Anda di halaman 1dari 3

187

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Akuntabilitas pelayanan publik Persetujuan Bangunan Gedung di dinas

penanaman modal dan layanan terpadu satu pintu di Kabupaten Gowa dinilai

belum berjalan secara baik. Hal ini ditandai dari masing-masing dimensi

akuntabilitas layanan mulai dari kepatuhan terhadap prosedur yang

pelaksanaannya masih kurag baik, karena masih ditemukan pegawai yang tidak

mengikuti prosedur pengurusan PBG atau tidak mengacu pada SOP dan standar

pelayanan yang sudah sesuai dengan peraturan serta sudah dipublikasikan

melalui website Kementerian PUPR. Pelayanan publik dalam hal kepastian

biaya dinilai kurang baik, karena informasi kepastian biaya masih kurang jelas

baik yang ditampilkan pada laman SIMPG maupun informasi yang diberikan

secara langsung oleh pegawai DPMPTSP Gowa. Kepatuhan terhadap standar

waktu oleh pegawai DPMPTSP dan PUPR Gowa juga belum dilaksanakan

dengan baik, yang ditandai adanya penyampaian informasi yang kurang jelas

kepada beberapa masyarakat mengenai waktu selesainya PBG.

2. Faktor determinnan dalam akuntabilitas pelayaanan PGB di Dinas PMPTSP

Kabupaten Gowa sebagai berikut: (1) Sosialisasi kepada masyarakat tentang

pemgurusan PGB. (2) Standar operational prosedur harus dirumuskan secara

187
188

jelas. (3) Petugas pelayanan PBG harus memahami dan patuh terhhadap aturan

yang berlaku. (4) Standar biaya pengurusan PBG harus sesuai perarturan yang

berlaku. Faktor determinan penghambat dalam hal pelayanan publik PBG di

DPMPTSP Gowa dinilai kurang akutabel karena adanya faktor sumber daya

pegawai secara kuantitas dan kualitas yang belum memandai serta faktor

komunikasi yang tidak berjalan dengan optimal.

3. Strategi akuntabilitas pelayanan publik PBG di DPMPTSP Gowa dapat dirinci

sebagai berikut: (1) DPMPTSP melakukan sosialisasi kepada masyarakat

tentang prosedur dan persyaratan pengurusan PGB. (2) Pemohon melakukan

pendaftaran melalui Web dengan laman https://simbg.pu.go.id/ Bagi

masyarakat yang belum paham penggunaan Web Simbg, pendaftaran dapat juga

dilakukan secar langsung di loket pendaftaran. (3) Pemohon mengisi formular

dan melengkapi berkas/dokumen yang menjadi persyaratan PGB. (4) Petugas

yang telah ditunjuk melakukan pemeriksaan/verifikasi berkas. Apabila berkas

dinyatakan tidak lengkap, maka pemohon harus melengkapi terlebih dahulu dan

apabila dinyatakan sudah lengkap, maka usulan akan diproses lebih lanjut dan

pemohon datang ke Dinas PUPR untuk verifikasi faktual tentang desain gedung.

(5) Tim melakukan peninjauan di lokasi bangunan gedung. (6) Biaya restribusi

ditetapkan berdasarkan perhitungan biaya dari tim teknis dengan dasar hukum

perda. Tidak ada biaya tambahan dalam proses pengurusan PBG. Jumlah biaya

yang dikenakan kepada pemohon sesuai dengan yang tercantum dalam SKRD.

Pembayaran dilakukan melalui Bank dan dapat dilakukan secara online dan jika

pembayaran terlambat akan dikenakan sanksi dengan denda 2% perbulan dari


189

nilai restribusi. (7) PBG diterbitkan setelah pemohon memberikan bukti

pembayaran restribusi dari Bank. Perlu diketahui bahwa proses pelayanan

pengurusan PBG sudah memiliki SOP dan standar layanan yang harus ditaati

oleh semua petugas DPMPTSP dan PUPR. Waktu pengurusan pelayanan PBG

juga sudah ditetapkan, yaitu 7 hari kerja.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, maka diharapkan kepada:

1. Pihak instansi DPMTPSP dan juga PUPR Gowa agar mengoptimalkan

pelayanan PBG yang lebih akuntabel, dalam hal ini adanya kepatuhan terhadap

prosedur, kepastian biaya, kepatuhan terhadap standar waktu, dan pelayanan

yang responsif dalam pengurusan PBG. Hal tersebut dapat disajikan secara

online melalui laman website DPMPTSP sebagai instansi utama bagi pemohon

dalam pengurusan PBG. Di samping itu, agar pelayanan PBG dapat lebih

akuntabel dan efisien juga perlu dinformasikan ketetapan biaya yang jelas dari

setiap komponen tahap pengurusan PBG. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari adanya oknum yang menjual jasa layanan konsultasi PBG yang

tentunya dapat merugikan pemohon PBG.

2. Pihak pemohon PBG di Kabupaten Gowa pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya agar kiranya memperhatikan dan menaati peraturan dan SOP yang

berlaku di DPMPTSP dan PUPR.

Anda mungkin juga menyukai