Anda di halaman 1dari 2

Senja Pusaka

Mengeja kisah negeri jingga


Yang pucat sendu karena jumawa
Senja itu jadi saksi tumpah darah
Terluka, tapi biarkan menanah

Lalu mengapa kita khianati?


Bukankah nafas hakiki yang terpuji
Di puja, diharap tanpa elegi?
Moralitas terlucut, cemeti.

Noktah-noktah santun penyamun


Mengelabuhi, cita melamun
Ironis, teriris sukma pusaka
Yang bergema di batas senja

Kembalikan! kembalikan!
Berlari, melata, menuju surau
Teriak, berontak, meski parau
Percuma menikmat senja harapan
bila pusaka dibiarkan jadi tawanan

Tangis langit senja


Merindu cumbu kibar pusaka
Tangis juang, anumerta
Merindu tawa sang pusaka

Sedang bosan membincang asmara, maka ku tulis senja pusaka, diantara ruang sesak dalam
renungan, di detik-detik senja harapan, 1 Maret 2017 15:49
Aku adalah pengkhayal yang lancang bersastra, senang menulis tapi cinta membaca,
membaca aksara dan ayat semesta. Namaku Irfa’u Fatkiani Azhari, media sosialku untuk
melebarkan sayap adalah:
FB : Irfa’u Fatkiani Azhari
Instagram : irfaufa
serta Email : 9c.irfau.fatkiani.azhari@gmail.com
No HP : 089672344290

Terima kasih & Maaf dariku, sang Calon Jenazah.

Anda mungkin juga menyukai