NIM : 215221314
Kelas : AKS 2H
Untuk menghindari kerugian dalam sebuah usaha khususnya UKM bisa dilakukan
dengan membuat catatan sistematis seperti, memulai dengan mengumpulkan bukti transksi lalu
mencatatnya kedalam buku harian (jurnal). Jurnal yang sudah jadi tersebut dimasukkan kedalam
buku besar (ledger). Setelah pencatatan pada buku beast,pencatatan dapat dilanjutkan pada sub
ledger yang isinya merupakan rincian lebih jelas dari buku besar. Setelah semua tahapan tersebut
selesai dapat dilanjutkan pencatatan buku tambahan seperti buku piutang, buku hutang, buku
persediaan dan lainnya. Dan peda akhir periode membuat buku daftar kertas kerja (work sheet)
yangmemeuat semua perkiraan pada buku besar yang nantinya digunakan untuk menyusun
perhitungan laba rugi dan neraca setelah dilakukannya penyesuaian. Setelah semuanya selesai
langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah membuatlaporan keuangan untuk mengecek
apakah usaha mengalami keuntungan atau kerugian.
Selain itu untuk mengetahui rugi atau untungnya usaha, pencatatan ini juga bisa
memberikan manfaat antaranya:
Jika pencatatan seperti ini tidak dilakukan pada sebuah usaha apalagi UKM maka laporan
keuangan usaha tersebut akan berantakan dan berimbas pada kerugian yang besar bahakan
mungkin usaha tersebut akan gulung tikar. Pada era digital seperti ini jika masih merasa
kesulitan untuk membuat laporan keuangan seperti diatas secara manual, maka bisa
menggunakan aplikasi myob, exel atau aplikasi bantu hitung lainnya.
UMKM merupakan salah satu penyumbang produk domestik bruto (PDB) Nasional
terbesar di Indonesia, yang memiliki peran penting bagi pemulihan perekonomian yang adadi
Indonesia. Dan setiap tahunnya UMKM di Indonesia selalu bertambah,hal ini disebabkan karena
adanya pengaruh pasar digital terhadap penjualan produk yang ada pada UMKM dan mudahnya
akses untuk mengetahui cara memulai usaha kecil dari internet.