Anda di halaman 1dari 7

ORIGINAL ARTICLE

Intisari Sains Medis 2021, Volume 12, Number 1: 262-268


P-ISSN: 2503-3638, E-ISSN: 2089-9084

Diagnosis dan manajemen pada


blefaritis anterior dan posterior

Gusti Ayu Dian Listyani Utami*


Published by Intisari Sains Medis

ABSTRACT
Introduction: Blepharitis is a chronic inflammatory Conclusion: The general management used to relieve
condition of the eyelid margin. Blepharitis can be symptoms of blepharitis are warm compresses, cleaning
distinguished based on its location, namely anterior the eyelids, including massage of the meibomian
and posterior blepharitis. Anterior blepharitis is glands in cases of posterior blepharitis, antibiotic
bilateral inflammation that occurs in the area around therapy (topically or systemically), topical anti-
the base of the eyelashes and on the edge of the eyelid. inflammatory, combination of antibiotics and topical
Anterior blepharitis generally has two main types, corticosteroids, calcineuric inhibitor and Intensed Light
namely, staphylococcal blepharitis and seborrheic Pulse (IPL) therapy. The treatment of blepharitis is done
blepharitis. Posterior blepharitis is inflammation of the in combination to increase its effectiveness and get
eyelid on the posterior side due to dysfunction of the better treatment results. However, further research is
meibomian gland, chronic and bilateral. still needed to select the regimen that has the highest
Aim: The aim of the study is to describe the efficacy and safety because blepharitis is a chronic
comprehensive review regarding diagnosis and disease with a high recurrence rate.
management of blepharitis.

Keywords: blepharitis, review, diagnosis, management.


Cite This Article: Utami, G.A.D.L. 2021. Diagnosis dan manajemen pada blefaritis anterior dan posterior. Intisari
Sains Medis 12(1): 262-268. DOI: 10.15562/ism.v12i1.960

ABSTRAK
Pendahuluan: Blefaritis merupakan peradangan Simpulan: Manajemen umum yang gunakan untuk
yang bersifat kronis atau menahun dan pada umumnya meringankan gejala blefaritis adalah kompres hangat,
berlokasi pada tepi kelopak mata. Blefaritis dapat pembersihkan kelopak mata, termasuk didalamnya
dibedakan berdasarkan lokasinya yaitu blefaritis adalah pemijatan pada kelenjar meibom dalam kasus
anterior dan posterior. Blefaritis anterior adalah blefaritis posterior, terapi antibiotika (secara topical
peradangan bilateral yang terjadi di daerah sekitar maupun sistemik), anti inflamasi topikal, kombinasi
dasar bulu mata dan pada tepi kelopak mata. Blefaritis antibiotika dan kortikosteroid topikal dan calcineuric
anterior pada umumnya memiliki dua jenis utama inhibitor serta intense light pulse therapy (IPL).
yaitu, blefaritis stafilokokus dan blefaritis seboroik. Penanganan blefaritis dilakukan secara kombinasi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali- Blefaritis posterior adalah peradangan kelopak mata untuk meningkatkan efektifitas dan mendapatkan hasil
Indonesia pada bagian posterior akibat disfungsi dari kelenjar pengobatan yang lebih baik. Namun masih diperlukan
meibom, bersifat kronis dan bilateral. penelitian lebih lanjut guna memilih regimen yang
*Korespondensi:
Tujuan: Tujuan dari tinjauan pustaka ini adalah untuk memiliki efikasi dan keamanan yang paling tinggi
Gusti Ayu Dian Listyani Utami; memberikan gambaran komperhensif akan diagnosis karena blefaritis merupakan penyakit kronis dengan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali- dan tatalaksanan dari bleparitis posterior. tingkat kekambuhan yang tinggi.
Indonesia;
listyanti.dian@yahoo.com Kata kunci: blepharitis, ulasan, diagnosis, penanganan.
Sitasi Artikel ini: Utami, G.A.D.L. 2021. Diagnosis dan manajemen pada blefaritis anterior dan posterior. Intisari
Sains Medis 12(1): 262-268. DOI: 10.15562/ism.v12i1.960
Diterima: 17-02-2021
Disetujui: 02-04-2021
Diterbitkan: 27-04-2021

262 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 262-268
Open |access:
doi: 10.15562/ism.v12i1.960
http://isainsmedis.id/
ORIGINAL ARTICLE

PENDAHULUAN mata anterior, dengan bentuk “kerak” dan dengan blefaritis jenis lainnya, blefaritis
ketombe, konsistensi berminyak. Selain stafilokokus ditemukan lebih sering
Blefaritis merupakan peradangan yang ditemukan pada palpebral anterior, biasa pada usia muda dan berjenis kelamin
bersifat kronis atau menahun dan juga ditemukan pada alis, kulit belakang perempuan.2 Sebuah cohort study
pada umumnya berlokasi pada tepi telingan dan kulit kepala. Seperti pada menggunakan data Korean National
kelopak mata. Blefaritis dapat dibedakan infeksi stafilokokus terdapat juga warna Health Insurance Service dilakukan di
berdasarkan lokasinya yaitu blefaritis kemerahan pada palpebral yang sifatnya Korea Selatan mengenai insiden dan
anterior dan posterior. Blefaritis anterior kronis, perasaan terbakar dan kadang prevales blefaritis selama kurun waktu
adalah peradangan bilateral yang terjadi dirasakan juga adanya sensasi benda asing 10 tahun (2004-2013) dengan jumlah
di daerah sekitar dasar bulu mata dan pada mata.1 individu sebanyak 1.116.363 orang. Dalam
pada tepi kelopak mata. Blefaritis anterior waktu 10 tahun, 106.094 orang tercatat
pada umumnya memiliki dua jenis utama Blefaritis posterior mengalami blefaritis, 43.439 orang laki
yaitu, blefaritis stafilokokus dan blefaritis Blefaritis posterior adalah peradangan laki dan 62,655 orang perempuan, dengan
seboroik. kelopak mata bagian posterior akibat insiden rate 1,1 kasus per 100 orang per
disfungsi dari kelenjar meibom, bersifat tahun.3 Ditemukan peningkatakan kasus
Blefaritis Anterior kronis dan bilateral. Blefaritis posterior setiap tahunnya, dimana kasus lebih
Blefaritis anterior adalah peradangan dapat timbul bersamaan dengan blefaritis sering terjadi pada wanita secara konstan
yang terjadi pada kulit kelopak mata, anterior, seperti yang sudah disebutkan setiap tahunnya. Kategori umur yang
pangkal bulu mata dan folikel bulu mata. diatas blefaritis seboroik umumnya lebih sering mengalami blefaritis pada
Pada umumnya blefaritis anterior terbagi disertai dengan disfungsi kelenjar meibom study ini adalah orang tua dengan usia
menjadi 2 yaitu, blefaritis stafilokokus dan kolonisasi bakteri stafilokokus dalam diatas 50 tahun berkaitan dengan keadaan
dan blefaritis seboroik. Blefaritis jumlah yang memadai dapat menjadi sistemik yang terjadi pada usia tersebut.
Stafilokokus seperti namanya, disebabkan penyebab gangguan fungsi kelenjar Selain itu disebutkan juga individu dengan
oleh Staphylococcus aureus yang bersifat meibom. Saat terjadi infeksi, lipase bakteri pendapatan menengah keatas lebih sering
ulseratif. Blefaritis stafilokukus biasanya menimbulkan peradangan pada kelenjar mengelami blefaritis dari pada individu
dialami pada kelompok usia muda. Gejala meibom dan konjungtiva, hal ini juga dengan pendapatan yang rendah.3
umum pada blefaritis adalah perasaan menyebabkan terganggunya lapisan air
terbakar atau panas, gatal pada tepi kelopak mata. Patogenesis Blefaritis
mata yang terinfeksi, bertepi merah, Gejala klinis pada blefaritis posterior Blefaritis yang berdasarkan jenis dan
terlihat adanya sisik atau granulasi yang dapat mengenai palpebra, air mata, penyebabnya yang bermacam macam,
menggantung pada bulu mata di bagian konjungtiva, dan kornea. Pada kelenjar menjadikan patogenesis dari penyakit
kelopak mata superior maupun inferior. meibom nya sendiri dapat terjadi ini tumpang tindih satu sama lainnya.
Gejala spesifik yang lebih terlihat pada peradangan pada muara meibom yang Pada blefaritis seboroik, biasanya
blefaritis stafilokokus adalah terdapatnya disebut dengan Meibomianitis, sumbatan terjadi bersamaan dengan dermatitis
ulkus ulkus kecil di sepanjang tepi pada muara kelenjar meibom oleh secret seborik, atopi, dan dermatitis rosacea.
kelopak dan sering ditemukan kerontokan yang kental, pelebaran kelenjar meibom Perjalanan penyakit dari blefaritis ini juga
bulu mata.1 Gejala iritasi dan terbakar pada lempeng tarsus. Gejala khusus yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti
cenderung memuncak di pagi hari dan terlihat pada blefaritis posterior adalah asupan makan pasien, infeksi lain yang
menghilang menuju siang, kemungkinan adanya telangiectasia pada tepi palpebral, menyertai, aspek psikologis, kondisi kulit,
hal ini terjadi karena bahan sisik atau serta bentuk palpebral yang cenderung ketidakseimbangan hormon, dan kondisi
kerak menumpuk pada kelopak mata lebih bulat serta tergulung ke arah dalam. sistemik seseorang.4
pada malam hari.2 Pada blefaritis yang Perubahan yang terjadi pada air mata Mikrobiota ocular memegang peranan
disebabkan oleh infeksi stafilokokus dapat adalah bentuk air mata yang terlihat dalam terjadinya blefaritis. Bakteri yang
disertai dengan hordeolum, kalazion, lebih berbusa dan berlemak. Pada kornea pada keadaan normal terlokalisir di
keratitis epitel sepertiga bawah kornea, bagian inferior terbentuk vaskularisasi tepi palpebral, pada keadaan tertentu
dan ilfiltrat kornea marginal. perifer, dan kadang juga ditemukan memproduksi lipase, cholesterol esterase,
Blefariris seboroik biasanya tidak infiltrate marginal yang jelas. Penanganan dan liposakarida yang dapat mengubah
bersifat ulseratif dan berkaitan dengan pada blefaritis posterior tergantung pada susunan lemak pada komponen air mata.
Pityrosporum ovale meskipun belum gejala yang timbul pada palpebra, kornea, Hal ini menyebabkan terjadinya infeksi
terdapat cukup bukti yang menyebutkan lapisan air mata dan konjungtivanya.1 oportunistik oleh mikrobiota okuler.
organisme ini sebagai penyebab blefaritis Pasien diabetes memiliki resiko lebih tinggi
seboroik. Gejala klinis pada blefaritis Epidemiologi blepharitis untuk terjadinya infeksi oportunistik
seboroik dapat terjadi sendiri atau Blefaritis merupakan penyakit mata pada palpebra. Keadaan ini juga menjadi
bersamaan dengan blefaritis stafilokokus, yang paling umum terjadi, namun data faktor pendukung dalam berkembangnya
MGD (Meiboman Gland Dysfunction), mengenai insiden dan prevalensinya infeksi blefaritis dan merusak lapisan lipid
atau dermatitis seboroik. Peradangan masih sangat kurang. Dibandingkan lakrimal dengan meningkatkan evaporasi
yang terjadi berlokasi pada tepi kelopak

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 262-268 | doi: 10.15562/ism.v12i1.960 263
ORIGINAL ARTICLE

air mata, menurunkan tear break up ditegakkan dengan mengindentifikasikan b. Pemeriksaan Mata
time, dan meningkatkan osmolaritas air gejala tipikal blefaritis yang terjadi pada Pemeriksaan yang menyeluruh pada
mata. Pada akhirnya terjadi kerusakan pasien dan temuan pada pemeriksaan mata dan adneksa nya dilakukan untuk
permukaan bola mata yang menyebabkan slit lamp dan mikroskopik. Pemeriksaan mengidentifikasi blefaritis, termasuk
semakin cepatnya waktu evaporasi airmata tambahan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan visus, pemeriksaan
dan menyebabkan disfungsi kelenjar.5 pemeriksaan kultur mikrobiologi dari mata bagian eksternal, pemeriksaan
Pada kasus pasien dengan dislipidemia, kelopak mata dan konjungtiva, serta slit-lamp, dan pengukuran tekanan
stabilitas lapisan air mata dipengaruhi oleh pemeriksan imaging pada kelenjar intraocular.
komposisi lipid, tidak hanya kadar fatty meibom.6 - Pemeriksaan Eksternal Mata
acid tetapi juga jumlah kolesterol dalam a. Anamnesis • Kulit
darah pasien tersebut. Meningkatnya Tanda dan gejala yang dialami pasien Perubahan pada kulit di kelopak
ketebalan lapisan lipid dalam air mata biasanya terjadi kemerahan, perasaan mata dan sekitarnya, yaitu
menyebabkan juga peningkatan resiko terbakar, getal, dan terdapatnya adanya eritema, telangiectasia,
blefaritis pada pasien dengan dislipedmia. krusta pada bulu mata, rontokya bulu papul, pustule, dan kelenjar
Salah satu fungsi dari lapisan lipid pada mata, perasaan lengket pada kelopak sebasea yang hipertropik pada
air mata adalah untuk mempertahankan mata, pandangan kabur, fotofobia, area malar
kejernihan optik, dan membentuk sering mengedipkan mata, dan infeksi • Kelopak Mata
pelindung pada mata dari mikroba hordeolum yang rekurens. Hal yang Abnormalitas kelopak mata
dan bahan bahan organic seperti debu. harus digali dalam anamnesis untuk seperti ektropion dan entropion,
Saat komposisi dari lapisan air mata mengidentifikasi gejala blefaritis gangguang penutupan kelopak
berubah, terjadi juga penurunan fungsi adalah sebagai berikut: mata, respon berkedip dan
yang menyebabkan meningkatnya resiko • Waktu dimana gejala dirasakan kelemahan kelopak mata
infeksi dan juga blefaritis.5 memberat, pada blefaritis keluhan • Kerontokan dan arah tumbuh
Salah satu penelitian yang dilakukan dirasakan memberat saat pagi hari, bulu mata yang abnormal
oleh Perez-Cano HJ bertujuan untuk berbeda dengan sindrom mata • Vaskularisasi atau terdapatnya
menentukan hubungan antara komponen kering, dimana keluhan dirasakan pinggir kelopak mata yang
dari sindrom metabolik dengan kejadian memberat pada siang atau sore hari. hiperemi
blefaritis. Komponen yang termasuk • Waktu lamanya keluhan dirasakan • Abnormal deposit pada akar
dalam penelitian ini adalah lingkar • Terjadi secara unilateral atau bulu mata
pinggang, tekanan darah sistolik, sample bilateral • Ulserasi
darah dalam keadaan puasa (gula • Kondisi yang memperburuk • Vesikel
darah, kolesterol total, HDL, LDL, dan keluhan, misalnya merokok, • Hiperkeratosis atau adanya
trigliserida). Hasil penelitian yang didapat terkena angina, penggunakan lensa kerak pada kelopak mata
adalah tidak ada hasil yang signifikan pada kontak, keadaan saat kelembapan • Kalazion atau Hordeolum
hubungan lingkar pinggang dan tekanan berkurang, penggunaan retinoid,
darah dengan angka kejadian blefaritis, pola makan dan konsumsi alcohol - Pemeriksaan Biomikroskopi Slit-
namun didapatkan hasil yang signifikan • Tanda dan gejala yang berhubungan Lamp
dalam komponen darah yang diperiksa dengan penyakit sistemik, • Pada Bagian Lapisan Air Mata
yaitu kadar gula darah, kolesterol total, diantaranya adalan infeksi rosasea, Pemeriksaan Tear Meniscus,
HDL, LDL, dan trigliserida dengan angka dermatitis atopi, psoriasis, dan Tear Break-Up Time, dan debris
kejadian blefaritis. Hasil penelitian. Perez- GVHD (Graft Versus Host Disease) pada lapisan air mata
Cano dkk menunjukkan bahwa orang • Penggunaan obat obatan sistemik • Tepi kelopak mata anterior
dengan sindrom metabolik memiliki resiko dan topical pada saat ini atupun Mengidentifikasi terdapatnya
lebih besar untuk terinfeksi blefaritis, sebelumnya juga contohnya hiperemi, telangiectasia, jaringan
jadi pemeriksaan awal diperlukan untuk penggunaan antihistamin, obat parut, perubahan pigmen,
menghindari komplikasi yang lebih parah obatan dengan efek kolinergik atau keratinisasi, ulserasi, vesikel,
di waktu yang akan datang.5 obat obatan yang mungkin dapat pediculosis palpebrarum, ada
berefek pada permukaan mata atau tidaknya lesi pada bagian
Diagnosis blepharitis seperti isotretinoin kelopak mata anterior
Diagnosis blefaritis dapat dilakukan • Adanya infeksi sebelumnya seperti • Bulu Mata
dengan anamnesis yang lengkap, pediculisis palpebrarum Adanya malposisi atau salahnya
mengidentifikasi tanda dan gejala • Terdapat riwayat operasi intraokuler arah tumbuh buku mata,
pada pasien, pemeriksaan mata secara atau operasi pada kelopak mata dan kerontokan atau bagian yang
komprehensif dengan melakukan riwayat terjadinya trauma mekanis, patah, pediculosis palpebrarum,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan trauma termal, atau trauma kimia adanya sisa kosmetik pada bulu
penunjang. Secara garis besar diagnosis pada mata.6 mata.

264 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 262-268 | doi: 10.15562/ism.v12i1.960
ORIGINAL ARTICLE

• Tepi kelopak mata posterior anterior berulang dengan inflamasi meibom pada pasien dengan blefaritis
- Abnormalitas muara kelenjar yang berat, dan juga pasien yang tidak posterior menggunakan infrared
meibom seperti menutup keatas, merespon terhadap pengobatan yang meibografi dan menghubungan hasilnya
pouting atau adanya elevasi diberikan. Selain pemeriksaan kultur, dengan parameter lapisan air mata.
melebihi permukaan air mata, dilakukan juga pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan meibografi dapat membantu
pouting atau plugging merupakan dengan hapusan gram bakteri dan menilai kerusakan pada kelenjar meibom
salah satu tanda patognomonis dari pengecatan giemsa. Namun, sensifitas pada pasien dengan posterior blefaritis
disfungsi kelenjar meibom, adanya dari teknik konvensional ini masih Mengetahui sejauh mana kerusakan
metaplasia, dan hilangnya struktur memiliki keterbatasan dalam beberapa yang terjadi, dapat menunjang pemilihan
muara kelenjar meibom faktor, yaitu rendahnya inoculum bakteri pengobatan yang lebih tepat pada masing
- Adanya perubahan dari sekresi pada specimen yang diambil, terpisahnya masing pasien dengan blefaritis posterior
kelenjar meibom seperti tingkat mikroorganisme pada permukaan (Gambar 1 dan 2).7
ketebalan, ekspresibilitas, intaokuler dan capsul, riwayat penggunaan Pada umumnya belum ada pemeriksaan
kekeruhan/kekentalan dan warna antibiotik, waktu yang panjang dalam penunjang yang pasti untuk menegakkan
- Vaskularisasi, keratiniasasi dan pengembangan bakteri dan pertumbuhan diagnosis blefaritis, tanda dan gejala yang
nodularity yang tidak wajar pada beberapa spesimen dialami pasien pun sering tumpang tindih
- Penebalan pada tepi kelopak mata bakteri.4 antara blefaritis stafilokokus, blefaritis
posterior Teknik pemeriksaan biologi molekular seboroik dan posterior blefaritis/disfungsi
- Jaringan parut atau fibrosis pada seperti pemeriksaan PCR lebih akurat kelenjar meibom. Berikut ini adalah tabel
tepi kelopak mata posterior pada deteksi dini pada infeksi mata. 1 yang dapat memudahkan kita untuk
• Konjungtiva Tarsal Pemeriksaan PCR mampu mendeteksi menilai perbedaan klinis antara ketiga
- Kelenjar meibom dan duktusnya mikroba yang susah dideteksi dengan jenis blefaritis. Gambar ketiga jenis
yang terlihat dilatasi dan inflamasi pemeriksaaan kultur dan lebih cocok blefaritis dapat dilihat pada gambar 3.
- Adanya calazion, eritema, jaringan dengan jumlah specimen dengan volume
parut, keratinisasi, reaksi papiler / kecil.4 Kemungkinan karsinoma juga Penanganan Blefaritis
folikuler harus menjadi pertimbangan pada Deteksi dini dan penanganan yang tepat
- Adanya eksudat lemak pasien dengan blefaritis kronis yang tidak dapat mengurangi gejala blefaritis dan
- Perubahan sikatrikal seperti merespon terhadap terapi, terutama jika pada kasus yang berat dapat mencegah
fibrosis subepitel, simblefaron dan hanya satu mata yang mengalami keluhan. kerusakan anatomi yang permanen
pemendekan fornix Biasa pasien ini akan memiliki perubahan dan kemungkinan untuk kehilangan
• Konjungtiva Bulbar struktur konjungtiva pada mata yang penglihatan.
- Hiperemi, adanya phlyctenules atau terkena. Biopsi pada kelopak mata juga
folikel, pewarnaan punctate dengan perlu dilakukan untuk menghilangkan
flouresin, rose Bengal atau lissamine kecurigaan karsinoma.6
green Pemeriksaan penting lainnya pada
- Adanya perubahan sikatrikal seperti blefaritis posterior, dimana terjadi
fibrosis subepitel, simblefaron dan disfungsi dari kelenjar meibom adalah
pemendekan fornix menilai adanya perubahan pada tepi
• Kornea kelopak mata dan ekspresi kelenjar
- Defek epitel, pemeriksaan dengan meibom. Hal ini dilakukan dengan
pewarnaan menggunakan fluoresin, cara memberikan penekanan pada
rose Bengal, atau lissamine green bagian bawah kelopak mata dengan
(umumnya fluoresin digunakan menggunakan jari atau cotton bud. Setelah
untuk kornea sedangkan lissamine itu dilakukan penilaian hasil ekspresi
untuk konjungtiva dari kelenjar meibom. Pemeriksaan lebih
- Indentifikasi adanya edema, detail menggunakan interferometer yang
infiltrate, ulkus dan atau jaringan dapat mengevaluasi ketebalan lapisan Gambar 1. (A) Meibografi kelopak
parut lemak pada air mata. Pasien dengan nilai mata atas yang normal;
- Vaskularisasi kornea, jaringan ikat interferometry yang rendah dilaporkan kelenjar meibom terlihat
dan phlyctenules lebih memiliki gejala sindrom dry eye sebagai garis vertikal yang
yang lebih besar.6 tipis panjang dan berwarna
Belum ada pemeriksaan penunjang Meibografi merupakan pemeriksaan gelap. (B) Meibografi
yang spesifik dalam menegakkan non invasif untuk melihat kerusakan kelopak mata bawah
diagnosis blefaritis. Pemeriksaan kultur anatomi pada pasien blefaritis posterior. normal; kelenjar meibom
bakteri pada tepi kelopak mata diperlukan Al Darrab dkk melakukan studi untuk tampak lebih lebar dan
pada pasien yang mengalami blefaritis meneliti efek yang terjadi pada kelenjar lebih pendek dibandingkan
kelopak mata atas.7

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 262-268 | doi: 10.15562/ism.v12i1.960 265
ORIGINAL ARTICLE

Penanganan umum • Pembersihan kelopak mata klinis pada kedua kelompok tersebut
• Kompres hangat Membersihkan kelopak mata dapat namun, pada kelompok pembersih
Kompres hangat dilakukan pada dilakukan dengan melakukan kelopak mata khusus terbukti lebih
kelopak mata selama beberapa menit pemijatan lembut pada kelopak mata efektif dalam mengurangi peradangan
untuk melunakkan kerak atau ketombe menggunakan 0,01 hypochlorus acid permukaan mata, dan merupakan
yang lengket sekaligus menghangatkan yang memiliki efek antimicrobial terapi pilihan dibandingan dengan
sekresi dari kelenjar meibom. Kompres kuat yang telah banyak digunakan larutan sabun bayi.7,8
hangat menggunakan handuk yang dalam penenganan blefaritis anterior.
Penggunaan Castrol oil yang di
bersih lalu dibasahi dengan air hangat Pemijatan kelopak mata secara Indonesia dikenal dengan minyak jarak
memberikan hasil yang lebih baik dari vertical dapat digunakan untuk juga digunakan sebagai terapi pada
pada menggunakan heat pack.6 ekspresi kelenjar meibom. Setelah itu blefaritis, Alex Muntz dkk, melakukan
kelopak mata dapat digosok dengan peneletian di New Zealand dengan
lembut dari sisi satu ke lainnya untuk penggunaan castroil oil pada kelopak
membersihkan sisa ketombe pada bulu mata pasien dengan blefaritis sebanyak
mata dengan menggunakan sampo dua kali sehari selama 4 minggu, hal
bayi atau pembersih kelopak mata ini terbukti efektif dalam mengurangi
khusus diatas kapas lembut, cotton ball gejala blefaritis seperti penebalan
atau jari tangan yang bersih.6 pada tepi kelopak mata, telangiectasia,

Dalam sebuah studi metaanalisis maradosis, ketobe atau kerak pada
yang di terbitkan oleh Canadian kelopak mata. Namun diperlukan
Ophthalmology Society, Gostimir dan penelitian lebih lanjut untuk menilai
Allen menyebutkan bahwa pilihan efikasi dan keamanan dari produk ini
pembersih kelopak mata yang bisa untuk pemakaian jangka panjang.9
digunakan dalam kasus blefaritis
sangat bervariasi, mulai dari produk Antibiotika
yang umum dipakai di rumah tangga, Antibiotika topical terbukti mempunya
produk dengan bahan tea tree oil, efek untuk meringankan gejala dan
produk sampo bayi, dan produk efektif dalam menurunkan infeksi bakteri
pembersih berbahan organik. Dalam pada kelopak mata pada kasus blefaritis
penelitian ini dikemukakan bahwa anterior. Pilihan antibiotika topical
membersihkan kelopak mata dengan yang digunakan diantaranya adalah
regimen yang disebutkan diatas salep mata bacitracin atau eritromisin,
memberikan hasil yang baik pada dioleskan pada kelopak mata 1 atau 2
penggunaan selama 1 sampai 2 bulan, kali sehari pada saat menjelang tidur
Gambar 2. (A) Gambar meibografi namun belum ada satu produk yang selama beberapa minggu. Penggunaan
pada pasien dengan memiliki potensi yang lebih unggul antibiotika topikal dapat diulang kembali
disfungsi kelenjar meibom, dari yang lainya.8 Sebuah randomized secara intermiten menggunakan jenis
menunjukkan kelenjar double-masked trial yang dilakukan di antibitioka yang memiliki mekanise yang
meibom yang terdistorsi Auckland pada tahun 2017 dengan 43 berbeda dalam mencegah perkembangan
dan berliku liku (B) sample yang berusia 16 tahun keatas bakteri. Frekuensi dan durasi pengobatan
Gambar meibografi yang dengan diagnosis murni blepharitis yang tepat, dinilai dari tingkat keparahan
menunjukkan pemendekan dinilai dalam waktu 4 minggu, untuk blefaritis dan responnya terhadap
kelenjar meibom (C) membandingkam efikasi larutan sampo pengobatan yang diberikan.6
Gambar meibografi yang bayi dengan cairan pembersih kelopak 1. Azitromisin
menunjukkan kelenjar mata khusus. Hasil yang didapatkan Azitromisin adalah antibiotika
meibom yang putus.7 dalam studi tersebut adalah perbaikan golongan makrolida yang memiliki
tingkat anti inflamasi rendah pada
penetrasi nya di kelopak mata dan
konjungtiva dan memiliki efek pasca
antibiotik yang panjang.
Beberapa penelitian mengenai
penggunaan larutan azitromisin 1%
sebagai pengobatan blefaritis anterior
dan posterior yang dimuat PubMed
dari tahun 2003-2013, menyebutkan
Gambar 3. A) Blefaritis Seboroik; B) Blefaritis Stafilokokus; C) Disfungsi Kelenjar bahwa penggunaan larutan azitromisin
Meibom.6

266 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 262-268 | doi: 10.15562/ism.v12i1.960
ORIGINAL ARTICLE

Tabel 1. Tabel perbedaan gejala klinis blefaritis menurut klasifikasinya.6


Blefaritis Stafilokokus Blefaritis Seboroik Gangguan Kelenjar Meibom
Lokasi Tepi palpebra Anterior Tepi Palpebra Anterior Tepi palpebral posterior
Kerontokan Bulu Mata Dapat terjadi, tergantung derajat Jarang Terjadi Tidak ada
keparahan infeksi
Kelainan Arah Bulu Mata Sering terjadi Jarang Dapat Terjadi
Deposit Pada Kelopak Mata Berstruktus keras / kasar Berminyak atau licin Terdapat keluaran lemak dan
berbusa
Ulserasi palpebra Bisa terjadi pada kasus yang berat - -
Kalazion Jarang Terjadi Jarang Terjadi Dapat terjadi, kadang timbul
multiple kalazion
Hordeolum Dapat terjadi - -
Konjungtiva Injeks ringan, konjungtivitis papiler Injeksi ringan, terdapat Injeksi ringan sampai sedang,
dengan secret mukopurulen reaksi folikuler atau papiler terdapat reaksi folikuler atau
pada daerah tarsal papiler pada daerah tarsal
konjungtiva
Defisiensi Aqous Humor Sering terjadi Sering terjadi Sering terjadi
Penyakit kulit penyerta Dermatitis atopi namun jarang terjadi Dermatitis Seboroik Rosacea

1% selama 30 hari dapat menangani mata atau tetes mata, digunakan sebanyak / Tobramisin 0,3% dengan Dexamethason
gejala blefaritas anterior dan posterior beberapa kali dalam sehari. Setelah 0,1% / Tobramisin 0,3% masing masing
dan tentunya dengan menerapkan juga keadaan inflamasi berkurang penggunaan 1 tetes sebanyak 4 kali sehari selama 14
eyelid hiegine yang baik. Penggunaan kortikosteroid topical dapat dihentikan hari. Pada hari terakhir didatkan hasil
azitromisin topikal terbukti memilki dan digunakan kembali secara intermiten perbaikan gejala dan keluhan pada kedua
efikasi lebih tinggi dibandingkan sesuai dengan gejala yang timbul. grup namun grup dengan penggunaan
dengan azitromisin oral pada kasus Pemilihan kortikosteroid yang baik adalah Dexamethason 0,1% / tobramisin
blefaritis posterior, meskipun keduanya dengan dosis minimal yang efektif dalam 0,3% mengalami peningkatan tekanan
sama sama meringankan keluhan jangka waktu sependek mungkin. Efek intraocular.14
pasien dengan blefaritis posterior.10-13 samping kortikosteroid jangka panjang
2. Fluorokuinolon adalah terjadinya peningkatan tekanan Calcineurin Inhibitor
Fluorokuinolon adalah antibiotika intra okuler dan terjadinya katarak. Siklosporin adalah obat golongan
spectrum luas yang dapat melawan Efek samping ini dapat ditekan dengan calcineurin inhibitor yang digunakan
bakteri gram positif maupun gram penggunakan site selective corticosteroid dalam pengobatan blefaritis. Obat ini
negatif dengan perbedaan mekanisme seperti loteprednol etabonate dan topical merupakan agen imunomodulator yang
kerja pada tiap generasinya. Jenis kortikosteroid dengan penetrasi rendah dapat digunakan dalam pengobatan
fluorokuinolon yang biasa digunakan pada mata seperti fluorometholone.14 blefaritis karena kemampuannya dalam
adalah topical levofloxacin 0,5% yang mengatasi inflamasi tanpa efek samping
digunakan sebanyak 4 kali sehari selama Kombinasi Antibiotika dan Kortikosteroid yang biasa ditimbulkan oleh penggunaan
7 hari dapat menurunkan jumlah Kombinasi antibiotik/kortikosteroid steroid topikal. Siklosporin dinilai
bakteri pasien blefarokonjungtivitis topikal sangat efektif dalam pengobatan mampu menurunkan gejala eritema
pada pemeriksaan kultur yang di blepharitis karena infeksi bakteri pada pada tepi kelopak mata, inklusi kelenjar
lakukan di hari terakhir terapi.10 kelopak mata dan permukaan mata serta meibom, dan telangektasia pada pasien
3. Aminoglikosida peradangan biasanya terjadi bersamaan. dengan blefaritis. Namun belum terdapat
Salah satu antibiotika golongan Berbagai macam sediaan kombinasi penelitian lebih lanjut mengenai efikasi
aminoglikosida yang sering digunakan antibiotika dan kortikosteroid dapat kita dan keamanan siklosporin dibandingkan
dalam penanganan infeksi mata temukan untuk pengobatan topikal mata. dengan regimen pengobatan blefaritis
adalah tobramisin. Tobramisin dinilai Meskipun kombinasi keduanya diketahui lainnya.15,16
memiliki efektifitas dan keamaan yang efektif dalam mengurangi keluhan
sama dengan azitromisin. blefaritis, kita juga perlu memperhatikan Terapi Intensed Pulse Light (IPL)
efek samping yang dapat ditimbulkan Intensed Pulse Light merupakan salah satu
Kortikosteroid dalam penggunaan jangka panjangnya. terapi intervesi untuk mengatasi disfungsi
Topical kortikosteroid digunakan pada Melalui penelitian yang dilakukan pada 308 kelenjar meibom pada blefaritis posterior.
pasien blefatitis dengan gejala inflamasi pasien blefarokunjungtivitis di Cina pada Terapi ini dilakukan dengan memancarkan
yang berat. Kotikosteroid topical dapat tahun 2012, Chen dkk membandingkan cahaya dengan panjang gelombang antara
berupa salep yang dioleskan pada kelopak penggunaan Loteprednol Etabonate 0,5% 515 hingga 1200 nm tergantung tujuan

Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 262-268 | doi: 10.15562/ism.v12i1.960 267
ORIGINAL ARTICLE

dari terapi IPL yang dilakukan. Sesi terapi meibom, terapi antibiotika (secara topical 10.1016/j.sjopt.2017.05.014.
ini dilakukan selama 3-5 menit dengan maupun sistemik), anti inflamasi topikal, 8. Gostimir M, Allen LH. Is there enough evidence
for the routine recommendation of eyelid wipes?
intensitas secara bertahap dari 2 minggu kombinasi antibiotika dan kortikosteroid A systematic review of the role of eyelid wipes in
sampai 2-4 bulan. Pada kasus blefaritis topikal, calcineuric inhibitor dan terapi the management of blepharitis and meibomian
posterior diharapkan terapi ini dapat Intensed Pulse Light (IPL). Penanganan gland dysfunction. Canadian Journal of
mengurangi gejala telangektasis pada blefaritis dilakukan secara kombinasi Ophthalmology. CJCO. 2020;55(5):424-436.
doi:10.1016/j.jcjo.2020.05.015.
kelopak mata. Sebuah artikel ilmiah yang untuk meningkatkan efektifitas dan 9. Muntz A, Sandford E, Claassen M, Curd L,
di terbitkan oleh American Academy of mendapatkan hasil pengobatan yang lebih Jackson AK, Watters G, Wang MTM, Craig
Ophthalmology bertujun untuk meninjau baik. Diperlukan penelitian lebih lanjut JP. Randomized trial of topical periocular
literatur tentang efek terapi Intense Pulsed guna memilih regimen yang memiliki castor oil treatment for blepharitis. Ocul
Light (IPL) pada kelopak mata dalam efikasi dan keamanan terbaik menginat Surf. 2021;19:145-150. doi: 10.1016/j.
jtos.2020.05.007.
pengobatan penyakit kelenjar meibom blefartitis merupakan penyakit kronis 10. Pflugfelder SC, Karpecki PM, Perez VL.
(MGD) dan penyakit permukaan mata dengan tingkat kekambuhan yang cukup Treatment of blepharitis: recent clinical trials.
terkait kelenjar meibom. Hasil yang tinggi. Ocul Surf. 2014;12(4):273-84. doi: 10.1016/j.
didapatkan adalah pada semua penelitian jtos.2014.05.005.
11. Fadlallah A, Rami HE, Fahd D, dkk.
mendokumentasikan peningkatan dalam KONFLIK KEPENTINGAN Azithromycin 1.5% ophthalmic solution:
metrik yang bermakna secara klinis, efficacy and treatment modalities in chronic
Penulis menyatakan tidak terdapat konflik
termasuk Tear Break Up Time (TBUT), blepharitis. Arq Bras Oftalmol. 2012;75:178-82.
kepentingan terhadap publikasi dari
pewarnaan kornea dan pengukuran 12. Torkildsen GL, Cockrum P, Meier E, dkk.
tinjauan pustaka ini. Evaluation of clinical efficacy and safety of
margin kelopak mata, kualitas meibum,
tobramycin/dexamethasone ophthalmic
ekspresi kelenjar meibom, skor Ocular
PENDANAAN suspension 0.3%/0.05% compared to
Surface Disease Index (OSDI), dan skor azithromycin ophthalmic solution 1% in
kuisioner Standard Patient Evaluation of Tinjauan pustaka ini tidak mendapatkan the treatment of moderate to severe acute
Eye Dryness (SPEED. Efek samping yang bantuan dana dari pemerintah ataupun blepharitis/blepharoconjunctivitis. Curr Med
Res Opin. 2011;27:171-8.
dirasakan pasien adalah ketidaknyamanan, lembaga swasta lainnya.
13. Opitz DL, Tyler KF. Efficacy of azithromycin
eritema kulit kelopak mata, bulu mata 1% ophthalmic solution for treatment of ocular
rontok, dan floaters.17 DAFTAR PUSTAKA surface disease from posterior blepharitis. Clin
Exp Optom. 2011;94:200-6.
1. American Academy of Ophthalmology Basic
14. Chen M, Gong L, Sun X, dkk. A multicenter,
SIMPULAN and Clinical Science Course Subcommittee.
randomized, parallel-group, clinical trial
Basic and Clinical Science Course. External
Blefaritis merupakan infeksi pada kelopak comparing the safety and efficacy of
Disease and Cornea: Section 8. San Francisco:
loteprednol etabonate 0.5%/tobramycin 0.3%
mata bagian anterior dan posterior AAO Publishing; 2018.
with dexamethasone 0.1%/tobramycin 0.3%
yang seringkali kronis dan rekurens. 2. Yeotikar NS, Zhu H, Markoulli M, Nichols
in the treatment of Chinese patients with
KK, Naduvilath T, Papas EB. Functional and
Tanda dan gejala yang dialami pasien blepharokeratoconjunctivitis. Curr Med Res
morphologic changes of meibomian glands
mungkin tumpang tindih antara satu jenis in an asymptomatic adult population. Invest
Opin. 2012;28:385-94
blefaritis dengan yang lainnya. Diagnosis 15. Duncan K, Jeng BH. Medical management
Ophthalmol Vis Sci. 2016;57:3996-2007.
of blepharitis. Current Opinion in
blefaritis dilakukan melalui anamnesis 3. Rim TH, Kang MJ, Choi M, Seo KY, Kim SS.
Ophthalmology. 2015;26(4):289–294.
yang komprehensif, pemeriksaan mata Ten-year incidence and prevalence of clinically
doi:10.1097/icu.0000000000000164 
diagnosed blepharitis in South Korea: a
yang menyeluruh meliputi pemeriksaan nationwide population-based cohort study.
16. Sung J, Wang MTM, Lee SH, Cheung IMY, Ismail
eksternal mata dan pemeriksaan dengan S, Sherwin T, Craig JP. Randomized double-
Clinical & Experimental Ophthalmology.
masked trial of eyelid cleansing treatments for
alat penunjang yang lebih spesifik. 2017;45(5):448–454. doi:10.1111/ceo.12929.
blepharitis. The Ocular Surface. 2018;16(1):77–
Pemeriksaan mata yang biasa digunakan 4. Deepthi KG, Prabagaran SR. Ocular bacterial
83. doi:10.1016/j.jtos.2017.10.005 
infections: Pathogenesis and diagnosis. Microb
adalah pemeriksaan menggunakan 17. Wallis EJ, Aakalu VK, Foster JA, Freitag SK,
Pathog. 2020;145:104206. doi: 10.1016/j.
slitlamp, Belum adanya pemeriksaan micpath.2020.104206.
Sobel RK, Tao JP, Yen MT. Intense Pulsed Light
yang spesifik sebagai gold standart for Meibomian Gland Disease: A Report by
5. Pérez-Cano HJ, Rubalcava-Soberanis
the American Academy of Ophthalmology.
untuk menentukan diagnosis blefaritis. ML, Velázquez Salgado R. Relationship
Ophthalmology. 2020;127(9):1227-1233. doi:
Pengobatan yang diberikan pun tidak between blepharitis and components of
10.1016/j.ophtha.2020.03.009.
the metabolic syndrome . Arch Soc Esp
langsung menyembuhkan gejala dalam Oftalmol. 2018;93(10):476-480. doi: 10.1016/j.
waktu yang singkat. Penanganan yang oftal.2018.06.001. Epub 2018 Jul 19.
secara umum yang gunakan untuk 6. American Academy Of Ophthalmology.
meringankan gejala blefaritis adalah Blepharitis Preferred Practice Pattern.
2018. San Franciso: American Academy of
kompres hangat, pembersihkan kelopak
Ophthalmology; 2018.
mata, termasuk didalamnya adalah 7. AlDarrab A, Alrajeh M, Alsuhaibani AH.
pemijatan pada kelenjar meibom dalam Meibography for eyes with posterior blepharitis.
kasus blefaritis posterior/ disfungsi kelenjar Saudi J Ophthalmol. 2017;31(3):131-134. doi:

268 Published by Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis 2021; 12(1): 262-268 | doi: 10.15562/ism.v12i1.960

Anda mungkin juga menyukai