Oleh:
1
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
KEGIATAN RESPON KASUS TPPO
DI KABUPATEN KULON PROGO DI YOGYAKARTA
23 dan 26 JUNI 2023
A. Dasar Pelaksanaan
1. DIPA BBPPKS Yogyakarta Tahun 2022 Nomor :SP DIPA - 027.01.2.690551/2023
tanggal 30 November 2022.
2. Surat Tugas Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
Yogyakarta NOMOR : 883/9.3/RH.00.01/6/2023 Tanggal 23 Juni 2023 kepada:
a) Prih wardoyo/ Penyuluh Sosial
b). Rif”atul Khoiriyah/ Widyaiswara Ahli Pertama
3. Surat Tugas Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
Yogyakarta NOMOR : 932/9.3/RH.00.01/6/2023 Tanggal 26 Juni 2023 kepada:
a) Rif”atul Khoiriyah/ Widyaiswara Ahli Pertama
D. Hasil Respon
2
a. 2 orang korban mengalami depresi dengan indikasi memiliki keinginan untuk
bunuh diri.
b. 16 orang lainnya mengalami gangguan kecemasan dengan indikasi gelisah,
sering sakit kepala, gangguan pencernaan, gangguan tidur, sering menangis dan
merasa tidak berharga.
2. Assesmen psikologis dengan grafis menunjukkan hasil bahwa sebagian besar
korban mengalami penurunan motivasi, kesulitan dalam melakukan problem
solving, dan adaptasi lingkungan.
3. Hasil konseling menunjukkan bahwa korban masih merasa bahwa mereka bukan
korban penipuan dikarenakan adanya fasilitas yang diterima seperti akomodasi,
dipinjami uang, diberikan kebebasan untuk beraktivitas.
4. Para korban berharap bisa diberangkatkan keluar negeri dikarenakan besarnya
tanggungan hutang yang mereka miliki
Intervensi:
1. Hipnoterapi dengan metode relaksasi nafas dalam dan afirmasi positif. Hasilnya
para korban merasa lebih tenang dan rileks
2. Psikoedukasi dengan memberikan gambaran mengenai kondisi sebenarnya
bekerja di luar negeri dan alternatif cara pemecahan masalah yang bisa mereka
ambil saat kembali ke kampung halaman.
3. Rata-rata mereka menginginkan bantuan kewirausahaan yang cukup besar
sehingga bisa untuk menyicil hutang mereka.
4. Membawa ke Psikiater 3 korban yang menunjukkan gejala depresi berat dan
sedang. Dan diberikan pengobatan selama 14 hari
G. Kesimpulan
Kegiatan respon kasus TPPO berjalan lancar dan sesuai prosedur intervensi pekerja sosial.
3
H. Rekomendasi
1. Pemulangan korban ke tempat asal bekerjasama dengan Polres Kulon Progo, Dinas
Sosial, P3A Kab. Kulon Progo, dan BP2MI Yogyakarta.
2. Melakukan koordinasi dengan Polres Kulon Progo untuk mengetahui perkembangan
penanganan kasus dan mendukung penegakan hukum dan memperhatikan hak²
korban.
3. Menyediakan shelter bagi korban karena ijin tinggal di Rusunawa Giripeni hingga
tanggal 28 Juni 2023
4
FOTO KEGIATAN
Asesment Psikologis
dengan menggunakan
SDQ dan Wartegg
untuk melihat kondisi
psikologis korban dan
memberikan
intervensi Hipnoterapi
relaksasi Nafas dalam
dan Sugesti Positif
5
Mendampingi
Pemeriksaan Psikologis
pada 3 korban ke
Psikiater dan diberikan
farmakoterapi
6
7
8
Lampiran
Pada tanggal 15 Juni 2023 telah dilakukan pengamanan di Hotel OYO Kecamatan Temon oleh
Aparat kepolisian terhadap penampungan sementara calon PMI sejumlah 20 orang yang
direncanakan dan dijanjikan diberangkatkan ke Selandia Baru secara ilegal dan kemungkinan
juga dikirim ke negara lainnya.
II. Identitas
A. Korban
Seluruh korban bukan berasal dari DI Yogyakarta, melainkan dari berasal dari Provinsi Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Dengan data sementara sebagai berikut :
1. Yatji/L/42 th,
4. Rochmat/L/40 th
5. Joko Pitono/L/36 th
6. Suwanti/P/45 th
7. Fahrurrizi/L/50 th
8. Joko Susanto/L/34 th
9. Purwanto/L/36 th
1. Eko Supriyanto/L/37 th
2. Esti wijiastuti/P/37 th
9
Asal Kab. Purworejo Jateng
1. Siti Komariah/P/52 th
2. Sarhono/L/34 th
1. Ivan Suryanto/L/24 th
1. Ahmad Mubaidilah/L/25 th
1. Sodik/L/44 th
1. Supriono/L/42 th
2. Mutajab/L/33 th
B. Pelaku
Seluruh pelaku berjumlah 5 orang telah ditangkap dan di tahan di Polres Kulon Progo.
10
3. VERA ANDRIANI MIZZI, NIK 3374036408770001, Perempuan, Semarang 24 Agustus
1977, Kristen, Karyawan swasta, alamat Jl. Dr.Cipto GG. Yusup no.377 RT 003/055, Ds.
Karangturi, Kec. Semarang timur, Kota Semarang
Perekrut calon tenaga migran yang semuanya tidak dilengkapi dengan dokumen resmi.
III. Asesmen
1. Menurut pengakuan korban, seluruhnya mengikuti ajakan untuk bekerja 6 bulan di Selandia
Baru untuk bekerja sebagai pemetik buah dengan gaji 20 dolar untuk 1 jam, yang ditawarkan
para perekrut datang ke kampung masing masing.
Mereka berkeinginan berangkat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan bayar hutang.
2. Menurut pengakuan dari para korban diperoleh informasi bahwa sebelum berangkat mereka
telah diasramakan selama 4 bulan di Bali.
3. Kemudian dipindah ke Kulon Progo ditempatkan di hotel OYO selama 2 minggu, mereka
diperlakukan baik oleh perusahaan penyalur tenaga kerja.
4. Hasil koordinasi dengan Polres Kulon Progo dikatahui bahwa perekrut adalah PT Makmur
Arto Jaya di Semarang, namun menurut Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, Kompol Rakhmat
Darmawan, perusahaan tersebut belum valid dan sedang dilakukan pendalaman.
5. Selanjutnya, tanggal 15 Juni 2022, pihak Polres mengamankan 20 orang ke Markas Polres
Kulon Progo. Hasil pemeriksaan sementara 2 orang ditetapkan menjadi tersangka.
6. Hasil koordinasi dengan Polres Kulon Progo, diketahui bahwa pembuatan pasport dan visa
para korban sedang dibuatkan perekrut.
Namun pihak perekrut tidak dapat membuktikan perijinan kerja dan persuratan lain, dinyatakan
ilegal.
11
8. Seluruh korban, sebelumnya telah membayar kepada mengaku perekrut tenaga kerja berkisar
Rp. 13 juta sd Rp. 33 juta.
9. Pemerintah Daerah Kulon Progo menempatkan 18 orang korban di Rusunawa Giri Peni
Kulon Progo milik Dinas Pekerjaan Umum, sejak tanggal 17 Juni 2022, dan mendapat layanan
makan 3 x sehari dari Dinas Sosial, P3A Kab. Kulon Progo.
10. Dari hasil Koordinasi dengan Polres Kulonprogo diperoleh informasi bahwa pelaku
sebanyak 5 orang dari PT Makmur Arto Jaya Semarang, yang saat telah dilakukan penahanan.
11. Hasil wawancara dengan korban, seluruhnya masih mengharap keberangkatan ke Selandia
Baru, dan tidak mau pulang karena rasa malu dan sudah mempunyai hutang sebelum berangkat
untuk biaya ke luar negeri.
12. Polres menyatakan bahwa proses penyidikan sudah selesai namun korban diharapkan
jangan di pulangkan dulu untuk adanya tambahan informasi dikemudian hari.
13. Dari hasil koordinasi dengan Dinas P2TP2 AKB ijin tinggal bagi korban di Rusunawa
Giripeni hingga tanggal 28 Juni 2023
13. Dinsos mengharap ada bantuan dari kementerian sosial untuk bisa menyediakan shelter
bagi korban.
1. Koordinasi dengan Dinas Sosial, P3PA Kab. Kulon Progo, tentang aktivitas yang sudah
dilakukan.
12
3. Berkoordinasi dengan Polres Kulonprogo tentang kepastian penegakan hukum dan
Perlindungan korban.
4. Memberikan motivasi dan dukungan psikososial bagi korban dan asesmen kondisi dan
kebutuhan.
5. Pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter dari RSUD Wates terhadap 18 orang korban dengan
hasil: secara umum 18 orang korban dalam kondisi sehat, tiak ada penyakit khusus yang perlu
penanganan lebih lanjut. Hanya ada 2 orang yang perlu dirujuk ke Puskesmas untuk EKG.
6. Melalukan assesmen psikologis terhadap 18 orang korban dengan hasil: a. Adanya gangguan
kecemasan dengan munculnya gejala seperti gelisah, sering sakit kepala, gangguan pencernaan,
gangguan tidur, sering menangis dan merasa diri tidak berharga. b. Sebagian besar korban
mengalami penurunan motivasi, kesulitasn dalam melakukan problem solving dan adaptasi
lingkungan.
7. Melalukan pemeriksaan kesehatan jiwa di RSU Rizki Amalia Medika Kulon Progo, dengan
hasil: 1 orang mengalami depresi berat dan 2 orang mengalami depresi sedang. Ketiganya
diberikan obet untuk membantu mengurangi gejala yang dialami.
8. Hipnoterapi dengan metode relaksasi nafas dalam dan afirmasi positif. Hasilnya para korban
merasa lebih tenang dan rileks.
10. Memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi 18 orang korban selama tinggal di
Rusunawa, berupa: peralatan mandi, kebutuhan nutrisi, obat obatan sederhana.
11. Memberikan bantuan permakanan kepada 18 orang korban selama 3 hari (tanggal 26 -28
Juni 2023).
13
12. Melakukan asemen kebutuhan, penyaluran kewirausahaan dan bantuan ATENSI di daerah
asal (Grobogan, Cilacap, Purworejo, Kota Semarang, Kab. Semarang, Wonosobo, dan
Magetan)
1. Pemulangan korban ke tempat asal bekerjasama dengan Polres Kulon Progo, Dinas Sosial,
P3A Kab. Kulon Progo, dan BP2MI Yogyakarta
3. Menyediakan shelter bagi korban karena ijin tinggal di Rusunawa Giripeni hingga tanggal 28
Juni 2023
14