Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN ANTARA BAHAYA NARKOBA DAN HIV-AIDS

TERHADAP PELAJAR INDONESIA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI PROYEK KOLABORASI II SEMESTER GENAP
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Pendidikan Agama Katolik (PAK)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)
Biologi
Matematika

Oleh
Josefhint (XI MIPA/15)
Maureen Kezia W. (XI MIPA/19)
Theresia Wijayanti M. (XI MIPA/28)
Abimanyu Christian S. (XI MIPA/1)

SMAS Katolik Cor Jesu Malang


Jalan Jaksa Agung Suprapto 55 Malang
Mei 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................
BAB I..................................................................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................................
2.1 Pengertian Narkoba, HIV-AIDS dan Hubungannya Dengan Pelajar di....................................
Indonesia.......................................................................................................................................
2.2 Dampak yang Dapat Muncul Ketika Pelajar terjerumus dalam Narkoba.................................
2.2.1 Dampak yang Muncul dalam Diri Pelajar akibat Narkoba dan HIV..................................
2.2.2 Dampak yang Muncul pada Lingkungan Pelajar akibat Narkoba....................................
dan HIV....................................................................................................................................
2.3 Penyebab Pelajar Indonesia dapat Terjerumus dalam Penggunaan
Narkoba dan Menderita HIV..........................................................................................................
2.4 Cara Pencegahan HIV-AIDS....................................................................................................
BAB III................................................................................................................................................
Penutup..............................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................................................

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam lingkungan sekolah sudah tidak dapat dipungkiri lagi apabila
terdapat kenakalan. Walaupun mereka merupakan seseorang yang terdidik tidak
dapat dipungkiri bahwa lingkungan tempat mereka belajar pasti aman. Lingkungan
yang baik tentunya akan membawa pelajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan
sebaliknya lingkungan yang buruk tentunya dapat mempengaruhi pelajar menjadi
pribadi yang buruk. Diketahui bahwa oknum kenakalan remaja juga banyak yang
merupakan seorang pelajar. Adapun kenakalan remaja yang paling sering dilakukan
oleh pelajar adalah merokok, mengonsumsi minuman keras, seks bebas, tawuran dan
penggunaan narkoba. Tetapi pada pembahasan kali ini akan membahas terkait
penggunaan narkoba dan seks bebas yang dapat menyebabkan HIV-AIDS pada
pelajar di Indonesia.
Narkoba adalah obat yang dapat menghilang ingatan atau kesadaran bagi
si pemakai. Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian
Narkoba adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”. Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digunakan
dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan dan
salah satu penggunanya merupakan pelajar Indonesia. Adapun efek samping dari
penggunaan Narkoba sangat banyak yaitu gangguan pada jantung yang
mengakibatkan infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah, dehidrasi
yang mampu membuat tubuh menjadi kejang-kejang, halusinasi, adanya perilaku
agresif dan adanya rasa sesak pada bagian dada, hemoprosik, selain itu dapat
membuat pernapasan tidak bekerja dengan baik dan membuat tubuh akan lebih
mudah merasakan lelah, hilang ingatan, lalu dapat terinfeksi penyakit menular
berbahaya seperti HIV AIDS, hepatitis, TBC dan apabila mengkonsumsinya dalam
jangka panjang dan berlebihan dapat menyebabkan kematian.
Masa mengemban ilmu (bersekolah atau berkuliah) adalah masa yang
penuh dengan gejolak terkait dengan pengenalan atau rasa ingin tahu akan hal-hal
baru sebagai bekal untuk menjalani kehidupan kelak. Sayangnya, masih banyak
diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya
menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Oleh karena itu tidak sedikit remaja
yang jatuh ke dalam perbuatan negatif, salah satunya adalah seks bebas atau
hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan. Dengan adanya pergaulan bebas
seseorang sering berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks dan dapat
menyebabkan masalah seperti munculnya bibit penyakit bagi mereka yang
melakukan hal ini. Bibit penyakit yang dimaksud adalah HIV yang apabila lebih

2
parah dapat menyebabkan AIDS. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
virus yang menyerang sistem imunitas. Infeksi virus ini mampu menurunkan
kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh
yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Diketahui bahwa penyakit ini tidak dapat kita
hiraukan begitu saja karena penyakit ini sangat berbahaya bagi penderitanya dan
akan terus ada sepanjang usia penderita (selama hidup) serta dapat membunuh
penderitanya. Namun, tentunya penyakit ini dapat dikontrol yaitu dengan cara
mengkonsumsi obat Antiretroviral (ARV) secara rutin.
Kedua hal tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia terutama para
pelajar di indonesia terutama bagi mereka yang terjerumus dalam pergaulan bebas,
dan obat-obatan terlarang, sehingga kita harus menjaga tubuh kita seperti yang
tertuang dalam 1 Korintus 3 : 16 - 17 yang berbunyi “Tidak tahukah kamu, bahwa
kamu adalah bait Allah 1 k dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu ? 17 Jika ada
orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab
bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu”. Ayat ini menjelaskan tentang
berharganya Tubuh kita dan tak pantas dirusak dengan dosa karena tubuh kita
merupakan Bait Allah dan Roh Kudus Hidup didalamnya, kita diajak untuk hidup
dalam kekudusan dan berpegang kuat dalam iman sehingga tetap menjaga kesucian
bait suci yang adalah manusia namun adapun alasan dari para pelajar untuk
melakukan kenakalan seperti yang tertuang di atas sangat beragam yaitu para pelajar
rentan terhadap stress, terjadinya perubahan hormon pada usia mereka, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, terpengaruh oleh teman, kurangnya pengenalan terkait hal-hal
tersebut, ekonomi keluarga, serta penyalahgunaan internet. Dengan disusunnya
makalah ini diharapkan setiap pelajar di Indonesia mampu menyadari dampak dari
penggunaan narkoba dan seks bebas yang dapat merusak masa depan maupun masa
depan bangsa.

3
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah hubungan antara bahaya Narkoba, HIV-AIDS dan pelajar di
Indonesia?
1.2.2 Bagaimana dampak yang muncul akibat maraknya penggunaan Narkoba
dan banyaknya penderita HIV-AIDS terhadap Pelajar di Indonesia?
1.2.3 Apa penyebab pelajar indonesia dapat terjerumus dalam penggunaan
Narkoba dan menderita HIV?
1.2.4 Bagaimana cara mencegah penggunaan Narkoba dan HIV-AIDS di
kalangan pelajar Indonesia?

1.3 Tujuan
Hal yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Pelajar dapat mengetahui hubungan antara bahaya Narkoba dan HIV-AIDS
terhadap dirinya.
1.3.2 Pelajar dapat mengerti bahwa akan adanya dampak yang muncul dari
penggunaan Narkoba dan menyadari bahwa semakin bertambahnya
penderita HIV-AIDS.
1.3.3 Pelajar dapat menjelaskan penyebab dirinya bisa saja dapat terjerumus
dalam dunia Narkoba.
1.3.4 Pelajar dapat belajar mengenai cara dirinya untuk mencegah penggunaan
Narkoba dan HIV-AIDS

BAB II
PEMBAHASAN

4
2.1 Pengertian Narkoba, HIV-AIDS dan Hubungannya Dengan Pelajar di
Indonesia
Narkoba atau sering kali disebut oleh para tenaga medis dengan istilah
Napza merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan/Zat Adiktif
lainnya. Narkotik berasal dari bahasa yunani yaitu narkoan yang memiliki arti
lumpuh, membuat mati rasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, narkoba atau
narkotika diartikan dengan suatu obat yang dapat menenangkan saraf,
menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa ngantuk atau merangsang. Menurut
pengertian etimologis narkotika atau narkoba berasal dari bahasa Inggris yaitu
narcos atau narcosis yang memiliki arti menidurkan dan pembiusan. Berdasarkan
Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Beberapa ahli menyatakan zat adiktif merupakan obat dan
bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup dapat
menyebabkan adanya kerja biologi yang menimbulkan adiksi yang sulit
dihentikan dan berefek ingin mengkonsumsinya secara terus-menerus, kemudian
apabila konsumsi ini dihentikan dapat menimbulkan efek luar biasa atau rasa sakit
luar biasa. Maka dapat didefinisikan Narkoba adalah zat dan obat yang dapat
mengganggu bahkan merusak sistem kerja saraf pusat sehingga menyebabkan
terjadinya ketergantungan bahkan memungkinkan merusaknya tubuh
penggunanya.
Narkotika dapat digolongkan menjadi tiga golongan yaitu:
2.1.1 Narkotika golongan I merupakan narkotika yang paling berbahaya
dibandingkan dengan golongan lainnya. Hal ini karena Narkotika golongan I
memiliki daya adiktif yang sangat tinggi. Golongan ini hanya digunakan dalam
hal penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : heroin, ganja, morfin, opium, dan
kokain.
2.1.2 Narkotika golongan II merupakan narkotika dengan daya adiktif kuat
namun tidak sekuat narkotika golongan I, sama dengan narkotika golongan
lainnya yang bermanfaat dalam proses pengobatan dan penelitian. Contoh :
benzethidine, betamethadol, dan pethidine.
2.1.3 Narkotika golongan III merupakan narkotika yang memiliki daya
adiktif paling ringan dibandingkan dengan golongan lainnya, namun sama seperti
narkotika golongan lainnya, golongan ini bermanfaat untuk pengobatan dan
penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
Berdasarkan data yang didapat dari penelitian di lapangan, diketahui
berikut adalah jenis-jenis narkoba yang beredar pesat di masyarakat dan anak
remaja:
2.1.4 Zat Hirup, merupakan bahan bangunan yang dipasarkan secara luas
dengan jenis yang bermacam-macam dan seringkali disalahgunakan untuk di
hirup, antara lain: lem kayu, cat, thinner.

5
2.1.5 Obat Penenang atau Pil Koplo, merupakan berbagai obat penenang
dan obat tidur (anti-insomnia) yang sering dipakai oleh para pengguna narkoba.
Obat-obatan seperti ini masuk dalam psikotropika, namun hingga saat ini masih
ditemukan kios-kios yang menjualnya secara bebas.
Oleh karena faktor-faktor yang telah dijelaskan sebelumnya, pemerintah
Indonesia melarang adanya penggunaan maupun pengedaran Narkoba di
Indonesia. Namun, hingga saat ini masih banyak ditemukan masyarakat Indonesia
yang baik itu menggunakan dan mengedarkan Narkoba di wilayah Indonesia.
Mereka mendapatkan Narkoba ini dari negara lain yaitu negara yang melegalkan
adanya penggunaan Narkoba di wilayahnya. Diketahui bahwa banyak orang asing
yang lebih senang menjual narkoba kepada rakyat Indonesia karena ketika mereka
menjual Narkoba maka harganya akan menjadi lebih mahal dibandingkan di
negara yang melegalkan adanya Narkoba. Hal ini dapat terjadi karena Indonesia
melarang adanya Narkoba sehingga para pembeli Narkoba harus berhasil
menyelundupkan dan membawa Narkoba dengan aman sampai ke Indonesia
dengan resiko yang dapat dibilang sangat besar dan dapat mengancam dirinya
sendiri. Selain itu, alasan lain mengapa banyak orang asing yang menjual Narkoba
kepada rakyat Indonesia karena Narkoba dapat merusak diri seseorang sehingga
dapat dikatakan bahwa mereka ingin merusak anak bangsa yang merupakan
penerus bagi bangsa kita.
Selain faktor dari Narkoba, HIV-AIDS juga memiliki faktor penghambat
untuk persatuan pelajar Indonesia. HIV-AIDS merupakan salah satu dampak dari
Narkoba, sehingga Narkoba dan HIV-AIDS mempunyai kesamaan sebagai
penghambat persatuan dimana HIV-AIDS membuat penderitanya akan sulit untuk
diterima oleh orang lain karena mereka memiliki stigma bahwa seseorang yang
mengidap penyakit ini dapat berdampak buruk bagi diri mereka. Dengan ini,
banyak orang yang menjauhi penderita penyakit HIV-AIDS karena mereka takut
untuk tertular yang membuat terbentuknya kesenjangan sosial di Indonesia di
mana hal ini dapat menjadi faktor penghambat persatuan Indonesia.
Human Immunodeficiency Virus atau biasanya disingkat dengan HIV
merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS dan virus ini termasuk
kelompok retrovirus. Infeksi HIV akan terus ada selama hidup seseorang yang
terinfeksi virus ini. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus ini merupakan orang
tanpa tanda dan gejala dalam jangka waktu yang lama. Namun, sebetulnya mereka
dapat saja menulari orang lain. Pada penjelasan sebelumnya telah diketahui bahwa
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang berkelanjutan. AIDS
singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan
gejala yang membuat turunnya sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan studi yang
telah dijalankan diketahui bahwa penderita AIDS yang tidak mendapatkan
pengobatan secara tepat maupun yang tidak menjalankan pengobatan secara rutin
akan meninggal dalam beberapa tahun setelah adanya tanda pertama AIDS
muncul dalam tubuh penderita.

6
Berdasarkan data dari kominfo tahun 2021 diketahui sebanyak 82,4%
pengguna narkoba berasal dari kalangan anak muda berusia 15-35 tahun, tentunya
dari semua pengguna narkoba tersebut terdapat pelajar di Indonesia yang
menggunakannya juga. Angka ini tidak dapat kita sepelekan begitu saja karena
meraup lebih dari setengah anak bangsa untuk mengkonsumsinya. Bahkan
diketahui juga hampir semua pengguna narkoba melakukan hubungan seksual
baik dengan pengaman maupun tidak di bawah pengaruh narkoba dengan
pasangan yang tidak tetap dan sebanyak 19,5% merupakan pelajar Indonesia.
Melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidak tetap merupakan salah
satu pemicu yang dapat menularkan virus HIV karena virus ini terdapat pada n
cairan tubuh manusia. Kasus HIV/AIDS yang terdapat di Indonesia sudah
terbilang tak sedikit. Menurut data, Jawa Timur menjadi Provinsi yang memiliki
jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak dengan jumlah 79.577 terhitung sejak Mei
2020. Berikut adalah data 10 provinsi dengan pengidap HIV-AIDS terbanyak di
Indonesia:

yang disusun dalam bentuk matriks:

Susunan data pengidap HIV-AIDS tersebut dimulai dari provinsi Jawa Timur
yang menduduki pada peringkat pertama, disusul dengan DKI Jakarta, Papua,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Banten, dan

7
pada peringkat terakhir 10 provinsi dengan pengidap HIV-AIDS terbanyak di
Indonesia diduduki oleh provinsi Kepulauan Riau.
Angka yang sangat banyak membuat indonesia tidak boleh menyepelekan
kasus ini. Apabila pelajar di Indonesia melakukan tindakan ini tentunya dapat
membuat mereka tertular virus HIV dan menderita penyakit AIDS. Selain itu,
terdapat juga hubungan lain antara narkoba, HIV-AIDS dengan pelajar Indonesia
yaitu seringkali kita temui banyak pelajar di Indonesia yang sudah bahkan sering
melakukan hubungan seksual. Biasanya mereka akan mengenakan tarif setiap
melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda, hal ini disebut
dengan istilah open BO. Apabila pelajar tersebut merupakan pengguna narkoba
juga, hal ini juga dapat menjadi salah satu alasan mengapa para pelajar melakukan
atau bekerja seperti ini karena mereka sudah tidak mempunyai biaya lagi untuk
membeli narkoba yang membuat mereka terpaksa melakukan pekerjaan ini.

2.2 Dampak yang Dapat Muncul Ketika Pelajar terjerumus dalam Narkoba
Sering kali terlihat bahwa ketika melakukan atau mengerjakan sesuatu secara
terus menerus sampai muncul rasa ketergantungan sampai dapat membuat gejala
yang mungkin tidak disadari tapi dapat dirasakan oleh orang sekitarnya, seperti
yang dapat dialami oleh pelajar terlihat dari perubahan perasaan yang secara cepat
dan perasaanya yang terus menerus turun seperti mudah cemas dan sedih sehingga
dirinya ingin merasa sendiri. Hal ini dapat berlanjut menjadi gangguan kecemasan
yang berlebihan, ketika pelajar yang sudah kecanduan dengan narkoba dan saat
dia tidak lagi mendapatkannya, dia akan mengalami gangguan kecemasan karena
tidak mendapat apa yang menjadi kesehariannya, gangguan kecemasan yang
berlebihan hingga dapat memberikan efek seperti stres dan depresi apalagi pada
saat itu dia merupakan pelajar yang pasti memiliki beban dalam pendidikan yang
harus dikejar, sehingga kecemasannya bertambah.
Pelajar juga tidak dapat menghindari dari godaan masa remajanya, tapi mereka
perlu tahu bahwa dampak yang akan dihadapi dari terjerumusnya mereka dalam
Narkoba dan sampai terkena HIV-AIDS tidak bisa mereka hindari. Dampak yang
muncul bisa saja beragam, antara lain dampak yang muncul dalam dirinya sendiri
sampai dengan lingkungannya sehari-hari.

2.2.1 Dampak yang Muncul dalam Diri Pelajar akibat Narkoba dan HIV
Munculnya dampak dalam diri seorang Pelajar saat mereka sudah
terjerumus dalam Narkoba awalnya akan dimulai dari kerusakan pada otak
yang terletak pada otak bagian depan (Lobus Frontalis) yang dimana fungsi
dari otak bagian depan adalah mengendalikan perasaan, perilaku, hingga
kesadaraan diri. Karena fungsi awal dari obat narkoba adalah untuk kesehatan
dengan efek samping halusinasi. Narkoba yang masuk dalam tubuh kita akan
terkumpul semua mulai dari narkoba yang masuk melalui pencernaan,

8
pernapasan hingga secara langsung (darah), akan masuk dalam jantung dan
menyebar ke seluruh tubuh sampai dengan saraf dan saraf ke otak sehingga
dapat menekan otak kita pada bagian lobus Frontalis (otak bagian depan).

Dampak antara lain pada pelajar adalah Halusinasi dan kehilangan kesadaran
sesaat yang sering terjadi pada pelajar, Halusinasi ini menyebabkan seseorang
melihat hal-hal yang sebenarnya tidak nyata atau tidak ada pada saat itu, hal-
hal ini merupakan sesuatu yang membuat dia senang dan bahagia sesaat dan
hal ini membuat dia menginginkannya lebih lagi sampai kecanduan. Selain
kerusakan pada otak di bagian depan (Lobus Frontalis), Narkoba juga
menyerang jantung karena jalur yang dipakai oleh Narkoba adalah lewat
darah, maka jalur yang dilalui oleh darah seperti jantung bisa memiliki
dampak tersendiri, dampaknya antara lain: turunnya tekanan darah, aritmia,
terjadi kerja jantung yang lebih dari biasanya atau denyut jantung terkadang
cepat dan lambat dari yang seharusnya, dan suplai oksigen untuk jantung
dapat terganggu akibat masuknya benda asing (Narkoba) pada jantung.
Masuknya benda asing dalam organ tubuh kita mampu membuat kerja
jantung lebih sampai dampak menyebabkan overwork pada jantung.

Selain pada Narkoba, seorang Pelajar yang sudah divonis HIV/AIDS


memiliki dampak dalam dirinya. Pelajar akan mengalami perubahan tubuh
dan sistem kekebalan tubuhnya akan menurun, karena HIV sendiri virus yang
menyerang sel CD4 (sel pada tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke
dalam tubuh), HIV akan membuat sel CD4 berkurang seiring berjalannya
waktu dan membuat kita sulit untuk menahan infeksi virus lainnya. Salah
satunya, TBC yang menyerang pernapasan, Toxoplasmosis (infeksi pada
manusia oleh parasit yang biasanya ada pada kotoran hewan yang belum
matang), Sitomegalovirus (virus yang punya hubungan dengan Herpes) yang
menyebabkan pelajar mengalami gangguan penglihatan, lemah tulang yang
sampai membuatnya kesulitan berjalan dan gangguan saluran pencernaan.
Kriptokokus Meningitis (infeksi sistem saraf umum pusat seperti otak dan
sumsum tulang belakang), dan juga Pneumonia kronis (paru-paru
membengkak oleh bakteri/virus/jamur).

Jika ditelusuri lebih lanjut ternyata penyakit atau infeksi yang dialami oleh
virus HIV ternyata bisa menggunakan beberapa penyakit lainnya, yang
sebenarnya penyakit atau infeksi di atas bisa dihindari bahkan mulai dari
umur masih balita dapat melawan infeksi ini dengan sistem imun yang
normal. Selain yang parah adalah ketika virus HIV berubah menjadi AIDS
(fase akhir virus HIV) dampak pada pelajar adalah seiring bertambahnya
usia, mereka akan mengalami penurunan massa tubuh atau dengan istilah
sindrom wasting, massa tubuh pada penderita AIDS akan terus menurun 10%

9
dengan waktu yang cukup singkat dan juga sebagian penderita HIV terjangkit
melalui hubungan seks yang kadang berlebihan dapat mengalami penyakit
kelamin seperti timbulnya bintil-bintil kecil di kemaluan, kulit serta mulut.

2.2.2 Dampak yang Muncul pada Lingkungan Pelajar akibat Narkoba


dan HIV
Sebagai seorang pelajar lingkungan sekolah dan sosial merupakan hal yang
penting yang dimana perlu adanya rasa diterima oleh lingkungan agar pelajar
dapat merasa layak berada di lingkungan itu. Akan tetapi pelajar yang divonis
Narkoba dan HIV sama-sama memiliki dampak yang mirip, yang dimana
sebagian besar lingkungan sekolah maupun sosialnya akan memunculkan
stigma bahwa pelajar ini tidak diterima oleh lingkungan karena stigma
penyakit menular lewat sentuhan maupun memberikan pengaruh buruk,
sehingga terkadang banyak lingkungan menolak mereka. Selain dari
penolakan lingkungan terhadap pelajar, tidak jarang pelajar yang narkoba
melakukan tindakan kriminal seperti mulai mencuri, mengganggu
kenyamanan lingkungan karena merasa mereka tidak dihargai jadi mereka
ingin mendapat perhatian lebih dari lingkungan dengan melakukan
kegaduhan.

2.3 Penyebab Pelajar Indonesia dapat Terjerumus dalam Penggunaan


Narkoba dan Menderita HIV
HIV-AID adalah sebuah penyakit yang dapat menular dan ada beberapa
cara penularannya yaitu hubungan seks tanpa kondom. Virus HIV yang dapat
menyebabkan penyakit AIDS dapat masuk ke tubuh manusia melalui cairan mani,
cairan vagina, atau cairan pra ejakulasi lewat luka pada alat vital (Kelamin).
Sehingga berhubungan seks tanpa menggunakan kondom dapat berisiko
menyebabkan virus berpindah dan menginfeksi tubuh. Sebagian besar
berhubungan seks pasti melakukan Seks Oral, Seks oral bisa menjadi media
penularan penyakit HIV/AIDS juga jika Anda melakukan oral seks namun anda
sedang mengidap sariawan atau mengalami luka di sekitar mulut dan bibir. Selain
itu, risiko penularan akan meningkat jika cairan ejakulasi dikeluarkan di dalam
mulut.
Penyebab banyaknya pelajar di Indonesia menderita HIV/AIDS selain
berhubungan seks adalah Transfusi Darah hal ini dikarenakan HIV/AIDS dapat
menular melalui cairan sehingga transfusi darah menjadi salah satu cara untuk
menularnya penyakit ini, namun hal ini jarang terjadi karena transfusi darah harus
melalui pengecekan oleh pihak rumah sakit, sehingga penularan ini jarang sekali
terjadi, apalagi di rumah sakit yang sudah memiliki Teknologi Terkini namun
kemungkinan tetap saja ada. Berbagi Jarum bekas Suntik juga merupakan media
penularan virus penyakit HIV/AIDS. Apabila orang tersebut terbukti mengidap
penyakit HIV/AIDS, maka darah yang tertinggal di jarum suntik dapat masuk ke

10
tubuh dan menginfeksi dan Pembagian Jarum suntik sering ditemui pada
pengguna narkoba.
Penyebab HIV/AIDS yang terjadi pada pelajar di Indonesia juga sering
ditemui dari keturunan atau orang tua hal ini dikarenakan Ibu hamil yang
terinfeksi penyakit HIV/AIDS beresiko lebih besar untuk menularkan virus
kepada bayinya melalui plasenta. Virus juga dapat menular dari ibu ke bayi
selama proses persalinan berlangsung namun itu sangat kecil persentasenya 1:100.
Namun bisa saja tertular jika ibu yang positif HIV/AIDS Memberikan ASI kepada
anaknya hal ini sangat beresiko menularkan Virus tersebut. Namun, HIV-AIDS
tidak dapat menular melalui udara, air keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk,
atau sentuhan fisik, Sehingga HIV/AIDS tidak dapat menular dari Ciuman dan
berpelukan.

2.4 Cara Pencegahan HIV-AIDS


HIV-AIDS dapat menular dengan mudah jika orang lain melakukan
kontak langsung cairan tubuh dengan penderitanya. Pelajar di Indonesia banyak
yang terpengaruh oleh pergaulan yang tidak baik, sehingga salah satu cara
pencegahannya adalah menghindari melakukan hubungan seksual, karena dengan
dilakukannya hubungan seksual dapat menularkan HIV-AIDS terutama saat
berhubungan seksual tidak menggunakan kondom. Selain menghindari melakukan
hubungan seksual adalah menghindari penggunaan jarum suntik bersama. Karena
adanya pengaruh dari pergaulan bebas di lingkungan para pelajar, dapat membuat
mereka terjerumus dalam penggunaan narkoba, terutama menggunakan narkoba
dengan memakai suntik. Penggunaan jarum suntik yang bersamaan dapat
menularkan HIV-AIDS dengan mudah, Karena jarum suntik yang sempat
digunakan akan menyisakan darah sehingga jika memakai jarum suntik yang telah
digunakan oleh penderita HIV-AIDS akan mudah tertular.
Sebagai pelajar tentu kebersihan adalah suatu hal yang penting, karena
dengan menjaga kebersihan tentu kondisi fisik akan terjaga dengan baik. Dengan
melakukan sunat untuk pria dilakukan untuk menjaga kebersihan alat kelamin pria
agar tidak terkena penyakit dan infeksi HIV-AIDS. Tidak hanya itu cara
pencegahan penularan HIV-AIDS dapat dilakukan dengan menghindari
penggunaan obat-obatan terlarang. Sebagai pelajar kita harus bisa memilih mana
pergaulan yang memiliki pengaruh negatif dan yang memiliki pengaruh positif,
karena dengan adanya pengaruh dari pergaulan yang negatif dapat membuat kita
terpengaruh untuk mencoba yang namanya obat-obatan terlarang karena adanya
pengaruh dari lingkungan. Penggunaan obat-obatan terlarang menyebabkan orang
tidak dapat mengontrol dirinya, sehingga dia bisa melakukan tindakan yang
berisiko seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom. Hal ini membuat HIV-
AIDS dapat tertular dengan mudah, tetapi bagi seorang pelajar pengidap AIDS
dapat menggunakan Antiretroviral (ARV) yang merupakan bagian dari
pengobatan HIV-AIDS. Obat ini akan disarankan oleh dokter kepada pasien yang

11
mengidap AIDS agar mengkonsumsinya secara teratur. Obat ini diperjual-belikan
secara legal dengan resep dari dokter dan dapat dibeli dengan harga yang dimulai
dari Rp. 400.000 setiap botolnya. Namun, berdasarkan sumber informasi diketahui
bahwa pemerintah menyediakan obat Antiretroviral gratis untuk orang dengan
HIV-AIDS (ODHA). Berikut adalah data jumlah biaya yang harus dikeluarkan
pemerintah apabila membiayai setiap pengidap HIV-AIDS di 10 provinsi teratas
dengan jumlah pengidap HIV-AIDS terbanyak yang disusun dalam bentuk
matriks:

Selain itu, rutin melakukan skrining HIV juga penting untuk dilakukan
karena hal ini membantu seseorang mendeteksi infeksi penyakit HIV-AIDS.
Adapun cara pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah kepada pelajar yaitu
beberapa pemerintah daerah melakukan sosialisasi atau penyuluhan di sekolah-
sekolah yang ada di wilayahnya. Dengan ini pemerintah berharap, banyak penerus
bangsa baik itu para pelajar di Indonesia sendiri yang semakin sadar dengan
buruknya HIV-AIDS sehingga mereka dapat merangkul dan menjaga sesama di
mana mereka juga telah menumbuhkan salah satu faktor pendorong persatuan
bangsa Indonesia.

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS dengan mengganggu
sistem pertahanan tubuh. Virus ini dapat menyebar melalui kontak darah yang
terinfeksi, cairan mani, atau cairan vagina. Penyakit ini sangat berbahaya terutama
di kalangan pelajar, hal ini dapat kita lihat dengan angka matriks yang begitu
tinggi. Dampaknya juga sangat berbahaya dapat menimbulkan gejala seperti
demam, flu, sakit tenggorokan dan tubuh melemah dan hingga saat ini obatnya
belum ditemukan. Namun, anda dapat melakukan pencegahan dengan beberapa
cara seperti yang diuraikan diatas. Pencegahan HIV/AIDS dimulai dengan kita.
Pengidap HIV/AIDS bukan musuh, mereka butuh teman.

12
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang.
Narkoba merupakan obat - obat terlarang sangat berbahaya untuk tubuh kita jika
digunakan tidak sesuai pantauan yang berwajib. Namun, narkoba sudah mulai
menyerang ke kehidupan pelajar di indonesia dan itu sangat berdampak pada
generasi indonesia yang selanjutnya. Salah satu penyebab utama penggunaan
narkoba adalah lingkungan, sehingga kita dapat menghindari lingkungan yang
tidak baik karena tercatat pada 1 Korintus 15 : 33 - 34 yang berbunyi “Janganlah
kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah
kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! “ Sehingga kita bisa
menghindari penggunaan narkoba dengan memahami Ilmu Norma dan agama.

3.2 Saran
Dalam melakukan penyusunan makalah ini kami melakukan secara
kelompok dan mungkin masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu
setidaknya kami paham dan dapat mengimplementasikan makalah ini. Masih
banyak kesalahan dari penulisan makalah yang dilakukan kelompok kami, karena
kami hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa seperti tercantum
pada Roma 3:23.yang berbunyi “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah” . kami juga membutuhkan saran dan kritikan agar
kami dapat berkembang dari sebelumnya, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada guru pembimbing kami dan semua yang berkontribusi dalam membantu
penulisan makalah ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini agar seluruh
pelajar di Indonesia dapat menghindari Narkoba dan mencegah penyebaran Virus
HIV yang menyebabkan penyakit AIDS. Sehingga tidak hanya sekedar tahu
melainkan mempraktekkannya dalam kehidupan. Penerapan pendidikan karakter
sangat penting bagi pelajar di indonesia untuk membangun individu dan generasi
emas untuk indonesia yang lebih maju.

Daftar Pustaka
Nasaruddin. 2001. Bagaimana Cara Kerja Narkoba di Dalam Tubuh Sehingga
Dapat Merusak Kerja Organ Tubuh.
Kartika P.S. 2021. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja.
dr.Rizal Fadhli Makarim. 2022. HIV and AIDS.
Humas BNN. 2019. Pengertian Narkoba dan Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan.
Mitra Keluarga. 2022. Ketahui Perbedaan HIV dan AIDS, serta Cara
Pengobatannya.
Dr. agung. 2019. Halusinasi Hingga Kerusakan Saraf, Dampak Narkoba Pada
Otak Kita.

13

Anda mungkin juga menyukai