Anda di halaman 1dari 7

BAB III KONSEP PERENCANAAN

III.1 DASAR PERENCANAAN


Pada Lampiran II Permen PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status
Daerah Irigasi, disebutkan bahwa D.I. Ciputra Haji dengan luas 1.258 Ha merupakan daerah
irigasi yang pengembangan dan pengelolaannya berada di bawah wewenang dan tanggung
jawab Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan lokasinya, D.I. Ciputra Haji berada di Kabupaten
Ciamis. Dari data sekunder dapat diketahu bahwa D.I. Ciputra Haji mendapatkan air irigasi
dari jaringan irigasi yang seluruh bangunan dan saluran serta luasannya berada di Kabupaten
Ciamis, yaitu tepatnya di Kecamatan Banjarsari.
Dalam rangka penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi;
D.I. Ciputra Haji dilayani jaringan irigasi dengan bangunan utama bendung, yaitu Bendung
Ciputra Haji yang berada di Desa Cikaso. Sejalan dengan berjalannya waktu dan kondisi
lingkungan yang berubah-ubah, Jaringan Irigasi Ciputra Haji mengalami penurunan kinerja
akibat terjadi kerusakan sehingga tidak berfungsi secara optimal. Untuk mengembalikan
fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula maka dibutuhkan kegiatan rehabilitasi jaringan
irigasi. Kegiatan rehabilitasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa kondisi dan fungsi
jaringan irigasi jauh menurun sehingga kegiatan OP dirasa tidak bisa mengatasi
permasalahan/ kerusakan yang ada untuk mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi
seperti semula.
Untuk melaksanakan perencanaan jaringan irigasi dalam rangka mendukung rehabilitasi
Jaringan Irigasi Ciputra Haji, dibutuhkan kegiatan inventarisasi jaringan irigasi.
Inventarisasi jaringan irigasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi detail dan
permasalahan yang ada pada jaringan irigasi. Dari kondisi detail dan permasalahan jaringan
irigasi yang diperoleh dari kegiatan inventarisasi, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk dapat
diberikan rekomendasi penanganan permasalahan. Rekomendasi yang dihasilkan dijadikan
sebagai dasar perencanaan rehabilitasi Jaringan Irigasi Ciputra Haji. Adapun alur
perencanaan rehabilitasi Jaringan Irigasi Ciputra Haji, secara umum dapat disusun dalam
bentuk bagan alir perencanaan, yaitu seperti yang disajikan pada Gambar III.1.

KONSEP PERENCANAAN III-1


DED Perencanaan D.I. Ciputra Haji 1.258 Ha Kabupaten Ciamis

Luas D.I. Ciputra Haji 1.258 Ha Jaringan Irigasi Eksisting


Permen PUPR No. 14/PRT/M/ Inventarisasi dan Pengukuran.
2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi,
Lampiran II.
Ae ≥ 1.258 Ha Tidak ada

Luas Eksisting ( Ae ) Jaringan Irigasi Rencana


Inventarisasi dan Pengukuran. Desain dengan mengacu
Ae < 1.258 Ha pada jaringan irigasi
eksisting.
Luas Potensial ( Ap )
Inventarisasi dan Pengukuran.

Ada

Luas Rencana ( Ar )
Luas rencana = Ae + Ap
Gambar III.1 Bagan alir tahapan perencanaan rehabilitasi Jaringan Irigasi Ciputra Haji

KONSEP PERENCANAAN III-2


DED Perencanaan D.I. Ciputra Haji 1.258 Ha Kabupaten Ciamis

III.2 JENIS-JENIS REHABILITASI JARINGAN IRIGASI


Dalam rangka menjaga fungsi irigasi, secara periodik perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi.
Berdasarkan praktek di lapangan, kegiatan rehabilitasi dibedakan menjadi 3 (tiga)
berdasarkan , yaitu:
1. Rehabilitasi ringan
2. Rehabilitasi sedang
3. Rehabilitasi berat
Klasifikasi rehabilitasi yang dijelaskan di atas ditandai dengan tingkat kesulitan teknis,
cakupan pekerjaan, tingkat kerusakan, dan besarnya biaya rehabilitasi. Rehabilitasi ringan
dilakukan akibat akumulasi sisa kerusakan yang tidak bisa dilakukan perbaikan dalam
pemeliharaan tahunan; dulu biasanya disebut special maintenance (pemeliharaan khusus).
Rehabilitasi sedang dilakukan akibat kerusakan yang menumpuk dan lalainya kegiatan OP
selama periode waktu menengah. Rehabilitasi berat biasanya dilakukan akibat bencana alam
dan/ atau lalainya kegiatan OP dalam jangka waktu yang lama, sehingga kinerja irigasi jatuh
di bawah batas kinerja ekonomis.

III.3 PERENCANAAN REHABILITASI JARINGAN IRIGASI


Perencanaan rehabilitasi diperlukan untuk mendapatkan dokumen gambar untuk
implementasi rehabilitasi dan gambar inventaris pengelola irigasi. Berbeda dengan
perencanaan irigasi baru, yang menyiapkan dokumen perencanaan bagi infrastruktur yang
tidak ada menjadi ada. Perencanaan rehabilitasi menyiapkan dokumen infrastruktur yang ada
tapi rusak, menjadi infrastruktur yang lebih baik. Perencana rehabilitasi tidak bisa bebas
mengerahkan semua kemampuan tekniknya dalam merencanakan. Mereka dibatasi oleh ide
dan pikiran perencana lama. Justifikasi teknik untuk mendapatkan infrastruktur yang andal
dan efisien juga tidak leluasa, karena dibatasi oleh infrastruktur yang terlanjur dibangun.
Konsep, pendekatan, asumsi, aplikasi teori, rumus-rumus yang dipakai, gambar teknik,
angka keamanan harus memperhatikan perencanaan lama.
Demikian rumitnya perencanaan rehab sehingga proses perencanaan digambarkan sebagai
berikut:

1. Pengenalan kerusakan
Hal yang penting dalam rehab adalah kejelian perencana dalam mengenali kerusakan,
yang dilakukan dengan pemeriksaan visual, pengkajian, atau investigasi. Penurunan

KONSEP PERENCANAAN III-3


DED Perencanaan D.I. Ciputra Haji 1.258 Ha Kabupaten Ciamis

tanggul misalnya bisa karena setlemen yang sudah diperhitungkan sebelumnya atau
gejala keruntuhan karena daya dukung yang tidak memadai. Retak rambut pada beton
dapat akibat Perencanaan Tegangan Batas (Ultimate Strength Design), atau karena
perencanaan yang salah akibat kekurangan tulangan (under reinforced) sehingga bisa
menyebabkan luluhnya struktur.

2. Menemukan penyebab kerusakan


Tahap awal merencana rehab adalah menemukan penyebab kerusakan. Penyebab
kerusakan harus dicari akar masalah yang paling hulu sebagai sumber penyebab
penyakit. Pecahnya sayap hilir bendung, dapat disebabkan kualitas pasangan yang
kurang baik atau akibat gerusan lokal pada pondasinya. Kalau yang terakhir harus
ditelusuri, apakah dimensi kolam olak sudah memadai, apakah analisa hidrologis sudah
benar, apakah puncak banjir membesar dari tahun ke tahun, apakah ada penurunan
fungsi DAS, dan apakah tata ruang konsisten diterapkan. Jadi pecahnya sayap bendung
bisa disebabkan akar masalah yang jauh yaitu tata ruang yang kurang konsisten.

3. Tinjauan ulang perencanaan ulang terdahulu


Tahap selanjutnya adalah melakukan peninjauan ulang perencanaan lama, meliputi:
1. Pengecekan data penunjang meliputi: topografi, geoteknik, hidrologi, sedimen,
klimatologi, kesuburan tanah. Ditelusuri barangkali ada: kesalahan data, data
kurang, keliru mengambil data, dll.
2. Pengecekan analisa data dan perhitungan: apakah pendekatan benar, rumus yang
dipakai tepat, proses analisa data memadai, dan perhitungan arithmatik benar.
3. Proses pengecekan gambar: kecocokan angka perhitungan dan gambar, elevasi
sudah benar, posisi bangunan tepat, interpolasi memadai, besaran standar wajar,
dan teknik drafting sesuai standar.

4. Elaborasi teknik
Tahap ini berupa upaya mencari jalan keluar perbaikan saluran dan bangunan untuk
mengembalikan fungsi saluran dan jaringan irigasi. Wujudnya perbaikan data dan/ atau
penyempurnaan analisa dan perhitungan. Perbaikan data dan penyempurnaan data dapat
berupa:
1. Topografi: pengukuran ulang atau pengukuran tambahan.
2. Hidrologi: tambah seri data, perhitungan ulang, dan alternatif rumus lain sebagai
pembanding.

KONSEP PERENCANAAN III-4


DED Perencanaan D.I. Ciputra Haji 1.258 Ha Kabupaten Ciamis

3. Geoteknik: tambah data, perubahan pendekatan, perhitungan ulang, dan interpertasi


yang wajar.
4. Sedimen: tambah seri data, perbaikan teknik sampling, dan asumsi yang benar.
Penyempurnaan analisa teknik dapat berupa:
1. Konsep pendekatan yang sesuai.
2. Anggapan-anggapan yang benar.
3. Rumus yang lebih tepat.
4. Perhitungan arithmatik yang betul.
5. Besaran standar yang wajar.
6. Angka keamanan yang memadai.

5. Teknik penggambaran
Setelah elaborasi teknik perbaikan dilakukan, dilanjutkan dengan penuangannya dalam
gambar teknik. Gambar harus sesuai dengan standar penggambaran KP 07/tahun 1986:
jelas, rapi, bersih, dan mudah dibaca.

6. Tata laksana perencanaan rehab


Perencanaan rehab adalah upaya untuk perbaikan dengan menyempurnakan
perencanaan lama. Maka untuk keperluan efisiensi; ditinjau dari segi waktu, biaya, dan
teknis; tidak perlu dilakukan pengulangan perencanaan secata utuh. Cukup dilakukan
perencanaan penyempurnaan saja. Namun tata laksana perencanaan rehab harus
dibedakan dalam 3 (tiga) keadaan:
1. Gambar dan nota penjelasan lama tersedia: kegiatan perencanaan rehabilitasi
tinggal mencocokkan dengan keadaan lapangan, ketepatan data, kebenaran analisa
dan perhitungan, serta kebenaran penggambaran. Tahap terakhir adalah
menyempurnakan gambar dan nota penjelasan.
2. Gambar dan nota penjelasan lama hilang: kegiatan rehab harus mengulang seluruh
kegiatan perencanaan. Satu-satunya bahan pembanding adalah wujud fisik
infrstruktur di lapangan.
3. Gambar dan nota penjelasan lama hilang sebagian: kegiatan rehab harus mengulang
sebagian kegiatan perencanaan, bahan pembanding adalah gambar dan nota
penjelasan serta wujud fisik infrstruktur di lapangan.

7. Tanggung jawab perencanaan rehabilitasi


Mengingat perencana rehabilitasi tidak bebas menerapkan konsep, pemikiran, dan
kemampuan tehnisnya. Maka tanggung jawab teknis rehabilitasi dari sisi perencanaan

KONSEP PERENCANAAN III-5


DED Perencanaan D.I. Ciputra Haji 1.258 Ha Kabupaten Ciamis

terletak pada perencana lama maupun perencana baru secara bersamaan. Mana yang
lebih besar bobot tanggung jawabnya. Tergantung cakupan, jenis dan lokasi mana yang
direhab. Idealnya keputusan tehnik rehab harus didahului dialog antara perencana lama
dan perencana baru, untuk saling interaksi hal-hal yang menyangkut perencanaan.

KONSEP PERENCANAAN III-6


DED Perencanaan D.I. Ciputra Haji 1.258 Ha Kabupaten Ciamis

CONTENTS
BAB III KONSEP PERENCANAAN ........................................................................... III-1
III.1 Dasar Perencanaan .................................................................................. III-1
III.2 Jenis-Jenis Rehabilitasi Jaringan Irigasi ................................................. III-3
III.3 Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi .............................................. III-3

No table of figures entries found.No table of figures entries found.


Gambar III.1 Bagan alir tahapan perencanaan rehabilitasi Jaringan Irigasi Ciputra Haji . III-
2

KONSEP PERENCANAAN III-7

Anda mungkin juga menyukai