1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
I. PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Landasan Hukum.......................................................................................................................3
I. KONSEP.........................................................................................................................................3
A. Pengertian.................................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................5
C. Sasaran......................................................................................................................................5
1. Bagi PPKS mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial;.........................................................5
E. Lokasi.........................................................................................................................................5
F. Kedudukan.................................................................................................................................5
G. SDM dan Pengorganisasian........................................................................................................5
1. SDM (yang ideal dibutuhkan).................................................................................................5
2. Pengorganisasian...................................................................................................................6
H. Sarana Prasarana (yang ideal dibutuhkan)................................................................................6
II. KEGIATAN “RUMAH BAHAGIA SEJAHTERA BBPPKS YOGYAKARTA”............................................6
III. PENYELENGGARAAN “RUMAH BAHAGIA SEJAHTERA BBPPKS YOGYAKARTA” TAHUN 2022. 7
A. Waktu Penyelenggaraan............................................................................................................7
B. Tempat Penyelenggaraan..........................................................................................................7
C. Penyelenggara Pelayanan..........................................................................................................7
D. Tugas dan Tanggung-jawab Pelaksana.......................................................................................7
E. Pembiayaan.............................................................................................................................10
1. Sumber Pembiayaan............................................................................................................10
2. Rencana Anggaran...............................................................................................................10
F. Pencatatan dan Pelaporan.......................................................................................................10
1. Pencatatan...........................................................................................................................10
2. Pelaporan.............................................................................................................................11
IV. PENUTUP.................................................................................................................................11
2
KATA PENGANTAR
3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu Menteri Sosial memberi arahan agar upaya pelayanan terhadap
pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) perlu diupayakan
secara terus menerus, terpadu, dan terkoordinasi. Pelayanan harus
dilakukan cepat tepat dan berorientasi pada terpenuhinya kebutuhan
PPKS.
Dengan landasan arahan tersebut, UPT-UPT Kementerian Sosial,
termasuk BBPPKS Yogyakarta, saat ini dituntut mampu menjalankan
multi fungsi/multi layanan, salah satunya adalah memberikan
pelayanan langsung kepada PPKS (direct service).
Untuk maksud tersebut, BBPPKS Yogyakarta melaksanakan kegiatan
praktek pelayanan kesejahteraan sosial terhadap PPKS.
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial;
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan
Fakir Miskin;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak;
5. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan anak;
6. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang
Disabilitas;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
8. Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2021 tentang
Kementerian Sosial.
9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial.
10.Peraturan Menteri Sosial Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan
Kesejahteraan Sosial.
I. KONSEP
4
A. Pengertian
1. Laboratorium Praktek Pelayanaan Kesejahteraan Sosial “Rumah
Bahagia Sejahtera” BBPPKS Yogyakarta adalah kegiatan yang
diinisiasi oleh BBPPKS Yogyakarta dalam bentuk pelayanan
perlindungan awal dan pemulihan psikososial serta menjadi
rumah perlindungan sementara sebelum seseorang, keluarga,
kelompok/komunitas yang tergolong pemerlu pelayanan
kesejahteraan sosial (PPKS) mendapatkan pelayanan yang lebih
masif di lembaga-lembaga kesejahteraan sosial.
2. “Rumah Bahagia Sejahtera” bermakna tempat yang nyaman
(homy) yang membuat PPKS merasakan kebahagiaan,
kenyamanan dan mendapatkan semangat baru untuk meraih
kualitas hidup yang lebih baik atau sejahtera.
3. PPKS adalah adalah perorangan, keluarga dan komunitas yang
mengalami disfungsi sosial secara fisik, psikologis, ekonomi, sosial
budaya sehingga tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara
wajar di dalam masyarakat, termasuk PPKS tindak kekerasan.
4. Advokasi Sosial adalah serangkaian tindakan pendampingan dalam
rangka pembelaan/litigasi terhadap PPKS dan/atau pendekatan
yang dirancang untuk memperoleh dukungan kebijakan,
penerimaan gagasan, atau dukungan terhadap kepentingan
terbaik bagi PPKS.
5. Perlindungan Sosial adalah keseluruhan upaya, program dan
kegiatan yang ditujukan untuk membantu orang yang terganggu
fungsi sosialnya, agar mampu mencegah dan/atau mengatasi
berbagai resiko sosial yang dihadapinya.
6. Pemulihan Psikososial adalah semua bentuk pelayanan dan
bantuan psikologis serta sosial yang ditujukan untuk membantu
meringankan, melindungi dan memulihkan kondisi fisik, psikologis,
sosial dan spiritual PPKS sehingga mampu menjalankan fungsi
sosialnya kembali secara wajar.
7. Resosialisasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
memfasilitasi seseorang atau sekelompok orang, yang telah
memperoleh layanan pemulihan psikososial agar dapat kembali ke
dalam keluarga dan masyarakat dengan sebaik-baiknya.
8. Rujukan adalah proses pengalihan wewenang kepada pihak lain,
untuk menangani lebih lanjut kasus yang dialami seseorang atau
5
sekelompok orang, karena dinilai masih membutuhkan pelayanan
dan/atau bantuan sosial lanjutan untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
B. Tujuan
1. Menyediakan alternatif sumber layanan dan meningkatkan
efektivitas pemberian layanan baik berupa informasi dan
advokasi, perlindungan awal, pemulihan psikososial, resosialisasi
maupun pemberian rujukan bagi PPKS;
2. Menjadi laboratorium profesi pekerjaan sosial yang menyediakan
wahana praktek pelayanan kesejahteraan sosial bagi civitas
pelatihan.
C. Sasaran
Sasaran pelayanan adalah seluruh jenis PPKS, diutamakan yang
membutuhkan pelayanan psikososial awal dan atau darurat, yaitu:
1. PPKS yang mengalami perlakuan salah;
2. PPKS yang mengalami penelantaran;
3. PPKS yang mengalami tindakan eksploitasi;
4. PPKS yang mengalami perlakuan diskriminasi;
5. PPKS yang dibiarkan dalam situasi berbahaya.
D. Manfaat
1. Bagi PPKS mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial;
2. Bagi BBPPKS Yogyakarta menjadi laboratorium profesi pekerjaan
sosial yang menyediakan wahana praktek pelayanan
kesejahteraan sosial bagi civitas pelatihan.
E. Lokasi
Lokasi Laboratorium Praktek Pelayanaan Kesejahteraan Sosial
“Rumah Bahagia Sejahtera” BBPPKS Yogyakarta di Sentra Layanan
Kesos BBPPKS Yogyakarta, Sonosewu, Nitipuran, Ngestiharjo,
Kasihan, Bantul.
(ALTERNATIF Lainnya: di Kampus BBPPKS Yogyakarta, Jalan Veteran
Nomor 8, Kalurahan Muja-muju, Kapanewon Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, DIY).
F. Kedudukan
Laboratorium Praktek Pelayanaan Kesejahteraan Sosial “Rumah
Bahagia Sejahtera” BBPPKS Yogyakarta berkedudukan sebagai Tim
Kerja pelaksana kegiatan Praktek Pelayanan Kesejahteraan Sosial
6
(diharapkan ke depan menjadi unit layanan/instalasi) yang
bertanggungjawab kepada Kepala BBPPKS Yogyakarta.
G. SDM dan Pengorganisasian
1. SDM (yang ideal dibutuhkan)
a. Pekerja Sosial;
b. Penyuluh Sosial
c. Psikolog;
d. Medis dan Paramedis;
e. Ahli Agama;
f. Ahli Seni;
g. Ahli Hukum;
2. Pengorganisasian
a. Struktur
b. Uraian tugas
H. Sarana Prasarana (yang ideal dibutuhkan)
1. Ruang Konseling;
2. Ruang Case Conference;
3. Ruang Terapi;
4. Ruang Relaksasi;
5. Ruang Rekreasi;
6. Ruang Kantor dan Administrasi;
7. Ruang Makan;
8. Ruang Informasi dan Advokasi;
9. Ruang Kesehatan;
10.Ruang/kamar tidur;
II. KEGIATAN “RUMAH BAHAGIA SEJAHTERA BBPPKS YOGYAKARTA”
Kegiatan utama Laboratorium Praktek Pelayanaan Kesejahteraan Sosial
“Rumah Bahagia Sejahtera” BBPPKS Yogyakarta adalah memberikan
proses pelayanan kesejahteraan sosial yang dilandasi praktik pekerjaan
sosial profesional, meliputi identifikasi, registrasi, dan asesmen.
Gambaran proses sebagai berikut:
7
III. PENYELENGGARAAN “RUMAH BAHAGIA SEJAHTERA BBPPKS
YOGYAKARTA” TAHUN 2022
A. Waktu Penyelenggaraan
1. Pada Bulan sampai …….dengan ……2022.
B. Tempat Penyelenggaraan
1. Sentra Layanan Kesos BBPPKS Yogyakarta, Sonosewu.
2. Kampus BBPPKS Yogyakarta Jalan Veteran 8 Kota Yogyakarta.
C. Penyelenggara Pelayanan
Penyelenggara pelayanan adalah Tim Kerja yang dibentuk
berdasarkan surat keputusan Kepala BBPPKS Yogyakarta dengan
komposisi:
1. Pengarah: Kepala BBPPKS Yogyakarta
2. Penanggungjawab; Kepala Bagian Tata Usaha
3. Ketua Tim Kerja: Koordinator Instalasi Laboratorium
4. Sekretaris:
5. Anggota:
a. Urusan Identifikasi, registrasi dan asesmen
b. Urusan Perlindungan Penerima Manfaat
c. Urusan Pemulihan Psikososial
d. Urusan Resosialisasi dan Rujukan
5. Kelompok Profesional, minimal terdiri dari: Pekerja Sosial,
Penyuluh Sosial, Psikolog/Psikiater, Ahli Hukum, Tenaga Medik
D. Tugas dan Tanggung-jawab Pelaksana
1. Pengarah
8
Bertugas dan bertanggungjawab memberikan arahan-arahan
kepada Tim Kerja agar pelayanan dapat terlaksana secara efektif,
efisien dan akuntabel serta profesional.
2. Penanggungjawab
Bertanggungjawab terhadap manajemen program pelayanan
kesos.
3. Ketua Tim Kerja
Ketua Tim kerja bertugas dan bertanggungjawab menyusun
rencana kerja pelayanan, mengatur pelaksanaan pelayanan,
mengelola sumber daya pelayanan, memonitor dan mengevaluasi
pelayanan, menghimpun laporan-laporan untuk dijadikan laporan
pertanggungjawaban Tim Kerja.
4. Sekretaris
Sekretaris bertugas melakukan pekerjaan administrasi, surat
menyurat, keuangan dan
5. Urusan Identifikasi, registrasi dan penjangkauan, bertugas:
a. Mengadakan penjangkauan untuk mendatangi PPKS yang
dilaporkan melalui pelayanan melalui telepon secara langsung
(hotline service).
b. Menerima PPKS, baik datang sendiri maupun yang diantar
keluarga/ kerabat atau dirujuk oleh lembaga lain;
c. Registrasi dan membantu menyelesaikan kelengkapan
administrasi bagi PPKS yang diterima;
d. Melakukan asesmen cepat sebagai bagian dari proses diagnosa
sosial yang dilakukan bersama Pekerja Sosial sebagai tenaga
profesional;
e. Merujuk korban melalui proses penjangkauan ke urusan
perlindungan, apabila kondisi korban memerlukan bantuan
pencegahan, penyelamatan atau perlindungan dari
terulangnya tindak kekerasan.
6. Urusan Perlindungan
a. Mengatur akomodasi dan konsumsi PPKS di fasilitas pelayanan.
b. Memberikan tindakan dan atau terapi darurat agar PPKS
terkondisikan tinggal di fasilitas layanan;
c. Mengupayakan sidang kasus bersama tenaga ahli dari bidang
lainnya, untuk mendapat persetujuan dalam rangka proses
pemberian penanganan selanjutnya;
9
d. Merujuk PPKS untuk memperoleh layanan lebih lanjut, baik
kepada lembaga lain atau dikembalikan kepada
keluarga/kerabat, atau dirujuk ke urusan Pemulihan
psikososial.
7. Urusan Pemulihan Psikososial
a. Menerima rujukan dari unit perlindungan, disertai dengan
kelengkapan catatan kasus (case record), hasil sidang kasus
(case conference) dan kelengkapan administrasi rujukan
lainnya;
b. Melakukan asesmen klinis (clinical assesment) sebagai bagian
dari proses diagnosa sosial yang dilakukan bersama Pekerja
Sosial sebagai tenaga profesional.
c. Mengadakan sidang kasus (case conference) bersama tenaga
ahli dari bidang lainnya, untuk membahas rancangan terapi
psikososial dan langkah-langkah yang akan diambil.
d. Mengupayakan pemberian terapi psikososial selama PPKS
berada di unit rehabilitasi psikososial, hingga PPKS dinyatakan
telah dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar tanpa
tekanan yang berarti;
e. Merujuk PPKS untuk memperoleh layanan lebih lanjut ke
urusan resosialisasi dan rujukan.
8. Urusan Resosialisasi dan Rujukan
a. Menerima rujukan dari urusan perlindungan sosial dan urusan
pemulihan psikososial, disertai kelengkapan hasil terapi
psikososial dan kelengkapan administrasi rujukan lainnya;
b. Mengadakan langkah-langkah layanan lanjut (after care) guna
mempersiapkan eks PPKS kembali kepada keluarga atau
keluarga pengganti melalui proses resosialisasi atau
mengalihkan eks PPKS kepada lembaga lain melalui proses
rujukan; yaitu dengan melakukan:
1) kunjungan rumah untuk memperoleh pertimbangan dalam
rangka resosialisasi;
2) pertemuan dengan berbagai pihak terkait untuk
membicarakan proses resosialisasi;
3) sidang kasus untuk membahas status akhir PPKS;
4) pengalihan PPKS untuk kembali kepada keluarga atau
keluarga pengganti;
10
5) bimbingan lanjut setelah PPKS kembali kepada keluarga
atau keluarga pengganti.
c. Mengadakan langkah-langkah pengakhiran pelayanan setelah
PPKS dapat menjalankan fungsi sosialnya secara wajar dalam
kehidupan sehari-hari; yaitu dengan melakukan langkah:
1) pertemuan dengan keluarga atau keluarga pengganti dan
berbagai pihak terkait untuk persiapan pengakhiran layanan
dari lembaga;
2) pemutusan atau pengakhiran kontrak antara eks PPKS
dengan Pekerja Sosial yang mewakili lembaga.
E. Pembiayaan
1. Sumber Pembiayaan
Seluruh pembiayaan Kegiatan Laboratorium Praktek Pelayanan
Kesejahteraan Sosial “RUMAH BAHAGIA SEJAHTERA” BBPPKS
YOGYAKARTA dibebankan pada DIPA-RKA-KL BBPPKS Yogyakarta
Tahun 2022.
2. Rencana Anggaran
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
LABORATORIUM PRAKTEK PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PPKS
SATU HARGA
NO JENIS PENGELUARAN VOLUME JUMLAH BIAYA
AN SATUAN
1 Snack (10 ORG x 2 KALI x 5 Hari x 1 KEG) 100,00 OK Rp. 16.000 Rp. 1.600.000
2 Makan (10 ORG x 3 KALI x 5 Hari x 1 KEG) 150,00 OK Rp. 39.000 Rp. 5.850.000
Perlengkapan Penerima Manfaat (10 ORG
3 10,00 OK Rp. 100.000 Rp. 1.000.000
X 1 KEG)
4 Sarana Kontak (1 PKT X 10 ORG X 1 KEG) 10,00 PKT Rp. 300.000 Rp. 3.000.000
Transport Penerima Manfaat (10 ORG X 1
5 10,00 OK Rp. 150.000 Rp. 1.500.000
KALI X 1 KEG)
Uang Harian Penerima Manfaat (10 ORG X
6 50,00 OH Rp. 100.000 Rp. 5.000.000
5 HARI X 1 KEG)
Transport Petugas (4 ORG X 2 HARI X 3
7 24,00 OH Rp 150.000 Rp. 3.600.000
KALI X 1 KEG)
Uang Harian Petugas (4 ORG X 2 HARI X 3
8 24,00 OH Rp. 170.000 Rp. 4.080.000
KALI X 1 KEG)
9 Biaya Obat-Obatan (1 PKT X 1 KEG) 1,00 PKT Rp. 500.000 Rp. 500.000
12