pada ekstremitas kiri dan kanan.
Kondisi luka : jaringan graulasi mulai terbentu, permukaan luka tampak kemerahan dan
pinggir luka rap, tidak ada pus dan tidak terdapat jaringan nekrosis.
Apakah fase penyembuhan luka tersebut?
a. Hemostatis
b. Inflamasi
c. Proliferasi
d. Epitalisasi
e. Remodeling
32. Berapa kebutuhan TV pada pasien dewasa
a. 10- 12 cc / kg bb
b. 5 – 9 cc / kg bb
c. 9 – 10 cc / kgbb
d. 6 – 8 cc/ kgbb
e. 20 cc / kg bb

33. Evaluasi respon terapi terhadapa penatalaksaan syok yang mengalami perbaikan lalu
mengarah ke perburukan dengan hemodinamik stabil di sebut respon
a. Respon selow
b. Respon rapid
c. Respon stabil
d. Respon unstabil
e. Respon transient
34. Evaluasi hasil target dari resusitasi cairan selama di ICU yaitu
a. Nilai MAP > 65 mmHg
b. Nilai AGD normal
c. Nilai TIK normal
d. Peningkatan GCS
e. Hemodinamik stabil
35. Seorang pasien baru datang ke ruang ICU dengan penurunan kesadaran gcs 7, terpasang
ETT no 7,5, sebagai perawat ICU apa yang di setting awal pengaturan pada ventilasi
Mekanik yang tersedia
a. Oksigen NRM 12 lpm
b. Bedside monitor dengan pengawasan SPO2
c. Fio2 100 %
d. Air humidifire sesuai water level
e. Cek sirkuit
36. Berapa dosis inisiasi pemberian kardioversi pada aritmia SVT ?
a. 150 joule
b. 360 joule
c. 50 joule
d. 200 joule
e. 100 joule
37. Berapa dosis pemberian defibrillator pada bayi dan anak – anak?
a. 4 – 6 kg/ bb
b. Dosis titrasi
c. Dosis di sesuaikan dengan kardioversi
d. Dosis di awali dengan pemberian 50 joule
e. Sesuai dengan berat badan awal bayi dan anak – anak
38. Apa komponen bukti internal pada EBPN
a. Hasil dari pengkajian dan evaluasi pasien
b. Flowseet pasien
c. Literature jurnal
d. Hasil penelitian
e. Teori penelitian terdahulu
39. Pasien tiba di icu dengan syok hipovolemik ec post kll dengsn fraktur area tibia femur
1/3 dekstra tampak perdarahan yang sudah di atasi oleh tim IGD, dari hasil pengkajian
riwayat perdarahan 5000 cc. bb 70 kg. mekanisme apa yang terjadi selanjut nya
a. Perdarahan masif
b. Pasien jatuh ke fase koma
c. Kompensasi kardiovaskuler
d. Fase pertukaran cairan antar kompartemen
e. Kompensasi renal
40. Salah satu kriteria weaning ventilator yang utama adalah
a. Nafas spontan
b. Pasien sadar penuh
c. Mode ventilator berubah
d. AGD normal dengan bantuan menu ventilasi minimal.
e. Hemodinamik stabil
41. Apa fungsi dari humidifire
a. Mengatur fio2
b. Mengahangatkan dan melembabkan udara.
c. Mengatur tidal volum
d. Mengatur asam basah
e. Mengatur minute volume
42. Penyebab dari increased airway pressure adalah
a. Cuff yang kempes
b. Sirkuit yang terlepas dari connector
c. Adanya tahanan pada jalan nafas ; mucus, air humidi
d. Dislokasi ett
e. Venti yang terlepas
43. Seorang pasien laki – laki berusia 74 tahun di rawat dengan keluhan batuk dan sesak
nafas. Hasil pengkajian suara nafas wheezing TD 140/ 90 mmHg, frekuensi nadi
94x/menit, rr 26 x/ menit, saturasi o2 94%. Pasien dilakukan nebulisasi. Apakah
evaluasi setelah dilakukan tindaka tersebut
a. Menanyakan respon verbal
b. Mengukur tekanan udara
c. Mengkaji suara nafas
d. Mengukur saturasi
e. Menghitung nadi
44. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat diruang neuro dengan keluahn kejang.
Hasil pengkajian didapatkan memiliki riwayat kejang sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
terlihat kaku seluruh tubuh selama 1 menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong ke
kiri, mata mendelik ke atas
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut
a. Miringkan pasien, jauhkan benda tajam
b. Berikan posisi terlentang, semi fowler
c. Observasi tanda vital
d. Pasang oksigen
e. Pasang spatel
45. Seorang perempuan usia 25 tahun dirawat dengan luka bakar. Hasil pengkajian didapat
data grade II dengan luas luka bakar 35 %, BB 50 kg, tinggi badan 156 cm, TD 100/ 60
mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit, rr 20x/menit. Pasien telah di terapi cairan RL 2000
cc. apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut
a. Urin output 12,5 – 25 ml/ jam
b. Urin output 25 – 50 ml/ jam
c. Urin output 75 – 100 ml/ jam
d. Urin output 50 – 57 ml/ jam
e. Urin output 100 – 125 ml / jam
46. Seorang laki – laki berusia 45 tahu dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
diare kronis sejak sebulan yang lalu. Pasien mempunyai riwayat HIV, mengalami
penurunan berat badan 18 kg dalam 4 bulan terakhir. Hasil pengkajian turgor kulit tidak
elastis, membrane mukosa kering, dan konsentrasi menurun
Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
b. Kekurangan volume cairan
c. Gangguan integritas kulit
d. Gangguan proses pikir
e. Diare
47. Seorang laki – laki berusia 25 tahun dirawat di ICU dengan diagnosis gagal nafas. Hasil
pengkajian kesadaran spoor, terpasang ventilator mode SIMV, terdengar bunyi gurgling
dan pasien akan dilakukan suction
Apa tindakan pertama yang harus dilakukan segera pada kasus tersebut
a. Pasang catheter suction
b. Tingkatkan fraksi o2 ( fio2) 100 %
c. Penghisapan lender dilakukan secara berputar
d. Masukan catheter suction dengan posisi canula dibuka
e. Lakukan penghisapan lendir dengan posis canula ditutup
48. Pemberian adrenalin 0,3 – 0,5 mg iv diulang tiap 15 menit adalah salah satu
penatalaksanaan syok
a. Kardiogenik
b. Obstruktif
c. Hipovolemik
d. Anafilaktif
e. Syok kombinasi
49. Efek samping dari pemasangan ett adalah hipersaliva ( mucus ). Mucus yang kental
pada pasien dengan ventilasi mekanik merupakan akibat dari
a. Fio2 yang terlalu tinggi
b. Suhu humidifier di set rendah
c. Kondisi paru pasien
d. Lupa menghisap lender secara rutin
e. Akibat dari tirah baring lama
50. Modifikasi apa saja yang dapat di lakukan pada kondisi aspek psikososial pasein yang
dirawat di ruang icu
a. Terapi musik
b. Family center care
c. Modifikasi system hospitalisasi
d. Rawat gabung
e. Pendekatan spiritual
SOAL UTS KEPERAWATAN KRITIS
S1 KEPERAWATAN STIKES CITRA DELIMA 2022

ESSAY
1. Dari jurnal yang sudah di sediakan, silahkan analisa jurnal tersebut dan rekomendasi
apa untuk aplikasi EBPN nya
Judul Populasi Intervensi Outcome Teori

Pengaruh Tindakan 16 orang Melihat perbedaan Hasil dari Salah satu kondisi yang dapat
Penghisapan Lendir saturasi oksigen penelitian ini menyebabkan gagal napas adalah
Endotrakeal Tube sebelum dan setelah menunjukkan obstruksi jalan nafas, termasuk
(ETT) Terhadap tindakan penghisapan adanya obstruksi pada ETT. Obstruksi
Kadar Saturasi lendir ETT perbedaan jalan napas adalah kondisi tidak
Oksigen Pada Pasien kadar saturasi normal akibat ketidakmampuan
Yang Dirawat Di oksigen batuk secara efektif, dapat
Ruang ICU RSUP sebelum dan disebabkan oleh sekresi yang
Prof. Dr. R. D. setelah kental atau berlebihan akibat
Kandou Manado diberikan penyakit infeksi, immobilisasi,
tindakan statis sekresi dan batuk tidak
penghisapan efektif karena penyakit
lendir persyarafan, efek pengobatan
sedatif dan lain – lain.
Penanganan untuk obstruksi jalan
napas akibat akumulasi sekresi
pada ETT adalah dengan
melakukan penghisapan lendir
yang bertujuan untuk
membebaskan jalan napas,
mengurangi retensi sputum dan
mencegah infeksi paru.

Rekomendasi yang dapat diberikan adalah kepatuhan dan pengawasan tenaga perawat
melakukan tindakan penghisapan lendir sesuai dengan standar.
2. Tn. A 45 tahun dirawat karena post kecelakaan tampak fraktur femur 1/3 distal, jejas
di area pelvis. TD 90/50 mmHg, nadi 155 x/ menit, RR 32 x/menit kesadaran apatis,
urin 20 cc/ jam BB 70 kg
a. Tentukan jenis kasus pasien tersebut
Jawaban: pada kasus di atas pasien mengalami syok hipovolemik
b. Tentukan tindakan yang di lakukan
Tindakan yang dapat dilakukan beberapa berikut:
Manajemen Hipovolemia
1. Monitor input dan output cairan
2. Hitung kebutuhan cairan
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid
4. Berikan posisi modified tredelenberg

Manajemen Syok Hipovolemia


1. Monitor status kardiopulmonal
2. Monitor status oksigenisasi
3. Monitor status cairan
4. Periksa tingkat kesadaran dan respon pupil
5. Pertahankan jalan napas paten
6. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi di atas 94%
7. Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanik jika perlu
8. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
9. Pasang NGT
c. Tentukan jumlah cairan yang di berikan
BV = BB x 70
BV = 70 X 70
BV = 4900 cc

VD = BV x % loss
VD = 4900 X 40 %
VD = 196 cc

(Koloid)
RV = 4 x VD
RV = 4 X 196
RV = 294 cc
d. Jenis cairan yang di rekomendasi kan
Cairan yang direkomendasikan adalah cairan koloid

Anda mungkin juga menyukai