B. BAB 1 Rancangan Aktualisasi Nadhiratul Amalia
B. BAB 1 Rancangan Aktualisasi Nadhiratul Amalia
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh:
Nadhiratul Amalia, S.Psi.
NIP. 19930407 202203 2 002
Coach, Mentor,
Penguji,
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ......................................................................................... 2
1.3 Identifikasi Isu .................................................................................................................... 3
1.3.1 Analisis Isu Metode USG ........................................................................................... 4
1.3.2 Belum Optimalnya Sosialisasi Pencegahan KtPA Melalui Media Digital
di Kabupaten Penajam Paser Utara .......................................................................... 5
1.3.3 Minimnya Jumlah ASN yang Memiliki Hak Untuk Melakukan Konseling,
Serta Tidak Ada Pengembangan Bagi Konselor Yang Sudah Ada .............................. 6
1.3.4 Kemampuan Adaptasi ASN dalam Bertransisi dari Pengarsipan Fisik Ke Digital
Masih Kurang............................................................................................................ 7
1.4 Isu Terpilih .......................................................................................................................... 3
1.5 Batasan Aktualisasi ............................................................................................................ 7
Visi
“Terwujudnya Kabupaten Penajam Paser Utara Yang Maju, Modern dan Religius"
Misi
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat serta mengurangi
angka pengangguran.
2. Pembangunan infrastruktur & konektivitas kawasan serta industri terpadu.
3. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan dasar dalam pemenuhan hak dasar
masyarakat bidang pendidikan dan kesehatan.
4. Meningkatkan dan mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas.
5. Mengakselerasi laju mesin-mesin pertumbuhan dalam proses produksi Agribisnis,
Agroindustri, Pariwisata, Perdagangan dan Jasa serta kerjasama lokal, regional, maju dan
berkelanjutan.
6. Menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi kreatif kerakyatan,
perekonomian berbasis perdesaan dan kelurahan serta kelompok masyarakat minoritas,
terpencil dan terpinggirkan, melalui pembangunan desa dan kelurahan serta pembangunan
kawasan perdesaan dan kelurahan.
7. Meningkatkan infrastruktur daerah melalui prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi
listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan
perumahan serta permukiman.
8. Peningkatan penerimaan daerah dan pengembangan sumber pendapatan non migas
9. Menguatkan kelembagaan dan sumber daya aparatur dalam mewujudkan tata
pemerintahan yang baik dan berkualitas.
10. Pengembangan sistem informasi yang handal dan modern dalam upaya peningkatan dan
pengembangan layanan pemerintahan dan ekonomi daerah.
11. Peningkatan kerukunan umat beragama sebagai modal dan perekat kesatuan yang
bertumpu pada solidaritas dan sinergitas untuk pembangunan menuju masyarakat
Penajam Paser Utara yang maju, modern dan religius.
PROFIL INSTANSI
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana
Kabupaten Penajam Paser Utara
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 3 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dengan Tipe A bertugas
untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, serta urusan pemerintahan bidang pengendalian penduduk dan keluarga
berencana.
Selanjutnya, sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Bupati Penajam Paser Utara
Nomor 30 Tahun 2017 Tentang Susunan Organisasi, Tata Kerja, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Penajam Paser Utara, terdapat 4 bidang yang berada di dalamnya, yaitu:
1. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan
2. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
3. Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
4. Bidang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Anak dan Perempuan
Saat ini, Dinas P3AP2KB Kabupaten Penajam Paser Utara berlokasi di Kawasan Islamic
Center Jln. Provinsi Km. 8 Kelurahan Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam
Paser Utara.
60
50
50
40
33
30 26
22
20
10
0
Jumlah Kasus KtPA
Gambar 1.3 Grafik Jumlah Kasus KtPA yang Tercatat di Dinas P3AP2KB
Keterangan :
5 = sangat mendesak/serius/berdampak
4 = mendesak/serius/berdampak
3 = cukup mendesak/serius/berdampak
2 = kurang mendesak/serius/berdampak
1 = tidak mendesak/serius/berdampak
Adapun penjelasan dari tiga isu yang diangkat berdasarkan tabel di atas adalah sebagai
berikut :
1.3.2 Belum Optimalnya Sosialisasi Pencegahan KtPA Melalui Media Digital di Kabupaten
Penajam Paser Utara
Berdasarkan tabel analisis isu menggunakan metode USG di atas, isu ini
memiliki total skor paling tinggi dengan poin 13, yaitu termasuk ke dalam kategori
sangat mendesak, sangat serius, dan berdampak. Nilai tersebut didasarkan pada
sosialisasi pencegahan tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak melalui
media digital hingga saat ini masih sangat minim. Sebab, selama ini sosialisasi
sebagian besar baru dilakukan melalui cara konvensional, yaitu sosialisasi secara
tatap muka dari satu tempat ke tempat lain. Padahal, saat ini kita telah berada di era
4.0 yang menuntut setiap orang untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan
teknologi yang semakin maju, terlebih lagi bagi ASN di seluruh Indonesia dalam
rangka mewujudkan Smart ASN.
Bercermin pada maraknya generasi muda yang banyak terpengaruh oleh
informasi-informasi buruk melalui internet, maka pendekatan yang sama kepada
generasi muda juga harus dilakukan, yaitu penyisipan informasi dan edukasi melalui
internet pula untuk mendukung program internet sehat. Dengan dilaksanakannya
aktualisasi terkait isu ini, diharapkan akan lebih banyak informasi yang tersebar
kepada masyarakat mengenai tindak pencegahan KtPA, sehingga masyarakat dapat
lebih sadar dan peduli terhadap dirinya serta lingkungan sekitarnya agar dapat saling
menjaga dari tindak KtPA.
1.3.3 Minimnya Jumlah ASN yang Memiliki Hak Untuk Melakukan Konseling, Serta Tidak
Ada Pengembangan Bagi Konselor Yang Sudah Ada
Berdasarkan tabel analisis isu menggunakan metode USG di atas, isu ini
memiliki total skor 12,5 dengan prioritas kedua, yaitu termasuk ke dalam kategori
sangat mendesak, serius, dan berdampak. Nilai tersebut didasarkan pada tingginya
jumlah pelapor tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak membutuhkan
tenaga-tenaga konselor dalam menerima dan aduan dan menganalisa kebutuhan
korban, serta tindak lanjut yang akan dilakukan. Namun, di Dinas P3AP2KB
Kabupaten PPU Bidang PPHAP saat ini hanya tersedia 1 orang konselor psikologi. Hal
ini menjadi salah satu hambatan dalam memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat yang melakukan aduan. Keadaan ini mencerminkan bahwa masih ada
yang luput dari proses Manajemen ASN, karena tenaga yang disediakan tidak
sebanding dengan kebutuhan di lapangan.
Melalui pelaksanaan aktualisasi terkait isu ini, diharapkan jumlah tenaga
konselor hukum dan psikologi pada Dinas P3AP2KB dapat bertambah, baik melalui
pelatihan tenaga yang ada di dalam Dinas P3AP2KB maupun melalui kerja sama
dengan konselor di luar Dinas P3AP2KB, sehingga pemberian pelayanan terbaik
kepada masyarakat dapat semakin optimal.
1.3.4 Kemampuan Adaptasi ASN dalam Bertransisi dari Pengarsipan Fisik Ke Digital
Masih Kurang
Berdasarkan tabel analisis isu menggunakan metode USG di atas, isu ini
memiliki total skor 12 dengan prioritas ketiga, yaitu termasuk ke dalam kategori
sangat mendesak, serius, dan berdampak. Pengarsipan dokumen-dokumen kegiatan
maupun kasus KtPA yang masih berbasis fisik terkadang menimbulkan kesulitan
dalam pencarian informasi di kemudian hari. Hal ini bisa terjadi karena berkas tidak
sengaja tercecer, berkas tertumpuk, berkas rusak, keteledoran pegawai, dan lain
sebagainya. Sehingga, ketika dokumen yang dibutuhkan dicari lagi setelah jangka
waktu yang lama, butuh waktu yang tidak sedikit untuk mencarinya kembali,
sehingga hal ini mengurangi layanan terhadap masyarakat. Hal ini menunjukkan isu
ini merupakan isu Smart ASN, dimana salah satu kriteria Smart ASN adalah mampu
menguasai teknologi informasi dan komunikasi.
Melalui pelaksanaan aktualisasi terkait isu ini, diharapkan nantinya dapat
tumbuh motivasi internal dalam diri ASN untuk terus mengembangkan diri sebagai
wujud adaptasi terhadap perubahan zaman, sehingga ASN dapat lebih baik dalam
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka percepatan
pelayanan publik.
Seperti yang terlihat pada Tabel 2.1, penulis membuat lima rancangan program aktualisasi
dalam upaya memecahkan isu yang diangkat menjadi rancangan aktualisasi berjudul
Optimalisasi Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Melalui
Media Digital yang dilaksanakan di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Penajam Paser Utara. Adapun
program rancangan tersebut adalah sebagai berikut:
2.1 Membuat Video Edukasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Video edukasi ini dibuat dalam bentuk video animasi yang berisi tentang
sosialisasi pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang nantinya akan
diunggah melalui aplikasi YouTube. Target sosialisasi dalam bentuk video edukasi ini
adalah masyarakat secara umum, baik dari kalangan remaja maupun dewasa.
Dibuatnya video dengan bentuk animasi diharapkan akan dapat lebih menarik dan
lebih mudah dimengerti oleh masyarakat, sehingga nantinya juga dapat dipergunakan
oleh masyarakat (misal lembaga pendidikan) yang ingin meneruskan info ke kalangan
sekitarnya.
Video edukasi ini akan di buat pada minggu pertama dan kedua pelaksanaan
aktualisasi di lingkungan Dinas P3AP2KB. Pembuatan video animasi ini menggunakan
aplikasi Powtoon atau sejenisnya. Kegiatan ini akan menghasilkan 1 video edukasi
pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diunggah melalui aplikasi
Youtube.
2.3 Membuat Buku Saku Digital Panduan Pelaporan dan Penanganan Kasus Kekerasan
terhadap Perempuan dan Anak
Buku saku digital ialah buku elektronik yang berisikan informasi berupa teks
atau gambar yang dapat ditampilkan di layar digital, sehingga mudah digunakan dan
mudah dibawa kemanapun. Buku saku ini dibuat berukuran 10,5 x 14,8 cm
menggunakan aplikasi canva dengan memuat informasi terkait pencegahan KtPA,
khususnya tentang alur pelaporan dan penanganan kasus KtPA. Target sosialisasi
melalui buku saku digital ini adalah masyarakat secara umum, terutama kalangan
pelajar yang mekanisme penyebarannya akan melalui Forum Anak Kecamatan dan
Kabupaten Penajam Paser Utara sekaligus untuk menggerakkan Forum Anak dalam
menjalankan perannya sebagai Pelopor dan Pelapor.
Pengerjaan buku saku digital ini diperkirakan akan memakan waktu selama 2
minggu efektif pada minggu kelima dan keenam pelaksanaan aktualisasi (minggu
pertama dan kedua Bulan Maret 2023). Isi buku saku akan dibuat secara singkat dan
semenarik mungkin yang nantinya akan didistribusikan melalui aplikasi WhatsApp
maupun media sosial ke beberapa tujuan, seperti kecamatan, kelurahan, Forum Anak,
PATBM, dan lain sebagainya. Hasil kegiatan ini adalah tersedianya 1 buku saku digital
panduan pelaporan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2. Melaksanakan Mini a. Menghimpun materi Pencegahan Terunggahnya 1 a. Mengumpulkan materi untuk Kegiatan ini
Talkshow Terkait Kekerasan terhadap Perempuan dan rekaman mini mempelajari materi paling aktual berkontribusi
Pencegahan Kekerasan Anak yang akan diangkat sebagai talkshow (Kompeten) terhadap visi
terhadap Perempuan tema utama dalam mini talkshow. pencegahan Kabupaten Kutai
dan Anak kekerasan terhadap Timur yaitu
perempuan dan anak “Terwujudnya
b. Membuat undangan narasumber melalui aplikasi b. Membuat undangan narasumber Kabupaten Penajam
mini talkshow. Youtube secara inovatif (Adaptif) Paser Utara Yang
c. Mengirimkan undangan narasumber c. Mengirimkan undangan Maju, Modern dan
mini talkshow. narasumber secara langsung dan Religius "
via pesan WhatsApp secara sopan
(Harmonis) Misi "Pengembangan
d. Mempersiapkan perangkat dan d. Mempersiapkan perangkat dan sistem informasi yang
tempat pelaksanaan mini talkshow. tempat pelaksanaan mini talkshow handal dan modern
dengan memanfaatkan dalam upaya
perlengkapan yang ada (Adaptif) peningkatan dan
pengembangan
e. Melaksanakan dan merekam mini e. Melaksanakan dan merekam mini
layanan pemerintahan
talkshow. talkshow bersama narasumber
dan ekonomi daerah."
(Kolaboratif)
Kontribusi Visi & Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pemerintah
Kabupaten PPU
f. Mengedit video rekaman mini f. Mengedit video rekaman mini
talkshow. talkshow hingga mendapat hasil
terbaik (Kompeten)
g. Mengunggah rekaman video mini g. Mengunggah rekaman video agar
talkshow melalui aplikasi Youtube. semakin banyak masyarakat yang
teredukasi (Berorientasi
Pelayanan)
h. Evaluasi kegiatan berupa e-formulir h. Evaluasi kegiatan bersama mentor
kritik dan saran terkait pelaksanaan agar dijadikan pelajaran dan bahan
mini talkshow Pencegahan pengembangan di kemudian hari
Kekerasan terhadap Perempuan dan (Akuntabel)
Anak.
i. Analisis dampak. i. Analisis dampak secara jujur dan
bertanggung jawab (Akuntabel)
3. Membuat Buku Saku a. Mencari referensi format buku saku Tersedianya 1 buku a. Mencari referensi format buku Kegiatan ini
Digital Panduan digital. saku digital panduan saku digital (Kompeten) berkontribusi
Pelaporan dan pelaporan dan terhadap visi
b. Mengumpulkan bahan Panduan b. Mengumpulkan bahan Panduan
Penanganan Kasus penanganan kasus Kabupaten Kutai
Pelaporan dan Penanganan Kasus Pelaporan dan Penanganan Kasus
Kekerasan terhadap kekerasan terhadap Timur yaitu
Kekerasan terhadap Perempuan dan KtPA yang valid sesuai aturan
Perempuan dan Anak perempuan dan anak “Terwujudnya
Anak. yang ada (Akuntabel)
Kabupaten Penajam
c. Membuat rancangan buku saku c. Berinovasi dengan merancang, Paser Utara Yang
digital pencegahan KtPA. dan membuat buku saku digital Maju, Modern dan
pencegahan KtPA (Adaptif) Religius "
d. Melakukan finalisasi perbaikan agar d. Memastikan rancangan buku
siap disebarluaskan. saku digital sudah sesuai dengan
Kontribusi Visi & Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pemerintah
Kabupaten PPU
melakukan finalisasi sesuai saran Misi "Pengembangan
dan perbaikan dari mentor agar sistem informasi yang
siap dipublikasikan (Akuntabel) handal dan modern
dalam upaya
e. Menyebarluaskan buku saku digital e. Menyebarluaskan buku saku peningkatan dan
pencegahan KtPA melalui media digital pencegahan KtPA agar pengembangan
sosial, instansi-instansi, lembaga, semakin banyak masyarakat yang layanan pemerintahan
dan forum terkait (OPD, Forum teredukasi (Berorientasi dan ekonomi daerah."
Anak, PATBM, sekolah-sekolah, Pelayanan)
Karang Taruna, dan sebagainya).
4. Melaksanakan Ruang a. Menyiapkan ruang virtual dan Tersedianya Ruang a. Menyiapkan ruang virtual dan Kegiatan ini
Diskusi Virtual tentang bahan diskusi virtual Diskusi Virtual bahan diskusi virtual secara berkontribusi
Pencegahan Kekerasan tentang Pencegahan cermat (Akuntabel) terhadap visi
terhadap Perempuan Kekerasan terhadap Kabupaten Kutai
b. Membuat undangan diskusi virtual b. Membuat undangan diskusi virtual
dan Anak Perempuan dan Anak Timur yaitu
secara inovatif (Adaptif)
“Terwujudnya
c. Menyebarkan undangan diskusi c. Menyebarkan undangan diskusi
Kabupaten Penajam
virtual secara langsung dan via virtual secara langsung dan via Paser Utara Yang
pesan WhatsApp.
Kontribusi Visi & Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pemerintah
Kabupaten PPU
pesan WhatsApp secara sopan Maju, Modern dan
(Harmonis) Religius "
5. Membuat Infografis a. Mengumpulkan bahan infografis. Tersedianya 1 a. Mengumpulkan bahan infografis Kegiatan ini
Pencegahan Kekerasan Infografis untuk mempelajari materi paling berkontribusi
terhadap Perempuan Pencegahan aktual (Kompeten) terhadap visi
dan Anak b. Membuat rancangan infografis Kekerasan terhadap b. Berinovasi dengan merancang, Kabupaten Kutai
Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak dan membuat infografis (Adaptif) Timur yaitu
Perempuan dan Anak. “Terwujudnya
Kabupaten Penajam
c. Melakukan finalisasi perbaikan agar c. Memastikan rancangan infografis Paser Utara Yang
siap disebarluaskan. sudah sesuai dengan melakukan Maju, Modern dan
finalisasi sesuai saran dan Religius "
perbaikan dari mentor agar siap
dipublikasikan (Akuntabel) Misi "Pengembangan
sistem informasi yang
Kontribusi Visi & Misi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Pemerintah
Kabupaten PPU
d. Menyebarluaskan infografis d. Menyebarluaskan infografis agar handal dan modern
Pencegahan Kekerasan terhadap semakin banyak masyarakat yang dalam upaya
Perempuan dan Anak melalui akun teredukasi (Berorientasi peningkatan dan
instagram dan facebook Dinas Pelayanan) pengembangan
P3AP2KB. layanan pemerintahan
e. Evaluasi kegiatan berupa e-formulir e. Evaluasi kegiatan bersama mentor dan ekonomi daerah."
kritik dan saran terkait infografis agar dijadikan pelajaran dan bahan
Pencegahan Kekerasan terhadap pengembangan di kemudian hari
Perempuan dan Anak. (Akuntabel)
f. Analisis dampak. f. Analisis dampak secara jujur dan
bertanggung jawab (Akuntabel)
2.6 Rencana Jadwal Aktualisasi
Berikut rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan selama 7 minggu, yaitu
terhitung mulai tanggal 8 Februari 2023 hingga 15 Maret 2023 pada Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Penajam Paser Utara. Kegiatan ini dirancang dalam skala mingguan seperti yang
ditunjukkan dalam tabel berikut.
Catatan Tambahan
a. Ada 2 PNS yang baru saja dimutasi beberapa waktu lalu, tetapi belum ada penggantinya. Ini
masukkan ke dalam latar belakang
b. Output adalah hasilnya, misal sosialisasi: Terlaksananya sosialisasi bla bla bla
c. 5W+1H harus dijabarkan di setiap kegiatan bentuknya paragraf, di bawah kegiatan.
d. Di setiap kegiatan, minimal 4 nilai BerAKHLAK yang masuk. Berarti, minimal ada 5 tahapan
di masing-masing kegaitannya.
e. Di setiap tahapan, selalu diakhiri dengan evaluasi. Yang dievaluasi pada tahapannya adalah
apakah kegiatan kita mencapai target? Misal targetnya 50 orang, ternyata kurang dari itu.
Dibuktikannya melalui daftar hadir. Selain itu, untuk mengukur pemahaman, bisa
menggunakan kuesioner, post test, testimoni.
f. Analisis dampak khusus untuk Golongan III, ditulis setelah melaksanakan semua kegiatan di
dalam tahapan. Jadi untuk rancangan, analisis dampak diletakkan di akhir tahapan setelah
evaluasi. Ini mencerminkan dampaknya bisa dirasakan setelah kegiatan terlaksana (dampak
positif dan negatif). Dimasukkan di tahap paling akhir setelah evaluasi. Analisis dampak bisa
meminta pendapat dari mentor (boleh sebutkan nama dan jabatan, seperti kutipan nama di
dalam kalimat).
g. Keterbatasan aktualisasi berarti masukkan minimnya sarana teknologi (buat kegiatan mini
talkshow).
h. Surat persetujuan mentor DIBUAT
i. Siapkan 2 kegiatan tambahan untuk jaga2 kalau diminta Pak Yoyok
j. Tambahkan gambaran kondisi saat ini dan harapan ke depan di deskripsi kegiatan