Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta- Magelang
sebagai penyelenggara pendidikan tinggi bidang penyuluhan pertanian di
lingkungan Kementerian Pertanian bertujuan menghasilkan Penyuluh
Pertanian Ahli dan Praktisi Agribisnis yang akan bermitra dengan pelaku
utama dan pelaku usaha.
Proses pembelajaran di Polbangtan terdiri atas kuliah klasikal dan praktik
mata kuliah. Selain praktik mata kuliah dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) II yang dilaksanakan pada semester VI. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
II dirancang sebagai bagian dari kegiatan proses pembelajaran di Polbangtan,
dengan capaian pembelajaran tentang pelaksanaan dan evaluasi penyuluhan
dilaksanakan dengan bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester (SKS) atau
sepadan dengan 30 hari kerja efektif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Kledung
Dalam Angka 2018, bahwa Kecamatan Kledung memiliki sawah seluas 247
hektare (ha) yang terdiri dari lahan sawah irigasi teknis dan non teknis.
Produksi unggulan bidang pertanian di Kecamatan Kledung pada sektor
tanaman pangan komoditas padi dan hortikultura berupa sayuran. Maka dari
itu perlu adanya kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas petani serta
mahasiswa itu sendiri melalui Praktik Kerja Lapangan dengan bekerja sama
dengan Balai Penyuluhan Pertanian Kledung

B. Tujuan
Kegiatan PKL II bertujuan agar Mahasiswa memiliki kompetensi
Penyuluh Pertanian yang profesional, meliputi aspek:

1
1. Pengetahuan, menganalisis permasalahan pada kelompok tani/gabungan
kelompok tani, dan meningkatkan kemampuan dalam merencanakan
kegiatan penyuluhan.
2. Keterampilan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan penyuluhan
secara partisipatif.
3. Sikap, menumbuhkan jiwa Penyuluh Profesional.
Dalam pelaksanaannya, tujuan PKL II ini secara terstruktur agar
menyelesaikan tagihan, diantaranya agar mampu menetapkan media
penyuluhan pertanian, menetapkan metode penyuluhan pertanian,
melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian, mengevaluasi pelaksanaan
penyuluhan pertanian yang dilaksanakan, serta mengevaluasi dampak
penyuluhan pertanian (kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh penyuluh
terdahulu).

C. Manfaat
Bagi mahasiswa:
1. meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam menetapkan prioritas
permasalahan pada kelompok tani/gabungan kelompok tani;
2. meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan penyuluhan pertanian bagi pelaku utama dan
pelaku usaha, serta menyusun instrumen penyuluhan;
3. mewujudkan jiwa Penyuluh profesional.
Bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah, petani dan Stakeholder adalah
untuk membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan yang dilakukan instansi
pelaku utama dan pelaku usaha.

Anda mungkin juga menyukai