Anda di halaman 1dari 3

Pensil Warna Ajaib

Aneke punya hobby menggambar sejak kecil, Jadi tidak heran jika di usianya yang sekarang
sudah pandai Mewarnai gambar dengan baik.
orang tuanya masih sibuk menata Barang-barang pindahan, aneke mencari kesibukan sendiri
dengan menggambar di pendopo .
" Mang diman, tolong bawakan sarapan Ane ke atas ya ! ..
" Iya nyonya siap !.. , jawab mang diman ".
" Non Ane, sarapan dulu, setelah sarapan, baru melanjutkan menggambarnya , seru mang
diman .
" Bentar mang, nanggung, jawab ane ".
" Wah... " Bagus banget non gambarnya "...!!?..., seru mang diman, pada nona muda ".
" Tinggal mewarnai mang ".
" Bagus gambarnya.. Non..
" Non, mamang punya pensil warna ajaib, Non mau ?, tanya mang diman ".
" Mau... Mau mang, jawabnya singkat ".
" mamang ambilkan , tunggu bentar ya...?
Sementara menunggu mang diman, aneke memakan sarapannya .
" Non, ini pensil warna ajaibnya, kata mang diman ".
" pensil warna ajaib ini, tidak akan pernah habis, meski di pake setiap saat .
" Dan pensil warna ini bisa mewujudkan keinginan non , gambar yang telah diwarnai, dapat
terwujud, jelas mang diman.
" Tapi hanya untuk benda mati saja, tutur mang diman.
" Jadi jika ane gambar boneka , terus diwarnai, bisa jadi boneka beneran , begitu ?, jelas ane
".
" Iya betul, pinter, jawab mang diman .
" Non harus merahasiakan pensil warna ajaib ini pada siapapun , termasuk pada orang tua
non ...
" Ok..jawab ane.
" anak pintar, jawab mang diman.

" Ane... Ayah bunda, mau belanja , mau ikut gak ?, teriak bunda ".
" Gak bun..!
ane melanjutkan mewarnai gambar bonekanya, alhasil boneka itu jadi miliknya sekarang .
Begitu mereka pulang belanja, kaget melihat ane bermain dengan boneka baru, di teras
rumah sambil asyik mengobrol dengan mang diman yang sedang merapihkan tanaman
bunga , dengan tertawa riang gembira, sampai - sampai kehadiran mereka pun, tidak di
sadarinya, karena keasyikan mengobrol.

" Adek, itu boneka dari mana ?, tanya bunda ".


" Bunda dah pulang , kok gak kedengaran suara mobilnya ?..
" habis adek keasyikan ngobrol sama mamang, jadi gak kedengeran suara mobilnya.
" Tanya bunda belum di jawab, adek ?, dari mana boneka itu ? , Tiba-tiba nyonya Trias,
kembali lagi pada pertanyaannya ".
" ini.. dari.. dari..., sambil melirik mang diman..
" itu dari saya nyonya, dulu milik almarhumah anak saya .
" Inalillahi waInalilahi roji'un, saya turut berduka cita , jawab mereka ".
" lain kali mang, jangan memberikan barang bekas, pada anak saya, biar saya saja yang
membelikannya, agak ketus bicaranya ".
Gak nyangka jika nyonya Trias akan marah seperti itu,
" I....Iya nyonya, maafkan saya, telah lancang, memberikan tanpa seizin nyonya ", tutur mang
diman.
" Bunda.., apa salahnya, jika anak kita yang di beri juga suka bun...?!, seru ayah ane, ikut
bicara ".
" Pokoknya bunda tidak suka, jika anak bunda di berikan barang bekas, jawab nyonya Trias .
" Ayo Ane masuk ..! ?, kembalikan bonekanya pada mang diman !?.., perintah nyonya Trias.
" Tapi ini boneka ane bunda..?!, jawab ane '.
" kembalikan sayang, nanti bunda belikan yang baru, seru nyonya Trias ".
" Gak mau bunda..!?, rengek ane ".
" Bunda.., biarlah kali ini saja, toh ane suka dengan boneka itu, jangan memaksa anak jika dia
tidak mau , sambil memeluk pundak istrinya.
" Ya sudah, kali ini saja, seru nyonya Trias ".
" Ayo ane masuk, bunda beli ice cream coklat kesukaanmu ".
" Iya bunda..., jawab ane.
" Maafkan istri saya, jika sudah menyinggung perasanmu ya mang..?
" Tidak papa tuan, jawab mang diman.
" saya bisa minta tolong Tuan, ada satu barang lagi yang sudah saya kasih ke non ane, satu
kotak pensil warna, " Tuan bisa tolong ambilkan secara diam-diam di kamar non ane tuan...?,
saya takut, nyonya marah lagi jika melihatnya , maafkan saya memberikan tanpa seizin tuan
", ucap mang diman .
" Iya nanti, saya ambil dan simpankan biar aman, nanti saya katakan jika saya yang
membelinya pada istri saya, jangan khawatir ya mang, ucap tuan Trias pada mang diman.
" Baik tuan, makasih, jawab mang diman ".
Mang diman jadi khawatir, jika tuan dan nyonya mengetahui keajaiban pensil warna tersebut.

Anda mungkin juga menyukai