Anda di halaman 1dari 15

EKONOMI BAB 9 : MANAJEMEN

a) Pengertian manajemen :
Ditinjau dari segi seni (art)

Dikemukakan oleh Mary Parker Follett. Mengatakan bahwa manajemen adalah seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain.

Ditinjau dari segi ilmu pengetahuan

Dikemukakan oleh Luther Gulick. Menyatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang
berusaha secara sistematis memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Ditinjau dari segi proses

Dikemukakan oleh James A.F. Stoner. Menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota serta tujuan penggunaan
organisasi yang sudah ditentukan.

Jadi, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian


kegiatan anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

B. JENJANG MANAJEMEN

1. Manajamen Puncak ( Top Management)

-Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi.


-terdiri atas dewan direksi dan direktur utama
-dewan direksi mempunyai tugas untuk memutuskan hal-hal yang sangat penting sifatnya bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
-MANAJEMEN PUNCAK bertugas untuk menetapkan kebijakan operasional dan membimbing
interaksi organisasi dengan lingkungan.
-Manajemen Puncak bertangggung jawab pada rapat umum pemegang saham (pemilik perusahaan)

2. Manajemen Menengah (Middle Management)


-memimpin suatu divisi atau departemen
-MANAJEMEN MENENGAH bertugas untuk mengembangkan rencana-rencana operasi dan
menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak.
-Manajemen Menengah bertanggung jawab kepada manajemen puncak.

3. Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)


-MANAJAMEN PELAKSANA adalah manajemen yang bertugas menjalankan rencana-rencana yang
dibuat manajemen menengah.
-manajemen pelaksana juga mengawasi para pekerja dan bertanggung jawab kepana manajemen
menengah.
Kesimpulan Gambar Piramida:
Gambar piramida yang semakin melebar kebawah menunjukan bahwa:
- Jumlah orang yang menduduki jabatan manajemen puncak lebih sedikit daripada orang yang
menduduki jabatan manajemen menengah dan pelaksana.
- Orang yang menduduki manajemen menengah, jumlahnya lebih banyak daripada
manajemen puncak tetapi lebih sedikit dibandingakan manajemen pelaksana.

C. PRINSIP DAN UNSUR MANAJEMEN

1. PRINSIP MANAJEMEN
- Henry Fayol dikenal sebagai peolopor manajemen modern, dan menetapkan 14 prinsip
manajemen.

1. Pembagian Kerja (Division of Labor)


-pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah kepada spesialisasi
-semakin seseorang terspesialisasi, semakin efisien dan efektif orang tersebut melaksanakan
pekerjaan.

2. Otoritas/Wewenang (Authority)
-dalam pelaksanaan tugas, manajer harus memberi perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan
pekerjaan.
-meskipun manajer memiliki otoritas untuk memerintah, ia tidak akan selalu mendapat respons yang
positif dari bawahan karena tidak memiliki otoritas pribadi, misalnya keahlian yang tidak sesuai.

3. Disiplin (Discipline)
-Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang
organisasi.

4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)


-setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan.
-Henry Fayol mengatakan apabila seseorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa
atasan akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang membingungkan.

5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)


-kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani seorang
manajer dengan satu perencanaan saja.
-sebaiknya pada suatu perusahaan jangan sampai satu pekerjaan ditangani oleh dua orang karena
bisa mengakibatkan kesimpangsiuran.

6. Mengutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi (Subordination of


Individual Interest to the Common Good).
-kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting dibanding kepentingn perorangan.

7. Pemberian Upah (Renumeration)


-pemberian balas jasa harus adil, baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.
8. Pemusatan atau Sentralisasi (Centralization)
-Sentralisasi adalah pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan.
-Desentralisasi adalah pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi bawahan.
-manajer harus memikul tanggung jawab terakhir, tetapi ia harus memberi otoritas yang cukup agar
bawahan dapat mengembangkan diri. Namun yang terpenting adalah menentukan jenjang
sentralisasi atau desentralisasi yang terbaik.

9. Jenjang Jabatan (The Hierarchy)


-digambarkan dengan garis-garis yang rapi dalam bagan organisasi dan menggammbarkan
kedudukan manajer dari puncak sampai ke jenjang bawah.

10. Tata Tertib (Order)


-manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.

11. Kesamaan (Equality/Equity)


-Manajer harus bersahabat dan bersikap adil terhadap semua bawahannya.

12. Kestabilan Staff (Stability of Staff)


-perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.

13. Inisiatif (Initiative)


-bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa
terjadi kesalahan.

14. Semangat Korps (Esprit de Corps)


-menggalakan semangat kerja sama kelompok dapat menimbulkan rasa bersatu.
-Henry Fayol menyarankan untuk lebih menggunakan komunikasi lisan daripada tertulis atau
komunikasi formal sepanjang hal itu memungkinkan.

2. UNSUR MANAJEMEN
-menurut Harrington Emerson dalam Public Admninstration, manajemen mempunyai 5 unsur (5M)

Manusia (Men).
-manusia merupakan sumber daya produktif yang sangat penting.
-untuk alasan ini, perusahaan bisnis progresif melatih dan memperlakukan karyawan mereka dgn
baik.

Uang (Money)
-uang diperlukan untuk menjalankan usaha organisasi dan untuk membayar biaya operasional

Bahan (Materials)
-Bahan diperlukan dalam peciptaan suatu produk
Mesin (Machines)
-produksi modern memerlukan penggunaan mesin
-di negara miskin, penggunaan mesin kurang direkomendasikan dalam produksi dengan alasan di
negara itu tenaga kerja lebih murah dan mengurangi angka pengangguran.

Metode (Methods)
-metode sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Metode mengacu pada teknologi atau
teknik organisasi.

D. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
-enam ahli manajemen mengungkapkan fungsi manajemen yang sama yaitu Planning (1),
Organizing(2), dan Controlling(Terakhir).
-fungsi-fungsi yang lain merupakan variasi dari dari fungsi Directing.

-George Terry : Actuating


-Henry Fayol : Motivating, Conditioning
-Ernest Dale : Staffing, Directing, Innovating, Representing
-Koontz & ODonnel : Staffing, Directing
-William Newman : Assembling of Resources, Directing
-Sondang Siagian : Motivating

1. PERENCANAAN (PLANNING)
-merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama.
-perencanaan merupakan awal kegiatan dari setiap fungsi.
-oleh karena itu, perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan
langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai

a. Pertanyaan Mendasar pada Perencanaan


WHAT. Apa yang hendak dicapai dan dirumuskan dalam mencapai tujuan tertentu.
WHY. Mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain. Manajer harus bisa memberi
alasan yang disertai hasil analisisnya.
WHERE. Manajer harus mampu mempertanggungjawabkan pemilihan lokasi perusahaan.
WHEN. Manajer harus dapat dengan tepat menentukan jadwal pekerjaan yang harus
diselesaikan.
WHO. Manajer harus mempertanggungjawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih
untuk melaksanakan suatu pekerjaan, bukan orang lain. Harus memberi alasan dengan
memperhatikan asas The right man on the right place
HOW. Manajer harus dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan.
Pekerjaan tersebut dapat pula dilimpahkan kepada stafnya.

b. Pembagian Perencanaan
Perencanaan Jenjang Atas (Top-Level)
-Perencanaan lebih bersifat strategis yaitu memberi petunjuk umum, merumuskan tujuan,
mengambil keputusan, dan memberi petunjuk pola penyelesaian, dan bersifat menyeluruh.
-Perencanaan jenjang atas lebih menekankan pada tujuan jangka panjang dari perusahaan.
Perencanaan ini menjadi tanggung jawab Manajemen Puncak.
Perencanaan Jenjang Menengah (Middle-Level)
-Perencanaan lebih bersifat administratif menyangkut cara-cara menempuh dan bagaimana
tujuan dari perencanaan itu dapat dilaksanakan.
-Perencanaan jenjang menengah menjadi tanggung jawab Manajemen Menengah.
Perencanaan Jenjang Bawah (Low-Level)
-Perencanaan lebih memfokuskan untuk menghasilkan, sehingga perencanaan mengarah
pada pelaksanaan atau operasional.
-Perencanaan jenjang bawah menjadi tanggung jawab Manajemen Pelaksana.

c. Syarat-syarat Perencanaan
Memiliki tujuan yang jelas
Bersifat sederhana (simple), dalam arti tidak muluk-muluk sehingga tidak terlalu sulit
dalam pelaksanaannya
Memuat analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan
Bersifat fleksibel, dalam arti dapat berubah sesuai perkembangan yang ada.
Memiliki keseimbangan, yaitu keselarasan tanggung jawab dan tujuan tiap bagian
dalam perusahaan dengan tujuan akhir perusahaan yang telah ditetapkan.
Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan secara
efektif dan berdaya guna.

d. Manfaat Perencanaan
Terorganisasinya pelaksanaan tugas dan kegiatan setiap unit.
Menghindari kesalahan yang terjadi seminimal mungkin
Memudahkan pelaksanaan pengawasan
Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan.

2. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
-pengorganisasian diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang
dapat digerakaan dalam rangka mencapai tujuan.
-pengorganisasian merupakan langkah kedua fungsi manajamen.
-hasil pengorganisasian adalah suatu situasi dimana organisasi dapat digerakan menjadi satu
kestauan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

a. Unsur Organisasi.
1. Sekelompok manusia yang diarahkan untuk bekerja sama
2. Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
3. Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan
b. Manfaat Pengorganisasian
1. Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan
2. Menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas
3. Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai
tujuan

c. Fungsi Pengorganisasian
1. Adanya pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana
2. Adanya pembagian tugas yang jelas
3. Memiliki manajer puncak yang profesional untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan

d. Bentuk Organisasi
1) ORGANISASI GARIS
1. Yaitu bentuk organisasi dimana wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan.
2. Bawahan bertanggungjawab langsung pada atasan.
3. Sering disebut sebagai organisasi militer
4. Bentuk organisasi garis cocok diterapkan pada organisasi sederhana dan memiliki jumlah
karyawan sedikit dan belum ada spesialisasi.
KEBAIKAN :
1. Kesatuan komando terjamin, karena pimpinan berada di tangan satu orang
2. Pengambilan keputusan cepat, karena pimpinan berada di tangan satu orang
3. Prinsip The right man on the right place mudah diterapkan
4. Kemampuan dan sifat karyawan dapat diketahui
5. Terdapat rasa kekeluargaan sesama karyawan dan pimpinan karena jumlah anggota
organisasi masih terbatas.
KELEMAHAN :
1. Maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang
2. Kecenderungan pimpinan bertindak otoriter cukup besar, karena ia sendiri yang
merencanakan, memberi komando, dan mengawasi.
3. Kesempatan karyawan berkarier terbatas karena organisasi masih kecil.
2. Organisasi Fungsional
1. Organisasi fungsional yaitu organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan jenis fungsi yang
harus dilaksanakan.
2. Ciri-ciri organisasi fungsional adalah :
- Terdapat pemisahan yang tegas dalam pemberian tugas
- Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi, sebab tugas-tugas sudah cukup
jelas
- Koordinasi hanya perlu dilaksanakan di pimpinan jenjang atas
- Pembagian unit-unit organisasi didasarkan atas spesialisasi tugas
- Direktur mempunyai wewenang komando pada unit yang berada di bawahnya atas nama
sendiri dan tidak perlu nama direktur utama
3. Organisasi fungsional sangat cocok digunakan pada badan yang secara tegas memberi
pekerjaan atas fungsi-fungsi. Contohnya pada perusahaan yang terdiri atas fungsi produksi,
fungsi pemasaran, dan fungsi keuangan.
KEBAIKAN :
Tugas karyawan dapat dibagi secara tegas sehingga tidak ada kesimpangsiuran
Produktivitas tinggi karena dapat diterapkan asas spesialisasi
Koordinasi bagi karyawan pada fungsi yang sama mudah karena terdapat kesamaan tugas.
Koordinasi secara terus-menerus hanya di jenjang atas
Untuk kelancaran tugas dan pembagian fungsi, pimpinan yang sejenjang lebih atas dapat
memberi perintah pada pimpinan dibawahnya
KELEMAHAN:
Sulit mengadakan mutasi (perpindahan antarfungsi) dalam perusahaan tanpa proses
pembelajaran terlebih dahulu
Koordinasi secara menyeluruh sulit dilaksanakan
Karena perbedaan tugas, terjadi pengkotak-kotakan dalam tubuh organisasi
Pada penerimaan tugas sering terdapat kesimpangsiuran karena perintah diterima tidak
hanya dari satu orang, melainkan juga dari beberapa orang.
3) Organisasi Garis dan Staf
1. Yaitu bentuk organisasi yang memberi wewenang kepada pimpinan untuk memberi
komando kepada bawahan. Dalam hal ini pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan
tugasnya.
2. Bentuk organisasi ini cocok digunakan pada organisasi yang jumlah personilnya besar,
daerah operasinya luas, serta mempunyai bidang-bidang tugas yang banyak dan kompleks
3. Personil organisasi dapat dibagi atas tiga bagian : Pimpinan, pembantu pimpinan (staf), dan
pelaksana.
4. PIMPINAN : mengendalikan organisasi, menciptakan kelancaran tugas-tugas, menetapkan
tujuan, dan mengambil keputusan.
5. PEMBANTU PIMPINAN (STAF) : membantu pimpinan berdasarkan bidangnya masing-masing.
6. PELAKSANA : menjalankan kegiatan operasional sehari-hari
7. Pada organisasi garis dan staf yang besar, staf dapat dibagi menjadi dua yaitu staf umum dan
staf khusus.
8. Staf umum: membantu pimpinan dalam membuat perencanaan dan pengawasan serta
memberikan nasihat, baik diminta maupun tidak diminta.
9. Staf khusus : memberi nasihat pada pelaksana.
KEBAIKAN :
Dapat digunakan oleh organisasi yang besar dan rumit
Pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf , dan pelaksana
Dapat mengarah pada spesialisasi
Prinsip the right man on the right place lebih mudah dilaksanakan.
Pengambilan keputusan lebih rasional sebab pimpinan mendapat nasihat dari para ahli di
bidangnya (staf)
Koordinasi dapat berjalan dengan baik karena telah mempunyai bidang masing-masing.
KELEMAHAN :
Rasa solidaritas kurang karena antar individu tidak saling mengenal karena luasnya cakupan
organisasi menyebabkan interaksi anatindividu menjadi sulit
Pelaksana sering bingung untuk membedakan mana nasihat dan mana perintah, sebab
dalam organisasi yang besar ada staf yang menerima kewenangan memerintah.

3. PELAKSANAAN (ACTUATING)
1. Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-
orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pimpinan organisasi harus dapat memberi motivasi sehingga setiap orang mau bekerja sama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan
3. Menurut Prof. Abraham Maslow dalam bukunya Motivation and Personality, orang dapat
digerakan jika telah terpenuhi kebutuhan berikut ini :

A.) Kebutuhan fisiologis


1. Berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat fisik (sandang, pangan, dan papan)
B) Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
1. setiap orang membutuhkan rasa aman dan selamat di tempat kediamannya atau di
tempat kerja

C) Kebutuhan Sosial
1. kebutuhan dapat diterima di lingkungannya, kebutuhan ingin dihargai, kebutuhan
perasaan bahwa dirinya dinamis dan mempunyai kesempatan untuk maju, kebutuhan untuk ikut
berpartisipasi melibatkan diri, dan kebutuhan untuk diperlakukan secara adil.
D) Kebutuhan Akan Prestise (Harga Diri)
1. prestise timbul akibat prestasi sehingga seseorang mempunyai keinginan untuk
mengembangkan dirinya.
E) Kebutuhan Aktualitas Diri
1. setiap orang membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan bakat untuk
mewujudkan cita-citanya.

4. Ada tiga gaya kepemimpinan yang dikenal, yaitu :


Otoriter
- Pemimpin yang otoriter adalah pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melibatkan
bawahan
- Pemimpin ini menganggap bawahan hanya sebatas melaksanakan pekerjaan dan bukan
sebagai rekan kerja
- Pemimpin otoriter menganggap hubungan antara pimpinan dan bawahan adalah layaknya
hubungan antara majikan dan buruh
Demokratis
- Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang mengakomodasikan pendapat bawahan
dalam pengambilan keputusan.
- Pemimpin ini menganggap dirinya dan bawahannya adalah satu tim. Pemimpin yang
demokratis akan selalu mendengar keluhan bawahan.
Bebas
- Pemimpin bergaya bebas akan menyerahkan proses pengambilan keputusan pada bawahan.
- Pemimpin hanya memberikan arahan dan nasihat dalam pengambilan keputusan.

4. PENGAWASAN (CONTROLLING)
1. Pengawasan menurut Henry Fayol dalam bukunya General Industrial Management adalah
tindakan meneliti apakah segala sesuatunya telah tercapai atau berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
2. Pengawasan merupakan tugas untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi demi terciptanya tujuan
organisasi.
3. Tujuan dari pengawasan adalah memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana, mencegah adanya
kesalahan, menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan,
mengadakan koreksi terhadap kegagalan, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.
4. Pengawasan dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal berikut :
Jalur/urut-urutan (Routing)
- Seorang menajer harus dapat menetapkan jalur atau cara untuk mengetahui dimana sering
terjadi kesalahan
Penetapan Waktu (Scheduling)
- Seorang manajer harus dapat menetapkan kapan sebaiknya tugas pengawasan itu dilakukan.
- Kadang-kadang pengawasan yang dilakukan secar amendadak lebih berguna dibandingkan
dengan pengawasan yang terjadwal karena orang-orang tidak akan sempat untuk
menyembunyikan kesalahan yang dilakukan.
Perintah Pelaksanaan (Dispatching)
- Dispatching merupakan prinsip pengawasan berupa perintah pelaksanaan terhdapap suatu
pekerjaan dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dapat selesai tepat pada waktunya.
Tindak Lanjut (Follow Up)
- Jika seorang pimpinan telah dapat menemukan kesalahan, maka dia harus mencari jalan
keluar atas kesalahan itu. Dapat berupa memberi peringatan maupun hukuman dan
memberi petunjuk agar kesalahan tidak terulang kembali.
Menurut william h. Newman pengawasan yang baik harus sesuai dengan:
-Sifat dan kebutuhan organisasi
-harus ekonomis dari segi biaya dan mampu menjamin adanya perbaikan.

E. TEORI-TEORI MANAJEMEN

1. Aliran Klasik
- Aliran klasik mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen

2. Aliran Perilaku (Aliran Manajemen Hubungan Manusia)


- Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahamu
manusia.
- Menggunakan disiplin ilmu psikologi dan sosiologi dalam menerapkan teorinya

3. Aliran Manajemen Ilmiah


- Aliran ini menggunakan ilmu matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan
teorinya.
- Pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan
masalah manajemen
4. Aliran Analisis Sistem
- Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain
dalam mengembangkan teorinya.
- Menurut aliran ini, memotivasi pegawai akan dilihat hubungannya dengan kesejahteraan,
penggajian, jam kerja, jaminan hari tua dll

5. Aliran Manajemen Berdasarkan Hasil (Management by Objective)


- Diperkenalkan oleh Peter Drucker dan aliran ini memfokuskan pemikiran pada hasil-hasil
yang dicapai, bukan pada interaksi kegiatan karyawan

6. Aliran Manajemen Mutu


- Aliran ini memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan konsumen.
- Fokus utama aliran ini adalah konsumen(pelanggan), sebagai pihak yang berhak mengatakan
apakah barang dan jasa yang dihasilkan bermutu atau tidak.

F. BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
1.MANAJEMEN PRODUKSI

1) Contoh Ilustrasi: dalam sistem produksi, guru, siswa, gedung, peralatan, dan perlengkapan
sekolah disebut sebagai masukan (input)
2) Dalam sistem produksi, kegiatan belajar-mengajar di sekolah disebut sebagai proses
transformasi (Transformation)
3) Setelah siswa menjalankan UN, siswa meninggalkan sekolah. Siswa berubah dari sebuah
masukan menjadi keluaran (Output)
4) Kepala sekolah dan guru akan mengevaluasi proses belajar dengan melihat nilai. Dalam
sistem produksi, proses tersebut disebut Umpan Balik (Feedback)
5) Manajamen Produksi adalah rangkaian kegiatan yang terencana dan terkendali dalam
rangka mengubah input menjadi output, dan melakukan evaluasi terhadap output melalui
umpan balik.
6) Dua hal penting yang menjadi perhatian manajemen produksi yaitu, Perancangan Sistem
Produksi dan Pengendalian Sistem Produksi.

A. Perancangan Sistem Produksi


1) Rancangan Produk (Jasa). Dipelajari oleh bagian produksi untuk mengetahui berbagai aspek
yang berkaitan dengan proses produksi (kesanggupan sumber daya untuk memproduksi)
2) Volume Produksi. Manajemen harus mempertimbangkan kapasitas produksi yang dimiliki
(jumlah produksi sesuai yang diharapkan dan tidak terjadi kelebihan produksi)
3) Proses Produksi. manajemen harus mempertimbangkan proses produksi yang paling efisien.
4) Lokasi dan Tata Letak. Lokasi dan tata letak didesain agar efisien. (gudang penyimpanan
bahan baku dan barang jadi sebaiknya berdekatan dengan lokasi proses produksi)
5) Rancangan Pekerjaan. Menentukan pembagian kerja, membuat standar kerja, dsb. Juga
ditentukan para pelaksana dari sistem operasi
B. Pengendalian Sistem Produksi
1) Berkaitan dengan 2 masalah utana manajemen produksi yaitu, Masalah Mutu dan
Persediaan.
2) Pengendalian Mutu. Dapat dilakukan dengan melakukan hal berikut:
- Bahan baku (input) yang digunakan harus bermutu
- Penggunaan teknologi maju untuk menjamin mutu
- Penetapan tanggal berlakunya produk.
- Pengemasan yang baik untuk mempertahankan mutu barang dan menarik perhatian
konsumen.
3) Manajemen Persediaan. Harus dipikirkan berapa jumlah persediaan yang ideal agar
perushaan beroperasi secara efisien dan efektif.
- Penanganan yang terbaik adalah dengan menggunakan Penghitungan Jumlah
Persediaan yang Efisien (Economic Order Quantitiy), peramalan kebutuhan persediaan
yang tepat, dan mengontrol persediaan secara ketat.

2. MANAJEMEN PEMASARAN.
1) Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butujkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
2) Manajemen Pemasaran yaitu kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi pemasaran
agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dari produsen ke konsumen dapat
berjalan lancar dan memuaskan.
3) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pemasaran adalah:
- Riset pasar - Positioning (3)
- Segmentasi (1) - Bauran Pemasaran (marketing mix)
- Targetting (2) - Kepuasan Pelanggan
a. RISET PASAR
- Sebelum suatu produk dipasarkan, harus diperikirakan apakah produk tersebut akan laku
dijual atau tidak. Oleh karena itu , perusahaan perlu melakukan riset pasar sebelum
membuat produk baru.
b. SEGMENTASI, TARGETTING, dan POSITIONING
- SEGEMENTASI adalah proses identifikasi sekelompok konsumen homogen yang akan dilayani
perusahaan. (Astra membuat mobil yang ditujukan untuk kendaraan rumah tangga dan
kendaraan niaga)
- TARGETTING adalah pengelompokan segmen pasar ke dalam beberapa kelompok pasar yang
homogen. (keluarga yang menyukai mobil sedan dan suka minibus)
- POSITIONING adalah kegiatan menargetkan jenis produksi yang selanjutnya akan diproduksi
untuk melayani masyarakat (Astra memosisikan minibus yang diproduksinya sebagai
kendaraan yang hemat bahan bakar)
c. BAURAN PEMASARAN (Marketing Mix)
- 4P (PRODUCT, PRICE, PROMOTION, PLACE)
- PRODUCT. Perusahaan harus mampu menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
pasar sasarannya.
- PRICE. Perusahaan harus mempertimbangkan daya beli dari konsumen yang menjadi
sasarannya.
- PROMOTION. Penggunaan media promosi seperti media elektronik dan cetak adalah penting
untuk menyampaikan pesan tentang produk.
- Distribusi atau Penempatan (PLACE). Perusahaan memilih saluran distribusi yang sesuai
dengan produk yang dipasarkan.
d. KEPUASAN PELANGGAN
- Kepuasan jangka panjang dapat terpenuhi dengan memperhatikan hal berikut :
1. Mutu barang
2. Mudah mendapatkan produk tersebut
3. Pelayanan purnajual. Jika ada kesulitan dalam penggunaan suatu produk maka konsumen
harus mendapat kepastian kepada siapa hal itu dilaporkan.

3. MANAJEMEN KEUANGAN.
1. Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan
dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka mencapai tujuan.
A. SUMBER DANA
Dana dari dalam perusahaan. (penahanan pembagian dividen (keuntungan) pemegang
saham untuk meningkatkan aset perusahaan)
Dana dari luar perusahaan. (pasar modal, pinjaman dari bank, dan sumber lainnya)
1. dapat berbentuk modal perusahaan dan pinjaman.

B. PENGGUNAAN DANA
Penanaman modal jangka pendek.
1. diwujudkan dalam usaha yang bersifat sementara (pembelian surat berharga, tabungan,
dll) surat berharga harus dalam bentuk yang cepat dijual kembali dan tabungan dalam bank
harus dapat dicairkan kapan pun.
Penanaman modal jangka panjang.
1. diwujudkan dalam usaha yang bersifat permanen. (pembangunan gedung bertingkat atau
pemberian pinjaman dengan jangka waktu pengembalian lebih dari satu tahun.

C. PENGAWASAN PENGGUNAAN DANA


1. untuk tujuan efisiensi, sebaiknya perusahaan menetapkan pola penggunaan dana yang
disertai pola pengawasannya.

4. MANAJEMEN PERSONALIA
1. Manajemen Personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
atas pengadaan tengaa kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan
hubungan kerja (PHK) dengan SDM untuk mencapai sasaran perseorangan.
A. Penerimaan Pegawai
Analisis Jabatan. Akan diketahui kriteria orang yang akan ditempatkan atau diseleksi.
Seleksi Penerimaan Pegawai. Digunakan untuk memastikan siapa yang ditunjuk atau tepat
untuk mengisi suatu jabatan.
Pelatihan dan Pendidikan. Memungkinkan sesorang memiliki pengetahuan/keterampilan
untuk menduduki suatu posisi

B. Penilaian Pegawai
Penilaian yang baik dari kemampuan orang tersebut menjabarkan pekerjaan demi mencapai
tujuan perusahaan.
C. Promosi dan Mutasi
Beberapa kemungkinan sebagai akibat dari penilaian pegawai adalah :
1. Pertimbangan untuk memberhentikan. Layak tidaknya menjadi pegawai disebabkan oleh:
-sering melakukan pelanggaran dengan sengaja
-tidak dapat bekerja sama dengan orang lain
-tidak memiliki kemampuan
2. Dipindahkan ke lingkup perkerjaan yang lebih sempit. (tidak mampu pada lingkup yang
luas)
3. Dipindahkan ke jabatan lain.
4. Promosi. Promosi adalah pmeberian kepercayaan kepada seseorang untuk menduduki
jabatan yang lebih tinggi.

D. Promosi
Untuk dapat bekerja secara maksimal sesorang perlu diberikan motivasi.

5. MANAJEMEN ADMINISTRASI
Memberi perhatian pada pemberian layanan dibidang administrasi, penggunaan alat yang
efektif, dan kemudahan dibidang lain.
a. Pengadministrasian kegiatan. Hubungan dengan administrasi data pegawai, hubungan ke
pemerintah dan hubungan jaringan komputer.
b. Pemakaian Alat-Alat Perkantoran. Pemakaian alat kantor harus efisien agar dapat
menunjang kemajuan organisasi.
c. Pemeliharaan Organisasi. Agar dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan,
manajemen administrasi harus melakukan pengarsipan yang baik.

G. PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DI SEKOLAH DI BIDANG OSIS


Tujuan utama terbentuk OSIS:
1. menghimpun ide, kreativitas, bakat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari
pengaruh pihak luar sekolah.
2. mendorong sikap, jiwa dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa
3. sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi dan menyampaikan pikiran dalam usaha
untuk menambah wawasan.
Faktor yang perlu diperhatikan agar osis tetap berfungsi yaitu : sumber daya, efisiensi,
koordinasi kegiatan, pembaharuan, kemampuan adaptasi, dan terpenuhinya peran seluruh
komponen.
Perangkat osis :
1. Dewan Pembina (Kepsek, Wakepsek, Bidang kesiswaan, Koordinator Pembina, Guru sbg
anggota)
2. Perwakilan kelas (MPK) Musywarah Perwakilan Kelas.
3. Pengurus Osis (Ketua I,2 ; sekretaris 1,2 ; bendahara 1,2 ; staf atau seksi)
4. MPK terdiri dari siswa yang ditunjuk untuk mewakili kelasnya (Ketua, sekretaris, Ketua
Komisi A, B, C) Memiliki tugas yaitu:
1. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas
2. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan proker osis
3. Mengajukan calon pengurus osis berdasarkan hasil rapat kelas
4. Memilih pengurus osis dan daftar calon yg telah disiapkan
5. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus osis pada akhir jabatan
6. Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepsek selaku Ketua Pembina
7. Bersama-sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.

Anda mungkin juga menyukai