PENDAHULUAN
1
ini juga didukung bahwa secara anatomi, arteri otak memiliki lapisan tunika
adventitia yang tipis tanpa lamina interna.3,4,5
Pada laporan kasus ini akan dibahas tentang intracerebral haemorrhage
(ICH) dan subaracnoid haemorrhage (SAH ) yang diakibatkan trauma intracranial
transorbita yaitu luka tusuk pisau pada mata kiri, penderita laki-laki usia muda
dan rensponsif terhadap terapi konservatif. Menariknya pada kasus ini adalah
prevalensi trauma intrakranial transorbita sangat jarang dengan angka mortalitas
yang tinggi. Diharapkan dengan adanya laporan kasus ini dapat dijadikan sebagai
pembelajaran dalam hal diagnosa dan pendekatan klinis serta tatalaksana pasien
trauma intrakranial transorbita dengan komplikasi ICH dan SAH
2
BAB II
STATUS PASIEN
IDENTIFIKASI
Nama : TN Fk
Umur : 17 th
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
MRS : 12 oktober 2016
ANAMNESA
Penderita dikonsulkan kebagian neurologi karena mengalami
penurunan kesadaran tiba-tiba.
Sejak 6 hari yang lalu penderita mengalami penurunan kesadaran
setelah mata kiri tertusuk pisau ( pisau di lempar dari jarak kurang labih 2
meter dan mengenai mata kiri penderita). Penderita sempat terjatuh
kesebelah kiri dan kepala penderita terbentur ringan kedinding, keluar
cairan dari hidung tidak ada, keluar cairan dari telinga tidak ada. Sebelum
tidak sadar penderita mengalami nyeri kepala disertai dengan muntah,
kejang tidak ada. Kelemahan sesisi tubuh ada sebelah kiri ada, mulut
mengot kekanan, bicara pelo belum dapat dinilai, gangguan sensibilitas
belum dapat dinilai.
Riwayat hipertensi tidak ada, riwayat nyeri kepala lama tidak ada,
riwayat stroke tidak ada. Riwayat tertusuk pisau mata kiri sejak 6 hari
yang lalu dan sudah dilakukan pengangkatan bola mata kiri.
Penyakit ini baru diderita untuk pertama kalinya.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status generalisata
Kesadaran : GCS E3M5V3
Vital sign : TD:110/70 mmhg, N:104X/mnt, RR:20x/mnt,
T:37oC, Spo2:100%
3
Jantung :S1 dan S2 tunggal. Murmur (-)
Paru-paru :Ronchi (-), Whezing (-)
Hepar, lien, ginjal tidak teraba, dalam batas normal.
Status Neurologi
Nervus craniales :
N.I : Belum dapat dinilai
N.II : Fundus OD : papil : batas jelas, warna hiperemis c/d 0,3.
a/v 2/3, perdarahan peripapil (-), exudat (-). Makula RF
(+).
N.III : OD : Pupil bulat reflek cahaya +, diameter 3 mm. Ptosis
tidak ada
N.III, IV, VI : OS tidak dapat dinilai. OD belum dapat dinilai.
N.V : OD Refleks cornea(+)
N.VII : Plika nasolabialis kiri datar, sudut mulut kiri tertinggal
(dengan rangsang nyeri )
N.IX, X : Occulocardiac (+)
N. XII : Belum dapat dinilai
Gerakan
Tonus N N
Klonus - -
Refleks fisiologis N N
4
-Fungsi vegetatif : Belum dapat dinilai.
-Gejala rangsang meningeal : Kaku kuduk (+), laseque(+), kerniq (+)
simpisis sign(-), cheek sign (-)
-Gerakan abnormal : Tidak ada
-Gait dan keseimbangan : Belum dapat dinilai.
Status lokalis
Briil hematom / racoon eyes phenomen (-)
Battle sign (-)
5
Thorax poto :
Ct-Scan kepala
6
Pada pemeriksaan multislice CT scan kepala tanpa kontras , potongan
aksial dengan brain window didapatkan :
Tampak lesi hiperdens di cerebellum superior kanan disertai perifokal
edema mengakibatkan penekanan pada mesensefalon lateral kanan.
Tampak pula lesi hiperdens mengisi ruang subarakhnoid di tentorium
serebellaris, di cisterna sagitalis dan falxs interhemisfer posterior .
Tampak lesi hipodens berdensitas udara yang mengisi cerebellum kanan.
Sulci menyempit, fisura silvii dan girus melebar. Differensiasi gray white
matter jelas. Tampak penekanan pada ventrikel IV menyebabkan
pelebaran ventrikel lateralis kanan kiri dan ventrikel III, Tak tampak
pergeseran garis tengah. Infratentorial: siterna CPA tampak terisi lesi
hiperdens. Tampak ruptur bulbus okuli kiri dan tidak tampak lagi cairan
vitreus okuli. Tampak fraktur dinding medial orbita kiri menembus sinus
ethmoidalis kiri menyilang mencapai dinding sinus sphenoidalis kanan.
Tampak pula perselubungan hiperdens mengisi ruang sinus ethmoidalis
dan di sinus spenoidalis kanan dengan gambaran ethmoidalis kanan.
Kesimpulan:
ICH di cerebelum kanan disertai traumatik Sub arakhnoid hemorrhagic
dan pneumo ensefalus
Hidrosefalus non komunikans.
7
Fraktur dinding medial orbita kiri , sinus ethmoidalis kanan kiri dan sinus
sphenoidalis kanan meyebabkan hemato sinus ethmoidalis kanan kiri dan
sphenoidalis kanan disertai ruptur bulbus okuli kiri.
Diagnosa
DK : Penurunan kesadaran, Hemiparese sinistra spastik, Parese NVII
sinistra sentral, parese NXII sinistra sentral, GRM (+)
DT : Subarachnoid space, cerebelum kanan
DE : ICH, SAH ec Trauma intracranial transorbita
D+ : Hidrosefalus non komunikans
Anoftalmia sekunder OS post eviscerasi
Tatalaksana :
Farmakologis
- IVFD Nacl 0,9 % gtt XXX/menit
- Ceftriaxon inj 2x1 (iv)
- Nimodipin 4x60 g (po)
- Parasetamol 3x1000 mg (iv)
- Omeprazole 1x40 mg (iv)
- Glaucon 3x500 mg (po)
Non farmakologis
- Elevasi kepala 30˚
- O2 3-5 lt kanul
- Diet 1800 kkal.
- Rencana konsul Bedah saraf
- Rencana Ct-scan kepala 3D, rencana CTA, rencana TCD