Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

LABORATORIUM PRAKTEK PELAYANAN SOSIAL DALAM BENTUK BUDIDAYA


TANAMAN PISANG CAVENDISH TUMPANGSARI CABAI CAROLINA REAPER

BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA


2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas perkenan-Nya, Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Laboratorium Praktek Pelayanan Sosial dalam Bentuk Budidaya Tanaman Pisang
Cavendish Tumpangsari Cabai Carolina Reaper Bagi PPKS dapat diselesaikan sesuai waktu yang
telah ditentukan.
Laporan pelaksanaan kegiatan ini merupakan dokumen pertanggungjawaban Tim Kerja Tim Kerja
Laboratorium Pelayanan Sosial dalam menjalankan program Laboratorium Pelayanan Sosial Balai
Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta tahun 2022.
Sebagai salah satu Tim Kerja di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial
Yogyakarta, Tim Kerja Laboratorium Pelayanan Sosial telah berupaya melaksanakan praktek
pelayanan sosial dalam bentuk budidaya tanaman pisang cavendish tumpangsari cabai carolina
reaper, dengan harapan dapat memberikan kontribusi pengembangan fungsi kediklatan maupun
fungsi pelayanan terhadap pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial.
Dengan tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial dalam
bentuk budidaya tanaman pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper ini, diharapkan
dapat menjadi bahan penyusunan model pelayanan sosial bidang pemberdayaan sosial dalam
bentuk agribisnis budidaya tanaman bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, laporan ini dapat menjadi
bahan evaluasi bagi Pimpinan guna pengembangan program laboratorium pelayanan sosial di tahun
mendatang.

Mengetahui, Yogyakarta, Desember 2022

KEPALA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN KETUA TIM KERJA LABORATORIUM PRAKTEK
PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL PELAYANAN SOSIAL,
YOGYAKARTA,

EVA RAHMI KASIM PRIH WARDOYO

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan...............................................................................................................1
C. Landasan Hukum....................................................................................................................2

BAB II PENERIMA MANFAAT DAN TIM KERJA LABORATORIUM PRAKTEK........................................4

A. Penerima Manfaat.................................................................................................................4
B. Tim Kerja Laboratorium Praktek............................................................................................5

BAB III METODE DAN TAHAPAN PROSES PRAKTEK...........................................................................6

A. Metode..................................................................................................................................6
B. Tahapan Proses Praktek.........................................................................................................7

BAB IV PROSES PRAKTEK....................................................................................................................10

A. Persiapan...............................................................................................................................10
B. Pelaksanaan...........................................................................................................................13
C. Tindak Lanjut..........................................................................................................................27

BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT............................................................................30

A. Faktor Pendukung..................................................................................................................30
B. Faktor Penghambat................................................................................................................30

BAB VI PENUTUP................................................................................................................................31

A. Kesimpulan.............................................................................................................................31
B. Rekomendasi..........................................................................................................................31

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

BBPPKS Yogyakarta adalah lembaga multilayanan, yaitu melaksanakan pelayanan


pengembangan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia kesejahteraan sosial, sekaligus
melaksanakan pelayanan sosial kepada pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial maupun
potensi dan sumber kesejahteraan sosial. Dalam kerangka sebagai lembaga multilayanan
tersebut, salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah laboratorium praktek pelayanan sosial
bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial. Pelayanan sosial dalam hal ini dimaknai sebagai
upaya profesional, terstruktur dan terprogram guna terpecahkannya masalah individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sehingga dapat mengembalikan keberfungsian sosialnya
dan meningkatkan kesejahteraan sosialnya.

Pada tahun 2022, program laboratorium praktek pelayanan sosial mengambil tema pelayanan
sosial PPKS dalam bentuk budidaya pisang cavendish dan cabai carolina reaper. Tema pelayanan
sosial dalam bidang agrobisnis dipilih karena BBPPKS Yogyakarta memiliki lahan kurang
produktif di Kampus Sonosewu yang potensial untuk dijadikan laboratorium praktek pelayanan
sosial dengan tema agrobisnis modern.

Materi budidaya pisang cavendish dan cabai carolina reaper dipilih karena kedua jenis tanaman
tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi, relatif mudah budidayanya dan berpotensi untuk
dilakukan di lahan relatif tidak terlalu luas.

Berangkat dari pemikiran di atas, dimunculkan kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial
dalam bentuk budidaya pisang cavendish dan cabai carolina reaper bagi PPKS.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud

Kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk budidaya pisang cavendish
dan cabai carolina reaper bagi PPKS merupakan praktek pelayanan kesejahteraan sosial
bidang pemberdayaan sosial dengan sasaran individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yang mengalami masalah kesejahteraan sosial. Kegiatan laboratorium praktek tersebut

1
meliputi: identifikasi, asesmen, seleksi, bimbingan motivasi, bimbingan sosial, serta
bimbingan kewirausahaan budidaya tumpangsari tanaman pisang cavendish dan cabai
carolina reaper, monitoring dan evaluasi serta bimbingan lanjut.

2. Tujuan
a. Terwujudnya peningkatan keberfungsian dan kesejahteraan sosial PPKS sebagai penerima
manfaat laboratorium praktek pelayanan sosial, yang diindikasikan dengan meningkatnya
motivasi hidup, kapasitas sosial ekonomi melalui kemampuan melaksanakan
kewirausahaan sosial budidaya tanaman pisang cavendish tumpangsari cabai carolina
reaper.
b. Terwujudnya laboratorium outdoor/lapangan pelayanan sosial sebagai wahana praktek
pengembangan teknologi pekerjaan sosial bidang pemberdayaan sosial sekaligus
merupakan bentuk nyata pelaksanaan multilayanan.
C. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4967);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5235);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5871);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5294);
5. Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2021 tentang Kementerian Sosial;
6. Peraturan menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan.
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Sosial;
8. Peraturan Menteri Sosial Nomor 02 tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial;

2
9. Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Pelayanan Sosial Masyarakat, Pusat Pendidikan, Pelatihan
dan Pengembangan Profesi Kementerian Sosial, Jakarta 2022.

3
BAB II

PENERIMA MANFAAT DAN TIM KERJA LABORATORIUM PRAKTEK

A. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat kegiatan laboratorium pelayanan sosial adalah PPKS dan PSKS. Adapun
kriteria PPKS yang menjadi penerima manfaat adalah seseorang yang tergolong miskin dan atau
rentan miskin. Adapun PSKS yang menjadi penerima manfaat adalah mewakili Karang Taruna,
namun secara individu tergolong miskin, rentan miskin dan belum memiliki pekerjaan tetap

Berikut daftar penerima manfaat laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk budidaya
pisang cavendis tumpangsari cabai carolina reaper:

JENIS
N MASALAH
O NIK NAMA UMUR ALAMAT RUMAH KESEJAHTE- NOMOR HP
RAAN
SOSIAL
1. 3402165108680002 ISWANTI 42 JANTEN NO.46, RT.002 KAL. KELUARGA 0889B0756192
TAHUN NGESTIHARJO, KASIHAN, RENTAN
BANTUL MISKIN
2. 3402162903810001 SURAHMAT 41 KWARON RT.003, KELUARGA 089612655508
TAHUN KAL.NGESTIHARJO, RENTAN
KASIHAN, BANTUL MISKIN
3. 3402160809670004 SUWARDIYON 52 JANTEN RT.002, EKS ODGJ -
O TAHUN KAL.NGESTIHARJO,
KASIHAN, BANTUL
4. 3402160508800002 AGUS 42 JL. KESEJAHTERAAN SOSIAL EKS ODGJ -
HERMAWAN TAHUN 76, KAL. NGESTIHARJO,
RAHARJA KASIHAN, BANTUL
5. 3402162708850001 YOHAN 37 SONOSEWU NO.107 RT.003, ANGGOTA 089723657767
SUMINAR TAHUN KAL. NGESTIHARJO, KARANG
KASIHAN, BANTUL TARUNA
BELUM
BEKERJA
6. 3404013008940002 KRISNA 28 GAMPING TENGAH EKS ODGJ 08997880833
ADITIRA TAHUN RT.002/015, KAL. AMBAR
MURTI KETAWANG, GAMPING,
SLEMAN
7. 3402163112630040 GIYONO 59 NITIPURAN RT.009, EKS ODGJ 081904249190
TAHUN KAL.NGESTIHARJO,
KASIHAN, BANTUL
8. 3404015005820002 RINA 40 GAMPING TENGAH PEREMPU- 088238805631
NURYANI TAHUN RT.001/015, KAL. AMBAR AN RAWAN
KETAWANG, GAMPING, SOSIAL
SLEMAN EKONOMI
9. 3404011009630003 SUGITO 59 GAMPING LOR RT.005/012, KELUARGA 083130845917
TAHUN KAL. AMBAR KETAWANG, MISKIN
GAMPING, SLEMAN
10. 3404010807950001 HENDRI 43 GAMPING LOR RT.003/011, ANGGOTA 089696442773

4
HERNAWAN TAHUN KAL.AMBAR KETAWANG, KARANG
GAMPING, SLEMAN TARUNA
BELUM
BEKERJA

B. TIM KERJA LABORATORIUM PRAKTEK

Guna melaksanakan kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial dibentuk Tim Kerja. Tim
Kerja kegiatan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Balai
Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, Nomor: 1829/9.3/
DL.04.02/12/2022 tentang Tim Kerja laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk
budidaya pisang cavendish dan cabai carolina reaper bagi PPKS Tahun Anggaran 2022.

Susunan Tim Kerja sebagai berikut:

NO. NAMA JABATAN DALAM DINAS JABATAN DALAM KEGIATAN


1. EVA RAHMI KASIM KEPALA BBPPKS YOGYAKARTA PENGARAH
NIP. 196507231992032001
2. PRIH WARDOYO PENYULUH SOSIAL AHLI KETUA
NIP. 196611241993031003 MADYA
3. UJANG TAOFIK HIDAYAT KEPALA BAGIAN TATA USAHA PEMBIMBING
NIP. 196907071994031010 KEWIRAUSAHAAN
4. PRISTI YUDAWATI PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBIMBING
NIP. 196601281992032002 PEMBELAJARAN AHLI MADYA KEWIRAUSAHAAN
5. UJI HARTONO WIDYAISWARA UTAMA PEMBIMBING SOSIAL
NIP. 195903171985031002
6. PANTYO NUGROHO PEKERJA SOSIAL AHLI MADYA PEMBIMBING SOSIAL
PROBOKUSUMO
NIP. 196312191990101001
7. RADEN MAS AGUNG PENYULUH SOSIAL AHLI PEMBIMBING MOTIVASI
HARDIYANTO MADYA
NIP. 196412051991021001
8. RUSWANTO PENGELOLA PERPUSTAKAAN FASILITATOR/INSTRUKTUR
NIP. 196508211985031002
9. SUBANDIYO PETUGAS KEAMANAN FASILITATOR/INSTRUKTUR
NIP. 196501191987031002
10. LIDIA NUGRAHANINGSIH AYAL ANALIS MONITORING DAN PETUGAS ADMINISTRASI
NIP. 197407231998032004 EVALUASI
11. WIWARA UTAMI BENDAHARA PETUGAS KEUANGAN
NIP. 197809142005022001

5
BAB III

METODE DAN TAHAPAN PROSES PRAKTEK

Pada dasarnya kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial merupakan tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian ujicoba, penelitian dan sebagainya
tentang pelayanan berbasis praktek pekerjaan sosial profesional terhadap PPKS atau PSKS.

Guna mencapai tujuan praktek, disusun metode dan teknik praktek yang meliputi materi, pokok
bahasan atau silabi serta alokasi jam pelatihan yang dibutuhkan. Selain itu, dirumuskan pula
metode pembelajaran yang meliputi pendekatan pembelajaran, teknik pembelajaran, serta
gambaran proses (skenario) pembelajaran yang akan diterapkan.

Berikut uraian metode dan teknik yang diterapkan dalam laboratorium praktek pelayanan sosial
melalui budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper.

A. METODE
1. Kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial bagi PPKS ini pada hakekatnya adalah uji
coba model guna mendapatkan lesson learnt yang selanjutnya dapat disusun sebagai
pedoman pelayanan sosial bagi PPKS untuk dapat diimplementasikan sebagai
program/kegiatan pelayanan sosial PPKS di lokasi/wilayah yang lebih luas.
2. Langkah-langkah di dalam laboratorium praktek pelayanan sosial yang diterapkan mengacu
pada praktek pekerjaan sosial, meliputi: identifikasi, asesmen, perencanaan intervensi,
intervensi dengan menggunakan metode individual case work dan group work/kelompok,
pembinaan lanjut, monitoring dan evaluasi, sampai dengan replikasi dan terminasi.
3. Materi laboratorium praktek pelayanan sosial BBPPKS yogyakarta tahun 2022 adalah
pemberdayaan sosial PPKS dalam bentuk kewirausahaan sosial budidaya tumpangsari
pisang cavendish dan cabai carolina reaper. Adapun langkah-langkah budidaya tanaman
pisang cavendish dan cabai carolina reaper meliputi: penyiapan/pembersihan lahan,
pembibitan, penyiapan media tanam, penanaman, perawatan, pemupukan, panen, pasca
panen, pemasaran produk hasil budidaya.
4. Dalam praktek ini, BBPPKS Yogyakarta berperan sebagai fasilitator pelayanan sosial, meliputi
penyediaan lahan praktek, penyediaan sarana dan bahan praktik, penyediaan tenaga
pembimbing, fasilitator/instruktur dan narasumber.

6
5. BBPPKS Yogyakarta membentuk tim kerja dengan personil berlatar belakang jabatan
fungsional pekerja sosial, penyuluh sosial, pengembang teknologi pembelajaran, serta
tenaga yang memiliki pengalaman di bidang agribisnis. Tim kerja berperan sebagai
pembimbing, pendamping sekaligus penggerak PPKS.
6. PPKS yang menjadi penerima manfaat dalam kegiatan laboratorium praktek pelayanan
sosial ditetapkan oleh Kepala BBPPKS Yogyakarta setelah dilakukan identifikasi, asesmen,
serta pendekatan awal oleh Tim Kerja. Dalam pelaksanaan laboratorium praktek pelayanan
sosial dalam bentuk budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper ini, para
PPKS menjalankan peran sebagai penerima manfaat pelayanan sosial.
7. Praktek pelayanan sosial PPKS dalam bentuk budidaya tumpangsari pisang cavendish dan
cabai carolina reaper ini merupakan proses berkelanjutan, meliputi: persiapan, pelaksanaan
dan tindak lanjut. PPKS sebagai sasaran/praktikan pelayanan sosial berperan sebagai
penerima manfaat. PPKS mendapatkan bimbingan untuk mampu menjadi pelaku usaha
budidaya pisang cavendish dan cabai carolina reaper. Hasil-hasil dari budidaya akan dikelola,
dipasarkan dan dikembangkan oleh PPKS dengan orientasi untuk menambah penghasilan
keluarga (income generating).
B. TAHAPAN PROSES PRAKTEK
Tahapan proses praktek meliputi: persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Secara detail dapat
digambarkan dalam Infografis sebagai berikut:

Adapun tahapan pelaksanaan disusun sebagaimana rundown sebagai berikut:

7
No Hari ke/Kegiatan Jam Pemateri/ Durasi
Narasumber
Hari ke-1
1.  Pembukaan 08.00  Kepala BBPPKS
2.  Penjelasan Program, 09.00  Tim Kerja
3.  Dinamika Kelompok 09.30
4.  Teori Budidaya Tumpangsari Pisang 10.00-11.00

Cavendish dan Cabai Carolina


Reaper: Teknik Budidaya, Prospek 11.00 – 12.00

Usaha, Pemasaran Usaha


5. 13.00-16.00
 Penyiapan lahan tanam/
pembersihan lahan
 Pembuatan pagar pengaman
Hari ke-2
7.  Praktek Budidaya Tumpangsari  Tim Kerja
Tanaman Pisang Cavendish dan
Cabai Carolina Reaper:
 Penyiapan lahan/ pembersihan 08.00 – 12.00

lahan
 Pembuatan rak pembibitan
13.00-16.00
cabai
Hari ke-3
7.  Praktek Budidaya Tumpangsari  Tim Kerja
Tanaman Pisang Cavendish dan
Cabai Carolina Reaper:
 Penyiapan lahan/ Pembersihan 08.00 – 12.00

lahan
13.00-16.00
 Pembuatan lobangan tanam

Hari ke-4

8
8.  Praktek Budidaya Tumpangsari 08.00-11.00  Tim Kerja
Tanaman Pisang Cavendish dan
Cabai Carolina Reaper:
 Penanaman Pisang
 Pembibitan Cabe
13.00 – 16.00
 Pemupukan dan penyiangan
 Pengendalian hama terpadu (PHT)
Hari ke-5
9.  Rencana tindak lanjut dan 08.00-12.00  Tim Kerja
komitmen
10.  Pembulatan
11.  Penutupan 13.00-16.00
12.  Evaluasi

9
BAB IV

PROSES PRAKTEK

Laporan praktek pada intinya dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses kegiatan praktek secara
terperinci agar diperoleh pemahaman yang lengkap terhadap pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat
dijadikan bahan penyusunan model bagi pengembangan desain praktik pekerjaan sosial di bidang
pelayanan sosial.

Berikut diuraikan proses laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk budidaya pisang
cavendish tumpangsari cabai carolina reaper bagi PPKS di lahan BBPPKS Yogyakarta Sonosewu.

A. PERSIAPAN
Persiapan penyelenggaraan laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk budidaya
pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper bagi PPKS meliputi:
1. Koordinasi, komunikasi dengan para pihak terkait
a. Koordinasi dan Komunikasi Internal
1) Proses Pelaksanaan
Koordinasi dan komunikasi internal dilakukan oleh Tim Kerja dimaksudkan untuk
persiapan pelaksanaan kegiatan laboratorium sehingga kegiatan lebih terarah dan
sejalan dengan kebijakan pimpinan. Koordinasi dan komunikasi internal juga
dimaksudkan untuk diperolehnya konsep awal tema dan materi kegiatan laboratorium.
Selain itu, koordinasi dan komunikasi internal dimaksudkan pula untuk mendapatkan
gambaran awal teknis tentang lokasi, waktu, personil tim kerja pelaksana,
anggaran/pembiayaan.
2) Hasil
Hasil koordinasi dan komunikasi internal berupa:
o Arahan dari Kepala BBPPKS tentang kegiatan laboratorium dan gambaran teknik
tentang pelaksanaan kegiatan laboratorium. Hasil koordinasi dan komunikasi
internal merupakan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan kegiatan
laboratorium.
o Arahan dari Kepala Bagian Tata Usaha tentang teknis terkait lokasi, waktu, personil
tim kerja pelaksana, anggaran/pembiayaan.

10
b. Koordinasi dan Komunikasi Eksternal
1) Proses Pelaksanaan
Koordinasi dan komunikasi eksternal dilakukan Tim Kerja dimaksudkan untuk
persiapan kegiatan yang melibatkan warga masyarakat, khususnya pemerlu pelayanan
kesejahteraan sosial. Sasaran koordinasi eksternal yaitu: Koordinator PKH Kabupaten
Bantul, TKSK Kasihan, TKSK Gamping, Pemerintah Kalurahan Ngestiharjo, Dinas Sosial
Kabupaten Bantul, LKS Gelimas Jiwo Kasihan Bantul.
2) Hasil
Hasil koordinasi dan komunikasi:
o Kesepakatan untuk penyiapan calon penerima manfaat kegiatan laboratorium
praktek budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper.
o Kesepakatan teknis pelaksanaan, meliputi: waktu, lokasi,
2. Penyusunan Pedoman
a. Proses Pelaksanaan
Pedoman pelaksanaan kegiatan disusun guna memenuhi standar pelaksanaan kegiatan
kelembagaan. Pedoman juga dimaksudkan sebagai acuan bagi para pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium praktek agar kegiatan memiliki kejelasan arah
tujuan yang ingin dicapai. Pedoman penyelenggaraan laboratorium praktek pelayanan
sosial dalam bentuk budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper bagi
PPKS disusun oleh Tim Kerja.
b. Hasil
Tersusunnya pedoman pelaksanaan laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk
budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper bagi PPKS di Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta.
3. Identifikasi dan Asemen Sasaran/Calon Penerima Manfaat
a. Proses Pelaksanaan
Sejalan dengan hakekat laboratorium praktek pelayanan sosial sebagai wahana praktek
pekerjaan sosial profesional, maka rangkaian kegiatan diawali dengan identifikasi dan
asesmen sasaran
b. Hasil
Daftar calon penerima manfaat kegiatan labotarium beserta data dukung berupa foto KTP
dan profil calon penerima manfaat.

11
4. Penyiapan Calon Narasumber/instruktur/pembimbing
a. Proses Pelaksanaan
Kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk budidaya pisang cavendish
tumpangsari dengan cabai carolina reaper adalah materi kegiatan agribisnis yang spesifik
dan inovatif. Pisang cavendish dan cabai carolina reaper adalah dua jenis tanaman yang
memerlukan perawatan/perlakuan tersendiri sehingga perlu narasumber yang memiliki
pengalaman berhasil membudidayakan kedua tanaman tersebut. Oleh karena itu,
dibutuhkan tenaga konsultan yang ahli di bidangnya, serta tenaga fasilitator/instruktur
yang berpengalaman.
Kegiatan laboratorium pelayanan sosial juga merupakan wahana praktek pekerjaan sosial
sehingga dibutuhkan tenaga pembimbing motivasi, pembimbing sosial, dan pembimbing
kewirausahaan.
b. Hasil
Tersedianya tenaga konsultan ahli di bidang budidaya pisang cavendish dan cabai carolina
reaper.
Tersedianya narasumber/instruktur dan pembimbing laboratorium praktek.
5. Penyiapan alat dan bahan praktek
a. Proses Pelaksanaan
Materi praktek yaitu budidaya tanaman pisang cavendish dan cabai carolina reaper
membutuhkan bahan dan peralatan, yaitu bibit tanaman, pupuk, peralatan pertanian. Tim
Kerja menyiapkan/mengadakan bahan dan peralatan setelah berkonsultasi dengan
ahlinya.
b. Hasil
Tersedianya bibit pisang cavendish dan cabai carolina reaper.
Tersedinya alat-alat praktek, berupa alat-alat pertanian, yaitu: pacul, parang, sabit
potong, sabit angkrong, linggis gali, sekop, gergaji potong,
6. Penyiapan pedoman monitoring dan evaluasi
a. Proses Pelaksanaan
Kegiatan laboratorium praktikum pelayanan sosial merupakan kegiatan berkelanjutan,
sehingga diperlukan pemantauan dan evaluasi dalam pelaksanaannya. Tim kerja
menyusun pedoman dan instrumen instrumen monitoring.
b. Hasil

12
Tersedianya dokumen pedoman dan instrumen monitoring dan evaluasi.
7. Penyiapan administrasi
a. Proses Pelaksanaan
Tim kerja menyiapkan administrasi kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku, meliputi
administrasi keuangan dan administrasi kegiatan.
b. Hasil
Tersedianya dokumen administrasi kegiatan, meliputi:
Administrasi keuangan berupa: blangko-blangko surat pertanggungjawaban.
Administrasi kegiatan teknis berupa: surat keputusan penetapan tim kerja, surat
keputusan penetapan penerima manfaat, daftar hadir kegiatan, surat menyurat.
B. PELAKSANAAN
Setelah seluruh persiapan selesai dilaksanakan, maka kegiatan laboratorium praktek pelayanan
sosial dalam bentuk budidaya pisang cavendish tumpangsari cabi carolina reaper memasuki
tahap pelaksanaan kegiatan bimbingan.
Kegiatan bimbingan yang merupakan bentuk intervensi pekerjaan sosial pemberdayaan sosial
terhadap penerima manfaat, meliputi: bimbingan motivasi, bimbingan sosial, dan bimbingan
kewirausahaan. Ketiga bimbingan tersebut merupakan kegiatan utama dalam laboratorium
praktek pelayanan sosial bidang pemberdayaan masyarakat. Dalam praktek pelayanan sosial
dalam bentuk budidaya pisang cavendish tumpangsari cabi carolina reaper, ketiga bimbingan
tersebut dilaksanakan secara simultan.
Berikut diuraikan kronologis pelaksanaan kegiatan bimbingan motivasi, bimbingan sosial dan
bimbingan kewirausahaan sosial.
1. Hari Pertama, 7 Desember 2022
a. Penjelasan Teknis Program, Dinamika Kelompok dan Bimbingan Motivasi

13
b. Bimbingan Kewirausahaan Budidaya Tumpangsari Pisang Cavendish dan Cabai Carolina
Reaper: Teknik Budidaya, Prospek Usaha, Pemasaran Usaha
Bimbingan kewirausahaan dalam bentuk penyampaian teori/pengetahuan tentang
pisang cavendish disampaikan oleh instruktur Subandiyo, sedangkan materi cabai
carolina reaper disampaikan oleh instruktur Ruswanto.
Berikut materi yang disampaikan:

14
15
c. Penyiapan lahan tanam/ pembersihan lahan
Setelah pembukaan kegiatan, penjelasan teknis program, dinamika kelompok, building
learning commitment para penerima manfaat bersama para ketua tim kerja
laboratorium dan pembimbing sosial, pembimbing motivasi, pembimbing
kewirausahaan langsung menuju lahan lokasi laboratorium praktek.
Para penerima manfaat bersama para pembimbing langsung melakukan kegiatan
pembersihan lahan. Pembersihan awal dirasakan cukup sulit karena lahan yang ada
bekas pembuangan sampah dan material bangunan.

16
d. Refleksi dan Motivasi
Sesuai dengan bimbingan para pembimbing, maka di setiap akhir pertemuan/kegiatan
dilakukan refleksi dan motivasi. Refleksi dimaksudkan untuk melihat kembali apa yang
telah dilakukan sepanjang hari, apakah ada hal-hal yang negatif atau positif. Refleksi juga
dimaksudkan untuk memberi ruang semua penerima manfaat menyampaikan apa yang
menjadi pemikiran atau dirasakan tentang berbagai hal.
Selanjutnya setelah refleksi, dilakukan motivasi oleh para pembimbing. Pemberian
motivasi dimaksudkan untuk membuat penerima manfaat tetap bersemangat dan
semakin memahami makna keberadaan dirinya dalam kegiatan ini.

17
2. Hari Kedua, 8 September 2022
a. Praktek Budidaya Tumpangsari Tanaman Pisang Cavendish dan Cabai Carolina Reaper:
1) Penyiapan lahan/ pembersihan lahan
Pada hari kedua kegiatan, masih dilanjutkan dengan pembersihan lahan. Semua
penerima mafaat bersama para pembimbing praktek bergotong royong meratakan
gundukan tanah, membuang sampah dan material bangunan, memotong
batang/dahan tanaman melinjo, mencabut semak dan rumput.

b. Refleksi dan Motivasi


18
Di akhir pertemuan dilakukan refleksi dan motivasi. Dalam rafleksi, para peserta
mengungkapkan rasa senang bisa bekerja bersama membersihkan lahan yang nantinya
akan ditanam tanaman pisang dan cabai.
Para pembimbing sosial dan pembimbing motivasi memberikan bimbingan terhadap
penerima manfaat agar terus bersemangat dan bekerja dengan hati gembira. Pertemuan
diakhiri dengan yel dan doa bersama serta berkomitmen akan melanjutkan kegiatan
esok hari lebih awal.
3. Hari Ketiga, 9 September 2022
a. Praktek Budidaya Tumpangsari Tanaman Pisang Cavendish dan Cabai Carolina Reaper:
1) Penyiapan lahan/ pembersihan lahan
Di hari ketiga kegiatan, para penerima manfaat masih melanjutkan penyiapan dan
pembersihan lahan, yaitu meratakan lahan, membuang sampah daun, batu, material
bangunan, dan lain-lain.

19
2) Pembuatan lubang tanam
Setelah lahan dirasa cukup bersih, kegiatan hari ke tiga setelah istirahat siang
berlanjut dengan pembuatan lubang tanam pisang. Semua penerima manfaat ikut
serta membuat lubang tanam yang berukuran 40x40x40 cm, dengan jarak antar
lubang 2,5 meter sampai dengan 3 meter.
Pada hari itu bisa terselesaikan 50 lubang tanam dan akan dilanjutkan esok hari
sampai dapat dibuat 72 lubang tanam.

20
b. Refleksi dan Motivasi
Di akhir pertemuan pembimbing sosial dan pembimbing motivasi memandu
dilakukannya refleksi dan motivasi. Dalam rafleksi, para peserta mengungkapkan rasa
antusias karena sudah mulai akan menanam tanaman pisang.
Para pembimbing sosial dan pembimbing motivasi memberikan bimbingan terhadap
penerima manfaat agar terus bersemangat dan bekerja dengan hati gembira. Pertemuan
diakhiri dengan yel dan doa bersama serta berkomitmen akan melanjutkan kegiatan
esok hari.
4. Hari Keempat, 10 September 2022
a. Praktek Budidaya Tumpangsari Tanaman Pisang Cavendish dan Cabai Carolina Reaper:
1) Pembersihan lahan
Memasuki hari keempat kegiatan, sebagian penerima manfaat masih terus
melakukan pembersihan lahan, dan sebagiannya lagi melanjutkan pembuatan
lubang tanam sampai berjumlah 72 lubang.

21
2) Penanaman Pisang
Sesi setelah istirahat siang praktek berlanjut dengan penanaman tanaman pisang
yang bibitnya telah disiapkan sebanyak 72 tanaman.

3) Pembibitan dan Penanaman Cabe Carolina Reaper


Dalam kegiatan laboratorium praktek ini dibudidayakan cabai carolina reaper.
langkah pertama budidaya cabai carolina reaper adalah penyediaan bibit. Bibit
tersebut dapat berupa bibit tanaman, dapat pula berupa pembibitan benih dari biji
cabai carolina reaper.
Peserta mendapatkan bimbingan untuk praktek pembibitan yang telah berupa
tanaman dan pembibitan dari biji.

22
b. Pemupukan dan Perawatan
Ketika memulai budidaya tanaman pisang dan cabai, perlu diperhatikan pemupukan dan
perawatan tanaman pisang dan cabai yang masih muda yang masih rentan mati atau

23
layu. Peserta diberikan bimbingan tentang cara-cara memupuk dan merawat tanaman
pisang dan cabai yang masih muda.

c. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)


PHT adalah suatu cara pendekatan/cara berfikir pengendalian hama yang didasarkan
pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan
agroekosistem yang bertanggungjawab. Sasaran PHT adalah produktivitas tanaman
tinggi; kesejahteraan petani meningkat; populasi dan kerusakan hama tetap berada
pada tingkatan yang secara ekonomis tidak merugikan; kualitas dan keseimbangan
lingkungan tetap terjamin.

24
5. Hari Kelima, 11 September 2022
a. Pembuatan Pagar pengaman
Memasuki hari kelima, ketika pohon pisang telah ditanam semua, maka selanjutnya para
penerima manfaat mengupayakan pengamanan lahan pisang dan cabai dari ancaman
rusa dan ayam. Untuk maksud tersebut para penerima manfaat dan pembimbing dan
instruktur mengupayakan adanya pagar pengaman lahan.

b. Rencana tindak lanjut dan komitmen


1) FGD Tindak Lanjut
Kegiatan bimbingan dijadwalkan 5 hari pertemuan dan pada hari terakhir diadakan
focus group discusion yang diikuti para pembimbing, instruktur dan penerima
manfaat.

25
Dalam diskusi tersebut dibahas dan diputuskan kesepakatan untuk menindaklanjuti
kegiatan budidaya tanaman pisang dan cabai dengan tetap merawat tanaman untuk
waktu seterusnya.
Selanjutnya dalam FGD tersebut dilakukan pembentukan kepengurusan kelompok.
Terpilih sebagai ketua kelompok penerima manfaat Iswanti.
Setelah ketua kelompok terpilih, dengan dipandu ketua kelompok dilakukan
penyusunan jadwal piket perawatan kebun pisang cabai.
Selanjutnya dibuat media komunikasi kelompok dalam bentuk whatapps group.

c. Pembulatan dan Penutupan


Setelah kepengurusan kelompok terbentuk, jadwal piket kelompok tersusun dan
whatsapps dibuat, maka kegiatan bimbingan sosial, bimbingan motivasi dan bimbingan

26
kewirausahaan diakhiri dengan pembulatan dan penutupan oleh Kepala Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta, Eva Rahmi Kasim.
Dalam arahannya, Ibu Kepala Balai memberikan dukungan, semangat dan motivasi
kepada para penerima manfaat untuk tekun dan giat bekerja merawat kebun yang telah
diwujudkan. Beliau berharap kebun ini menjadi milik bersama yang hasilnya nanti dapat
dinikmati bersama berupa tambahan penghasilan bagi penerima manfaat.

d. Evaluasi dan Penyelesaian administrasi


Seluruh rangkaian kegiatan bimbingan dalam rangka laboratorium praktek pelayanan
sosial dalam bentuk budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper
diakhiri dengan evaluasi singkat yang dipandu oleh Ketua Tim Kerja Laboratorium
Praktek.
Dalam evaluasi tersebut terungkap beberapa kendala dan harapan untuk keberlanjutan
kegiatan budidaya pisang cabai ini. Kendala yang dirasakan adalah untuk mengambil air

27
guna menyiram tanaman di kebun jaraknya agak jauh dan menyulitkan penerima
manfaat. Harapannya kebun dapat dilengkapi dengan kran air agar mudah menyiram
dan merawat tanaman.
Dalam evaluasi tersbut, Ketua Tim kerja laboratorium praktek menyampaikan rencana
tindak lanjut kegiatan yaitu dengan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan
budidaya tanaman pisang dan cabai.
Setelah diskusi evaluasi selesai, para penerima mafaat menyelesaikan administrasi dan
mendapatkan hak-haknya berupa uang transport dan uang harian.

C. TINDAK LANJUT
Kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk budidaya tanaman pisang
cavendish tumpangsari cabai carolina reaper nagi PPKS adalah kegiatan yang berkelanjutan.
Adapun kegiatan dalam rangka tindak lanjut adalah:
1. Pemantauan melalui Media Sosial Whatsapps Group
Sebagaimana telah direncanakan bahwa tindak lanjut kegiatan laboratorium praktek
budidaya pisang dan cabai ini akan dilakukan pemantauan guna mengetahui perkembangan
kegiatan, terutama pelaksanaan piket perawatan kebun oleh anggota kelompok serta
perkembangan tanaman pisang dan cabai di kebun kelompok.
Untuk maksud tersebut, Tim Kerja selalu mengikuti dinamika komunikasi kelompok melalui
whatsapps group yang telah dibuat. Melalui whatsapps group dapat dipantau dan diketahui
perkembangan sosial anggota kelompok atau penerima manfaat, selain sebagai media

28
untuk mensosialisasikan berbagai materi atau informasi terkait kegiatan tindak lanjut
laboratorium praktek kepada para penerima manfaat.
Berikut penampilan whatsapps group kelompok penerima manfaat budidaya pisang cabai.

2. Pemantauan lapangan
Pemantauan dilakukan pula dengan metode kunjungan lapangan, baik kunjungan ke kebun
kelompok maupun ke rumah penerima manfaat/anggota kelompok.

29
3. Pelaporan
Pelaporan kegiatan disusun oleh Tim Kerja sebagai bahan pertanggungjawaban dan
dokumentasi kegiatan. Selanjutnya laporan kegiatan laboratorium praktek akan menjadi
bahan kajian guna disusun menjadi model pelayanan sosial PPKS dalam bentuk budidaya
tanaman pisang cavendish dan canai carolina reaper.
4. Publikasi dan Diseminasi

30
Tim kerja mengupayakan adanya publikasi dan diseminasi kegiatan laboratorium praktek
pelayanan sosial ini dalam majalah internal dan eksternal serta dalam forum seminar
internal maupun eksternal.
5. Pembinaan lanjut
Pembinaan lanjut terhadap para penerima manfaat akan dilakukan berupa bimbingan-
bimbingan motivasi, bimbingan sosial dan bimbingan kewirausahaan lanjutan. Pembinaan
lanjut dimaksudkan agar kelompok penerima manfaat yang telah terbentuk semakin
dimantapkan dan kelompok dapat menjadi wadah pemecahan masalah maupun
peningkatan kesejahteraan sosial.

31
BAB V

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

A. FAKTOR PENDUKUNG
1. Adanya arahan dan dukungan Pimpinan guna terlaksananya kegiatan laboratorium praktek
pelayanan sosial dalam bentuk budidaya tanaman pisang cavendish tumpangsari cabai
carolina reaper.
2. Tersedianya lahan yang memadai untuk dilaksanakannya laboratorium praktek agribisnis
dalam bentuk budidaya tanaman pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper.
3. Tersedianya tenaga di lingkungan BBPPKS Yogyakarta sendiri yang memiliki pengetahuan
dan pengalaman budidaya pisang dan cabai carolina reaper.
4. Adanya semangat dan motivasi yang tinggi dari para PPKS sebagai penerima manfaat
kegiatan laboratorium praktek ini.
5. Tersedianya anggaran.
B. FAKTOR PENGHAMBAT
1. Belum adanya fasilitas kran air di dekat lahan praktek sehingga menyulitkan perawatan
tanaman pisang dan cabai oleh para penerima manfaat.
2. Dalam struktur anggaran Laboratorium Praktek Pelayanan Sosial tidak tersedia biaya
narasumber/instruktur luar lembaga, sehingga tidak memungkinkan dihadirkannya tenaga
ahli atau profesional dari luar.
3. Anggaran yang tersedia baru sebatas untuk membiayai kegiatan laboratorium praktek
berupa bimbingan-bimbingan dengan volume terbatas. Belum tersedia anggaran untuk
mendukung tindak lanjut dari kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial, yaitu:
bimbingan lanjutan, penyusunan model pelayanan sosial, diseminasi hasil laboratorium
(seminar).

32
BAB VI

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial
dalam bentuk budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper sebagai berikut:

1. Kegiatan laboratorium praktek pelayanan sosial dalam bentuk budidaya tanaman pisang
cavendish dan cabai carolina reaper bagi PPKS telah dilaksanakan dengan lancar sesuai
target dan rencana yang ditetapkan.
2. Pemilihan tema laboratorium praktek pelayanan sosial di bidang agribisnis dalam bentuk
budidaya tanaman pisang cavendish dan cabai carolina reaper didukung dengan adanya
lahan yang memadai di lingkungan kampus BBPPKS Yogyakarta sendiri.
3. Kegiatan praktek bimbingan terhadap penerima manfaat yang telah dilaksanakan berupa
bimbingan sosial, bimbingan motivasi dan bimbingan kewirausahaan dengan durasi 5 hari
masih perlu ditindak-lanjuti dengan kegiatan bimbingan-bimbingan lanjutan.
4. Kegiatan laboratorium praktek dengan sasaran 10 orang PPKS telah berhasil mewujudkan
adanya kebun budidaya pisang cavendish tumpangsari cabai carolina reaper di lahan
laboratorium praktek milik Kementerian Sosial, di kampus BBPPKS Sonosewu Yogyakarta.
B. REKOMENDASI
1. Perlunya kegiatan laboratorium praktek di bidang agribisnis yang telah dimulai dengan
tanaman pisang cavendish dan cabai carolina reaper dapat ditindak-lanjuti dengan jenis
tanaman produktif lainnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi, seperti anggur, tanaman
hias, dan lain-lain.
2. Perlunya dikembangkan struktur anggaran laboratorium praktek pelayanan sosial agar
dapat diselenggarakan kegiatan laboratorium yang komprehensif.
3. Di lokasi kebun pisang dan cabai carolina reaper perlu diupayakan adanya kran air guna
memudahkan para penerima manfaat menyiram tanaman yang ada.

33

Anda mungkin juga menyukai