Anda di halaman 1dari 19

PENGANGKUTAN AIR DAN ZAT PADA TUMBUHAN

Brassica rapa
Karya Ilmiah Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Kelulusan SMPIT Plus Cordova

“Character and Knowledge are ours”


Hafizhal Daffa Miftahul Wahab
0082905972

YAYASAN PERADABAN CORDOVA


SMPIT PLUS CORDOVA
Kab. Bekasi 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb,


Segala puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpah
rahmatnya sehingga penulis dapat membuat Karya Ilmiah Remaja secara baik.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita, Muhammad SAW,
beserta keluarga, sahabatnya, & juga umatnya.
Terima kasih & syukur sebesar-besarnya kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah ini dalam jangka waktu yang ditentukan.
Penulisan Karya Ilmiah ini bermaksud untuk menuntaskan sebagian syarat
guna mencapai kelulusan SMPIT Plus Cordova.
Penulis menyadari akan banyaknya kekurangan serta kesalahan yang
tercantum dalam karya penulis. Penulis tetap bermotivasi dan bertekad dalam
menyelesaikan Karya Ilmiah ini berkat dorongan dari berbagai pihak yang
bersangkutan. Demikian penulis dengan merendahkan diri dan tulus ingin
mengucapkan terima kasih seluas-luasnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan limpah karunianya menjadi sebab
dimudahkannya penulis dalam penulisan Karya Ilmiah.
2. Yayasan Peradaban SMPIT Plus Cordova, Ida Saidah S.Sos,M.Si (Psi) sebagai
yayasan SIT Plus Cordova yang telah memberikan banyak motivasi kepada saya
& teman-teman sekalian
3. Kepala Sekolah SMPIT Plus Cordova, Ustadz Ahmad Fadli, S.H yang telah
memberikan pelajaran kepada kita semua.
4. Ustadz Ardiansyah, S. Pd.I. Selaku mentor pembimbing & yang berperan
sebagai Wali Kelas 8, yang telah membagikan pengalaman hidupnya sehingga
saya mendapat dorongan yang pantas dalam menyelesaikan Karya Ilmiah.

2
5. Pembimbing saya, Ustadz Firdaus, yang telah memberikan bimbingan dan
arahan sehingga say adapt menyelesaikan karya ilmiah.
6. Para ustadz-ustadzah & mentor-mentor yang telah membimbing serta selalu
mengingatkan dalam proses penyelesaian Karya Ilmiah.
7. Kedua orang tua saya, Ibu & Ayah, dan adik-adik saya serta para kerabat yang
selalu mendoakan & memberikan semangatnya kepada penulis.
8. Teman-teman seangkatan saya yang telah menemani & mengiringi saya dalam
proses penulisan serta pengesahan Karya Ilmiah.

Cikarang, 18 Agustus 2021

Hafizhal Daffa Miftahul Wahab

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang saya dalam penyelesaian Karya Ilmiah ini adalah sebagai suatu
tanda pemahaman saya dalam materi transportasi pada tumbuhan yang terdapat dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Makalah ini akan membahas tentang proses transportasi pada tumbuhan atau
lebih spesifiknya yaitu tentang transportasi pada tumbuhan sawi putih atau dikenal
dengan nama latin Brassica rapa. Makalah ini akan difokuskan pada proses
pengangkutan zat dari batang daun hingga pucuk daun menggunakan media pewarna
makanan.
Adapun ketertarikan saya meneliti tentang transportasi pada tanaman adalah
untuk mengetahui bagaimana cara air & zat-zat lainnya naik dari akar hingga ke daun
yang tidak mungkin hanya terjadi begitu saja, maka dilaksanakannya praktik penelitian
tentang transportasi pada tumbuhan.
Tanaman membutuhkan air, mineral & zat-zat lainnya untuk menunjang proses
pertumbuhan, fotosintesis pada tanaman dan lainnya. Air yang diserap oleh akar
dibawa ke batang tanaman lalu ke seluruh tubuh tumbuhan dan daun. Proses tersebut
disebut transportasi pada tumbuhan.
Faktor utama transportasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh persediaan air,
persaingan antar tumbuhan dan juga kesegaran pada tanaman. Transportasi merupakan
proses fisika, yang dibantu oleh daya serap akar, daya kapilaritas batang dan daya
hisap daun. Ketiga proses ini menjadi inti dalam proses transportasi pada tanaman.
Penulis akui kebanyakan siswa & siswi mungkin merasa sedikit berat dalam
penelitian transportasi pada tumbuhan karena pendalaman materi yang kurang maupun
kurangnya motivasi dalam pembelajaran.
4
1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini :
1. Apa pengertian transportasi pada tumbuhan ?
2. Bagaimana proses transportasi pada tumbuhan sawi putih ?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi transportasi pada tumbuhan sawi
putih ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang tercantum dalam makalah ini :
1. Untuk memahami pengertian transportasi pada tumbuhan.
2. Untuk memahami proses transportasi pada tumbuhan sawi putih.
3. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi transportasi pada
tumbuhan sawi putih.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan penulis.
2. Sebagai acuan atau referensi dalam penelitian yang berkaitan ataupun
bersangkutan untuk peneliti selanjutnya.
3. Sebagai bentuk kontribusi bagi pengetahuan dalam bidang sains dan yang lebih
terspesifik.
4. Memperkuat kemampuan analisa dalam penelitian yang membutuhkan
kepekaan proses dan hasil analisis.
5. Melatih kemampuan dasar dalam melakukan penelitian secara teratur dan
terorganisir.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Transportasi Pada Tumbuhan


Transportasi pada tumbuhan adalah suatu proses pengangkutan air dan berbagai
zat yang diserap dan didistribusikan ke seluruh bagian tumbuhan. Ada dua tempat di
mana zat diangkut dalam tumbuhan. Pertama pada tumbuhan tingkat rendah dimana
semua penyerapan air, unsur hara dan mineral dapat dilakukan oleh seluruh bagian
tubuh tumbuhan. Sedangkan pada tumbuhan tingkat tinggi, penyerapan air dan unsur
hara dilakukan oleh dua pembuluh, yaitu pembuluh xilem atau kayu dan floem atau
pembuluh penyaring. Proses transportasi pada tumbuhan dapat berlangsung dengan
mekanisme difusi, osmosis, imbibisi dan proses transpor aktif atau pasif. Sawi putih
merupakan tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat tinggi berdasarkan cara
perkembangbiakannya. (Akbar, Anisa. 2020)
a. Difusi
Difusi ialah perpindahan ion atau molekul dari konsentrasi tinggi (hipertonik)
ke konsentrasi yang lebih rendah (hipotonik) dengan atau tanpa membran
semipermeabel. Adanya perbedaan konsentrasi menimbulkan penyebaran molekul
disebabkan oleh tekanan.
b. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul dari konsentrasi rendah (hipotonik) ke
konsentrasi yang lebih tinggi (hipertonik) dengan melalui membran semipermeabel.
c. Imbibisi
Imbibisi merupakan peresapan air ke dalam dinding sel sehingga dinding sel
akan membesar. Imbibisi berarti kemampuan plasma sel untuk menyerap air dari
luar sel, air yang diserap akan melekat sehingga dinding sel mengembang.

6
d. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan sistem transportasi suatu molekul melintasi membran
dengan menggunakan energi ATP. Proses ini melibatkan pertukaran ion Na+ dan
K. Proses ini melibatkan protein yang membawa Na+, bersama-sama dengan
molekul lain seperti gula dan asam amino.
e. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan zat yang tidak memerlukan energi.
Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi
merupakan contoh dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang
meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran
yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang
mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran
selektif yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut
total (dari hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke
dalam transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya
(Purnobasuki, 2011).

2.2 Bagaimana Transportasi Pada Tumbuhan


Proses transportasi pada tumbuhan dibagi menjadi dua macam yaitu :
a. Transportasi Intravaskuler
Transportasi intravaskuler ialah proses penyerapan air dari ujung akar hingga ke
ujung daun. Proses ini berlangsung di dalam pembuluh xilem dan floem. Air dan
zat yang terlarutkan akan dibawa oleh pembuluh xilem dari akar melalui
penguapan hingga ke ujung daun. Selanjutnya, air akan dibawa lagi oleh
pembuluh floem dari ujung daun hingga akar. Air dan zat yang terlarut oleh kedua
pembuluh akan digunakan dalam proses transportasi pada tumbuhan dan juga
proses fotosintesis
b. Transportasi Ekstravaskuler

7
Transportasi ekstravaskuler ialah pengangkutan yang berlangsung secara
horizontal dan bertempat di luar berkas pembuluh melewati satu sel ke sel lainnya.
Pengangkutan ekstravaskuler di mulai oleh penyerapan dari bulu-bulu akar,
kemudian memasuki sel-sel epidermis lalu menuju korteks. Dari korteks air
menuju lagi ke sel-sel endodermis. Setelah itu, air diangkut menuju stele lalu
didistribusikan ke seluruh sel untuk proses metabolisme tubuh. Pengangkutan
ekstravaskuler dibagi lagi menjadi dua cara yaitu simplas dan apoplas.
Pengangkutan simplas ialah pengangkutan air dan zat lainnya melalui bagian sel
yang hidup. Sel yang dilalui ialah sel sitoplasma dan vakuola. Pengangkutan
simplas dengan mekanisme transpor aktif dan juga osmosis. Sementara,
pengangkutan apoplas berkebalikan dengan pengangkutan simplas. Pengangkutan
apoplas justru mengangkut air dan garam mineral melalui bagian abiotik tumbuhan
misal seperti dinding sel ataupun ruang antarsel. Pengangkutan apoplas
menggunakan mekanisme difusi maupun transpor pasif. (Akbar, Anisa 2020)

2.3 Bagian-Bagian Tumbuhan


Tumbuhan terdiri dari beberapa bagian ataupun organ dalam tumbuhan. Antara
lain akar, batang, daun, bunga, buah dan biji . Sementara itu, transportasi pada
tumbuhan hanya berfokus pada bagian akar, batang, dan daun.
Akar merupakan organ yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu
tumbuhan. Tumbuhan dapat bertahan menancap dalam tanah karena adanya akar. Akar
juga menyerap air dan garam mineral yang terkandung di dalam tanah yang membantu
salah satu proses dalam transportasi dan proses fotosintesis pada tumbuhan. Struktur
anatomi akar tumbuhan terdiri dari permukaan, rambut akar, meristem apikal, tudung
akar dan penompang melintang. Daya angkut pada akar disebut dengan daya serap akar
(root’s absorption power) .
Batang umumnya terletak di atas tanah. Batang memiliki fungsi sebagai organ
transportasi dari akar ke daun. Fungsi batang juga sebagai penopang daun dan seluruh
bagian pada tumbuhan. Pada batang ada dua macam pembuluh, yaitu xilem atau
pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Dalam batang ada proses difusi dan
osmosis yaitu perpindahan molekul dari tempat dengan konsentrasi rendah ke tempat
8
dengan konsentrasi tinggi. Daya angkut pada batang disebut dengan daya kapilaritas
batang (stem’s capillary power) .
Daun terletak menempel pada batang. Pada umumnya bagian permukaan daun
terdiri dari tangkai daun, helaian daun, uratan daun, pelepah daun, stipula dan tulang
daun. Tangkai daun adalah sebagai scaffolding antara batang dan bagian utama daun.
Tangkai daun juga merupakan pipa yang menyalurkan bahan baku dari akar yang
disalurkan oleh batang untuk proses fotosintesis. Tanpa adanya tangkai daun maka
daun tidak mendapat nutrisi sebagai faktor utama dalam fotosintesis. Tangkai daun
akan mengalami pertumbuhan seiring bertambahnya usia tumbuhan dan berubah
menjadi ibu tulang daun. Daun merupakan bagian yang penting bagi tumbuhan.
menerima air dan zat hara melalui akar dan batang dan akan menuju daun. (Delik,
2008) Klorofil (zat hijau daun) dengan masuknya CO2 (karbon dioksida) melalui
stomata pada daun dan bantuan sinar matahari di sinilah terjadinya proses fotosintesis
yang menjadikan daun sebagai dapur makanan bagi tumbuhan. Oksigen yang
dihasilkan dari proses fotosintesis dikeluarkan melalui stomata.
Sawi putih di dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan ke dalam divisi
Spermatophyta, Sub Kelas Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo Brassicales,
Famili Brasscaceae, Genus Brassica dan spesies Brassica rapa. (Haryanto et al.,
2007). Daun sawi putih mirip kubis, mempunyai daun yang saling menutup dan
memanjang sehingga terlihat seperti krop bulat panjang berwarna putih. Struktur bunga
meliputi kelopak daun yang berwarna hijau dan mahkota yang berwarna kuning-muda.
Sawi putih mempunyai akar yang tunggang yang dapat tumbuh ke semua arah yang
bisa mencapai 30-50 cm. Akar sawi putih berfungsi sebagai pengisap air dan zat
mineral alinnya dari tanah, serta mengkokohkan tumbuhan sawi. Sawi putih memilik
batang yang pendek dan beruas-ruas, batangnya berfungsi sebagai alat pembentuk dan
penopang daun.

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transportasi Pada


Tumbuhan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi transportasi pada tanaman
yaitu :
9
a. Daya Hisap Daun (leave’s suction power)
Pada daun terdapat proses penguapan air melintasi mulut daun (stomata)
yang dikenal sebagai proses transpirasi. Proses ini membuat daun kehilangan air
dan menimbulkan tarikan sel yang menuju kolom air yang terdapat dalam xilem
yang membuat air tertarik ke atas dari akar hingga ke daun Ada beberapa faktor
yang menjadi pengaruh dalam proses transpirasi daun:
1) Temperatur Udara
Semakin tinggi temperatur udara di sekitar maka akan membuat
proses transpirasi lebih cepat
2) Intensitas Cahaya
Semakin banyak sinar matahari maka akan membantu proses
transpirasi
3) Kelembapan Udara
4) Kandungan Air Tanah
Sementara ada faktor internal yang mempengaruhi proses transpirasi
seperti banyaknya pembuluh, ukuran dari sel jaringan pengangkut, serta
ukuran dan jumlah stomata yang terdapat pada daun.
b. Daya Kapilaritas Batang (stem’s capillary power)
Pengangkutan air melalui xilem terjadi karena prinsip kapilaritas pada
batang. Kapilaritas disebabkan adanya kohesi dengan molekul air dan adhesi
antara molekul air dan dinding xilem yang menimbulkan tarikan dari akar
hingga ke daun.
c. Daya Serap Akar (root’s absorption power)
Akar menyerap air, siang maupun malam. Di malam hari transpirasi akan
menjadi sangat rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Akar akan terus
memompa ion yang menuju xilem. Untuk mencegah kebocoran, sel-sel
endodermis menjadi pelindung yang mengelilingi stele. Korteks akar
10
menghasilkan tekanan positif yang mendorong air ke pembuluh xilem.
Dorongan getah ini disebut daya tekanan akar atau root pressure. Tekanan
tersebut menimbulkan gutasi atau keluarnya air yang berlebih lewat hidatoda
(katup pelepasan) pada daun. (Akbar, Anisa. 2020)

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian tentang pengangkutan air dan
zat pada tanaman brassica rapa adalah metode penelitian kualitatif. Survei
dilengkapi dengan analisis statistik tertulis.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan penulis adalah teknik observasi terstruktur.
Penelitian dilakukan secara terstruktur, terdiri dari pengumpulan data observasi
secara teratur dan sesuai jadwal. Studi tentang transportasi air dan zat pada
tanaman Brassica rapa disertai dengan ilustrasi hasil yang mungkin terjadi.
Penelitian dilakukan selama 2 hari.

3.3 Waktu dan Tempat


Penelitian dilakukan pada 17-18 September 2021, berlokasi di Cordova
Boarding School, Desa Karangsatu, Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten
Bekasi, Jawa Barat.

3.4 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian pengangkutan air dan
zat pada tumbuhan Brassica rapa adalah sebagai berikut:
Alat meliputi :
1) Penggaris,
2) Botol plastik ,
12
3) Gunting,
4) Cutter,
5) Pensil.
6) Selotip
Bahan yang diperlukan adalah :
1) Air,
2) Sawi putih,
3) Dan pewarna makanan (merah).
3.5 Langkah Kegiatan
1) Siapkan alat dan bahan,
2) Potong 3/5 botol plastik menggunakan gunting ataupun cutter,
3) Isi sebanyak 5-6 cm air pada botol yang telah dipotong,
4) Siapkan 1 helai sawi putih,
5) Beri pewarna makanan pada air dalam botol,
6) Letakkan pada meja/alas yang tersedia,
7) Buat lembar pengamatan,
8) Amati dan dokumentasikan peristiwa selama 2 hari,
9) Kesimpulan.

13
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1Pembahasan
Penelitian ini bertema pengangkutan air dan zat pada tumbuhan Brassica
Rapa menunjukkan bagaimana proses terangkutnya air dan zat-zat lainnya
dalam proses transportasi pada tumbuhan. Proses penelitian dilakukan selama 2
hari dan diamati setiap dua jam sekali.
Sawi putih atau pak coy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-
sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pak coy berasal dari
China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China selatan
dan China pusat serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang
dan masih sefamili dengan Chinese vegetable. Saat ini pak coy dikembangkan
secara luas di Filipina, Malaysia, Indonesia dan Thailand. (Setiawan, 2014).
Menurut Setiawan menyatakan bahwa klasifikasi tanaman sawi pak coy
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica rapa L

14
Daun sawi putih mirip tanaman kubis, daun yang muncul terlebih dahulu
menutup daun yang tumbuh kemudian sehingga membentuk krop bulat panjang
yang berwarna putih. Bunga sawi putih juga seperti kubis, tangkai bunga keluar
dari ketiak daun tumbuh ke sebelah atas. Struktur bunga terdiri dari kelopak
daun berwarna hijau, daun mahkota berwarna kuning-muda, benang sari
bertangkai pendek (Rukmana, 2007)

4.2 Hasil Penelitian


LAPORAN PENGAMATAN
Nama : Hafizhal Daffa Miftahul Wahab
Kelas :8
Materi : Transportasi
Judul Eksperimen : Transportasi Pada Tumbuhan Sawi Putih
Hari / tanggal : 17-18 Agustus 2021

Gambar Eksperimen Pertama, warna helai daun sawi putih


masih berwarna putih, 2 jam kemudian
pada helai daun telah terlihat sedikit
warna merah. 2 jam kemudian, ibu tulang
daun sudah jelas warna merah, dan
sedikit bercak di ujung helai daun. Esok
pagi pada pukul 08.17 warna pada ibu
tulang daun terlihat pekat dan warna pada
helai daun mulai terlihat jelas. Setelah 2
jam kemudian ibu tulang daun masih
terlihat pekat warnanya dan warna pada
helai daun sudah terlihat pekat. 2 jam
setelahnya, warna dari ibu tulang daun
dan helainya masih terlihat sama. Pada
sore hari 2 jam berikutnya helai daun
menunjukkan layu namun warna masih
terlihat sama. Pada malam harinya,
terlihat ibu tulang daun mulai hancur
tetapi warna dari ibu tulang daun dan
helai daun masih berwarna merah (sama).
15
Kesimpulan
Transportasi pada tumbuhan membawa zat ke seluruh bagian tumbuhan dengan
kemampuan masing – masing bagian tumbuhan (daya serap akar, daya kapilaritas
batang, daya hisap daun) sehingga zat pewarna terangkut dari ujung akar hingga
pucuk daun.

Lembar Pengamatan

Waktu Daun Sawi Putih

Ibu Tulang Daun Helai Daun Jam ke… Cm


0 Warna putih Warna hijau 0 6
16.17 Warnanya agak Sudah agak 1 5.9
merah merah
18.17 Sudah terlihat jelas Sedikit merah 2 5.6
warnanya diujung
08.17 Warna putih Warna hijau 9 5.5
10.17 Warnanya agak Sudah agak 10 5.4
merah merah
12.17 Sudah terlihat jelas Sedikit merah 11 5.3
warnanya diujung
16.17 Warna putih Warna hijau 13 5.2

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

16
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan dalam bab tiga dan empat yang
berjudul “Pengangkutan Air dan Zat Pada Tumbuhan Brassica rapa” dapat
disimpulkan bahwa tumbuhan melakukan proses transportasi untuk membawa air, zat
dan mineral untuk keperluan dan kesenjangan hidup tumbuhan. Transportasi pada
tumbuhan berguna sebagai elevator (pengangkut) yang membawa air, zat dan mineral
ke seluruh bagian tumbuhan. Transportasi pada tumbuhan melalui beberapa proses
yaitu difusi, osmosis, imbibisi, transpor aktif dan transpor pasif. Proses transportasi
pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu daya serap akar, daya
kapilaritas batang dan daya hisap daun.

5.2 Saran
Penulis akui makalah ini masih punya banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Maka dari itu penulis berharap pembaca makalah “Pengangkutan Air dan
Zat Pada Tumbuhan Brassica rapa” dapat memberi saran dan kritik yang membangun
supaya penulis dapat menjadi lebih baik lagi dalam membuat makalah

DAFTAR PUSTAKA

17
Iskandar, Delik. 2008. Keanekaragaman Tumbuhan dalam Seri Aku Tahu. Semarang:
CV Aneka Ilmu
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Method). Bandung: Alfabeta.
Handoko, Akbar. Rizki, Anisa Mahda. 2020. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. UIN
Raden Intan Lampung.
Felania, Chalrida. 2017. “Pengaruh Ketersediaan Air Terhadap Pertumbuhan Kacang
Hijau (Phacelous radiatus)”. Universitas Negeri Jogjakarta.
KN Zambar, NK Dewi. “Fitoremediasi Kadmium (Cd) Pada Leachate Menggunakan
Kangkung Air (Ipomoca aquatica Forsk.)”. Universitas Negeri Semarang.
Wiraatmaja, Wayan. “Pergerakan Hara Mineral dalam Tanaman”. Bahan Ajar.
Denpasar: Universitas Udayana Denpasar.
Alvara, Avis. 2016. “Transportasi Air Pada Tanaman Cabai Tanjung (capsicum
frustescens var. Tanjung) Dengan Pemotongan Daun Tua”. Laporan Fisiologi
Tumbuhan Pendidikan Biologi 2015. Academia Journal.
Agustin, Reza. 2013. “Efek Medan Listrik Dc Terhadap Dormansi Dan Germinasi
Benih Semangka(Citrullus lanatus )”. Universitas Jember.
Kristian, Vico Vran Dio. 2019. “RESPON TANAMAN SAWI PAKCOY (Brassica
rapa L.) TERHADAP JENIS PAKAN CACING DAN DOSIS KASCING”. Tesis
Pasca Sarjana (S1). Universitas Muhammadiyah Malang.
Ginting, Cindy Claudia Br. 2017. “Aplikasi Kombinasi Pupuk Kandang Padat dan
Pupuk Urea pada Berbagi Level Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Sawi Putih”. Tesis Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro Semarang.

RIWAYAT HIDUP
18
Hafizhal Daffa Miftahul Wahab, penulis dilahirkan pada
Kamis, 6 November 2008 di Kota Bekasi, Jawa Barat. Anak
pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Abdul Wahab dan
Erna DEsnyla. Penulis menuntut Pendidikan formal pertama di
TKIT Al Madani lalu berlanjut ke Pendidikan sekolah dasar
pada SDIT Plus Cordova. Setelah menyelesaikan 6 tahun
pembelajaran masa sekolah dasar, penulis melanjutkan
Pendidikan menengah pertamanya di SMPIT Plus Cordova.
Saat ini umur penulis berusia 14 tahun tingkat kelas 2 SMP.
Penulis berharap dengan ditulisnya makalah ini akan menjadi
pijakan untuk meraih cita-cita akademis penulis.

19

Anda mungkin juga menyukai