Politeknik Negeri Lampung PRINSIP MANAJEMEN PENGERTIAN Prinsip adalah suatu hasil generalisasi yang telah diuji keabsahannya dan ternyata benar, serta dapat menjelaskan realita sehingga mampu meramalkan apa yang akan terjadi dalam keadaan yang sama. Prinsip manajemen adalah pernyataan kebenaran yang sangat mendasar. Prinsip ini menjadi pedoman untuk mengambil keputusan (decisions) dan aksi (actions) manajer. Keputusan dan aksi manajer harus berdasarkan observasi dan analisis untuk setiap kasus PRINSIP MANAJEMEN 4 PRINSIP MANAJEMEN TAYLOR’S SCIENTIFIC MANAGEMENT FREDERICK WINSLOW TAYLOR Germantown, Philadelphia, Pennsylvania March 20, 1856 – March 21, 1915 An American mechanical engineer who sought to improve industrial efficiency. He is regarded as the father of scientific management and was one of the first management consultants. Taylor was one of the intellectual leaders of the Efficiency Movement and his ideas, broadly conceived, were highly influential in the Progressive Era. 4 PRINSIP MANAJEMAN TAYLOR 1. Mengganti metode kerja cara lama ‘kira-kira saja’ (rule of thumb) dengan metode penugasan berbasis keilmuan atau cara ilmiah
(Replace rule-of-thumb work methods with methods based on a
scientific study of the tasks). 4 PRINSIP MANAJEMAN TAYLOR 2. Seleksi, pelatihan, dan pengembangan setiap tenaga kerja berdasarkan keilmuan daripada membiarkan tenaga kerja melatih diri sendiri
(Scientifically select, train, and develop each employee rather
than passively leaving them to train themselves). 4 PRINSIP MANAJEMAN TAYLOR 3. Menetapkan instruksi dan supervisi yang rinci untuk tiap tenaga kerja sehingga diperoleh kinerja yang khas dari tenaga kerja
(Provide "Detailed instruction and supervision of each worker in
the performance of that worker's discrete task"). 4 PRINSIP MANAJEMAN TAYLOR 4. Membagi pekerjaan yang sepadan antara manajer dan tenaga kerja, di mana manajer bertanggung jawab menerapkan prinsip scientific management untuk perencanaan pekerjaan dan tenaga kerja secara actual mengunjukkan kinerjanya
(Divide work nearly equally between managers and workers, so
that the managers apply scientific management principles to planning the work and the workers actually perform the tasks). PRINSIP MANAJEMEN 14 PRINSIP UMUM MANAJEMEN MENURUT HENRI FAYOL (1916) HENRI FAYOL Istanbul 29 July 1841 - Paris, 19 November 1925 A French mining engineer and director of mines who developed a general theory of business administration. He and his colleagues developed this theory independently of scientific management but roughly contemporaneously. He was one of the most influential contributors to modern concepts of management Ada 14 prinsip manajemen (Henri Fayol dalam General and Industrial Management, 1916) yang dapat digunakan untuk mengenali dan membantu proses perubahan, pengorganisasian, pengambilan keputusan, kecakapan/ketrampilan manajemen dan mencakup keseluruhan fungsi manajemen PRINCIPLE 1. DIVISION OF WORK PEMBAGIAN KERJA menurut spesialisasi (skill and work) Efisiensi dan produktivitas dicapai bila pekerjaan dibagi menjadi elemen yang lebih kecil dan elemen spesifik dikerjakan oleh pekerja yang spesifik Keterampilan seseorang menciptakan kekhususan perorangan dan perkembangan professional dari kekuatan pekerja dan meningkatkan produktivitas. Membagi pekerjaan menjadi bagian yang lebih kecil, kinerja (kecepatan dan akurasi) pekerja akan meningkat. Untuk pekerjaan teknikal dan pekerjaan manajerial. ! Pekerjaan spesifik dapat dilakukan oleh robot, sudah tidak efisien dan tidak produktif lagi. PRINCIPLE 2. AUTHORITY AND RESPONSIBILITY WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB Perintah, instruksi harus diikuti tanggung jawab Otoritas, wewenang, kekuasaan berarti hak atasan (superior) untuk memberi tugas yang terus meningkat kepada bawahan (subordinates); dan tanggung jawab berarti kewajiban (obligation) unjuk kinerja. Prinsip ini memberi kesan harus ada keseimbangan (parity) antara otoritas dan tanggung jawab, keduanya saling berdampingan (co-existent) dan berangkat bersama sebagai dua sisi koin yang sama. Manajer butuh otoritas formal - informal dalam menjalankan tanggung jawab manajerialnya – menuntut power ! Tidak lagi ada praktik power to command, tapi lebih kepada partisipasi pekerja PRINCIPLE 3. DISCIPLINE DISIPLIN Disiplin merujuk pada kepatuhan (obedience) Pantas memimpin dalam hubungan dengan lainnya Menghargai otoritas, aturan, dan sangat penting dalam melancarkan fungsi-fungsi dari semua organisasi Dibutuhkan banyak penyelia (supervisor) pada semua level, peraturan dan prosedur yang jelas untuk mendapatkan disiplin dan kepatuhan pekerja yang baik PRINCIPLE 4. UNITY OF COMMAND KESATUAN PERINTAH Setiap bawahan hanya dapat menerima perintah yang dapat dipertanggungjawabkan kepada satu dan hanya satu atasan. Jika seorang pekerja menerima perintah lebih dari satu atasan, ini membuat kebingungan dan konflik Kesatuan perintah berarti memudahkan mencari penanggungjawab kesalahan.
! Saat ini banyak pekerjaan dilakukan oleh tim kecil yang
dapat berkonsultasi dengan berbagai manager untuk menyelesaikan pekerjaannya PRINCIPLE 5. UNITY OF DIRECTION KESATUAN TUJUAN, ARAH, JURUSAN Hanya ada satu rencana dan satu atasan untuk tiap kegiatan kelompok dalam tujuan yang sama Semua pekerjaan dalam kegiatan yang sama harus dipahami dan menuju kepada tujuan yang sama. Semua kegiatan yang terkait harus diletakkan pada satu kelompok sehingga menjadi satu rencana kegiatan dan di bawah pengawasan seorang manajer. Perlu dicari kesatuan aksi, usaha yang fokus, dan koordinasi kekuatan. ! Bagaimana mencapai tujuan umum, misal apakah satu unit memproduksi banyak jenis produk atau hanya satu unit memproduksi satu jenis produk PRINCIPLE 6. SUBORDINATION OF INDIVIDUAL INTERESTS TO THE COMMON GOOD KEPENTINGAN INDIVIDU TUNDUK PADA KEPENTINGAN UMUM Manajemen harus mengesampingkan kepentingan perorangan dan meletakkan kepentingan perusahaan sebagai yang utama ! Sekarang perusahaan lebih banyak membuat komitmen dengan pekerja PRINCIPLE 7. REMUNERATION PEMBERIAN GANJARAN, BALAS JASA, KOMPENSASI, UPAH/GAJI/TUNJANGAN Pekerja mesti dibayar secara cukup Pembayaran upah sebagai motivasi pekerja dan berakibat mempengaruhi produktivitas Jumlah dan metode pembayaran upah harus adil, masuk akal, dan sebanding usaha/kerja kerasnya PRINCIPLE 8. THE DEGREE OF CENTRALIZATION DERAJAT SENTRALISASI, PEMUSATAN Banyaknya kekuatan yang dimiliki manajemen pusat bergantung kepada besarnya perusahaan. Sentralisasi berdampak pada konsentrasi otoritas pembuat keputusan pada manajemen tingkat atas. Share-ing otoritas dengan level lebih rendah disebut desentralisasi. Perusahaan harus berusaha keras mencapai keseimbangan yang pantas PRINCIPLE 9. SCALAR CHAIN HIERARKI, RANTAI SKALA Rantai skala merujuk kepada rentang superioritas dari manajemen tingkat atas hingga tingkat bawah. Prinsip ini memberi garis yang jelas akan otoritas dari atas ke bawah, dan menautkan seluruh manajer pada seluruh level pada satu rantai komando. Konsep ini disebut ‘gang plank’ di mana bawahan boleh berhubungan dengan atasan atau atasan dalam kasus darurat menentang hierarki pengawasan. PRINCIPLE 10. ORDER TATA TERTIB, KETERTIBAN Ketertiban harus dapat diterima dan menurut aturan perusahaan Ketertiban sosial menjamin kelancaran operasi sebuah perusahaan menurut prosedur otoritas. Ketertiban material, ruang, personil, aturan menjamin keamanan dan efisiensi di tempat kerja PRINCIPLE 11. EQUITY KEADILAN Pekerja harus diperlakukan dengan ramah Keadilan harus ada di tempat kerja Manajer harus adil (fair) dan tidak memihak (impartial) saat melakukan kesepakatan (dealing) dengan pekerja PRINCIPLE 12. STABILITY OF TENURE OF PERSONNEL STABILITAS DALAM MASA JABATAN PEKERJA Seringnya pergantian pekerja mengandung resiko Masa jabatan pekerja tidak boleh terlalu singkat Jabatan, tugas pekerja tidak boleh sering diganti Seorang pekerja tidak dapat menunjukkan kinerja penuh jika sering berubah posisi dan jabatan karena mempengaruhi kebiasaan dan psikologis PRINCIPLE 13. INITIATIVE INISIATIF Inisiatif dari sebagian pekerja adalah sumber kekuatan untuk organisasi karena menyediakan ide yang baru dan lebih baik. Pekerja akan sangat suka bila difungsikan dalam organisasi. Diperlukan inisiatif untuk memikirkan dan melaksanakan rencana-rencana baru PRINCIPLE 14. ESPRIT DE CORPS KESETIAAN PADA KORPS (PERUSAHAAN) Manajer harus memastikan dan membangun moral di tempat kerja; secara individu, perorangan dan komunitas, kelompok. Semangat tim membantu membangun atmosfir saling percaya dan pengertian bersama Jiwa bersatu dan setiakawan dalam perusahaan, perlu dibangun teamwork Perbandingan Manajemen Tradisional vs Kontemporer Manajemen Masa Lalu (abad Manajemen Masa Depan XX) (abad XXI) Stabilitas predictability Perubahan tidak berkelanjutan Pengukuran dan skala ekonomi Kecepatan dan kemampuan merespons Leadership dari puncak Leadership dari setiap orang Kekakuan organisasi Fleksibilitas permanen Pengendalian melalui aturan dan hierarki Pengendalian melalui visi dan values Informasi dijaga ketat Information sharing Analisis kuantitatif Kreativitas dan intuisi Kebutuhan tentang kepastian Dapat menerima keraguan Reaktif, menghindari resiko Proaktif, keberanian menanggung resiko Independensi perusahaan Saling ketergantungan di antara perusahaan Integrasi vertikal Virtual integration Berfokus ke intern organisasi Berfokus ke lingkungan kompetitif Keunggulan kompetitif yang bertahan lama Inovasi berkelanjutan keunggulan kompetitif Bersaing dalam pasar yang telah ada Bersaing dalam pasar masa depan THE 14 PRINCIPLES OF MANAGEMENT THEN (Fayol, 1916) NOW (Rodrigues, 2001) 1. Specialization in workers’ 1. Generalization in workers’ job job design design 2. Managers are empowered 2. Employees are empowered 3. Formalized controls 3. Informal, peer-pressure controls 4. Subordinates reports to only 4. Subordinates reports to one boss multiple bosses 5. Functions have only one 5. Functions have multiple plans plan and one boss and bosses 6. Employees are committed to 6. Organization is commited to the organization employees and vice versa THE 14 PRINCIPLES OF MANAGEMENT THEN NOW 7. Reasonable pay reward 7. Performance-based reward system system 8. “Trickle-down” decision 8. Task relevant, ad hoc making decision making 9. Hierarchical, formalized 9. Less formalized, flatter communication structure communication structure 10. Internal information system 10. Internal information system for control purpose for coordination purpose 11. Commitment obtained 11. Commitment obtained through kindness through a “sense of ownership” THE 14 PRINCIPLES OF MANAGEMENT THEN NOW 12. Train employees and 12. On-going employee encourage them to training and development remain 13. Managers conceive and 13. Workers conceive and implement new ideas implement new ideas 14. Maintaining high morale 14. Maintaining high morale among workers is among workers is not as imperative imperative REFERENSI Fayol, Henri. 1917. Administration Industrielle et Général. http://en.wikiversity.org/w/index.php?title=Principles_of_M anagement&oldid=1044273 Last modified on 20 August 2013, at 07:41. Pang, Lay Kim and Hazil. 1980. Management Suatu Pengantar. Ghalia Indonesia, Jakarta. 267p. Rodrigues, Carl A. 2001. Management Decision: Fayol’s 14 Principles of Management then and now: a framework for managing today’s organization effectively. Montclaire State University, New Jersey, USA
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional