Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM

“Sanitasi Hotel”

K
e
l
o
m
p
o
k

K
e
l
a
s

2
B
Annisa Asafitri Delica 201110042
Batrisyia Nazifah Irhad 201110045
Marisya Rama Ningrum 201110058
Nada Fauziatul Husnah 201110062
Putri Handayani 201110067
Rika Nurta Saputri 201110071
Riri Septiara 201110073
Sahrul Fauzy 201110074
Sylvi Amalia 201110077

DOSEN PEMBIMBING :

Erdi Nur, SKM, M.Kes


Awalia Gusti, SPd, MSi
Sejati, SKM, M.Kes
Lindawati, SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI D3 SANITASI

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan Sanitasi
Tempat-Tempat Umum yang berjudul “Sanitasi Hotel”.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan berikutnya.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan pembaca dalam melakukan


pemeriksaan sanitasi Hotel. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam pembuatan laporan ini.

Padang, Mei 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Pratikum .........................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Sanitasi Tempat-Tempat Umum .................................................................3
2.2 Sanitasi Hotel...............................................................................................4
2.3 Manfaat Sanitasi Hotel ...............................................................................6
2.4 Sasaran Sanitasi Hotel ................................................................................6
BAB III HASIL KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN.................................11
3.1 Waktu dan Tempat....................................................................................11
3.2 Prosedur Penilaian.....................................................................................11
3.3 Uraian Kegiatan.........................................................................................11
3.4 Objek Penelitian........................................................................................12
3.5 Sumber Data..............................................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................13
4.1 Hasil...........................................................................................................13
4.2 Pembahasan...............................................................................................23
BAB V PENUTUP................................................................................................26
5.1 Kesimpulan................................................................................................26
5.2 Saran...........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hotel merupakan bisnis jasa akomodasi yang didalamnya terdapat unsur
pelayanan, kenyamanan, serta fasilitas penginapan yang dibutuhkan bagi mereka
yang menghendaki sarana penginapan untuk kepentingan keluarga maupun
liburan.
Berkaitan dengan pemanfaatan waktu luang untuk liburan maka bisnis ini
menunjang industri pariwisata yang menyediakan berbagai fasilitas pertemuan
penjamuan dan sebagainya. Karena bisnis ini berhubungan dengan orang-orang
sebagai pelanggan, maka bisnis ini berhubungan dengan kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan disini merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan bisnis ini. Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian
konsumen terhadap tingkat pelayanan yang diterima (perceived service) dengan
tingkat layanan yang diharapkan (expected service) (Kotler, 1996). Kualitas
pelayanan akan dihasilkan oleh operasional yang dilakukan perusahaan dan
keberhasilan proses operasi perusahaan ditentukan oleh banyak faktor antara lain
karyawan,teknologi,sistem, dan keterlibatan konsumen, serta seberapa besar
masing-masing faktor tersebut dalam memberikan kontribusi terhadap kualitas
pelayanan yang diciptakan.
Untuk mempertahankan agar tetap survive ditengah persaingan yang ketat,
maka mereka berlomba lomba menawarkan nilai lebih yang dapat menarik minat
konsumen. Dari aneka makanan,hiburan,serta fasilitas lain yang menjadi ciri khas
dimata konsumen. Selain itu juga penambahan berbagai perlengkapan ornamen
dan fasilitas untuk menunjang kenyamanan agar para tamu betah singgah dihotel
tersebut.
Konsumen hotel dalam memilih tempat penginapan memiliki berbagai
macam kriteria, dengan adanya perbedaan kriteria pemilihan hotel maka pihak
manajemen dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan pelayanan dan
melakukan innovasi secara terus menerus. Untuk itu hotel perlu dalam melakukan

1
riset untuk mengevaluasi apa yang diinginkan konsumennya ditinjau dari kualitas
pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.
Hotel sebagai suatu usaha jasa merupakan sarana pendukung kegiatan
pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara profesional dan didukung
oleh tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi/keterampilan baik dalam bidang
perhotelan. Dengan keterlibatan hotel sebagai sarana pendukung pariwisata ini
diharapkan dapat membuka dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kondisi dan fasilitas sanitasi yang terdapat di
Kawana Hotel Kota Padang.
1.3.1 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang dipersyaratkan dalam
sanitasi hotel
2.   Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan apa saja yang
mempengaruhi keadaan sanitasi dalam pelaksaan sanitasi hotel.
3. Untuk mencegah adanya gangguan penyakit yang berhubungan
dengan hotel.
1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai proses pembelajaran mahasiswa turun ke lapangan bagaimana
cara menilai sanitasi di gedung bioskop yang memenuhi standar  syarat
kesehatan.
2. Bagi Pengelola Hotel
Sebagai  bahan pengetahuan dan diterapkan untuk meningkatkan kualitas
sanitasi di gedung bioskop.
3. Bagi Akademik
Sebagai bahan acuan untuk menambah referensi hasil pemeriksaan yang
ada dan dapat digunakan sebagai  bahan penunjang peningkatan pengetahuan
mahasiswa pada angkatan selanjutnya, untuk proses pembelajaran tindak lajut
praktek sanitasi tempat-tempat umum khususnya di hotel

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hotel


Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara
komersial. Artinya dalam menyediakan jasa yang biasa juga dsebut sebagai
“product” kepada calon konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya. Produk jasa yang disediakan hotel umumnya terdiri dari
dua bentuk yaitu:
a. Produk nyata (Tangible Product) yang meliputi fasilitas hotel seperti
kamar tidur, restoran, bar, swimming poll, coffee shop, binatu/loundry dan
lain sebagainya
b. Produk tidak nyata (Intangible Product) yang meliputi pelayanan jasa
seperti layanan makanan dan minuman, layanan kebersihan kamar,
layanan kantor depan dan lain sebagainya. Tangible product lebih
menekankan kepada penyediaan sarana dan prasarana pendukung (fasilitas
fisik hotel), sedang Intangible product lebih menekankan pada
penyelenggaraan layanan jasa yang dilakukan oleh petugas-petugas atau
pegawai hotel kepada tamu.
Terkait hal tersebut di atas, Soekadijo (1995:92) mengemukakan bahwa :
a. untuk melaksanakan pemberian jasa yang demikian itu hotel menyediakan
fasilitas-fasilitas dan pelayanan-pelayanan yang pokok-pokoknya berupa :
b. Tempat untuk beristirahat dan kamar tidur,
c. Tempat dan ruangan untuk makan dan minum; restoran, bar dan coffee
shop.
d. Toilet dan kamar mandi
e. pelayanan umum untuk memenuhi segala macam kebutuhan lain dari para
tamu

3
f. Hotel sebagai suatu usaha jasa merupakan sarana pendukung kegiatan
pariwisata, dimana pengelolaannya dilakukan secara profesional dan
didukung oleh tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi/keterampilan baik
dalam bidang perhotelan. Dengan keterlibatan hotel sebagai sarana
pendukung pariwisata ini diharapkan dapat membuka dan memperluas
lapangan kerja bagi masyarakat.
Sejalan dengan uraian tersebut, Spillane (1994:135) mengemukakan bahwa :
Pembinaan produk wisata merupakan usaha terus menerus untuk
meningkatkan mutu maupun pelayanan dari berbagai unsur produk wisata itu,
misalnya jasa penginapan, jasa angkutan wisata, jasa hiburan, makanan, jasa tur
dan sebagainya. Pembinaan tersebut dapat berupa berbagai kombinasi usaha-
usaha seperti pendidikan dan latihan, pengaturan/pengarahan pemerintah,
pemberian rangsangan, ataupun terciptanya kondisi iklim persaingan yang sehat
yang mendorong peningkatan mutu produk dan layanan
Berdasarkan uraian di atas, maka keberadaan tenaga-tenaga yang memiliki
kompetensi yang baik dalam bidang perhotelan khususnya di hotel akan
memberikan atau membawa keuntungan bagi pihak hotel dimana dengan
demikian akan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen itu
sendiri, dalam hal ini adalah pelayanan makanan dan minuman yang
diselenggarakan hotel.
2.2 Pengertian Dan Peranan Higiene Dan Sanitasi Hotel
Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik
manusia yang mempengaruhi atau mungkin dipengaruhi, sehingga merugikan
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.
Hygiene (ilmu kesehatan) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara yang
berguna bagi kesehatan. Secara garis besar perbedaan antara hygiene dan sanitasi
adalah terletak pada hal bahwa hygiene lebih mengarahkan keaktifannya kepada
manusia (perseorangan atau masyarakat umum) sedangkan sanitasi lebih menitik
beratkan pengendalian faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan
menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar

4
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya
perjanjian khusus, sedangkan pengertian yang dimuat oleh Grolier Electronic
Publishing Inc.(1995) yang menyebutkan bahwa : Hotel adalah usaha komersial
yang menyediakan tempat menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain
untuk umum.
Selanjutnya dijelaskan oleh United State Lodging Industri bahwa, yang utama
hotel terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
a. Transient Hotel, adalah hotel yang letak / lokasinya ditengah kota dengan
jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan
turis.
b. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-
rumah berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya dan disewakan
secara bulanan atau tahunan. Residential Hotel juga menyediakan
kemudahan-kemudahan, seperti : layaknya hotel, seperti : restoran,
pelayanan makanan yang diantar ke kamar, dan pelayanan kebersihan
kamar.
c. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya berlokasi dan juga ruang
serta fasilitas konfrensi untuk tamu-tamunya.
Hotel merupakan sektor industri yang bergerak dalam bidang jasa dan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kepariwisataan, dimana hotel dituntut dapat
memberikan kepuasan kepada tamu baik dari fasilitas yang disediakan dalam
memenuhi kebutuhan tamu. Oleh sebab itu, pihak hotel harus mampu
menciptakan suasana yang di butuhkan oleh tamu, salah satu caranya
meningkatkan Higiene dan Sanitasi.
Hotel yang saniter akan sangat menunjang dalam memberikan kepuasan
kepada para pengunjung. Dalam hal ini sanitasi dapat mempunyai peranan Phisik
dan Psikologi.
a. Peranan Phisik
Sanitasi diharapkan dapat memberikan jaminan kebersihan umum di luar
atau di dalam bangunan hotel. Pengertian kebersihan disini dalam arti luas
yang meliputi : kebersihan air, makanan-minuman, kuman – kuman dapur,

5
WC, peralatan serta bebas dari ganguan serangga dan binatang pengerat
(Tikus).
b. Peranan Psikologis
Peranan sanitasi hotel disini adalah dapat menjamin rasa kepuasan dari
para tamu/pengunjung hotel tersebut maupun para karyawan/pengelolaan
hotel. Kepuasan tersebut dalam arti memberikan rasa “relax”, comfort,
security, safety dan Privacy.
2.3 Manfaat Sanitasi Hotel
Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :
a. Manfaat dari segi kesehatan.
b. Menjamin lingkungan kerja yang saniter.
c. Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor
lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental.
d. Mencegah terjadinya penularan penyakit dan penyakit akibat kerja.
e. Mencegah terjadinya kecelakaan.
f. Manfaat dari segi “Business Operational’ Hotel.
g. Keadaan hotel yang saniter sangat berguna untuk “Sales Promotion” yang
secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah tamu.
h. Meningkatkan nilai peringkat dari hotel tersebut.
2.4 Sasaran Sanitasi Hotel
a. Sasaran sanitasi di wilayah luar bangunan hotel
Adapun tempat-tempat diluar bangunan hotel yang perlu diperhatikan
dalam penerapan higiene dan sanitasi hotel, antara lain :
1) Tempat parkir
a) Cukup luas untuk menampung kendaraan tamu hotel sebagai
patokan untuk setiap 5 kamar perlu disediakan 1 tempat parkir.
b) Lantai parkir harus keras, sebaiknya diaspal atau dibeton, sehingga
tidak becek pada waktu hujan dan tidak berdebu pada waktu musim
kemarau.
c) Diberikan lampu penerangan sesuai luas tempat parkir.
d) Perlu dipasang rambu – rambu lalu lintas untuk mencegah
terjadinya ketidak teraturan kendaraan

6
2) Pertamanan dan pertanaman
Yang dimaksud disini ialah sebidang tanah yang ditanami oleh
berbagai macam tanaman dengan maksud untuk memperindah
pemandangan, mencegah terjadinya erosi, menjaga kesegaran udara.
3) Penyediaan air
Penyediaan air untuk hotel perlu mendapat perhatian dan harus
memenuhi persyaratan standart sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes
No. 416/Menkes/PU/IX/1990).Penyediaan air untuk hotel dapat diperoleh
dari :
a) Air ledeng ( PAM)
b) Air tanah (Sumur bor)
4) Pembuangan Sampah
Secara umum cara – cara penanganan sampah meliputi 4 kegiatan,
yaitu :
a) Penampungan.
b) Pengumpulan.
c) Pengangkutan.
b. Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel
Sasaran sanitasi di wilayah dalam bangunan hotel meliputi sanitasi
umum, sanitasi kamar dan lain-lain.
1) Sanitasi umum
Sasaran sanitasi umum ini meliputi bangunan/gedung hotel.
a) Harus kuat/kokoh, tidak memungkinkan sebagai tempat berkembang
biaknya serangga dan tikus.
b) Penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
c) Konstruksi lantai bersih dan tidak licin.
d) Bagian yang selalu kontak dengan air dibuat miring ke arah saluran
pembuangan air agar tidak membentuk genangan air.
e) Dinding bersih permukaan yang selalu berkontak dengan air harus
kedap air.
f) Atap harus kuat dan tidak bocor serta tidak memungkinkan terjadinya
genangan air.

7
g) Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2,5 meter.
h) Pintu dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik serta dapat
mencegah masuknya binatang pengganggu.
i) Pencahayaan.
Adapun pembagian-pembagiannya sebagai berikut :   
 Ruang untuk kegiatan dengan resiko kecelakaan tinggi > 300 lux    
 Lampu tamu > 60 lux.
 Lampu tidur > 5 lux.  
 Lampu baca > 100 lux .
 Lampu relax > 30 lux.
Fasilitas hotel meliputi kebersihan tirai, karpet, furniture, elevator dan lain-lain.
2) Sanitasi kamar
Kamar merupakan suatu bagian dari hotel yang sangat penting agar
para tamu bebas dapat beristirahat dan melakukan apa saja tanpa terganggu.
Syarat sanitasi kamar hotel meliputi :
a) Kebersihan umum
Kamar harus selalu dibersihkan setiap hari karena kamar dapat
dikotori oleh debu, zat kimia bahkan lumut, jamur atau kuman. Pengotoran
oleh debu dapat dihilangkan dengan jalan menyapu dan membersihkan
ruangan termasuk perabotan kamar yang ada secara rutin. Pengotoran oleh
zat kimia misalnya noda-noda pada lantai, dinding, taplak meja dan lain-
lain dibersihkan dengan memakai zat kimia tertentu yang dapat dipakai
untuk menghilangkan noda-noda tersebut. Sedangkan pengotoran oleh
lumut atau cendawan dapat terjadi apabila dalam keadaan lembab, ini
dapat dicegah dengan mencari sumber terjadinya kelembaban tersebut
kemudian diperbaiki.
b) Kebersihan dan persyaratan fasilitas dan peralatan kamar
A. WC/Urinoir
Pada umumnya, disuatu hotel terutama yang bertaraf
internasional WC biasanya tidak berdiri sendiri tetapi bersama-sama
dengan urinoir dan kamar mandi berada dalam satu unit ruangan

8
tersendiri yang disebut toilet room dan biasanya berada dalam kamar.
Persyaratan untuk WC/urinoir :
1. Bersih dan tidak berbau.
2. Tipenya harus water seal (closet) dan dilengkapi tempat cuci
tangan.
3. Pada hotel yang bertaraf internasional perlu dilengkapi kertas
toilet.
4. Harus di disinfeksi baik di lantai maupun bagian luar dari howl
toiletnya tiap kali tamu check out.
B. Kamar Mandi
Persyaratan untuk kamar mandi :
1. Bersih dan tidak berbau.
2. Lantai tidak boleh licin.
3. Dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak
merembeskan air.
4. Dinding kamar mandi harus dari bahan kedap air.
5. Bila memakai bath tubo perlu di lengkapi dengan shower, kran
air dingin dan panas, tirai penutup dan keset kaki serta di
lengkapi kaca toilet.
C. Tempat Tidur
Secara umum, persyaratan untuk kamar tidur sebagai berikut :
1. Kondisi ruangan tidak pengap dan berbau.
2. Bebas dari kuman-kuman patogen.
3. Bersih dan tertata rapi.
4. Suhunya sekitar 18-28 0 c.
5. Kelembaban sekitar 40-70 %.
6. Dinding, pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya
dilengkapi dengan tirai.
D. Penerangan
Persyaratan untuk penerangan kamar :
1. Harus dapat memberikan suasana tenang.
2. Tidak menyilaukan.

9
3. Untuk beberapa jenis lampu tetentu perlu dipasang kop lampu
agar sinarnya tidak langsung menyinari tempat tidur. 
  Intensitas cahaya yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Lampu untuk pintu masuk : 25-40 watt.
b. Lampu langit-langit kamar : 100 watt.
c. Lampu untuk tirai : 40 watt.
d. Lampu meja kamar : 40-60 watt.
e. Lampu baca : 40 watt.
f. Lampu tidur pojok : 25 watt.

10
BAB III

METODELOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis/ 12 Mei 2022
Tempat : Kawana Hotel, Kota Padang
Alamat Hotel/ No. telp : Jl. MH. Thamrin No.71, Kelurahan Ranah Parak
Rumbio, Padang Selatan, Kota Padang,
SumateraBarat/ 0751-890777
Pukul : 16.30 – 17.30 WIB
3.2 Prosedur Penilaian
Langkah-langkah dalam melakukan pemeriksaan sanitasi di salon adalah
sebagai berikut:
a. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan inspeksi
Alat : alat tulis
Bahan : instrumen penilaian sanitasi Hotel
b. Melakukan observasi secara bersama-sama dengan anggota kelompok,
dengan pembagian tugas sebagai berikut :
1) Pengamat, dilakukan oleh: Seluruh anggota kelompok
2) Pendokumentasian, dilakukan oleh: anggota kelompok
3) Menghitung hasil penilaian lembar instrumen
3.3 Uraian Kegiatan
1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan observasi dan
pengamatan pemeriksaan sanitasi di Hotel
2. Mahasiswa datang ke tempat lokasi Hotel dan meminta izin untuk
melakukan pengamatan.
3. Melakukan pengamatan terhadap objek pengamatan Hotel (Lokasi dan
bangunan, fasilitas bioskop, fasilitas sanitasi, dan tempat sampah)
4. Melakukan penilaian dengan mengisi SIT (Sanitary Item Table) terhadap
lokasi dan bangunan fasilitas sanitasi, serta persyaratan sanitasi Hotel
5. Interprestasikan hasil pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum yaitu
Hotel

11
3.4 Objek Penelitian
Objek Penelitian adalah untuk mengobservasi serta pemeriksaan lokasi
Hotel di Kawana hotel, Kota Padang ,Sumatera Barat.
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang
Gambaran umum dan pemeriksaan sanitasi di Kawana hotel, Kota Padang melalui
pengisian SIT ( Sanitary Item table ) yang bertujuan untuk mengetahui apa saja
yang bisa diketahui dan didapatkan dari hasil pemeriksaan SIT tersebut.
3.5 Sumber Data
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan
data primer dilakukan di lokasi dengan melakukan pengamatan secara langsung
ke Tempat – tempat umum di Kawana hotel, Kota Padang ,Sumatera Barat

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Nama Hotel : Kawana Hotel
2. Alamat Hotel/ No. telp : Jl. MH. Thamrin No.71, Kelurahan Ranah Parak
Rumbio, Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera
Barat/ 0751-890777
3. Nama pimpinan hotel : Dodo Abdul Rani
4. Jumlah karyawan : 30 orang
5. Pemeriksa : Kelompok 1
Nilai Nilai
No Variabel Bobot Komponen Penilaian Standar Obser Skor
vasi
I PERSYARATAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
DAN
BANGUNAN
UMUM
A UMUM
1 Lokasi 2 Tidak terletak di daerah 0,1,2,3,4,5 10 20
banjir ,6,7,8,9,10
2 Lingkungan 2 a. Bersih 0,1,2,3,4,5 4 8
b. tdk memungkinkan ,6,7,8,9,10 3 6
sbg tempat
berkembang biak/
bersarang serangga
& tikus
2 4
c. dpt mencegah
masuk &
berkembang biak

13
binatang
pengganggu lain
d. berpagar kuat 1 2

3 Bangunan 1 a. kokoh/ kuat 0,1,2,3,4,5 5 5


b. tdk memungkinkan ,6,7,8,9,10 5 5
sbg tempat
berkembangbiaknya
serangga & tikus

B PENGGUNAAN
RUANG
4 Pembagian ruang 1 Dipergunakan sesuai 0,1,2,3,4,5 10 10
fungsinya ,6,7,8,9,10
C KONSTRUKSI
5 Lantai 1 a. Bersih 0,1,2,3,4,5 4 4
b. bahan kuat, kedap ,6,7,8,9,10 3 3
air, permukaan rata
c. tidak licin 2 2
d. yg sll kontak dg air 1 1
tdk memungkinkan
terjadinya genangan
air (miring ke arah
saluran
pembuangan)
6 Dinding 1 a. Bersih 4 4
b. permukaan yg sll 3 3
kontak dg air, kedap
air
c. permukaan 2 2

bag.dalam mudah
dibersihkan
1 1
d. berwarna terang

14
7 Atap 1 a. Tidak bocor/ kuat 0,1,2,3,4,5 5 5
b. tdk memungkinkan ,6,7,8,9,10 5 5
terjadinya genangan
air
8 Langit-langit 1 a. tinggi dari lantai 0,1,2,3,4,5 6 6
minimal 2.5 m ,6,7,8,9,10
b. bersih 4 4
9 Pintu 1 a. dpt dibuka, ditutup/ 0,1,2,3,4,5 5 5
dikunci dg baik ,6,7,8,9,10
b. dpt mencegah 5 5
masuknya binatang
pengganggu
10 Pencahayaan 2 dapat untuk membaca 0,1,2,3,4,5 10 20
jelas dengan mata ,6,7,8,9,10
normal
II PERSYARATAN
KESEHATAN
KAMAR/
RUANG
A UMUM
11 Kondisi ruang 1 a. tidak pengap 0,1,2,3,4,5 2 2
b. tidak berbau (H2S ,6,7,8,9,10 4 4
dan amoniak)

c. karyawan dan 4 4
pengunjung tidak
merasa bising
B KHUSUS
12 Kamar tidur 2 a. bersih 0,1,2,3,4,5 4 8
b. luas minimal ,6,7,8,9,10 5 10
single bad 4.5 m2
twin bed 8 m2

15
c. dinding, pintu, 1 2
jendela dllyg tembus
pandang / cahaya
dilengkapi tirai
13 Ruang istirahat 1 a. bersih 0,1,2,3,4,5 4 4
karyawan b. tersedia jamban, ,6,7,8,9,10 3 3
kamar mandi&
peturasan yg
terpisah untuk
karyawan pria dan
karyawan wanita
2 2
c. ruang istirahat
karyawan pria
terpisah dari
ruang karyawan
wanita 1 1
d. tersedia lemari/
locker
14 Kamar mandi, 9 a. bersih 0,1,2,3,4,5 4 36
jamban& peturasan b. aliran air lancar ,6,7,8,9,10 3 27
c. sarana pembuangan 2 18
air limbah kedap air
dan tertutup
d. perbandingan 1 9

jumlah karyawan dg
min. kamar mandi,
jamban& peturasan
Untuk karyawan
pria
1 s/d 25 tersedia 2
KM, 1 jamban, 1
peturasan

16
26 s/d 50 tersedia
3 KM, 2 jamban, 3
peturasan
51 s/d 100 tersedia
5 KM, 3 jamban, 5
peturasan

Untuk karyawan
wanita
1 sd 20 tersedia 1
KM dan 1 jamban
21 s/d 40 tersedia
2 KM dan 2 jamban
41 s/d 70 tersedia
3 KM dan 3 jamban
15 Kamar linen 1 a. bersih 0,1,2,3,4,5 4 4
b. udara segar ,6,7,8,9,10 3 3
c. tersedia lemari 3 3
tertutup
16 Ruang cuci 3 a. bersih 0,1,2,3,4,5 4 12
b. tdk memungkinkan ,6,7,8,9,10 3 9
tercampurnya linen
bersih dg linen kotor
c. lantai tidak licin 3 9

17 Gudang 1 a. bersih 0,1,2,3,4,5 3 3


b. gudang bahan ,6,7,8,9,10 3 3
makanan, bahan
berbahaya alat
kantor, alat rumah
tangga, dll terpisah
satu sama lain
2 2
c. barang yg disimpan

17
ditata rapi
d. dilengkapi dg rak 1 1
e. tinggi rak dari lantai 1 1
min. 20 cm
III PERSYARATAN
KESEHATAN
FASILITAS
SANITASI
18 Kualitas air 11 a. memenuhi syarat 0,1,2,3,4,5 6 66
fisik ,6,7,8,9,10
b. memenuhi syarat 4 44
bakteriologis
19 Kuantitas air 25 a. tersedia air min. 120 0,1,2,3,4,5 4 100
l/hari/t.t ,6,7,8,9,10
b. air tersedia pd setiap 6 150
tempat keg.scr ber
kesinambungan
20 Pembuangan air 6 a. Memiliki sarana 0,1,2,3,4,5 3 0
limbah pengolahan air ,6,7,8,9,10
limbah
b. air limbah mengalir 3 18

dg lancar
c. saluran air limbah 2 12

sistem tertutup
2 12
d. saluran air limbah
kedap air
21 Toilet untuk umum 9 a. bersih dan tdk 0,1,2,3,4,5 4 36
berbau ,6,7,8,9,10
b. letaknya tdk 3 27
berhub.langsung dg
dapur, kamar tidur,
ruang tamu

18
c. lantai kedap air, tdk 2 18
licin, lantai miring
ke arah saluran
pembuangan
d. toilet untuk pria 1 9

terpisah dg wanita
22 Kamar mandi dan 10 a. bersih dan tdk 0,1,2,3,4,5 4 40
jamban untuk berbau ,6,7,8,9,10
penghuni/ tamu yg b. letak tdk berhub 3 30
menginap langsung dg dapur,
kamar tidur, ruang
tamu
2 20
c. perbandingan
jumlah kamar mandi
dan jamban dg t.t
perbandingan jml
KM dg t.t min. 1
kamar untuk setiap 1
s/d 10 kamar tidur
perbandingan jamban
dg t.t minimal:
1 s/d 6 tt = 1 jamban
7 s/d 14 tt = 2 jamban
15 s/d 24 tt = 3jamban
25 s/d 36 tt = 4jamban
37 s/d 48 tt = 5jamban
1 10
49 s/d 60 tt = 6jamban
d. lantai kedap air,
mudah dibersihkan,
kemiringan 2-3 % ke
arah saluran
pembuangan

19
23 Pengelolaan
sampah
a. tempat sampah 3 a. terbuat dari bahan 0,1,2,3,4,5 1 3
yg kuat,ringan, ,6,7,8,9,10
tahan karat dan
kedap air
b. permukaan bagian 1 3

dalam halus dan rata


1 3
c. mempunyai tutup yg
mudah dibuka /
ditutup tanpa
mengotori tangan
1 3
d. jml dan volume
tempat sampah
sesuai dg produksi
sampah per hari 1 3
e. mudah diisi&
dikosongkan 1 3
f. sampah dari tiap
ruang diangkut/
dikosongkan tiap
hari
b. Tempat 3 a. tidak permanen 0,1,2,3,4,5 1 3
pengumpul sampah b. tdk menjadi tempat ,6,7,8,9,10 1 3
sementara perindukan serangga
& binatang 3
c. mudah dijangkau 1

oleh kendaraan 0

pengangkut sampah
1
d. frekwensi
pengolahan/
pengangkutan

20
sampah min. 3x 24
jam
24 Peralatan 1 a. dilengkapi dg alat 0,1,2,3,4,5 5 0
pencegahan yg dpt mencegah ,6,7,8,9,10
masuknya masuknya serangga
serangga& tikus dan tikus
b. sarana penyimpanan 5 5

air harus tertutup


dan bebas jentik
nyamuk
IV KARYAWAN
25 Pakaian kerja 1 a. karyawan dilengkapi 0,1,2,3,4,5 4 4
dg pakaian kerja ,6,7,8,9,10
b. dipakai pada saat 3 3
kerja
c. bersih 2 2

d. utuh/ tidak robek 1 1

26 Surat keterangan 1 a. 80- 100 % jml 0,1,2,3,4,5 10 0


sehat oleh dokter karyawan memiliki ,6,7,8,9,10
yang masih berlaku b. 60- 79 % jml 8
karyawan memiliki
c. 40- 59 % jml 6

karyawan memiliki
d. 20- 39 % jml 4

karyawan memiliki
2
e. 1- 19 % jml
karyawan memiliki
0
f. 0 % jml karyawan
memiliki
JUMLAH 101 945

Dikategorikan sehat hotel jika skor total (75%x980) > 735

21
4.2 Pembahasan
4.2.1 Gambaran Umum
Lokasi praktikum berada di Kawana Hotel, secara gambaran umum
higiene sanitasi di lingkungan hotel sudah baik. Secara garis besar
komponen komponen yang ada di lingkungan hotel telah memenuhi syarat
sehat. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan pengisian
cheklist yang ada ada beberapa hal yang masih kurang optimal dan ada
beberapa komponen yang tidak di miliki oleh hotel.
4.2.2 Komponen Penilaian
1. Komponen Umum
Lingkungan lokasi hotel sangat bersih sehingga vektor pengganggu
seperti kecoa, tikus dan nyamuk tidak dapat bersarang. Keberadaan
binatang penggangu seperti kucing maupun anjing tidak ditemukan karena
ditangani dengan baik. Bangunan pun memiliki pagar yang kuat untuk
membatasi lokasi hotel. Bangunan hotel memiliki ruang tunggu yang
kokok/kuat dan bersih sehingga tidak rawan kecelakaan dan tidak menjadi
sarang serangga seperti nyamuk.
2. Penggunaan Bangunan
Pembagian ruang pada bangunan hotel sesuai dengan fungsinya
masing-masing seperi ruang perkantoran, dapur, kamar tidur, dan gudang.
Keseluruhan ruang memiliki dinding yang bersih baik didalam maupun di
luar ruangan. Di dinding memiliki warna yang cerah sehingga dapat
menciptakan suasana yang nyaman. Langit-langit dan atap bangunan
sangat kokoh, bersih dan tidak menciptakan genangan air yang dapat
menggangu kenyaman konsumen dan aktifitas karyawan hotel. Langit-
langit pada setiap lantai memiliki ketinggian yang cukup dengan tinggi
lebih dari 2,5 meter. Pintu pada setiap ruangan pada bangunan hotel
mudah dibuka maupun ditutup dan memiliki kunci sehingga tidak
menggangu aktifitas yang ada di hotel. Pintu memiliki desain yang cukup
rapat sehingga binatang penggangu tidak dapat masuk ke dalam bangunan

22
terutama binatang tikus.
Ruang dapur pada bangunan hotel tidak pengap dan lembab karena
memiliki saluran udara yang baik dan terjaganya kebersihan pada ruangan.
Ruangan dapur memiliki penerangan yang cukup baik malam maupun
siang hari yang dapat melancarkan aktifitas di dapur. Pada ruangan dapur
terdapat tanda peringatan berupa larangan tidak merokok yang merupakan
peraturan dari hotel, akan tetapi pada dapur perlu diberi penambahan tanda
peringatan lain seperti larangan masuk yang tidak berkepentingan untuk
menghindari kontaminasi bibit penyakit ke makanan yang akan diberikan
ke konsumen. Saluran pembuangan pada ruangan dapur sangat lancar,
untuk mempermudah aktifitas perlu penenpatan yang baik dan terpisah
agar mempercepat dan memperlancar aktifitas di dapur seperti pencucian
alat memasak dan bahan makanan.
3. Kesehatan Kamar
Kondisi ruangan pada setiap bangunan secara keseluruhan tidak
pengap, lembab, dan bersih sehingga bebas jamur dan kuman phatogen,
terutama kamar tidur yang digunakan untuk konsumen. Ruangan secara
keseluruhan jauh bebas dari gas beracun maupun kebisingan karena lokasi
bangunan yang jauh dari pabrik dan jalan raya, terutama kamar tidur dan
perkantoran yang ada di dalam hotel. Ruangan kamar tidur terjaga
kebersihannya dan memiliki luas ruangan yang cukup yang disesuaikan
denagn jumlah kamar tidur yang ada didalam ruangan kamar tidur.
Karyawan hotel memiliki ruangan tersendiri yang terpisah dengan
ruangan lainnya, antara ruangan pria dan wanita terpisah untuk menjaga
privasi para karyawan dan kebersihan yang terjaga serta terdapat lemari
loker untuk penyimpanan barang karyawan. Rungan karyawan memiliki
fasilitas sanitasi yang cukup terutama untuk mencuci tangan dan sabun
pencuci tangan dan kamar kecil yang bersih.
Kamar mandi dan kamar kecil yang ada pada hotel secara
keseluruhan memiliki ketersediaan air yang cukup, dan saluran
pembuangan yang baik. Kebersihan ruang kamar mandi dan kamar
kecilpun terjaga dengan baik dan memiliki jumlah yang cukup baik

23
karyawan maupun konsumen yang berkunjung. Kamar mandi dan kamar
kecil untuk karyawan terpisah sehingga tidak menggangu kenyaman para
konsumen.
Kamar linen yang berfungsi sebagai penyimpanan linen yang
digunakan untuk pelayanan konsumen baik digunakan di kamar tidur
maupun di rungan lainnya. Kamar linen di hotel cukup bersih dan
memiliki sirkulasi udara yang cukup untuk menghindari kepengapan dan
lembab pada kain linen. Linen diletakkan pada rak-rak yang digunakan
sebagai penyimpanan kain linen dan kain linen dibungkus menggunakaan
plastik pembungkus, hanya saja tidak menggunakan lemari yang tertutup.
Akan tetapi karena sirkulasi penggunaan linen yang cepat, penggunaan
lemari tertutup akan menghambat aktifitas di hotel. Untuk memperlancar
dan mengoktimalkan pelayanan perlu linen yang lebih banyak dan lemari
penyimpanan yang tertutup untuk menghindari masuknya binatang vektor
yang dapat merusak kain linen.
Ruangan yang digunalan untuk gudang yang diperuntukkan
sebagai tempat penyimpanan peralatan dan bahan makanan terjaga
kebersihannya dan terdapat pemisahan antara gudang bahan makanan dan
peralatan yang digunakan di hotel. Penataan pun cukup baik hanya saja
peletakan bahan makanan perlu diperhatikan antara bahan makanan yang
cair, bahan makanan yang padat, makanan yang mudah rusak, makanan
tahan lama, dan makanan kalengan serta bahan yang tidak berkaleng.
Penggunaan rak yang ada di gudang sesuai dengan yang disimpan didalam
gudang baik bahan makanan maupun peralatan dan jumlahnya cukup
sehingga penempatan bahan makanan dapat tersimpan keseluruhannya di
dalam gudang makanan. Dan penataan rak sudah cukup baik sehingga
mempermudah mengambil atau memasukkan bahan makanan.
Kawana Hotel tidak memiliki ruang cuci linen yang akan
digunakan pada untuk mencuci linen pada bangunan hotel tetapi di luar
hotel. begitupun ruang mencuci peralatan penyajian makanan dilakukan
diluar lokasi hotel. sebagai saran untuk mengoktimalkan pelayanan. hotel
perlu memiliki tempat cuci peralatan agar memperlancar pelayanan ke

24
konsumen jika konsumen meminta makanan dan menciptakan rasa aman
bagi konsumen karena pihak hotel sendirilah yang melakukan pencucian
tersebut.
4. Fasilitas Sanitasi
Air yang digunakan di Kawana Hotel menggunakan sumber air
dari PDAM sehingga kualitas air cukup baik. Air tersebut di tampung pada
penampungan air yang terletak di atas bangunan hotel dan pada bagian
bawah hotel sehingga ketersediaan air mencukupi. Begitupun pembuangan
air limbah yang ada dari aktifitas dihotel, tersalurkan dengan baik dan
diolah dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar hotel.
Kamar mandi, kamar kecil dan toilet umum tersedia dengan cukup dan
memiliki kondisi yang baik seperti ketersedian air yang cukup, bersih dan
memiliki sabun pencuci. Sarana pembuangan sampah pun mencukupi di
dalam hotel baik di dalam ruangan kamar tidur, perkantoran, dapur, di
dekat kamar mandi atau toilet dan ruang tunggu.

25
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara
komersial. Artinya dalam menyediakan jasa yang biasa juga dsebut sebagai
“product” kepada calon konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya.
Sanitasi hotel mempunyai manfaat yaitu :
a. Manfaat dari segi kesehatan.
b. Menjamin lingkungan kerja yang saniter.
c. Melindungi tamu maupun karyawan hotel dari gangguan faktor
lingkungan yang merugikan kesehatan fisik maupun mental.
5.2 Saran
Hal yang perlu penulis ajukan sebagai saran pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Manajemen hotel lebih mengoptimalkan penerapan sanitasi dan hygiene
tidak hanya lingkup dapur hotel, tetapi pada unit-unir kerja lainnya
sehingga derajat kesehatan dan keamanan pengguna jasa produk hotel
tercapai sebaik mungkin.
b. Sebaiknya hotel memberi pagar agar tidak msuknya vektor/binatang
pengaganggu kedalamy.
c. dan apabila karyawan melakukan pelanggaran atau pekerjjaan nya tidak
tepat waktu sebaiknya diberikan sanksi agar kebersihan hotel tetap terjaga.
d. Dan sebaiknya pihak hotel menyediakan Tempat Sampah yang memenuhi
dengan Ketentuan Sanitasi.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://kalana-jaya.blogspot.com/2013/06/laporan-pemeriksaan-hotel.html

http://www.gooole.com/depdiknas.id.com

27
LAMPIRAN

Bagian depan hotel Resepsionis Hotel

Lift hotel Kamar mandi hotel

Bagian belakang hotel


Kolam renang
Hotel

Anda mungkin juga menyukai