yang bergelora di relung-relung kosong tanpa bir, tanpa musik, tanpa ada sapa Ia menari, meliukkan kehampaan pada malam dengan keras dengan lantang dan bebas
Setiap sepi adalah sebuah sebab
dimana setiap malam ada yang meringkuk ada yang berbaring ada yang jongkok juga menggantung sibuk menerka pagi lalu mengurai pagi yang lalu hingga sebab-sebab terhidang di kepala-kepala yang penuh dengan pertanyaan, tentang mengapa harus ada pagi yang lain
Setiap sepi adalah batas
untuk serpihan kesakitan yang tercecer di lahan-lahan gersang melingkupinya dengan goresan yang berdarah-darah meski kadang kering oleh perjalanan yang akan kembali digores, kala malam menyelimuti menghancurkan pagar-pagar yang sebenarnya lapuk oleh derita yang telah sepagian dibiarkan masuk
setiap sepi adalah
sebuah kesaksian atas ia yang meminta berhenti namun hidup terus berlanjut