Surveilans Epidemiologi Hepatitis B
Surveilans Epidemiologi Hepatitis B
Surveilans epidemiologi
A. Definisi dari Surveilans Epidemiologi
Menurut WHO :
Surveilans adalah : Pengumpulan, pengolahan, analisis data kesehatan secara sistematis dan
terus menerus, serta desiminasi informasi tepat waktu kepada pihak – pihak yang perlu
mengetahui sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.(Last, 2001 dalam Bhisma Murti,
2003 )
Surveilans Epidemiologi adalah pengumpulan dan analisa data epidemiologi yang akan
digunakan sebagai dasar dari kegiatan-kegiatan dalam bidang pencegahan dan
penanggulangan penyakit yang meliputi kegiatan :
1. Perencanaan Program Pemberantasan Penyakit.
Mengenal Epidemiologi Penyakit berarti mengenal apa yang kita hadapi dan mengenal
perencanaan program yang baik.
2. Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit.
Bagaimana keadaan sebelum dan sesudah dan sesudah program dilaksanakan sehingga
dapat diukur keberhasilannya menggunakan data sueveilans epidemiologi.
3. Penanggulangan wabah Kejadian Luar Biasa.
Hepatitis B
A. Definisi Penyakit
Hepatitis virus merupakan penyakit sistemik yang terutama mengenai hati. kebanyakan
hepatitis virus akut pada anak atau orang dewasa disebabkan oleh salah satu dari agen
berikut: virus hepatitis A (HAV), agen penyebab hepatitis virus tipe A (hepatitis infeksius);
virus hepatitis B (HBV), penyebab hepatitis virus B (hepatitis serum); virus hepatitis C
(HCV), agen hepatitis C (penyebab sering hepatitis pascatransfusi); atau virus hepatitis E
(HEV), agen hepatitis yang ditularkan secara enterik. Virus lain yang menjadi penyebab
hepatitis yang tidak dapat dimasukan kedalam gol.agen yang telah diketahui dan penyakit
yang terkait dinyatakan sebagai hepatitis non-A-E. Virus lain yang diketahui sifatnya yang
dapat menyebabkan hepatitis sporadik, seperti virus demam kuning, sitomegalovirus,virus
epstein-barr,virus herpes simpleks, virus rubela dan enterovirus.
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (HBV),
suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau
menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.
Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi. HBV penyebab
hepatitis serum, HBV ditetapkan sebagai infeksi kronis terutama pada mereka yg terinfeksi
sewaktu bayi. Ini merupakan faktor utama dalam perkembangan terakhir.
B. Gejala penyakit
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit
perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita
hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan
kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
Tanda gejala hepatitis B biasanya muncul setelah dua sampai tiga bulan setelah anda
terinfeksi dan gejalanya dapat berfariasi dari yang ringan sampai prarah. Tanda dan gejala
hepatitis B antara lain :
C. Transmisi Hepatitis B
Mode transmisi adalah sama bagi human immunodeficiency virus (HIV), tetapi HBV
adalah 50 sampai 100 kali lebih menular seperti HIV, VHB dapat bertahan hidup di luar
tubuh setidaknya selama 7 hari. Selama waktu itu, virus tetap dapat menyebabkan infeksi
jika memasuki tubuh orang yang tidak terinfeksi.
1. Sumber Penularan Virus Hepatitis B.
Dalam kepustakaan disebutkan sumber penularan virus Hepatitis B berupa :
a. Darah
b. Saliva
c. Kontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B
d. Feces dan urine
e. Lain – lain : sisir, pisau cukur, selimut, alat makan, alat kedokteran yang
terkontaminasi virus hepatitis B. Selain itu dicurigai penularan melalui nyamuk
atau serangga penghisap darah.
2. Cara penularan virus Hepatitis B
Penularan infeksi virus hepatitis B melalui berbagai cara yaitu :
a. Parenteral
Dimana terjadi penembusan kulit atau mukosa misalnya melalui
tusuk jarum atau benda yang sudah tercemar virus hepatitis B dan pembuatan tatto.
b. Non Parenteral Karena persentuhan yang erat dengan benda yang tercemar virus
hepatitis B. Secara epidemiologic penularan infeksi virus hepatis B
ada 2 cara penting yaitu:
a) Penularan vertical Yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu yang
HBsAg positif kepada anak yang dilahirkan yang terjadi selama
masa perinatal. Resiko terinfeksi pada bayi mencapai 50-
60% dan bervariasi antar negara satu dan lain berkaitan dengan kelompok etnik.
b) Penularan horizontal
yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari seorang pengidaap virus hepatitis B
kepada orang lain desekitarnya, misalnya melalui hubungan seksual.
4. Fase Penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul
bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna
urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas
capai.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan buku profil kesehatan dari
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Kota Palembang pada tahun 2009
di beberapa rumah sakit.
2. Pengolahan Data
Hasil pengolahan data dikeluarkan dalam bentuk laporan tahunan kemudian hasil
pengolahan data kasus penyakit disajikan dalam bentuk tabel, dengan
menggunakan aplikasi program komputer Microsoft Excel 2007.
3. Analisis
Analisis data penyakit Hepatitis B di beberapa rumah sakit ini berdasarkan diagnose
yang di tegakkan
4. Distribusi
Kasus Hepatitis B di beberapa rumah sakit ini banyak di temukan akibat kontak
perawat/dokter dengan penderita atau bayi yang baru lahir dari ibu penderita
penyakit hepatitis B
DAFTAR PUSTAKA