Apakah perasaanku berlebihan Ataukah bunda pertiwi Tengah meringis kesakitan disana
Hamparan pulau surga tersembunyi
Tanah tempat beragam simfoni Kaya akan budaya, suku yang tersembunyi Elok bumi pertiwi penuh pesona Tertarik matanya oleh aneka budaya Dan gemulai tarinya dilirik dunia Mendamaikan hati menangkan diri
Negeriku... Kini kau tak semanis dulu Katamu tinggal omong kosong Dan elokmu tak berparas lagi
Sekarang kau lebih pandai berkutik
Anti kritik tapi berisik Melarang aksi tapi kau banyak aksi Hobimu rekreasi tapi tak berisi
Kini kai lebih suka drama daripada berirama
Mencari pelarian agar uang tak berlarian Berteman pejabat untuk selamat Jagonya ketuk palu tapi tak tahu malu
Kau asingkan kami untuk siapa?
Kau butakan kami untuk apa? Kau pikir kami tuli karena tak berkata Kau sangka kami diam karena takut mati Masihkah darah kita merah? Masihkah tulang kita putih? Haruskah darah kita merah dan tulang kita putih Untuk menjadi indonesia?
Apakah hati nurani tak berguna lagi?
Apa harga diri tak berharga lagi? Apa merdeka hanya sebuah slogan guyonan? Apa keadilan hanya untuk mereka yang bertahta?
Seperti pagi yang tetap setia menunggu sang malam berlalu
Seperti aku yang menunggu jawaban atas setiap pertanyaan Seperti senja yang ingin kembali pada peraduaanya Seperti aku yang ingin kembali ke negeri tercinta
Mari kita kembali merindu
Menikmati kebersamaan dalam kedamaian Melebur perbedaan dalam satu cinta Menjadi indonesiaku yang penuh kehanyatan
Sebuah tanya untuk pengabdian Kecintaan Dan kemerdekaan dalam indonesia