Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN CERDAS TANAM BERBASIS MOBILE BAGI


PETANI MUSIMAN KABUPATEN BANYUWANGI MENGGUNAKAN METODE
CASED BASED REASONING

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENERAPAN
IPTEK

Oleh Kelompok 1:
Cheva Yudha G (192410101118)
Prasta Agung S (192410101113)
Naufel Kinandana L (212410101086)
Muhammad Mahfud (172410101142)

MATA KULIAH
METODOLOGI PENELITIAN
C

PROGRAM STUDI SISTEM


INFORMASI UNIVERSITAS JEMBER

i
2022

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Kegiatan 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3

A. Petani Musiman 3

B. Kondisi Kelompok Petani Musiman Kabupaten Banyuwangi 3

C. Sistem Berbasis Mobile 4

D. Metode Cased Based Reasoning 4

E. Sistem Pendukung Keputusan Cerdas Tanam 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 6

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 6

B. Tahapan Pelaksanaan 6

C. Penyusunan Konsep 6

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 10

A. Anggaran Biaya 10

B. Jadwal Kegiatan 10

DAFTAR PUSTAKA 11

i
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bisnis musiman adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang pada saat momen
tertentu. Salah satu contohnya adalah pekerjaan menjadi seorang petani. Jadi, petani musiman
adalah seorang petani yang berkerja bergantung pada musim tertentu. Petani suatu daerah dalam
satu tahun bisa menanam berbagai jenis tanaman tergantung kondisi dan cuaca. Biasanya para
petani akan cenderung memilih menanam jenis tanaman yang punya tingkat permintaan yang
tinggi di pasar. Dengan cuaca yang sering berubah-ubah, hal ini tentunya juga akan berimbas
terhadap penghasilan yang petani peroleh. Sehingga meyebabkan banyak kerugian terutama bagi
petani musiman. Kondisi cuaca yang tak tentu membuat beberapa tanaman gagal panen, jika
mengikuti cuaca yang ada maka beberapa tempat akan mengalami gagal panen yang cukup
sering. Bukan dari faktor cuaca saja tapi ada beberapa permasalahan yang sering dialami seperti
permodalan, lahan makin sulit, teknologi pertanian modern, pemasaran, dsb.

Metode Case-Based Reasoning (CBR) merupakan sebuah metode yang dimana proses
pengambilan keputusannya didalam penyelesaian masalah dengan memanfaatkan pengalaman
atau kejadian yang telah terjadi sebelumnya. Dimana metode ini memiliki 4 (empat) proses
dalam menyelesaikan masalah yang ada dan terjadi pada sebuah yang dimana proses - proses itu
berkaitan didalam menyelesaikan masalah yang ada. Dengan permasalahan dan kondisi yang
dihadapi para petani musiman sangat sulit, untuk mengatasi permasalahan seperti ini maka
dibutuhkan teknologi modern yang disertakan dalam penanaman khususnya petani musiman,
dengan adanya sistem pendukung keputusan cerdas dalam penentuan tanaman maka akan
mengefektivitaskan dalam banyak hal untuk produktivitas para petani musiman. Petani dituntut
untuk cermat dalam mempelajari perkembangan musim untuk menentukan tanaman yang cocok
dan menghasilkan ketika ditanam pada musim tersebut, untuk itu diperlukan adanya sistem
pendukung cerdas yang dapat membantu petani dalam memudahkan pekerjaannya. Sistem
Pendukung Cerdas (SPC) merupakan sistem yang dapat membantu manusia dalam mengambil
suatu keputusan yang tergolong tidak mudah dan jarang terjadi (Paul et al., 2010). SPC dapat
membantu proses pengambilan keputusan dengan menyediakan beberapa alternatif (Carlos et al.,
2008). Banyak orang yang mengembangkan aplikasi-aplikasi web dengan tujuan untuk

1
membantu manusia memperoleh sesuatu dengan cepat, kapan saja, dan di mana saja (Ning Chen
et al., 2010). Hal ini juga termasuk informasi pertanian yang banyak disediakan di aplikasi E-
Agriculture yang membantu petani memperoleh informasi mengenai pemasaran hasil pertanian.
Namun, masih jarang aplikasi pertanian yang mampu membantu petani dalam merencanakan
cocok tanam dengan mudah hanya dengan satu aplikasi web. Sistem aplikasi ini akan menuntun
user dengan serangkaian pertanyaan seperti tanaman yang sering ditanam pada musim tertentu.
Kemudian user akan diberikan informasi seperti prediksi musim di daerah sekitar dan harga
pangan berdasarkan periode tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Program kreativitas mahasiswa ini diusulkan dalam rangka memecahkan masalah sebagaiberikut:
A. Bagaimana cara kerja sistem pendukung keputusan cerdas tanam berbasis mobile bagi petani
musiman Kabupaten Banyuwangi?
B. Bagaimana potensi sistem pendukung keputusan cerdas tanam berbasis mobile dalam
mengatasi permasalahan kelompok petani musiman di Kabupaten Banyuwangi?
C. Bagaimana cara sosialisasi dan monitoring sistem pendukung keputusan cerdas tanam
berbasis mobile bagi petani musiman Kabupaten Banyuwangi?

1.3 Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan diusulkannya program kreativitas mahasiswa ini sebagai berikut:
A. Untuk mengetahui cara kerja sistem pendukung keputusan cerdas tanam berbasis mobile bagi
petani musiman Kabupaten Banyuwangi
B. Untuk mengetahui potensi sistem pendukung keputusan cerdas tanam berbasis mobile dalam
mengatasi permasalahan kelompok petani musiman di Kabupaten Banyuwangi
C. Untuk mengetahui cara sosialisasi dan monitoring sistem pendukung keputusan cerdas tanam
berbasis mobile bagi petani musiman Kabupaten Banyuwangi

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Petani Musiman
Petani musiman adalah seorang petani yang berkerja bergantung pada musim tertentu. Petani
suatu daerah dalam satu tahun bisa menanam berbagai jenis tanaman tergantung kondisi dan
cuaca. Biasanya para petani akan cenderung memilih menanam jenis tanaman yang punya
tingkat permintaan yang tinggi di pasar. Dengan cuaca yang suka berubah-ubah, hal ini tentunya
juga akan berimbas terhadap penghasilan yang petani peroleh. Sehingga meyebabkan banyak
kerugian terutama bagi petani musiman. Kondisi cuaca yang tak tentu membuat beberapa
tanaman gagal panen, jika mengikuti cuaca yang ada maka beberapa tempat akan mengalami
gagal panen yang cukup sering. Bukan dari faktor cuaca saja tapi ada beberapa permasalahan
yang sering dialami seperti permodalan, lahan makin sulit, teknologi pertanian modern,
pemasaran, dsb. Dengan adanya petani musiman seperti ini perekonomian akan tetap tertunjang
dikarenakan juga tumbuhan tidak tumbuh pada musim tertentu, untuk menentukan tumbuhan apa
yang cocok untuk ditanam pada musim tersebut dibutuhkan teknologi modern yang harus
diterapkan untuk menunjang pekerjaan menjadi lebih mudah dan meminimalisir kerugian para
petani

2.2 Kondisi Kelompok Petani Musiman Kabupaten Banyuwangi


Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
mempunyai luas wilayah terbesar, sehingga adanya ketersediaan luas daerah tersebut dari sini
Banyuwangi juga merupakan sentra pertanian di Provinsi Jawa Timur dan memiliki peran
strategis dalam memberikan kontribusi produksi pangan nasional. Potensi tanaman bahan
makanan terbesar di Kabupaten Banyuwangi adalah produksi tanaman padi, produksi padi pada
tahun 2020 sebanyak 119,108 ton, ada juga tanaman lain seperti jagung kedelai, kacang tanah,
kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar. Lalu, potensi untuk sayuran ada beberapa tanaman yaitu cabe,
bawang merah, tomat, kacang Panjang, kubis, buncis, dan terung. Selanjutnya, dengan
perkebunan ada tebu, kopi, kakao, cengkeh, kelapa, kapuk randu, abacca, karet, tembakau, tebu,
dan kapas.
Dengan bentangan lahan yang sangat luas para petani memanfaatkan dengan baik keadaan ini
dengan menanam semaksimal mungkin untuk berpenghasilan, dengan mengingat tidak semua
tumbuhan bisa tumbuh pada musim tertentu dan faktor lainnya, maka dari itu petani selalu
menentukan untuk menanam tanaman apa yang cocok untuk musim nya untuk menghindari
kerugian. Tapi beberapa kasus sering terjadinya gagal panen pada beberapa tanaman salah satu
nya dikarenakan iklim pada masanya, seperti tanaman bawang merah, kubis, jeruk, semangka,
dsb. Salahnya penetapan tanaman pada musim tertentu menyebabkan kerugian besar terjadi.
Untuk pencegahan kerugian seperti ini maka harus adanya teknologi modern yang masuk ke
dalam penerapan dalam lingkungan petani untuk menentukan tanaman dan musim yang pas.

3
2.3 Sistem Berbasis Mobile
Menurut Hall (2001), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang
saling berkaitan (interrelated) atau subelemen-subelemen yang bersatu untuk mencapai tujuan
yang sama (common purpose). Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok
pendekatan, pertama lebih menekankan pada prosedur dan lebih menekankan pada komponen
atau elemennya. Kedua pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Mobile berasal dari bahasa inggris yang artinya
berpindah. Mobile dapat diartikan sebagai perpindahan dari suatu tempat ketempat yang lain.
Pada konsep ini,mobile lebih cenderung dengan sistem yang dapat digunakan kapanpun dan
dimanapun dengan menggunakan perangkat mobiles eperti telepon seluler, pager, PDA
(Portable Digital Assistant), smartphone dan sejenisnya. Jadi, sistem berbasis mobile adalah
sistem informasi yang bisa digunakan untuk perangkat bergerak/Smartphone android. Dengan
sistem berbasis mobile, masyarakat diharapkan dapat dengan mudah memperoleh suatu informasi
dengan mudah dan cepat.
2.4 Metode Cased Based Reasoning
Secara singkat Case-Based Reasoning (CBR) didefinisikan sebagai sebuah metodologi untuk
penyelesaian masalah dengan memanfaatkan pengalaman sebelumnya. Case-Based
reasoning(CBR) merupakan sebuah paradigma utama dalam penalaran otomatis (automated
reasoning) dan mesin pembelajaran (machine learning). Didalam CBR, seseorang yang
melakukan penalaran dapat menyelesaikan masalah baru dengan memperhatikan kesamaannya
dengan satu atau beberapa penyelesaian dari permasalahan sebelumnya. Metode Case-Based
Reasoning (CBR) merupakan penalaran berbasis kasus menyelesaikan masalah baru dengan
mengadaptasi solusi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang lama (Riesbeck and
Schank:1989). Terdapat empat proses yang terjadi pada metode CBR dalam menyelesaikan
masalah, yaitu :
1. Retrieve (Memperoleh Kembali)
Pada proses ini sistem akan melakukan identifikasi parameter pencocokan yang dapat
dijadikan sebagai acuan lalu melakukan pencarian kasus lama yang memiliki kesamaan
dengan kasus baru.
2. Reuse (Menggunakan)
Pada proses ini sistem akan menggunakan kembali informasi yang berasal dari kasus
sebelumnya atau sistem akan melakukan adaptasi terlebih dahulu untuk memecahkan
masalah pada kasus yang baru
3. Revise (Meninjau)
Pada proses ini sistem akan meninjau kembali solusi yang telah didapatkan dari kasus
yang lama.

4
4. Retain (Menyimpan)
Pada proses ini apabila ternyata ditemukan solusi baru yang lebih baik dari solusi yang
telah ada sebelumnya maka solusi baru tersebut akan diberi indeks dan disimpan untuk
kemudian digunakan kembali pada kasus serupa pada masa yang akan datang.

2.5 Sistem Pendukung Keputusan Cerdas Tanam


Sistem Pendukung Cerdas (SPC) merupakan sistem yang dapat membantu manusia dalam
mengambil suatu keputusan yang tergolong tidak mudah dan jarang terjadi (Paul et al., 2010).
SPC dapat membantu proses pengambilan keputusan dengan menyediakan beberapa alternatif
(Carlos et al., 2008). Sprague dan Watson membagi sistem pendukung keputusan menjadi lima
bagian atau karakteristik, yaitu: (a) Sistem berbasis komputer, (b) Sistem dibuat untuk
mengambil keputusan, (c) Dibangun untuk membantu dalam memecahkan masalah yang rumit,
dan tidak dapat diselesaikan melalui perhitungan kalkulasi secara manual, (d) Melalui bantuan
simulasi yang interaktif, (e) Komponen utama terdiri dari kumpulan data dan model analisis.
Tujuan dari penggunaannya adalah membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang
terbentuk secara semi – struktural, mendukung aktivitas manajer dalam mengambil sebuah
keputusan dalam sebuah masalah, dan meningkatkaan keefektifan dalam penyelesaian sebuah
masalah.

Sistem pendukung keputusan cerdas tanam berarti sebuah sistem yang dibangun untuk
membantu menyelesaikan permasalahan manusia khususnya di bidang pertanian, sistem
pendukung keputusan cerdas tanam ini menyediakan beberapa alternatif yang didasarkan dengan
fakta keadaan sekitar sehingga pengguna dapat memiliki gambaran dan pertimbangan yang lebih
luas dalam mengambil sebuah keputusan. Sistem pendukung keputusan cerdas tanam ini
ditujukan kepada petani musiman khususnya di daerah Banyuwangi yang memiliki masalah yang
berhubungan dengan musim yang sering berubah-ubah, petani musiman yang terbiasa menanam
tanaman sesuai musim tanpa memperhitungkan prediksi cuaca akan terbantu dengan sistem ini
sehingga akan meningkatkan produktivitas dan meminimalisir kejadian gagal panen atau merugi.

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program ini dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi, ditujukan kepada para petani musiman
yang memiliki masalah dalam memutuskan tanaman yang akan ditanam. Waktu pelaksanaan dari
program ini bulan September 2022 sampai dengan November 2022.
3.2 Tahapan Pelaksanaan

3.3 Penyusunan Konsep Sistem


1. Sistem Berbasis Mobile
Sistem pendukung keputusan cerdas tanam berbasis mobile karena pada zaman yang
semakin modern ini sistem berbasis mobile sudah banyak digunakan oleh masyarakat
umum karena dalam penggunaan sistemnya lebih mudah diakses kapanpun, dimanapun
dengan adanya koneksi. Sistem berbasis mobile juga pengaplikasiannya mudah untuk
dipahami, sehingga mayoritas masyarakat akan dengan mudah menggunakan sistem yang
berbasis mobile.

2. Desain Interface yang User Friendly


Desain yang user friendly merupakan salah satu aspek yang sangat rentan menjadi
kesalahan saat sebuah sistem dibuat, desain yang terlalu rumit akan membuat user
menjadi bingung untuk penggunaan sistem, semakin rumit sebuah sistem maka akan
berkurangnya kenyamanan user dalam menggunakannya.
Penggunaan desain interface yang user friendly diterapkan dengan pertimbangan agar
user mudah dalam menggunakan sistem pendukung keputusan cerdas tanam ini. Dengan
desain interface yang user friendly juga akan menambah kenyamanan dan kemudahan
pengguna dalam penggunaannya. user friendly menjadikan terampil para pengguna,
semakin terampil user dalam menggunakan sistem akan semakin sedikit terjadi kesalahan
yang akan dibuat.

6
3. Metode Case Based Reasoning Terhadap Sistem Keputusan Cerdas Tanam
Metode cased based reasoning yang dilakukan pada sistem ini dengan membanding kan
data dari para petani yang sudah kami wawancarai tentang apa saja kendala dan
permasalahan yang mereka alami dan kemudian kami menyusunnya menjadi sistem
keputusan cerdas tanam dengan data tersebut dan disesuaikan dengan permasalahan
petani musiman di Kabupaten Banyuwangi. Implementasi case based reasoning pada
sistem keputusan cerdas digunakkan untuk memudahkan petani musiman dalam
menyelesaikan masalah kelompok petani musiman di Banyuwangi. Sistem yang kami
buat berbasis mobile andorid. Dimana pentani musiman akan dengan mudah mengakses,
memahami serta menggunakan sistem tersebut. Didalam sistem cerdas tanam ini terdapat
beberapa fitur yaitu : fitur prediksi musim, fitur harga pasar, fitur cerdas tanam dan fitur
panen optimal, diharapkannya dengan adanya sistem ini para petani musiman di
Banyuwangi akan terbantu dalam menyelesaikan masalahnya, dapat meningkatkan
produktivitas dan juga meminimalisir gagal panen atau merugi.

4. Fitur Prediksi Musim


Fitur prediksi musim memberikan informasi mengenai prakiraan musim yang terjadi di
lokasi user dalam tenggat waktu tertentu. Pada fitur ini sistem akan meminta user untuk
menautkan lokasi, kemudian user diberikan pilihan untuk mengetahui prakiraan musim
dalam jangka waktu 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan,
pemilihan jangka waktu ini disesuaikan dengan jangka waktu penanaman beberapa
tanaman yang paling umum ditanam di pertanian. Selanjutnya sistem akan melakukan
generalisasi terhadap lokasi yang ditautkan menjadi lebih umum seperti berdasarkan
kabupaten atau kota, lalu sistem akan menampilkan informasi prakiraan musim dalam
jangkauan kabupaten atau kota dari user dan dalam jangka waktu yang telah dipilih.

5. Fitur Prediksi Harga Pasar


Fitur prediksi harga pasar memberikan informasi seputar harga pasar dari tanaman-
tanaman yang umum ditanam di pertanian. Informasi tanaman ini akan diklasifikasikan
menjadi lebih sederhana seperti umbi-umbian, palawija, padi, dan sebagainya. Lalu user
diminta untuk memilih klasifikasi tanaman yang sudah disediakan dan jangka waktunya
(1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan). Selanjutnya sistem
akan menampilkan daftar harga pasar berdasarkan jenis tanaman dan jangka waktu yang
telah dipilih.

6. Fitur Cerdas Tanam


Fitur cerdas tanam memberikan rekomendasi tanaman-tanaman yang aman ditanam pada
musim yang terjadi di wilayah user berdasarkan jangka waktu tertentu dan harga
pasarnya. Pada fitur ini user akan diminta untuk menautkan lokasi, selanjutnya lokasi
akan digeneralisasi berdasarkan kabupaten atau kota. Setelah itu, user diminta untuk

7
memilih jangka waktu tanam (1 minggu, 2 minggu, 3 minggu, 4 minggu, 3 bulan, dan 6
bulan). Lalu sistem akan memberikan informasi mengenai lokasi yang telah dipilih,
informasi prakiraan musim yang terjadi di lokasi tersebut berdasarkan jangka waktu yang
sudah dipilih, rekomendasi tanaman yang aman ditanam pada musim tersebut
berdasarkan jangka waktu tanam yang sudah dipilih, dan prediksi harga pasar tanaman
dalam jangka waktu yang dipilih berdasarkan rekomendasi tanaman sebelumnya.

7. Fitur Panen Optimal


Fitur panen optimal berperan sebagai panduan umum bagi para petani untuk
menghasilkan tanaman yang optimal. Pada fitur ini menyediakan informasi mengenai
cara tanam, pemberian jenis dan kuantitas pupuk, intensitas air untuk tanaman,
penanggulangan hama, pemberian pestisida, dan sebagainya.

8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
a. Anggaran Biaya

N Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


o
1 Biaya kuota internet 125.000
2 Biaya alat tulis 20.000
3 Peralatan penunjang 250.000
4 Perjalanan 100.000
5 Lain-lain 150.000
Juml 645.000
ah

b. Jadwal Kegiatan

Septembe Oktober Novemb


N Kegiat
r er
o an
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan konsep
2 Pendesainan system
3 Pembangunan website
4 Produk jadi

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. 2016. “Sistem Pakar Diagnosa Hama Tanaman Padi Menggunakan


Metode Case Based Reasoning (CBR)”. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah
Jember.
Meidelfi, D., & Hartati, S. (2013). “Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Kelompok
untuk Pemilihan Tanaman Pertanian Lahan Kering”. BIMIPA, 23(3), 236-246.

Mukti, B. 2017. “Pengaruh User Interface Aplikasi Mobile Terhadap Learnability dan
Efficiency Pengguna”. In Seminar Nasional Ilmu Komputer.

Nuryadi & Agustiarini, S. 2018. “Analisis Rawan Kekeringan Lahan Padi Kabupaten
Banyuwangi Jawa Timur”. Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 5(2). 29-37.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 2021. “Data Pertanian, Perkebunan danPeternakan”.


Diakses pada 3 Desember 2021 pukul 10.27.
Putri, T. E., Andreswari, D., & Efendi, R. 2016. “Implementasi Metode CBR (Case
Based Reasoning) Dalam Pemilihan Pestisida Terhadap Hama Padi Sawah Menggunakan
Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN)(Studi Kasus Kabupaten Seluma)”. Rekursif: Jurnal
Informatika, 4(1).
Setiawan, A. & Januar, J. 2021. “Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Petani Dalam Melakukan Alih Usahatani Padi ke Usahatani Buah Naga”. Sosial
Ekonomi Pertanian.14(1). 79-95.

Anda mungkin juga menyukai