Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN PETA DASAR DAN TEMATIK RENCANA DETAIL TATA RUANG


KAWASAN PERKOTAAN TANJUNG REDEB

Latar 1. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan wilayah semakin


Belakang kedepan akan semakin berubah. Dinamika pembangunan terjadi yang
sangat cepat dan pesat menuntut pemerintah untuk membuat tindakan
antisipasi akan perubahan yang berjalan serta dampak yang akan
mengikutinya. Perkembangan wilayah ini akan diikuti oleh peningkatan
berbagai kegiatan sosial dan ekonomi, serta utilitas dan fasilitas
pendukungnya. Hal itu tentunya akan memberikan kontribusi terhadap
upaya kegiatan penataan ruang, terutama pada aspek perencanaan
ruang guna mengantisipasi segala bentuk kecenderungan
perkembangan tersebut.
2. Peran perencanaan tata ruang sangat diperlukan untuk menciptakan
kondisi yang seimbang dan berkesinambungan antara kebutuhan dan
ketersediaan yang meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat
menuju tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan memiliki makna untuk
mewujudkan kondisi yang lebih baik di masa depan dengan
memperhatikan kecenderungan dan dinamika perkembangan yang ada
di masa lalu dan masa kini. Dalam perencanaan terdapat unsur-unsur
yang perlu diperhatikan yang meliputi unsur keinginan dan cita-cita;
unsur tujuan dan motivasi; unsur sumber daya (alam, manusia, modal
dan informasi) unsur upaya hasil guna dan daya guna; serta unsur
ruang dan waktu (Sujarto, 1991). Dengan memperhatikan unsur-unsur
yang terkait dalam aspek perencanaan tersebut, diharapkan hasil
proyeksi dan peramalan kedepan dapat lebih bersifat komprehensif,
obyektif, efisien dan efektif.
3. Dalam wilayah perkotaan, kebijakan penataan ruang wilayah kota
merupakan arahan pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah kota guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah
kota dalam kurun waktu dua puluh (20) tahun. Arahan pemanfaatan
ruang wilayah kota berupa arahan pengembangan wilayah untuk
mewujudkan struktur ruang dan pola ruang wilayah kota sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota melalui penyusunan dan
pelaksanaan program penataan/pengembangan kota beserta
pembiayaannya, dalam suatu indikasi program utama jangka menengah
lima tahunan kota yang berisi rencana program utama, sumber
pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan.
4. Berdasarkan undang-undang No. 26 Tahun 2007, dalam rangka
mengimplementasikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),
diperlukan produk dokumen perencanaan yang lebih operasional.
Dalam hal ini adalah diperlukannya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
sebagai penjabaran lebih lanjut dari RTRW. Karena padadasarnya,
RDTR merupakan pendalaman materi dari RTRW agar dapat lebih
operasional dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik wilayah.
5. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan rencana yang
memuat ketentuan-ketentuan mengenai penetapan fungsi bagian
wilayah yang pada hakekatnya menjadi arahan lokasi berbagai kegiatan

1
yang memiliki kesamaan fungsi maupun lingkungan permukiman
dengan karakteristik tertentu. Pada prinsipnya, RDTR juga merupakan
rencana tiga dimensi yang mengandung pengertian upaya penetapan
intensitas penggunaan ruang untuk setiap bagian bagian wilayah sesuai
dengan fungsinya di dalam struktur tata ruang secara keseluruhan.
Sementara Rencana Rinci Tata Ruang disusun berdasarkan
pendekatan nilai strategis kawasan dan/atau kegiatan kawasan dengan
muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan blok dan
subblok peruntukan. Penyusunan rencana rinci tersebut dimaksudkan
sebagai operasionalisasi rencana umum tata ruang dan sebagai dasar
penetapan peraturan zonasi. Peraturan zonasi merupakan ketentuan
yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan
pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang
penetapan zonanya dalam rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tata
ruang wilayah kabupaten/kota dan peraturan zonasi yang melengkapi
rencanarincitersebutmenjadisalah satu dasar dalam pengendalian
pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan
sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang.
6. Penyusunan RDTR dan Rencana Rinci Tata Ruang tidak terlepas
dari penyusunan peta sebagai pendukung proses perencanaan,
terutama tersedianya Peta Dasar dan Peta Tematik yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh Badan Informasi Geospasial sebagai
badan yang memiliki kewenangan dalam pemberian rekomendasi
kelayakan terhadap informasi geospasial.
7. Dalam hal ini, peta dasar merupakan peta yang menyajikan unsur-
unsur alam dan atau buatan manusia, yang berada di permukaan bumi,
digambarakan pada suatu bidang datar dengan skala, penomoran,
proyeksi, dan georeferensi tertentu digunakan sebagai acuan dalam
pembuatan peta tematik yang digunakan dalam penyusunan peta
rencana tata ruang yang sesuai dengan ketelitian dan spesifikasi teknis
yang meliputi kerincian, kelengkapan data dan atau informasi
georeferensi dan tematik, skala, akurasi, format penyimpanan digital
termasuk kode unsur, penyajian kartografis mencakup simbol, warna,
arsiran dan notasi serta kelengkapan muatan peta (Peraturan Kepala
BIG No 16, 2014). Sementara peta tematik menyajikan patron
penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema
tertentu. Berbeda dengan peta dasar yang memperlihatkan
pengkhususan geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif), peta-
peta tematik lebih menekankan variasi penggunaan ruangan dari pada
sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis. Distribusi ini bias saja
merupakan fenomena fisikal seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia
seperti kepadatan penduduk atau permasalahan kesehatan.
Dalam rangka mempercepat proses penyusunan RDTR di Kawasan
Perkotaan Tanjung Redeb, penyusunan peta dasar dan peta tematik
menjadi prioritas utama karena akan menjadi instrumen dasar dalam
proses perencanaan ini. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Berau
melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menginisiasi
pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Peta Dasar dan Tematik RDTR
Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb yang dianggarkan pada tahun
2020.

Maksud Dan a. Maksud Kegiatan


Tujuan Kerangka Acuan Kerja ini merupakan acuan bagi para Pihak/ Pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan “Penyusunan Peta dasar dan Tematik

2
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb”.

b. Tujuan Kegiatan
Terarahnya penyelenggaraan Penyusunan Peta dasar dan Tematik
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb,
sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun
2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau Tahun
2016-2036.

Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah:


1. Tersusunnya Dokumen Peta dasar dan Tematik Rencana Detail
Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb, sesuai
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota, yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
penyelenggaraan Penyusunan RDTR;
2. untuk menyediakan peta dasar dan peta tematik yang berfungsi
sebagai instrumen utama dalam penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang di Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb sesuai dengan
standar tingkat ketelitian peta yang ditetapkan oleh Kepala Badan
Informasi Geografis.

Lokasi Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb (Kecamatan Tanjung Redeb,


Pekerjaan Kecamatan Teluk Bayur, Kecamatan Gunung Tabur dan Kecamatan
Sambaliung).

Sumber Adapun Pagu Anggaran untuk pekerjaan Penyusunan Peta dasar dan
Pendanaan Tematik Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung
Redeb adalah sebesar Rp. 390.000.000,- (Tiga Ratus Sembilan Puluh
Juta Rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Berau Tahun Anggaran 2020.

6. Nama Dan Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat Pembuat Komitmen


Organisasi Pekerjaan Penyusunan Peta dasar dan Tematik Rencana Detail Tata
Pejabat Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb.
Pembuat Satuan Kerja : Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Berau.
Komitmen

7. Referensi Referensi hukum dalam Penyusunan Peta dasar dan Tematik Rencana
Hukum Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb, didasarkan
pada:
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2013
tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

3
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
5. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun
2014 Tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar beserta
perubahannya dalam Peraturan Badan Informasi Geospasial Nomor
6 Tahun 2018;
6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota;

8. Standart Adapun standar teknis dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan


Teknis Peta dasar dan Tematik Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Perkotaan Tanjung Redeb, sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Berau Tahun 2016-2036.

9. Studi-studi 1. Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2017 tentang


Terdahulu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau Tahun 2016 –
2036
2. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2016
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2016 – 2036
3. Keputusan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor : SK.278/MENLHK/SETJEN/PLA.2/6/2017 tantang
perubahan atas keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.718/MENHUT-II/2014 tanggal 29 Agustus 2014 tentang
Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan
Utara;

10. Lingkup Lingkup kegiatan Pekerjaan Penyusunan Peta Dasar dan Tematik
Pekerjaan RDTR Perkotaan Tanjung Redeb, terdiri dari rangkaian kegiatan
pekerjaan sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Deliniasi Lokasi
3. Identifikasi dan Perumusan Sumber Data
4. Pengolahan Citra Satelit ResolusiTinggi (CSRT)
5. Pembuatan Unsur Peta Dasar
6. Identifikasi Kebutuhan Peta Tematik
7. Pengumpulan Data
8. Pembuatan PetaTematik Analisis
9. Diskusi dan Pelaporan

Adapun macam kegiatannya dapat diuraikan sebagai berikut :


1. Persiapan
Persiapan adalah tahapan awal pekerjaan yang harus

4
dikerjakan, terdiri dari berbagai kegiatan antara lain :
a. Pekerjaan persiapan inventarisasi dan pengumpulan data,
berupa penyiapan:
 Berkas administrasi dan pengurusan surat terutama terkait
dengan kegiatan lapangan.
 Pengumpulan data – data pendukung
 Program kerja survei lapangan
b. Penyusunan Laporan.
Penyusunan laporan harus menjelaskan tentang Metodologi
pendekatan studi, jadwal penyelesaian pekerjaan, sistematika
laporan kemajuan pekerjaan, struktur organisasi pelaksana
pekerjaan, komposisi tenaga ahli.
2. Deliniasi Lokasi
Penentuan deliniasi lokasi berdasarkan pedoman penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang maupun pedoman penyusunan Rencana
Rinci Tata Ruang dengan pertimbangan fungsional wilayah perkotaan.

3. Identifikasi dan Perumusan Sumber Data


Untuk menyusun peta RDTR pada skala 1:5.000 diperlukan
unsur peta dasar pada skala 1:5.000. Kondisi yang diperlu dilakukan
untuk memperoleh sumber data yang memenuhi ketentuan tersebut,
apabila terdapat data CSRT di Badan Informasi Geospasial (BIG) dan
wilayah tersebut telah dilakukan survey pengambilan titik kontrol oleh
BIG maka tahap selanjutnya adalah koreksi geometri melalui metode
orthorektifikasi.

4. Pengolahan Citra Satelit ResolusiTinggi (CSRT)


Agar CSRT dapat digunakan untuk menyusun peta RDTR dan
Rencana Rinci Tata Ruang padaskala 1:5000 diperlukan beberapa
tahap pengolahan untuk memenuhi standar pemetaan dengan hasil
gambar yang jelas sehingga memudahkan proses interpretasi dan
geometrik yang akurat. Kesalahan geometrik CSRT harus dikoreksi
dengan melakukan proses orthorektifikasi untuk menghasilkan ketelitian
horizontal maksimal pada kelas 3 sesuai Peraturan Badan Informasi
Geospasial Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar, yaitu:

5. Pembuatan Unsur Peta Dasar


Peta dasar merupakan acuan geometris, yang harus memuat
unsur sebagai berikut:
a. Batas Perencanaan
Batas wilayah merupakan garis deliniasi yang
merepresentasikan batas pada wilayah perencanaan dengan
unit Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) yang terbagi dalam Sub
BWP hingga ke Blok. Deliniasi BWP, Sub BWP, Blok
disesuaikan dengan analisis kebutuhan.
b. Perairan (Hidrografi)
Semua unsur rupa bumi berupa perairan yang nampak pada
permukaan digambarkan, seperti sungai, waduk, kolam,
empang, saluran, dan sebagainya. Sungai perlu dibuat garis
tengah atau as sungai, serta harus dilengkapi dengan jenis dan
nama sungai.
c. TransportasidanUtilitas

5
Semua unsur rupa bumi berupa jaringan transportasi yang
nampak pada permukaan digambarkan, seperti jaringan jalan,
landasan pacu, dan jalan kereta api. Jalan perlu dibuat garis
tengah atau as jalan, serta perlu dilengkapi dengan fungsi dan
nama jalan.
d. Bangunan dan Fasilitas Umum
Pada peta skala 1:5.000, objek berupa bangunan sudah terlihat
jelas, sehingga harus digambarkan sebagai polygon. Bangunan
harus dilengkapi dengan jenis bangunan serta nama khusus
nya pada bangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
e. Penutupan Lahan dan Penggunaan Lahan
Penutup lahan digambarkan sesuai dengan kenampakan pada
CSRT sebagai representasi zonasi objek rupa bumi. Klasifikasi
penutup lahan disesuaikan dengan penyajian peta dasar skala
1:5000. Untuk mendapatkan peta penutup lahan perlu dilakukan
survei kelengkapan lapangan.
f. Toponim
Toponim dalam bentuk point digambarkan secara terpisah yang
merepresentasikan persebaran lokasi penting baik unsur alam
seperti gunung, pulau, dan sebagainya serta berupa unsur
buatan seperti persebaran fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Ketentuan detail mengenai pengumpulan data mengacu pada


Petunjuk Teknis Penyusunan Peta RDTR PKSN Bengkalis, PKSN
Tarempa, PKSN Tolitoli, dan PKSN llwaki.

6. Identikasi Kebutuhan Peta Tematik


Peta tematik dapat diartikan sebagai semua jenis peta yang
memuat selain unsur dasar pada rupa bumi. Rencana tata ruang
merupakan produk rencana pembangunan yang dapat mengakomodir
seluruh kepentingan, sehingga rencana tata ruang harus bersifat
komperehensif dengan mempertimbangkan berbagai sektor. Berbagai
kepentingan sektor dapat bersifat spasial maupun nonspasial.
Pengumpulan data sekurang-kurangnya meliputi:
a. Data wilayah administrasi;
b. Data fisiografis;
c. Data kependudukan;
d. Data ekonomi dan keuangan;
e. Data ketersediaan sarana dan prasarana;
f. Data peruntukan ruang;
g. Data penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan lahan;
h. Data terkait kawasan dan bangunan (kualitas, intensitas
bangunan, tata massa bangunan);
i. Peta dasar rupa bumi dan peta tematik yang dibutuhkan,
penguasaan lahan, penggunaan lahan, peta peruntukan ruang,
pada skala peta minimal 1:5000; dan
j. Peta tematik lainnya yang dibutuhkan untuk penyusunan RDTR
kawasan perbatasan.

7. Pengumpulan Data
Dalam kebutuhan penyusunan RDTR, secara umum ada dua
jenis data yang dikumpulkan, yaitu data primerdan data sekunder. Data
primer didapat melalui hasil survei primer, sedangkan data sekunder

6
didapat dari data yang telah ada, hasil dari pengumpulan data pihak
Iain. Data dan informasi ini akan digunakan sebagai bahan dalam
proses analisis.
a. Peta Dasar
Untuk mendapatkan peta dasar yang baik, lengkap, dan valid
tidak dapat disusun hanya dengan interpretasi CSRT (Data dari
LAPAN dan Pembelian Peta Citra Quickbird/Pleiades yang telah
direkomendasi oleh LAPAN), oleh karena itu perlu dilakukan
Survei Kelengkapan Lapangan (SKL) dan Toponim.
b. Peta Tematik
Substansi peta tematik selalu dapat diperoleh hanya dari
interpretasi CSRT (Data dari LAPAN dan Pembelian Peta Citra
Quickbird/Pleiades yang telah direkomendasi oleh LAPAN),
sehingga pengumpulan data informasi geospasial tematik
dilakukan dengan survei instansi dan survei lapangan.

Ketentuan detail mengenai pengumpulan data mengacu pada


Petunjuk Teknis Penyusunan Peta RDTR PKSN Bengkalis, PKSN
Tarempa, PKSN Tolitoli, dan PKSN llwaki.

8. Pembuatan Peta Tematik Analisis


Peta tematik merupakan data informasi geospasial yang
digunakan sebagai bahan masukan analisis untuk menghasilkan peta
rencana tata ruang. Berdasarkan cara memperolehnya, peta tematik
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tematik asli dan tematik turunan.
Peta tematik asli didapatkan hanya melalui identifikasi lapangan
maupun sumber sekunder. Sedangkan tematik turunan diperoleh dari
identifikasi dan penggabungan dari satu atau lebih serta dilakukan
analisis untuk menghasilkan beberapa tematik baru untuk mendukung
analisis penyusunan peta RDTR Perkotaan Tanjung Redeb.

9. Diskusi dan Pelaporan


Konsultan harus melakukan asistensi / konsultasi sebagai berikut :
a. Asistensi / Konsultasi
Assistensi / Konsultasi adalah merupakan kegiatan di dalam
proses pelaksanaan untuk konsultasi pihak Konsultan dengan
Direksi, yang pokok bahasannya adalah membahas hasil
pekerjaan yang telah dilakukan oleh pihak Konsultan sesuai
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah ditetapkan. Kegiatan
ini dilakukan oleh Konsultan sesuai dengan kebutuhan atau
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Asistensi ke BIG
Asistensi secara langsung kepada BIG maksimal 3 kali, sampai
didapatkan persejuan/rekomendasi atas peta dasar dan peta
tematik.
c. Diskusi
Diskusi resmi yang ditetapkan oleh direksi pekerjaan sebanyak
1 (satu) kali sesuai dengan waktu dan tingkat kebutuhannya,
Diskusi dilakukan untuk mendiskusikan konsep dari pedoman
operasi dan pemeliharaan dengan petugas di lapangan.
d. Pembuatan Laporan
Produk yang harus dibuat oleh konsultan rangkap 3 (tiga)
format A4 dan hard disc exsternal 1 buah dalam kegiatan ini
adalah Laporan Kegiatan Penyusunan Peta Dasar dan Tematik

7
RDTR Perkotaan Tanjung Redeb.

11. Lingkup Lingkup layanan jasa konsultansi ini memiliki lingkup pada bidang usaha
Layanan :
Penyedia Jasa Jasa Konsultansi Non Konstruksi yang masih berlaku Kualifikasi Usaha

Kecil, Layanan Jasa Survey Sub Layanan Sistem Informasi Geografi
Kode 1.SS.04
12. Tahapan Dalam rangka memenuhi target sasaran sesuai dengan yang
Kegiatan dipersyaratkan, berikut rincian tahapan kegiatan yang harus
dilaksanakan:
a. Rapat Koordinasi Awal Kegiatan Penyusunan Peta Dasar dan
Tematik
Segera setelah proses kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen
dengan pihak penyedia jasa konsultan Peta dasar dan Tematik
selesai, akan diadakan rapat awal untuk koordinasi sebelum
memulai pekerjaan penyusunan Peta dasar dan Tematik di
Kabupaten Berau. Rapat akan diselenggarakan oleh PPK Bidang
Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Berau, Pada rapat tersebut akan disampaikan hal-hal
sebagai berikut:
 Penjelasan lingkup tugas konsultan penyusunan Peta dasar dan
Tematik;
 Penjelasan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan;
 Penjelasan deliniasi kawasan studi;
 Jadwal penyampaian dan pembahasan laporan;
 Perkenalan tenaga ahli Tim Penyedia Jasa;
 Dan lain sebagainya yang diperlukan sebagai langkah awal
kerja.
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan Peta
dasar dan Tematik segera menyusun Laporan Pendahuluan serta
bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Laporan
Pendahuluan yang setidaknya memuat substansi sesuai dengan
ketentuan mengenai isi materi laporan tentang penyusunan Peta
dasar dan Tematik.
c. Pelaksanaan Survey oleh Tim Konsultan
Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga
ahli konsultan Peta dasar dan Tematik RDTR segera melaksanakan
survey lokasi sesuai dengan rencana survey yang telah ditetapkan
pada pembahasan Laporan Pendahuluan.
d. Penyusunan Laporan Antara
Segera setelah dilaksanakannya survey lokasi, tim tenaga ahli
konsultan Peta dasar dan Tematik RDTR segera menyusun Laporan
Antara serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat
Pembahasan Laporan Antara yang setidaknya memuat materi hasil
pelaksanaan survey dan pembahasan hasil analisis serta konsep
awal Dokumen Peta dasar dan Tematik RDTR Perkotaan Tanjung
Redeb kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Kementrian Agraria dan Tata Ruang serta Badan Infosmasi

8
Geospasial.
e. Rapat Pembahasan Laporan Antara
Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga
ahli konsultan Peta dasar dan Tematik RDTR segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Rapat Laporan Antara
dengan mengundang tim teknis, serta unsur Pemerintah Daerah
termasuk Stakeholder terkait yang diantaranya Bappeda, Dinas
Pekerjaan Umum dan Dinas terkait lainnya, di Badan Informasi
Geospasial.
f. Penyusunan Laporan Draft Akhir
Setelah pelaksanaan pembahasan laporan antara, tim tenaga ahli
konsultan segera menyusun Laporan Draft Akhir serta bahan
tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Pembahasan Laporan
Draft Akhir yang memuat materi sebagai berikut:
 Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen Peta dasar
RDTR sesuai dengan ketentuan pada sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2017 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau Tahun 2016-
2036.
 Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen Peta Tematik
RDTR sesuai dengan ketentuan pada sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Berau Nomor 9 Tahun 2017 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Berau Tahun 2016-
2036.
g. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir
Pada tahap ini tim tenaga ahli konsultan didampingi dengan tim
teknis menyampaikan paparan yang lengkap dan utuh mencakup
keseluruhan materi Dokumen Peta Dasar dan Tematik RDTR
Perkotaan Tanjung Redeb.
h. Penyempurnaan dan Finalisasi Keseluruhan Laporan Akhir
Segera setelah pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Draft
Akhir, tim tenaga ahli konsultan segera bekerja menyempurnakan
seluruh dokumen penyusunan Dokumen Peta Dasar dan Tematik
RDTR Perkotaan Tanjung Redeb berdasarkan catatan, usulan,
masukan dan kesepakatan bersama pada saat dilaksanakannya
rapat pembahasan Laporan Draft Akhir, dan hasil koordinasi tentang
penyusunan Peta dasar, sehingga menghasilkan rekomendasi BIG
terhadap peta dasar Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perkotaan
Tanjung Redeb.

13. Jangka Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini khususnya sampai


Waktu diserahkannya keseluruhan dokumen adalah diperkirakan 120 (Seratus
Pelaksanaan Dua Puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya SPMK.
Pekerjaan
14.

9
15. Keluaran Indikator Keluaran Kualitatif dari pekerjaan ini adalah Tersusunnya
Dokumen Peta Dasar dan Tematik Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb.
Adapun pelaporan yang dihasilkan dari pekerjaan Penyusunan
Dokumen Peta Dasar dan Tematik Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perkotaan Tanjung Redeb ini adalah laporan sesuai dengan
tahapan kegiatan, yaitu berupa :
Laporan Pendahuluan : 3 Eksemplar
Laporan Antara : 3 Eksemplar
Laporan Akhir : 3 Eksemplar
Hardisc Eksternal : 1 Unit

Adapun isi materi laporan di atas memuat hal-hal dibawah ini:

1. Laporan Pendahuluan
 Berisi rencana kerja secara menyeluruh (antara lain persiapan
meliputi mobilisasi personil, penyediaan kantor lapangan,
peralatan kantor dan peralatan survey, kendaraan operasional
dan lain – lain), mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung,
jadwal kegiatan dan peralatan, metode kerja, data eksisting yang
tersedia, data hasil peninjauan awal, serta identifikasi dan
evaluasi permasalahan bila ada.
 Laporan harus selesai pada minggu ke-2 (dua), setelah terbitnya
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
 Laporan dibuat 3 (tiga) rangkap.
 Laporan akan dibahas dan didiskusikan bersama dengan Bidang
Penataan Ruang beserta pelaksana kegiatan.

2. Laporan Antara
 Berisi Hasil Kerja Secara Menyeluruh data eksisting yang tersedia,
data hasil peninjauan awal, serta identifikasi dan evaluasi
permasalahan bila ada, yang siap di asistensikan Ke Badan
Informasi Geospasial.
 Laporan harus selesai pada minggu ke-2 (dua) bulan kedua,
setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
 Laporan dibuat 3 (tiga) rangkap.
 Laporan akan dibahas dan didiskusikan bersama dengan Bidang
Penataan Ruang beserta pelaksana kegiatan.

3. Laporan Akhir
 Laporan ini memuat seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
dan sudah dibahas dan disetujui oleh direksi.
 Laporan juga memuat perkembangan pekerjaan setiap bulan,
dan melampirkan semua bukti berita acara maupun dokumentasi
kegiatan asistensi peta ke BIG.

 Laporan harus selesai pada minggu kedua bulan keempat setelah


SPMK diterbitkan.
 Laporan akhir dibuat 3 (tiga) rangkap.

10
4. Laporan Soft Copy dalam Hard Disc Eksternal
 Laporan ini memuat semua hasil pekerjaan dalam bentuk soft
copy, baik peta dasar, peta tematik, dokumentasi, berita acara
asistensi, serta semua laporan dan Rekomendasi BIG lainnya.
 Laporan soft copy harus diserahkan pada minggu terakhir dari
batas akhir penyelesaian pekerjaan.
 Laporan disimpan dalam Hard Disc Eksternal ini dibuat 1(satu)
buah.
Berikut kebutuhan personil dan non personil dalam Penyusunan Peta
dasar dan Tematik Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan
Tanjung Redeb:

Dokumen Peta Dasar dan Tematik RDTR Perkotaan Tanjung


 
Redeb
 1 Biaya Langsung Personil
A TENAGA AHLI
Team Leader (Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota) sebanyak 1
-
orang selama 4 bulan
- Ahli Geodesi sebanyak 1 orang selama 3 bulan
- Ahli Arsitektur sebanyak 1 orang selama 2 bulan
   
B TENAGA PENUNJANG
- Operator GIS sebanyak 1 orang selama 4 bulan
- Drafter sebanyak 1 orang selama 3 bulan
- Surveyor sebanyak 4 orang selama 1 bulan
- Administrasi sebanyak 1 orang selama 4 bulan
   
 2 Biaya Langsung Non Personil
A BIAYA OPERASIONAL
- Sewa Kantor selama 4 bulan
- Sewa Komputer 1 unit
- Sewa GPS 1 unit
- Sewa Kamera 1 unit
- Operasional ATK
   
B BIAYA SEWA MOBILITAS
- Kendaraan Roda 4 sebanyak 1 Unit Selama 1 Bulan
- Kendaraan Roda sebanyak 2 Unit Selama 3 Bulan
   
C BIAYA PEMBUATAN LAPORAN
- Laporan Pendahuluan sebanyak 3 Buku
- Laporan Antara sebanyak 3 Buku
- Laporan Akhir sebanyak 3 Buku
- Laporan Pendahuluan sebanyak 3 Buku
- Penyediaan Peta Quickbird/ Pleiades
- Hard Disc Eksternal sebanyak 1 buah
   
D BIAYA RAPAT PEMBAHASAN
- Rapat Laporan Pendahuluan1 kali kegiatan

11
- Rapat Laporan Antara 1 kali kegiatan
- Rapat Laporan Akhir 1 kali kegiatan

16.
17. Pembayaran 1. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan :
Prestasi a. Termin I : 20 % (dua puluh persen)
Pekerjaan b. Termin II : 30 % (tiga puluh persen)
c. Termin III : 50% (lima puluh persen)
18.
19. Kebutuhan Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, Tenaga Ahli yang dibutuhkan
Personil antara lain:

Tingkat Sertifikat Keahlian/ Pengalaman Jumlah


Jabatan/Keahlian
Pendidikan Kompetensi Minimun Org/Bln

TENAGA AHLI
1. Team Leader
Ahli Perencanaan
(Ahli S1 Perencanaan
Wilayah dan Kota
Perencanaan Wilayah dan Kota 2 tahun ¼
(Ahli Madya)
Wilayah dan (Planologi)
Kode SKA : 502
Kota)
Ahli Geodesi (Ahli
S1 Teknik
2. Ahli Geodesi Muda) 1 tahun 1/3
Geodesi
Kode SKA : 217
Ahli Arsitektur
S1 Teknik ½
3. Ahli Arsitektur (Ahli Muda) 1 tahun
Arsitektur
Kode SKA : 101
TENAGA PENDUKUNG
SLTA/SMK
1. Surveyor - 1 tahun 4/1
Sederajat
SLTA/SMK
2. Drafter - 1 tahun 1/3
Sederajat
SLTA/SMK
3. Administrasi - 1 tahun ¼
Sederajat
SLTA/SMK 1/4
4. Operator GIS - 1 tahun
Sederajat

20. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Dalam Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam KAK ini dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

21. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa dapat
Material, digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa :
Personel Dan  Laporan dan Data
Fasilitas Dari  Kumpulan laporan dan data sebagai hasil study terdahulu
Pejabat  Fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dapat
Pembuat digunakan oleh penyedia jasa.

12
Komitmen

22. Alih Program Alih Pengetahuan adalah suatu proses transfer pengetahuan
Pengetahuan dalam rangka memberikan informasi dan pemahaman atas hasil
pelaksanaan pekerjaan penyusunan Dokumen Peta Dasar dan Tematik
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perkotaan Tanjung Redeb. Alih
Pengetahuan ditujukan bagi seluruh stakeholder/Pemangku
Kepentingan yang terkait dalam penyusunan Peta Dasar dan Tematik
Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perkotaan Tanjung Redeb.
Program Alih Pengetahuan dapat berupa rapat diskusi (focus group
discussion) seminar atau desiminasi, yang bertujuan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan peningkatan kapasitas kelembagaan
seluruh stakeholder/Pemangku Kepentingan di Kabupaten Berau.

23. Penutup Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat
dikembangkan lebih lanjut oleh Konsultan Perencana sepanjang
keluaran akhir dapat dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang
diharapkan. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan
yang representatif, baik jenis kertas, tulisan, maupun sampul minimal
mengikuti standar pelaporan yang berlaku secara umum.

Kab. Berau, Juli 2020

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN/KPA

H. Nanang Bakran, ST, MT


NIP. 19710215 199503 1 006

13

Anda mungkin juga menyukai