Anda di halaman 1dari 2

Nama : Iskandar

NPM : 182170059
Kelas : C
Tugas Pertemuan 4
A. Pengertian Batas Negara
Batas menurut Hadiwijoyo dalam bukunya yang berjudul Batas Wilayah Negara Indonesia,
batas adalah tanda pemisah antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, baik berupa tanda
alamiah maupun buatan (2009:35).
Penentapan dan penegasan batas wilayah suatu negara dirasakan sangatlah penting dan
mendesak karena semakin pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pembangunan yang
memerlukan ruang baru bagi kegiatan tersebut. Kebutuhan akan ruang ini akan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap hilang atau berubahnya batas wilayah suatu negara.
Secara garis besar terdapat dua hal yang menjadi dasar penetapan perbatasan yaitu :
1. Ketentuan Tak Tertulis.
Ketentuan ini berdasarkan pada pengakuan para pihak yang berwenang di kawasan
perbatasan, oleh para saksi atau berdasarkan petunjuk. Tempat permukiman penduduk,
golongan ras, perbedaan cara hidup, perbedaan bahasa dan lain sebagainya dapat dijadikan
dasar atau pedoman dalam membedakan wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya.
Seiring dengan perkembangan waktu, tanda- tanda alam tersebut dapat pula berkembang
menjadi tanda batas wilayah.

2. Ketentuan Tertulis.
Dokumen-dokumen tertulis baik itu berupa peta-peta maupun naskah perjanjian-perjanjian
perbatasan merupakan landasan tertulis dalam penegasan dan penetapan batas antar negara.
Dokumen resmi tentang perbatasan biasanya terdiri dari dokumen yang khusus mengatur
tentang perbatasan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dan disertai dengan
otentifikasinya, dalam bentuk tanda tangan dan disertai keterangan jabatan yang sesuai
dengan bidangnya.

B. Fungsi Batas Negara


Perbatasan negara mempunyai peranan yang signifikan dalam penegasan kedaulatan negara
di garda depan. Dalam konteks itu, setidaknya ada tiga fungsi dari perbatasan negara. Pertama,
fungsi legal, artinya negara dapat menerapkan aturan hukum sejauh batas wilayah yang
dimilikinya secara bebas tanpa ada campur tangan dari pihak lainnya. Kedua, fungsi kontrol,
artinya negara dapat melakukan pengawasan terhadap lalu lintas orang dan barang yang kelaur
maupun yang masuk melalui batas negara. Dalam konteks ini fungsi keimigrasian dan pertahanan
keamanan menjadi signifikan dalam mengamankan kedaulatan NKRI. Ketiga, adalah fungsi fiskal,
artinya negara dapat mengenakan fiskal terhadap pergerakan barang dan orang dalam batas-batas
tertentu sesuai dengan ketentuan hukum yang dilakukan secara wajar.
C. Klasifikasi Batas Negara

a. Batas Alami ; berdasarkan kondisi fisik alam itu sendiri dan lebih banyak digunakan pada
masa lampau. Contohnyna sungai, danau, dan laut serta pegunungan
b. Batas Etnik dan Kultural ; berdasarkan kondisi antropogeograpy
c. Batas Historis ; berdasarkan penetapan berlatar belakang sejarah
d. Batas Geometris ; berdasarkan perhitungan geometris melalui pengukuran batas yang
kompleks ; memperhatikan banyak faktor (a, b, c dan d)

D. Cara Penentuan Batas Negara


Secara garis besar terdapat dua hal yang menjadi dasar penetapan perbatasan yaitu :
1. Ketentuan Tak Tertulis.
Ketentuan ini berdasarkan pada pengakuan para pihak yang berwenang di kawasan
perbatasan, oleh para saksi atau berdasarkan petunjuk. Tempat permukiman penduduk,
golongan ras, perbedaan cara hidup, perbedaan bahasa dan lain sebagainya dapat dijadikan
dasar atau pedoman dalam membedakan wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya.
Seiring dengan perkembangan waktu, tanda- tanda alam tersebut dapat pula berkembang
menjadi tanda batas wilayah.

2. Ketentuan Tertulis.
Dokumen-dokumen tertulis baik itu berupa peta-peta maupun naskah perjanjian-perjanjian
perbatasan merupakan landasan tertulis dalam penegasan dan penetapan batas antar negara.
Dokumen resmi tentang perbatasan biasanya terdiri dari dokumen yang khusus mengatur
tentang perbatasan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang dan disertai dengan
otentifikasinya, dalam bentuk tanda tangan dan disertai keterangan jabatan yang sesuai
dengan bidangnya.

Anda mungkin juga menyukai