Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK 9

Hak Klien Untuk Mendapatkan Informasi Dari Advokat


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keadvokatan
Dosen Pengampu : Andi Syafrani, SHI., MCCL

Disusun Oleh :
M. Ilham Munir (11190440000043)
Hamzah Fahlusi (11190440000047)
Aldi Maulana (11190440000057)
Raja Bagus Harapan (11190440000063)
Deni Dania Saputra (11190440000067)
Bagus Ary Darmawan (11190440000081)
Adi Satria (11190440000079)
Huda Al-Madani (11190440000049)
Albi Ubad (11190440000079)
PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2022

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya ucapkan
puji Syukur atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga tugas makalah dapat
terselesaikan. Shalawat serta salam atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sebagai
uswatun khasanah, sosok teladan yang baik bagi manusia untuk meraih kesuksesan dunia dan
akhirat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andi Syafrani, SHI., MCCL. sebagai
dosen penanggung jawab mata kuliah Keadvokatan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah penulis susun dengan proses yang maksimal, yang dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar. Makalah dengan tema “Hak klien untuk mendapatkan informasi
advokat” diharapkan bisa memberikan wawasan dan informasi yang berguna bagi penulis juga
bagi pembaca.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan,
baik dalam segi kalimat, tata bahasa serta isi dari makalah. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pihak agar dapat memperbaiki makalah ini
sehingga mendekati kata sempurna. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tangerang Selatan, 20 Juni 2022

Penulis

2
Bab 17
Hak Klien Untuk Mendapatkan Informasi Dari Advokat
Hubungan antara advokat dengan klien adalah hubungan ketergantungan yang saling
membutuhkan. Advokat tidak dapat memberikan resep yang tepat terhadap persoalan hukum
yang dihadapi klien apabila klien tidak memberikan informasi yang benar terhadap advokat. Apa
yang dapat dilakukan oleh advokat terhadap klien adalah tergantung pada bahan yang disajikan
oleh klien. Advokat tidak akan dapat memberikan bantuan atau jasa hukum terhadap klien
manakala sang klien tidak memberikan informasi yang cukup kepada advokat menyangkut
persoalan hukum yang tengah dihadapi oleh klien. Memang dengan informasi yang sangat
sedikit atau terbatas, advokat bisa saja memberikan jasanya, namun informasi yang sangat
terbatas tersebut tidak baik adanya karena bisa jadi dan mungkin akan menyebabkan advokat
tidak dapat menyiapkan strategi yang tepat untuk membela kepentingan klien.
Di sisi lain, ketika klien telah memberikan kuasa kepada advokat untuk menangani urusan
tertentu, agar klien dapat mengambil keputusan ternadap perkara bersangkutan, advokat perlu
memberitahukan hal-hal yang menyangkut perkara tersebut terhadap klien. Dalam proses
negosiasi misalnya, ketika ada bantahan dari pihak lawan, maka atas adanya bantahan tersebut
advokat harus memberitahukan hal tersebut kepada kliennya. Bantahan yang diajukan oleh lawan
bisa jadi tidak benar dan bisa juga tidak benar. Bisa saja pada saat bertemu dengan advokat, klien
mengatakan bahwa si anu mempunyai kewajiban pokok sekian rupiah. Klien menyatakan bahwa
lawan (debitor) belum melunasi seluruh utangnya. Namun setelah dicek lang, klien mengakui
bahwa bantahan dari pihak lawan adalah betul adanya. Klien menyadari bahwa dirinya belum
sempat mengecek pembayaran sebagian atau cicilan yang dilakukan oleh pihak peminjam
(debtor). Dengan adanya pengakuan dari klien (kreditor) bahwa debitor sudah melakukan
sebagian pembayaran, maka jumlah utang tidak lagi sebesar utang pokok akan tetapi sudah
berkurang. Adanya pengakuan dari klien (kreditor) mengenai adanya pembayaran sebagian utang
dari debitor ini, maka proses negosiasi berdasarkan somasi pertama mash berdasarkan pada
utang pokok, kemudian mengalami pergerseran kepada tang yang tersisa. Pijakan untuk
melakukan negosiasi tidak lagi berdasarkan pada hutang pokok, namun sudah kepada hutang
yang belum dilunasi.
161
162
ATURAN KOMUNIKASI
Advokat tidak dibenarkan memberikan keterangan yang dapat Pasal 4 ayat (2) Kode Etik
Advokat Indonesia menentukan bahwa Mengenai bagaimana komunikasi atau pemberian
informasi antara menyesatkan klien mengenai perkara yang sedang diurusnya ketentuan yang

3
berlaku di Amerika Serikat. Client to advokat harus memberikan Inti dari rumusan di atas bahwa
informasi atau menginformasikan mengenai status suatu perkara kepada klien dan advokat harus
menginformasikan kepada klien tindakan atau langkah apa yang akan diambil oleh advokat
sebagai mengenai duduk soal suatu perkara agar klien dapat mengambil perwakilan dari klien.
Kalau advokat dapat dikategorikan sebagai pelaku usaha bahwa salah satu kewajiban pelaku
usaha adalah memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.
Ketentuan dalam Kode etik Advokat dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang
sedemikian rupa tidak dapat menjawab seluruh dan setiap persoalan mengenai pemberian
informasi antara advokat kepada klien. Ketentuan dalam undang-undang dan Kode Etik Advokat
masih perlu diterjemahkan ke dalam kasus-kasus konkret. Ketentuan dalam kode etik masih
merupakan pekerjaan rumah yang menuntut upaya yang lebih besar.
Tentu tidak ada keberatan mengenai perlunya advokat memberitahukan informasi yang
cukup kepada klien dengan tujuan agar klien dapat mengambil keputusan tentang tujuan
perwakilan. Bagai contoh seorang advokat sedang melakukan negosiasi tentang sesuatu urusan
hukum dengan pihak lain, untuk itu advokat harus memberitahukan kepada klien mengenai fakta
yang terkait dengan permasalahan hukum yang sedang ditangani oleh advokat dan selanjutnya
klien dapat mengambil sikap atau pilihan langkah yang diperlukan sehubungan dengan adanya
negosiasi tersebut. Advokat yang menerima sesuatu yang berhubungan dengan perkara dari kubu
yang berseberangan, apakah itu menolak atau mengakui sesuatu, atau dalam hal ini menawarkan
penyelesaian, maka penawaran penyelesaian tersebut harus segera diberitahukan kepada
kliennya.
.
164
Baik dalam negosiasi maupun litigasi, advokat dilarang untuk menjanjikan kemenangan
kepada klien. Menjanjikan kemenangan kepada klien merupakan perilaku yang dilarang dalam
kode etik. Berdasarkan dokumen dan informasi yang diberikan oleh klien, advokat diharapkan
memberikan advis kepada klien apakah segera mengajukan gugatan atau lebih baik menunggu.
Pilihan yang ditawarkan oleh advokat, seyogianya juga disertai dengan kekuatan dan kelemahan
masing-masing. Dalam hal ini, advokat dituntut untuk dapat memberikan sejumlah tawaran atau
alternatif kepada klien. Peran atau fungsi advokat adalah memberikan alternatif, namun yang
memutuskan adalah tetap klien.
Pada prinsipnya, advokat dapat memberikan informasi kepada klien yang sudah tergolong
dewasa. Terhadap klien yang di bawah umur atau anak-anak, advokat tidak pas apabila mereka
memberitahukan perihal perkara kepada orang yang belum dewasa. Orang yang belum dewasa
tidak cakap untuk memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri. Pihak yang berhak untuk mewakili
orang yang belum dewasa adalah orang tua atau walinya.

4
Demikian juga bila yang menjadi klien dari advokat adalah orang dewasa yang tidak cakap
bertindak sendiri. Orang dewasa tersebut berada dalam status pengampuan (curatele). Terhadap
klien yang dewasa namun berada dalam pengampuan, advokat juga tidak mungkin memberikan
informasi Terhadap klien yang berada dalam status pengampuan, advokat mempunyai kewajiban
untuk memberitahukan mengenai suatu perkara dari orang yang di bawah pengampuan adalah
melalui atau kepada pengampunya.
Demikian juga dalam hal yang menjadi klien adalah badan hukum atau perusahaan. Secara
idealnya, segala sesuatu yang menyangkut pengambilan keputusan adalah berada di tangan dari
Direksi atau pengurus badan usaha. Namun dalam praktik, untuk urusan hukum tidak selalu
ditangani oleh Direksi Perseroan Terbatas akan tetapi didelegasikan kepada divisi lain, biasanya
dalam hal ini adalah divisi hukum.
.
Dalam beberapa kali pertemuan dengan polisi, kuasa bersangkutan menyatakan pendirian
dari kliennya serta apa maunya kliennya, Singkat kata, kuasa mengatakan bahwa kliennya
meminta sejumlah uang. Uang yang diminta oleh kliennya adalah sedemikian besar. Padahal
klien sidak mempunyai sertipikat atas tanah yang diklaim sebagai miliknya. Setelah proses jawab
menjawab berakhir, tibalah gilirannnya pada pengajuan saksi dari penggugat. Pada saat
pengajuan saksi, temyata yang tampil sebagai saksi dalam persidangan adalah, kuasa yang dulu
mendampingi penggugat dalam negosiasi di kepolisian.
Perkara yang dinegosiasikan di kantor kepolisian dengan perkara yang disidangkan di
pengadilan negeri adalah perkara yang sama mengenai sebidang lahan. Selama dalam proses
negosiasi, kuasa atau advokat penggugat mengetahui apa yang terjadi. Dalam negosiasi di
kepolisian sang kuasa adalah pihak yang mewakili penggugat. Oleh karena itu, kuasa tergugat
menyampaikan keberatan terhadap advokat untuk diperiksa sebagai saksi sebelum diambil
sumpah. Namun terhadap keberatan dari kuasa tergugat ini, majelis hakim mengatakan,
keberatan tidak dapat diterima. Saksi tetap akan disumpah sesuai dengan agama dan
kepercayaanya. Namun informasi dari dari kuasa tergugat bahwa saksi menjadi kuasa pada saat
negosiasi di kepolisian akan menjadi catatan bagi majelis dalam menilai keterangan yang
dikemukakan oleh saksi.
Dalam perkara yang lain di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, hakim menolak 7 (tujuh)
advokat dari Kongres Advokat Indonesia (KAI) yang dihadirkan sebagai saksi terkait gugatan
KAI terhadap Ketua Mahkamah Agung (MA) Harifin Andi Tumpa. Majelis hakim yang
dipimpin Nirwana, pada akhimya hanya mendengarkan keterangan advokat yang menjadi saksi
tersebut, namun tanpa disumpah terlebih dahulu.
166
Hari yang sama. Bolehkah advokat untuk sementara waktu menghindar dulu untuk
mengadakan komunikasi dengan kliennya mengenai putusan hakim mengenai perkara yang

5
ditanyainya, dimana hakim mengabulkan permohonan serta merta dari penggugat selaku
kreditor? Apakah advokat diperkenankan untuk mencari alasan lain mengapa tidak segera
memberitahukan putusan hakim yang bersifat serta merta tersebut? Apakah advokat yang
menahan dan menyeleksi informasi sementara waktu, divonis bersalah karena tidak memberikan
informasi dengan segera kepada kliennya, padahal advokat itu sudah melihat dampak lebih buruk
dari pemberitahuan putusan hakim apabila langsung memberikan informasi kepada kliennya?
Di amerika serikat, dalam keaadan tertentu, untuk memperlambat penyampaian informasi
kepada klien, dalam hal atau apabila penyampaian informasi Menurut pertimbangan dari
bahwa menyampaikan informasi segera akan menjadikan klien bertindak menjadi tidak wajar.
Yaitu apabila menurut pertimbangan dari advokat. Klien akan memberikan reaksi yang
berlebihan atas informasi yang diberikan oleh advokat. Pendeknya pemberian informasi yang
segera lebih banyak dampak buruknya bagi klien.
Dalam keadaan yang sedemikian rupa, advokat sementara waktu dibenarkan untuk tidak
segera menyampaikan informasi kepada klien. Untuk membernakan tindakannya ini, advokat
dapat meminta pskiatri atau ahli kesehatan untuk melakukan diagnosis dan psikiatri. Apabila dari
segi kesehatan, apabila pemberitahuan informasi kepada klien mengenai isi putusan pengadilan,
dimana pemberitahuan tersebut dapat berakibat lebih buruk, maka tindakan advokat dapat
dibenarkan. Ukurannya adalah dampak buruk yang dapat timbul dari pemberitahuan informasi
tersebut.
Perlu dicatat disini bahwa tindakan advokat untuk menahan informasi adalah demi dan
untuk kepentingan dari klien, bukan untuk kepentingan dari advokat. Advokat tidak dibenarkan
untuk menahan informasi demi untuk kenyamanan dan kepentingan dari advokat. Dasar
pertimbangan dari advokat untuk menahan informasi adalah semata-mata kepentingan dari
klien . Idealnya, advokat perlu dan harus menyampaikan informasi menyangkut perkara kepada
klien. Akan tetapi apabila informasi tersebut memberikan beban tambahan bagi klien, untuk
mengurangi masalah yang melilit klien, advcokat masih dapat dibenarkan untuk menyeleksi dan
menahan informasi yang dapat berakibat buruk terhadap klien.

167
BAB 18
ADVOKAT BERUBAH MENJADI SAKSI UNTUK PERKARA YANG DITANGANINYA
: APAKAH DIPERBOLEHKAN?
Beberapa waktu yang lampau dalam satu perkara jual beli rumah di salah satu pengadilan
negeri di wilayah Jakarta, calon pembeli mengajukan gugatan ingkar janji terhadap pemilik
rumah penggugat mengendalikan bahwa atas uang muka yang telah diserahkannya kepada
pemilik rumah, supaya uang muka tersebut dikembalikan kepada calon pembeli (penggugat)

6
dalam alasan karena ada kondisi darurat yang menyebabkan penggugat tidak mampu melunasi
sisa-sisa harga jual rumah kepada penjual. Penggugat menginginkan agar penjual (tergugat)
mengembalikan uang yang telah diserahkan kepada penjual (tergugat), karena penggugat sangat
membutuhkan uang panjar tersebut. Sang penggugat sangat membutuhkan uang panjar rumah itu
untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Pada saat mengajukan gugatan wanprestasi, gugat diwakili oleh beberapa atau sejumlah
advokat. Beberapa advokat yang bertindak mewakili untuk dan atas nama pengguna tersebut
berasal dari kantor hukum yang sama. Para advokat tersebut dapat bertindak secara sendiri-
sendiri ataupun bersama-sama. Namun dari antara sejumlah advokat tersebut, selama dalam
persidangan ada yang tidak aktif sama sekali. Advokat bersangkutan hanya duduk, iyam dan
tidak mengajukan pernyataan apapun selama dalam persidangan. Yang aktif dalam proses jawab-
jawab adalah rekannya yang lain. Dalam perkara tersebut ada advokat yang aktif dan ada juga
advokat yang sifatnya diam dan datang hanya untuk mendampingi advokat yang lain.
Pada saat tiba giliran pembuktian dari pihak penggugat, salah seorang advokat yang
biasanya diam dalam persidangan kemudian berubah sikap dengan mengajukan diri menjadi
saksi. Alasan dari advokat bersangkutan mengapa dirinya bersedia untuk menjadi saksi adalah
karena kelainan kesulitan untuk mendapatkan sanksi guna membuktikan dalil gugatannya. Pihak
yang mengetahui pembayaran uang Banjar adalah advokat bersangkutan. Karena kliennya
kesulitan untuk mendapatkan saksi. Maka untuk membantu kliennya dalam membuktikan dalil
gugatan, advokat bersangkutan menawarkan diri beralih fungsi dari advokat untuk menjadi saksi.
Dahulu advokat sekarang menjadi saksi. Advokat mengambil sikap berubah posisi adalah demi
dan untuk keperluan pembelaan.
168
advokat sekarang beralih posisi sebagai saksi, dengan alasan kliennya kesulitan untuk
mendapatkan saksi.
Atas perubahan posisi advokat menjadi saksi ini, kuasa hukum tergugat mengajukan
keberatan kepada majelis hakim. Kuasa hukum tergugat mengatakan bahwa adalah hak setiap
orang untuk menjadi saksi, sepanjang hal tersebut diperbolehkan oleh undang-undang. Advokat
adalah bertindak untuk dan atas klien yang diwakilinya. Posisi advokat dengan klien dalam satu
perkara adalah sama-sama satu pihak. Satu pihak karena adanya kuasa yang diberikan oleh klien
kepada advokat. Karena advokat adalah juga pihak dalam perkara, maka oleh karena itu adalah
tidak tepat apabila advokat berganti peran menjadi saksi. Saksi dan advokat tidak boleh dipegang
oleh pihak yang sama.
Saksi ia saksi, advokat ia advokat. Tidak boleh ganti-ganti peran dalam penanganan satu
perkara. Keberatan kuasa hukum tergugat tersebut diterima oleh majelis hakim. Saksi yang
semula sebagai advokat tidak diperkenankan oleh majelis hakim untuk memberikan kesaksian
dalam persidangan. Alasan hakim untuk menolak advokat untuk menjadi saksi dalam perkara

7
adalah oleh karena advokat dengan kliennya adalah pihak yang sama dalam satu perkara.
Advokat hadir di dalam persidangan adalah untuk dan atas nama atau mewakili kliennya. Klien
atau prinsipal tidak boleh sekaligus menjadi saksi dalam perkara. Hal yang sama juga berlaku
terhadap advokat. Advokat tidak dapat berperan ganda sekaligus, yaitu setengah perjalanan
sebagai advokat dan setengah perjalanan berikutnya menjadi saksi.
Selain itu, alasan hakim untuk menolak kehadiran advokat menjadi saksi adalah oleh
karena dalam beberapa kali persidangan sudah ikut dalam persidangan., Keikutsertaan advokat
beberapa kali persidangan secara langsung akan berpengaruh terhadap keterangan yang akan
diberikan. Advokat sudah mengetahui dialog dan perdebatan dalam persidangan selama jawab
menjawab berlangsung. Dengan adanya keterlibatan dalam perkara ini, maka advokat tidak lagi
diperkenankan untuk menjadi saksi dalam perkara. Kalau mau jadi saksi, saudara tidak dilarang.
Saudara sejak dari awal harus menentukan sikap, apakah akan menjadi advokat atau menjadi
saksi. Sekali memilih, apakah akan menjadi advokat atau menjadi saksi, maka posisi itu berlaku
sampai persidangan selesai. Karena saudara sudah menjadi advokat dalam perkara, maka
keinginan saudara untuk menjadi saksi dalam perkara tidak diperkenankan.
Peristiwa yang kurang lebih sama, juga terjadi di pengadilan negeri yang lain. Dalam
proses mediasi, seseorang mengakui sebagai kuasa hukum dari pihak tertentu untuk melakukan
negosiasi mengenai masalah penguasaan atas lahan. Pada waktu itu, sang kuasa meminta bantuan
kepada polisi untuk menengahi persoalan mengenai sengketa lahan melalui Polisi Sektor
(Polsek) di Kecamatan. Sang kuasa mengharapkan agar sengketa lahan dapat berakhir di polisi
dengan damai.
169
Majelis menilai, ketujuh advokat itu merupakan bagian dari pihak yang sama. Kuasa
hukum DPP KAI, Erman Umar, keberatan dengan sikap majelis yang tidak menerima kesaksian
para advokat KAI. Menurut Erman, ketujuhnya merasakan dan melihat secara langsung adanya
penolakan dari Pengadilan Negeri serta Pengadilan Tinggi untuk beracara sebagai advokat.
Erman beralasan bahwa juga terdapat dibeberapa kasus karyawan pengadilan juga sering
didengar keterangannya.
Namun, Nirwana menolak dan tidak mau melanggar hukum acara perdata. Perdebatan
terjadi antara penggugat dengan majelis hakim. Akhirnya majelis hakim memberikan keputusan
untuk mendengarkan keterangan tujuh orang advokat KAI yang sudah hadir itu, namun dengan
persyaratan tidak diambil sumpah.
Dari ke tiga perkara sebagaimana dikemukakan di atas, terlihat bahwa sikap atau pendirian
hakim terhadap kehadiran advokat sebagai saksi, ada yang menolak dan ada yang
membolehkan. Namun dilihat dari posisi advokat yang merupakan satu pihak dengan prinsipal
adalah satu, semestinyanya kehadiran advokat sebagai saksi semestinya tidak
diperkenankan. Dalam hal perkara yang sebelumnya di mana seseorang menjadi advokat, dan

8
kemudian menjadi saksi untuk upaya hukum yang lain, d mana advokat yang menangani perkara
adalah advokat yang berbeda. barangkali tidak perlu ada keberatan mengenai kehadiran mantan
advokat tersebut sebagai saksi. Dengan syarat hubungan antara advokat dengan klien sudah
diakhiri.
170
Disatu sisi, menurut cerita sejumlah pengguna jasa hukum, bahwa dalam banyak kejadian,
advokat itu memberikan kesan agar dirinya ditunjuk menjadi advokat tidak hanya satu tahapan
hukum saja. Advokat, dengan berbagai alasan lebih suka apabila untuk setiap tahapan perkara
diberi kuasa untuk mendampingi atau mewakili klien dalam satu paket, mulai negosiasi sampai
upaya hukum terakhir. Advokat meminta klien untuk menandatangani beberapa surat kuasa
sekaligus, mulai dari tahap negosiasi atau mediasi di kepolisian, pengadilan negeri, pengadilan
tinggi dan mahkamah agung secara sekaligus, Begitu klien datang menghadap, yang ditawarkan
adalah kesediaan calon klien untuk menandangani setumpuk surat kuasa sebagai dasar untuk
membela klien. Penandatanganan surat kuasa yang banyak sekaligus akan membuat klien lebih
berkurang bebannya, karena semua urusan akan ditangani oleh advokat.
Memang dalam hal tertentu, bahwa alasan yang dikemukakan advokat itu ada benarnya.
Dengan adanya pemberian kuasa, maka klien tidak perlu lagi berhadapan dengan pihak yang
berseberangan, karena semuanya sudah menjadi porsi dari advokat. Namun di sisi lain adalah
kurang tepat apabila advokat meminta klien untuk menandatangani surat kuasa untuk tingkat
pengadilan negeri, banding, kasasi dan peninjauan kembali di mana proses hukum masih pada
tahap negosiasi atau mediasi. Upaya gugatan dan upaya hukum selanjutnya bisa terjadi dan bisa
juga tidak terjadi. Untuk apa meminta klien menandatangani surat kuasa padahal peristiwa
hukum belum tentu terjadi.
Dari tiga kasus tersebut, dengan adanya penandatanganan surat kuasa secara bertahap, hal
itu dapat memberi kesempatan kepada klien guna menghadirkan saksi, yaitu advokat yang
dulunya pernah menangani perkara pada tahapan tertentu, apabila perkara bersangkutan lanjut ke
tahapan yang lain. Ini salah satu strategi bagi advokat bagaimana membantu klien untuk menjadi
saksi pada tahapan yang lain, apabila misalnya salah satu proses hukum mediasi ternyata tidak
membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Tidak seperti alasan yang dikemukakan oleh
advokat dalam perkara gugatan pengembalian uang muka, di mana advokat bersedia untuk
menjadi saksi, karena kliennya kesulitan untuk menghadirkan saksi.
171
PERUNDINGAN PANJANG
Ukuran mengenai ketercukupan informasi antara advokat dengan klien tergantung pada
nasihat atau bantuan yang dibutuhkan oleh klien untuk persoalan yang rumit atau datanya tidak
lengkap bisa jadi negosiasi harus berulang ulang antara pihak yang bersengketa tidak atau belum

9
ada kesepakatan mengenai pokok soal. Apa yang diajukan oleh pihak yang mengirim somasi
dengan pihak yang di somasi masih saling membantah.
Sebagai contoh, didalam proses negosiasi dimana ada cukup waktu untuk menjelaskan
sebuah proposal, untuk itu advokat harus meneliti dan memeriksa seluruh ketentuan dalam
proposal dengan klien sebelum mengambil tindakan terhadap proposal yang diajukan.
Didalam perkara yang sudah memasuki wilayah litigasi atau pengadilan misalnya, advokat
harus menjelaskan kepada klien tentang strategi dalam penanganan perkara. Advokat perlu dan
harus berulang kali mengadakan komunikasi dengan klien guna menetapkan pendirian terhadap
proses negosiasi yang tengah berlangsung.
Selain menginformasikan mengenai strategi dalam bernegosiasi, advokat perlu juga
memberitahukan soal bagaimana kemungkinan untuk memenangkan perkara berdasarkan
dokumen dan informasi yang ada andaikan perkara akhirnya harus berlanjut sampai ke jalur
pengadilan. Apabila proses negosiasi tidak mendapatkan hasil yang diharapkan maka perlu
dipikirkan langkah selanjutnya

10

Anda mungkin juga menyukai