Anda di halaman 1dari 1

1. Analisis kadar air metode oven.

Cawan porselen kosong dikeringkan dalam oven 105 oC selama 15 menit, lalu didinginkan dalam
desikator dan ditimbang sebagai bobot cawan kosong (W2) (SNI 01-2891-1992). Sejumlah sampel
tertentu dimasukkan ke dalam cawan lalu ditimbang sebagai bobot awal sampel (W), kemudian
dikeringkan dalam oven 130 oC selama 1 jam. Sampel kemudian didinginkan dalam desikator dan
ditimbang (W1) (AOAC 925.10-2000). Waktu pengovenan selama 1 jam digunakan untuk
menganalisis kadar air total pada sampel, sehingga air yang terkandung dalam sampel diperkirakan
telah menguap setelah dikeringkan selama 1 jam. Akan tetapi, analisis ini dilakukan untuk
memperoleh beberapa tingkatan kadar air yang berbeda sehingga digunakan interval waktu
pengovenan 10 menit pada tiap tingkatan kadar air. Pengovenan dilakukan sebanyak 6 kali untuk
memperoleh nilai kadar kadar air pada menit ke-0 hingga menit ke-60 dengan interval 10 menit.
Sehingga diperoleh data kadar air dengan Persamaan 3.

W − (W1 − W2)
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 (%𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔) = × 100%
(𝑊1 − 𝑊2)

Metode Oven:

Timbang dengan seksama 1-2 gram cuplikan pada sebuah botol timbang bertutup yang sudah
diketahui bobotnya, untuk contoh cairan, botol timbang dilengkapi dengan pengaduk dan pasir
kwarsa/kertas saring berlipat. Keringkan pada oven suhu 105oC selama 3 jam. Dinginkan dalam
desikator selama 30 menit. Timbang, ulangi pekerjaan ini hingga diperoleh bobot tetap (SNI 01-
2891, 1992).

Perhitungan: Kadar Air = (W1-W2)/W x 100

W = bobot cuplikan sebelum dikeringkan, dalam gram

W1 = bobot kosong + cuplikan, dalam gram

W2 = bobot kosong + cuplikan setelah dikeringkan, dalam gram

Anda mungkin juga menyukai