Kota Bogor dengan luas 11.850 ha, terletak pada 106º 48’ Bujur
Timur dan 6º 36’ Lintang Selatan, ± 56 Km Selatan dari Ibu Kota Jakarta
dan ± 130 Km Barat Kota Bandung, Ibukota Provinsi Jawa Barat.
Wilayah Kota Bogor berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara : Kecamatan Kemang, Bojong Gede, dan
Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor.
b. Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi
Kabupaten Bogor.
c. Sebelah Barat : Kecamatan Dramaga dan Kecamatan Ciomas
Kabupaten Bogor.
d. Sebelah Selatan : Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin
Kabupaten Bogor.
Sumber air bagi Kota Bogor diperoleh dari sungai, air tanah, dan
mata air. Kedalaman air tanah bervariasi sekitar 3 ─12 m, kedalaman
muka air tanah dalam keadaan normal (musim hujan) berkisar 3 ─ 6 m,
sedangkan pada musim kemarau kedalaman muka air tanah mencapai
10 ─12 m. Kualitas air tanah di Kota Bogor terbilang cukup baik.
Keadaan PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB
Atas Dasar Harga Konstan 2000 untuk kurun waktu tahun 2004 sampai
dengan tahun 2008 disajikan pada Gambar 2.2 berikut.
tahun 2004 menjadi Rp. 4.252.821,78 juta di tahun 2008, maka hal ini
menggambarkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini
telah terjadi peningkatan riil yang walaupun tidak terlalu besar tetapi
cukup menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi bukan hanya
peningkatan yang disebabkan oleh harga yang jauh meningkat atau
tingkat inflasi yang terjadi.
Buk
Sumber : Buku Produk Domestik Regional Bruto Kota Bogor 2008
keadaan yang terjadi pada saat krisis ekonomi tahun 1998 yang mana
kenaikan harga cukup tinggi tetapi produk riilnya justru mengalami
penurunan dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.
Terlihat pula bahwa setelah melalui masa krisis dan harga relatif
meningkat dan stabil maka perlahan keadaan mulai membaik dan telah
terjadi peningkatan produk riil di tahun 2008 jika dibandingkan keadaan
pada tahun 2004.
Tabel 2.1. PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar
Harga Konstan 2000 Tahun 2007 – 2008 (Jutaan Rupiah)
Tabel 2.2. Indeks Harga Implisit PDRB Kota Bogor Tahun 2004-2008
(%)
SEKTOR Tahun
2004 2005 2006 2007 *) 2008 **)
PRIMER 132,92 141,20 155,36 162,24 169,59
Pertanian 132,98 141,27 150,58 162,35 168,40
Pertambangan & Penggalian 126,86 133,97 141,99 150,51 159,41
SEKUNDER 125,72 144,73 162,14 181,93 203,28
Industri Pengolahan 123,35 145,78 155,44 187,55 211,43
Listrik, Gas dan Air Bersih 120,24 127,99 136,82 146,40 156,48
Bangunan 136,73 147,86 161,02 175,73 192,02
TERSIER 175,45 192,09 210,81 233,22 258,91
Perdagangan, Hotel dan Restoran 222,07 242,42 261,49 285,11 315,03
Angkutan dan Komunikasi 156,48 186,00 221,45 264,79 317,05
Keuangan, Persewaan 116,52 126,35 139,51 153,98 166,63
& Jasa Perusahaan
Jasa-jasa 113,48 118,88 124,25 130,30 137,26
Pada Tabel 2.2 terlihat pada tahun 2008 telah terjadi Inflasi
(Perubahan Indeks Harga Implisit) berbagai jenis produk sebesar
11,28 persen dan nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan
inflasi tahun 2007 yaitu 11,14 persen. Sektor yang mengalami inflasi
terbesar adalah Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 19,73
persen, sedangkan yang terendah adalah Sektor Pertanian yaitu
sebesar 3,73 persen yang dipengaruhi oleh Sub Sektor Tanaman Bahan
Makanan sebesar 4,76 persen, Sub Sektor Tanaman Perkebunan
sebesar -0,22 persen, Sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya
Tabel 2.3. Indeks Daya Beli per Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2008
Gambar 2.4. Jumlah Realisasi Ekspor Non Migas Di Kota Bogor 2006 –
2008 (US $)
Sumber : Dinas Perindagkop Kota Bogor & Bogor Dalam Angka 2008
2.2.5. Kepariwisataan
Jenis
No Obyek Wisata JUMLAH
Wisatawan
1. Kebun Raya Bogor Nusantara 797,344
Mancanegara 13,568
Jumlah 810,912
2. Istana Bogor Nusantara 129,563
Mancanegara 58
Jumlah 129,621
3. Prasasti Batutulis Nusantara 298
Mancanegara 13
Jumlah 311
4. Plaza Kapt Muslihat Nusantara 167,768
Mancanegara -
Jumlah 167,768
5. Museum Zoologi Nusantara 133,977
Mancanegara 31
6. Museum Etnobotani Nusantara 14,235
Jumlah 14,235
7. Museum PETA Nusantara 12,422
Jumlah 12,422
Mancanegara -
Jumlah -
8. Situ Gede Nusantara 3,500
Mancanegara -
Jumlah 3,500
Nusantara 1,267,850
JUMLAH Mancanegara 13,744
Jumlah 1,281,594
Sumber : Bogor Dalam Angka 2008
No
Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah
.
1 Perusahaan Terbatas (PT) 114 148 157 258 118 795
2 Perusahaan Komanditer (CV) 162 162 189 294 163 970
3 Perusahaan Perorangan (PO) 227 361 298 415 187 1.488
4 Koperasi 12 14 15 21 6 68
5 Badan Usaha Lain - - 1 2 9 12
Jumlah 515 685 660 990 483 3.333
Sumber : Dinas Perindagkop Kota Bogor
Perdagangan
178 188 222 233 249 284 311 1,665
Besar
Perdagangan
885 912 1,067 1,101 1,144 1,216 1,275 7,600
Menengah
Perdagangan
4,766 5,114 6,419 6,683 6,952 7,467 7,874 45,275
Kecil
2.3.1. Kependudukan
2.3.2. Pendidikan
RLS pada tahun 2007 adalah 9.74 tahun meningkat dari tahun-
tahun sebelumnya. Hal ini setara dengan SMA tahun pertama. Distribusi
RLS antar kecamatan di kota Bogor berbeda, sebagaimana tertuang pada
tabel 2.11 berikut.
Tabel 2.11. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) per Kecamatan di Kota Bogor
Tahun 2000 – 2007
00 01 02 03 04 05 06 07
25 29 36 31 32 32 32 33
SD
7 9 5 9 5 8 9 0
SMP – 42 39 47 43 52 58 64 71
UMUM 4 3 6 4 6 1 6 1
SMA- 69 65 78 75 58 50 57 58
UMUM 2 8 9 5 8 7 0 5
Sumber : Rencana Induk Pembangunan Pendidikan tahun 2009
RMS di tiga jenjang menunjukkan perbedaan antar kecamatan.
Jumlah murid tertinggi untuk tingkat SD berada di Kecamatan Tanah
Sareal yaitu 376.50 dan terendah berada pada Kecamatan Bogor Barat
yaitu 280.26. Untuk tingkat SMP tertinggi pada Kecamatan Tanah Sareal
yaitu 1110.65 dan terendah Kecamatan Bogor Timur 311.64 dan untuk
tingkat SMA tertinggi pada Kecamatan Bogor Utara 986.41 dan terendah
di Kecamatan Bogor Selatan hanya 319.79 sebagaimana tertuang pada
tabel 2.13 berikut.
Tabel 2.13. Rasio Murid Terhadap Sekolah di Kota Bogor Tahun 2007
Kecamatan RMS SD RMS SMP RMS SMA
1. Bogor Selatan 348,54 515,85 319,79
2. Bogor Timur 306,12 311,64 669,72
3. Bogor Utara 293,65 629,34 986,41
4. Bogor Tengah 374,94 1060,04 557,61
5. Bogor Barat 280,26 638,49 524,29
6. Tanah Sareal 376,50 1110,65 452,18
Rata-Rata 330,00 711,00 585,00
Sumber : Rencana Induk Pembangunan Pendidikan tahun 2009
besar berada di Kecamatan Tanah Sareal yaitu 31,01 yang berarti untuk
setiap guru harus mengawasi 31 murid, dan rasio yang terkecil berada di
Kecamatan Bogor Selatan yaitu 19,14 yang berarti setiap guru harus
mengawasi 19 orang murid, sebagaimana tertuang pada tabel 2.14
berikut:
SD + SLTP+ SM +
No Variabel SD MI SMP MTs SMA SMK MA
MI MTs MA
1 Guru Menurut Ijazah (GI) :
SMA Keguruan 529 62 591 75 26 101 17 31 11 59
SMA Non Keguruan 217 94 311 69 31 100 17 28 2 47
D-1 55 15 162 21 183 12 16 1 29 70
D-II 2.015 134 132 39 171 26 26 8 60 2.149
D-III Keguruan 89 13 102 257 22 279 95 191 3 289
D-III Non Keguruan 53 7 60 142 12 154 61 93 10 164
S-I Keguruan 678 70 748 1.386 212 1.598 1.094 979 201 2.274
S-I Non. Keguruan 147 13 160 382 133 515 281 410 73 764
S-2 7 0 26 7 33 44 48 4 96 7
2 Kelayakan Mengajar (GL) :
Guru Layak Mengajar 774 83 857 1.669 241 1.910 1.138 1.027 205 2.370
Semi Layak Mengajar 200 20 220 524 145 669 281 410 73 764
Tidak Layak Mengajar 2.816 305 3.121 438 117 555 228 385 35 648
3 Mengulang 1.858 130 1.988 54 143 197 91 28 208 327
Putus Sekolah 102 26 128 277 59 336 130 204 21 355
Lulusan 14.447 921 15.368 12.284 1.119 13.403 7.122 7.371 785 15.278
4 Rata-rata NEM Lulusan 6,31 5,62 6,02 6,12 4,89 5,10 5,06
5 Angka Mengulang 1,87 1,65 1,86 0,44 2,79 1,43 1,19 0,37 29,37 20,76
6 Angka Putus Sekolah 0,10 0,33 0,12 22,56 38,39 24,33 1,70 2,78 2,96 2,25
7 Angka Lulusan 95,90 94,94 95,84 100 72,80 97,05 93,51 99,29 100 97,02
Sumber : Rencana Induk Pembangunan Pendidikan Kota Bogor tahun 2009
Tantangan aspek pendidikan adalah :
a. Peningkatan penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun (gratis)
b. Peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan termasuk daya
tampung sekolah
c. Peningkatan mutu kurikulum dan kualitas sekolah
d. Peningkatan kualitas peserta didik
e. Peningkatan keterjangkauan pendidikan oleh masyarakat miskin
f. Peningkatan kualitas dan profesionalisme tenaga pengajar
g. Peningkatan sarana prasarana perpustakaan
h. Peningkatan link and match sekolah kejuruan dengan dunia usaha
2.3.3. Kesehatan
Gambar 2.5. Jumlah Kasus Kematian Bayi dari tahun 2000 - 2008
No Penyebab Jumlah %
1 BBLR 26 27,37
2 Asfiksia 22 23,16
3 Tetanus 1 1,05
4 Ispa 4 4,21
5 Diare 2 2,11
6 Infeksi 6 6,32
7 Mslh Laktasi 1 1,05
8 Lain-lain 33 34,74
Total 95
Sumber : Kesga tahun 2008
Tahun
PENYEBAB
2004 2005 2006 2007 2008
Eklamsia Berat 1 2 5 2 2
Perdarahan 1 0 5 2 1
Ruptura Uteri 0 0 0 0 0
Sakit Jantung 0 0 2 0 0
Kelainan Darah 0 0 0 0 0
Atonia Uteri 0 0 0 0 0
Partus lama 0 2 0 0 0
Infeksi 0 2 1 1 2
Dehidrasi 0 0 0 0 0
Emboli air ketuban 0 0 1 0 0
Lain-Lain 0 4 0 2 3
JUMLAH 2 10 14 7 8
Sumber : Laporan Audit Maternal Puskesmas, tahun 2004 - 2008
No Nama Penyakit %
1 Hipertensi Primer (Esensial) 20,4
2 Penyakit infeksi saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik 17,8
3 Myalgia 10,6
4 Tukak Lambung 9,1
5 Penyakit Gusi dan Periodontal 9,0
6 Sakit Kepala 1,0
7 Penyakit pulpa dan jaringan Periapikal 1,0
8 Gastroduodenitis tidak spesifik 6,4
9 Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) 6,2
10 Influenza 5,7
Jumlah 100,0
Sumber: Laporan Lb1 Puskesmas, Tahun 2008
Incident Rate DBD kota Bogor selama tahun 2008 yaitu sebesar
0,14. Artinya ada sebanyak 1.344 jiwa dari 955.788 penduduk Kota
Bogor terjangkit DBD. Kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Bogor Utara
dan Bogor Barat (22.2 %) sebagaimana tersaji pada gambar 2.6. Hal ini
mungkin berkaitan dengan tingginya tingkat kepadatan penduduk dan
masih rendahnya kesadaran penduduk tentang kebersihan lingkungan,
sehingga pengendalian vektor belum dapat dilakukan dengan baik.
Gambar 2.7. Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk pada Balita menurut
2.3.4. Keagamaan
16,000
14,023
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
4,004
4,000
2,238
1,281
1,246
1,152
2,000
842
528
488
330
190
109
101
64
92
95
99
97
23
29
13
17
84
2
-
-
-
F12
F13
F14
F15
F16
F17
F18
F19
F20
F1
F2
F3
F4
F5
F6
F7
F8
F9
F10
F11
F21
F22
F23
F24
F25
F26
F27
Sumber : Disnakersos Kota Bogor
2.3.6. Ketenagakerjaan
Tahun
Indikator Utama
2006 2007 2008
619,44 635,16
1. Penduduk Usia Kerja (PUK) 3 9 651,293
345,75 354,60
2. Angkatan Kerja (AK) 0 0 363,622
333,18 341,69
a. Bekerja 7 5 350,379
b. Mencari Pekerjaan 12,563 12,905 13,243
273,69 280,56
3. Bukan Angkatan Kerja (BAK) 3 9 287,671
4. Tingkat Pengangguran (%) 3.63 3.64 3.64
5. Tingkat Partisaipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 55.82 55.83 55.83
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor
Tahun
Tingkat Pendidikan
2006 2007 2008
1. Tdk/Blm Tamat Sekolah 27,660 27,482 27,272
2. Sekolah Dasar (SD) 104,071 106,380 108,178
3. SLTP 57,740 59,573 61,452
4. SLTA 109,949 113,117 116,359
5. Diploma/Akademi 19,708 20,567 21,817
6. Universitas 26,623 27,482 28,544
Jumlah 345,751 354,601 363,622
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor
Tahun
Tingkat Pendidikan
2006 2007 2008
Pertanian 11,095 11,344 11,598
Industri Pengolahan 43,914 46,163 47,792
Perdagangan, Hotel dan restoran 60,207 63,145 66,572
Jasa - jasa 124,545 128,477 133,074
Lain - lain 93,426 92,565 91,344
Jumlah 333,187 341,694 350,380
Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bogor
2.3.7. Kemiskinan
b. Aspek Pendidikan :
Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga hanya sampai Sekolah Dasar
(SD) /tidak tamat SD /tidak sekolah.
c. Aspek Ekonomi :
1) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu
bakar/arang/minyak tanah.
2) Tidak pernah atau hanya sekali dalam seminggu mengkonsumsi
daging/susu/ayam.
3) Tidak pernah atau hanya sekali dalam setahun membeli pakaian
baru untuk setiap anggota rumah tangga
4) Sekali atau dua kali dalam sehari makan untuk setiap anggota
rumah tangga.
5) Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga adalah petani
dengan luas lahan 0,5 Ha per buruh/ tani /nelayan/ buruh
bangunan /buruh perkebunan /pekerjaan lain dengan
pendapatan dibawah Rp. 600.000/bulan.
6) Tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual
dengan nilai minimal sebesar Rp. 500.000 (seperti sepeda
motor, emas, ternak, atau pun barang modal lainnya).
7) Tidak mampu membayar untuk berobat ke
puskesmas/poliklinik.
a. Transportasi
b. Air Bersih
Sumur bor
Sumur tak
Air sungai
terlindung
terlindung
terlindung
terlindung
bermerk
meteran
Mata air
/pompa
Jumlah
Leding
Leding
eceran
Tabel 2.27. Sumber Air Baku untuk Sistem Perpipaan Kota Bogor
N EKSISTING
DESKRIPSI SATUAN
O 2007 2008
A Jumlah Penduduk Kota Bogor Jiwa 905,132 931,016
1. Jumlah Penduduk Daerah Pelayanan % 100 100
Jiwa 905,132 931,016
KK 181,026 186,203
B Target Pelayanan Air Minum
1. Jumlah Penduduk yang Menjadi Target Pelayanan PDAM % 46.91% 47.99%
Jiwa 424,634 446,774
Jumlah Pelanggan SR 74,988 79,585
Raihan Pelanggan SR 2,065 4,597
2. Tingkat Pelayanan Air Minum Oleh
a. Melalui Sambungan Langsung (SR) % 98.66% 98.72%
(Standar konsumsi air 25 m3/bulan=166 Loh) jiwa 418,934 441,074
L/dt 804.895 847.434
b. Melalui Sambungan Hidran Umum (HU) % 1.34% 1.28%
(Standar Konsumsi 30/l/o/h) Jiwa 5,700 5,700
L/dt 2 2
C KEBUTUHAN AIR MINUM
1. Kebutuhan Air Domestik L/dt 807 849
2. Kebutuhan Air Non Domestik (Asumsi 25%QD) L/dt 202 212
3. Kebutuhan Air Total L/dt 1009 1062
4. Tingkat Kebocoran %
L/dt
5. Kebutuhan Air Rata-Rata L/dt
L/hari
D PELAYANAN AIR MINUM NON PDAM % 12.95%
Sumber : PDAM Kota Bogor Tahun 2009
Tabel 2.29. Data Target Layanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor
Periode 2010 sd 2014
c. Air Limbah
Jenis Kloset
Kecamatan
Leher angsa Plengsengan Cemplung/cubluk Tidak pakai Jumlah
Bogor Selatan 84,62 8,65 0,00 6,73 100
Bogor Timur 96,55 3,45 0,00 0,00 100
Bogor Utara 100,00 0,00 0,00 0,00 100
Bogor Tengah 95,16 4,84 0,00 0,00 100
Bogor Barat 87,50 0,00 5,56 6,94 100
Tanah Sareal 94,29 1,90 3,81 0,00 100
Kota Bogor 92,27 2,75 2,06 2,92 100,00
Sumber : Bogor dalam Angka tahun 2008
d. Jaringan Listrik
e. Telekomunikasi
f. Jaringan Drainase
g. Persampahan
h. Jaringan Gas
a. Fasilitas Pendidikan
b. Fasilitas Kesehatan
Bogor Barat 5 2
Bogor Timur 2 1
Bogor Selatan 4 2
Bogor Tengah 5 1
Tanah Sareal 5 2
RS 9 4
Bogor Utara 1 1
Bogor Barat 3 1
Bogor Timur 1 0
Bogor Selatan 0 1
Bogor Tengah 3 0
Tanah Sareal 1 1
Total Kebutuhan Fasilitas
831 1562
Kesehatan
Sumber : Bogor dalam Angka 2008, Profil kesehatan tahun 2008.
Pasar Tradisional Pasar Modern Pasar Induk Grosir Beras & Sembako
7 12 1 11
No Jasa Unit
1 Koperasi kosumsi 501
2 Koperasi Produksi 2
3 Koperasi simpan pinjam 21
4 Koperasi Pemasaran 11
5 Koperasi Unit desa 2
6 Koperasi serba usaha 190
7 Koperasi koppontren 18
Sumber : Bogor Dalam Angka, Tahun 2008
Tabel 2.43. Jenis Fasilitas Olah Raga di Kota Bogor Tahun 2008
(unit)
Lapangan Olah
Kolam Renang Lapangan Golf Lapangan Tenis
Raga
GOR Bukit
1 Graha Bogor indah 1 Bogor Golf Club 1 1
Padjajaran Cimanggu
Rancamaya Golf & Rancamaya Golf &
Sempur 1 1 1 Duta Tenis 1
Country Country club
Gelanggang
Indraprasta 1 Griya Indah 1 1
Remaja
Empang Bukit Cimanggu Mantarena
1 1 1
Pulo Villa Club
PT. Sigi Prima Villa Duta
Heulang 1 1 1
Reka Hasil Tennis
Taman Yasmin
Golf Bogor 1 1
Sport Club
Puri Mas 1
Villa Duta Sport
1
Club
Taman Sari
1
Persada
Villa Bogor Indah 1
Sumber : Bogor Dalam Angka, Tahun 2008
f. Penanggulangan Bencana
Sukasari dan
71 Orang a. Status kebakaran 2 pos Yasmin
b. Bangunan diklat kebakaran 1 pos Yasmin lantai dasar
c. sarana pemadam kebakaran&PBA
- mobil pompa 3500 liter 5
- mobil pompa 400 liter 7
- mobil ambulan 1
- mobil komando 1
- mobil tangga 1
- pompa portable 3
- perahu karet 1
d. Peralatan perorangan
- SCBA 1
- Fire Jacket 25
- Safety Shoes 25
- Helmet 25
- HT 8
Sumber : Laporan Akhir percontohan penyusunan RISPK Kota Bogor Tahun 2009
Tabel 2.45. Luas dan Banyaknya Makam menurut Lokasi di Kota Bogor
Tahun 2008
N Luas Jumlah
Kecamatan Kelurahan Nama TPU Peruntukkan
o (m²) Makam
TPU
1. Cipaku TPU Cipaku 21.8 1.416
Kristen/Katolik
TPU Gn. TPU
1 Bogor Selatan 2. Genteng 360 2.893
Gadung Lama Hindu/Budha
i. Fasilitas Parkir
j. Kawasan Kumuh
maupun pihak luar negeri. Bentuk kerja sama itu dilakukan dengan
pihak perseorangan, lembaga swasta, lembaga perguruan tinggi. Kerja
sama yang telah dilakukan sampai dengan tahun 2007 berjumlah 52
buah.